SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 25
AUDIT SEKTOR PUBLIK
“INDIKATOR PENILAIAN KINERJA”
Disusun Oleh :
Nanda Khairunnisa Ridwan (16116058)
Putri Siti Pakpahan (16116059)
Retno Widiyastuti (16116055)
Diyan Oktaviani (16116065)
Siti Alfiah Nurlaila (16116049)
SUB-TOPIK
 Apa yang dimaksud dengan Indikator Penilaian
kinerja?
 Bagaimana peran indikator penilaian kinerja?
 Apa syarat-syarat indikator penilaian kinerja?
 Apa manfaat indikator penilaian kinerja?
 Bagaimana penyusunan indikator penilaian
kinerja?
 Bagaimana cara menghindari disfungsional
konsekuensi?
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif maupun
kualitatif untuk menggambarkan tingkat pencapaian
suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan,
dengan memperhitungkan indikator masukan (input),
keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit)
dan dampak (impact).
PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA
JENIS-JENIS INDIKATOR KINERJA :
1. Indikator Kinerja Masukan (Input),
2. Indikator kinerja Keluaran (Output),
3. Indikator kinerja Hasil (Outcome),
4. Indikator kinerja Manafaat (Benefit),
5. Indikator kinerja Dampak (Impact),
Indikator Kinerja Masukan (input) adalah
Indikator yang mengukur jumlah
sumberdaya yang dibutuhkan agar keluaran
sesuai yang diharapkan, seperti: anggaran
(dana), SDM, peralatan, material, masukan
lain yang digunakan untuk melaksanakan
kegiatan.
Indikator Kinerja Keluaran (Output) adalah :
Indikator yang menunjukkan segala sesuatu
yang diharapkan langsung diperoleh atau
dicapai dari pelaksanaan kegiatan.
Indikator Kinerja Hasil (outcome) adalah :
Indikator yang menunjukkan segala
sesuatu yang mencerminkan
berfungsinya suatu keluaran atau hasil
dari kegiatan yang dapat berupa fisik /
nonfisik.
Indikator Kinerja Manfaat (Benefit) adalah:
Indikator yang menggambarkan manfaat yang
diperoleh dari indikator hasil (outcome). Manfaat
tersebut baru terlihat setelah beberapa waktu
kemudian, khususnya dalam jangka menengah dan
jangka panjang.
Indikator Kinerja Dampak (Impact) adalah :
Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang
ditimbulkan dari manfaat yang diperoleh. Seperti
halnya indikator manfaat, indikator ini juga dapat
diketahui dalam jangka menengah dan jangka
panjang.
PERAN INDIKATOR KINERJA
Publikasi indikator kinerja
melayani berbagai macam tujuan
dasar, yang salah satunya adalah
menjamin pertanggungjawaban
oerganisasi sector public ( agen ).
Stewart (1984) menyarankan
pertanggungjawaban dapat dijaga
dengan hanya dua kondisi :
1. Agen harus memberikan
perhitungan kinerja pelaku.
2. Pelaku harus mampu
menangani agen dalam
perhitungannya.
Prinsip agensi telah dikembangkan
dalam konteks sektor korporasi
Baiman ( 1990 ) yang
mengidentifikasi pelaku dan agen
atau manajer saling terbuka.
Pertanggungjawaban dalam sektor
publik smakin lama semakin
kompleks.
PERAN INDIKATOR KINERJA
Pengguna atau calon pengguna pelayanan sector public harus dapat menangani
administrasi laporan pelayanan. Dalam organisasi usaha, pelanggan dipasar yang
kompetitif melakukan pengendalian langsung dan memberlakukan sanksi. Hal ini
berlawanan denga praktik pelayanan public lokal yang monopoli. Pada saat yang
sama, banyak calon pengguna layanan atau kelompok yang berkepentingan
lainnya tidak mempunyai pengalaman langsung terhadap kualitas pelayanan yang
ditawarkan, seperti pelayanan soaial perorangan.
Pertanggungjawaban public merupakan pertimbangan utama bagi tiap kelompok
yang ingin mengendalikan kinerja pelayanan publik. Kerangka
pertanggungjawaban yang utama adalah pemikiranyang diperlukan dalam proses
akutabilitas publik. Jika pola pertanggungjawaban gagal memenuhi criteria, maka
manajer menjadi ragu untuk menggunakan sumber daya secara efisien.
.
SYARAT-SYARAT INDIKATOR KINERJA
Menurut Palmer (1995), syarat-syarat indikator yang
ideal adalah sebagai berikut :
1. Consitency.
2. Comparibility.
3. Clarity.
4. Controllability.
5. Contingency.
6. Comprehensiveness.
7. Boundedness.
8. Relevance.
9. Feasibility.
Sementara itu, syarat indikator kinerja menurut BPKP (2000)
adalah sebagai berikut:
1. Spesifik dan jelas, sehingga dapat dipahami dan tidak ada
kemungkinan kesalahan interpretasi.
2. Dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat kuantitatif
maupun kualitaitf, yaitu dua atau lebih mengukur indicator
kinerja mempunyai kesimpulan yang sama.
3. Relevan, indikator kinerja harus menangani aspek-aspek
obyektif yang relevan.
4. Dapat dicapai, penting, dan harus berguna untuk
menunjukkan keberhasilan masukan, keluaran, hasil, manfaat,
dan dampak serta proses.
5. Harus cukup flesibel dan sensitive terhadap
perubahan/penyesuaian pelaksanaan dan hasil
pelaksanaaData/informasi yang berkaitan dengan indicator
kinerja yang bersangkutan dapat dikumpulkan, diolah, dan
dianalisis dengan biaya yang tersedia.n kegiatan
6. Efektif. Data/informasi yang berkaitan dengan indicator
kinerja yang bersangkutan dapat dikumpulkan, diolah, dan
dianalisis dengan biaya yang tersedia.
Karena mengingat bidang kehidupan atau sektor/program
pembangunan yang sangat beragam, indikator kinerja dan
cara penerapannya untuk bidang fisik ( misalnya,
pembangunan sarana dan prasarana fisik) maupun nonfisik
(misalnya, penyuluhan dan perubahan sikap masyarakat)
tidak selalu sama. Berikut ini adalah contoh beberpa indikator
kinerja :
 Tingkat kecepatan pelayanan
 Tingkat ketepatan pelayanan
 Tingkat kenyamanan
 Tingkat kemurahan
MANFAAT INDIKATOR KINERJA :
Manfaat Indikator Kinerja:
1. Kejelasan tujuan organisasi
2. Mengembangkan persetujuan pengukuran aktivitas
3. Keuntungan proses produksi harus dipahami lebih jelas
4. Tersedianya pembandingan kinerja dari organisasi yang
berbeda
5. Tersedianya fasilitas setting of target untuk penilaian
organisasi dan inividual manager sebagai bagian dari
pertanggungjawaban organisasi kepada pemilik saham.
Pengukuran kinerja merupakan langkah awal dari proses
pembandingan industri. Fenomena yang diukur harus menjdi
model proses produksi. Pembandingan industri seringkali
merupakan langkah pengujian model, dimana pengolahan input
sektor publik akan menghasilkan output yang mampu
mempengaruhi lingkungan nya.
Smith (1990) memberikan 5 alasan mengapa variasi pengukuran
kinerja bisa diamati di dalam organisasi :
1. Organisasi bisa mengikuti tujuan yang berbeda
2. Organisasi bisa mempunyai lingkungan yang berbeda
3. Organisasi bisa mengahadapi sumber-sumber biaya yang berbeda
4. Organisasi bisa melaporkan kinerjanya yang berbeda
5. Organisasi bisa mempunyai level efesiensi yang berbeda
PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA
Ada beberapa langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk
penyusunan dan penetapan indikator kinerja sektor publik (pemerintahan)
yaitu sebagai berikut :
1. Susun dan tetapkan rencana strategis lebih dahulu. Rencana
strategis meliputi visi, misi, tujuan, sasaran dan cara mencapai
tujuan/sasaran (kebijaksanaan, program dan kegiatan)
2. Identifikasi data / informasi yang dapat dikembangkan menjadi
indikator kinerja. Dalam hal ini, data/informasi yang relevan, lengkap,
akurat dan kemampuan pengetahuan tentang bidang akan dibahas
untuk menyusun dan menetapkan indikator kinerja yang tepat dan
relevan.
3. Pilih dan tetapkan indikator kinerja yang paling relevan dan
sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan pelaksanaan
kebijkasanaan/program/kegiatan.
PROGRAM PROYEK/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan di
Puskesmas
Perbaikan/Penggantian
peralatan medis yang
rusak di Puskesmas
1. Input dana
2. Process
- Ketaatan pada aturan hukum
dalam proses pengadaan peralatan
medis
- Rata-rata waktu yang diperlukan
untuk pembelian dan penerimaan
perlatan medis di Puskesmas
3. Output
- Jumlah peralatan medis
4. Outcome
- Baiknya kualitas pemeriksaan
5. Benefit
- Peningkatan pelayanan dan
kesembuhan pada pasien
6. Impact
- Penurunan jumlah angka orang
sakit
Contoh Indikator di Departemen Kesehatan
PROGRAM PROYEK/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
Pembangunan
pemantauan dan evaluasi
kinerja pembangunan
Peningkatan standar
kendali mutu pengawasan
1. Menyusun rencana tahunan
program pemantauan dan evaluasi
kinerja pembangunan
2. Melaksanakan rencana tahunan
program pemantauan dan evaluasi
kinerja pembangunan
3. Menyusun standar pemeriksaan
1. Input dana
- Data/informasi yang akurat
- SDM
2. Output
- Kualitas rencana lebih realistis dan lengkap
1. Input
- Keuangan
- SDM
2. Output
- Rencana yang berhasil dilaksanakan
3. Outcome
- Kualitas data hasil pemantauan dan evaluasi
4. Benefit
- Pemantauan proyek yang berhasil diselesaikan dengan cepat
5. Impact
- Kinerja pelaksanaan proyek lebih baik
1. Input
- Keuangan
- SDM
2. Output
- Penentuan hasil pemeriksaan
3. Outcome
- Produktivitas hasil pemeriksaan
Contoh Indikator Kinerjadi BAPPENAS dan BPKP :
BIAYA INDIKATOR KINERJA
Banyak organisasi sektor publik menerapkan filosofi pengukuran kinerja ,
tanpa pertimbanngan biaya yang di perlukan. Wujud dari filosofi Indikator
kinerja itu adalah skema indikator kinerja . saat tim audit eksternal
melakukan audit kinerja maka aka nada biaya yang di pertanyakan (biaya
langsung pembuatan skema akan menjadi verifikasi audit).
Ada 2 alasan kemungkinan disfungsi konsekuensi :
 Sangat sulit mengimplementasikan prinsip indicator kinerja di
organisasi/industry berbeda.
 Pengendalian mempunyai kemampuan yang terbatas untuk
memproses skema imdikator kinerja, sehingga strategi penerapan
indikator kinerja justru menyesatkan.
Cont...
Menurut Smith ( 1993 ) ada 8 bagian pemeriksaan konsekuensi dalam
penilaian kinerja.
 Tunnel vision, perbedaan aspek yang tidak lengkap dalam skema
penilaian kinerja
 Suboptimisasion, keterbatasan sumberdaya sebagai batasan
pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.
 Myopia, fenomena pengabaian tujuan jangka panjang yang terdapat
pada skema indiKator kinerja.
 Measure fixation, gagal merefleksikan aktivitas dengan tujuan
 Misrepresentation, manipulasi data yang tidak sah dan berbahaya.
 Misinterpretation, salah mengartikan/ pengertian/tanggapan.
 Gaming, kehati – hatian prilaku manajemen untuk menjamin
keuntungan strategi.
 Ossification
Mengurangi Konsekuensi Disfungsional
Beberapa strategi untuk menghindari disfungsional,
yaitu sebagai berikut :
1. Melibatkan seluruh karyawan dalm seluruh
pengembangan dan implementasi skema indikator
kinerja
2. Memelihara fleksibelitas dalam penggunaan
pengukuran kinerja dan pengendalian secara
eksekusif
3. Menjaga sistem indikator kinerja dengan review
yang konstan
4. Mencari ukuran setiap tujuan;
5. Mengukur ketertarikan klien.
Mengurangi Konsekuensi Disfungsional
6. Mencari interpretasi para ahli tentang skema
indikator kinerja:
7. Menyimpan data yang diperiksa;
8. Mengembangkan perspektif karir jangka panjang
di antara staf;
9. Meminimalkan jumlah indikator;
10. Mengembangkan kinerja pembanding
independen dari aktivitas yang lalu.
TERIMAKASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie OPTIMALKAN INDIKATOR KINERJA

Presentasi audit kinerja
Presentasi audit kinerjaPresentasi audit kinerja
Presentasi audit kinerjamikacuuuu
 
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pencapaian Sasaran RPJMN 2004-2009
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pencapaian Sasaran RPJMN 2004-2009Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pencapaian Sasaran RPJMN 2004-2009
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pencapaian Sasaran RPJMN 2004-2009Dadang Solihin
 
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja PembangunanTeknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja PembangunanDadang Solihin
 
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...Dadang Solihin
 
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja PembangunanTeknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja PembangunanDadang Solihin
 
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja PembangunanTeknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja PembangunanDadang Solihin
 
02 Pertemuan 2. Siklus Pengukuran Kinerja.pptx
02 Pertemuan 2. Siklus Pengukuran Kinerja.pptx02 Pertemuan 2. Siklus Pengukuran Kinerja.pptx
02 Pertemuan 2. Siklus Pengukuran Kinerja.pptxSetiawanSan1
 
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis KinerjaPenyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis KinerjaDadang Solihin
 
Manfaat Pemeriksaan Kinerja Terhadap Auditee Badan Pemeriksa Keuangan Republi...
Manfaat Pemeriksaan Kinerja Terhadap Auditee Badan Pemeriksa Keuangan Republi...Manfaat Pemeriksaan Kinerja Terhadap Auditee Badan Pemeriksa Keuangan Republi...
Manfaat Pemeriksaan Kinerja Terhadap Auditee Badan Pemeriksa Keuangan Republi...Nico Andrianto
 
Pedoman Penilaian Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Penilaian Monitoring dan EvaluasiPedoman Penilaian Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Penilaian Monitoring dan EvaluasiDadang Solihin
 
Pengukuran kinerja sektor publik
Pengukuran kinerja sektor publikPengukuran kinerja sektor publik
Pengukuran kinerja sektor publikMirsa Niati
 
14. BAB 12_PENILAIAN KINERJA.pptx
14. BAB 12_PENILAIAN KINERJA.pptx14. BAB 12_PENILAIAN KINERJA.pptx
14. BAB 12_PENILAIAN KINERJA.pptxIbnuAlfaridzi1
 
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator KinerjaPerencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja93220872
 
Ida komalasari 11150492-7 i-msdm-tugas framework-1-14
Ida komalasari 11150492-7 i-msdm-tugas framework-1-14Ida komalasari 11150492-7 i-msdm-tugas framework-1-14
Ida komalasari 11150492-7 i-msdm-tugas framework-1-14IdaKomalasari1
 
Ruang Lingkup Pengukuran Kinerja dalam Perusahaan (BALANCED SCORECARD)
Ruang Lingkup Pengukuran Kinerja dalam Perusahaan (BALANCED SCORECARD)Ruang Lingkup Pengukuran Kinerja dalam Perusahaan (BALANCED SCORECARD)
Ruang Lingkup Pengukuran Kinerja dalam Perusahaan (BALANCED SCORECARD)Kanaidi ken
 

Ähnlich wie OPTIMALKAN INDIKATOR KINERJA (20)

Presentasi audit kinerja
Presentasi audit kinerjaPresentasi audit kinerja
Presentasi audit kinerja
 
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pencapaian Sasaran RPJMN 2004-2009
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pencapaian Sasaran RPJMN 2004-2009Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pencapaian Sasaran RPJMN 2004-2009
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pencapaian Sasaran RPJMN 2004-2009
 
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja PembangunanTeknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
 
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...
 
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja PembangunanTeknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
 
Audit manajemen
Audit manajemenAudit manajemen
Audit manajemen
 
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja PembangunanTeknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
 
02 Pertemuan 2. Siklus Pengukuran Kinerja.pptx
02 Pertemuan 2. Siklus Pengukuran Kinerja.pptx02 Pertemuan 2. Siklus Pengukuran Kinerja.pptx
02 Pertemuan 2. Siklus Pengukuran Kinerja.pptx
 
PP_Sektor_Publik.pptx
PP_Sektor_Publik.pptxPP_Sektor_Publik.pptx
PP_Sektor_Publik.pptx
 
AUDIT-KINERJA-Metode-BSC
AUDIT-KINERJA-Metode-BSCAUDIT-KINERJA-Metode-BSC
AUDIT-KINERJA-Metode-BSC
 
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis KinerjaPenyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
 
Tugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmtTugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmt
 
Tm 1-sap-auditing-i
Tm 1-sap-auditing-iTm 1-sap-auditing-i
Tm 1-sap-auditing-i
 
Manfaat Pemeriksaan Kinerja Terhadap Auditee Badan Pemeriksa Keuangan Republi...
Manfaat Pemeriksaan Kinerja Terhadap Auditee Badan Pemeriksa Keuangan Republi...Manfaat Pemeriksaan Kinerja Terhadap Auditee Badan Pemeriksa Keuangan Republi...
Manfaat Pemeriksaan Kinerja Terhadap Auditee Badan Pemeriksa Keuangan Republi...
 
Pedoman Penilaian Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Penilaian Monitoring dan EvaluasiPedoman Penilaian Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Penilaian Monitoring dan Evaluasi
 
Pengukuran kinerja sektor publik
Pengukuran kinerja sektor publikPengukuran kinerja sektor publik
Pengukuran kinerja sektor publik
 
14. BAB 12_PENILAIAN KINERJA.pptx
14. BAB 12_PENILAIAN KINERJA.pptx14. BAB 12_PENILAIAN KINERJA.pptx
14. BAB 12_PENILAIAN KINERJA.pptx
 
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator KinerjaPerencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
 
Ida komalasari 11150492-7 i-msdm-tugas framework-1-14
Ida komalasari 11150492-7 i-msdm-tugas framework-1-14Ida komalasari 11150492-7 i-msdm-tugas framework-1-14
Ida komalasari 11150492-7 i-msdm-tugas framework-1-14
 
Ruang Lingkup Pengukuran Kinerja dalam Perusahaan (BALANCED SCORECARD)
Ruang Lingkup Pengukuran Kinerja dalam Perusahaan (BALANCED SCORECARD)Ruang Lingkup Pengukuran Kinerja dalam Perusahaan (BALANCED SCORECARD)
Ruang Lingkup Pengukuran Kinerja dalam Perusahaan (BALANCED SCORECARD)
 

Kürzlich hochgeladen

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 

OPTIMALKAN INDIKATOR KINERJA

  • 1. AUDIT SEKTOR PUBLIK “INDIKATOR PENILAIAN KINERJA” Disusun Oleh : Nanda Khairunnisa Ridwan (16116058) Putri Siti Pakpahan (16116059) Retno Widiyastuti (16116055) Diyan Oktaviani (16116065) Siti Alfiah Nurlaila (16116049)
  • 2. SUB-TOPIK  Apa yang dimaksud dengan Indikator Penilaian kinerja?  Bagaimana peran indikator penilaian kinerja?  Apa syarat-syarat indikator penilaian kinerja?  Apa manfaat indikator penilaian kinerja?  Bagaimana penyusunan indikator penilaian kinerja?  Bagaimana cara menghindari disfungsional konsekuensi?
  • 3. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif maupun kualitatif untuk menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhitungkan indikator masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact). PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA
  • 4. JENIS-JENIS INDIKATOR KINERJA : 1. Indikator Kinerja Masukan (Input), 2. Indikator kinerja Keluaran (Output), 3. Indikator kinerja Hasil (Outcome), 4. Indikator kinerja Manafaat (Benefit), 5. Indikator kinerja Dampak (Impact),
  • 5. Indikator Kinerja Masukan (input) adalah Indikator yang mengukur jumlah sumberdaya yang dibutuhkan agar keluaran sesuai yang diharapkan, seperti: anggaran (dana), SDM, peralatan, material, masukan lain yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan.
  • 6. Indikator Kinerja Keluaran (Output) adalah : Indikator yang menunjukkan segala sesuatu yang diharapkan langsung diperoleh atau dicapai dari pelaksanaan kegiatan.
  • 7. Indikator Kinerja Hasil (outcome) adalah : Indikator yang menunjukkan segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya suatu keluaran atau hasil dari kegiatan yang dapat berupa fisik / nonfisik.
  • 8. Indikator Kinerja Manfaat (Benefit) adalah: Indikator yang menggambarkan manfaat yang diperoleh dari indikator hasil (outcome). Manfaat tersebut baru terlihat setelah beberapa waktu kemudian, khususnya dalam jangka menengah dan jangka panjang.
  • 9. Indikator Kinerja Dampak (Impact) adalah : Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang diperoleh. Seperti halnya indikator manfaat, indikator ini juga dapat diketahui dalam jangka menengah dan jangka panjang.
  • 10. PERAN INDIKATOR KINERJA Publikasi indikator kinerja melayani berbagai macam tujuan dasar, yang salah satunya adalah menjamin pertanggungjawaban oerganisasi sector public ( agen ). Stewart (1984) menyarankan pertanggungjawaban dapat dijaga dengan hanya dua kondisi : 1. Agen harus memberikan perhitungan kinerja pelaku. 2. Pelaku harus mampu menangani agen dalam perhitungannya. Prinsip agensi telah dikembangkan dalam konteks sektor korporasi Baiman ( 1990 ) yang mengidentifikasi pelaku dan agen atau manajer saling terbuka. Pertanggungjawaban dalam sektor publik smakin lama semakin kompleks.
  • 11. PERAN INDIKATOR KINERJA Pengguna atau calon pengguna pelayanan sector public harus dapat menangani administrasi laporan pelayanan. Dalam organisasi usaha, pelanggan dipasar yang kompetitif melakukan pengendalian langsung dan memberlakukan sanksi. Hal ini berlawanan denga praktik pelayanan public lokal yang monopoli. Pada saat yang sama, banyak calon pengguna layanan atau kelompok yang berkepentingan lainnya tidak mempunyai pengalaman langsung terhadap kualitas pelayanan yang ditawarkan, seperti pelayanan soaial perorangan. Pertanggungjawaban public merupakan pertimbangan utama bagi tiap kelompok yang ingin mengendalikan kinerja pelayanan publik. Kerangka pertanggungjawaban yang utama adalah pemikiranyang diperlukan dalam proses akutabilitas publik. Jika pola pertanggungjawaban gagal memenuhi criteria, maka manajer menjadi ragu untuk menggunakan sumber daya secara efisien. .
  • 12. SYARAT-SYARAT INDIKATOR KINERJA Menurut Palmer (1995), syarat-syarat indikator yang ideal adalah sebagai berikut : 1. Consitency. 2. Comparibility. 3. Clarity. 4. Controllability. 5. Contingency. 6. Comprehensiveness. 7. Boundedness. 8. Relevance. 9. Feasibility.
  • 13. Sementara itu, syarat indikator kinerja menurut BPKP (2000) adalah sebagai berikut: 1. Spesifik dan jelas, sehingga dapat dipahami dan tidak ada kemungkinan kesalahan interpretasi. 2. Dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitaitf, yaitu dua atau lebih mengukur indicator kinerja mempunyai kesimpulan yang sama. 3. Relevan, indikator kinerja harus menangani aspek-aspek obyektif yang relevan.
  • 14. 4. Dapat dicapai, penting, dan harus berguna untuk menunjukkan keberhasilan masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak serta proses. 5. Harus cukup flesibel dan sensitive terhadap perubahan/penyesuaian pelaksanaan dan hasil pelaksanaaData/informasi yang berkaitan dengan indicator kinerja yang bersangkutan dapat dikumpulkan, diolah, dan dianalisis dengan biaya yang tersedia.n kegiatan 6. Efektif. Data/informasi yang berkaitan dengan indicator kinerja yang bersangkutan dapat dikumpulkan, diolah, dan dianalisis dengan biaya yang tersedia.
  • 15. Karena mengingat bidang kehidupan atau sektor/program pembangunan yang sangat beragam, indikator kinerja dan cara penerapannya untuk bidang fisik ( misalnya, pembangunan sarana dan prasarana fisik) maupun nonfisik (misalnya, penyuluhan dan perubahan sikap masyarakat) tidak selalu sama. Berikut ini adalah contoh beberpa indikator kinerja :  Tingkat kecepatan pelayanan  Tingkat ketepatan pelayanan  Tingkat kenyamanan  Tingkat kemurahan
  • 16. MANFAAT INDIKATOR KINERJA : Manfaat Indikator Kinerja: 1. Kejelasan tujuan organisasi 2. Mengembangkan persetujuan pengukuran aktivitas 3. Keuntungan proses produksi harus dipahami lebih jelas 4. Tersedianya pembandingan kinerja dari organisasi yang berbeda 5. Tersedianya fasilitas setting of target untuk penilaian organisasi dan inividual manager sebagai bagian dari pertanggungjawaban organisasi kepada pemilik saham.
  • 17. Pengukuran kinerja merupakan langkah awal dari proses pembandingan industri. Fenomena yang diukur harus menjdi model proses produksi. Pembandingan industri seringkali merupakan langkah pengujian model, dimana pengolahan input sektor publik akan menghasilkan output yang mampu mempengaruhi lingkungan nya. Smith (1990) memberikan 5 alasan mengapa variasi pengukuran kinerja bisa diamati di dalam organisasi : 1. Organisasi bisa mengikuti tujuan yang berbeda 2. Organisasi bisa mempunyai lingkungan yang berbeda 3. Organisasi bisa mengahadapi sumber-sumber biaya yang berbeda 4. Organisasi bisa melaporkan kinerjanya yang berbeda 5. Organisasi bisa mempunyai level efesiensi yang berbeda
  • 18. PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA Ada beberapa langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk penyusunan dan penetapan indikator kinerja sektor publik (pemerintahan) yaitu sebagai berikut : 1. Susun dan tetapkan rencana strategis lebih dahulu. Rencana strategis meliputi visi, misi, tujuan, sasaran dan cara mencapai tujuan/sasaran (kebijaksanaan, program dan kegiatan) 2. Identifikasi data / informasi yang dapat dikembangkan menjadi indikator kinerja. Dalam hal ini, data/informasi yang relevan, lengkap, akurat dan kemampuan pengetahuan tentang bidang akan dibahas untuk menyusun dan menetapkan indikator kinerja yang tepat dan relevan. 3. Pilih dan tetapkan indikator kinerja yang paling relevan dan sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan pelaksanaan kebijkasanaan/program/kegiatan.
  • 19. PROGRAM PROYEK/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA Peningkatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Perbaikan/Penggantian peralatan medis yang rusak di Puskesmas 1. Input dana 2. Process - Ketaatan pada aturan hukum dalam proses pengadaan peralatan medis - Rata-rata waktu yang diperlukan untuk pembelian dan penerimaan perlatan medis di Puskesmas 3. Output - Jumlah peralatan medis 4. Outcome - Baiknya kualitas pemeriksaan 5. Benefit - Peningkatan pelayanan dan kesembuhan pada pasien 6. Impact - Penurunan jumlah angka orang sakit Contoh Indikator di Departemen Kesehatan
  • 20. PROGRAM PROYEK/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA Pembangunan pemantauan dan evaluasi kinerja pembangunan Peningkatan standar kendali mutu pengawasan 1. Menyusun rencana tahunan program pemantauan dan evaluasi kinerja pembangunan 2. Melaksanakan rencana tahunan program pemantauan dan evaluasi kinerja pembangunan 3. Menyusun standar pemeriksaan 1. Input dana - Data/informasi yang akurat - SDM 2. Output - Kualitas rencana lebih realistis dan lengkap 1. Input - Keuangan - SDM 2. Output - Rencana yang berhasil dilaksanakan 3. Outcome - Kualitas data hasil pemantauan dan evaluasi 4. Benefit - Pemantauan proyek yang berhasil diselesaikan dengan cepat 5. Impact - Kinerja pelaksanaan proyek lebih baik 1. Input - Keuangan - SDM 2. Output - Penentuan hasil pemeriksaan 3. Outcome - Produktivitas hasil pemeriksaan Contoh Indikator Kinerjadi BAPPENAS dan BPKP :
  • 21. BIAYA INDIKATOR KINERJA Banyak organisasi sektor publik menerapkan filosofi pengukuran kinerja , tanpa pertimbanngan biaya yang di perlukan. Wujud dari filosofi Indikator kinerja itu adalah skema indikator kinerja . saat tim audit eksternal melakukan audit kinerja maka aka nada biaya yang di pertanyakan (biaya langsung pembuatan skema akan menjadi verifikasi audit). Ada 2 alasan kemungkinan disfungsi konsekuensi :  Sangat sulit mengimplementasikan prinsip indicator kinerja di organisasi/industry berbeda.  Pengendalian mempunyai kemampuan yang terbatas untuk memproses skema imdikator kinerja, sehingga strategi penerapan indikator kinerja justru menyesatkan.
  • 22. Cont... Menurut Smith ( 1993 ) ada 8 bagian pemeriksaan konsekuensi dalam penilaian kinerja.  Tunnel vision, perbedaan aspek yang tidak lengkap dalam skema penilaian kinerja  Suboptimisasion, keterbatasan sumberdaya sebagai batasan pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.  Myopia, fenomena pengabaian tujuan jangka panjang yang terdapat pada skema indiKator kinerja.  Measure fixation, gagal merefleksikan aktivitas dengan tujuan  Misrepresentation, manipulasi data yang tidak sah dan berbahaya.  Misinterpretation, salah mengartikan/ pengertian/tanggapan.  Gaming, kehati – hatian prilaku manajemen untuk menjamin keuntungan strategi.  Ossification
  • 23. Mengurangi Konsekuensi Disfungsional Beberapa strategi untuk menghindari disfungsional, yaitu sebagai berikut : 1. Melibatkan seluruh karyawan dalm seluruh pengembangan dan implementasi skema indikator kinerja 2. Memelihara fleksibelitas dalam penggunaan pengukuran kinerja dan pengendalian secara eksekusif 3. Menjaga sistem indikator kinerja dengan review yang konstan 4. Mencari ukuran setiap tujuan; 5. Mengukur ketertarikan klien.
  • 24. Mengurangi Konsekuensi Disfungsional 6. Mencari interpretasi para ahli tentang skema indikator kinerja: 7. Menyimpan data yang diperiksa; 8. Mengembangkan perspektif karir jangka panjang di antara staf; 9. Meminimalkan jumlah indikator; 10. Mengembangkan kinerja pembanding independen dari aktivitas yang lalu.