SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 42
Kompetensi 1
Memahami hakikat biologi sebagai ilmu dan mendeskripsikan objek permasalahaan biologi melalui metode
ilmiah.
Indikator 1
Menjelaskan objek dan permasalahan biologi.
No Cabang Ilmu Biologi Ruang Lingkup
1. Anatomi Bagian-bagian struktur tubuh dalam makhluk hidup
2. Agronomi Tanaman budidaya
3. Andrologi Macam hormon dan kelainan reproduksi pria
4. Algologi Alga/ganggang
5. Botani Tumbuhan
7. Bakteriologi Bakteri
8. Biologi molekuler Kajian biologi tingkat molekul
9.
Bioteknologi Penggunaan proses biologi secara terpadu; proses biokimia,
mikrobiologi, rekayasa kimia
10. Bryologi Lumut
11. Kardiologi Jantung dan pembuluh darah
12. Ekologi Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan
13. Embriologi Perkembangan embrio
14. Entomologi Serangga
15. Enzimologi Enzim
16.
Evolusi Perkembangan makhlul hidup dari sederhana kea rah yang
sempurna
17. Epidemiologi Penularan penyakit
18. Fisiologi Fungsi kerja tubuh hewan dan manusia
19. Farmakologi Obat-obatan
20. Genetika Pewarisan sifat
21. Histologi Jaringan
22. Ichtiologi Ikan
23. Imunologi Kekebalan tubuh
24. Klimatologi Iklim
25. Mikologi Jamur
26. Mikrobiologi Mikroorganisme
27. Morfologi Ciri luar/bentuk organisme
28. Neurologi Penyimpangan pada sistem saraf
29. Organologi Organ
30. Onkologi Kanker dan cara pencegahannya
31. Onthogeni Perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa
32. Patologi Penyakit dan pengaruhnya bagi manusia
34. Palaentologi Fosil
35. Parasitologi Makhluk parasit
36. Pulmonologi Paru-paru
37. Sanitasi Kesehatan lingkungan
38. Sitologi Sel
39. Taksonomi Penggolongan makhluk hidup
40. Virologi Virus
Kompetensi 2
Menejelaskan ciri-ciri makhluk hidup dan klasifikasinya, peranan keanekaragaman hayati bagi kehidupan dan
upaya pelestariannya.
Indikator 1
Menjelaskan peran virus, Archaebacteria, Eubacteria bagi kehidupan manusia
VIRUS
Korban No. Nama Virus Penyakit/Bagian yang diserang
Manusia 1. Virus hepatitis Radang hati
2. Dengue Hemorrage Fever
(DHF)
Demam berdarah
3. Varicella Zoster Virus (VCV) Cacar
4. orthomyxovirus Influenza
5. Ebola/Fillovirus Menyerang organ limpa, hati, ginjal( menyerang
jaringan
6. HIV AIDS, menyerang sel darah putih, kekebalan tubuh
7. Poliomielitis Polio, menyerang sistem saraf
8. Rhabdovirus/Lyzzavirus Rabies
9. Trakom Trakom, ditandai dengan bintik-bintik di mata
10. Adenovirus Sistem pernapasan
11. Onkogen Kanker
12. Paramyxovirus Campak
13. H5N1 Flu burung
14. Coronavirus SARS
Tumbuhan 1. Citrus Vein Phloem
Degeneration (CVPD)
Jaringan floem pada pohon jeruk
2. Potato Yellow Dwarf Virus
(PYDV)
Kerdil pada tanaman kentang
3. Tobacco Mosaic Virus
(TMV)
Bercak-bercak kuning pada tembakau
4. Tungro Kerdil pada tanaman padi
Hewan 1. New Castle Disease (NCD) Tetelo pada ayam
2. Foot and Mouth Disease
Virus (FMDV)
Penyakit kuku dan mulut pada ternak
3. Rouse Sarcoma Virus (RSV) Kanker pada ayam
BAKTERI
No. Nama Bakteri Penyakit
1. Mycobacterium tuberculosis TBC
2. Clostridium tetanii Tetanus
3. Salmonella thyposa Tifus
4. Salmonella pollurum Berak kapur pada ayam
5. Pasteurella pestis Pes/sampar
6. Neisseria gonorrhoeae Kencing nanah
7. Vibrio cholerae Kolera
8. Bordella pertusus Batuk rejan
9. Shigella dysentriae Disentri
10. Diplococcus pneumoniae Radang paru-paru
11. Cytophoga colimnaris Parasit pada ikan
12. Treponema palidum Sifilis
13. Xanthomonas citri Kanker pada pohon jeruk
14. Erwinia tracheipila Penyakit busuk pada labu
15. Balantidium coli Bengkak pada rahang sapi
16. Bacillus antrachis Antraks pada ternak
Peranan bakteri
No Nama Bakteri Peranan
1. Acetobacter xylinum Pembuatan nata de coco
2. Streptococus laktis dan S. cremoris Pembuatan keju
3. Lactobacillus casey Pembuatan yakult
4. Lactobacillus bulgaris Pembuatan yoghurt
5. Rhiobium leguminosarum Pengikat nitrogen bebas, bersimbiosis dengan tanaman
Leguminosae (kacang-kacangan)6. Rhizobium radicicola
7. Azotobacter
Pengikat nitrogen bebas, hidup bebas8. Rhodospirillum rubrum
9. Clostridium pasteurianum
10. Bacillus subtilis
Penghasil antibiotik11. Streptomyces griceus
12. Streptococcus venezuelae
13. Eschericia coli Suplai vitamin K
14. Nitrosomonas dan Nitrococcus Bakteri nitrit, mengubah amonia menjadi nitrit
15. Nitrobacter Bakteri nitrat, mengubah nitrit menjadi nitrat
16. Pseudomonas Bakteri denitrifikasi, mengubah nitrat menjadi nitrit
17. Thiobacillus ferroxidans Pemisahan logam dari bijihnya
18. Thiobacillus dan Chromatium Bakteri sulfur, mengubah sulfur (H2S) menjadi H2SO4
19. Spirulina Sianobakter sebagai protein tunggal
20. Acetobacter dan Acetomonas Menghasilkan asam cuka (CH3COOH)
Indikator 2
Mengidentifikasi ciri-ciri/peran organisme dari kelompok jamur dan protista (jamur protista, protozoa,
dan alga).
PROTISTA
a. Protista menyerupai jamur
& Tubuh berbentuk filamen
& Hidup di tempat lembap
& Memiliki flagela pada suatu periode dalam siklus hidupnya
& Fagosit, dapat menelan bakteri, hama, spora, dll.
& Terdiri atas:
1. Jamur Lendir (Myxomycota)
2. Jamur air (Oomycota)
b. Alga (protista menyerupai tumbuhan)
* Memiliki pigmen dominan yang menentukan filumnya
* Berklorofil dan fotosintetik
* Tubuh berupa talus (tidak punya akar, batang, daun)
* Unisel atau multisel, alga unisel dapat membentuk koloni berupa filamen
* Dinding sel mengandung kapur, silika, protein sehingga strukturnya kaku
* Reproduksi aseksual dengan fragmentasi, membelah diri, spora aseksual
* Reproduksi seksual dengan isogami (2 gamet identik), heterogami (jantan vs betina),
oogami (2 gamet sangat berbeda)
* Terdiri atas:
1. Chlorophyta (Hijau)
2. Phaeophyta (Cokelat)
3. Chrysophyta (Emas)
4. Rhodophyta (Merah)
c. Protozoa (Protista menyerupai hewan)
P Dapat membentuk sista pada kondisi lingkungan yang buruk
P Bersifat heterotrof
P Dapat bergerak bebas
P Memiliki vakuola kontraktil dan vakuola makanan
P Reproduksi aseksual (pembelahan biner)
P Reproduksi seksual (gametogami dengan penyatuan inti sel vegetatif atau konjugasi)
P Terdiri atas:
1. Rhizopoda/Sarcodina
Alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia)
2. Flagellata/Mastigophora
Alat gerak berupa bulu cambuk/flagel, yang juga berfungsi untuk menimbulkan arus
air dan mengarahkan makanan ke mulutnya, serta sebagai alat peraba
3. Ciliata
Alat gerak berupa bulu getar/silia, poliploid (2 nukleus)
4. Sporozoa
Tidak memiliki alat gerak, membentuk spora pada tubuh inang. Memiliki 2 stadium
perkembangan, tahap seksual (sporogoni) di dalam inang perantara dan tahap
aseksual (skizogoni) di dalam inang tetap atau di luar. Misalnya Plasmodium.
Peranan Protista
Jenis No. Nama Protista Peranan
Mirip
jamur
1. Saprolegnia Pada bangkai serangga dan luka ikan
2. Pytopthora infestans Parasit pada tanaman kentang
3. Pythoptora palmivora Parasit pada pohon kelapa
4. Phythium Busuk pada kecambah tembakau, kina, bayam
Algae 1. Chlorella Protein sel tunggal, bahan makanan, kosmetik
2. Navicula Campuran semen, dinamit, penggosok (diatom)
3. Laminaria Penghasil asam aglinat untuk gel
4. Euchema Kosmetik
5. Gelidium Agar-agar
Protozoa 1. Tripanosoma rhodosiense Sakit tidur, vektor lalat tsetse
2. Entamoeba gingivalis Merusak gigi
3. Entamoeba histolytica Disentri amoeba
4. Foraminifera dan Globigerina Petunjuk dalam pencarian sumber minyak bumi
5. Radiolaria Ketika mati membentuk lumpur untuk bahan
peledak dan penggosok
6. Plasmodium Malaria
JAMUR
Divisi Hifa Seksual Aseksual Ciri khusus
Zygomycotina Tak bersekat Zigospora Sporangiospora Jamur darat
Ascomycotina Bersekat Askospora Konidiospora Jamur kantung
Basidiomycotina Bersekat Basidiospora Konidiospora Makroskopis, umum dimakan
Deuteromycotina Bersekat - Konidiospora Fungi imperfecti
Peranan Jamur
Beberapa jamur dapat bersimbiosis,
b Alga/sianobakteri Chlorophyta + jamur Asco/Basidiomycotina = lichen, sebagai indikator polusi
b Akar tumbuhan + jamur Zygo/Asco/Basidiomycotina = Mikoriza, melindungi tumbuhan dari jamur lain
Divisi No. Nama Jamur Peranan
Zygomycotina 1. Rhizopus oryzae Tempe
2. Rhizopus stolonifer Tempe
3. Rhizopus nigricans Menghasilkan asam fumarat
4. Plasmopora viticola Parasit pada anggur
5. Mucor javanicus Ragi dan tape
Ascomycotina 1. Saccharomyces cerevisae Proses peragian/fermentasi alkohol
2. Saccharomyces ellipsoides Fermentasi cairan buah anggur
3. Aspergillus niger Menjernihkan sari buah, menyebabkan otomycosis
4. Aspergillus wentii Pembuatan kecap, tauco, sake, asam nitrat, oksalat
5. Aspergilus flavus Penghasil racun olfatocsin
6. Penicillium notatum Antibiotik
7. Neurospora (Monilia Pembuatan oncom
sitophila)
8. Trichoderma Enzim selulosa
Basidiomycotina 1. Volvariella volvacea Jamur merang
2. Schleroderma aurantium Jamur so
3. Pucinna graminis Jamur karat, parasit pada tumbuhan graminae
4. Auricularia polytrica Jamur kuping
5. Ganoderma applanatum Jamur kayu
6. Amanita muscaria Jamur merah polkadot putih (?)
Deuteromycotina 1. Monila sitophila Jamur oncom (dimakan)
2. Tinea versicolor Jamur panu
3. Epidermophyton floocossum Jamur kulit, parasit pada kaki atlet
Indikator 3
Menentukan dasar-dasar pengelompokan makhluk hidup.
Hierarki dalam taksonomi
Kingdom – Divisi/Filum – Kelas – Ordo – Famili – Genus – Spesies
c Unisel, prokariotik: Kingdom Monera
c Multisel, eukariotik: Kingdom Fungi, Plantae, Animalia, Protista
Indikator 4
Menjelaskan upaya pelestarian sumber daya alam tertentu
Pelestarian ex-situ (di luar asalnya):
o Kebun Raya Bogor
o Taman Safari
o Kebun Binatang
Pelestarian in-situ (di habitat asal):
o Hutan lindung
o Taman nasional
Indikator 5
Mengidentifikasi ciri-ciri kelompok tumbuhan.
Kingdom Plantae: multiseluler, eukariotik, autotrof. Terdiri dari 3 divisi:
a. Bryophyta (Lumut)
R Bentuk pipih, daun dan batang sederhana, tumbuhan talus, memiliki rhizoid
R Dinding sel dari selulosa, tidak memiliki jaringan pengangkut
R Fase gametofit lebih dominan dari fase sporofit
Spora (n)

Protonema

Tumbuhan Lumut (n) Gametofit
Anteridium (n) Arkegonium (n)
 
Spermatozoid (n) Ovum (n)
Zigot (2n) Sporofit

Sporogonium (2n)

Sporangium
b. Pteridophyta (Paku)
n Memiliki pembuluh angkut, terdapat lapisan pelindung di sekeliling organ reproduksi
n Akar serabut berupa rhizoma, dilindungi kaliptra pada ujungnya
n Memunyai daun tropofil (fotosintesis) dan daun sporofil (spora)
n Fase sporofit lebih dominan dari fase gametofit
Spora (n)
 mitosis
Protalium (n) Gametofit
Anteridium (n) Arkegonium (n)
 
Spermatozoid (n) Ovum (n)
Zigot (2n) Sporofit

Tumbuhan paku (Sporofit) (2n)

Sporangium
Meiosis
c. Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
1. Gymnospermae (biji terbuka)
2. Angiospermae (biji tertutup), monokotil dan dikotil
Struktur Gymnospermae Angiospermae
Jaringan pembuluh Xilem berupa trakeid, floem
tidak disertai sel pengiring
Xilem berupa trakeid dan trakea, floem
disertai sel pengiring
Bakal biji Tidak terlindung daun buah Terlindung
Alat reproduksi Berupa strobilus Bunga dengan putik dan benang sari
Pembuahan Tunggal Ganda
Struktur Monokotil Dikotil
Kotiledon Setiap biji satu Setiap biji dua
Sistem akar Serabut Tunggang
Batang Tidak berkambium Berkambium
Tulang Daun Sejajar Menyirip, menjari
Bunga Kelipatan 3 Kelipatan 4 atau 5
Akar
Xilem-floem primer selang-seling Xilem primer di pusat, floem
primer di luar xilem primer
Batang
Memiliki ikatan pembuluh angkut
kolateral tertutup
Kolateral terbuka
Daun Tidak memiliki parenkim palisade Punya parenkim palisade
Indikator 6
Mengidentifikasi cara perkembangbiakan hewan invertebrata
a. Porifera
* Asconoid, siconoid, leuconoid
* Aseksual (tunas), seksual (gamet)
* Hermaprodit
b. Obelia
Telur – Planula – Koloni muda – koloni dewasa – Polip – Tunas medusa – Medusa
c. Aurellia aurita
Telur – Planula – Skifistoma – Strobila – Efira
d. Fasciola hepatica
Telur – Mirasidium – Sporokista – Redia – Serkaria – Metaserkaria – Dewasa
e. Taenia solium
Taenia saginata
Telur – Onkosfer – Sistiserkus – Dewasa
f. Ascaris lumbricoides
Telur – larva rabditiform – larva filariform – menembus kulit, dewasa
Indikator 7
Mengidentifikasi ciri-ciri kelompok hewan vertebrata.
Osteichtyes Amphibia Reptilia Aves Mamalia
Permukaan tubuh Sisik Kulit licin/sisik Sisik Bulu Rambut
Suhu tubuh Poikiloterm Poikiloterm Poikiloterm Homoioterm Homoioterm
Ruang jantung 2 3 4 4 4
Respirasi Insang Paru-paru dan
kulit
Paru-paru Paru-paru Paru-paru
Fertilisasi Eksternal Eksternal Internal Internal Internal
Pertumbuhan zigot Ovipar Ovipar Ovipar/Ovovivipar Ovipar Vivipar
Kompetensi 3
Menganalisis hubungan antara komponne ekosistem, perubahan materi dan energi serta peran manusia
dalam keseimbangan ekosistem.
Indikator 1
Menganalisis hubungan antarkomponen dan aliran energi dalam suatu ekosistem
Produsen – Konsumen 1 – Konsumen 2 – Konsumen ... – Dekomposer
Trofi 1 – Trofi 2 – dst. (produsen sebagai trofi 1)
Indikator 2
Menjelaskan proses yang terjadi pada daur biogeokimia
& Daur oksigen
& Daur air
& Daur karbon
& Daur fosfor
& Daur sulfur
R A N G K U M A N
1. Setiap makhluk hidup memerlukan suatu lingkungan tertentu sebagai tempat hidupnya yang disebut
habitat dan setiap jenis makhluk hidup memerlukan tempat yang sesuai dengan cara hidupnya yang
disebut niche.
2. Individu merupakan satu species makhluk hidup di tempat tertentu. Jika terdiri atas kelompok individu
lebih dari satu species yang menduduki areal tertentu disebut populasi.
3. Komunitas adalah semua populasi berbagai macam species yang menempati suatu habitat.
4. Ekosistem merupakan suatu bentuk hubungan timbal balik antara komponen hidup (biotik) meliputi
manusia, hewan, dan tumbuhan dan komponen tak hidup (abiotik) yang meliputi sinar matahari,iklim,
suhu, kelembapan, air dan tanah dengan lingkungannya.
5. Interaksi dalam ekosistem dapat terjadi antara komponen biotic dan abiotik, interaksi ini terjadi, baik
antarindividu dalam populasi maupun individu dalam komunitas.
6. Di dalam ekosistem ada organisme yang dapat membuat/mencukupi kebutuhan untuk dirinya sendiri
disebut produsen primer (autotrof) dan organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri yang
disebut heterotrof.
7. Ekosistem adalah suatu sistem yang dinamis karena selalu terjadi perubahan-perubahan secara terus
menerus yang ditandai dengan adanya aliran energi, daur materi, dan produktivitas ekosistem.
Daur karbon Daur Oksigen
Daur Nitrogen
Daur Air
Daur Sulfur Daur Fosfor
8. Energi dalam bentuk makanan akan berpindah dari organism tingkat tinggi ke organisme lain yang
tingkatannya lebih rendah melalui rentetan organisme memakan organisme berikutnya yang disebut rantai
makanan. Setiap tingkatan pada rantai makanan itu disebut taraf trofi, dan di antara rantai-rantai makanan
itu saling berhubungan satu sama lain yang disebut jaring-jaring makanan.
9. Energi yang tersedia untuk tingkat trofi pada rantai makanan, semakin tinggi tingkat trofi semakin sedikit
sehingga membentuk sebuah piramida yang disebut piramida ekologi, meliputi piramida jumlah, piramida
biomassa, dan piramida energi.
10. Aliran materi yang melibatkan unsur senyawa kimia mengalami perpindahan lewat organisme (biotik)
dan beredar kembali ke lingkungan fisik (abiotik) disebut daur biogeokimia yang meliputi unsur karbon,
oksigen, nitrogen, dan air.
11. Populasi di dalam suatu ekosistem selalu berubah-ubah sebagai akibat dari adaptasi dengan
lingkungannya atau respon karena terjadi perubahan pada lingkungan tempat tinggalnya. Kemampuan
beradaptasi untuk mempertahankan diri organisme akan menimbulkan tipe (kelompok) suatu ekosistem.
12. Suksesi merupakan urutan perubahan bentuk komunitas secara bertahap dalam waktu cukup lama suksesi
menurut asal terjadinya ada 2 macam, yaitu suksesi primer dan sekunder.
13. Di Indonesia terdapat tiga kelompok utama ekosistem, yaitu ekosistem bahari (laut), ekosistem darat
alami, dan ekosistem buatan.
indikator 3
Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perubahan/pencemaran lingkungan
P kimiawi: CO2, logam berat, bahan radioaktif, pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik
P biologi: mikroorganisme
P fisik: logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet
P suara: kebisingan pabrik, lalu-lalang kendaraan
Kompetensi 4
Menjelaskan struktur dan fungsi sel serta mengaitkannya dengan struktur dan fungsi jaringan
Indikator 1
Menjelaskan struktur sel dan komponen kimiawinya serta proses yang terjadi pada sel
Transportasi sel melalui membran sel terjadi dalam 2 langkah, PASIF dan AKTIF.
1. Transpor Pasif (tidak perlu energi)
a. Difusi: pindahnya zat dari konsentrasi tinggi ke rendah
b. Osmosis: difusi air
c. Difusi terfasilitasi: difusi dibantu oleh protein
2. Transpor Aktif
a. Eksositosis
Penyelubungan partikel yang akan dibuang dengan membran lipid bilayer, kemudian membran ini
bergabung dengan membran sel sehingga partikel keluar dari sel. Biasanya untuk sekresi zat,
misalnya insulin dan neurotransmitter
b. Endositosis
Pembentukan kantong membran sel untuk memasukkan partikel ke dalam sel.
c. Pompa ion
Transpor ion melewati membran plasma yang melawan gradien konsentrasi. Misalnya pompa ion
Na+
dan K+
dalam tubuh.
d. Kotranspor
Transportasi zat yang mengaktifkan transpor zat lain, misalnya transpor ion H+
untuk
mengaktifkan transpor sukrosa le dalam sel pada tumbuhan.
Indikator 2
Menjelaskan fungsi organel sel pada tumbuhan dan hewan
Organel Tumbuhan Hewan Fungsi
Lisosom - + Penyimpan enzim pencernaan seluler
Sentriol - + Pembelahan sel
Sentrosom - +
Plastida + - Penghasil kloriofil, fotosintesis
Vakuola + - Menyimpan cadangan makanan
Dinding sel + - Memberi bentuk dan melindungi isi sel
Inti sel Di tepi Tengah Mengatur semua aktivitas sel
RE + + Sintesi protein/lemak dan transpor
Ribosom + + Sintesis protein
Badan Golgi + + Pembentukan dinding sel dan lisosom, ekskresi sel
Mitokondria + + Pusat respirasi seluler untuk menghasilkan ATP
Badan mikro + + Sebagai rangka sel
Membran plasma + + Melindungi isi sel dan transpor antarsel
Indikator 3
Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan.
TUMBUHAN
A. Jaringan Meristem
$ Jaringan muda yang aktif membelah
$ Ukuran sel kecil, berdinding tipis
$ Memiliki nukleus yang relatif besar
$ Vakuola berukuran kecil, kaya akan sitoplasma
$ Sel berbentuk kuboid atau prismatis
Menurut asal pembentukan:
Promeristem: sudah ada ketika tumbuhan masih embrio
Meristem primer: ditemukan pada tumbuhan dewasa dan masih membelah, umumnya di ujung
batang dan akar (meristem apikal), sehingga batang dan akar dapat tumbuh memanjang.
Meristem sekunder: berasal dari meristem primer, contohnya kambium, merupakan lapisan sel yang
aktif membelah, terletak di antara xilem dan floem.
Menurut letak:
Apikal: meristem ujung, contohnya pada ujung batang dan ujung akar
Sel hewan Sel tumbuhan
Interkalar: meristem antara, menyebabkan munculnya bunga
Lateral: meristem samping, menghasilkan pertumbuhan sekunder, misalnya penebalan akar
B. Jaringan Dewasa/Permanen
% Tidak tumbuh/berkembang lagi
% Merupakan jaringan yang terspesialisasi
Menurut fungsinya
Epidermis: jaringan paling luar, sebagai pelindung. Dapat mengalami modifikasi menjadi stomata
(mulut daun), trikomata (rambut-rambut), spina (duri), velamen, sel kipas, dan sel kersik (berisi
kersik/silika).
Parenkim: jaringan dasar, ditemukan pada sebagian besar organ tumbuhan. Selnya merupakan sel
hidup berukuran besar dan tipis, umumnya segi enam, memiliki banyak vakuola,letak inti mendekati
dasar sel, letaknya renggang.
Jaringan penyokong: jaringan yang menunjang bentuk tumbuhan, terdiri dari sklerenkim dan
kolenkim.
Kolenkim: dinding terdiri dari selulosa, jarang ditemukan pada akar, biasanya di dekat
permukaan batang/daun muda, tidak berlignin (zat kayu)
Sklerenkim: dinding sel tebal, berlignin, protoplasma mati/inaktif.
Jaringan pengangkut: jaringan yang mengangkut air dan unsur hara; xilem dan floem.
HEWAN
A. Jaringan Epitel
r Jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh
r Terdiri dari sel-sel yang memadat dan saling terikat erat
r Melindungi jaringan di bawahnya
r Mengangkut zat antarjaringan yang dibatasi
r Pada saluran pencernaan mengeluarkan enzim
Keterangan :
1. Epitel silindris selapis semu bersilia, tedapat
Saluran pernapasan
2. Epitel pipih berlapis banyak, terdapat pada rongga
Mulut, rongga hidung, esophagus, telapak kaki, vagina
3. Epitel kubus selapis, terdapat pada ovarium, lensa
Mata, nefron ginjal, kelenjar tiroid
4. Epitel pipih selapis, terdapat pada pembuluh limfe,
Pembuluh kapiler, selaput pembungkus jantung
Paru-paru, ginjal dan selaput perut
5. Epitel silindris berlapis banyak, terdapat pada epitelium
Laring, faring, trakea dan kelenjar ludah
6. Epitetel silindris selapis, terdapat pada epithelium
Kelenjar pencernaan, jonjot usus, kantung empedu
Lambung
B. Jaringan ikat
J Paling banyak terdapat di tubuh
J Berkembang dari mesenkim yang berasal dari mesoderm (lapisan tengah embrio)
J Menyokong dan memperkuat jaringan lain
J Melindungi organ tubuh, menyimpan energi (jaringan lemak/adiposa)
J Membentuk struktur tulang dan sistem sirkulasi
 Jaringan adipose/ lemak tersusun sel lemak
Tidak membentuk matriks, berfungsi sbg banta
Lan untuk melindungi organ tubuh, persediaan
Cadangan makanan ,menjaga suhu tubuh
 Jaringan ikat longgar, terdiri dari matriks yang
Mengandung serat kolagen, retikuler dan elastin
Berfungsi membungkus organ tubuh dan meng
Hubungkan bagian jaringan lain
 Jaringan ikat berserat/ padat, memiliki ciri susun
an serat padat dan jumlah sel berkurang, jari
ngan ini didominasi oleh serat kolagen, terdapat
sel fibroblast, berfungsi menghubungkan antara
organ tubuh, contoh ligament ( menghubungkan
tulang dng tulang) dan tendon ( menghubungkan
otot dengan tulang )
 Jaringan tulang terdiri tulang sejati dan tulang
rawan
 Jaringan darah / jaringan istimewa, yang terbentuk dari sel-sel bebas, terdiri dari eritrosit, leukosit,
trombosit dan plasma darah
1
2
3 4
5 6
C. Jaringan Otot
k Terdiri dari sel-sel otot
k Berfungsi untuk pergerakan tubuh
D. Jaringan Saraf
Disusun oleh jaringan saraf (neuron)
Kompetensi 5
Menjelaskan struktur dan fungsi sistem organ manusia serta kelainan/penyakit yang mungkin terjadi pada
organ tersebut.
Indikator 1
Menjelaskan mekanisme gerak otot/sendi/penyakit pada sistem gerak manusia
Mekanisme gerak otot:
Impuls  asetilkolin  otot kontraksi aktin miosin  tulang  gerak
Sinergis: saling mendukung, misalnya pada tulang punggung-tulang dada, otot pronator teres dan kuadratus
Antagonis: Berlawanan
* Depresi (turun) – Elevasi (naik)
* Abduksi (jauh) – Adduksi (dekat)
* Pronasi (menelungkupkan tangan) – Supinasi (menengadahkan tangan)
* Ekstensi (lurus) – Fleksi (bengkok)
* Inversi (membuka telapak ke arah dalam tubuh) – Eversi (ke arah luar tubuh)
Macam-macam sendi
No Sendi Gerak Ciri Contoh
1 Peluru Segala arah
Pada sendi ini kedua ujung
berbentuk lekuk dan bongkol
sendi pada gelang bahu
dan gelang panggul.
2 Putar
Berputar atau
berotasi
Pada sendi ini ujung yang satu
dapat mengitari ujung tulang yang
lain
Antara tulang hasta dan
pengumpil, tulang atlas-
tulang tengkorak.
3 Pelana
Beberapa gerakan
rotasi, tidak ke
semua arah
Pada sendi ini kedua ujung tulang
membentuk sendi berbentuk
pelana dan berporos dua
sendi antar tulang telapak
tangan dan tulang
pergelangan tangan dan
ibu jari.
4 Engsel Satu arah
Pada sendi engsel kedua ujung
tulang berbentuk engsel dan
berporos satu
pada siku, lutut, mata
kaki, dan ruas antar jari.
5 Luncur
Rotasi pada
bidang datar saja
Kedua ujung tulang agak rata
sehingga menimbulkan gerakan
menggeser dan tidak berporos
sendi antartulang
pergelangan tangan,
pergelangan kaki, tulang
selangka-tulang belikat.
6 Ovoid
gerakan kekiri dan
kekanan, maju
mundur dan
muka belakang.
Sendi ini memungkinkan gerakan
berporos dua
antara tulang pengumpil
dan tulang pergelangan
tangan
Penyakit pada sistem gerak manusia
P Kifosis: tulang belakang membengkok ke belakang
P Lordosis: tulang belakang membengkok ke depan
P Skoliosis: tulang belakang membengkok ke samping
P Artritis: radang sendi, terkadang terjadi perubahan posisi tulang. Misalnya rematik
P Ankilosis: sendi tidak bisa digerakkan, ujung-ujung antartulang serasa bersatu
P Fraktura: retak atau patah tulang
P Osteoporosis: tulang rapuh dan keropos
P Rakitis: kurang vitamin D, tulang kaki berbentuk O atau X
Indikator 2
Menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia dan gangguannya.
Komponen Penyusun Darah
Plasma darah: mengandung aglutinin, antibodi yang dapat mengakibatkan penggumpalan aglutinogen.
Eritrosit: sel darah merah, mengandung aglutinogen. Mengandung hemoglobin yang fungsi utamanya adalah
mengangkut oksigen dari paru-paru membentuk oksihemoglobin.
Leukosit: sel darah putih, berperan untuk melawan penyakit
Trombosit: keping darah, berperan dalam proses pembekuan darah ketika terjadi luka
Golongan Darah
Golongan Darah Aglutinogen Aglutinin
O - a dan b
A A b
B B a
AB A dan B -
Rh+
Rh+
-
Rh-
- -
Mekanisme Peredaran Darah
a. Peredaran darah kecil: ventrikel (bilik) kanan – paru-paru – atrium (serambi)kiri
b. Peredaran darah besar: ventrikel kiri – seluruh tubuh – atrium kanan
Gangguan pada sistem peredaran darah
b Anemia: kekurangan eritrosit
b Talasemia: tidak mampu melakukan sintesis rantai polipeptida alfa dan beta yang cukup. Rantai
polipeptida diperlukan untuk pembentukan hemoglobin.
b Hemofilia: pendarahan sulit dihentikan
b Leukemia: produksi leukosit yang gang bersifat ganas
b Jantung koroner: gangguan aliran darah pada pembuluh darah koroner (vena dan arteri dari dan ke
jantung)
b Arteriosklerosis: pengerasan pembuluh nadi akibat gumpalan kapur
b Arterosklerosis : pengerasan pembuluh nadi akibat endapan lemak
b Hipertensi: tekanan darah tinggi
b Eritroblastosis Fetalis: kuning pada bayi akibat rusaknya eritrosit bayi karena aglutinasi dari antibodi ibu,
apabila ibu Rh-
dan bayi Rh+
b Varises: pelebaran pembuluh darah di betis
Pembekuan Darah
Indikator 3
Menjelaskan sistem pencernaan makanan pada manusia dan gangguannya
Organ Enzim Fungsi
Mulut Ptialin Mengubah karbohidrat menjadi polisakarida
Lambung HCl Desinfektan, mengaktifkan pepsinogen  pepsin
Pepsin Mengubah protein menjadi pepton
Renin Mengendapkan kasein susu
Lipase (sedikit) Mengubahlemak menjadi asam lemak dan gliserol
Duodenum
(enzim oleh
pankreas)
Amilase Mengubah polisakarida menjadi disakarida (Maltosa, Laktosa, Sukrosa)
Lipase Mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
Tripsin Mengubah protein menjadi asam amino
Ileum Maltase Memecah maltosa menjadi glukosa
Laktase Memecah laktosa menjadi glukosa
Sakarase Memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
Erepsin Mengubah pepton menjadi asam amino
Monosakarida, asam lemak dan gliserol, serta asam amino diserap oleh ileum.
Monosakarida dan asam aminodiserap oleh pembuluh darah (kapiler).
Sedangkan lemak diserap oleh pembuluh Chyll (limfe).
Gangguan Sistem Pencernaan Manusia
mengeluarkan
Trombosit pecah Trombokinase
Protrombin Trombin
Fibrinogen Fibrin
antihemofili
Vit. K
Ion Ca2+
R Gastritis: radang mukosa lambung
R Konstipasi: lambatnya pergerakan fesek melalui usus besar
R Pankreasitis: radang pankreas
R Flatus: masuknya gas ke dalam saluran pencernaan
Indikator 4
Menjelaskan sistem pernapasan pada manusia dan gangguannya.
C Volume tidal: volume udara yang masuk saat inspirasi biasa
C Volume komplementer: cadangan inspirasi, udara yang masuk saat inspirasi maksimum
C Volume suplementer: cadangan ekspirasi, udara yang keluar saat ekspirasi maksimum
C Udara residu: udara yang masih tersisa di paru-paru setelah ekspirasi maksimum
C Kapasitas vital: tidal + komplementer + suplementer
C Kapasitas total: vital + residu
Proses pernapasan
n Pernapasan dada: kontraksi otot antar tulang rusuk (inspirasi)
n Pernapasan perut: kontraksi diafragma (inspirasi)
Gangguan Sistem Pernapasan Manusia
% Asma: penyempitan saluran napas, otot polos pembentuk dinding saluran bronkus terus berkontraksi
% Asfiksi: gangguan pengangkutan oksigen akibat pneumonia, tenggelam, atau keracunan CO
% Asidosis: peningkatan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah
% Pneumonia: radang paru-paru akibat infeksi bakteri Diplococcus pneumoniae
% Difteri: penyumbatan faring/laring akibat infeksi bakteri Corynebacterium diphteriae
% Emfisema: paru-paru menggelembung karena perluasan alveolus berlebihan
Indikator 5
Menjelaskan sistem ekskresi manusia dan gangguannya
GINJAL
Proses Penjelasan Lokasi
Filtrasi Penyaringan darah
H2O, NaCl,K+
, HCO3
-
,
asam amino, creatin,
urea,glukosa
Glomerulus
Reabsorpsi Reabsorpsi
glukosa(100%), asam
amino(100%),K+
,NaCl
(65%), H2O (65%),
HCO3 (90%)
Reabsorpsi : H2O,NaCl
(25%)
Reabsorpsi : NaCl (5%)
, H2O
T. Proksimal
Henle
T. Distal
Augmentasi Pengeluaran zat yg
tidak diperlukan tubuh
K+
, H+
T. Distal
HATI
Menghasilkan empedu yang mengandung zat sisa dari perombakan eritrosit dalam hati.
PARU-PARU
Mengeluarkan CO2 dan uap air
KULIT
Gangguan Sistem Ekskresi Manusia
& Gagal ginjal: ginjal tidak dapat mengeluarkan sisa metabolisme
& Glukosuria: ditemukan glukosa pada urine (diabetes melitus)
& Albuminuria: urine mengandung albumin karena kerusakan glomerulus
& Nefritis: kerusakan pada nefron akibat infeksi bakteri
& Uremia: masuknya urea ke dalam darah
& Diabetes insipidus: kurangnya hormon ADH yang memengaruhi reabsorpsi air
& Diabetes melitus: kadar gula dalam urine tinggi
Indikator 6
Menjelaskan sistem regulasi (saraf, endokrin, dan pengindraan) pada manusia
Sistem Saraf
Dendrit: menerima impuls dan membawa ke badan sel saraf
Badan sel saraf: menerima impuls dari dendrit
Neurit (akson): meneruskan impuls ke sel saraf yang lain
Nodus Ranvier: bagian akson yang tidak diselimuti selubung Mielin
Mekanisme terjadinya gerak:
Reseptor  neuron sensorik  otak/STB  neuron motorik  efektor
Macam – macam neuron
Neuron dapat diklasifikasikan menjadi 2 :
Berdasarkan jumlah uluran, dibagi menjadi 3 :
& Neuron unipolar, hanya mempunyai satu uluran yang timbul dari badan sel, contoh neuron
sensorik unipolar yang terdapat pada hewan tingkat rendah
& Neuron bipolar, memiliki dua uluran yaitu akson dan dendrite, contoh neuron ini terdapat
pada retina (mata), koklea ( telinga) dan epitel olfaktori ( hidung)
& Neuron multipolar, memiliki satu akson dan beberapa dendrite, contoh neuron motorik yang
keluar dari sumsum tulang belakang
Berdasarkan struktur dan fungsinya, dikelompokkan menjadi 3 :
& Neuron sensorik merupakan neuron yang badan selnya bergerombol membentuk ganglia,
aksonnya pendek, tetapi dendritnya panjang, Neuron sensorik berhubungan dengan alat
indra untuk menerima rangsang. Neuron ini berfungsi menghantarkan impuls daraf dari alat
indra menuju ke otak atau sumsum tulang belakang
& Neuron motorik merupakan neuron yang memiliki dendrite yang pendek dan akson yang
panjang. Dendrit berhubungan dengan akson lain, sedangkan akson berhubungan dengan
efektor yang berupa otot atau kelenjar. Neuron motorik berfungsi membawa impuls dari otak
atau STB menuju k kelenjar
& Neuron konektor /interneuron, merupakan neuron multipolar yang memiliki dendrite
pendek, tetapi berjumlah banyak, serta akson ada yang panjang dan ada yang pendek. Ujung
dendrite dari saraf yang satu berhubungan dengan ujung akson dari saraf yang lain
membentuk sinaps. Neuron ini banyak terdapat di otak dan STB yang berfungsi meneruskan
rangsang dari neuron sensorik ke neuran motorik
MEKANISME PENGHANTAR IMPULS
Impuls merupakan rangsangan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa
oleh sel saraf. Impuls dapat diantarkan melalui sel saraf dan sinapsis
Penghantar Impuls melalui sel saraf
penghantar impuls melalui sel saraf disebabkan oleh adanya perbedaan potensial listrik pada dua sisi
membran (bagian dalam dan luar) membran serabut saraf. Jika tidak ada rangsangan, dikatakan
bahwa neuron dalam keadaan istirahat. Muatan listrik diluar membran neuron adalah positif,
sedangkan muatan listrik didalam neuron negatif. Keadaan ini disebut polarisasi
perbedaan potensial antara membran
luar dengan membrane dalam disebut
polarisasi,dengan adanya potensial
aksi saraf ( impuls saraf) terjadi perubahan
muatan , keadaan ini disebut depolarisasi
Penghantar impuls melalui sinapsis
Sinaps adalah sambungan antara neuron yang satu dengan neuron yang lain. Pada sinaps terdapat
celah yang disebut celah sinaps yang lebarnya kurang lebih 200 Ao
neuron yang terletak sebelum sinaps disebut
neuron prasinaps yang memproduksi neurotrasmi
ter, sedangkan neuron yang letaknya sesudah
sinaps disebut pascasinaps.
Penjalaran impuls melintasi sinaps berlangsung
searah, yaitu dari neuron prasinaps ke neuron
Pascasinaps dan melibatkan neurotransmiter
( terdiri dari asetilkolin yg terdapat pada sinaps
seluruh tubuh, noradrenalin yang terdapat pada
system saraf simpatik, dan serotonin yang terda
pat pada saraf pusat atau otak)
Mekanisme kerja sinaps adalah jika impuls tiba di tombol sinapsis maka terjadi peningkatan
permeabilitas membrane prasinaps terhadap ion Ca++ akibatnya ion Ca++ masuk dan gelembung
sinaps melebur dengan membrane prasinaps sambil melepaskan neurotransmitternya ke celah
sinaps. Neurotransmitter ini membawa impuls, kemudian neurotransmitter dihitrolisis oleh enzim
sinaps
Celah
sinaps
neurotransmiter
Pelepasan
neurotransmiter
Prasinaps
pascasinaps
Luar sel
Dalam sel
axon
Na
K
K
Action potensial
Na
Na
K
K
yang dikeluarkan membrane pascasinaps, misalnya asetilkolinesterase . Neurotransmitter adalah
suatu senyawa kimia yang dapat menghantarkan impuls ( rangsang) ke membrane pascasinaps
dengan cara difusi.
Otak
Otak besar (Serebrum)
$ Lobus Frontalis: pengendali gerakan otot rangka dan intelektual
$ Lobus Temporalis: pendengaran, penciuman, pengecap
$ Lobus Parietalis: perubahan pada kulit dan otot
$ Lobus Oksipitalis: pusat pengelihatan
Otak tengah (Mesensefalon), berperan dalam refleks mata dan
kontraksi otot.
Otak depan (diensefalon)
R Talamus: persepsi rasa sakit dan rasa menyenangkan
R Hipotalamus: suhu tubuh, lapar, emosi, kadar air, tekanan
darah, kadar gula dalam darah
Otak kecil (serebelum), sebagai pusat keseimbangan,
koordinasi kerja otot, dan posisi tubuh.
Sumsum
J Medula Oblongata: denyut jantung, menelan, batuk, bersin
J Medula Spinalis: gerak refleks
Sistem Endokrin
Kelenjar Hormon Fungsi
Hipofisis/
Pituitari
Somatotrof Pertumbuhan jaringan tubuh
Prolaktin Membantu kelahiran, sekresi ASI
Melanin Pigmentasi kulit
ACTH Memacu korteks adrenal menghasilkan adrenalin
Oksitosin Kontraksi otot pada uterus
ADH Menyerap air pada ginjal
FSH Merangsang perkembangan folikel ovarium dan sekresi estrogen (P)
Menstimulasi testis untuk menghasilkan sperma (L)
LH Menstimulasi ovulasi & pembentukan progesteron oleh korpus luteum (P)
Menstimulasi produksi testosteron (L)
Tiroid Tiroksin Memengaruhi proses metabolisme, pertumbuhan fisik, kematangan seks,
perkembangan mental, glikogen  gula dalam hati
Triodotitonin Pertumbuhan, perkembangan, sistem saraf, metabolisme
Kalsitosin Menjaga keseimbangan kalsium dalam sarah
Paratiroid Parathormon Mengendalikan kadar kalsium dan fosfor dalam darah
Adrenal Aldosteron Merangsang reabsorpsi ion Na+
dan Cl-
dalam tubulus
Glukokortikoid Memelihara tubuh selama stres
Adrenalin Meningkatkan kerja jantung, mengubah gikogen menjadi glukosa (dlm
darah)
Pankreas Glikogen Menaikkan kadar gula
Insulin Menurunkan kadar gula
Gonad Estrogen Pertumbuhan kelamin sekunder wanita, oogenesis
Progesteron Penebalan dinding uterus
Testosteron Pertumbuhan kelamin sekunder pria, spermatogenesis
SISTEM INDRA
Mata
Lensa: memfokuskan bayangan
Pupil: tempat masuknya cahaya ke mata
Iris: mengatur lebar pupil
Retina: tempat jatuhnya bayangan, terdiri dari sel kerucut (untuk
melihat saat terang, membedakan warna) dan sel batang (saat
gelap)
Lidah
Hidung
Telinga
Saluran Eustachius: menghubungkan telinga tengah dengan tenggorokan
Tingkap jorong dan tingkap bulat: menyalurkan dan menyeimbangkan getaran
Koklea: reseptor suara
Kanalis semi sirkularis(tiga saluran setengah lingkaran): berfungsi sebagai alat keseimbangan tubuh
Indikator 7
Menjelaskan sistem reproduksi manusia dan proses pembentukan sel kelamin.
Reproduksi Wanita
Ovarium berfungsi untuk menghasilkan sel telur
Oviduk/tuba falopiadalah tempat terjadinya fertilisasi
Uterus adalah tempat berkembangnya embrio
A. Ovulasi
1. Pengertian
a. Definisi secara umum ovulasi merupakan proses lepasnya sel telur dari folikel.
b. Terjadi di ovarium saat masih berada pada tahap oosit sekunder. Pada umumnya hanya satu sel
telur yang dilepas setiap kali, namun ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan ada dua sel
telur yang dilepaskan dalam satu waktu. Telur yang dilepaskan mampu bertahan untuk dibuahi
selama 24 - 48 jam. Pada umumnya juga ovulasi terjadi setiap 28 hari sekali.
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi
Ovulasi terdiri dari beberapa tahapan yang dipengaruhi oleh hormon – hormon tubuh yang penting
dimana semuanya dikendalikan dalam kontrol hormonal.
3. Proses terjadinya ovulasi
Ovulasi terjadi saat peristiwa oogenesis berlangsung. Tepatnya saat oosit sekunder sudah terbentuk
dan akan bersiap melakukan pembelahan meiosis II yang menghasilkan ootid dan badan polar kedua.
Saat inilah oosit sekunder tersebut dilepaskan dari folikel de Graff. Inilah yang disebut OVULASI.
4. Hormon-hormon yang mempengaruhi ovulasi diantaranya :
a. GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone)
GnRH dihasilkan di Hipothalamus yang akan mempengaruhi anterior pituitary untuk
menghasilkan hormon FSH (Folicle Stimulating Hormone) dan LH (Luitenizing Hormone).
Kemudian FSH dan LH berfungsi untuk :
 Stimulasi gamet
 Stimulasi sekresi hormon reproduksi
 Mempertahankan pertumbuhan/perkembangan struktur gonad.
b. FSH (Folicle stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior, sebagai respon terhadap GnRH. Berfungsi
memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita
c. LH (Luitenizing Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi memicu
perkembangan folikel (sel-sel teka dan granulosa) dan mencetuskan terjadinya ovulasi di
pertengahan siklus (LH-surge).
d. Estrogen
Estrogen diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium secara primer, dan
dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen.
Berfungsi dalam stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ
reproduksi wanita. Pada uterus dapat menyebabkan proliferasi endometrium.
e. Progesteron
Progesteron diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium, sebagian diproduksi di
kelenjar adrenal dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta. Progesteron menyebabkan
terjadinya proses perubahan sekretorik pada endometrium uterus, yang mempersiapkan
endometrium uterus berada pada keadaan optimal jika terjadi implantasi.
B. Menstruasi
1. Pengertian
Menstruasi merupakan proses keluarnya sel telur (ovum) dari saluran reproduksi (lebih tepatnya
uterus) dan disertai meluruhnya dinding endometrium. Menstruasi ini membentuk sebuah siklus
yang disebut dengan siklus menstruasi.
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya menstruasi ini, yaitu :
a. Sel telur yang tidak dibuahi oleh ovum dalam jangka waktu tertentu. Jangka waktu ovum untuk
dibuahi adalah 6 – 12 jam, selebihnya maka ovum akan terdegenerasi.
b. Turunnya jumlah sekresi hormon estrogen, dan progesteron pada akhir siklus ovarium yang
menyebabkan ketebalan dinding endometrium berkurang hingga 65% tebal sebelumnya.
3. Proses terjadinya menstruasi
Diawali dari menurunnya jumlah sekresi hormon estrogen dan progesteron yang menyebabkan
luruhnya sel telur dari rongga rahim dan deskuamasi (peluruhan) endometrium. Selama menstruasi
normal, sebanyak 35 ml darah dan 35 ml cairan serosa hilang dari dalam tubuh. Dalam 5 – 7 hari
berikutnya, setelah awal menstruasi terjadi, darah yang mengalir berhenti karena dinding
endometrium telah berangsur-angsur pulih.
4. Fase – fase menstruasi
Proses menstruasi terdiri dari beberapa fase yang berurutan, antara lain :
a. Fase menstruasi (deskuamasi) endometrium. Hal ini dikarenakan sekresi hormon ovulasi,
estrogen dan progesteron berhenti secara tiba-tiba dikarenakan tidak terjadi implantasi zigot
pada dinding endometrium. Pada fase ini sebagian besar endometrium terlepas dari uterus
sehingga ketebalan endometrium menjadi kurang dari 2 mm. Selain endometrium, darah, lendir
dan telur yang terdegenerasi ikut keluar dari dalam tubuh. Fase ini terjadi pada hari 1 - 4
b. Fase proliferasi (pemulihan) yang menunjukkan adanya penyembuhan. Hormon estrogen mulai
disekresi kembali sehingga memicu tumbuhnya endometrium akibatnya endometrium mulai
menebal sedikit demi sedikit hingga 2 - 3 mm. Fase ini terjadi pada hari yang ke 5 – 15, meliputi
periode ovulasi.
c. Fase sekresi (penggetahan), dimana endometrium mengalami penebalan. Bukan hanya estrogen
yang disekresi, tetapi juga progesteron mulai disekresi sehingga mengakibatkan endometrium
semakin menebal, jumlah pembuluh darah meningkat, kelenjar makin berkelok-kelok. Ketebalan
endometrium pada fase ini sekitar 6 – 8 mm. Fase ini terjadi pada hari ke 16 – 28.
Reproduksi Pria
A. Struktur Alat Reproduksi Laki-laki
Organ reproduksi pada laki-laki secara garis besar dibagi menjadi 2, yaitu bagian luar dan bagian
dalam. Berikut perinciannya :
1. Bagian Luar, terdiri atas :
a. Skrotum, yaitu suatu kantung menggelantung dengan bagian luarnya kulit yang merupakan
kelanjutan dari daerah penis. Di dalam skrotum ini terdapat testis.
b. Organ bagian luar selanjutnya adalah penis. Terdiri atas bagian kepala (glans penis), leher (collum
penis), badan (corpus penis), dan akar (radix penis). Bagian kepala penis ditutupi oleh kulit yang
disebut preputium. Bagian inilah yang dibuang pada saat seorang laki-laki khitan/sunat. Bagian
badan dan akar penis melekat pada tulang kemaluan agar kedudukan penis diperkuat.
2. Bagian Dalam, terdiri atas :
a. Testis  suatu organ kelamin berjumlah sepasang berbentuk bulat telur diliputi oleh anyaman
pembuluh darah arteri dan terdapat di dalam skrotum. Jika testis ini dibelah maka tampak
saluran-saluran yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus seminiferus adalah suatu saluran yang
berkelok-kelok. Di dasar membrannya terdapat sel germinal epitelium, sel sertoli dan sel sperma
dengan berbagai perkembangan. Di dalam jaringan intertubulernya terdapat sel leydig. Sel leydig
ini memiliki ukuran yang lebih besar daripada sel sertoli tetapi memiliki jumlah yang lebih sedikit
daripada sel sertoli.
Gambar didapat dari www.babel.massart.edu
b. Struktur bagian dalam yang kedua adalah saluran reproduksi jantan.
c. Saluran dimulai dari tubulus seminiferus testis  rete testis  duktus eferen  epididimis 
duktus deferen  duktus ejakulatorius  uretra.
d. Rete testis merupakan suatu saluran kecil-kecil (sekitar 10 buah).
e. Duktus eferen merupakan saluran yang cukup panjang dan berkelok-kelok.
f. Epididimis merupakan saluran memanjang dan seolah-olah melekat erat pada testis.
g. Duktus ejakulatorius merupakan saluran yang tidak panjang, menembus kelenjar prostat dan
bermuara ke dalam uretra.
Gambar didapat dari www.babel.massart.edu
h. Struktur bagian dalam yang ketiga adalah kelenjar aksesori yang didapatkan sepanjang saluran
keluar spermatozoa. Kelenjar aksesori ini terdiri dari :
1). Vesika seminalis merupakan suatu kelenjar bukan tempat penyimpanan sperma.
2). Prostat yang bermuara di uretra
3). Bulbouretralis (Cowper) yang terletak di belakang uretra, sama seperti prostat tapi memiliki
otot yang tipis
Gambar 1.3  testis yang dibelah dan
didapati rete testis yang ditunjukkan
oleh tanda garis berwarna merah dan
di dalam testis terdapat saluran
berkelok-kelok yang disebut tubulus
seminiferus, ditandai oleh anak panah
berwarna hitam
Tubulus seminiferus
Gambar 1.2  sel sertoli yang ada
di dalam tubulus seminiferus
B. Fungsi Alat Reproduksi Laki – laki
Setelah kita belajar mengenai struktur dari berbagai alat reproduksi yang menyusun sistem
reproduksi pada laki-laki, sekarang kita akan belajar mengenai fungsi dari tiap-tiap alat reproduksi
tersebut.
2. Organ bagian luar
a. Skrotum : pelindung testis dari benturan serta mempertahankan temperatur lingkungan yang
nyaman bagi perkembangan testis.
b. Penis : sebagai organ kopulasi
3. Organ dan sel bagian dalam
a. Testis : tempat pembentukan sperma
b. Tubulus seminiferus : tempat pembentukan sperma
c. Sel Sertoli : penyedia zat gizi, hormon, atau enzim yang dibutuhkan bagi perubahan spermatid
yang sesuai
d. Sel leydig : mensekresi hormon testosteron
e. Rete testis : saluran kedua setelah tubulus seminiferus sebagai jalannya spermatozoa
f. Epididimis : tempat pematangan sperma karena di dalam epididimis ini terdapat alfa
glukosidase
g. Duktus eferen : saluran / jalannya spermatozoa keluar dari testis
h. Duktus deferen : saluran / jalannya spermatozoa keluar dari testis (lebih panjang dari duktus
eferen)
i. Duktus ejakulatorius : penyalur cairan semen ke uretra
j. Uretra : sebagai saluran keluarnya sperma dan muara kandung kemih yang mengeluarkan urine
k. Kelenjar aksesori : mensekresi zat-zat yang dibutuhkan spermatozoa
l. Vesika seminalis : memproduksi fruktose sebagai medium pergerakan spermatozoa
m. Kelenjar prostat : mensekresi cairan yang bersifat basa, hormon dan beberapa zat aktif
misalnya fosfatase yang membantu sperma aktif bergerak dan meningkatkan fertilisasi sperma
n. Bulbouretralis (Cowper) : mengsekresi mukus jernih yang berfungsi dalam menetralkan pH
semen.
Indikator 8
Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh.
Seleksi Klon
Sel-sel B dan sel T tubuh
bersama-sama mengenali
antigen yang tidak terbatas,
satu sel hanya mengenali
satu antigen.
Ketika sel B atau sel T
berikatan dengan antigen,
maka akan memperbanyak
diri dan membentuk klon sel
efektor. Populasi sel-sel
efektor yang identik disebut
sel plasma.
Sel plasma mensekresi
antibodi yang spesifik untuk
antigen tertentu.
GAMBARAN UMUM RESPONS KEKEBALAN
Diagram tersebut menyajikan respons humoral dan respons yang diperantarai sel, yang merupakan dua
cabang sistem kekebalan. Selain itu, juga memperlihatkan hubungan yang menyatukan mereka yaitu interaksi
pensinyalan sel di antara limfosit-limfosit.
Yang sangat penting pada jaringan pensinyalan sel ini adalah sel T helper,yang merespons terhadap antigen
yang disajikan oleh makrofaga dan merangsang sel B maupun sel T lain.
$ Berbagai darah pada suatu molekul lg berikatan dengan epitope tertentu, yang
mempengaruhi kelas dari immunoglobulin. Terdapat lima macam immunoglobulin, yaitu
lgG, lgM, lgA, lgD, dan lgE.
• lgG : antibodi yang secara alami memiliki imunitas pasif. Meningkatkan proses fagositosis,
menetralkan racun dan virus, dan melindungi fetus dan anak yang baru dilahirkan.
• lgM : antibodi pertama yang dihasilkan sebagai respon dari infeksi.
• lgA : antibodi yang melindungi permukaan mucosal.
• lgD : antibodi yang muncul untuk dilibatkan dalam inisiasi respon imun.
• lgE : antibodi yang terlibat dalam reaksi alergi dan kemungkinan besar merespon infeksi dari protozoa
dan parasit.
Kompetensi 6
Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada
tumbuhan melalui hasil percobaan atau pengamatan.
Indikator 1
Menginterpretasi hasil percobaan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Kompetensi 7
Mendeskripsikan proses metabolisme.
Indikator 1
Menjelaskan ciri-ciri dan cara kerja dari faktor-faktor yang dapat memengaruhi kerja enzim.
 Enzim
 Enzim mempercepat reaksi metabolisme
 Enzim memiliki substrat yang spesifik
 Tempat aktif adalah pusat katalitik enzim
 Lingkungan fisik dan kimiawi sel mempengaruhi aktivitas enzim
STRUKTUR ENZIM DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJANYA
Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim dipisahkan satu sama lainnya, menyebabkan
enzim tidak aktif. Namun keduanya dapat digabungkan menjadi satu, yang disebut holoenzim.
Kedua bagian enzim tersebut adalah apoenzim dan koenzim.
1. Apoenzim
Apoenzim adalah bagian protein dari enzim, bersifat tidak tahan panas, dan berfungsi
menentukan kekhususan dari enzim. Contoh, dari substrat yang sama dapat menjadi senyawa yang
berlainan, tergantung dari enzimnya.
2. Koenzim
Koenzim disebut gugus prostetik apabila terikat sangat erat pada apoenzim. Akan tetapi,
koenzim tidak begitu erat dan mudah dipisahkan dari apoenzim. Koenzim bersifat termostabil
(tahan panas), mengandung ribose dan fosfat. Fungsinya menentukan sifat dari reaksinya. Misalnya,
Apabila koenzim NADP (Nicotiamida Adenin DenukleotidPhosfat) maka reaksi yang terjadi adalah
dehidrogenase.
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap kecepatan
aktivitas enzim. Faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Suhu
Enzim terdiri atas molekul-molekul protein. Oleh karena itu, enzim masih tetap mempuyai
sifat protein yang kerjanya dipengaruhi oleh suhu. Enzim dapat bekerja optimum pada kisaran suhu
tertentu, yaitu sekitar suhu 400 C. Pada suhu 00 C, enzim tidak aktif. Jika suhunya dinaikkan, enzim
akan mulai aktif. Jika suhunya dinaikkan lebih tinggi lagi sampai batas sekitar 40 – 500 C, enzim
akan bekerja lebih aktif lagi. Namun, pemanasan lebih lanjut membuat enzim akan terurai atau
terdenaturasi seperti halnya protein lainnya. Pada keadaan ini enzim tidak dapat bekerja.
b. Derajat Keasaman (pH)
Enzim bekerja pada pH tertentu, umumnya pada netral, kecuali beberapa jenis enjim yang
bekerja pada suasana asam atau suasana basa. Jika enzim yang bekerja optimum pada suasana netral
ditempatkan pada suasana basa ataupun asam, enzim tersebut tidak akan bekerja atau bahkan rusak.
Begitu juga sebaliknya, jila suatu enzim bekerja optimal pada suasana basa atau asam tetapi
ditempatkan pada keadaan asam atau bas, enzim tersebut akan rusak. Sebagai contohnya, enzim
pepsin yang terdapat di dalam lambung, efektif bekerja pada pH rendah.
c. Konsentrasi Substrat
Pada jumlah atau konsentrasi enzim konstan, semakin tinggi konsentrasi substrat sampai pada
titik tertentu, aktivitas enzim semakin tinggi. Setelah titik optimum peningkatan konsentrasi substrat
tidak mempengaruhi aktivitas enzim. Hal ini disebabkan enzim sudah jenuh dengan substrat.
d. Konsentrasi Produk
Semakin banyak produk yang terbentuk, aktivitas enzim semakin turun. Hal ini disebabkan
tidak ada/ semakin sedikit substrat yang diubah dan bahkan pada beberapa enzim, produk itu sendiri
menjadi penghambat enzim.
e. Konsentrasi Aktivator
Semakin besar konsentrasi aktivator, apabila disertai penambahan konsentrasi enzim dan
konsentrasi substrat akan meningkatkan aktivitas enzim. Molekul aktivator dapat menyebabkan sisi
aktif enzim semakin “cocok” dengan substrat.
f. Konsentrasi Inhibitor
Semakin besar konsentrasi inhibitor, maka aktivitas enzim akan semakin menurun, karena
molekul inhibitor dapat melekat pada sisi aktif enzim sehingga menghalang melekatnya substrat
pada enzim tersebut. Sisi aktif enzim juga konformasinya dapat berubah karena adanya molekul
inhibitor, sehingga substrat tidak melekat.
g. Kadar Air
Aktivitas enzim juga dipengaruhi oleh kadar ai. Contoh yang sangat jelas adalah enzim yang
mengalami pengaktifan pada saat perkecambahan biji, jika biji tersebut telah direndam di dalam air
dalam waktu relatif lama. Hal ini membuktikan bahwa aktivitas enzim dipengaruhi oleh kadar air.
Indikator 2
Menjelaskan proses katabolisme karbohidrat.
Indikator 3
Menjelaskan zat yang dikeluarkan/dihasilkan pada proses respirasi aerob.
Indikator 4
Menjelaskan tahapan proses anabolisme (fotosintesis) pada tumbuhan.
Indikator 5
Menjelaskan proses kemosintesis/respirasi anaerob.
Kompetensi 8
Memahami konsep dasar hereditas, reproduksi sel, penerapan prinsip-prinsip hereditas dan peristiwa mutasi
Indikator 1
Menjelaskan susukan nukleotida DNA, RNA, atau kromosom.
Indikator 2
Menjelaskan proses sintesis protein.
Indikator 3
Mengidentifikasi tahap-tahap pembelahan mitosis/meiosis/gametogenesis.
Indikator 4
Menginterpretasikan persilangan berdasarkan hukum Mendel.
Hukum Mendel ada 2 yaitu:
Hukum Mendel I
yaitu hukum segregasi menyatakan bahwa pasangan-pasangan alel selama pembentukan gamet dan
berpasangan kembali secara acak pada saat fertilisasi antar gamet
Hukum Mendel II
yaitu hukum pemisahan bebas menyatakan bahwa pada persilangan dengan dua sifat beda atau lebih maka
sifat yang sepasang tidak tergantung dengan sifat pasangannya
Indikator 5
Menginterpretasi persilangan pada penyimpangan semu hukum Mendel.
Penyimpangan Hukum Mendel
1. Interaksi beberapa pasangan alel
Alel-alel dari gen yang berbeda terkadang berinteraksi dan memunculkan
perbandingan fenotip yang tidak umum, misalnya bentuk pial pada ayam.
2. Polimeri
Adalah pembastaran heterozigot dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri, tetapi
mempenguruhi baian yang sama dari suatu organisme. Pola tersebut ditemukan oleh
Nilsson-Ehle tahun 1913 di Swedia
3. Kriptomeri
Adalah suatu peristiwa yang dicirikan oleh adanya faktor tersembunyi yang tidak
tampak pengaruhnya jika berdiri sendiri, tetapi akan tampak pengaruhnya jika ada
faktor lain yang menyertainya.
4. Epistasis dan hipostasis
Epistasis adalah faktor (gen) dominan yang menutup gen dominan lain bukan alelnya
sehingga sifat yang dikendalikan gen yang tertutup tidak muncul, tetapi juga tidak
hilang. Faktor (gen) yang ditutupi tersebut dinamakan hipostasis.
5. Tautan/Linkage
Tautan adalah peristiwa dimana dua atau lebih gen yang menempati kromosom yang
sama.
6. Pindah silang / Crossing over
Pindah silang adalah proses tukar tempat atau perpindahannya gen-gen sealela
7. Determinasi seks
Determinasi seks adalah penentuan jenis kelamin hewan atau manusia melalui
komposisi /susunan kromosom seks (gonosom) dalam sel
8. Gagal berpisah / Non disjunction
Gagal berpisah (Non disjunction) adalah peristiwa gagal berpisahnya gen-gen pada
kromosom homolog
9. Gen Lethal
Gen lethal adalah gen yang menyebabkan kematian pada suatu individu yang
memilikinya
10. Sex Linkage
Sex Linkage adalah sifat yang terpaut pada kromosom sex (gonosom)
Indikator 6
Mengidentifikasi pewarisan cacat/penyakit menurun pada manusia.
Indikator 7
Menjelaskan peristiwa mutasi.
MUTASI
Macam-macam mutasi
1. Berdasarkan jenis sel yang mengalami mutasi, dibedakan menjadi :
a. Mutai Somatis, adalah mutasi yang terjadi pada sel-sel somatis. Misalnya mutasi pada sel-sel kulit
yang menyebabkan kanker kulit.
b. Mutasi Germinal, adalah mutasi yang terjadi pada sel-sel gamet (spermja atau ovum). Mutasi ini
diwariskan pada generasi berikutnya. Misalnya berbagai macam cacat dan penyakit menurun yang
terpaut kromosom X atau kromosom Y.
2. Berdasarkan jumlah/banyak sedikitnya materi genetik yang mengalami mutasi, dibedakan menjadi :
a. Mutasi Gen adalah mutasi yang terjadi akibat perubahan pada satu pasang basa ADN suatu gen.
b. Mutasi kromosom (aberasi) mutasi yang menyebabkan terjadinya perubahan pada jumlah dan
struktur kromosom.
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetika sehingga ekspresinya (fenotip) berubah.
Mutasi dapat terjadi pada pasangan basa, satu ruas ADN, atau bahkan pada kromosom. Perubahan
ADN dapat menyebabkan perubahan kodon-kodon ARNd dan akhirnya menyebabkan perubahan
jenis asam nukleat yang disintesisnya.
Macam-macam mutasi kromosom :
a. Aneuploidi adalah penambahan atau pengurangan satu atau beberapa kromosom pada genom
(ploidi) sehingga kandungan kromosom didalam nukleus bukan merupakan kelipatan haploidnya.
b. Europloidi adalah perubahan kromosom pada tingkat ploidi atau genom.
3. Berdasarkan faktor penyebabnya, dibedakan menjadi :
a. Mutasi alam, jika penyebabnya adalah mutagen-mutagen alam
b. Mutasi buatan (mutasi induksi), jlika penyebabnya adalah mutagen buatan.
Macam-macam mutagen
Mutagen adalah bahan yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi.
A. Mutagen dibagi 3 golongan, yaitu mutagen kimia, fisik dan biologi.
1. Mutagen kimia, dapat masuk ke dalam replikasi ADN sehingga mengubah struktur basa ADN.
2. Mutagen fisik, berupa bahan fisik misalnya sinar ultra violet, sinar X, sinar gamma.
3. Mutagen biologi, berupa virus dan bakteri. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan p-ada kromosom.
B. Mutagen dapat dibedakan antara mutagen alami dan buatan
1. Mutagen alami, misalnya :
a. Sinar kosmis
2. Mutagen buatan, misalnya :
a. Sinar-sinar radioaktif buatan (sinar x, β, γ), menyebabkan gen/kromosom
Kompetensi 9
Menjelaskan teori evolusi dan implikasi pada perkembangan sains.
Evolusi dapat berlangsung antara lain melalui proses sebagai berikut
• 1. Adaptasi dan Seleksi
• 2. Rekombinasi gen
• 3. Perubahan frekuensi gen dalam populasi
HUKUM HARDY-WEINBERG
• Pada kondisi ideal frekuensi gen /genotip suatu populasi dari suatu generasi ke generasi lain akan
konstan .
• Syarat kondisi ideal :
• 1. Tidak terjadi mutasi
• 2. Tidak terjadi seleksi alam
• 3. Tidak terjadi migrasi : imigrasi atau emigrasi
• 4. Jumlah populasi harus besar
• 5. Semua genotip mempunyai viabilitas dan fertilisasi yang sama
Indikator 1
Menjelaskan teori asal-usul kehidupan dan pembuktiannya.
Indikator 2
Menjelaskan prinsip-prinsip penting pada evolusi.
Kompetensi 10
Menjelaskan prinsip-prinsip dan aplikasi bioteknologi.
Indikator 1
Menjelaskan prinsip dasar bioteknologi.
Bioteknologi adalah usaha terpadu dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti mikroorganisme,
genetika, biokimia, sitologi dan biologi molekuler untuk mengolah bahan baku dengan bantuan
mikroorganisme,sel atau komponen selulernya diperoleh dari tumbuhan atau hewan sehingga menghasilkan
barang dan jasa, oleh karena itu pada prinsipnya dalam bioteknologi terkandung 3 hal pokok yaitu ;
1. Agen biologis ( mikroba, enzim, sel tanaman dan sel hewan
2. Pendayagunaan melalui bidang teknologi dan industry
3. Produk dan jasa yang diperoleh
Indikator 2
Menjelaskan contoh aplikasi bioteknologi konvensional/modern.
1.
Jenis-jenis Bioteknologi
1. Bioteknologi konvensional ( tradisional )
Merupakan bioteknologi yang menanfaatkan mikroba, proses biokimia, dan proses genetika alami
seperti mutasi dan rekombinasi genetik
2. Bioteknologi modern
Merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan
dasar mikroorganisme dan biokimia. Penerapan bioteknologi modern mis :
a. Rekayasa genetic
1) Rekombinasi DNA
2) Teknik hibridoma/ fusi sel
b. Teknologi reproduksi
1) Inseminasi buatan
2) Cloning dengan transfer inti
3) Cloning embrio
4) Kultur jaringan tumbuhan
Indikator 3
Menjelaskan dampak aplikasi bioteknologi bagi masyarakat dan lingkungan.
Dampak bioteknologi pada salingtemas
1) Dampak positif bioteknologi
2) Dampak negative bioteknologi
Gambar-gambar
Struktur jamur Rhizopus
Jaringan otot

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Rubby Putra
 
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Basyrowi Arby
 
Karakter dan siklus hidup mikroba
Karakter dan siklus hidup mikrobaKarakter dan siklus hidup mikroba
Karakter dan siklus hidup mikrobaRestu Zahroh
 
Fungi mikrobiologi & parasitologi
Fungi mikrobiologi & parasitologiFungi mikrobiologi & parasitologi
Fungi mikrobiologi & parasitologiwidya pratiwi
 
Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganismeTaksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganismenkks2619
 
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologiTugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologiSartini Hita
 
Prediksi un bio kls x ipa 2015
Prediksi un bio kls x ipa 2015Prediksi un bio kls x ipa 2015
Prediksi un bio kls x ipa 2015Hana Kamilah
 
Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)
Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)
Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)Muhamad Toha
 
Klasifikasi makhluk hidup 1
Klasifikasi makhluk hidup   1Klasifikasi makhluk hidup   1
Klasifikasi makhluk hidup 1Martinus Hasan
 
MATERI Sistem imun KELAS XII SMA
MATERI Sistem imun KELAS XII SMAMATERI Sistem imun KELAS XII SMA
MATERI Sistem imun KELAS XII SMAZona Bebas
 
Ppt jamur kelompok 2 kelas a 2015
Ppt jamur kelompok 2 kelas a 2015Ppt jamur kelompok 2 kelas a 2015
Ppt jamur kelompok 2 kelas a 2015Dewianty Madu
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiRfr Egha
 

Was ist angesagt? (20)

Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur.
 
Ppt virus dan bakteri
Ppt virus dan bakteriPpt virus dan bakteri
Ppt virus dan bakteri
 
PPT MONERA
PPT MONERAPPT MONERA
PPT MONERA
 
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Karakter dan siklus hidup mikroba
Karakter dan siklus hidup mikrobaKarakter dan siklus hidup mikroba
Karakter dan siklus hidup mikroba
 
Fungi mikrobiologi & parasitologi
Fungi mikrobiologi & parasitologiFungi mikrobiologi & parasitologi
Fungi mikrobiologi & parasitologi
 
Kingdom Monera
Kingdom MoneraKingdom Monera
Kingdom Monera
 
Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganismeTaksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
 
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologiTugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
 
Prediksi un bio kls x ipa 2015
Prediksi un bio kls x ipa 2015Prediksi un bio kls x ipa 2015
Prediksi un bio kls x ipa 2015
 
Klasifikasi dan penamaan mikroorganisme
Klasifikasi dan penamaan mikroorganismeKlasifikasi dan penamaan mikroorganisme
Klasifikasi dan penamaan mikroorganisme
 
Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)
Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)
Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)
 
Booklet Protista
Booklet ProtistaBooklet Protista
Booklet Protista
 
Klasifikasi makhluk hidup 1
Klasifikasi makhluk hidup   1Klasifikasi makhluk hidup   1
Klasifikasi makhluk hidup 1
 
fungi ppt
fungi pptfungi ppt
fungi ppt
 
Kingdom Protista
Kingdom ProtistaKingdom Protista
Kingdom Protista
 
MATERI Sistem imun KELAS XII SMA
MATERI Sistem imun KELAS XII SMAMATERI Sistem imun KELAS XII SMA
MATERI Sistem imun KELAS XII SMA
 
Ppt jamur kelompok 2 kelas a 2015
Ppt jamur kelompok 2 kelas a 2015Ppt jamur kelompok 2 kelas a 2015
Ppt jamur kelompok 2 kelas a 2015
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologi
 

Andere mochten auch

Biologi materi dan soal sesuai skl 2014 2015
Biologi materi dan soal sesuai skl 2014 2015Biologi materi dan soal sesuai skl 2014 2015
Biologi materi dan soal sesuai skl 2014 2015Andriyani Prasetiyowati
 
Cabang cabang ilmu biologi
Cabang cabang ilmu biologiCabang cabang ilmu biologi
Cabang cabang ilmu biologiPretty Menur
 
Mind Map Tentang Fotosintesis
Mind Map Tentang FotosintesisMind Map Tentang Fotosintesis
Mind Map Tentang Fotosintesishimabioummy
 
Mind Map Tentang Respirasi
Mind Map Tentang RespirasiMind Map Tentang Respirasi
Mind Map Tentang Respirasihimabioummy
 
Imunologi
ImunologiImunologi
ImunologiCahya
 
Bab 4 fotosintesis
Bab 4 fotosintesisBab 4 fotosintesis
Bab 4 fotosintesisAna Onana
 
Discussion Notes 2 : Respon Imun Adaptif
Discussion Notes 2 : Respon Imun AdaptifDiscussion Notes 2 : Respon Imun Adaptif
Discussion Notes 2 : Respon Imun AdaptifCatatan Medis
 
Curs 11-histo-limfopoieza-ly-sist-ly-timus
Curs 11-histo-limfopoieza-ly-sist-ly-timusCurs 11-histo-limfopoieza-ly-sist-ly-timus
Curs 11-histo-limfopoieza-ly-sist-ly-timusCristina Draghita
 
Kimia tata tertib dan keselamatan kerja laboratorium, alat keselamatan kerja ...
Kimia tata tertib dan keselamatan kerja laboratorium, alat keselamatan kerja ...Kimia tata tertib dan keselamatan kerja laboratorium, alat keselamatan kerja ...
Kimia tata tertib dan keselamatan kerja laboratorium, alat keselamatan kerja ...Pretty Menur
 
Sistem ekskresi manusia
Sistem ekskresi manusiaSistem ekskresi manusia
Sistem ekskresi manusiakak_mayya
 
QBD 3 Hipersensitivitas
QBD 3 HipersensitivitasQBD 3 Hipersensitivitas
QBD 3 HipersensitivitasCatatan Medis
 
Makalah KD IPA tentang MANUSIA
Makalah KD IPA tentang MANUSIAMakalah KD IPA tentang MANUSIA
Makalah KD IPA tentang MANUSIAIrfan Riski
 
Tts biologi ipa kls9 smp
Tts biologi ipa kls9 smpTts biologi ipa kls9 smp
Tts biologi ipa kls9 smphome
 
Sistem Organ Pada Manusia
Sistem Organ Pada ManusiaSistem Organ Pada Manusia
Sistem Organ Pada ManusiaHevliza Tiara
 

Andere mochten auch (20)

Biologi materi dan soal sesuai skl 2014 2015
Biologi materi dan soal sesuai skl 2014 2015Biologi materi dan soal sesuai skl 2014 2015
Biologi materi dan soal sesuai skl 2014 2015
 
Cabang cabang ilmu biologi
Cabang cabang ilmu biologiCabang cabang ilmu biologi
Cabang cabang ilmu biologi
 
Mind Map Tentang Fotosintesis
Mind Map Tentang FotosintesisMind Map Tentang Fotosintesis
Mind Map Tentang Fotosintesis
 
Mind Map Tentang Respirasi
Mind Map Tentang RespirasiMind Map Tentang Respirasi
Mind Map Tentang Respirasi
 
Makalah imunologi2
Makalah imunologi2Makalah imunologi2
Makalah imunologi2
 
Marlovud
MarlovudMarlovud
Marlovud
 
Imunologi
ImunologiImunologi
Imunologi
 
Bab 4 fotosintesis
Bab 4 fotosintesisBab 4 fotosintesis
Bab 4 fotosintesis
 
Discussion Notes 2 : Respon Imun Adaptif
Discussion Notes 2 : Respon Imun AdaptifDiscussion Notes 2 : Respon Imun Adaptif
Discussion Notes 2 : Respon Imun Adaptif
 
Curs 11-histo-limfopoieza-ly-sist-ly-timus
Curs 11-histo-limfopoieza-ly-sist-ly-timusCurs 11-histo-limfopoieza-ly-sist-ly-timus
Curs 11-histo-limfopoieza-ly-sist-ly-timus
 
Kimia tata tertib dan keselamatan kerja laboratorium, alat keselamatan kerja ...
Kimia tata tertib dan keselamatan kerja laboratorium, alat keselamatan kerja ...Kimia tata tertib dan keselamatan kerja laboratorium, alat keselamatan kerja ...
Kimia tata tertib dan keselamatan kerja laboratorium, alat keselamatan kerja ...
 
Sistem ekskresi manusia
Sistem ekskresi manusiaSistem ekskresi manusia
Sistem ekskresi manusia
 
Sistem imun kel 7
Sistem imun kel 7Sistem imun kel 7
Sistem imun kel 7
 
SISTEM EKSKRESI
SISTEM EKSKRESISISTEM EKSKRESI
SISTEM EKSKRESI
 
QBD 3 Hipersensitivitas
QBD 3 HipersensitivitasQBD 3 Hipersensitivitas
QBD 3 Hipersensitivitas
 
Buku Sistem Ekskresi
Buku Sistem EkskresiBuku Sistem Ekskresi
Buku Sistem Ekskresi
 
Makalah KD IPA tentang MANUSIA
Makalah KD IPA tentang MANUSIAMakalah KD IPA tentang MANUSIA
Makalah KD IPA tentang MANUSIA
 
Tts biologi ipa kls9 smp
Tts biologi ipa kls9 smpTts biologi ipa kls9 smp
Tts biologi ipa kls9 smp
 
Teka teki ipa
Teka teki ipaTeka teki ipa
Teka teki ipa
 
Sistem Organ Pada Manusia
Sistem Organ Pada ManusiaSistem Organ Pada Manusia
Sistem Organ Pada Manusia
 

Ähnlich wie MAKHLUKHIDUP (20)

Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Kbm biologi monera
Kbm biologi  moneraKbm biologi  monera
Kbm biologi monera
 
Peranan mikroorganisme
Peranan mikroorganisme Peranan mikroorganisme
Peranan mikroorganisme
 
bab-5-fungi.ppt
bab-5-fungi.pptbab-5-fungi.ppt
bab-5-fungi.ppt
 
PROTISTA new.ppt
PROTISTA new.pptPROTISTA new.ppt
PROTISTA new.ppt
 
PPT FUNGI
PPT FUNGIPPT FUNGI
PPT FUNGI
 
bakteri.ppt
bakteri.pptbakteri.ppt
bakteri.ppt
 
BAKTERI(2)new.pptx
BAKTERI(2)new.pptxBAKTERI(2)new.pptx
BAKTERI(2)new.pptx
 
Bab 5-fungi
Bab 5-fungiBab 5-fungi
Bab 5-fungi
 
PPT FUNGI
PPT FUNGIPPT FUNGI
PPT FUNGI
 
JAMUR X.pptx
JAMUR X.pptxJAMUR X.pptx
JAMUR X.pptx
 
Protista Protozoa
Protista ProtozoaProtista Protozoa
Protista Protozoa
 
Ppt jamur
Ppt jamurPpt jamur
Ppt jamur
 
Bab 4 eubacteria
Bab 4 eubacteriaBab 4 eubacteria
Bab 4 eubacteria
 
Bab 4 eubacteria
Bab 4 eubacteriaBab 4 eubacteria
Bab 4 eubacteria
 
bab6fungi-140131085102-phpapp02.pptx
bab6fungi-140131085102-phpapp02.pptxbab6fungi-140131085102-phpapp02.pptx
bab6fungi-140131085102-phpapp02.pptx
 
Materi ujian nasional 2012 2013
Materi ujian nasional 2012 2013Materi ujian nasional 2012 2013
Materi ujian nasional 2012 2013
 
pptjamur-160408232804.pdf
pptjamur-160408232804.pdfpptjamur-160408232804.pdf
pptjamur-160408232804.pdf
 
Protista powerpoint
Protista powerpointProtista powerpoint
Protista powerpoint
 
Bab 5-fungi
Bab 5-fungiBab 5-fungi
Bab 5-fungi
 

Mehr von 21 Memento

Gelombang Stasioner
Gelombang StasionerGelombang Stasioner
Gelombang Stasioner21 Memento
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit21 Memento
 
Colligative Properties
Colligative PropertiesColligative Properties
Colligative Properties21 Memento
 
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan MolalitasLaporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas21 Memento
 
KTI Perkembangan Smartphone di Jember
KTI   Perkembangan Smartphone di JemberKTI   Perkembangan Smartphone di Jember
KTI Perkembangan Smartphone di Jember21 Memento
 
Rekayasa genetika
Rekayasa genetikaRekayasa genetika
Rekayasa genetika21 Memento
 
Sistem Pencernaan Manusia dan Hewan
Sistem Pencernaan Manusia dan HewanSistem Pencernaan Manusia dan Hewan
Sistem Pencernaan Manusia dan Hewan21 Memento
 
Tata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya IlmiahTata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya Ilmiah21 Memento
 
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik BekuPraktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku21 Memento
 
Kimia Terapan - Laporan CASSACE
Kimia Terapan - Laporan CASSACEKimia Terapan - Laporan CASSACE
Kimia Terapan - Laporan CASSACE21 Memento
 
Dasar teori katalase
Dasar teori katalaseDasar teori katalase
Dasar teori katalase21 Memento
 
Biologi Terapan - Laporan Perbedaan Pengaruh Bahan Tanam Terhadap Produktivi...
Biologi Terapan - Laporan Perbedaan Pengaruh Bahan Tanam  Terhadap Produktivi...Biologi Terapan - Laporan Perbedaan Pengaruh Bahan Tanam  Terhadap Produktivi...
Biologi Terapan - Laporan Perbedaan Pengaruh Bahan Tanam Terhadap Produktivi...21 Memento
 
Kimia Terapan - Cassace (Cassava Rice/Nasi Singkong)
Kimia Terapan - Cassace (Cassava Rice/Nasi Singkong)Kimia Terapan - Cassace (Cassava Rice/Nasi Singkong)
Kimia Terapan - Cassace (Cassava Rice/Nasi Singkong)21 Memento
 
Artikel Wirausaha
Artikel WirausahaArtikel Wirausaha
Artikel Wirausaha21 Memento
 
Praktikum Kimia - Laporan Korosi
Praktikum Kimia - Laporan KorosiPraktikum Kimia - Laporan Korosi
Praktikum Kimia - Laporan Korosi21 Memento
 
Soal dan Jawaban Kimia Terapan
Soal dan Jawaban Kimia TerapanSoal dan Jawaban Kimia Terapan
Soal dan Jawaban Kimia Terapan21 Memento
 

Mehr von 21 Memento (20)

Gelombang Stasioner
Gelombang StasionerGelombang Stasioner
Gelombang Stasioner
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
 
Colligative Properties
Colligative PropertiesColligative Properties
Colligative Properties
 
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan MolalitasLaporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
 
KTI Perkembangan Smartphone di Jember
KTI   Perkembangan Smartphone di JemberKTI   Perkembangan Smartphone di Jember
KTI Perkembangan Smartphone di Jember
 
Rekayasa genetika
Rekayasa genetikaRekayasa genetika
Rekayasa genetika
 
Sistem Pencernaan Manusia dan Hewan
Sistem Pencernaan Manusia dan HewanSistem Pencernaan Manusia dan Hewan
Sistem Pencernaan Manusia dan Hewan
 
Tata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya IlmiahTata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya Ilmiah
 
Proposal 2014
Proposal 2014Proposal 2014
Proposal 2014
 
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik BekuPraktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
 
Kimia Terapan - Laporan CASSACE
Kimia Terapan - Laporan CASSACEKimia Terapan - Laporan CASSACE
Kimia Terapan - Laporan CASSACE
 
Dasar teori katalase
Dasar teori katalaseDasar teori katalase
Dasar teori katalase
 
Biologi Terapan - Laporan Perbedaan Pengaruh Bahan Tanam Terhadap Produktivi...
Biologi Terapan - Laporan Perbedaan Pengaruh Bahan Tanam  Terhadap Produktivi...Biologi Terapan - Laporan Perbedaan Pengaruh Bahan Tanam  Terhadap Produktivi...
Biologi Terapan - Laporan Perbedaan Pengaruh Bahan Tanam Terhadap Produktivi...
 
Kimia Terapan - Cassace (Cassava Rice/Nasi Singkong)
Kimia Terapan - Cassace (Cassava Rice/Nasi Singkong)Kimia Terapan - Cassace (Cassava Rice/Nasi Singkong)
Kimia Terapan - Cassace (Cassava Rice/Nasi Singkong)
 
Artikel Wirausaha
Artikel WirausahaArtikel Wirausaha
Artikel Wirausaha
 
Lemak final
Lemak finalLemak final
Lemak final
 
Uji molisch
Uji molischUji molisch
Uji molisch
 
Uas tik
Uas tikUas tik
Uas tik
 
Praktikum Kimia - Laporan Korosi
Praktikum Kimia - Laporan KorosiPraktikum Kimia - Laporan Korosi
Praktikum Kimia - Laporan Korosi
 
Soal dan Jawaban Kimia Terapan
Soal dan Jawaban Kimia TerapanSoal dan Jawaban Kimia Terapan
Soal dan Jawaban Kimia Terapan
 

MAKHLUKHIDUP

  • 1. Kompetensi 1 Memahami hakikat biologi sebagai ilmu dan mendeskripsikan objek permasalahaan biologi melalui metode ilmiah. Indikator 1 Menjelaskan objek dan permasalahan biologi. No Cabang Ilmu Biologi Ruang Lingkup 1. Anatomi Bagian-bagian struktur tubuh dalam makhluk hidup 2. Agronomi Tanaman budidaya 3. Andrologi Macam hormon dan kelainan reproduksi pria 4. Algologi Alga/ganggang 5. Botani Tumbuhan 7. Bakteriologi Bakteri 8. Biologi molekuler Kajian biologi tingkat molekul 9. Bioteknologi Penggunaan proses biologi secara terpadu; proses biokimia, mikrobiologi, rekayasa kimia 10. Bryologi Lumut 11. Kardiologi Jantung dan pembuluh darah 12. Ekologi Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan 13. Embriologi Perkembangan embrio 14. Entomologi Serangga 15. Enzimologi Enzim 16. Evolusi Perkembangan makhlul hidup dari sederhana kea rah yang sempurna 17. Epidemiologi Penularan penyakit 18. Fisiologi Fungsi kerja tubuh hewan dan manusia 19. Farmakologi Obat-obatan 20. Genetika Pewarisan sifat 21. Histologi Jaringan 22. Ichtiologi Ikan 23. Imunologi Kekebalan tubuh 24. Klimatologi Iklim 25. Mikologi Jamur 26. Mikrobiologi Mikroorganisme 27. Morfologi Ciri luar/bentuk organisme 28. Neurologi Penyimpangan pada sistem saraf 29. Organologi Organ 30. Onkologi Kanker dan cara pencegahannya 31. Onthogeni Perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa 32. Patologi Penyakit dan pengaruhnya bagi manusia 34. Palaentologi Fosil 35. Parasitologi Makhluk parasit 36. Pulmonologi Paru-paru 37. Sanitasi Kesehatan lingkungan 38. Sitologi Sel 39. Taksonomi Penggolongan makhluk hidup 40. Virologi Virus
  • 2. Kompetensi 2 Menejelaskan ciri-ciri makhluk hidup dan klasifikasinya, peranan keanekaragaman hayati bagi kehidupan dan upaya pelestariannya. Indikator 1 Menjelaskan peran virus, Archaebacteria, Eubacteria bagi kehidupan manusia VIRUS Korban No. Nama Virus Penyakit/Bagian yang diserang Manusia 1. Virus hepatitis Radang hati 2. Dengue Hemorrage Fever (DHF) Demam berdarah 3. Varicella Zoster Virus (VCV) Cacar 4. orthomyxovirus Influenza 5. Ebola/Fillovirus Menyerang organ limpa, hati, ginjal( menyerang jaringan 6. HIV AIDS, menyerang sel darah putih, kekebalan tubuh 7. Poliomielitis Polio, menyerang sistem saraf 8. Rhabdovirus/Lyzzavirus Rabies 9. Trakom Trakom, ditandai dengan bintik-bintik di mata 10. Adenovirus Sistem pernapasan 11. Onkogen Kanker 12. Paramyxovirus Campak 13. H5N1 Flu burung 14. Coronavirus SARS Tumbuhan 1. Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) Jaringan floem pada pohon jeruk 2. Potato Yellow Dwarf Virus (PYDV) Kerdil pada tanaman kentang 3. Tobacco Mosaic Virus (TMV) Bercak-bercak kuning pada tembakau 4. Tungro Kerdil pada tanaman padi Hewan 1. New Castle Disease (NCD) Tetelo pada ayam 2. Foot and Mouth Disease Virus (FMDV) Penyakit kuku dan mulut pada ternak 3. Rouse Sarcoma Virus (RSV) Kanker pada ayam BAKTERI No. Nama Bakteri Penyakit 1. Mycobacterium tuberculosis TBC 2. Clostridium tetanii Tetanus 3. Salmonella thyposa Tifus 4. Salmonella pollurum Berak kapur pada ayam 5. Pasteurella pestis Pes/sampar 6. Neisseria gonorrhoeae Kencing nanah 7. Vibrio cholerae Kolera
  • 3. 8. Bordella pertusus Batuk rejan 9. Shigella dysentriae Disentri 10. Diplococcus pneumoniae Radang paru-paru 11. Cytophoga colimnaris Parasit pada ikan 12. Treponema palidum Sifilis 13. Xanthomonas citri Kanker pada pohon jeruk 14. Erwinia tracheipila Penyakit busuk pada labu 15. Balantidium coli Bengkak pada rahang sapi 16. Bacillus antrachis Antraks pada ternak Peranan bakteri No Nama Bakteri Peranan 1. Acetobacter xylinum Pembuatan nata de coco 2. Streptococus laktis dan S. cremoris Pembuatan keju 3. Lactobacillus casey Pembuatan yakult 4. Lactobacillus bulgaris Pembuatan yoghurt 5. Rhiobium leguminosarum Pengikat nitrogen bebas, bersimbiosis dengan tanaman Leguminosae (kacang-kacangan)6. Rhizobium radicicola 7. Azotobacter Pengikat nitrogen bebas, hidup bebas8. Rhodospirillum rubrum 9. Clostridium pasteurianum 10. Bacillus subtilis Penghasil antibiotik11. Streptomyces griceus 12. Streptococcus venezuelae 13. Eschericia coli Suplai vitamin K 14. Nitrosomonas dan Nitrococcus Bakteri nitrit, mengubah amonia menjadi nitrit 15. Nitrobacter Bakteri nitrat, mengubah nitrit menjadi nitrat 16. Pseudomonas Bakteri denitrifikasi, mengubah nitrat menjadi nitrit 17. Thiobacillus ferroxidans Pemisahan logam dari bijihnya 18. Thiobacillus dan Chromatium Bakteri sulfur, mengubah sulfur (H2S) menjadi H2SO4 19. Spirulina Sianobakter sebagai protein tunggal 20. Acetobacter dan Acetomonas Menghasilkan asam cuka (CH3COOH) Indikator 2 Mengidentifikasi ciri-ciri/peran organisme dari kelompok jamur dan protista (jamur protista, protozoa, dan alga). PROTISTA a. Protista menyerupai jamur & Tubuh berbentuk filamen & Hidup di tempat lembap & Memiliki flagela pada suatu periode dalam siklus hidupnya & Fagosit, dapat menelan bakteri, hama, spora, dll. & Terdiri atas:
  • 4. 1. Jamur Lendir (Myxomycota) 2. Jamur air (Oomycota) b. Alga (protista menyerupai tumbuhan) * Memiliki pigmen dominan yang menentukan filumnya * Berklorofil dan fotosintetik * Tubuh berupa talus (tidak punya akar, batang, daun) * Unisel atau multisel, alga unisel dapat membentuk koloni berupa filamen * Dinding sel mengandung kapur, silika, protein sehingga strukturnya kaku * Reproduksi aseksual dengan fragmentasi, membelah diri, spora aseksual * Reproduksi seksual dengan isogami (2 gamet identik), heterogami (jantan vs betina), oogami (2 gamet sangat berbeda) * Terdiri atas: 1. Chlorophyta (Hijau) 2. Phaeophyta (Cokelat) 3. Chrysophyta (Emas) 4. Rhodophyta (Merah) c. Protozoa (Protista menyerupai hewan) P Dapat membentuk sista pada kondisi lingkungan yang buruk P Bersifat heterotrof P Dapat bergerak bebas P Memiliki vakuola kontraktil dan vakuola makanan P Reproduksi aseksual (pembelahan biner) P Reproduksi seksual (gametogami dengan penyatuan inti sel vegetatif atau konjugasi) P Terdiri atas: 1. Rhizopoda/Sarcodina Alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia) 2. Flagellata/Mastigophora Alat gerak berupa bulu cambuk/flagel, yang juga berfungsi untuk menimbulkan arus air dan mengarahkan makanan ke mulutnya, serta sebagai alat peraba 3. Ciliata Alat gerak berupa bulu getar/silia, poliploid (2 nukleus) 4. Sporozoa
  • 5. Tidak memiliki alat gerak, membentuk spora pada tubuh inang. Memiliki 2 stadium perkembangan, tahap seksual (sporogoni) di dalam inang perantara dan tahap aseksual (skizogoni) di dalam inang tetap atau di luar. Misalnya Plasmodium. Peranan Protista Jenis No. Nama Protista Peranan Mirip jamur 1. Saprolegnia Pada bangkai serangga dan luka ikan 2. Pytopthora infestans Parasit pada tanaman kentang 3. Pythoptora palmivora Parasit pada pohon kelapa 4. Phythium Busuk pada kecambah tembakau, kina, bayam Algae 1. Chlorella Protein sel tunggal, bahan makanan, kosmetik 2. Navicula Campuran semen, dinamit, penggosok (diatom) 3. Laminaria Penghasil asam aglinat untuk gel 4. Euchema Kosmetik 5. Gelidium Agar-agar Protozoa 1. Tripanosoma rhodosiense Sakit tidur, vektor lalat tsetse 2. Entamoeba gingivalis Merusak gigi 3. Entamoeba histolytica Disentri amoeba 4. Foraminifera dan Globigerina Petunjuk dalam pencarian sumber minyak bumi 5. Radiolaria Ketika mati membentuk lumpur untuk bahan peledak dan penggosok 6. Plasmodium Malaria JAMUR Divisi Hifa Seksual Aseksual Ciri khusus Zygomycotina Tak bersekat Zigospora Sporangiospora Jamur darat Ascomycotina Bersekat Askospora Konidiospora Jamur kantung Basidiomycotina Bersekat Basidiospora Konidiospora Makroskopis, umum dimakan Deuteromycotina Bersekat - Konidiospora Fungi imperfecti Peranan Jamur Beberapa jamur dapat bersimbiosis, b Alga/sianobakteri Chlorophyta + jamur Asco/Basidiomycotina = lichen, sebagai indikator polusi b Akar tumbuhan + jamur Zygo/Asco/Basidiomycotina = Mikoriza, melindungi tumbuhan dari jamur lain Divisi No. Nama Jamur Peranan Zygomycotina 1. Rhizopus oryzae Tempe 2. Rhizopus stolonifer Tempe 3. Rhizopus nigricans Menghasilkan asam fumarat 4. Plasmopora viticola Parasit pada anggur 5. Mucor javanicus Ragi dan tape Ascomycotina 1. Saccharomyces cerevisae Proses peragian/fermentasi alkohol 2. Saccharomyces ellipsoides Fermentasi cairan buah anggur 3. Aspergillus niger Menjernihkan sari buah, menyebabkan otomycosis 4. Aspergillus wentii Pembuatan kecap, tauco, sake, asam nitrat, oksalat 5. Aspergilus flavus Penghasil racun olfatocsin 6. Penicillium notatum Antibiotik 7. Neurospora (Monilia Pembuatan oncom
  • 6. sitophila) 8. Trichoderma Enzim selulosa Basidiomycotina 1. Volvariella volvacea Jamur merang 2. Schleroderma aurantium Jamur so 3. Pucinna graminis Jamur karat, parasit pada tumbuhan graminae 4. Auricularia polytrica Jamur kuping 5. Ganoderma applanatum Jamur kayu 6. Amanita muscaria Jamur merah polkadot putih (?) Deuteromycotina 1. Monila sitophila Jamur oncom (dimakan) 2. Tinea versicolor Jamur panu 3. Epidermophyton floocossum Jamur kulit, parasit pada kaki atlet Indikator 3 Menentukan dasar-dasar pengelompokan makhluk hidup. Hierarki dalam taksonomi Kingdom – Divisi/Filum – Kelas – Ordo – Famili – Genus – Spesies c Unisel, prokariotik: Kingdom Monera c Multisel, eukariotik: Kingdom Fungi, Plantae, Animalia, Protista Indikator 4 Menjelaskan upaya pelestarian sumber daya alam tertentu Pelestarian ex-situ (di luar asalnya): o Kebun Raya Bogor o Taman Safari o Kebun Binatang Pelestarian in-situ (di habitat asal): o Hutan lindung o Taman nasional Indikator 5 Mengidentifikasi ciri-ciri kelompok tumbuhan. Kingdom Plantae: multiseluler, eukariotik, autotrof. Terdiri dari 3 divisi: a. Bryophyta (Lumut) R Bentuk pipih, daun dan batang sederhana, tumbuhan talus, memiliki rhizoid R Dinding sel dari selulosa, tidak memiliki jaringan pengangkut R Fase gametofit lebih dominan dari fase sporofit Spora (n)  Protonema  Tumbuhan Lumut (n) Gametofit Anteridium (n) Arkegonium (n)  
  • 7. Spermatozoid (n) Ovum (n) Zigot (2n) Sporofit  Sporogonium (2n)  Sporangium b. Pteridophyta (Paku) n Memiliki pembuluh angkut, terdapat lapisan pelindung di sekeliling organ reproduksi n Akar serabut berupa rhizoma, dilindungi kaliptra pada ujungnya n Memunyai daun tropofil (fotosintesis) dan daun sporofil (spora) n Fase sporofit lebih dominan dari fase gametofit Spora (n)  mitosis Protalium (n) Gametofit Anteridium (n) Arkegonium (n)   Spermatozoid (n) Ovum (n) Zigot (2n) Sporofit  Tumbuhan paku (Sporofit) (2n)  Sporangium Meiosis c. Spermatophyta (tumbuhan berbiji) 1. Gymnospermae (biji terbuka) 2. Angiospermae (biji tertutup), monokotil dan dikotil Struktur Gymnospermae Angiospermae Jaringan pembuluh Xilem berupa trakeid, floem tidak disertai sel pengiring Xilem berupa trakeid dan trakea, floem disertai sel pengiring Bakal biji Tidak terlindung daun buah Terlindung Alat reproduksi Berupa strobilus Bunga dengan putik dan benang sari Pembuahan Tunggal Ganda Struktur Monokotil Dikotil Kotiledon Setiap biji satu Setiap biji dua Sistem akar Serabut Tunggang Batang Tidak berkambium Berkambium Tulang Daun Sejajar Menyirip, menjari Bunga Kelipatan 3 Kelipatan 4 atau 5 Akar Xilem-floem primer selang-seling Xilem primer di pusat, floem primer di luar xilem primer Batang Memiliki ikatan pembuluh angkut kolateral tertutup Kolateral terbuka Daun Tidak memiliki parenkim palisade Punya parenkim palisade
  • 8. Indikator 6 Mengidentifikasi cara perkembangbiakan hewan invertebrata a. Porifera * Asconoid, siconoid, leuconoid * Aseksual (tunas), seksual (gamet) * Hermaprodit b. Obelia Telur – Planula – Koloni muda – koloni dewasa – Polip – Tunas medusa – Medusa c. Aurellia aurita Telur – Planula – Skifistoma – Strobila – Efira d. Fasciola hepatica Telur – Mirasidium – Sporokista – Redia – Serkaria – Metaserkaria – Dewasa
  • 9. e. Taenia solium Taenia saginata Telur – Onkosfer – Sistiserkus – Dewasa f. Ascaris lumbricoides Telur – larva rabditiform – larva filariform – menembus kulit, dewasa Indikator 7 Mengidentifikasi ciri-ciri kelompok hewan vertebrata. Osteichtyes Amphibia Reptilia Aves Mamalia Permukaan tubuh Sisik Kulit licin/sisik Sisik Bulu Rambut Suhu tubuh Poikiloterm Poikiloterm Poikiloterm Homoioterm Homoioterm Ruang jantung 2 3 4 4 4
  • 10. Respirasi Insang Paru-paru dan kulit Paru-paru Paru-paru Paru-paru Fertilisasi Eksternal Eksternal Internal Internal Internal Pertumbuhan zigot Ovipar Ovipar Ovipar/Ovovivipar Ovipar Vivipar Kompetensi 3 Menganalisis hubungan antara komponne ekosistem, perubahan materi dan energi serta peran manusia dalam keseimbangan ekosistem. Indikator 1 Menganalisis hubungan antarkomponen dan aliran energi dalam suatu ekosistem Produsen – Konsumen 1 – Konsumen 2 – Konsumen ... – Dekomposer Trofi 1 – Trofi 2 – dst. (produsen sebagai trofi 1) Indikator 2 Menjelaskan proses yang terjadi pada daur biogeokimia & Daur oksigen & Daur air & Daur karbon & Daur fosfor & Daur sulfur
  • 11. R A N G K U M A N 1. Setiap makhluk hidup memerlukan suatu lingkungan tertentu sebagai tempat hidupnya yang disebut habitat dan setiap jenis makhluk hidup memerlukan tempat yang sesuai dengan cara hidupnya yang disebut niche. 2. Individu merupakan satu species makhluk hidup di tempat tertentu. Jika terdiri atas kelompok individu lebih dari satu species yang menduduki areal tertentu disebut populasi. 3. Komunitas adalah semua populasi berbagai macam species yang menempati suatu habitat. 4. Ekosistem merupakan suatu bentuk hubungan timbal balik antara komponen hidup (biotik) meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan dan komponen tak hidup (abiotik) yang meliputi sinar matahari,iklim, suhu, kelembapan, air dan tanah dengan lingkungannya. 5. Interaksi dalam ekosistem dapat terjadi antara komponen biotic dan abiotik, interaksi ini terjadi, baik antarindividu dalam populasi maupun individu dalam komunitas. 6. Di dalam ekosistem ada organisme yang dapat membuat/mencukupi kebutuhan untuk dirinya sendiri disebut produsen primer (autotrof) dan organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri yang disebut heterotrof. 7. Ekosistem adalah suatu sistem yang dinamis karena selalu terjadi perubahan-perubahan secara terus menerus yang ditandai dengan adanya aliran energi, daur materi, dan produktivitas ekosistem. Daur karbon Daur Oksigen Daur Nitrogen Daur Air Daur Sulfur Daur Fosfor
  • 12. 8. Energi dalam bentuk makanan akan berpindah dari organism tingkat tinggi ke organisme lain yang tingkatannya lebih rendah melalui rentetan organisme memakan organisme berikutnya yang disebut rantai makanan. Setiap tingkatan pada rantai makanan itu disebut taraf trofi, dan di antara rantai-rantai makanan itu saling berhubungan satu sama lain yang disebut jaring-jaring makanan. 9. Energi yang tersedia untuk tingkat trofi pada rantai makanan, semakin tinggi tingkat trofi semakin sedikit sehingga membentuk sebuah piramida yang disebut piramida ekologi, meliputi piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi. 10. Aliran materi yang melibatkan unsur senyawa kimia mengalami perpindahan lewat organisme (biotik) dan beredar kembali ke lingkungan fisik (abiotik) disebut daur biogeokimia yang meliputi unsur karbon, oksigen, nitrogen, dan air. 11. Populasi di dalam suatu ekosistem selalu berubah-ubah sebagai akibat dari adaptasi dengan lingkungannya atau respon karena terjadi perubahan pada lingkungan tempat tinggalnya. Kemampuan beradaptasi untuk mempertahankan diri organisme akan menimbulkan tipe (kelompok) suatu ekosistem. 12. Suksesi merupakan urutan perubahan bentuk komunitas secara bertahap dalam waktu cukup lama suksesi menurut asal terjadinya ada 2 macam, yaitu suksesi primer dan sekunder. 13. Di Indonesia terdapat tiga kelompok utama ekosistem, yaitu ekosistem bahari (laut), ekosistem darat alami, dan ekosistem buatan. indikator 3 Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perubahan/pencemaran lingkungan P kimiawi: CO2, logam berat, bahan radioaktif, pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik P biologi: mikroorganisme P fisik: logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet P suara: kebisingan pabrik, lalu-lalang kendaraan Kompetensi 4 Menjelaskan struktur dan fungsi sel serta mengaitkannya dengan struktur dan fungsi jaringan
  • 13. Indikator 1 Menjelaskan struktur sel dan komponen kimiawinya serta proses yang terjadi pada sel Transportasi sel melalui membran sel terjadi dalam 2 langkah, PASIF dan AKTIF. 1. Transpor Pasif (tidak perlu energi) a. Difusi: pindahnya zat dari konsentrasi tinggi ke rendah b. Osmosis: difusi air c. Difusi terfasilitasi: difusi dibantu oleh protein 2. Transpor Aktif a. Eksositosis Penyelubungan partikel yang akan dibuang dengan membran lipid bilayer, kemudian membran ini bergabung dengan membran sel sehingga partikel keluar dari sel. Biasanya untuk sekresi zat, misalnya insulin dan neurotransmitter b. Endositosis Pembentukan kantong membran sel untuk memasukkan partikel ke dalam sel. c. Pompa ion Transpor ion melewati membran plasma yang melawan gradien konsentrasi. Misalnya pompa ion Na+ dan K+ dalam tubuh. d. Kotranspor Transportasi zat yang mengaktifkan transpor zat lain, misalnya transpor ion H+ untuk mengaktifkan transpor sukrosa le dalam sel pada tumbuhan. Indikator 2 Menjelaskan fungsi organel sel pada tumbuhan dan hewan
  • 14. Organel Tumbuhan Hewan Fungsi Lisosom - + Penyimpan enzim pencernaan seluler Sentriol - + Pembelahan sel Sentrosom - + Plastida + - Penghasil kloriofil, fotosintesis Vakuola + - Menyimpan cadangan makanan Dinding sel + - Memberi bentuk dan melindungi isi sel Inti sel Di tepi Tengah Mengatur semua aktivitas sel RE + + Sintesi protein/lemak dan transpor Ribosom + + Sintesis protein Badan Golgi + + Pembentukan dinding sel dan lisosom, ekskresi sel Mitokondria + + Pusat respirasi seluler untuk menghasilkan ATP Badan mikro + + Sebagai rangka sel Membran plasma + + Melindungi isi sel dan transpor antarsel Indikator 3 Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan. TUMBUHAN A. Jaringan Meristem $ Jaringan muda yang aktif membelah $ Ukuran sel kecil, berdinding tipis $ Memiliki nukleus yang relatif besar $ Vakuola berukuran kecil, kaya akan sitoplasma $ Sel berbentuk kuboid atau prismatis Menurut asal pembentukan: Promeristem: sudah ada ketika tumbuhan masih embrio Meristem primer: ditemukan pada tumbuhan dewasa dan masih membelah, umumnya di ujung batang dan akar (meristem apikal), sehingga batang dan akar dapat tumbuh memanjang. Meristem sekunder: berasal dari meristem primer, contohnya kambium, merupakan lapisan sel yang aktif membelah, terletak di antara xilem dan floem. Menurut letak: Apikal: meristem ujung, contohnya pada ujung batang dan ujung akar Sel hewan Sel tumbuhan
  • 15. Interkalar: meristem antara, menyebabkan munculnya bunga Lateral: meristem samping, menghasilkan pertumbuhan sekunder, misalnya penebalan akar B. Jaringan Dewasa/Permanen % Tidak tumbuh/berkembang lagi % Merupakan jaringan yang terspesialisasi Menurut fungsinya Epidermis: jaringan paling luar, sebagai pelindung. Dapat mengalami modifikasi menjadi stomata (mulut daun), trikomata (rambut-rambut), spina (duri), velamen, sel kipas, dan sel kersik (berisi kersik/silika). Parenkim: jaringan dasar, ditemukan pada sebagian besar organ tumbuhan. Selnya merupakan sel hidup berukuran besar dan tipis, umumnya segi enam, memiliki banyak vakuola,letak inti mendekati dasar sel, letaknya renggang. Jaringan penyokong: jaringan yang menunjang bentuk tumbuhan, terdiri dari sklerenkim dan kolenkim. Kolenkim: dinding terdiri dari selulosa, jarang ditemukan pada akar, biasanya di dekat permukaan batang/daun muda, tidak berlignin (zat kayu) Sklerenkim: dinding sel tebal, berlignin, protoplasma mati/inaktif. Jaringan pengangkut: jaringan yang mengangkut air dan unsur hara; xilem dan floem. HEWAN A. Jaringan Epitel
  • 16. r Jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh r Terdiri dari sel-sel yang memadat dan saling terikat erat r Melindungi jaringan di bawahnya r Mengangkut zat antarjaringan yang dibatasi r Pada saluran pencernaan mengeluarkan enzim Keterangan : 1. Epitel silindris selapis semu bersilia, tedapat Saluran pernapasan 2. Epitel pipih berlapis banyak, terdapat pada rongga Mulut, rongga hidung, esophagus, telapak kaki, vagina 3. Epitel kubus selapis, terdapat pada ovarium, lensa Mata, nefron ginjal, kelenjar tiroid 4. Epitel pipih selapis, terdapat pada pembuluh limfe, Pembuluh kapiler, selaput pembungkus jantung Paru-paru, ginjal dan selaput perut 5. Epitel silindris berlapis banyak, terdapat pada epitelium Laring, faring, trakea dan kelenjar ludah 6. Epitetel silindris selapis, terdapat pada epithelium Kelenjar pencernaan, jonjot usus, kantung empedu Lambung B. Jaringan ikat J Paling banyak terdapat di tubuh J Berkembang dari mesenkim yang berasal dari mesoderm (lapisan tengah embrio) J Menyokong dan memperkuat jaringan lain J Melindungi organ tubuh, menyimpan energi (jaringan lemak/adiposa) J Membentuk struktur tulang dan sistem sirkulasi  Jaringan adipose/ lemak tersusun sel lemak Tidak membentuk matriks, berfungsi sbg banta Lan untuk melindungi organ tubuh, persediaan Cadangan makanan ,menjaga suhu tubuh  Jaringan ikat longgar, terdiri dari matriks yang Mengandung serat kolagen, retikuler dan elastin Berfungsi membungkus organ tubuh dan meng Hubungkan bagian jaringan lain  Jaringan ikat berserat/ padat, memiliki ciri susun an serat padat dan jumlah sel berkurang, jari ngan ini didominasi oleh serat kolagen, terdapat sel fibroblast, berfungsi menghubungkan antara organ tubuh, contoh ligament ( menghubungkan tulang dng tulang) dan tendon ( menghubungkan otot dengan tulang )  Jaringan tulang terdiri tulang sejati dan tulang rawan  Jaringan darah / jaringan istimewa, yang terbentuk dari sel-sel bebas, terdiri dari eritrosit, leukosit, trombosit dan plasma darah 1 2 3 4 5 6
  • 17. C. Jaringan Otot k Terdiri dari sel-sel otot k Berfungsi untuk pergerakan tubuh D. Jaringan Saraf Disusun oleh jaringan saraf (neuron) Kompetensi 5 Menjelaskan struktur dan fungsi sistem organ manusia serta kelainan/penyakit yang mungkin terjadi pada organ tersebut. Indikator 1 Menjelaskan mekanisme gerak otot/sendi/penyakit pada sistem gerak manusia Mekanisme gerak otot: Impuls  asetilkolin  otot kontraksi aktin miosin  tulang  gerak Sinergis: saling mendukung, misalnya pada tulang punggung-tulang dada, otot pronator teres dan kuadratus Antagonis: Berlawanan * Depresi (turun) – Elevasi (naik) * Abduksi (jauh) – Adduksi (dekat) * Pronasi (menelungkupkan tangan) – Supinasi (menengadahkan tangan) * Ekstensi (lurus) – Fleksi (bengkok) * Inversi (membuka telapak ke arah dalam tubuh) – Eversi (ke arah luar tubuh) Macam-macam sendi No Sendi Gerak Ciri Contoh 1 Peluru Segala arah Pada sendi ini kedua ujung berbentuk lekuk dan bongkol sendi pada gelang bahu dan gelang panggul. 2 Putar Berputar atau berotasi Pada sendi ini ujung yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain Antara tulang hasta dan pengumpil, tulang atlas- tulang tengkorak. 3 Pelana Beberapa gerakan rotasi, tidak ke semua arah Pada sendi ini kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos dua sendi antar tulang telapak tangan dan tulang pergelangan tangan dan ibu jari. 4 Engsel Satu arah Pada sendi engsel kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu pada siku, lutut, mata kaki, dan ruas antar jari. 5 Luncur Rotasi pada bidang datar saja Kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos sendi antartulang pergelangan tangan, pergelangan kaki, tulang selangka-tulang belikat. 6 Ovoid gerakan kekiri dan kekanan, maju mundur dan muka belakang. Sendi ini memungkinkan gerakan berporos dua antara tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan
  • 18. Penyakit pada sistem gerak manusia P Kifosis: tulang belakang membengkok ke belakang P Lordosis: tulang belakang membengkok ke depan P Skoliosis: tulang belakang membengkok ke samping P Artritis: radang sendi, terkadang terjadi perubahan posisi tulang. Misalnya rematik P Ankilosis: sendi tidak bisa digerakkan, ujung-ujung antartulang serasa bersatu P Fraktura: retak atau patah tulang P Osteoporosis: tulang rapuh dan keropos P Rakitis: kurang vitamin D, tulang kaki berbentuk O atau X Indikator 2 Menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia dan gangguannya. Komponen Penyusun Darah Plasma darah: mengandung aglutinin, antibodi yang dapat mengakibatkan penggumpalan aglutinogen.
  • 19. Eritrosit: sel darah merah, mengandung aglutinogen. Mengandung hemoglobin yang fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen dari paru-paru membentuk oksihemoglobin. Leukosit: sel darah putih, berperan untuk melawan penyakit Trombosit: keping darah, berperan dalam proses pembekuan darah ketika terjadi luka Golongan Darah Golongan Darah Aglutinogen Aglutinin O - a dan b A A b B B a AB A dan B - Rh+ Rh+ - Rh- - - Mekanisme Peredaran Darah a. Peredaran darah kecil: ventrikel (bilik) kanan – paru-paru – atrium (serambi)kiri b. Peredaran darah besar: ventrikel kiri – seluruh tubuh – atrium kanan Gangguan pada sistem peredaran darah b Anemia: kekurangan eritrosit b Talasemia: tidak mampu melakukan sintesis rantai polipeptida alfa dan beta yang cukup. Rantai polipeptida diperlukan untuk pembentukan hemoglobin. b Hemofilia: pendarahan sulit dihentikan b Leukemia: produksi leukosit yang gang bersifat ganas b Jantung koroner: gangguan aliran darah pada pembuluh darah koroner (vena dan arteri dari dan ke jantung) b Arteriosklerosis: pengerasan pembuluh nadi akibat gumpalan kapur b Arterosklerosis : pengerasan pembuluh nadi akibat endapan lemak b Hipertensi: tekanan darah tinggi b Eritroblastosis Fetalis: kuning pada bayi akibat rusaknya eritrosit bayi karena aglutinasi dari antibodi ibu, apabila ibu Rh- dan bayi Rh+ b Varises: pelebaran pembuluh darah di betis
  • 20. Pembekuan Darah Indikator 3 Menjelaskan sistem pencernaan makanan pada manusia dan gangguannya Organ Enzim Fungsi Mulut Ptialin Mengubah karbohidrat menjadi polisakarida Lambung HCl Desinfektan, mengaktifkan pepsinogen  pepsin Pepsin Mengubah protein menjadi pepton Renin Mengendapkan kasein susu Lipase (sedikit) Mengubahlemak menjadi asam lemak dan gliserol Duodenum (enzim oleh pankreas) Amilase Mengubah polisakarida menjadi disakarida (Maltosa, Laktosa, Sukrosa) Lipase Mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol Tripsin Mengubah protein menjadi asam amino Ileum Maltase Memecah maltosa menjadi glukosa Laktase Memecah laktosa menjadi glukosa Sakarase Memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa Erepsin Mengubah pepton menjadi asam amino Monosakarida, asam lemak dan gliserol, serta asam amino diserap oleh ileum. Monosakarida dan asam aminodiserap oleh pembuluh darah (kapiler). Sedangkan lemak diserap oleh pembuluh Chyll (limfe). Gangguan Sistem Pencernaan Manusia mengeluarkan Trombosit pecah Trombokinase Protrombin Trombin Fibrinogen Fibrin antihemofili Vit. K Ion Ca2+
  • 21. R Gastritis: radang mukosa lambung R Konstipasi: lambatnya pergerakan fesek melalui usus besar R Pankreasitis: radang pankreas R Flatus: masuknya gas ke dalam saluran pencernaan Indikator 4 Menjelaskan sistem pernapasan pada manusia dan gangguannya. C Volume tidal: volume udara yang masuk saat inspirasi biasa C Volume komplementer: cadangan inspirasi, udara yang masuk saat inspirasi maksimum C Volume suplementer: cadangan ekspirasi, udara yang keluar saat ekspirasi maksimum C Udara residu: udara yang masih tersisa di paru-paru setelah ekspirasi maksimum C Kapasitas vital: tidal + komplementer + suplementer C Kapasitas total: vital + residu Proses pernapasan n Pernapasan dada: kontraksi otot antar tulang rusuk (inspirasi) n Pernapasan perut: kontraksi diafragma (inspirasi) Gangguan Sistem Pernapasan Manusia % Asma: penyempitan saluran napas, otot polos pembentuk dinding saluran bronkus terus berkontraksi % Asfiksi: gangguan pengangkutan oksigen akibat pneumonia, tenggelam, atau keracunan CO % Asidosis: peningkatan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah % Pneumonia: radang paru-paru akibat infeksi bakteri Diplococcus pneumoniae
  • 22. % Difteri: penyumbatan faring/laring akibat infeksi bakteri Corynebacterium diphteriae % Emfisema: paru-paru menggelembung karena perluasan alveolus berlebihan Indikator 5 Menjelaskan sistem ekskresi manusia dan gangguannya GINJAL Proses Penjelasan Lokasi Filtrasi Penyaringan darah H2O, NaCl,K+ , HCO3 - , asam amino, creatin, urea,glukosa Glomerulus Reabsorpsi Reabsorpsi glukosa(100%), asam amino(100%),K+ ,NaCl (65%), H2O (65%), HCO3 (90%) Reabsorpsi : H2O,NaCl (25%) Reabsorpsi : NaCl (5%) , H2O T. Proksimal Henle T. Distal Augmentasi Pengeluaran zat yg tidak diperlukan tubuh K+ , H+ T. Distal HATI Menghasilkan empedu yang mengandung zat sisa dari perombakan eritrosit dalam hati. PARU-PARU Mengeluarkan CO2 dan uap air KULIT
  • 23. Gangguan Sistem Ekskresi Manusia & Gagal ginjal: ginjal tidak dapat mengeluarkan sisa metabolisme & Glukosuria: ditemukan glukosa pada urine (diabetes melitus) & Albuminuria: urine mengandung albumin karena kerusakan glomerulus & Nefritis: kerusakan pada nefron akibat infeksi bakteri & Uremia: masuknya urea ke dalam darah & Diabetes insipidus: kurangnya hormon ADH yang memengaruhi reabsorpsi air & Diabetes melitus: kadar gula dalam urine tinggi Indikator 6 Menjelaskan sistem regulasi (saraf, endokrin, dan pengindraan) pada manusia Sistem Saraf Dendrit: menerima impuls dan membawa ke badan sel saraf Badan sel saraf: menerima impuls dari dendrit Neurit (akson): meneruskan impuls ke sel saraf yang lain Nodus Ranvier: bagian akson yang tidak diselimuti selubung Mielin Mekanisme terjadinya gerak: Reseptor  neuron sensorik  otak/STB  neuron motorik  efektor Macam – macam neuron Neuron dapat diklasifikasikan menjadi 2 : Berdasarkan jumlah uluran, dibagi menjadi 3 : & Neuron unipolar, hanya mempunyai satu uluran yang timbul dari badan sel, contoh neuron sensorik unipolar yang terdapat pada hewan tingkat rendah & Neuron bipolar, memiliki dua uluran yaitu akson dan dendrite, contoh neuron ini terdapat pada retina (mata), koklea ( telinga) dan epitel olfaktori ( hidung) & Neuron multipolar, memiliki satu akson dan beberapa dendrite, contoh neuron motorik yang keluar dari sumsum tulang belakang Berdasarkan struktur dan fungsinya, dikelompokkan menjadi 3 : & Neuron sensorik merupakan neuron yang badan selnya bergerombol membentuk ganglia, aksonnya pendek, tetapi dendritnya panjang, Neuron sensorik berhubungan dengan alat indra untuk menerima rangsang. Neuron ini berfungsi menghantarkan impuls daraf dari alat indra menuju ke otak atau sumsum tulang belakang & Neuron motorik merupakan neuron yang memiliki dendrite yang pendek dan akson yang panjang. Dendrit berhubungan dengan akson lain, sedangkan akson berhubungan dengan efektor yang berupa otot atau kelenjar. Neuron motorik berfungsi membawa impuls dari otak atau STB menuju k kelenjar & Neuron konektor /interneuron, merupakan neuron multipolar yang memiliki dendrite pendek, tetapi berjumlah banyak, serta akson ada yang panjang dan ada yang pendek. Ujung
  • 24. dendrite dari saraf yang satu berhubungan dengan ujung akson dari saraf yang lain membentuk sinaps. Neuron ini banyak terdapat di otak dan STB yang berfungsi meneruskan rangsang dari neuron sensorik ke neuran motorik MEKANISME PENGHANTAR IMPULS Impuls merupakan rangsangan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh sel saraf. Impuls dapat diantarkan melalui sel saraf dan sinapsis Penghantar Impuls melalui sel saraf penghantar impuls melalui sel saraf disebabkan oleh adanya perbedaan potensial listrik pada dua sisi membran (bagian dalam dan luar) membran serabut saraf. Jika tidak ada rangsangan, dikatakan bahwa neuron dalam keadaan istirahat. Muatan listrik diluar membran neuron adalah positif, sedangkan muatan listrik didalam neuron negatif. Keadaan ini disebut polarisasi perbedaan potensial antara membran luar dengan membrane dalam disebut polarisasi,dengan adanya potensial aksi saraf ( impuls saraf) terjadi perubahan muatan , keadaan ini disebut depolarisasi Penghantar impuls melalui sinapsis Sinaps adalah sambungan antara neuron yang satu dengan neuron yang lain. Pada sinaps terdapat celah yang disebut celah sinaps yang lebarnya kurang lebih 200 Ao neuron yang terletak sebelum sinaps disebut neuron prasinaps yang memproduksi neurotrasmi ter, sedangkan neuron yang letaknya sesudah sinaps disebut pascasinaps. Penjalaran impuls melintasi sinaps berlangsung searah, yaitu dari neuron prasinaps ke neuron Pascasinaps dan melibatkan neurotransmiter ( terdiri dari asetilkolin yg terdapat pada sinaps seluruh tubuh, noradrenalin yang terdapat pada system saraf simpatik, dan serotonin yang terda pat pada saraf pusat atau otak) Mekanisme kerja sinaps adalah jika impuls tiba di tombol sinapsis maka terjadi peningkatan permeabilitas membrane prasinaps terhadap ion Ca++ akibatnya ion Ca++ masuk dan gelembung sinaps melebur dengan membrane prasinaps sambil melepaskan neurotransmitternya ke celah sinaps. Neurotransmitter ini membawa impuls, kemudian neurotransmitter dihitrolisis oleh enzim sinaps Celah sinaps neurotransmiter Pelepasan neurotransmiter Prasinaps pascasinaps Luar sel Dalam sel axon Na K K Action potensial Na Na K K
  • 25. yang dikeluarkan membrane pascasinaps, misalnya asetilkolinesterase . Neurotransmitter adalah suatu senyawa kimia yang dapat menghantarkan impuls ( rangsang) ke membrane pascasinaps dengan cara difusi. Otak Otak besar (Serebrum) $ Lobus Frontalis: pengendali gerakan otot rangka dan intelektual $ Lobus Temporalis: pendengaran, penciuman, pengecap $ Lobus Parietalis: perubahan pada kulit dan otot $ Lobus Oksipitalis: pusat pengelihatan Otak tengah (Mesensefalon), berperan dalam refleks mata dan kontraksi otot. Otak depan (diensefalon) R Talamus: persepsi rasa sakit dan rasa menyenangkan R Hipotalamus: suhu tubuh, lapar, emosi, kadar air, tekanan darah, kadar gula dalam darah Otak kecil (serebelum), sebagai pusat keseimbangan, koordinasi kerja otot, dan posisi tubuh. Sumsum J Medula Oblongata: denyut jantung, menelan, batuk, bersin J Medula Spinalis: gerak refleks Sistem Endokrin Kelenjar Hormon Fungsi Hipofisis/ Pituitari Somatotrof Pertumbuhan jaringan tubuh Prolaktin Membantu kelahiran, sekresi ASI Melanin Pigmentasi kulit ACTH Memacu korteks adrenal menghasilkan adrenalin Oksitosin Kontraksi otot pada uterus ADH Menyerap air pada ginjal FSH Merangsang perkembangan folikel ovarium dan sekresi estrogen (P) Menstimulasi testis untuk menghasilkan sperma (L) LH Menstimulasi ovulasi & pembentukan progesteron oleh korpus luteum (P) Menstimulasi produksi testosteron (L) Tiroid Tiroksin Memengaruhi proses metabolisme, pertumbuhan fisik, kematangan seks, perkembangan mental, glikogen  gula dalam hati Triodotitonin Pertumbuhan, perkembangan, sistem saraf, metabolisme Kalsitosin Menjaga keseimbangan kalsium dalam sarah Paratiroid Parathormon Mengendalikan kadar kalsium dan fosfor dalam darah Adrenal Aldosteron Merangsang reabsorpsi ion Na+ dan Cl- dalam tubulus Glukokortikoid Memelihara tubuh selama stres Adrenalin Meningkatkan kerja jantung, mengubah gikogen menjadi glukosa (dlm darah) Pankreas Glikogen Menaikkan kadar gula Insulin Menurunkan kadar gula Gonad Estrogen Pertumbuhan kelamin sekunder wanita, oogenesis Progesteron Penebalan dinding uterus Testosteron Pertumbuhan kelamin sekunder pria, spermatogenesis
  • 26. SISTEM INDRA Mata Lensa: memfokuskan bayangan Pupil: tempat masuknya cahaya ke mata Iris: mengatur lebar pupil Retina: tempat jatuhnya bayangan, terdiri dari sel kerucut (untuk melihat saat terang, membedakan warna) dan sel batang (saat gelap) Lidah Hidung Telinga Saluran Eustachius: menghubungkan telinga tengah dengan tenggorokan Tingkap jorong dan tingkap bulat: menyalurkan dan menyeimbangkan getaran Koklea: reseptor suara Kanalis semi sirkularis(tiga saluran setengah lingkaran): berfungsi sebagai alat keseimbangan tubuh Indikator 7 Menjelaskan sistem reproduksi manusia dan proses pembentukan sel kelamin.
  • 27. Reproduksi Wanita Ovarium berfungsi untuk menghasilkan sel telur Oviduk/tuba falopiadalah tempat terjadinya fertilisasi Uterus adalah tempat berkembangnya embrio A. Ovulasi 1. Pengertian a. Definisi secara umum ovulasi merupakan proses lepasnya sel telur dari folikel. b. Terjadi di ovarium saat masih berada pada tahap oosit sekunder. Pada umumnya hanya satu sel telur yang dilepas setiap kali, namun ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan ada dua sel telur yang dilepaskan dalam satu waktu. Telur yang dilepaskan mampu bertahan untuk dibuahi selama 24 - 48 jam. Pada umumnya juga ovulasi terjadi setiap 28 hari sekali. 2. Faktor – faktor yang mempengaruhi Ovulasi terdiri dari beberapa tahapan yang dipengaruhi oleh hormon – hormon tubuh yang penting dimana semuanya dikendalikan dalam kontrol hormonal. 3. Proses terjadinya ovulasi Ovulasi terjadi saat peristiwa oogenesis berlangsung. Tepatnya saat oosit sekunder sudah terbentuk dan akan bersiap melakukan pembelahan meiosis II yang menghasilkan ootid dan badan polar kedua. Saat inilah oosit sekunder tersebut dilepaskan dari folikel de Graff. Inilah yang disebut OVULASI. 4. Hormon-hormon yang mempengaruhi ovulasi diantaranya : a. GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone)
  • 28. GnRH dihasilkan di Hipothalamus yang akan mempengaruhi anterior pituitary untuk menghasilkan hormon FSH (Folicle Stimulating Hormone) dan LH (Luitenizing Hormone). Kemudian FSH dan LH berfungsi untuk :  Stimulasi gamet  Stimulasi sekresi hormon reproduksi  Mempertahankan pertumbuhan/perkembangan struktur gonad. b. FSH (Folicle stimulating Hormone) Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior, sebagai respon terhadap GnRH. Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita c. LH (Luitenizing Hormone) Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan granulosa) dan mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). d. Estrogen Estrogen diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen. Berfungsi dalam stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ reproduksi wanita. Pada uterus dapat menyebabkan proliferasi endometrium. e. Progesteron Progesteron diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium, sebagian diproduksi di kelenjar adrenal dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta. Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan optimal jika terjadi implantasi. B. Menstruasi 1. Pengertian Menstruasi merupakan proses keluarnya sel telur (ovum) dari saluran reproduksi (lebih tepatnya uterus) dan disertai meluruhnya dinding endometrium. Menstruasi ini membentuk sebuah siklus yang disebut dengan siklus menstruasi. 2. Faktor – faktor yang mempengaruhi Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya menstruasi ini, yaitu : a. Sel telur yang tidak dibuahi oleh ovum dalam jangka waktu tertentu. Jangka waktu ovum untuk dibuahi adalah 6 – 12 jam, selebihnya maka ovum akan terdegenerasi. b. Turunnya jumlah sekresi hormon estrogen, dan progesteron pada akhir siklus ovarium yang menyebabkan ketebalan dinding endometrium berkurang hingga 65% tebal sebelumnya. 3. Proses terjadinya menstruasi Diawali dari menurunnya jumlah sekresi hormon estrogen dan progesteron yang menyebabkan luruhnya sel telur dari rongga rahim dan deskuamasi (peluruhan) endometrium. Selama menstruasi normal, sebanyak 35 ml darah dan 35 ml cairan serosa hilang dari dalam tubuh. Dalam 5 – 7 hari berikutnya, setelah awal menstruasi terjadi, darah yang mengalir berhenti karena dinding endometrium telah berangsur-angsur pulih. 4. Fase – fase menstruasi Proses menstruasi terdiri dari beberapa fase yang berurutan, antara lain : a. Fase menstruasi (deskuamasi) endometrium. Hal ini dikarenakan sekresi hormon ovulasi, estrogen dan progesteron berhenti secara tiba-tiba dikarenakan tidak terjadi implantasi zigot pada dinding endometrium. Pada fase ini sebagian besar endometrium terlepas dari uterus sehingga ketebalan endometrium menjadi kurang dari 2 mm. Selain endometrium, darah, lendir dan telur yang terdegenerasi ikut keluar dari dalam tubuh. Fase ini terjadi pada hari 1 - 4 b. Fase proliferasi (pemulihan) yang menunjukkan adanya penyembuhan. Hormon estrogen mulai disekresi kembali sehingga memicu tumbuhnya endometrium akibatnya endometrium mulai menebal sedikit demi sedikit hingga 2 - 3 mm. Fase ini terjadi pada hari yang ke 5 – 15, meliputi periode ovulasi. c. Fase sekresi (penggetahan), dimana endometrium mengalami penebalan. Bukan hanya estrogen yang disekresi, tetapi juga progesteron mulai disekresi sehingga mengakibatkan endometrium
  • 29. semakin menebal, jumlah pembuluh darah meningkat, kelenjar makin berkelok-kelok. Ketebalan endometrium pada fase ini sekitar 6 – 8 mm. Fase ini terjadi pada hari ke 16 – 28. Reproduksi Pria A. Struktur Alat Reproduksi Laki-laki Organ reproduksi pada laki-laki secara garis besar dibagi menjadi 2, yaitu bagian luar dan bagian dalam. Berikut perinciannya : 1. Bagian Luar, terdiri atas : a. Skrotum, yaitu suatu kantung menggelantung dengan bagian luarnya kulit yang merupakan kelanjutan dari daerah penis. Di dalam skrotum ini terdapat testis. b. Organ bagian luar selanjutnya adalah penis. Terdiri atas bagian kepala (glans penis), leher (collum penis), badan (corpus penis), dan akar (radix penis). Bagian kepala penis ditutupi oleh kulit yang disebut preputium. Bagian inilah yang dibuang pada saat seorang laki-laki khitan/sunat. Bagian badan dan akar penis melekat pada tulang kemaluan agar kedudukan penis diperkuat. 2. Bagian Dalam, terdiri atas : a. Testis  suatu organ kelamin berjumlah sepasang berbentuk bulat telur diliputi oleh anyaman pembuluh darah arteri dan terdapat di dalam skrotum. Jika testis ini dibelah maka tampak saluran-saluran yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus seminiferus adalah suatu saluran yang berkelok-kelok. Di dasar membrannya terdapat sel germinal epitelium, sel sertoli dan sel sperma dengan berbagai perkembangan. Di dalam jaringan intertubulernya terdapat sel leydig. Sel leydig ini memiliki ukuran yang lebih besar daripada sel sertoli tetapi memiliki jumlah yang lebih sedikit daripada sel sertoli.
  • 30. Gambar didapat dari www.babel.massart.edu b. Struktur bagian dalam yang kedua adalah saluran reproduksi jantan. c. Saluran dimulai dari tubulus seminiferus testis  rete testis  duktus eferen  epididimis  duktus deferen  duktus ejakulatorius  uretra. d. Rete testis merupakan suatu saluran kecil-kecil (sekitar 10 buah). e. Duktus eferen merupakan saluran yang cukup panjang dan berkelok-kelok. f. Epididimis merupakan saluran memanjang dan seolah-olah melekat erat pada testis. g. Duktus ejakulatorius merupakan saluran yang tidak panjang, menembus kelenjar prostat dan bermuara ke dalam uretra. Gambar didapat dari www.babel.massart.edu h. Struktur bagian dalam yang ketiga adalah kelenjar aksesori yang didapatkan sepanjang saluran keluar spermatozoa. Kelenjar aksesori ini terdiri dari : 1). Vesika seminalis merupakan suatu kelenjar bukan tempat penyimpanan sperma. 2). Prostat yang bermuara di uretra 3). Bulbouretralis (Cowper) yang terletak di belakang uretra, sama seperti prostat tapi memiliki otot yang tipis Gambar 1.3  testis yang dibelah dan didapati rete testis yang ditunjukkan oleh tanda garis berwarna merah dan di dalam testis terdapat saluran berkelok-kelok yang disebut tubulus seminiferus, ditandai oleh anak panah berwarna hitam Tubulus seminiferus Gambar 1.2  sel sertoli yang ada di dalam tubulus seminiferus
  • 31. B. Fungsi Alat Reproduksi Laki – laki Setelah kita belajar mengenai struktur dari berbagai alat reproduksi yang menyusun sistem reproduksi pada laki-laki, sekarang kita akan belajar mengenai fungsi dari tiap-tiap alat reproduksi tersebut. 2. Organ bagian luar a. Skrotum : pelindung testis dari benturan serta mempertahankan temperatur lingkungan yang nyaman bagi perkembangan testis. b. Penis : sebagai organ kopulasi 3. Organ dan sel bagian dalam a. Testis : tempat pembentukan sperma b. Tubulus seminiferus : tempat pembentukan sperma c. Sel Sertoli : penyedia zat gizi, hormon, atau enzim yang dibutuhkan bagi perubahan spermatid yang sesuai d. Sel leydig : mensekresi hormon testosteron e. Rete testis : saluran kedua setelah tubulus seminiferus sebagai jalannya spermatozoa f. Epididimis : tempat pematangan sperma karena di dalam epididimis ini terdapat alfa glukosidase g. Duktus eferen : saluran / jalannya spermatozoa keluar dari testis h. Duktus deferen : saluran / jalannya spermatozoa keluar dari testis (lebih panjang dari duktus eferen) i. Duktus ejakulatorius : penyalur cairan semen ke uretra j. Uretra : sebagai saluran keluarnya sperma dan muara kandung kemih yang mengeluarkan urine k. Kelenjar aksesori : mensekresi zat-zat yang dibutuhkan spermatozoa l. Vesika seminalis : memproduksi fruktose sebagai medium pergerakan spermatozoa m. Kelenjar prostat : mensekresi cairan yang bersifat basa, hormon dan beberapa zat aktif misalnya fosfatase yang membantu sperma aktif bergerak dan meningkatkan fertilisasi sperma n. Bulbouretralis (Cowper) : mengsekresi mukus jernih yang berfungsi dalam menetralkan pH semen. Indikator 8 Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh. Seleksi Klon Sel-sel B dan sel T tubuh bersama-sama mengenali antigen yang tidak terbatas, satu sel hanya mengenali satu antigen. Ketika sel B atau sel T berikatan dengan antigen, maka akan memperbanyak diri dan membentuk klon sel efektor. Populasi sel-sel efektor yang identik disebut sel plasma. Sel plasma mensekresi antibodi yang spesifik untuk antigen tertentu.
  • 32. GAMBARAN UMUM RESPONS KEKEBALAN Diagram tersebut menyajikan respons humoral dan respons yang diperantarai sel, yang merupakan dua cabang sistem kekebalan. Selain itu, juga memperlihatkan hubungan yang menyatukan mereka yaitu interaksi pensinyalan sel di antara limfosit-limfosit. Yang sangat penting pada jaringan pensinyalan sel ini adalah sel T helper,yang merespons terhadap antigen yang disajikan oleh makrofaga dan merangsang sel B maupun sel T lain. $ Berbagai darah pada suatu molekul lg berikatan dengan epitope tertentu, yang mempengaruhi kelas dari immunoglobulin. Terdapat lima macam immunoglobulin, yaitu lgG, lgM, lgA, lgD, dan lgE. • lgG : antibodi yang secara alami memiliki imunitas pasif. Meningkatkan proses fagositosis, menetralkan racun dan virus, dan melindungi fetus dan anak yang baru dilahirkan. • lgM : antibodi pertama yang dihasilkan sebagai respon dari infeksi. • lgA : antibodi yang melindungi permukaan mucosal. • lgD : antibodi yang muncul untuk dilibatkan dalam inisiasi respon imun. • lgE : antibodi yang terlibat dalam reaksi alergi dan kemungkinan besar merespon infeksi dari protozoa dan parasit.
  • 33. Kompetensi 6 Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tumbuhan melalui hasil percobaan atau pengamatan. Indikator 1 Menginterpretasi hasil percobaan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kompetensi 7 Mendeskripsikan proses metabolisme. Indikator 1 Menjelaskan ciri-ciri dan cara kerja dari faktor-faktor yang dapat memengaruhi kerja enzim.  Enzim  Enzim mempercepat reaksi metabolisme  Enzim memiliki substrat yang spesifik  Tempat aktif adalah pusat katalitik enzim  Lingkungan fisik dan kimiawi sel mempengaruhi aktivitas enzim STRUKTUR ENZIM DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJANYA Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim dipisahkan satu sama lainnya, menyebabkan enzim tidak aktif. Namun keduanya dapat digabungkan menjadi satu, yang disebut holoenzim. Kedua bagian enzim tersebut adalah apoenzim dan koenzim. 1. Apoenzim Apoenzim adalah bagian protein dari enzim, bersifat tidak tahan panas, dan berfungsi menentukan kekhususan dari enzim. Contoh, dari substrat yang sama dapat menjadi senyawa yang berlainan, tergantung dari enzimnya. 2. Koenzim Koenzim disebut gugus prostetik apabila terikat sangat erat pada apoenzim. Akan tetapi, koenzim tidak begitu erat dan mudah dipisahkan dari apoenzim. Koenzim bersifat termostabil (tahan panas), mengandung ribose dan fosfat. Fungsinya menentukan sifat dari reaksinya. Misalnya, Apabila koenzim NADP (Nicotiamida Adenin DenukleotidPhosfat) maka reaksi yang terjadi adalah dehidrogenase. Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap kecepatan aktivitas enzim. Faktor-faktor tersebut antara lain:
  • 34. a. Suhu Enzim terdiri atas molekul-molekul protein. Oleh karena itu, enzim masih tetap mempuyai sifat protein yang kerjanya dipengaruhi oleh suhu. Enzim dapat bekerja optimum pada kisaran suhu tertentu, yaitu sekitar suhu 400 C. Pada suhu 00 C, enzim tidak aktif. Jika suhunya dinaikkan, enzim akan mulai aktif. Jika suhunya dinaikkan lebih tinggi lagi sampai batas sekitar 40 – 500 C, enzim akan bekerja lebih aktif lagi. Namun, pemanasan lebih lanjut membuat enzim akan terurai atau terdenaturasi seperti halnya protein lainnya. Pada keadaan ini enzim tidak dapat bekerja. b. Derajat Keasaman (pH) Enzim bekerja pada pH tertentu, umumnya pada netral, kecuali beberapa jenis enjim yang bekerja pada suasana asam atau suasana basa. Jika enzim yang bekerja optimum pada suasana netral ditempatkan pada suasana basa ataupun asam, enzim tersebut tidak akan bekerja atau bahkan rusak. Begitu juga sebaliknya, jila suatu enzim bekerja optimal pada suasana basa atau asam tetapi ditempatkan pada keadaan asam atau bas, enzim tersebut akan rusak. Sebagai contohnya, enzim pepsin yang terdapat di dalam lambung, efektif bekerja pada pH rendah. c. Konsentrasi Substrat Pada jumlah atau konsentrasi enzim konstan, semakin tinggi konsentrasi substrat sampai pada titik tertentu, aktivitas enzim semakin tinggi. Setelah titik optimum peningkatan konsentrasi substrat tidak mempengaruhi aktivitas enzim. Hal ini disebabkan enzim sudah jenuh dengan substrat. d. Konsentrasi Produk Semakin banyak produk yang terbentuk, aktivitas enzim semakin turun. Hal ini disebabkan tidak ada/ semakin sedikit substrat yang diubah dan bahkan pada beberapa enzim, produk itu sendiri menjadi penghambat enzim. e. Konsentrasi Aktivator Semakin besar konsentrasi aktivator, apabila disertai penambahan konsentrasi enzim dan konsentrasi substrat akan meningkatkan aktivitas enzim. Molekul aktivator dapat menyebabkan sisi aktif enzim semakin “cocok” dengan substrat. f. Konsentrasi Inhibitor Semakin besar konsentrasi inhibitor, maka aktivitas enzim akan semakin menurun, karena molekul inhibitor dapat melekat pada sisi aktif enzim sehingga menghalang melekatnya substrat pada enzim tersebut. Sisi aktif enzim juga konformasinya dapat berubah karena adanya molekul inhibitor, sehingga substrat tidak melekat. g. Kadar Air Aktivitas enzim juga dipengaruhi oleh kadar ai. Contoh yang sangat jelas adalah enzim yang mengalami pengaktifan pada saat perkecambahan biji, jika biji tersebut telah direndam di dalam air dalam waktu relatif lama. Hal ini membuktikan bahwa aktivitas enzim dipengaruhi oleh kadar air. Indikator 2 Menjelaskan proses katabolisme karbohidrat.
  • 35. Indikator 3 Menjelaskan zat yang dikeluarkan/dihasilkan pada proses respirasi aerob. Indikator 4 Menjelaskan tahapan proses anabolisme (fotosintesis) pada tumbuhan. Indikator 5 Menjelaskan proses kemosintesis/respirasi anaerob.
  • 36. Kompetensi 8 Memahami konsep dasar hereditas, reproduksi sel, penerapan prinsip-prinsip hereditas dan peristiwa mutasi Indikator 1 Menjelaskan susukan nukleotida DNA, RNA, atau kromosom. Indikator 2 Menjelaskan proses sintesis protein. Indikator 3 Mengidentifikasi tahap-tahap pembelahan mitosis/meiosis/gametogenesis.
  • 37. Indikator 4 Menginterpretasikan persilangan berdasarkan hukum Mendel. Hukum Mendel ada 2 yaitu: Hukum Mendel I yaitu hukum segregasi menyatakan bahwa pasangan-pasangan alel selama pembentukan gamet dan berpasangan kembali secara acak pada saat fertilisasi antar gamet Hukum Mendel II yaitu hukum pemisahan bebas menyatakan bahwa pada persilangan dengan dua sifat beda atau lebih maka sifat yang sepasang tidak tergantung dengan sifat pasangannya Indikator 5 Menginterpretasi persilangan pada penyimpangan semu hukum Mendel. Penyimpangan Hukum Mendel 1. Interaksi beberapa pasangan alel Alel-alel dari gen yang berbeda terkadang berinteraksi dan memunculkan perbandingan fenotip yang tidak umum, misalnya bentuk pial pada ayam. 2. Polimeri Adalah pembastaran heterozigot dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri, tetapi
  • 38. mempenguruhi baian yang sama dari suatu organisme. Pola tersebut ditemukan oleh Nilsson-Ehle tahun 1913 di Swedia 3. Kriptomeri Adalah suatu peristiwa yang dicirikan oleh adanya faktor tersembunyi yang tidak tampak pengaruhnya jika berdiri sendiri, tetapi akan tampak pengaruhnya jika ada faktor lain yang menyertainya. 4. Epistasis dan hipostasis Epistasis adalah faktor (gen) dominan yang menutup gen dominan lain bukan alelnya sehingga sifat yang dikendalikan gen yang tertutup tidak muncul, tetapi juga tidak hilang. Faktor (gen) yang ditutupi tersebut dinamakan hipostasis. 5. Tautan/Linkage Tautan adalah peristiwa dimana dua atau lebih gen yang menempati kromosom yang sama. 6. Pindah silang / Crossing over Pindah silang adalah proses tukar tempat atau perpindahannya gen-gen sealela 7. Determinasi seks Determinasi seks adalah penentuan jenis kelamin hewan atau manusia melalui komposisi /susunan kromosom seks (gonosom) dalam sel 8. Gagal berpisah / Non disjunction Gagal berpisah (Non disjunction) adalah peristiwa gagal berpisahnya gen-gen pada kromosom homolog 9. Gen Lethal Gen lethal adalah gen yang menyebabkan kematian pada suatu individu yang memilikinya 10. Sex Linkage Sex Linkage adalah sifat yang terpaut pada kromosom sex (gonosom) Indikator 6 Mengidentifikasi pewarisan cacat/penyakit menurun pada manusia. Indikator 7 Menjelaskan peristiwa mutasi. MUTASI Macam-macam mutasi 1. Berdasarkan jenis sel yang mengalami mutasi, dibedakan menjadi : a. Mutai Somatis, adalah mutasi yang terjadi pada sel-sel somatis. Misalnya mutasi pada sel-sel kulit yang menyebabkan kanker kulit. b. Mutasi Germinal, adalah mutasi yang terjadi pada sel-sel gamet (spermja atau ovum). Mutasi ini diwariskan pada generasi berikutnya. Misalnya berbagai macam cacat dan penyakit menurun yang terpaut kromosom X atau kromosom Y. 2. Berdasarkan jumlah/banyak sedikitnya materi genetik yang mengalami mutasi, dibedakan menjadi : a. Mutasi Gen adalah mutasi yang terjadi akibat perubahan pada satu pasang basa ADN suatu gen. b. Mutasi kromosom (aberasi) mutasi yang menyebabkan terjadinya perubahan pada jumlah dan struktur kromosom. Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetika sehingga ekspresinya (fenotip) berubah. Mutasi dapat terjadi pada pasangan basa, satu ruas ADN, atau bahkan pada kromosom. Perubahan ADN dapat menyebabkan perubahan kodon-kodon ARNd dan akhirnya menyebabkan perubahan jenis asam nukleat yang disintesisnya.
  • 39. Macam-macam mutasi kromosom : a. Aneuploidi adalah penambahan atau pengurangan satu atau beberapa kromosom pada genom (ploidi) sehingga kandungan kromosom didalam nukleus bukan merupakan kelipatan haploidnya. b. Europloidi adalah perubahan kromosom pada tingkat ploidi atau genom. 3. Berdasarkan faktor penyebabnya, dibedakan menjadi : a. Mutasi alam, jika penyebabnya adalah mutagen-mutagen alam b. Mutasi buatan (mutasi induksi), jlika penyebabnya adalah mutagen buatan. Macam-macam mutagen Mutagen adalah bahan yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi. A. Mutagen dibagi 3 golongan, yaitu mutagen kimia, fisik dan biologi. 1. Mutagen kimia, dapat masuk ke dalam replikasi ADN sehingga mengubah struktur basa ADN. 2. Mutagen fisik, berupa bahan fisik misalnya sinar ultra violet, sinar X, sinar gamma. 3. Mutagen biologi, berupa virus dan bakteri. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan p-ada kromosom. B. Mutagen dapat dibedakan antara mutagen alami dan buatan 1. Mutagen alami, misalnya : a. Sinar kosmis 2. Mutagen buatan, misalnya : a. Sinar-sinar radioaktif buatan (sinar x, β, γ), menyebabkan gen/kromosom Kompetensi 9 Menjelaskan teori evolusi dan implikasi pada perkembangan sains. Evolusi dapat berlangsung antara lain melalui proses sebagai berikut • 1. Adaptasi dan Seleksi • 2. Rekombinasi gen • 3. Perubahan frekuensi gen dalam populasi HUKUM HARDY-WEINBERG • Pada kondisi ideal frekuensi gen /genotip suatu populasi dari suatu generasi ke generasi lain akan konstan . • Syarat kondisi ideal : • 1. Tidak terjadi mutasi
  • 40. • 2. Tidak terjadi seleksi alam • 3. Tidak terjadi migrasi : imigrasi atau emigrasi • 4. Jumlah populasi harus besar • 5. Semua genotip mempunyai viabilitas dan fertilisasi yang sama Indikator 1 Menjelaskan teori asal-usul kehidupan dan pembuktiannya. Indikator 2 Menjelaskan prinsip-prinsip penting pada evolusi. Kompetensi 10 Menjelaskan prinsip-prinsip dan aplikasi bioteknologi. Indikator 1 Menjelaskan prinsip dasar bioteknologi. Bioteknologi adalah usaha terpadu dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti mikroorganisme, genetika, biokimia, sitologi dan biologi molekuler untuk mengolah bahan baku dengan bantuan mikroorganisme,sel atau komponen selulernya diperoleh dari tumbuhan atau hewan sehingga menghasilkan barang dan jasa, oleh karena itu pada prinsipnya dalam bioteknologi terkandung 3 hal pokok yaitu ; 1. Agen biologis ( mikroba, enzim, sel tanaman dan sel hewan 2. Pendayagunaan melalui bidang teknologi dan industry 3. Produk dan jasa yang diperoleh Indikator 2 Menjelaskan contoh aplikasi bioteknologi konvensional/modern. 1. Jenis-jenis Bioteknologi 1. Bioteknologi konvensional ( tradisional ) Merupakan bioteknologi yang menanfaatkan mikroba, proses biokimia, dan proses genetika alami seperti mutasi dan rekombinasi genetik 2. Bioteknologi modern Merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar mikroorganisme dan biokimia. Penerapan bioteknologi modern mis : a. Rekayasa genetic 1) Rekombinasi DNA 2) Teknik hibridoma/ fusi sel b. Teknologi reproduksi 1) Inseminasi buatan 2) Cloning dengan transfer inti 3) Cloning embrio 4) Kultur jaringan tumbuhan
  • 41. Indikator 3 Menjelaskan dampak aplikasi bioteknologi bagi masyarakat dan lingkungan. Dampak bioteknologi pada salingtemas 1) Dampak positif bioteknologi 2) Dampak negative bioteknologi