Diese Präsentation wurde erfolgreich gemeldet.
Die SlideShare-Präsentation wird heruntergeladen. ×
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Nächste SlideShare
Dwi eni (a1 f011029) lipid
Dwi eni (a1 f011029) lipid
Wird geladen in …3
×

Hier ansehen

1 von 81 Anzeige

Weitere Verwandte Inhalte

Diashows für Sie (20)

Anzeige

Aktuellste (20)

Anzeige

Lipida

  1. 1. LIPIDALIPIDA KIMIA ORGANIK IIKIMIA ORGANIK II
  2. 2. LIPIDALIPIDA Senyawa organik yang terdapat di alamSenyawa organik yang terdapat di alam yang tidak larut dalam air, tetapi larutyang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non polardalam pelarut organik non polar (n-heksana, eter, dsb)(n-heksana, eter, dsb) BANYAK MACAM SENYAWABANYAK MACAM SENYAWA →→ •• gugus fungsigugus fungsi strukturstruktur sifat biologissifat biologis
  3. 3. PERSAMAAN SIFATPERSAMAAN SIFAT →→ Kelarutan dalam pelarut non polarKelarutan dalam pelarut non polar H2C HC H2C O C R O C R O C R O O O OH HO Lemak (trigliserida) Mentol (terpenoid) Kolesterol (Steroid) Contoh:
  4. 4. LEMAK & MINYAKLEMAK & MINYAK Trigliserida / Triasilgliserol adalah tri esterTrigliserida / Triasilgliserol adalah tri ester dari gliseroldari gliserol Perbedaan LEMAK & MINYAKPerbedaan LEMAK & MINYAK  Pada suhu kamar :Pada suhu kamar : LemakLemak →→ padat :mentega, lemak hewanpadat :mentega, lemak hewan MinyakMinyak →→ cair: minyak jagung, kedelai, zaitun,cair: minyak jagung, kedelai, zaitun, biji kapas, dllbiji kapas, dll
  5. 5. Keberadaan:Keberadaan: Lemak pada hewanLemak pada hewan→→lemak hewanilemak hewani Minyak pada tumbMinyak pada tumb →→ minyak nabatiminyak nabati Minyak Lemak dihidrolisis Asam Lemak + Gliserol - Asam karboksilat berantai panjang - Tidak bercabang - Jumlah atom C selalu genap
  6. 6. Contoh:Contoh: H2C HC H2C O C (CH2)16CH3 O C (CH2)16CH3 O C (CH2)16CH3 O O O Tristearin (gliserol tristearat) + 3 H2O H+ H2C HC H2C OH OH OH + CH3(CH2)16CO2H As. Stearat (As. Lemak) Gliserol
  7. 7.  Kebanyakan lemak & minyak merupakanKebanyakan lemak & minyak merupakan trigliserida campurantrigliserida campuran →→ ketiga bag as. lemakketiga bag as. lemak tidak samatidak sama  As. Lemak JenuhAs. Lemak Jenuh  dalam lemakdalam lemak As. Lemak Jenuh Σ At. C Rumus TL, o C Laurat 12 CH3 (CH2 )10 COOH 44 Miristat 14 CH3 (CH2 )12 COOH 58 Palmitat 16 CH3 (CH2 )14 COOH 63 Stearat 18 CH3 (CH2 )16 COOH 70 Arakidat 20 CH3 (CH2 )18 COOH 77
  8. 8. Pada as. lemak jenuh : membentuk rantai zig zag ygPada as. lemak jenuh : membentuk rantai zig zag yg mampatmampat →→ gaya Van der Waals tinggigaya Van der Waals tinggi →→ lemaklemak padatpadat H2C HC H2C O O O C O C O C O
  9. 9. As. Lemak tdk jenuhAs. Lemak tdk jenuh →→ dlm minyakdlm minyak  Pada as. lemak tdk jenuh, konfigurasi diPada as. lemak tdk jenuh, konfigurasi di sekitar ik. rangkap adalah Cissekitar ik. rangkap adalah Cis →→ Titik lelehTitik leleh rendahrendah As. Lemak Tak Jenuh Σ At. C Rumus TL, o C Oleat 18 CH3 (CH2 )7 CH=CH(CH2 )7 COOH 13 Linoleat 18 CH3 (CH2 )4 CH=CHCH2 CH=CH(CH2 )7 COOH (cis,cis) -5 Linolenat 18 CH3 CH2 CH=CHCH2 CH=CHCH2 CH=CH(CH2 )7 COOH (semua cis) -11
  10. 10. Jika beberapa ik. rangkap Cis terdapat dlmJika beberapa ik. rangkap Cis terdapat dlm 1 rantai1 rantai →→ molekul tdk membentuk kisi ygmolekul tdk membentuk kisi yg rapi & mampatrapi & mampat →→ cenderung berbentukcenderung berbentuk minyakminyak H2C HC H2C O O O C O C O C O Cis Cis Cis Cis
  11. 11. Lilin (Wax) : suatu ester dari as.Lilin (Wax) : suatu ester dari as. lemak berantai panjang & alkohollemak berantai panjang & alkohol berantai panjangberantai panjang Contoh:Contoh: C25H51CO2C28H37 C27H55CO2C32H65 C15H31CO2C16H33
  12. 12. Komposisi as. Lemak padaKomposisi as. Lemak pada beberapa lemak dan minyakbeberapa lemak dan minyak Sumber Asam Jenuh (%) Asam tak jenuh (%) <C10 C12 laurat C14 miristat C16 palmitat C18 stearat C18 oleat C18 linoleat Lemak Hewan ♣Mentega 12 3 12 28 10 26 2 ♣Lemak babi - - 1 28 14 46 5 ♣Lemak sapi - 0.2 3 28 24 40 2 ♣manusia - 1 3 25 8 46 10 Minyak Nabati ♣ Zaitun - - 1 5 2 83 7 ♣ Sawit - - 2 43 2 43 8 ♣ Jagung - - 1 10 2 40 40 ♣ kacang - - - 8 4 60 25
  13. 13.  Secara umum lemak berasal dari sumberSecara umum lemak berasal dari sumber hewani dan minyak dari sumber nabati, tetapihewani dan minyak dari sumber nabati, tetapi minyak ikan mempunyai komposisi as. lemak takminyak ikan mempunyai komposisi as. lemak tak jenuh yang tinggi.jenuh yang tinggi. Contoh :Contoh :  Minyak sardine mengandung 77% as. lemak takMinyak sardine mengandung 77% as. lemak tak jenuhjenuh  Minyak Cod mengandung 84% as. lemak takMinyak Cod mengandung 84% as. lemak tak jenuhjenuh  Mentega/lemak kakao mengandung 24% as.Mentega/lemak kakao mengandung 24% as. palmitat dan 35% as. stearat.palmitat dan 35% as. stearat.
  14. 14. HIDROGENASI MINYAKHIDROGENASI MINYAK NABATINABATI Minyak nabati yang tak jenuh dapatMinyak nabati yang tak jenuh dapat dikonversi menjadi lemak nabati padatdikonversi menjadi lemak nabati padat melalui reaksi hidrogenasi katalitik.melalui reaksi hidrogenasi katalitik. Prosesnya disebutProsesnya disebut pengerasan/hardeningpengerasan/hardening .. Hardening/Pengerasan: proses konversiHardening/Pengerasan: proses konversi minyak menjadi lemak melalui hidrogenasiminyak menjadi lemak melalui hidrogenasi katalitik pada ikatan rangkapkatalitik pada ikatan rangkap
  15. 15. CHO CHO CHO C(CH2)7CH=CH(CH2)7CH3 O C(CH2)7CH=CH(CH2)7CH3 O C(CH2)7CH=CH(CH2)7CH3 O CHO CHO CHO C(CH2)16CH3 O C(CH2)16CH3 O C(CH2)16CH3 O Gliseril trioleat (triolein) tl -17o C Gliseril tristearat (tristearin) tl 55o C 3H2 Katalis Ni, kalor
  16. 16. KETENGIKANKETENGIKAN  KETENGIKAN HIDROLITIKKETENGIKAN HIDROLITIK  Lepasnya as. lemak yg mudah menguap dari lemakLepasnya as. lemak yg mudah menguap dari lemak  Dikatalisis oleh enzim lipase yg dihasilkan olehDikatalisis oleh enzim lipase yg dihasilkan oleh bakteri di udarabakteri di udara  Dapat dicegah/ditunda dg menyimpan bahan dlmDapat dicegah/ditunda dg menyimpan bahan dlm lemari pendinginlemari pendingin  KETENGIKAN OKSIDATIFKETENGIKAN OKSIDATIF  Ik. rangkap terputus & membentuk aldehida dg BMIk. rangkap terputus & membentuk aldehida dg BM rendah yg berbau tdk sedaprendah yg berbau tdk sedap  Aldehid bisa teroksidasi lagi membentuk asam yangAldehid bisa teroksidasi lagi membentuk asam yang berbau tidak enakberbau tidak enak  Dapat dicegah/ditunda dg penambahan antioksidan,Dapat dicegah/ditunda dg penambahan antioksidan, misal : as. askorbat (Vit. C) ;misal : as. askorbat (Vit. C) ; αα-tokoferol (Vit. E)-tokoferol (Vit. E)
  17. 17. PENYABUNAN LEMAK DANPENYABUNAN LEMAK DAN MINYAKMINYAK Sabun adalah garam dari asam lemakSabun adalah garam dari asam lemak berantai panjang. Apabila lemak atauberantai panjang. Apabila lemak atau minyak dipanaskan dengan alkali/basa,minyak dipanaskan dengan alkali/basa, maka ester lemak/minyak akanmaka ester lemak/minyak akan terkonversi menjadi gliserol dan garam drterkonversi menjadi gliserol dan garam dr asam lemak (sabun). Reaksi ini disebutasam lemak (sabun). Reaksi ini disebut ““PenyabunanPenyabunan””
  18. 18. Reaksi PenyabunanReaksi Penyabunan CHO CHO CHO C(CH2)14CH3 O C(CH2)14CH3 O C(CH2)14CH3 O + Na+ -- OH Kalor CH2OH CH2OH CH2OH + 3 CH3(CH2)14CO2 - Na+ Na-palmitat (sabun)Gliserol Tripalmitin Minyak sawit
  19. 19. PROSES PEMBUATANPROSES PEMBUATAN SABUNSABUN Pemanasan dengan abu kayuPemanasan dengan abu kayu (bersifat basa)(bersifat basa)  Proses konversi lemak hewan menjadi sabunProses konversi lemak hewan menjadi sabun  Proses BatchProses Batch Lemak/minyak + NaOH berlebihLemak/minyak + NaOH berlebih  dipanaskan dalamdipanaskan dalam ketel terbuka, + garam untuk mengendapkan sabunketel terbuka, + garam untuk mengendapkan sabun sebagai padatansebagai padatan  Proses Batch SinambungProses Batch Sinambung Lemak/minyak dihidrolisis dg air pada suhu dan tekananLemak/minyak dihidrolisis dg air pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan katalis serbuk zink.tinggi dengan bantuan katalis serbuk zink. Lemak/minyak dimasukkan secara terus menerus dariLemak/minyak dimasukkan secara terus menerus dari arah berlawanan dalam reactor besar. As lemak danarah berlawanan dalam reactor besar. As lemak dan gliserol terbentuk lewat penyulingan. Asam dinetralkangliserol terbentuk lewat penyulingan. Asam dinetralkan secara hati-hati dengan alkali dg jumlah yang tepatsecara hati-hati dengan alkali dg jumlah yang tepat  sabunsabun
  20. 20. STRUKTUR SABUNSTRUKTUR SABUN  Molekul sabun terdiri atas rantai hidrokarbonMolekul sabun terdiri atas rantai hidrokarbon panjang yang bersifat non-polar dengan guguspanjang yang bersifat non-polar dengan gugus ujung suatu anion karboksilat (ionic) yangujung suatu anion karboksilat (ionic) yang bersifat sangat polar.bersifat sangat polar.  Rantai karbonRantai karbon  lipofilik (larut dalam lemak)lipofilik (larut dalam lemak) dikenal sbg ekordikenal sbg ekor  Gugus anion karboksilatGugus anion karboksilat  hidrofilik (larut dalamhidrofilik (larut dalam air)air) dikenal sbg kepaladikenal sbg kepala  Sabun bersifatSabun bersifat “skizofreni”, artinya mempunyai 2“skizofreni”, artinya mempunyai 2 macam kepribadian.macam kepribadian.
  21. 21. Sifat Sabun di dalam AirSifat Sabun di dalam Air  Sabun dikocok dengan air akan membentukSabun dikocok dengan air akan membentuk disperse koloiddisperse koloid  bukan larutan sejatibukan larutan sejati  Larutan sabun mengandung agregat molekulLarutan sabun mengandung agregat molekul sabun yang disebut MISEL. Rantai karbon nonsabun yang disebut MISEL. Rantai karbon non polar (lipofilik) mengarah kebagian pusat misel,polar (lipofilik) mengarah kebagian pusat misel, sedang ujung hidrofilik mengarah ke permukaansedang ujung hidrofilik mengarah ke permukaan air membentukair membentuk “permukaan” misel dan ion yang“permukaan” misel dan ion yang bermuatan positif berkumpul di sekeliling setiapbermuatan positif berkumpul di sekeliling setiap misel.misel.
  22. 22. Mekanisme kerja sabunMekanisme kerja sabun  Kotoran pada pakaian merupakan lapisan tipisKotoran pada pakaian merupakan lapisan tipis minyak/lemak yang melekat. Dalam kerjanya menyingkirkanminyak/lemak yang melekat. Dalam kerjanya menyingkirkan kotoran, molekul sabun mengelilingi dan mengemulsikotoran, molekul sabun mengelilingi dan mengemulsi butiran lemak atau minyak. Bagian lipofilik (ekor) sabunbutiran lemak atau minyak. Bagian lipofilik (ekor) sabun akan melarutkan minyak/lemak. Dan ujung hidrofilik minyakakan melarutkan minyak/lemak. Dan ujung hidrofilik minyak akan menjulur ke air. Dengan cara ini butiran minyakakan menjulur ke air. Dengan cara ini butiran minyak terstabilkan dalam larutan air sebab muatan permukaanterstabilkan dalam larutan air sebab muatan permukaan yang negatif dari butiran minyak mencegah terjadinyayang negatif dari butiran minyak mencegah terjadinya penggabungan.penggabungan. Dengan mekanisme ini kotoran padaDengan mekanisme ini kotoran pada pakaian tetap tinggal didalam larutan sabun dan terlepaspakaian tetap tinggal didalam larutan sabun dan terlepas dari pakaian.dari pakaian.
  23. 23. Sabun adalah senyawa yg dapatSabun adalah senyawa yg dapat menurunkan tegangan permukaan air =menurunkan tegangan permukaan air = SURFAKTANSURFAKTAN ((surface-active agentssurface-active agents)) Kesadahan air yang tinggi (adanya ionKesadahan air yang tinggi (adanya ion logam Ca, Mg) dapat menurunkan dayalogam Ca, Mg) dapat menurunkan daya kerja sabun karena ion logam Ca, Mgkerja sabun karena ion logam Ca, Mg dapat bereaksi dengan sabun membentukdapat bereaksi dengan sabun membentuk Ca/Mg-karboksilat yang mengendapCa/Mg-karboksilat yang mengendap dalam air.dalam air. MolekulMolekul SURFAKTANSURFAKTAN : mengandung: mengandung ujung hidrofobik (mengandung minimal 12ujung hidrofobik (mengandung minimal 12 atom C) dan ujung hidrofilik/ionikatom C) dan ujung hidrofilik/ionik
  24. 24. DETERGENDETERGEN Detergen disintesis untuk mengatasi 3Detergen disintesis untuk mengatasi 3 masalah dari sabun biasa.masalah dari sabun biasa. Sabun menghasilkan larutan yang basaSabun menghasilkan larutan yang basa dalam airdalam air  membahayakan tekstilmembahayakan tekstil tertentutertentu R C O O Na H OH+ R C O OH Na HO alkali +
  25. 25.  Sabun tidak dapat berfungsi baik dalamSabun tidak dapat berfungsi baik dalam asam karena asam lemak rantai panjangasam karena asam lemak rantai panjang akan mengendap dari larutan sebagaiakan mengendap dari larutan sebagai lemak.lemak. C17H35 C O O Na Cl+ H C17H35 C O OH As. Stearat (Mengendap) Na Cl+ Na-stearat (Larut)
  26. 26.  Sabun membentuk garam yang tidak larutSabun membentuk garam yang tidak larut dalam air dengan ion Ca, Mg dan Fe yang adadalam air dengan ion Ca, Mg dan Fe yang ada didalam air sadahdidalam air sadah  Garam yang tidak larut ini membentuk cincin diGaram yang tidak larut ini membentuk cincin di sekitar bak mandi atau baju dan lapisan yangsekitar bak mandi atau baju dan lapisan yang mengakibatkan penampakan kusam padamengakibatkan penampakan kusam pada pakaian dan rambut.pakaian dan rambut. C17H35 C O O Na Ca+ C17H35 C O O Ca-Stearat (Mengendap) 2 Na+ Na-stearat (Larut) 2 2 Ca 2
  27. 27.  Cara untuk menghilangkanCara untuk menghilangkan permasalahan yang terjadi pada sabun,permasalahan yang terjadi pada sabun, dirancang detergen sintetis yangdirancang detergen sintetis yang memiliki beberapa ciri:memiliki beberapa ciri: 1.1. mempunyai rantai lipofilikmempunyai rantai lipofilik 2.2. mempunyai ujung hidrofilikmempunyai ujung hidrofilik 3.3. ujung hidrofilik tidak membentuk garamujung hidrofilik tidak membentuk garam yang mengendap dengan adanya logamyang mengendap dengan adanya logam dalam airdalam air 4.4. ujung hidrofilik tidak mempengaruhiujung hidrofilik tidak mempengaruhi keasaman airkeasaman air
  28. 28. SINTESIS DETERGENSINTESIS DETERGEN Detergen pertama yg disintesis adalahDetergen pertama yg disintesis adalah garam natrium dari alkyl hydrogen sulfatgaram natrium dari alkyl hydrogen sulfat (R-SO(R-SO44H).H). Alkohol rantai panjang dibuat lewatAlkohol rantai panjang dibuat lewat hidrogenasi lemak/minyak yanghidrogenasi lemak/minyak yang selanjutnya direaksikan dengan as. sulfatselanjutnya direaksikan dengan as. sulfat membentuk alkyl hidrogen sulfat.membentuk alkyl hidrogen sulfat.
  29. 29. CHO CHO CHO C(CH2)10CH3 O C(CH2)10CH3 O C(CH2)10CH3 O + 6 H2 Tembaga Kromit CH2OH CH2OH CH2OH + 3 CH3(CH2)10COH 1-dodekanol (Lauril Alkohol) GliserolGliseril Trilaurat Kalor, tekanan O S O O O + H2OH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2 C Ujung hidrofilik, polar Rantai lipofil
  30. 30. Na-lauril sulfat merupakan detergen yangNa-lauril sulfat merupakan detergen yang sangat baik, karena memenuhi sifat:sangat baik, karena memenuhi sifat: garam dari asam kuatgaram dari asam kuat membentuk larutan yang netralmembentuk larutan yang netral dengan adanya ion Ca,Mg tidak mengendapdengan adanya ion Ca,Mg tidak mengendap Saat ini detergen yang banyak digunakanSaat ini detergen yang banyak digunakan adalah alkilbenzenasulfonat berantaiadalah alkilbenzenasulfonat berantai lurus.lurus.
  31. 31. RCH=CHR' R, R' : alkil C 10-14 + CHCH2R'R Katalis Friedel-Crafts CHCH2R'R SO3H CHCH2R'R SO3 Na H2SO4 atau SO3 Na+ HO- Lipofilik Hidrofilik
  32. 32. GOLONGAN DETERGENGOLONGAN DETERGEN 1.1. Detergen AnionikDetergen Anionik 2.2. Detergen KationikDetergen Kationik 3.3. Detergen NetralDetergen Netral 4.4. Detergen AmfoterikDetergen Amfoterik R O(CH2CH2O)nH N CH3 H3C CH3 R + N CH3 H3C CH2COO R + Detergen kationik R = C16-18 Detergen netral R = C8-12; n = 5-10 Detergen amfoterik R = C12-18
  33. 33. SABUNSABUN
  34. 34. DETERGENDETERGEN
  35. 35. FOSFOLIPIDFOSFOLIPID  Fosfolipid adalah lipida yg mengandung gugusFosfolipid adalah lipida yg mengandung gugus ester fosfat (salah satu gugus esternya digantiester fosfat (salah satu gugus esternya diganti dengan fosfatidilamin)dengan fosfatidilamin)  Menyusun sekitar 40% membran sel yang 60%Menyusun sekitar 40% membran sel yang 60% adalah proteinadalah protein CHO CHO H2C C(CH2)14CH3 O C(CH2)14CH3 O O P O O OCH2CH2NH3 Kepala polar Ekor non polar
  36. 36. Fosfolipid menyusun diri dalamFosfolipid menyusun diri dalam lapisanlapisan ganda (bilayer)ganda (bilayer) pada membran, denganpada membran, dengan kedua ekor hidrokarbon mengarah kekedua ekor hidrokarbon mengarah ke dalam dan ujung polar fosfatidilaminadalam dan ujung polar fosfatidilamina membentuk permukaan membran.membentuk permukaan membran. Membran memainkan peran kunci dalamMembran memainkan peran kunci dalam sistem biologis, yaitu mengatur difusi zatsistem biologis, yaitu mengatur difusi zat ke dalam dan ke luar sel.ke dalam dan ke luar sel.
  37. 37. MACAM-MACAM FOSFOLIPIDAMACAM-MACAM FOSFOLIPIDA FOSFOGLISERIDA : lesitin, sefalinFOSFOGLISERIDA : lesitin, sefalin PLASMALOGENPLASMALOGEN SFINGOLIPID : sfingomyelinSFINGOLIPID : sfingomyelin
  38. 38. PROSTAGLANDINPROSTAGLANDIN  Prostaglandin adalah kelompok senyawa yangProstaglandin adalah kelompok senyawa yang berhubungan dengan as. Lemak, memiliki 20 at. C danberhubungan dengan as. Lemak, memiliki 20 at. C dan memiliki cincin siklopentanamemiliki cincin siklopentana  Senyawa ini disintesis di dalam tubuh melalui oksidasiSenyawa ini disintesis di dalam tubuh melalui oksidasi dan siklisasi asam lemak tdk jenuh berkarbon 20 (as.dan siklisasi asam lemak tdk jenuh berkarbon 20 (as. arakidonat) membentuk cincin siklopentana, gugus COarakidonat) membentuk cincin siklopentana, gugus CO atau –OH yang terikat pada C-9.atau –OH yang terikat pada C-9. COOH COOH OH OHH H O 1 20 89 12 15 9 8 12 20 1 15 reaksi dlm sel As. Arakidonat Prostaglandin
  39. 39. MANFAAT PROSTAGLANDINMANFAAT PROSTAGLANDIN Prostaglandin banyak digunakan dalamProstaglandin banyak digunakan dalam pengobatan penyakit inflamasi : asma,pengobatan penyakit inflamasi : asma, arthritis rheumatoid; pengendalianarthritis rheumatoid; pengendalian hipertensi; pengaturan tekanan darah danhipertensi; pengaturan tekanan darah dan metabolisme, induksi kelahiran dan aborsimetabolisme, induksi kelahiran dan aborsi terapeutik.terapeutik.
  40. 40. MACAM-MACAM PROSTAGLANDIN STRUKTUR BERBAGAI PROSTAGLAND IN MIRIP dibedakan atas 1. Banyaknya ikatan rangkap 2. Apakah bagian siklopentana merupakan suatu diol atau alkohol keto keterangan P = prostaglandin E = alkohol keto F = diol 1 = 1 ikatan rangkap α = konfigurasi OH pada C-9
  41. 41. TRITERPENTRITERPEN  Terpene merupakan golongan senyawa volatileTerpene merupakan golongan senyawa volatile (mudah menguap) yang terdapat pada tanaman(mudah menguap) yang terdapat pada tanaman dan bunga yang memberikan bau /fragrant.dan bunga yang memberikan bau /fragrant. Terpene merupakan senyawa yang tidak larutTerpene merupakan senyawa yang tidak larut air dan banyak digunakan sebagai obat danair dan banyak digunakan sebagai obat dan pewangi. Terpene alam yang cukup dikenalpewangi. Terpene alam yang cukup dikenal adalahadalah αα-pinene dari pohon pinus dan kamfor-pinene dari pohon pinus dan kamfor dari pohon kamfor, merupakan monoterpenedari pohon kamfor, merupakan monoterpene komersial yang cukup penting.komersial yang cukup penting. O α-Pinene Kamfor
  42. 42. Terpene terdiri dari struktur unit sepertiTerpene terdiri dari struktur unit seperti isoprene.isoprene. Terpene paling sederhanaTerpene paling sederhana adalah monoterpen yang tersusun dari 2adalah monoterpen yang tersusun dari 2 unit isoprena.unit isoprena. CH3 H2C CH2 Isoprena Unit struktur Isoprena Kepala Ekor Berikatan dengan ekor Berikatan dengan kepala
  43. 43. PENGOLONGAN TERPENPENGOLONGAN TERPEN Golongan Σ At. Carbon Σ Unit Isoprena Monoterpen 10 2 Sesquiterpen 15 3 Diterpen 20 4 Triterpen 30 6 Tetraterpen 40 8
  44. 44. Identifikasi satuan unit isoprenaIdentifikasi satuan unit isoprena dalam senyawa terpenedalam senyawa terpene OH Mirsena Limonen Menthol
  45. 45. Beberapa Senyawa TerpeneBeberapa Senyawa Terpene HO CHO OH Vitamin A Citronelal β-Amirin
  46. 46. STEROIDSTEROID  Steroid merupakan salah satu bahan alam yangSteroid merupakan salah satu bahan alam yang penting. Streoid terdistribusi secara luas baikpenting. Streoid terdistribusi secara luas baik pada tanaman maupun hewan.pada tanaman maupun hewan.  Struktur steroid adalah sistem cincin tetrasiklisStruktur steroid adalah sistem cincin tetrasiklis dengan penamaan cincin A, B, C dan D.dengan penamaan cincin A, B, C dan D. A B C D 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 11 14 13 15 1 16 17 H 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 11 14 13 15 1 16 17 HO H H 18 19 21 20 22 23 24 25 27 26 H Kolesterol
  47. 47. PERAN STEROIDPERAN STEROID Beberapa steroid yang cukup berperanBeberapa steroid yang cukup berperan adalah kolesterol yang merupakan steroidadalah kolesterol yang merupakan steroid berasal dari tisu hewan. Kolesterolberasal dari tisu hewan. Kolesterol merupakan prekursor untuk banyakmerupakan prekursor untuk banyak steroid penting, seperti hormone estrogen,steroid penting, seperti hormone estrogen, androgen, glikosida jantung (digitonin)androgen, glikosida jantung (digitonin)
  48. 48. HO H HO CNHCH2CO2H O HO O HO As. Glikokholik Emulsifying Agent Norethindrone Norethynodrel Progesteron Sintetis HO HO H3CO HO Estradiol Mestranol Estrogen Sintetis O O O HO OH Gula Digitogenin Digitonin
  49. 49. FAT SOLUBLE VITAMINS Vitamin A: CH2 OH CH3 CH3 CH3 CH3H3C 1 2 3 4 5 6 7 8 9
  50. 50. Vitamin D2: Vitamin E: HO CH2 H H H3C H3C CH3 CH3 CH3 O R1 R2 HO R3 CH3 (CH2CH2CH2CH2)2CH2CH2CH2CH(CH3)2 CH3
  51. 51. Vitamin K2 (menakuinona, menatetrenona) Vitamin K1 (phylloquinone)
  52. 52. DAFTAR KELOMPOK Kel I Kel II Kel III Kel IV Kel V Delvin A Rani Zarah M. Rizky Tommy Ines Siti R Septhia Dyah Amaliah Mella Siti M Faiz T Wahyu W Inge P Indra E Ziad F Natalia D Ike J Putri O Kel VI Kel VII Kel VIII Kel IX Kel X Wahyu Rita Deby Ryan Yan Asma Dwi Resti Ayunil H Ayu E Aryaku Novi I Previta Inna N Nadya Nirmawati Hotma Vridayani Siska Evrillia M. Avi Teguh R Jemmy Laras Nia Vincent
  53. 53. ANALYTICAL METHODS TO MEASURE THE CONSTANTS OF FATS AND OILS 1. Acid Value 2. Saponification Value 3. Iodine Value 4. Gas Chromatographic Analysis for Fatty Acids 5. Liquid Chromatography 6. Cholesterol Determination
  54. 54. 1. Acid Value Number of mgs of KOH required to neutralize the Free Fatty Acids in 1 g of fat. AV = ml of KOH x N x 56 Weight of Sample = mg of KOH
  55. 55. 2. Saponification Value Saponification - hydrolysis of ester under alkaline condition. O C R O O C R C R O H2C O HC O H2C O KOH H H H H2C O HC O H2C O R C OK+ 3 + 3
  56. 56. Milk Fat 210-233 Coconut Oil 250-264 Cotton Seed Oil 189-198 Soybean Oil 189-195   Fat   Saponification # Lard 190-202   Saponification Value of Fats and Oils
  57. 57. Saponification # --mgs of KOH required to saponify 1 g of fat. 1. 5 g in 250 ml Erlenmeyer. 2. 50 ml KOH in Erlenmeyer. 3. Boil for saponification. 4. Titrate with HCl using phenolphthalein. 5. Conduct blank determination. B - ml of HCl required by Blank. S - ml of HCl required by Sample. SP# = 56.1(B -S) x N of HCl Gram of Sample 2. Saponification Value Determination
  58. 58. 3. Iodine Number Number of iodine (g) absorbed by 100 g of oil. Molecular weight and iodine number can calculate the number of double bonds. 1 g of fat adsorbed 1.5 g of iodine value = 150.
  59. 59. Iodine Value = (ml of Na2S2O3 volume for blank - ml of Na2S2O3 volume for sample) × N of Na2S2O3 × 0.127g/meq × 100 Weight of Sample (g) CH CH CH CH Cl I ICl Iodine chloride + ICl KI KCl I2 I2 Na2S2O3 Na2S4O6 NaI + + 2 2+ + Excess unreacted ICl Iodine Value Determination
  60. 60. Iodine Numbers of Triglycerides Palmitoleic Acid 1 95 Oleic Acid 1 86 Linoleic Acid 2 173 Linolenic Acid 3 261 Fatty Acids # of Double-bonds Iodine # Arachidonic Acid 4 320
  61. 61. Compositions (%) of Fatty Acids of Fats 1 5 5 20 40     30     2     20 35 40 5       3     10 50   40       4     20 40 40         5     10 20 20 10 20 20   Fat C4 C6 C10 C16 C18 C18:1 C18:2 C18:3 C20:4 6                 100
  62. 62. 4. GC Analysis for Fatty Acids 1. Extract fat. 2. Saponify (hydrolysis under basic condition). 3. Prepare methyl ester (CH3ONa). 4. Chromatography methyl ester. 5. Determine peak areas of fatty acids. Fatty acids are identified by retention time. 6. Compare with response curve of standard.
  63. 63. Fatty Acids Methyl Esters: 14 18:1 18:2 20 18:3 22 21:1 24 16 18 Time Response GC condition: 10% DEGS Column (from supelco) Column temperature 200C.
  64. 64. 5. TRIGLYCERIDE ANALYSIS BY LIQUID CHROMATOGRAPHY Soybean Oil Solvent CH3CN/HF Column 84346 (Waters Associates) RESPONSE RETENTION TIME
  65. 65. Oleate-containing triglycerides in olive oil OL2 54:5 44 O2L 54:4 46 OPL 52:3 46 O3 54:3 48 OSL 54:3 48 O2P 52:2 48 O2S 54:2 50 OPS 52:1 50 Fatty Acid Composition Total Acyl Carbons: Unsaturation Equivalent Carbon Number OS2 54:1 52
  66. 66. 6. CHOLESTEROL DETERMINATION Enzymatic Determination: Cholesterol Oxidase HO O H2O2 Cholesterol Oxidase etc. + H2O2 CH3O OCH3 H2N NH2 HN NH OCH3CH3O H2OPeroxidase+ + 0-Dianisidine Oxidized 0-Dianisidine (Colorless) (Brown color)At 440 nm
  67. 67. Cholesterol by GLC 1. Prepare cholesterol butyrate. 2. Analyze by GLC. time in GC - 15 min. sensitivity - 10-7 g. µg/ml Cholesterol Absorption at 440 nm
  68. 68. Spectromertic Absorption Standard Curve of CholesterolSpectromertic Absorption Standard Curve of Cholesterol Cholesterol by GLC 1. Prepare cholesterol butyrate. 2. Analyze by GLC. time in GC - 15 min. sensitivity - 10-7 g. µg/ml Cholesterol Absorption at 440 nm
  69. 69. LIPID CONTENT ANALYSES 1. Gravimetric Method (1) Wet extraction - Roese Gottliegb & Mojonnier. (2) Dry extraction - Soxhlet Method.   2. Volumetric Methods (Babcock, Gerber Methods)
  70. 70. 1. Gravimetric Method (1) Wet Extraction - Roese Gottlieb & Mojonnier.  For Milk: 1) 10 g milk + 1.25 ml NH4OH mix. solubilizes protein and neutralizes. 2) + 10 ml EtOH - shake. Begins extraction, prevents gelation of proteins. 3) + 25 ml Et2O - shake and mix. 4) + 25 ml petroleum ether, mix and shake. 
  71. 71. (2) Dry Extraction - Soxhlet Method. Sample in thimble is continuously extracted with ether using Soxhlet condenser. After extraction, direct measurement of fat - evaporate ether and weigh the flask.   Indirect measurement - dry thimble and weigh thimble and sample.
  72. 72. Soxhlet Method.
  73. 73. 2. Volumetric Method (Babcock, Gerber Methods) Theory: 1. Treat sample with H2SO4 or detergent. 2. Centrifuge to separate fat layer. 3. Measure the fat content using specially calibrated bottles. Methods: 1. Known weight sample. 2. H2SO4 - digest protein, liquefy fat. 3. Add H2O so that fat will be in graduated part of bottle. 4. centrifuge to separate fat from other materials completely.
  74. 74. REACTIONS OF FATS Hydrolytic Rancidity:   1. Triglyceride -> Fatty acids Specially C4 butyric acid (or other short chain fatty acids) are the real problem.   2. By lipase.
  75. 75. LIPID OXIDATION Major flavor problems in food during storage are mainly due to the oxidation of lipid.   Lipid Oxidation - free radical reactions. 1. Initiation. 2. Propagation. 3. Termination.
  76. 76. Pentane Formation from Linolenic Acid + + _ .+ .- + CH3 (CH2)3 CH2 CH CH CH CH CH CH2 COOH CH3 (CH2)3 CH2 CH CH CH2 CH CH CH2 COOH . H . CH3 (CH2)3 CH2 CH CH CH CH CH CH2 COOH O O H O O CH3 (CH2)3 CH2 CH CH CH CH CH CH2 COOH CH3 (CH2)3 CH2 CH CH CH CH CH CH2 COOH O Initiation (metal) Propagation Propagation . O2 H OH. Hydroperoxide Decomposition CH3 (CH2)3 CH2 H C CH CH CH CH CH2 COOH CH3 (CH2)3 CH3 O . H.Termination Pentane 14 13 12 11 10 9 12 11 10 9 12 11 10 9 12 11 10 9 12 11 10 9 12 11 10 9 n n n - n n n
  77. 77. ANALYSIS OF FLAVOR QUALITY & STABILITY OF OIL 1. Peroxide Value KI CH3 C OH HI CH3 C OK O O ROOH HI I2 H2O ROH I2 Na2S2O3 NaI Na2S4O6 A. B. C. + + + + + + + 2 2 2 Peroxide Value = ml of Na2S2O3 × N × 1000 (milliequivalent peroxide/kg of sample) Grams of Oil
  78. 78. 2. Active Oxygen Method (AOM) Determined the time required to obtain certain peroxide value under specific experimental conditions. The larger the AOM value, the better the flavor stability of the oil.
  79. 79. 3. TBA Test.  To determine the rancidity degree of meat or fish product. N N HS OH OH C CH2 C O H O H OH OH HS N N OH SH N N CH CH CH HO H2O Colored Pigment + + 2

×