Dokumen tersebut membahas proses pengolahan air dan pengaruh air sadah terhadap deterjen. Secara ringkas, dibahas tentang fungsi surfactants, builders, dan regulator busa dalam deterjen, proses penghilangan air sadah sementara dan tetap menggunakan pemanasan atau resin, serta tahapan koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi dalam pengolahan air.
1. RIKSA RIZKI ZETTA ADELI
XII IPA 5 / 24
1. Jelaskan fungsi masing-masing dari surfactants, suds regulator, dan builders pad deterjen!
Surfactants berfungsi untuk mengurangi tegangan permukaan. Suds regulator (pengatur busa)
berfungsi untuk mengatur surfactants dalam proses pencucian, sedangkan Builder berfungsi
sebagai penguat daya cuci pakaian.
2. Mengapa deterjen tidak dipengaruhi air sadah?
Karena, deterjen terdiri atas builder (pembentuk) yang berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci
dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air.
3. Apa saja masalah yang dapat ditimbulkan oleh air sadah?
Air sadah dapat menyebabkan terjadinya pengendapan mineral, yang menyumbat saluran pipa
dan keran. Selain itu, air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, dan air
sadah yang bercampur sabun dapat membentuk gumpalan scum yang sukar dihilangkan.
4. Jelaskan air sadah sementara dan cara menghilangkannya!
Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion bikarbonat (HCO3
-
), atau bisa jadi
air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan atau magnesium
bikarbonat (Mg(HCO3)2). Sifat kesadahan air sadah sementara dapat dihilangkan dengan cara
memanaskan air. Dengan pemanasan, air tersebut akan terbebas dari ion Ca2+
dan atau Mg2+
.
Dengan jalan pemanasan senyawa-senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel. Reaksi
yang terjadi adalah : Ca(HCO3)2 (aq) –> CaCO3 (s) + H2O(l) + CO2 (g)
5. Jelaskan proses penghilangan air sadah tetap dengan menggunakan resin!
Resin pengikat kation dan anion. Resin adalah zat polimer alami ataupun sintetik yang salah satu
fungsinya adalah dapat mengikat kation dan anion tertentu. Secara teknis, air sadah dilewatkan
melalui suatu wadah yang berisi resin pengikat kation dan anion, sehingga diharapkan kation
Ca2+
dan Mg2+
dapat diikat resin. Dengan demikian, air tersebut akan terbebas dari kesadahan.
2. 6. Jelaskan peristiwa adsorbsi!
Adsorbsi terjadi karena adanya perbedaan potensial antara molekul-molekul adsorbat dengan
permukaan aktif pada pori-pori adsorbent. Gaya tersebut yang menyebabkan molekul-molekul
adsorbate secara difusional terjerap ke dalam pori-pori adsorbent, dan terikat untuk waktu
tertentu.
7. Jelaskan faktor pengaruh kelarutan adsorbat dalam proses adsorpsi!
Besarnya adsorpsi zat terlarut tergantung pada kelarutannya pada pelarut. Kenaikan kelarutan
menunjukkan ikatan yang kuat antara zat terlarut dengan pelarut. Apabila adsorbat memiliki
kelarutan yang besar, maka ikatan antara zat terlarut dan pelarut makin kuat sehingga adsorpsi
akan semakin kecil karena sebelum adsorpsi terjadi diperlukan energi yang besar untuk
memecahkan ikatan zat terlarut dengan pelarut.
8. Jelaskan faktor pengaruh temperatur adsorbat dalam proses adsorpsi!
Reaksi yang terjadi pada adsorpsi biasanya eksotermis, oleh karena itu adsorpsi akan besar jika
temperatur rendah.
9. Jelaskan faktor pengaruh pH adsorbat dalam proses adsorpsi!
Untuk asam-asam organik adsorpsi akan meningkat bila pH diturunkan dengan penambahan
asam-asam mineral. Hal ini disebabkan karena kemampuan asam mineral untuk mengurangi
ionisasi asam organik tersebut, sebaliknya bila pH asam organik dinaikkan yaitu dengan
menambahkan alkali, adsorpsi akan berkurang sebagai akibat terbentuknya garam.
10. Jelaskan yang dimaksud adsorpsi kimia!
Adsorpsi kimia adalah adsorpsi yang melibatkan ikatan kovalen. Ikatan tersebut terjadi sebagai
hasil dari pemakaian bersama elektron oleh adsorben dan adsorbat. Dalam adsorpsi kimia
partikel melekat pada permukaan dengan membentuk ikatan kimia yaitu ikatan kovalen. Sifat
adsorpsinya adalah irreversible dan membentuk lapisan monolayer.
11. Sebutkan syarat bakteriologis air berkualitas!
Tidak mengandung bakteri maupun organik lain yang dapat menyebabkan penyakit :Tipus,
Kolera, Disentri, Cacingan dan sebagainya.
3. 12. Bagaimana cara mengatasi air yang rasa dan baunya tidak enak untuk diminum dan dapat
merubah warna pakaian atau peralatan?
Untuk mengatasi rasa dan bau, dapat dilakukan filtrasi denaga karbon aktif (proses penjernihan).
Sedangkan untuk mengatasi masalah warna, dapat dihujani melalaui filter oksidasi (manganese
zeolit).
13. Jelaskan proses pengolahan air secara adsorpsi!
Pengolahan air secara adsorpsi merupakan proses pemisahan air dari pengotornya dengan cara
penyerapan pengotor seperti partikel halus, kation terlarut atau bau yang terkandung dalam air.
14. Jelaskan proses flokulasi pada pengolahan air!
Air masuk unit flokulasi, untuk membentuk dan memperbesar flok (pengotor yang terendapkan).
Di sini dibutuhkan lokasi yang alirannya tenang namun tetap ada pengadukan lambat (slow
mixing) supaya flok menumpuk. Untuk meningkatkan efisiensi, biasanya ditambah dengan
senyawa kimia yang mampu mengikat flok-flok tersebut.
15. Jelaskan proses sedimentasi pada pengolahan air!
Bangunan sedimentasi digunakan untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah
didestabilisasi oleh unit flokulasi. Unit ini menggunakan prinsip berat jenis. Berat jenis partikel
koloid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada berat jenis air. Pada masa kini, unit
koagulasi, flokulasi dan sedimentasi telah ada yang dibuat tergabung yang disebut unit aselator.