Dokumen menjelaskan pengukuran resiko proyek dengan menggunakan distribusi peluang dan nilai harapan. Dua proyek dievaluasi berdasarkan ragam dan simpangan baku untuk menentukan resiko mana yang lebih kecil. Proyek A memiliki resiko lebih kecil dibanding Proyek B karena memiliki ragam dan simpangan baku yang lebih rendah.

1. Pengukuran Resiko Dengan Distribusi Peluang
Cth. Soal:
Proyek
(1)
Perekonomian
(2)
Pend. Subjektif
(3)
Laba
(4)
Peluang
(5) = (3) : Σ(3)
Nilai Harapan
(6) = (4) x (5)
A
Membaik 15 6.000 15/50 = 0,3 1.800
Biasa 20 5.000 20/50 = 0,4 2.000
Resesi 15 4.000 15/50 = 0,3 1.200
50 5.000
B
Membaik 15 8.000 15/50 = 0,3 2.400
Biasa 20 5.000 20/50 = 0,4 2.000
Resesi 15 2.000 15/50 = 0,3 600
50 5.000
Simp. Baku
(7) = (4) - Σ(5)
Ragam
(8) = (7)2
Peluang
(9) = (5)
Nilai Harapan
(10) = (8) x (7)
1.000 1.000.000 0,3 300.000
0 0 0,4 0
- 1.000 0,3 300.000
Ragam A 600.000
Simpangan Baku A = √600.000 774,59
3.000 9.000.000 0,3 2.700.000
0 0 0,4 0
- 3.000 9.000.000 0,3 2.700.000
Ragam B 5.400.000
Simpangan Baku B = √5.400.000 2.323,79
Jadi, Proyek yang lebih layak adalah proyek A karena resikonya lebih kecil dg Ragam (600.000) dan
Simp.Baku (774,59) dibanding Proyek B dg Ragam (5.400.000) dan Simp.Baku (2.323,79).
Koefisien Variasi (CV) = Simp.Baku : Σnilai harapan
CVA = 774,59/5.000 = 0,1549 CVB = 2.323,79/5.000 = 0,4647
Hasil diatas menunjukkan bhw Proyek B lebih bervariasi dr Proyek A.