3. Latar belakang
Tetapi pada saat yang sama,
sekolah ternyata juga dapat
menjadi sumber masalah,
bahkan dapat memicu
terjadinya stress di kalangan
peserta didik. Siswa
merasakan betapa belajar di
sekolah merupakan suatu
proses berat yang tidak
menyenangkan, sehingga
tidak sedikit dari mereka yang
mengalami stress dan
frustasi.
Sekolah mempunyai arti yang
sangat penting bagi
kehidupan dan
perkembangan peserta didik.
Sekolah dipandang dapat
memenuhi beberapa
kebutuhan peserta didik dan
menentukan kualitas
kehidupan mereka di masa
depan.
3
4. Konsep stress sekolah
merupakan pengembangan dari konsep organizational stress atau job
stress. Yakni stress yang dialami oleh individu akibat tuntutan organisasi
atau tuntutan pekerjaannya.
Verma, dkk, mendefinisikan stress sekolah sebagai school demands
(tuntutan sekolah), yaitu stress siswa (students stress) yang bersumber dari
tuntutan sekolah (school demands).
5. Stress Sekolah
Konsep stress sekolah
kondisi stress atau perasaan
tidak nyaman yang dialami
oleh siswa akibat adanya
tuntutan sekolah yang dinilai
menekan, sehingga memicu
terjadinya ketegangan fisik,
psikologis, dan perubahan
tingkah laku, serta dapat
mempengaruhi prestasi
belajar mereka.
5
6. Sumber stress sekolah
Stress siswa bersumber dari berbagai tuntutan sekolah. Sekolah
merupakan sebuah sistem sosial dengan struktur organisasi yang
kompleks.
Sebagai sebuah organisasi sosial yang kompleks, sekolah memiliki
sejumlah norma, nilai, peraturan, dan tuntutan yang harus dipenuhi
oleh para anggotanya, termasuk oleh siswa.
7. Sumber stress sekolah
Desmita mengidentifikasi adanya
empat tuntutan sekolah yang dapat
menjadi sumber stress pada siswa.
1. Physical demands (tuntutan fisik)
adalah stress siswa yang bersumber
dari lingkungan fisik sekolah.
meliputi; keadaan iklim ruangan
kelas, temperatur yang tinggi,
pencahayaan dan penerangan,
perlengkapan atau sarana/
prasarana penunjang pendidikan,
jadwal pelajaran, kebersihan dan
kesehatan sekolah, keamanan dan
penjagaan sekolah dsb.
2. Task demands (tuntutan tugas)
Dalam konsep stress sekolah ini
dapat diartikan sebagai tugas-tugas
pelajaran yang harus dikerjakan
atau dihadapi oleh peserta didik
yang dapat menimbulkan perasaan
tertekan atau stress. Meliputi; tugas-
tugas yang dikerjakan di sekolah dan
di rumah, mengikuti pelajaran,
memenuhi tuntutan kurikulum,
menghadapi ulangan atau ujian,
mematuhi disiplin sekolah, penilaian,
dan mengikuti berbagai kegiatan
ekstrakurikuler.
7
8. Sumber stress sekolah
3. Role demands (tuntutan peran)
Tuntutan peran berkaitan dengan
harapan tingkah laku oleh pihak
sekolah (kepala sekolah, guru-guru,
dan pegawai) serta oleh orangtua
dan masyarakat terhadap siswa,
seperti harapan memiliki nilai yang
bagus, mempertahankan nama baik
dan keunggulan sekolah, memiliki
sikap dan tingkah laku yang baik,
memiliki motivasi belajar yang tinggi,
berpartisipasi dalam memajukan
kehidupan masyarakat, menguasai
keterampilan, dan sebagainya.
8
9. 4. Interpersonal demands
(tuntutan interpersonal)
Ketidakmampuan menjalin
hubungan interpersonal
yang positif dengan guru
dan teman sebaya,
menghadapi persaingan
dengan teman, kurangnya
perhatian dan dukungan dari
guru, perlakuan guru yang
tidak adil, dijauhi dan
dikucilkan teman, dsb.
Rice, secara garis besarnya membedakan
dua tipologi sumber stress sekolah, yaitu:
personal and social stressor, dan academic
stressor. Personal and social stressor,
adalah stress siswa yang bersumber dari
diri pribadi dan lingkungan sosial. Meliputi;
transisi, lingkungan tempat tinggal,
saudara dan teman lama. Berhubungan
dengan transisi dalam lingkungan baru,
terdapat pula banyak stressor, seperti
menemukan teman baru, masa-masa
kesepian dan sebagainya. Academic
stressor, adalah stress siswa yang
bersumber dari proses mengajar atau hal-
hal yang berkaitan dengan kegiatan
belajar, yang meliputi; tekanan untuk naik
kelas, lama belajar, menyontek, mendapat
nilai ulangan, banyak tugas, dan
sebagainya.9
10. Dampak stress sekolah
Stress sekolah yang dialami oleh anak mempunyai dampak
tidak hanya pada penyesuaian fisiologis, psikologis dan
psikososial, melainkan juga pada penyesuaian akademis.
11. Dampak stress sekolah
Selye membedakan
tiga bentuk stress,
yaitu distress,
eustress, dan
neustress.
1. Distress diasosiasikan dengan respon
terhadap stress yang diakibatkan oleh
hal-hal yang tidak menyenangkan dan
merusak pada keseimbangan fungsi
tubuh individu.
2. Eustress merupakan respon terhadap
stress yang diakibatkan oleh hal-hal
yang menyenangkan.
3. Neustress mengacu pada respon stress
individual yang bersifat netral, yang
tidak memberi akibat negatif atau
positif, dan dapat memacu untuk
bergairah, berprestasi dan berani
bersaing.
12. Upaya Mengatasi Stress pada Anak
sekolah
Stress adalah fenomena umum yang selalu hadir
dalam kehidupan manusia. Selagi manusia
melakukan interaksi dengan lingkungannya,
fenomena stress akan selalu ada.
13. Upaya yang dapat dilakukan
guru dalam mengatasi stress
yang dialami peserta didik.
1. Menciptakan iklim sekolah
yang kondusif
Iklim sekolah yang sehat,
disamping dibutuhkan untuk
membangkitkan motivasi belajar
siswa, juga diperlukan untuk
mengantisipasi timbulnya
perasaan tidak nyaman dan
stress dalam diri siswa, yang
nantinya akan mempengaruhi
prestasi belajar mereka.
‐
2. Melaksanakan Program
Pelatihan Penanggulangan
Stress
Kondisi stress yang dialami
peserta didik di sekolah dapat
diatasi oleh guru dengan
melaksanakan program
pelatihan inokulasi stress (stress
inoculation training). Inokulasi
stress merupakan salah satu
strategi atau teknik kognitif-
perilaku (cognitive-behaviour)
dalam program-program terapi
dan konseling.
13
14. 3. Mengembangkan resiliensi
peserta didik
Wolins mengajukan tujuh
karakteristik internal sebagai
tipe orang yang resilien, yaitu:
1. Inisiatif
2. Independen
3. Berwawasan
4. Relationship
5. Humor
6. Kreativitas
7. Moralitas
14