[Ringkasan]
Teks tersebut membahas tentang pengertian zakat dan landasan hukum zakat menurut Al-Quran dan hadis. Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dibayarkan atas harta yang telah memenuhi syarat nishab dan haul. Terdapat dua jenis zakat yaitu zakat fitrah dan zakat harta. Zakat bertujuan untuk membersihkan diri dan harta serta membantu fakir miskin.
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Makalah fikih ekonomi dan keuangan
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adanya perbedaan harta, kekayaan, dan status sosial dalam kehidupan adalah sunatullah.
Bahkan dengan adanya perbedaan status sosial itu manusia saling membutuhkan antara satu
dengan lainnya. Zakat adalah salah satu instrumen yang paling efektif untuk menyatukan umat
manusia untuk saling membantu permasalahan kemiskinanan dalam kehidupan sosial masing-
masing. Zakat merupakan ibadah yang memiliki posisi yang penting, strategis, dan menentukan
bagi pembangunan kesejahteraan umat. Ajaran zakat memberikan landasan bagi tumbuh dan
berkembangnya kekuatan sosial ekonomi umat. Kandungan ajaran zakat ini mempunyai dimensi
yang luas dan kompleks, bukan saja nilai ibadah, moral, dan spiritual, melainkan juga nilai-nilai
ekonomi.1
Zakat adalah satu rukun yang bercorak sosial-ekonomi dari lima rukun Islam. Dengan zakat,
disamping ikrar tauhid ( syahadat ) dan salat, seseorang barulah sah masuk ke dalam barisan
umat Islam dan diakui keislamannya, sesuai dengan firman Allah QS 9 : 11 :
“ Tetapi bila mereka bertaubat, mendirikan salat, dan membayar zakat, barulah mereka
saudara kalian seagama”
Zakat, sekalipun dibahas didalam pokok bahasan “ibadat”, karena dipandang bagian yang
tidak terpisahkan dari salat, sesungguhnya merupakan bagian system sosial ekonomi Islam, dan
oleh karena itu dibahas dalam buku-buku tentang strategi hukum dan ekonomi Islam.2
Ada beberapa alasan mengapa zakat perlu dipelajari lebih dalam lagi, diantaranya :
1. Masih banyak masyarakat yang belum memahami tentang zakat.
2. Terdapat kebingungan di dalam masyarakat mengenai fatwa-fatwa tentang zakat yang
terkadang bertentangan antara ahli tafsir yang satu dengan yang lainnya.
1
Hamid Abidin, Reinterpretasi Pendayagunaan Zakat, Jakarta: Piramedia, 2004, hal. 1.
2
Yusuf Qardawi, Hukum Zakat ( Fihuz Zakat ), trans. Didin Hafidhuddin (Jakarta: PT Pustaka Litera Antar Nusa,
2006), 3-8
1
2. 3. Seiring perkembangan zaman banyak persoalan baru yang belum diatur apakah harta ini
terkena zakat atau tidak, mengenai nishab zakatpun terdapat permasalahan bagaimana cara
kita menerapkan nishab sekarang ini.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan utama yang menjadi kajian dalam
makalah ini, yaitu :
1. Pengertian zakat dan landasan hukum zakat
2. Jenis-jenis zakat beserta nishab dan haulnya
3. Orang yang berhak menerima zakat
4. Hikmah zakat
C. Tujuan Pembuatan Makalah
Merujuk dari rumusan masalah yang ada, maka dapat disimpulkan tujuan pembuatan
makalah ini adalah:
1. Mengetahui apa itu zakat dan landasan hukum zakat
2. Mengetahui jenis-jenis zakat beserta nishab dan haulnya
3. Mengetahui Orang yang berhak menerima zakat
4. Mengetahui hikmah zakat
2
3. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian zakat dan landasan hukum zakat
Zakat secara bahasa berarti tumbuh dan bertambah.Menurut Syara’ pengertian zakat berarti
hak yang wajib dikeluarkan dari harta. Secara terminologi syari’ah, zakat merujuk pada aktivitas
memberikan sebagian kekayaan dalam jumlah dan perhitungan tertentu untukorang-orang
tertentu sebagaimana ditentukan.
Menurut Madzhab Maliki zakat berarti mengeluarkan sebagian yang khusus dari harta yang
khusus pula yang telah mencapai nishab kepada orang yang berhak menerimanya, dengan
catatan, kepemilikan itu penuh dan mencapai hawl (setahun), bukan barang tambang dan bukan
pertanian. Menurut madzhab Hanafi, zakat didefinisikan dengan “ menjadikan sebagian harta
yang khusus dari harta yang khusus sebagai milik orang yang khusus, yang ditentukan oleh
syari’at karena Allah SWT”3
Zakat sebagai salah satu rukun Islam yang merupakan kewajiban Agama yang
dibebankan atas harta kekayaan seseorang,dalam bentuk ma’rifah ( definisi ) disebut tiga puluh
kali dalam Qur’an, delapan dalam surat-surat yang turun di Makkah dan selebihnya didalam
surat-surat yang turun di Madinah.
Adapun dasar kewajiban zakat bersumber dari wahyu Allah dan menurut penjelasan yang
diberikan Rasululloh.Oleh karena itu zakat adalah kewajiban agama yang merupakan salah satu
dari rukun Islam.Walaupu didalamnya terdapat unsur kewajiban materi, tetapi kedudukannya
adalh sebagai ibadah yang setarap dengan ibadah-ibadah lainnya.
Kewajiban zakat mengandung tujuan yang bersifat moral spiritual. Seorang muslim
merasa menjalankan kewajiban agama yang harus dipikulnya, sekaligus menyadari bahwa harta
yang dimilikinya dalah milik Allah.4
Adapun kewajiban tentang zakat terungkap dengan jelas denganfirman Allah SWT dalam
Al Qur’an surat Q.S Al- Taubah ayat 103
3
Wahbah Al-Zuhayly, Zakat Kajan Berbagai Mazhab (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 1995).
4
HO Taufiqullah, Zakat Dan Pemberdayaan Ekonomi Umat (Bandung: Badan Amil Zakat Provinsi Jawa Barat, 2004),
55-56
3
4.
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. ( QS At-
Taubah : 103 )5
Ayat Qur’an yang mewajibkan zakat, tertera pula di surat Albayinah : 5
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan
shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.( QSAlbayyinah : 5)
Salah satu hadits yang berkaitan dengan zakat ini disampaikan oleh Al Bukhari
“ Barangsiapa diberi Allah harta dan tidak menunaikan zakatnya, kelak pada hari kiamat dia
akan dibayang-bayangi dengan seekor ular bermata satu ditengah dan punya dua lidah yang
melilitnya. Ular itu mencengkeram kedua rahangnya seraya berkata, “ aku hartamu, aku pusaka
simpananmu.” Kemudian nabi SAW membaca firman Allah surat Ali Imran ayat 180 : “ dan
janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari
karuniaNya menyangka bahwa kebakhilan itu baik buat mereka. Sebenarnya kebakhilan itu
buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak dilehernya di hari
kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan ( yang ada ) dilangit dan dibumi.”( HR
Bukhari)6
Dari uraian diatas dapat disimpulkan kenapa kewajiban zakat itu muncul, alasannya
karena ada harta yang berkembang atau bertambah hingga memenuhi nishab dan mencapai haul.
Jika harta tersebut tidak bertambah dan tidak mencapat nishab dan haul, maka kewajiban
zakatpun menjadi gugur.
Syarat wajib zakat, yakni kefarduannya, ialah sebagai berikut :
1. Merdeka
2. Islam
3. Baligh dan berakal
4. Harta yang dikeluarkan adalah harta yang wajib dizakati
5
Yusuf Qardawi, Hukum Zakat (Fishuz Zakat), tras. Didin Hafidhuddin ( Jakarta:PT Pustaka Litera Antar Nusa,
2006), 35
6
Muhammad Faiz Almath, 1100 Hadits Terpilih Sinar Ajaran Muhammad (Depok: Gema Insani Press, 1991), 106
4
5. 5. Harta yang dizakati telah mencapai nisab atau senilai dengannya
6. Harta yang dizakati adalah milik penuh
7. Kepemilikan harta telah mencapai setahun, menurut hitungan tahun qamariah
8. Harta tersebut bukan merupakan hasil hutang
9. Harta yangakan dizakati melebihi kebutuhan pokok. 7
Syarat kekayaan yang wajib dizakati jika telah memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Milik penuh
2. Berkembang
3. Cukup senisab
4. Lebih dari kebutuhan biasa
5. Bebas dari hutang
6. Berlalu setahun. 8
B. Jenis – jenis Zakat
Zakat dibagi dua bagian yaitu zakat fitrah dan zakat mal ( Harta ).
1. Zakat Fitrah
Zakat fitrah dilihat dari komposisi kalimat yang membentuknya terdiri dari kata “zakat’ dan
“fitrah”. Zakat secara umum sebagaimana dirumuskan oleh banyak ulama, bahwa dia merupakan
hak tertentu yang diwajibkan oleh Allah terhadap harta kaum muslimin menurut ukuran-ukuran
tertentu ( nishab dan haul ) yang diperuntukan bagi fakir miskin dan para mustahiq lainnya
sebagai tanda syukur atas nikmat Allah SWT, untuk mendekatkan diri padaNya dan untuk
membersihkan diri dan hartanya. (Qardawi, 1996:999), Sementara itu, fitrah dapat diartikan
dengan suci sebaagaiman hadits Rasul “ kullu mauludin yuladu ala al fitrah” ( setiap anak adam
terlahir dalam keadaan suci ) dan bisa juga diartikan dengan ciptaan atau asal kejadian manusia.
Dari ibnu Abbas RA, ia bekata : Rasulullah SAW, mewajibkan zakat fitrah itu selaku pembersih
dari perbuatan sia-sia dan omongan kotor dari orang-orang yang berpuasa dan sebagai makanan
bagi orang miskin, maka barang siapa yang menunaikannya sebelum shalat Ied itu adalah zakat
fitrah, dan yang menunaikannya setelah shalat Ied maka itu hanyalah suatu shadaqah biasa (HR.
Abu Dawud dan Ibnu MAjah dan disahkan oleh Hakim )
7
Al-Zuhayly, Zakat Kajan Berbagai Mazhab (Bandung:PT Remaja Rosda Karya, 1995), 98-114
8
Yusuf Qardawi, Hukum Zakat ( Fihuz Zakat ), trans. Didin Hafidhuddin (Jakarta: PT Pustaka Litera Antar Nusa,
2006),125-166
5
6. Zakat fitrah yaitu zakat yang sebab diwajibkannya adalah futur ( berbuka puasa ) pada bulan
Ramadhan. Zakat fitrah diwajibkan pada tahun kedua Hijriyah, yaitu tahun diwajibkannya puasa
dibulan Ramadhan untuk mensucikan orang yang berpuasa dari ucapan kotor dan perbuatan yang
tidak ada gunanya, untuk memberi makanan pada orang-orang miskin dan mencukupkan mereka
dari kebutuhan dan meminta-minta pada Hari Raya.
Jamaah ahli hadits telah meriwayatkan hadits Rasulullah SAW dari ibnu umar : “
Sesungguhnya Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan satu sha’
kurma atau satu sha’ gandum kepada setiap orang yang merdeka, hamba sahaya, laki-laki
maupun perempuan dari kaum muslimin.”9
Haul dari zakat fitrah adalah 1 tahun dan untuk seseorang muslim yang lahir sebelum
matahari terbenam pada hari berakhirnya bulan Ramadhan. Adapun Nishab zakat fitrah yaitu
orang yang mempunyai kelebihan harta dari keperluan untuk dirinya sendiri dan untuk yang
wajib dinafkahi, pada malam hari raya dan siang harinya. Adapun kadar zakat fitrah yang
berlaku di Indonesia adalah 3,5 liter beras atau dengan uang sejumlah 3,5 lt x harga beras/
makanan pokok dipasar perliter. Atau 2,5 kg x harga beras/ bahan makanan pokok local
perkilogram.
2. Zakat Maal
Zakat maal adalah zakat kekayaan yang harus dikeluarkan dalam jangka waktu satu tahun
sekali setelah memenuhi nishab. Beberapa harta yang atau kekayaan yang disebutkan dan
diperingatkan Qur’an untuk dikeluarkan zakatnya sebagai hak Allah :
a. Emas, Perak dan mata uang
Zakat emas dan perak wajib dikeluarkan zakatnya berdasaarkan firman Allah :
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang
alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan
batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah.dan orang-orang yang
menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka
9
Ibid. 920-921
6
7. beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,” ( QS
At-Taubah : 34 )
Syarat –syarat wajib zakat emas dan perak sebagai berikut :
1. Milik orang Islam
2. Yang memilikinya orang yang merdeka
3. Dimiliki dan menjadi hak penuh
4. Sampai Nishab
5. Genap satu tahun
Zakat atas emas , perak dana uang memiliki haul satu tahun dengan nishab untuk emas
adalah 85 gram, sedangkan untuk perak adalah 595 gram sedangkan uang senilai dengan
harga 85 gram emas. Adapun kadar zakatnya sama, yaitu 2,5 %.
b. Tanaman dan Buah-buahan
Hasil bumi yang wajib dikeluarkan zakatnya yaitu yang dpat dijadikan makanan pokok
seperti : padi, jagung, gandum dan sebagainya. Sedangkan buah-buahan yang wajib
dikeluarkan zakatnya ialah gandum, kurma. Buah-buahan yang wajib dikeluarkan
zakatnya sebagaimana sabda Rasulullah SAW sebagai berikut : “ Tidak ada sedekah
(zakat) pada biji dan kurma kecuali apabila mencapai lima wasaq (700 kg)” (HR Muslim)
Zakat atas pertanian, perkebunan, kehutanan haulnya adalah setiap kali panen.Adapun
nishabnya adalah jika telah mencapai 653 kg gabah atau 520 kg beras. Kadar zakatnya
adalah untuk tanaman yang disirami langit dan mata air zakatnya 10%, sedangkan
tanaman yang disirami ( irigasi / perawatan lainnya) zakatnya sebesar 5%. Dalam hal
lahan pertanian yang dikelola oleh penggarap, maka yang wajib mengeluarkan zakat
adalah pemilik lahan pertanian.
c. Usaha
Barang (harta) perniagaan wajib dikeluarkan zakatnya sesuai firman Allah dalam surat
Al-Baqarah : 267 sebagai berikut :
“ Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (dijalan Allah) sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk
7
8. kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan
daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memicingkan mata terhadapnya” ( QS Al-Baqarah : 267)
Dan sabda Rasulullah SAW, dari Samurah : “ Rasulullah SAW memerintahkan kepada
kami agar mengeluarkan zakat dari barang yang disediakan untuk dijual.” ( HR.
Daruquthni dan Abu Dawud )
Zakat perdagangan berlaku setelah mencapai haul telah berputar selama satu tahun
Hijriyyah, dengan nishab seukuran nishab uang atau senilai dengan nilai 85 gram emas
murni. Adapun kadar zakatnya adalah 2,5%.
d. Barang-barang tambang yang dikeluarkan dari perut bumi
Zakat atas barang-barang tambang dikenakan jika telah mencapai nishab senilai dengan
85 gram emas dengan kadar zakat sebesar 2,5%.
Dalam lampiran Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2014
tentang syarat dan tata cara perhitungan zakat mal dan zakat fitrah serta pendayagunaan zakat
untuk usaha produktif, dijelaskan sebagai berikut :
TABEL HAUL, NISHAB, DAN TARIF/KADAR ZAKAT
NO. JENIS ZAKAT HAUL NISHAB TARIF/KADAR
1. Zakat Fitrah
1 tahun, dan untuk
seorang muslim yang
lahir sebelum
matahari terbenam
pada hari berakhirnya
Orang yang
mempunyai
kelebihhan harta
dari keperluan untuk
dirinya sendiri dan
3,5 x harga
beras/makanan
pokok di pasaran
per liter.
Atau
8
9. bulan Ramadhan. untuk yang wajib
dinafkahinya, pada
malam hari raya dan
siang harinya.
2,5 x harga beras
atau bahan
makanan pokok
lokal per
kilogram.
2. Zakat Profesi
Setiap memperoleh
penghasilan, sesuai
dengan waktu
diterimanya (harian,
mingguan atau
bulanan) jika sudah
mencapai nishab. Jika
tidak mencapai
nishab, maka semua
penghasilan
dikumpulkan selama
satu tahun; kemudian
zakat dikeluarkan jika
penghasilan
bersihnya sudah
cukup nishab per
tahun.
Senilai Semua
bentuk penghasilan
halal wajib
dikeluarkan
zakatnya dengan
syarat telah
mencapai nishab
dalam satu tahun,
yakni senilai emas
85 gram.
(Harga emas Rp
500.000,- x 85 =
Nishab Rp
42.500.000,- per
tahun = Rp
3.540.000,- per
bulan)
atau
520 x harga beras
pasaran per kg
(Misalnya 520 x
harga beras Rp
10.000,- per kg =
Nishab zakat profesi
Rp 5.200.000,- per
bulan = Rp
62.400.000,- per
tahun)
2.5% x
penghasilan yang
sudah mencapai
nishab zakat
profesi.
3. Zakat Maal Jumlah Harta Yang
Tersimpan Selama 1
Tahun (tabungan dan
investasi).
Harta yang wajib
dibayarkan zakat
mal / zakat harta :
Emas, perak, uang
simpanan, hasil
pertanian, binatang
85 x harga emas
pasaran per gram.
Ada juga yang
berpendapat nisab
emas adalah 93,6
gram dan perak 672
gr. Untuk lebih
mudah bisa kita
konversi ke rupiah
dulu.
Contoh Perhitungan
2.5% x Jumlah
hartanya.
9
10. ternak, benda usaha
(uang, barang
dagangan, alat usaha
yang menghasilkan)
dan harta temuan.
Dalam Zakat Maal
Harta:
Nyonya Upit
Marupit punya
tabungan di Bank
Napi 100 juta
rupiah, deposito
sebesar 200 juta
rupiah, rumah
rumah kedua yang
dikontrakkan senilai
500 juta rupiah dan
emas perak senilai
200 juta. Total harta
yakni 1 milyar
rupiah. Semua harta
sudah dimiliki sejak
satu tahun yang
lalu.Jika harga 1
gram emas sebesar
Rp. 250.000,- maka
batas nisab zakat
maal adalah Rp.
21.250.000,-.
Karena harta
Nyonya Upit
Marupit lebih dari
limit nisab, maka ia
harus membayar
zakat mall sebesar
Rp. 1 milyar x 2,5%
= 25 juta rupiah per
tahun.
4. Zakat Emas 1 tahun 85 Gram 2.5%
5. Zakat Perak 1 tahun 595 Gram 2.5%
6. Logam Mulia 1 tahun 85 Gram 2.5%
7. Zakat Uang 1 tahun Equivalen senilai 85
Gram Emas
2.5%
8. Surat Berharga 1 tahun Equivalen senilai 85
Gram Emas
2.5%
9. Perniagaan Telah berputar
selama satu tahun
Hijriyyah.
seukuran nishab
uang (atau sama
dengan nilai 85
gram emas murni).
2.5%
10. Zakat Perikanan Setiap Panen Equivalen senilai 85
Gram Emas
2.5%
10
11. 11. Zakat
Pertambangan
Equivalen senilai 85
Gram Emas
2.5%
12. Zakat Perindustrian
Bergerak dalam
bidang produksi
Equivalen senilai 85
Gram Emas
2.5%
Bergerak dalam
bidang Jasa
653 Kg Gabah 2.5%
13. Zakat Pertanian,
Perkebunan, dan
Kehutanan
Setiap panen 653 kg Gabah
Atau
520 kg Beras
Tanaman yang
disirami langit
dan mata air
(tadah hujan) atau
atau mengisap air
dengan akarnya,
zakatnya
sepersepuluh
(1/10 = 10%).
Sedangkan
tanaman yang
disirami (irigasi
dan perawatan
lainnya) zakatnya
adalah setengah
dari sepersepuluh
(1/20 = 5%).
14. Zakat Rikaz Setiap diperoleh Tidak ada nishab 1/5 atau 20%
15. Zakat Binatang
Ternak
1 tahun 5 Ekor Unta
30 Ekor Sapi
40 Ekor Kambing
atau Domba
1 Ekor
1 Ekor
1 Ekor
Nishab dan Kadar Zakat atas Ternak:
NO.
JENIS
TERNAK
NISHAB
(EKOR)
ZAKAT YANG WAJIB DIKELUARKAN
1. UNTA 25 - 35 1 ekor anak unta betina (umur > 1 tahun)
36 - 45 2 ekor anak unta betina (umur > 2 tahun)
46 - 60 3 ekor anak unta betina (umur > 3 tahun)
61 - 75 4 ekor anak unta betina (umur > 4 tahun)
76 - 90 2 ekor anak unta betina (umur > 2 tahun)
91 - 120 2 ekor anak unta betina (umur > 3 tahun)
121 - 129 3 ekor anak unta betina (umur > 2 tahun)
11
12. 130 - 139 1 ekor anak unta betina (umur > 3 tahun) dan 1 ekor
anak unta betina (umur > 2 tahun)
140 - 149 2 ekor anak unta betina (umur > 3 tahun) dan 1 ekor
anak unta betina (umur > 2 tahun)
150 - 159 3 ekor anak unta betina (umur > 3 tahun)
160 - 169 4 ekor anak unta betina (umur > 2 tahun)
170 - 179 3 ekor anak unta betina (umur > 2 tahun) dan 1 ekor
anak unta betina (umur > 3 tahun)
180 - 189 2 ekor anak unta betina (umur > 2 tahun) dan 2 ekor
anak unta betina (umur > 3 tahun)
190 - 199 3 ekor anak unta betina (umur > 3 tahun) dan 1 ekor
anak unta betina (umur > 2 tahun)
200 - 209 4 ekor anak unta betina (umur > 3 tahun) atau 5 ekor
anak unta betina (umur > 2 tahun)
2. SAPI /
LEMBU
30 - 59 1 ekor anak sapi betina
60 - 69 2 ekor anak sapi jantan
70 - 79 1 ekor anak sapi betina dan 1 ekor anak sapi jantan
80 - 89 2 ekor anak sapi betina
90 - 99 3 ekor anak sapi jantan
100 - 119 2 ekor anak sapi betina dan 1 ekor anak sapi jantan
> 120 3 ekor anak sapi betina dan 3 ekor anak sapi jantan
3. KUDA 30 - 59 1 ekor anak kuda betina
60 - 69 2 ekor anak kuda jantan
70 - 79 1 ekor anak kuda betina dan 1 ekor anak kuda jantan
80 - 89 2 ekor anak kuda betina
90 - 99 3 ekor anak kuda jantan
100 - 109 1 ekor anak kuda betina dan 2 ekor anak kuda jantan
110 - 119 2 ekor anak kuda betina dan 1 ekor anak kuda jantan
>120 3 ekor anak kuda betina atau 1 ekor anak kuda jantan
4. KAMBING 5 - 9 1 ekor kambing
10 - 14 2 ekor kambing
15 - 19 3 ekor kambing
20 - 24 4 ekor kambing
Dalam disertasi Dr. K.H.Didin Hafidhuddin, M.Sc.yang berjudul Zakat dalam
Perekonomian Modern, yang berhasil diraihnya lewat Universitas Islam Negeri Jakarta, paling
tidak beliau menyebutkan bahwa setidaknya ada sepuluh jenis zakat di masa modern, yaitu :
1. Zakat Profesi
2. Zakat Perusahaan
3. Zakat Surat Berharga
4. Zakat Perdagangan Mata Uang
12
13. 5. Zakat Hewan Ternak yang Diperdagangkan
6. Zakat Madu dan Produk Hewani
7. Zakat Investasi properti
8. Zakat Asuransi Syari’ah
9. Zakat Usaha Tanaman Angrek, Walet, Ikan Hias
10. Zakat Sektor Rumah Tangga.10
3. Yang Berhak Menerima Zakat
Orang-orang yang berhak menerima zakat, telah ditentukan oleh Allah. Sebagaimana tersebut
dalam Al-Qur’an sebagai berikut:
“ Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, para mu’alaf yang dibujuk hatinya, untuk memerdekakan budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam
perjalanan. Sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah dan Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana “ ( QS At-Taubah : 60 )
Dengan ayat Al-Qur’an tersebut dapat dijelaskan bahwa orang yang berhak menerima zakat
itu adalah sebagai berikut :
1. Fakir, yaitu orang yang tidak mempunyai harta dan usaha yang dapat menjamin 50%
kebutuhan hidupnya untuk sehari-hari.
2. Miskin, yaitu orang yang tidak mempunyai harta tapi punya usaha yang dapat menghasilkan
lebih dari 50% untuk kebutuhan hidupnya tetapi tidak mencukupi.
3. Amil, yaitu panitia zakat yang dapat dipercayakan untuk mengumpulkan dan membagi-
bagikannya kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan hhukum Islam.
4. Mualaf, yaitu orang yang baru masuk Islam dan belum kuat imannya dan jiwanya perlu
dibina aagar bertambah kuat imannya supaya tetap dalam keimanannya.
5. Hamba sahaya yaitu yang mempunyai perjanjian akan dimerdekakan oleh tuannya dengan
jalan menebus dirinya.
10
Didin Hafidhuddin, Zakat dalam perekonomian Modern
13
14. 6. Gharimin, yaitu orang yang berhutang untuk sesuatu kepentingan yang bukan maksiat dan ia
tidak sanggup untuk melunasinya.
7. Sabilillah, yaitu orang yang berjuang dengan sukarela untuk menegakkan agama Allah.
8. Musaafir, yaitu orang yang kekurangan perbekalan dalam perjalanan dengan maksud baik,
seperti menuntut ilmu, menyiarkan agama dan sebagainya.
Urutan mustahiq zakat seperti yang termaktub dalam al-Qur’an memiliki makna dan tidak
boleh ditukar urutannya.
Yang tidak berhak menerima zakat:
1. Orang kaya.
2. Hamba sahaya yang masih mendapat nafkah atau tanggungan dari tuannya.
3. Keturunan Rasulullah.
4. Orang yang dalam tanggungan yang berzakat, misalnya anak dan istri.
5. Orang kafir.
4. Hikmah Zakat
Adapun hikmah zakat itu dalah sebagai berikut:
A. Faedah Diniyah ( Segi Agama )
1. Dengan berzakat berarti telah menjalankan salah satu rukun Islam yang mengantarkan
seorang hamba kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akherat.
2. Merupakan sarana bagi hamba untuk taqqarub (mendekatkan diri) kepada Rabb-nya, akan
menambah keimanan karena keberadaannya yanag memuat beberapa macam ketaatan.
3. Pembayaran zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda, sebagaimana firman
Allah, yang artinya : “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah” ( QS Al-
Baqarah : 276)
4. Zakat merupakan sarana penghapus dosa.
B. Faedah Khuluqiyah ( Segi Akhlak )
1. Menanamkan sifat kemuliaan, rasa toleran dan kelapangan dada kepada pribadi pembayar
zakat.
2. Pembayar zakat biasanya identik dengan sifat rahmah (belas kasih) dan lembut kepada
saudaranya yang tidak punya.
14
15. 3. Merupakan realita bahwa menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat baik berupa harta
maupun raga bagi kaum Muslimin akan melapangkan dada dan meluaskan jiwa.
4. Didalam zakat terdapat penyucian terhadap akhlak.
Zakat mengandung beberapa hikmah, baik dari segi perorangan maupun masyarakat.
Diantara hikmah dan faedah zakat itu ialah :
1. Mendidik jiwa manusia suka berkorban dan membersihkan jiwa dari sifat-sifat kikir dan
bakhil
2. Zakat mengandung arti rasa persamaan yang memikirkan nasib manusia dalam suasana
persaudaraan.
3. Zakat memberi arti bahwa manusia itu bukan hidup untuk dirinya sendiri.
4. Seorang muslim harus punya sifat – sifat baik dalam hidup perseorangan yaitu murah hati,
penderma, dan penyayang.
5. Zakat dapat menjaga timbulnya rasa dengki, iri hati, dan menghilangkan jurang pemisah
antara si miskin dan si kaya.
6. Zakat bersifat sosialistis karaena meringankan beban fakir miskin dan meratakan nikmat
Allah yang diberikan kepada manusia.
KESIMPULAN
1. Zakat menurut lughot artinya suci dan subur. Sedangkan menurut istilah syara artinya
mengeluarkan dari sebagian harta benda atas perintah Allah , sebagai shadaqah kepada
mereka yang yang telah ditentukan oleh hukum Islam. Adapun kewajiban tentang zakat
terungkap dengan jelas denganfirman Allah SWT dalam Al Qur’an surat Q.S Al- Taubah
ayat 103. Dan beberapa ayat dalam al-Qur’an yanag lainnya. Kewajiban zakat timbul
karena adanya harta yang berkembang sehingga mencapai nishab dan haul.
2. Zakat ada dua macam yaitu zakat maal dan zakat fitrah. Harta benda yang wajib dizakati
yaitu: a. Emas, perak dan mata uang
15
16. b. Tanaman dan buah
c. Usaha
d. Pertambangan
Adapun nishab dan haul setiap jenis zakat berbeda-beda sesuai dengan uraian pada table
nishab dan haul pada lampiran peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 52
tahun 2014.
3. Yang berhak menerima zakat : Fakir, Miskin, Amil, Mualaf , Hamba Sahaya, Gharimin,
Sabilillah dan Musafir
4. Hikmah zakat :
a. Mendidik jiwa manusia suka berkorban dan membersihkan jiwa dari sifat-sifat kikir
dan bakhil.
b. Zakat mengandung aarti rasa persamaan yang memikirkan nasib manusia dalam
suasana persaudaaraan.
c. Zakat memberi arti bahwa manusia itu bukan hidup untuk dirinya sendiri harus
disingkirkan dari masyarakat Islam.
d. Seorang muslim harus mempunyai sifat-sifat baik dlam hidup perseorangan, yaitu
murah hati, penderma dan penyayang.
e. Zakat dpat menjaga timbulnya rasa dengki, iri hati dan menghilangkan jurang pemisah
antara si miskin dan si kaya.
f. Zakat besifat sosialistis karena meringankan beban fakir miskin dan meratakan nikmat
Allah yang diberikan kepada manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Zuhayly, Wahbah.Zakat Kajan Berbagai Mazhab. Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 1995.
Faiz Almath, Muhammad. 1100 Hadits Terpilih Sinar Ajaran Muhammad. Depok: Gema Insani
Press, 1991.
Qardawi, Yusuf. Hukum Zakat ( Fihuz Zakat ). Translated by Didin Hafidhuddin. Jakarta: PT
Pustaka Litera Antar Nusa, 2006.
Taufiqullah, HO. Zakat Dan Pemberdayaan Ekonomi Umat. Bandung: Badan Amil Zakat
Provinsi Jawa Barat, 2004.
16
17. Lampiran Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2014 tentang syarat
dan tata cara perhitungan zakat mal dan zakat fitrah serta pendayagunaan zakat untuk usaha
produktif
Al-Qur’an dan Terjemahannya
17