[dokumen]
Dokumen ini merangkum survei kondisi perkerasan jalan di Jl. Letj. Sutoyo untuk menentukan jenis dan tingkat kerusakan serta jenis perbaikan yang dibutuhkan. Survei menemukan berbagai kerusakan seperti retak kulit buaya, bleeding, dan pothole. Nilai PCI terendah 34 pada Section 5 yang membutuhkan perbaikan lebih lanjut.
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Â
Penilaian Kondisi Jalan Letj. Sutoyo dengan Metode PCI
1. Pavement Condition
Survey
Disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Perkerasan Lanjut
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2019
Nanda Yafi Aulia I0116089
Nandana Pratiaksa I0116090
Prayudha Ashfary M I0116100
Rifki Septian I0116110
2. Pendahuluan
⢠Penilaian kondisi kerusakan perkerasan yang
dikembangkan oleh U.S. Army Corp of Engineer (Shahin
et al., 1976-1984), dinyatakan dalam Indeks Kondisi
Perkerasan (Pavement Condition Index, PCI)
⢠PCI ini merupakan indeks numerik yang nilainya berkisar
di antara 0 sampai 100. Nilai 0, menunjukkan perkerasan
dalam kondisi sangat rusak dan nilai 100 menunjukkan
perkerasan masih sempurna. PCI ini didasarkan pada hasil
survey kondisi visual. Tipe kerusakan, tingkat kerusakan,
dan ukurannya diidentifikasikan saat survey kondisi
tersebut
3. Pendahuluan
⢠Penurunan kualitas jalan disebabkan karena repetisi
beban yang berulang-ulang, Sebagai indikatornya dapat
diketahui dari kondisi permukaan jalan.
⢠Survei ini bertujuan untuk menilai kondisi perkerasan
jalan guna mengetahui jenis dan tingkat kerusakan yang
terjadi paserta m ruas jalan dan menentukan jenis
pemeliharaan yang sesuai.
4. Pendahuluan
Kerusakan pada konstruksi perkerasan lentur dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adalah :
⢠Lalu lintas, yang dapat berupa peningkatan beban, dan
repetisi beban.
⢠Air, yang dapat berasal dari air hujan, sistem drainase
jalan yang tidak baik
⢠Material konstruksi perkerasan
⢠Iklim, dimana Indonesia yang memiliki suhu udara dan
curah hujan yang tinggi
⢠Kondisi tanah dasar yang tidak stabil
⢠Proses pemadatan lapisan di atas tanah dasar yang kurang
baik
5. Lokasi Survey
⢠Survey ini dilakukan di ruas
Jl. Letjen Sutoyo ( Simpang
Genengan â Simpang SMA 5 )
⢠Panjang jalan yang disurvey
yaitu 1 kilometer dengan lebar
jalan 5 meter.
6. Prosedur Pengambilan
Data
⢠Menetukan ruas jalan yang akan disurvei
⢠Membagi ruas jalan ke dalam section masing-masing sepanjang
100 meter
⢠Melakukan survei dengan cara mengamati secara visual
kerusakan yang terjadi pada setiap section
⢠Mengukur panjang, luasan maupun jumlah kerusakan tergantung
pada jenis kerusakan
⢠Mencatat hasil survei ke dalam form yang ada
7.
8. Penilaian Kondisi
Perkerasan
⢠Density (kadar kerusakan)
Density atau kadar kerusakan adalah persentase luasan dari suatu jenis kerusakan
terhadap luasan suatu unit segmen yang diukur dalam meter persegi atau meter
panjang. Nilai density suatu jenis kerusakan dibedakan juga berdasarkan tingkat
kerusakannya.
⢠Deduct Value (nilai pengurangan)
Deduct Value adalah nilai pengurangan untuk tiap jenis kerusakan yang diperoleh
dari kurva hubungan antara density dan deduct value. Deduct value juga dibedakan
atas tingkat kerusakan untuk tiap-tiap jenis kerusakan.
⢠Corrected Deduct Value
Corrected Deduct Value (CDV) diperoleh dari kurva hubungan antara nilai TDV
dengan nilai CDV dengan pemilihan lengkung kurva sesuai dengan jumlah nilai
individual deduct value yang mempunyai nilai lebih besar dari 2. Jika nilai CDV
telah diketahui, maka nilai PCI untuk tiap unit dapat diketahui
9.
10. ⢠Menghitung total kerusakan sesuai dengan jenis kerusakan dan
distress severity
⢠Menghitung density dengan cara total/luasan section x 100%
⢠Menentukan nilai Deduct Value sesuai dengan jenis kerusakan yang
terjadi. Deduct Value adalah suatu nilai pengurang untuk setiap jenis
kerusakan yang diperoleh dari kurva hubungan kerapatan (density) dan
tingkat keparahan (severity level) kerusakan.
⢠Menentukan nilai allowable number of deduct value (m) yaitu jumlah
angka yang diperbolehkan untuk dihitung pada perhitungan
selanjutnya. Dengan formula :
m = 1+(9/98)(100-HDV)
Prosedur Pengolahan Data
11. ⢠Menghitung Corrected Deduct Value yaitu nilai pengurang
terkoreksi, yang diperoleh dari kurva hubungan antara nilai
pengurang total (TDV).
⢠Setelah CDV diperoleh, maka PCI untuk setiap unit sampel
dihitung dengan menggunakan persamaan :
PCI = 100 â CDV
(Sumber : M.Y Shanin. Pavement Management For Airport, Roads
and Parking Lot.)
12. Tabel Hasil Survei Pada
Section-5
ASHPALT SURFACED ROADS AND PARK LOTS
CONDITION SURVEY DATA SHEET
FOR SAMPLE UNIT
DISTRESS
LEVEL QUANTITY TOTAL DENSITY
DEDUCT
VALUE
1H 27 8,4 35,4 7,1 58
7H 9 9 1,8000 10
11H 4,125 4,125 0,8 18
1M 4,9 4,9 1,0 21
2M 22 22 4,4 8
13L 1 1 0,2 5
11M 1,34 1,28 2,62 0,5 8
m = 4,8571
14. Kerusakan yang terjadi
Retak Kulit Buaya (Aligator
Cracks)
Adalah Retak yang saling merangkai
menyerupai kulit buaya.
⢠Faktor penyebab kerusakan :
Kerusakan ini disebabkan karena
konstruksi perkerasan yang tidak kuat
dalam mendukung beban lalu lintas
yang berulang-ulang.
Selain itu pula disebabkan oleh drainase
yang kurang baik.
⢠Cara penanganannya :
Melakukan overlay atau menambahkan
patching
15. Bleeding
Bleeding biasanya ditandai dengan permukaan jalan
yang menjadi lebih hitam dan licin. Permukaan jalan
menjadi lebih lunak dan lengket. Ini disebabkan
pemakaian aspal yang berlebih
⢠Faktor Penyebab Kerusakan
Disebabkan oleh sebagian atau seluruh agregat
dalam campuran terselimuti aspal terlalu tebal,
salahsatunya akibat dari kelebihan persentase aspal
dalam campuran.
⢠Cara penangannya :
Penambahan agregat kemudian di roll
16. Edge Cracking
Retak memanjang jalan, dengan atau tanpa
cabang mengarah ke bahu dan terletak
dekat bahu.
⢠Faktor Penyebab Kerusakan
Retak ini disebabkan oleh tidak baiknya
sokongan dari arah samping, drainase
kurang baik, terjadinya penyusutan tanah,
atau terjadinya settlement.
⢠Cara penangannya
Dengan diberi patching pada bagian yang
rusak.
17. Patching
Patch adalah luasan pada perkerasan yang
telah diganti atau ditambal.
⢠Faktor Penyebab Kerusakan
Patching terjadi karena penggalian untuk
keperluan drainase maupun galian kabel
dsb.
⢠Cara penanganannya
Dapat dilakukan dengan penggantian dan
penambalan permukaan.
18. Potholes
Berupa lubang dengan ukuran bervariasi
dari kecil sampai besar. Lubang-lubang ini
menampung dan meresapkan air ke dalam
lapis permukaan yang menyebabkan
semakin parahnya kerusakan jalan
⢠Faktor Penyebab Kerusakan
karena beban lalu lintas menggerus bagian
kecil dari permukaan jalan
⢠Cara penanganannya
Dapat diberikan Patching/Penambalan
19. Kendala
⢠Penentuan lokasi section yang kadang kurang tepat
⢠Arus lalu lintas cukup tinggi menyebabkan sulitnya pengambilan
data kerusakan
20. Kesimpulan
⢠Pada Survei yang dilakukan di Jl. Letj. Sutoyo diperoleh
beberapa kerusakan diantaranya : Aligator Cracking, Bleeding,
Pothole, Edge Cracking, Patching.
⢠Nilai PCI pada masing-masing section adalah
84,67,84,74,34,48,50,59,36,63
⢠Pada section 5 diperoleh nilai PCI paling kecil yaitu 34 dengan
grade Poor
⢠Pada ruas jalan Letjen Sutoyo diusulkan berbagai perbaikan
mulai dari perawatan permukaan, penambalan permukaan, dan
penambalan seluruh kedalaman sesuai dengan titik kerusakan
dan tingkat kerusakan.