SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
Makalah Ilmiah

“Minimnya Implementasi Pancasila Mengakibatkan
      Krisis Moral Bagi Bangsa Indonesia”




                 Disusun Oleh

               Retna Rindayani

                  201042017




   Penugasan Makalah Ilmiah Pancasila dan

              Bahasa Indonesia

        Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen

                 KOSGORO

                 Jakarta 2011
Kata Pengantar

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan makalah
yang berjudul “Minimnya Inplementasi Pancasila Mengakibatkan Krisis
Moral Bagi Bngsa Indonesia”. Makalah ini diajukan guna memenuhi
tugas mata kuliah Pancasila dan Bahasa Indonesia.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi
penulis. Namun penyusun        menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan
bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

   1. Dosen Pancasila dan Bahsa Indonesia, Bapak Doni yang telah
      memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga penulis
      termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
   2. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan
      Mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran
bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penyusun sehingga
tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.
BAB I
                               Pendahuluan

1.1   Latar Belakang

  Indonesia adalah Negara yang berasaskan Pancasila. Panca yang
  berarti lima dan sila yang berarti prinsip, dua bahasa ini berasal dari
  bahasa sansekerta. Lima prinsip itu terdiri dari : Ketuhanan Yang
  Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan
  Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
  dalam permusyawaratan perwakilan dan Keadilan social bagi
  seluruh rakyat Indonesia. Kelima sila dalam Pancasila merupakan
  kesatuan      yang   bulat    dan   utuh   sehingga   pemahaman    dan
  pengamalannya harus mencakup semua nilai yang trekandung
  didalamnya. Lima prinsip inilah yang menjadi dasar Negara ini
  berdiri. Pancasila yang merupakan tatanan nilai yang digali dari nilai-
  nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang sudah sejak ratusan
  tahun lalu tumbuh dan berkembang di Indonesia dapat dijabarkan
  pula Pancasila adalah nilai-nilai kehidupan Indonesia sejak jaman
  nenek moyang sampai sekrang. Dalam hal tersebut terdapat
  perbedaan antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat lain.
  Nilai-nilai   kehidupan      tersebut   mewujudkan    amal   perbuatan,
  pembawaan serta watak orang Indonesia. Indonesia mempunyai ciri
  sendiri yang merupakan kepribadiannya. Kepribadian yang telah
  mendarah daging inilah sebagai alas an Pancasila dijadikan sebagai
  dasar Negara Indonesia. Tidak satupun diperkenankan untuk
  merubah isi dari bunyi Pancasila ini, satu kalimat bahkan satu
  katapun karena dengan merubah Pancasila ini maka secara
  otomatis ia merubah pondasi negara. Ini mencerminkan betapa
  pentingnya kedudukan Pancasila. Namun di era globalisasi ini
banyak nilai-nilai Pancasila yang tergerus atau tergeser oleh nilai-
nilai barat yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia ini
merupakan jawaban kuat atas krisis moral yang terjadi pada bangsa
kita saat ini. Ini merupakan ancaman sekaligus tantangan bagi
bangsa Indonesia untuk terus menjaga nilai-nilai Pancasila agar
tidak tenggelam dengan selalu mengimplementasikan pancasila
dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian masyarakat menganggap ini
hal sepele, namun pada kenyatannya ini sulit untuk dilaksanakan.
Untuk bertindak bermoral tidaklah semudah seperti mengucapkan,
realitasnya masyarakat kita masih banyak yang lebih senang
bertindak amoral tetapi mendatangkan keuntungan dibandingkan
bermoral    tidak   menghasilkan.    Tindakan       kriminal    seperti
pengeboman, pemerkosaan, perampokan, pembunuhan, korupsi,
kulusi, dan nepotisme setiap hari menghiasi media cetak maupun
media elektronik. Dalam Kondisi seperti ini manusia telah lupa akan
hekikatnya, baik sebagai makluk yang berTuhan, makluk sosial,
maupun sebagai makluk pribadi sehingga tidak lagi menjalankan
tugasnya sebagai kalifah di muka bumi dengan baik. Justru mereka
melakukan    tindakan-tindakan   amoral   seperti    korupsi,   kolusi,
nepotisme serta tindakan-tindakan curang lainnya. Dalam kehidupan
masyarakat sekarang kita sering dipertontonkan tindakan-tindakan
ketidakjujuran, ketidakadilan, dan kecurangan-kecurangan yang lain
(tindakan amoral) yang kesemuanya itu hanya untuk kepentingan
sesaat. Tindakan-tindakan semacam itu sudah merasuk dalam
sendisendi kehidupan yang suatu saat akan menghancurkan
kehidupan bangsa. Untuk membentuk manusia yang bermoral
tersebut perlu adanya kerjasama antar berbagai komponen bangsa
secara senergi dan sistemik yang diwujudkan dalam suatu program.
1.2 Rumusan Masalah

  a. Apa arti dari krisis moral?
  b. Apa penyebab terjadinya krisis moral?
  c. Bagaimana mengatasi terajadinya krisis moral?
1.3     Tujuan

      Memenuhi tugas Bapak Doni selaku Dosen pembimbing Mata
      Kuliah Pancasila dan Bahasa Indonesia sebagai salah satu tugas
      akhir semester 1.


1.4     Manfaat

      - Menambah pengetahuan sejauh mana implementasi/pelaksanaan
        nilai-nilai Pancasila mengakibatkan terjadinya Krisis Moral yang
        terjadi pada bangsa Indonesia saat ini.

      - Sebagai referensi bagi mahasiswa/i lain yang ingin mengerjakan
        makalah dengan tema yang sama

      - Sebagai bahan untuk belajar dalam meningkatkan pengetahuan
        secara detail tentang Pentingnya Pelaksanaan Pancasila dalam
        memelihara nilai-nilai Pancasila
BAB II
                             Pembahasan

        Pada hakikatnya, Pancasila mencerminkan nilai keseimbangan,
keserasian, keselarasan, persatuan dan kesatuan, kekeluargaan,
kebersamaan dan kearifan dalam membina kehidupan nasional.
Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar Negara
mempunyai kekuatan hokum yang mengikat para penyelenggara
Negara, para pimpinan pemerintahan, dan seluruh rakyat Indonesia.
Pengejawantahan       Pancasila     dalam    kehidupan   bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara diaktualisasikan dengan terbinanya aspek
dan dimensi kehidupan nasional yang dinamis, utuh dan menyeluruh,
mampu mempertahankan identitas dan integritas dalam mewujudkan
cita-cita nasional. Tidak hanya itu Pancasila juga dapat dijadikan
sumber motivasi bagi perjuangan seluruh bangsa Indonesia dalam
menata kehidupan yang berdaulat dan mandiri.
        Namun tampaknya Pancasila yang kedudukannya begitu penting,
sekarang nilai-nilainya sudah terpinggirkan. Nilai-nilai Pancasila tidak
sepenuhnya dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam Kondisi seperti saat ini manusia telah lupa akan hekikatnya, baik
sebagai makluk yang berTuhan, makluk sosial, maupun sebagai makluk
pribadi sehingga tidak lagi menjalankan tugasnya sebagai khalifah di
muka bumi dengan baik. Sifat dasar manusia yang serakah dan selalu
ingin   mendapatkan     lebih.    Terlebih   manusia   yang   tidak   bisa
mengendalikan sifat dasarnya itu dengan menghalalkan semua cara
sampai mengesampingkan atau bahkan menghilangkan etika-etika
moral kehidupan serta menyimpang dari norma Pancasila. Dari situlah
awal mula semua masalah yang serba kompleks yang menjalar
kesemua aspek kehidupan dan tidak terbatas hingga akhirnya
mengakibatkan Krisis Moral yang kian merajalela.
        Hendaknya dalam menjalankan kehidupan berbangsa harus
menjunjung nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, agar nilai
norma dan sikap yang dijabarkan benar-benar menjadi bagian yang
utuh dan dapat menyatu dengan kepribadian setiap individu Indonesia,
sehingga dapat mengatur dan memberi arah kepada tingkah laku dan
tindak tanduk manusia itu sendiri. Setiap gerak, arah dan cara kita juga
harus senantiasa dijiwai oleh Pancasila. Karena pada dasarnya setiap
tingkah laku merupakan interaksi antara wadah dan isi, yang terdiri dari
tingkah laku batiniah dan lahiriah. Tingkah laku batiniah mencerinkan
jiwa, semangat, dan mentalitas, sedangkan lahiriah meliputi tindakan
dan perbuatan. Yang keduanya mencerminkan identitas dan jati diri
bangsa Indonesia.
        Pancasila yang bulat dan utuh akan memberikan kita keyakinan
kepada rakyat dan bangsa Indonesia bahwa kebahagiaan hidup akan
tercapai apabila didasarkan atas keserasian dan keselarasan serta
keseimbangan.     Baik dalam hubungan manusia dengan Tuhan,
manusia dengan masyarakat, manusia dengan alam maupun dalam
mengejar kemajuan lahiriah dan batiniah. Namun mereka justru
melakukan tindakan-tindakan amoral seperti korupsi, kolusi, nepotisme
serta tindakan-tindakan curang lainnya. Dalam kehidupan masyarakat
sekarang kita sering dipertontonkan tindakan-tindakan ketidakjujuran,
ketidakadilan, dan kecurangan-kecurangan yang lain (tindakan amoral)
yang kesemuanya itu hanya untuk kepentingan sesaat. Tidak jarang
untuk   memenuhi    kebutuhan    hidup   para   pedagang    mengurangi
timbangannya, para penegak hukum tidak lagi menegakan keadilan,
para birokrat dan pejabat negara asyik meningkatkan KKNnya,
sedangkan rakyat kecil lebih banyak menerima akibatnya. Bangsa
Indonesia seharusnya prihatin dengan kondisi ini dimana sebenarnya
bangsa ini mempunyai prinsip yang dituangkan dalam ideology
Pancasila. Ideologi secara praktis diartikan sebagai system dasar
seseorang tentang nilai-nilai dan tujuan-tujuan serta sarana-sarana
pokok untuk mencapainya. Jika diterapkan oleh Negara maka ideologi
diartikan sebagai kesatuan gagasan-gagasan dasar yang disusun
secara sistematis dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan
kehidupannya, baik sebagai individu, social, maupun dalam kehidupan
bernegara.Pancasila sebagai Ideologi Terbuka, Pancasila jika dilihat
dari nilai-nilai dasarnya, dapat dikatakan sebagai ideologi terbuka.
Dalam ideologi terbuka terdapat cita-cita dan nilai-nilai yang mendasar,
bersifat tetap dan tidak berubah. Oleh kareanya ideologi tersebut tidak
langsung bersifat operasional, masih harus dieksplisitkan, dijabarkan
melalui penafsiran yang sesuai dengan konteks jaman. Pancasila
sebagai ideologi terbuka memiliki ideologi-ideologi idealitas, normative
dan realities. Namun apakah semua itu benar-benar di hayati dan
dilaksanakan oleh semua lapisan masyarakat? Tidak. Ya jawaban itu
begitu jelas. Pemahaman terhadap Pancasila dewasa ini semakin
mengendur oleh tergerusnya pemikiran-pemikiran dan perilaku yang
semakin jauh dari nilai-nilai pancasila itu sendiri. Padahal dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara Pancasila masih memiliki
relevansi dengan kehidupan kekinian. Bisa kita lihat krisis moral yang
terus merajalela. bangsa tercinta yg tampak bersih dan aman ternyata
masih menyisakan kesemrawutan, terutama masalah krisis moral yang
seolah luput dari kepedulian. Dulu, Indonesia dikenal sebagai negara
yang ramah berpenduduk penuh etika dan sopan santun. Masyarakat
masih menjunjung tinggi tata krama dalam pergaulan sebagaimana
anak bersikap pada orang tua, orang tua kepada yang lebih muda,
maupun pada hubungan antar teman. Dan pertumbuhan teknologi
informasi yang semakin pesat. Mau tidak mau ikut berpengaruh pada
perilaku masyarakat. Disadari ataupun tidak, dalam realitanya moral
merupakan sesuatu yang sangat berpengaruh dalam kehidupan kita
dan akan menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan sosial
masyarakat. Para ahli mendefinisikan moral sebagai perbuatan manusia
yang berkaitan dengan baik dan buruk, meskipun tidak berlaku untuk
semua orang dan bangsa. Baik dan buruk dalam arti etis memiliki
peranan sangat penting dalam hidup manusia. Bukan saja sekarang ini,
tetapi juga masa lampau dan sepanjang masa. Ilmu-ilmu seperti
antropologi budaya dan sejarah menjelaskan bahwa pada semua
bangsa dan dalam segala zaman ditemukan keinsafan tentang baik dan
buruk, tentang mana yang harus dilakukan, dan yang tidak boleh
dilakukan. Apabila moral tidak lagi diindahkan, maka berbagai
kekacauan dan permasalahan bangsa akan senantiasa muncul di
masyarakat. Ketika moral telah diabaikan, lalu bagaimana jadinya, jika
negara kita kelak benar-benar dipegang oleh generasi yang tidak
bermoral? maka dapat dipastikan yang ada hanya kebobrokan di segala
bidang dan sisi kehidupan. Ada sebuah ungkapan yang menyatakan
bahwa “jumlah anak-anak hanya 25% dari total penduduk, tetapi
menentukan    100%    masa    depan    bangsa”.    Ungkapan    tersebut
menunjukkan betapa besarnya pengaruh generasi muda terhadap maju-
mundurnya sebuah bangsa. Untuk itu kualitas generasi muda sangat
berpengaruh terhadap kualitas sebuah bangsa. Manakala generasi
mudanya “bobrok”, maka “bobrok” pula bangsa tersebut. Manakala
generasi mudanya “latah”, maka “latah” pula bangsa tersebut.
Sebaliknya manakala generasi mudanya jujur, tekun, sopan, cinta
damai, kerja keras, dan bertanggungjawab, maka dipastikan akan baik
pula kualitas bangsa tersebut. Dari itu persoalan moral harus menjadi
hal yang diperhatikan dalam kehidupan sosial masyarakat. Ini sebabnya
Krisis Moral jauh lebih berbahaya dari krisis lainya. Krisis Moral akan
melumpuhkan        segala      aspek/sendi        dalam       kehidupan
bermasyarakat/bernegara. Salah satu penyebab utama kegagalan
pendidikan Pancasila pada masa lalu adalah metode penyampaiannya
yang cenderung mendoktrinasi peserta didik tanpa implementasi nyata,
dilaksanakan secara represif sehingga menimbulkan stigma buruk yang
membuat pendidikan Pancasila tidak lagi diminati sehingga masyarakat
tidak memiliki Idiologi yang bagus dalam penerapanya dan ditambah
lagi dengan globalisasi yang masuk ke Indonesia berdampak pada
hilangnya kebanggaan sebagai bangsa dan tergerusnya tata karma.
Dengan adanya globalisasi, kita dapat saksikan nilai-nilai luhur budaya
bangsa yang terkandung dalam Pancasila terpinggirkan seperti
kekeluargaan, gotong-royong, toleransi, musyawarah mufakat dan
digantikan oleh individualisme, kebebasan tanpa batas dan sebagainya.
Sebenarnya Bangsa Indonesia memiliki Ideologi yang luhur yaitu
Pancasila akan tetapi Idiologi ini sekarang tidak dijalankan secara murni
dan konsekuen sehingga yang terjadi adalah keserakahan dan
kekacauan dimana mana. Tuhan juga memberikan berbagai hal yang
sangat menakjubkan di negeri ini dan bangsa Indonesia tidak bisa
memanfaatkan potensi-potensi karena mengalami krisis moral. Jadi
segala tindakanya tidak menyentuh Asas Ketuhanan, Kemanusian,
Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila sebagai warisan bangsa dapat digolongkan sebagai budaya
sebab kompleksitas masyarakat Indonesia pada dasarnya dibangun
selaras paham-paham dalam Pancasila. Dalam budaya Pancasila juga
dianut dan dikembangkan sikap kekeluargaan yang dilandasi oleh
semangat kebersamaan, kesediaan untuk saling mengingatkan, saling
mengerti dan mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan
pribadi dan golongan. Itu berarti kesadaran introspkesi dan saling
mengingatkan satu sama lain mampu menekan tingkat krisis moral saat
ini. Bisa kita bayangkan jika setiap individu bertindak tidak sesuai
aturan, minimnya introspeksi dan sikap apatis akan menambah
keterpurukan bangsa ini serta meningkatkan tingkat krisis moral yang
pada akhirnya akan menghancurkan bangsa ini. Hal ini tidak dapat
disepelekan begitu saja, ini menjadi tanggung jawab semua lapisan
masyarakat, terutama krisis moral yang terjadi dikalangan remaja saat
ini atau dikenal dengan istilah kenakalan remaja. Remaja merupakan
cikal bakal pemegang tampuk keberhasilan dunia. Namun kita akan
miris melihat fenomena yang menimpa generasi penerus kita saat ini.
Sederet kenakalan remaja semakin marak terjadi. Kenakalan Remaja
(juvenile    delinquency)      merupakan        perilaku     jahat     atau
kejahatan/kenakalan     anak-anak     muda,    merupakan      gejala   sakit
(patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan
oleh salah satu bentuk pengabaian sosial sehingga mereka itu
mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang. Faktor-faktor
penyebab timbulnya kenakalan remaja yaitu bisa timbul dari dalam
(internal), maupun dari luar (eksternal). Faktor dari dalam antara lain
yaitu: krisis identitas, kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor dari luar
yaitu keluarga, teman sebaya yang kurang baik (salah pergaulan), serta
komunitas atau lingkungan tempat tinggal yang kurang baik. Di era yang
serba modern ini gaya kebarat baratan sudah mulai melekat di kalangan
pelajar. Bahkan untuk menunjukkan eksisitensi mereka, remaja dan
pelajar rela melakukan hal hal yang bersifat negatif guna meraih label
“anak gaul”. Bahkan sebagian kalangan remaja mengatakan kalau
belum bisa mabuk, balap liar itu belum dinamakan anak gaul. Remaja
menganggap mengikuti kebudayaan daerahnya merupakan tanda tidak
gaul, tidak cocok untuk diikuti dan dilesterakian dizaman modern seperti
saat ini. Pada akhirnya krisis moral atau dekadensi moral generasi
muda Indonesia merupakan tanggungjawab kita bersama. Hal ini sudah
waktunya ditangani secara serius tidak hanya oleh sekolah melainkan
juga orang tua dan seluruh elemen masyarakat. Mengatasi para remaja
tidak bisa dengan kekerasan. karena psikologis remaja yang sedang
dalam masa pencarian jati diri. Memerlukan kontrol dan bimbingan dari
orang – orang terdekat, khususnya orang tua. Dalam hal ini keluarga
merupakan benteng utama dalam hal penanganan masalah krisis moral
ini, yang memberikan pengaruh yang sangat signifikan dalam hal
pengajaran moral. Mereka dididik oleh orang tuanya dan dibentuk
seperti apa yang diinginkan orang tuanya. Bila keteladanan dari orang
tua baik, maka akan tergambar dalam moral anak. Jika ini tidak segera
ditangani, dikhawatirkan krisis moral di kalangan pelajar akan semakin
mengalami kemerosotan. Sungguh disayangkan jika sikap atas
sejumlah pelajar yang merupakan penerus bangsa yang akhir-akhir ini
bebas berkeliaran melakukan aksi seperti bolos pada jam belajar lebih
asik nongkrong di warnet, PS (Play Station) sambil merokok dan
minum-minuman beralkohol. Bagaimanapun sikap-sikap negative yang
ditunjukkan remaja saat ini bukan tanpa sebab, sebagaimana diketahui
dengan adanya tekhnologi yang semakin canggih juga merupakan
faktor pendukung krisis moral bangsa kita. Kemajuan informasi di satu
sisi remaja merasa diuntungkan dengan adanya media yang membahas
seputar masalah dan kebutuhan mereka, sedangkan di sisi lain media
merasa kaum remajalah yang tepat menjadi konsumen dari berbagai
produk yang ditawarkan. Seperti diketahui bersama bahwa media,
berperan besar dalam pembentukan budaya masyarakat dan proses
peniruan gaya hidup, tidak mengherankan pada masa sekarang adanya
perubahan cepat dalam teknologi informasi menimbulkan pengaruh
negatif, meskipun pengaruh positifnya masih terasa. Kalau dapat
diumpamakan remaja perkotaan sudah tertular dengan gaya hidup
barat. Hal ini terlihat pada remaja mengikuti perkembangan mode dunia,
mulai dari fashion, gaya rambut, cashing HP yang berganti-ganti,
pakaian dan sebagainya. Melalui pengaruh ini, remaja diajarkan untuk
hidup boros dan menjadi tidak kritis terhadap persoalan sosial yang
terjadi dimasyarakat karena terbuai dengan perkembangan zaman.
Lebih jauh lagi, dampak bagi remaja dapat dilihat khususnya remaja
perempuan cenderung tertanam dalam pandangan mereka jika
perempuan menarik adalah perempuan yang agresif dan seksi.
Perkembangan IPTEK dan perkembangan masyarakat global yang
berkaitan dengan dunia tanpa batas merupakan tantangan bagi bangsa
Indonesia karena perkembangan tersebut akan dapat mempengaruhi
pola piker, pola sikap dan pola tindak masyarakat Indonesia dalm
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Selain itu, dengan semakin
mudahnya remaja mendapatkan VCD porno dan internet yang
menampilkan gambar-gambar porno, membuat para remaja penasaran
untuk mencobanya, malalui kehidupan seks bebas atau bahkan jika
hasrat seksualnya tinggi bisa nekat melakukan pemerkosaan.Di
samping itu juga, terdapat juga pemilik warung kecil terlihat menjajakan
“kondom”, pemilik warung tersebut menegaskan bahwa yang menjadi
pembeli utama adalah kaum remaja tidak terlepas dari kalangan lain.
Dalam pada itu, terdapat juga fenomena kehidupan remaja diperkotaan
sering terlihat terdapat berduaan pasangan muda-mudi yang belum
resmi melakukan sikap tidak sesuai dengan norma, ironisnya lagi
terkadang terjadi penggeledahan oleh pihak yang berwenang karena
terdapat praktek mesum. Selain itu juga remaja putri yang berjilbab pun
patut    dipertanyakan,   meskipun      tidak   semuanya.      Sungguh
pemandangan yang kiranya menandakan bahwa moral remaja bangsa
ini mulai merosot. Inilah PR yang panjang bagi para pemikir bangsa ini
untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi krisis moral para pelajar
sekarang. Mencermati fenomena bangsa yang sedang dilanda krisis
dan mulai menghirup udara demokrasi, maka reformasi di bidang
pendidikan harus melibatkan semua komponen pendukungnya baik
siswa, guru, sekolah, maupun manajemen pengelolanya.Oleh sebab itu
siswa, guru, sekolah, birokrat, orang tua, seluruh lapisan masyarakat
harus bahu membahu bekerja keras untuk meningkatkan potensi
Sumber    Daya    Manusia    (SDM)    melalui   pendidikan,   sehingga
menghasilkan SDM yang berpengetahuan, terampil, sehat jasmani dan
rohani, kreatif, inovatif, dan berbudi pekerti. Untuk itu lembaga
pendidikan menempati posisi strategis, sebab baik buruknya bangsa ini
tercermin dari hasil pendidikan sebelumnya. Kiranya sangat tepat dan
ideal bila mulai sekarang dimasukkan mata pelajaran budi pekerti yang
bertujuan untuk menciptakan moral pelajar yang lebih baik.Mengenai
pelajaran budi pekerti ini, dulu pernah ada, dan masih membekas dalam
diri pelajar yang pernah mengalaminya. Misalnya untuk kelas I Sekolah
Dasar, pelajar diajari bagaimana cara memegang pensil yang baik
sehingga tulisannya menjadi rapi, baik, dan dapat terbaca. Kuku-kuku
siswa selalu dilihat oleh guru, bila terlalu panjang langsung diberi
sangsi, rambutnya yang panjang langsung dipotong. Kerapian setiap
hari diperhatikan, dan seterusnya. Semuanya dilakukan secara terus
menerus tanpa mengganggu jalannya proses belajar. Bahkan, setiap
minggu diadakannya razia terhadap siswa didalam kelas, tampaknya
fungsi control dan pemberian sangsi langsung lebih dikedepankan
sehingga anak selalu mengingat bahwa yang ini baik dan yang itu tidak
baik. Di sinilah kunci pelajaran budi pekerti yaitu fungsi kontrol sejak
anak usia dini. Sekarang ini yang periu dipikirkan bersama adalah
mekanisme kontrol bagaimana yang efektif untuk diterapkan pada saat
ini. Maraknya tawuran pelajar yang brutal, keras dan anarkis tak luput
dari lepasnya fungsi kontrol sekolah terhadap budi pekerti siswanya.
Pentingnya pendidikan budi pekerti terhadap anak didik juga didasarkan
pada pentingnya iman, akhlaq dan moral. Terkait dengan pelajaran budi
pekerti ini, sebenamya telah banyak pelajaran yang diajarkan disekolah
yang menitik beratkan pada etika moral dan adab yang santun seperti
pendidikan Agama, PPKN, dan BK (bimbingan konseling). Tetapi itu
semua telah terbukti tidak mampu membentuk budi pekerti yang baik.
Karena titik berat pada pelajaran ini hanya pada nilai saja, bukan pada
perilaku para siswa dalam keseharian, Oleh karena itu, apabila
pelajaran budi pekerti benar-benar diterapkan di sekolah, maka disini
memberikan beberapa alternatif pemikiran yang perlu dipikirkan sebagai
sumbangsih. Karena itu, Pendidikan kewarganegaraan tidak kalah
pentingnya untuk terus ditingkatkan dan dikembangkan disemua jalur,
jenis dan jenjang pendidikan dalam usaha menekan tingkat Krisis Moral
yang pada dsarnya dimaksudkan agar semua masyarakat Indonesia
memilii wawasan kesadaran bernegara untuk bela Negara dan memiliki
pola pikir, pola sikap dan perilaku sebagai pola tindak yang cinta tanah
air berdasarkan Pancasila. Apabila anak bangsa sudah sadar dan
kembali     pada       Ideologi    Pancasila     &     UUD'45       dan
mengimplementasikannya secara murni dan konsekuen maka secara
otomatis pula akan mengikis Krisis Moral yang sudah mengakar kuat
pada bangsa ini. Bahkan Indonesia akan menjadi MERCUSUAR DUNIA
bilamana     seluruh     Anak     Bangsa       bisa    bersatu     padu
membangun/mengelola Sumber Daya Alam yang berlimpah di bumi
pertiwi atas dasar ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan
keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
BAB III

                              Penutup

3.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Maraknya Krisis Moral yang
melanda Bangsa Indonesia saat ini tidak lain disebabkan penghayatan
dan pengimplementasian nilai-nilai Pancasila sangat minim terutama di
kalangan Remaja yang lebih mengagung-agungkan kebudayaan asing
dibanding kebudayaannya sendiri, sikap apatis antar penduduk
terhadap Pancasila, dan sikap antusias pemerintah yang lebih
memikirkan kondisi fisik dibandingkan kondisi nonfiisk (mental) bangsa
Indonesia.
3.2 Saran

Perlu perhatian serta partisipasi yang tidak kecil tidak hanya bagi
Remaja, namun Pemerintah serta seluruh elemen masyarakat dalam
mengurangi krisis moral agar tidak tejadi kemandulan bangsa.
Penanaman nilai serta mengimplementasikannya dalam kehiduppan
sehari-hari serta cermat dalam menyaring kebudayaan-kebudayaan
asing yang kerap menjadi faktor lunturnya nilai-nilai Pancasila, dan
mengambil segi positif dari masuknya kebudayaan tersebut.
Daftar Pustaka

http://mulyaihza.blogspot.com/2010/05/krisis-moral-penghancur-
kehidupan.html . Mulyadi, M. Pd

Indonesia alami Krisis Moral. www.detikpertama.com .

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Power Point Pendidikan Pancasila ( Pancasila Vs Agama)
Power Point Pendidikan Pancasila ( Pancasila Vs Agama)Power Point Pendidikan Pancasila ( Pancasila Vs Agama)
Power Point Pendidikan Pancasila ( Pancasila Vs Agama)an isa
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan
Pancasila dalam konteks ketatanegaraanPancasila dalam konteks ketatanegaraan
Pancasila dalam konteks ketatanegaraanSindy Septiawan
 
Dampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politik
Dampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politikDampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politik
Dampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politikSchool
 
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar NegaraMakalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negaraprima1999
 
Presentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Presentasi Kerukunan Antar Umat BeragamaPresentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Presentasi Kerukunan Antar Umat BeragamaLia Oktaviani
 
Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945
Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945
Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945Dameria Siahaan
 
Pancasila sebagai sistem filsafat (3)
Pancasila sebagai sistem filsafat (3)Pancasila sebagai sistem filsafat (3)
Pancasila sebagai sistem filsafat (3)sunnysidemochi
 
tujuan pembukaan UUD 1945
tujuan pembukaan UUD 1945tujuan pembukaan UUD 1945
tujuan pembukaan UUD 1945Riska hardiati
 
filsuf alfarabi
filsuf alfarabifilsuf alfarabi
filsuf alfarabihudayoi
 
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde BaruPancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde BaruRachmat Narendra
 
Pancasila Sebagai Idiologi Terbuka
Pancasila Sebagai Idiologi TerbukaPancasila Sebagai Idiologi Terbuka
Pancasila Sebagai Idiologi Terbukamayasungeb
 
Pancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaan
Pancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaanPancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaan
Pancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaanNur Pratiwi
 
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSAPANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSAEgar Fatmala
 
Hak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaHak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaAhmad Royhan Nst
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatTri Endah Lestari
 

Was ist angesagt? (20)

( 2 ) pncasila dalam arus sejarah kelompok 3
( 2 ) pncasila dalam arus sejarah kelompok 3( 2 ) pncasila dalam arus sejarah kelompok 3
( 2 ) pncasila dalam arus sejarah kelompok 3
 
Power Point Pendidikan Pancasila ( Pancasila Vs Agama)
Power Point Pendidikan Pancasila ( Pancasila Vs Agama)Power Point Pendidikan Pancasila ( Pancasila Vs Agama)
Power Point Pendidikan Pancasila ( Pancasila Vs Agama)
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan
Pancasila dalam konteks ketatanegaraanPancasila dalam konteks ketatanegaraan
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan
 
Tugas pkn ppt
Tugas pkn pptTugas pkn ppt
Tugas pkn ppt
 
Dampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politik
Dampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politikDampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politik
Dampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politik
 
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar NegaraMakalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Presentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Presentasi Kerukunan Antar Umat BeragamaPresentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Presentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
 
Bab III Sejarah Muhammadiyah.pptx
Bab III Sejarah Muhammadiyah.pptxBab III Sejarah Muhammadiyah.pptx
Bab III Sejarah Muhammadiyah.pptx
 
Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945
Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945
Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945
 
Pancasila sebagai sistem filsafat (3)
Pancasila sebagai sistem filsafat (3)Pancasila sebagai sistem filsafat (3)
Pancasila sebagai sistem filsafat (3)
 
Artikel pancasila
Artikel pancasilaArtikel pancasila
Artikel pancasila
 
tujuan pembukaan UUD 1945
tujuan pembukaan UUD 1945tujuan pembukaan UUD 1945
tujuan pembukaan UUD 1945
 
filsuf alfarabi
filsuf alfarabifilsuf alfarabi
filsuf alfarabi
 
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde BaruPancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru
 
Pancasila Sebagai Idiologi Terbuka
Pancasila Sebagai Idiologi TerbukaPancasila Sebagai Idiologi Terbuka
Pancasila Sebagai Idiologi Terbuka
 
Pancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaan
Pancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaanPancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaan
Pancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaan
 
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSAPANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
 
Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar NegaraPancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar Negara
 
Hak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaHak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasila
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 

Ähnlich wie KRISIS MORAL

Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Nia Khusnul Chotimah
 
Tugas besar pancasila
Tugas besar pancasilaTugas besar pancasila
Tugas besar pancasilaeigydarmadi
 
Tugas pendidikan pancasila m. samantha dewi (5113414047)
Tugas pendidikan pancasila   m. samantha dewi (5113414047)Tugas pendidikan pancasila   m. samantha dewi (5113414047)
Tugas pendidikan pancasila m. samantha dewi (5113414047)natal kristiono
 
Sikap positif terhadap pancasila pk n print
Sikap positif terhadap pancasila pk n printSikap positif terhadap pancasila pk n print
Sikap positif terhadap pancasila pk n printPMR SMAN 1 Polewali
 
2017 c r.mohamad ardan maulana
2017 c r.mohamad ardan maulana2017 c r.mohamad ardan maulana
2017 c r.mohamad ardan maulanamohamad ardan
 
2017 c r.mohamad ardan maulana
2017 c r.mohamad ardan maulana2017 c r.mohamad ardan maulana
2017 c r.mohamad ardan maulanamohamad ardan
 
MAKALAH pancasila.docx
MAKALAH pancasila.docxMAKALAH pancasila.docx
MAKALAH pancasila.docxVellaSufa
 
Tugas tutorial-ke-3-pkn-siap
Tugas tutorial-ke-3-pkn-siapTugas tutorial-ke-3-pkn-siap
Tugas tutorial-ke-3-pkn-siapZainuddin Zain
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Irvan Berutu
 
Pancasila dalam sejarah indonesia
Pancasila dalam sejarah indonesiaPancasila dalam sejarah indonesia
Pancasila dalam sejarah indonesiaRokhma Wahyuni
 
pendapat dan analisa nilai2 pancasila
pendapat dan analisa nilai2 pancasilapendapat dan analisa nilai2 pancasila
pendapat dan analisa nilai2 pancasilaaufalina
 
kedudukan__fungsi_pancasila-1 (1).pptx
kedudukan__fungsi_pancasila-1 (1).pptxkedudukan__fungsi_pancasila-1 (1).pptx
kedudukan__fungsi_pancasila-1 (1).pptxMellyAnita
 

Ähnlich wie KRISIS MORAL (20)

Model model penanaman nilai
Model model penanaman nilaiModel model penanaman nilai
Model model penanaman nilai
 
Model model penanaman nilai
Model model penanaman nilaiModel model penanaman nilai
Model model penanaman nilai
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
 
Tugas besar pancasila
Tugas besar pancasilaTugas besar pancasila
Tugas besar pancasila
 
Tugas pendidikan pancasila m. samantha dewi (5113414047)
Tugas pendidikan pancasila   m. samantha dewi (5113414047)Tugas pendidikan pancasila   m. samantha dewi (5113414047)
Tugas pendidikan pancasila m. samantha dewi (5113414047)
 
Sikap positif terhadap pancasila pk n print
Sikap positif terhadap pancasila pk n printSikap positif terhadap pancasila pk n print
Sikap positif terhadap pancasila pk n print
 
Tugas kwn
Tugas kwn Tugas kwn
Tugas kwn
 
2017 c r.mohamad ardan maulana
2017 c r.mohamad ardan maulana2017 c r.mohamad ardan maulana
2017 c r.mohamad ardan maulana
 
2017 c r.mohamad ardan maulana
2017 c r.mohamad ardan maulana2017 c r.mohamad ardan maulana
2017 c r.mohamad ardan maulana
 
MAKALAH pancasila.docx
MAKALAH pancasila.docxMAKALAH pancasila.docx
MAKALAH pancasila.docx
 
Tugas tutorial-ke-3-pkn-siap
Tugas tutorial-ke-3-pkn-siapTugas tutorial-ke-3-pkn-siap
Tugas tutorial-ke-3-pkn-siap
 
Toni pancasila
Toni pancasilaToni pancasila
Toni pancasila
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
 
Pancasila dalam sejarah indonesia
Pancasila dalam sejarah indonesiaPancasila dalam sejarah indonesia
Pancasila dalam sejarah indonesia
 
pendapat dan analisa nilai2 pancasila
pendapat dan analisa nilai2 pancasilapendapat dan analisa nilai2 pancasila
pendapat dan analisa nilai2 pancasila
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Tugas Pancasila part 1
Tugas Pancasila part 1Tugas Pancasila part 1
Tugas Pancasila part 1
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
kedudukan__fungsi_pancasila-1 (1).pptx
kedudukan__fungsi_pancasila-1 (1).pptxkedudukan__fungsi_pancasila-1 (1).pptx
kedudukan__fungsi_pancasila-1 (1).pptx
 

Mehr von Retna Rindayani

Pengukuran resiko dengan distribusi peluang
Pengukuran resiko dengan distribusi peluangPengukuran resiko dengan distribusi peluang
Pengukuran resiko dengan distribusi peluangRetna Rindayani
 
(Cepat) Perhitungan pajak
(Cepat) Perhitungan pajak(Cepat) Perhitungan pajak
(Cepat) Perhitungan pajakRetna Rindayani
 
Manajemen lembaga keuangan
Manajemen lembaga keuanganManajemen lembaga keuangan
Manajemen lembaga keuanganRetna Rindayani
 
Pasar semen di indonesia mengarah oligopoli
Pasar semen di indonesia mengarah oligopoliPasar semen di indonesia mengarah oligopoli
Pasar semen di indonesia mengarah oligopoliRetna Rindayani
 
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialLatihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialRetna Rindayani
 
BENARKAH MEMPERTAHANKAN MARKET SHARE LEBIH SULIT DIBANDING MENINGKATKAN VOLUM...
BENARKAH MEMPERTAHANKAN MARKET SHARE LEBIH SULIT DIBANDING MENINGKATKAN VOLUM...BENARKAH MEMPERTAHANKAN MARKET SHARE LEBIH SULIT DIBANDING MENINGKATKAN VOLUM...
BENARKAH MEMPERTAHANKAN MARKET SHARE LEBIH SULIT DIBANDING MENINGKATKAN VOLUM...Retna Rindayani
 
MAKALAH MSDM “PERENCANAAN SDM SEBAGAI SENJATA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ORGA...
MAKALAH MSDM “PERENCANAAN SDM SEBAGAI SENJATA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ORGA...MAKALAH MSDM “PERENCANAAN SDM SEBAGAI SENJATA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ORGA...
MAKALAH MSDM “PERENCANAAN SDM SEBAGAI SENJATA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ORGA...Retna Rindayani
 
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterStatistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterRetna Rindayani
 
Pengantar bisnis manajemen
Pengantar bisnis manajemenPengantar bisnis manajemen
Pengantar bisnis manajemenRetna Rindayani
 
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa InggrisKumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa InggrisRetna Rindayani
 

Mehr von Retna Rindayani (20)

Pengukuran resiko dengan distribusi peluang
Pengukuran resiko dengan distribusi peluangPengukuran resiko dengan distribusi peluang
Pengukuran resiko dengan distribusi peluang
 
Manajemen operasional
Manajemen operasionalManajemen operasional
Manajemen operasional
 
(Cepat) Perhitungan pajak
(Cepat) Perhitungan pajak(Cepat) Perhitungan pajak
(Cepat) Perhitungan pajak
 
Teori ekonomi makro
Teori ekonomi makroTeori ekonomi makro
Teori ekonomi makro
 
Manajemen lembaga keuangan
Manajemen lembaga keuanganManajemen lembaga keuangan
Manajemen lembaga keuangan
 
Sistem informasi sdm
Sistem informasi sdmSistem informasi sdm
Sistem informasi sdm
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
Pasar semen di indonesia mengarah oligopoli
Pasar semen di indonesia mengarah oligopoliPasar semen di indonesia mengarah oligopoli
Pasar semen di indonesia mengarah oligopoli
 
Hukum bisnis
Hukum bisnisHukum bisnis
Hukum bisnis
 
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialLatihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
 
Akuntansi dasar
Akuntansi dasarAkuntansi dasar
Akuntansi dasar
 
BENARKAH MEMPERTAHANKAN MARKET SHARE LEBIH SULIT DIBANDING MENINGKATKAN VOLUM...
BENARKAH MEMPERTAHANKAN MARKET SHARE LEBIH SULIT DIBANDING MENINGKATKAN VOLUM...BENARKAH MEMPERTAHANKAN MARKET SHARE LEBIH SULIT DIBANDING MENINGKATKAN VOLUM...
BENARKAH MEMPERTAHANKAN MARKET SHARE LEBIH SULIT DIBANDING MENINGKATKAN VOLUM...
 
MAKALAH MSDM “PERENCANAAN SDM SEBAGAI SENJATA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ORGA...
MAKALAH MSDM “PERENCANAAN SDM SEBAGAI SENJATA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ORGA...MAKALAH MSDM “PERENCANAAN SDM SEBAGAI SENJATA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ORGA...
MAKALAH MSDM “PERENCANAAN SDM SEBAGAI SENJATA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ORGA...
 
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterStatistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
 
Manajemen Keuangan
Manajemen KeuanganManajemen Keuangan
Manajemen Keuangan
 
Marketing management
Marketing managementMarketing management
Marketing management
 
Pelepasan aktiva tetap
Pelepasan aktiva tetapPelepasan aktiva tetap
Pelepasan aktiva tetap
 
Pengantar bisnis manajemen
Pengantar bisnis manajemenPengantar bisnis manajemen
Pengantar bisnis manajemen
 
Financial statement
Financial statementFinancial statement
Financial statement
 
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa InggrisKumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
 

Kürzlich hochgeladen

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 

KRISIS MORAL

  • 1. Makalah Ilmiah “Minimnya Implementasi Pancasila Mengakibatkan Krisis Moral Bagi Bangsa Indonesia” Disusun Oleh Retna Rindayani 201042017 Penugasan Makalah Ilmiah Pancasila dan Bahasa Indonesia Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen KOSGORO Jakarta 2011
  • 2. Kata Pengantar Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Minimnya Inplementasi Pancasila Mengakibatkan Krisis Moral Bagi Bngsa Indonesia”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pancasila dan Bahasa Indonesia. Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi penulis. Namun penyusun menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dosen Pancasila dan Bahsa Indonesia, Bapak Doni yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini. 2. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan Mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penyusun sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.
  • 3. BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah Negara yang berasaskan Pancasila. Panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip, dua bahasa ini berasal dari bahasa sansekerta. Lima prinsip itu terdiri dari : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Kelima sila dalam Pancasila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang trekandung didalamnya. Lima prinsip inilah yang menjadi dasar Negara ini berdiri. Pancasila yang merupakan tatanan nilai yang digali dari nilai- nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang sudah sejak ratusan tahun lalu tumbuh dan berkembang di Indonesia dapat dijabarkan pula Pancasila adalah nilai-nilai kehidupan Indonesia sejak jaman nenek moyang sampai sekrang. Dalam hal tersebut terdapat perbedaan antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat lain. Nilai-nilai kehidupan tersebut mewujudkan amal perbuatan, pembawaan serta watak orang Indonesia. Indonesia mempunyai ciri sendiri yang merupakan kepribadiannya. Kepribadian yang telah mendarah daging inilah sebagai alas an Pancasila dijadikan sebagai dasar Negara Indonesia. Tidak satupun diperkenankan untuk merubah isi dari bunyi Pancasila ini, satu kalimat bahkan satu katapun karena dengan merubah Pancasila ini maka secara otomatis ia merubah pondasi negara. Ini mencerminkan betapa pentingnya kedudukan Pancasila. Namun di era globalisasi ini
  • 4. banyak nilai-nilai Pancasila yang tergerus atau tergeser oleh nilai- nilai barat yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia ini merupakan jawaban kuat atas krisis moral yang terjadi pada bangsa kita saat ini. Ini merupakan ancaman sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia untuk terus menjaga nilai-nilai Pancasila agar tidak tenggelam dengan selalu mengimplementasikan pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian masyarakat menganggap ini hal sepele, namun pada kenyatannya ini sulit untuk dilaksanakan. Untuk bertindak bermoral tidaklah semudah seperti mengucapkan, realitasnya masyarakat kita masih banyak yang lebih senang bertindak amoral tetapi mendatangkan keuntungan dibandingkan bermoral tidak menghasilkan. Tindakan kriminal seperti pengeboman, pemerkosaan, perampokan, pembunuhan, korupsi, kulusi, dan nepotisme setiap hari menghiasi media cetak maupun media elektronik. Dalam Kondisi seperti ini manusia telah lupa akan hekikatnya, baik sebagai makluk yang berTuhan, makluk sosial, maupun sebagai makluk pribadi sehingga tidak lagi menjalankan tugasnya sebagai kalifah di muka bumi dengan baik. Justru mereka melakukan tindakan-tindakan amoral seperti korupsi, kolusi, nepotisme serta tindakan-tindakan curang lainnya. Dalam kehidupan masyarakat sekarang kita sering dipertontonkan tindakan-tindakan ketidakjujuran, ketidakadilan, dan kecurangan-kecurangan yang lain (tindakan amoral) yang kesemuanya itu hanya untuk kepentingan sesaat. Tindakan-tindakan semacam itu sudah merasuk dalam sendisendi kehidupan yang suatu saat akan menghancurkan kehidupan bangsa. Untuk membentuk manusia yang bermoral tersebut perlu adanya kerjasama antar berbagai komponen bangsa secara senergi dan sistemik yang diwujudkan dalam suatu program.
  • 5. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa arti dari krisis moral? b. Apa penyebab terjadinya krisis moral? c. Bagaimana mengatasi terajadinya krisis moral? 1.3 Tujuan Memenuhi tugas Bapak Doni selaku Dosen pembimbing Mata Kuliah Pancasila dan Bahasa Indonesia sebagai salah satu tugas akhir semester 1. 1.4 Manfaat - Menambah pengetahuan sejauh mana implementasi/pelaksanaan nilai-nilai Pancasila mengakibatkan terjadinya Krisis Moral yang terjadi pada bangsa Indonesia saat ini. - Sebagai referensi bagi mahasiswa/i lain yang ingin mengerjakan makalah dengan tema yang sama - Sebagai bahan untuk belajar dalam meningkatkan pengetahuan secara detail tentang Pentingnya Pelaksanaan Pancasila dalam memelihara nilai-nilai Pancasila
  • 6. BAB II Pembahasan Pada hakikatnya, Pancasila mencerminkan nilai keseimbangan, keserasian, keselarasan, persatuan dan kesatuan, kekeluargaan, kebersamaan dan kearifan dalam membina kehidupan nasional. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar Negara mempunyai kekuatan hokum yang mengikat para penyelenggara Negara, para pimpinan pemerintahan, dan seluruh rakyat Indonesia. Pengejawantahan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diaktualisasikan dengan terbinanya aspek dan dimensi kehidupan nasional yang dinamis, utuh dan menyeluruh, mampu mempertahankan identitas dan integritas dalam mewujudkan cita-cita nasional. Tidak hanya itu Pancasila juga dapat dijadikan sumber motivasi bagi perjuangan seluruh bangsa Indonesia dalam menata kehidupan yang berdaulat dan mandiri. Namun tampaknya Pancasila yang kedudukannya begitu penting, sekarang nilai-nilainya sudah terpinggirkan. Nilai-nilai Pancasila tidak sepenuhnya dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Kondisi seperti saat ini manusia telah lupa akan hekikatnya, baik sebagai makluk yang berTuhan, makluk sosial, maupun sebagai makluk pribadi sehingga tidak lagi menjalankan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi dengan baik. Sifat dasar manusia yang serakah dan selalu ingin mendapatkan lebih. Terlebih manusia yang tidak bisa mengendalikan sifat dasarnya itu dengan menghalalkan semua cara sampai mengesampingkan atau bahkan menghilangkan etika-etika moral kehidupan serta menyimpang dari norma Pancasila. Dari situlah awal mula semua masalah yang serba kompleks yang menjalar
  • 7. kesemua aspek kehidupan dan tidak terbatas hingga akhirnya mengakibatkan Krisis Moral yang kian merajalela. Hendaknya dalam menjalankan kehidupan berbangsa harus menjunjung nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, agar nilai norma dan sikap yang dijabarkan benar-benar menjadi bagian yang utuh dan dapat menyatu dengan kepribadian setiap individu Indonesia, sehingga dapat mengatur dan memberi arah kepada tingkah laku dan tindak tanduk manusia itu sendiri. Setiap gerak, arah dan cara kita juga harus senantiasa dijiwai oleh Pancasila. Karena pada dasarnya setiap tingkah laku merupakan interaksi antara wadah dan isi, yang terdiri dari tingkah laku batiniah dan lahiriah. Tingkah laku batiniah mencerinkan jiwa, semangat, dan mentalitas, sedangkan lahiriah meliputi tindakan dan perbuatan. Yang keduanya mencerminkan identitas dan jati diri bangsa Indonesia. Pancasila yang bulat dan utuh akan memberikan kita keyakinan kepada rakyat dan bangsa Indonesia bahwa kebahagiaan hidup akan tercapai apabila didasarkan atas keserasian dan keselarasan serta keseimbangan. Baik dalam hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan masyarakat, manusia dengan alam maupun dalam mengejar kemajuan lahiriah dan batiniah. Namun mereka justru melakukan tindakan-tindakan amoral seperti korupsi, kolusi, nepotisme serta tindakan-tindakan curang lainnya. Dalam kehidupan masyarakat sekarang kita sering dipertontonkan tindakan-tindakan ketidakjujuran, ketidakadilan, dan kecurangan-kecurangan yang lain (tindakan amoral) yang kesemuanya itu hanya untuk kepentingan sesaat. Tidak jarang untuk memenuhi kebutuhan hidup para pedagang mengurangi timbangannya, para penegak hukum tidak lagi menegakan keadilan, para birokrat dan pejabat negara asyik meningkatkan KKNnya, sedangkan rakyat kecil lebih banyak menerima akibatnya. Bangsa Indonesia seharusnya prihatin dengan kondisi ini dimana sebenarnya
  • 8. bangsa ini mempunyai prinsip yang dituangkan dalam ideology Pancasila. Ideologi secara praktis diartikan sebagai system dasar seseorang tentang nilai-nilai dan tujuan-tujuan serta sarana-sarana pokok untuk mencapainya. Jika diterapkan oleh Negara maka ideologi diartikan sebagai kesatuan gagasan-gagasan dasar yang disusun secara sistematis dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya, baik sebagai individu, social, maupun dalam kehidupan bernegara.Pancasila sebagai Ideologi Terbuka, Pancasila jika dilihat dari nilai-nilai dasarnya, dapat dikatakan sebagai ideologi terbuka. Dalam ideologi terbuka terdapat cita-cita dan nilai-nilai yang mendasar, bersifat tetap dan tidak berubah. Oleh kareanya ideologi tersebut tidak langsung bersifat operasional, masih harus dieksplisitkan, dijabarkan melalui penafsiran yang sesuai dengan konteks jaman. Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki ideologi-ideologi idealitas, normative dan realities. Namun apakah semua itu benar-benar di hayati dan dilaksanakan oleh semua lapisan masyarakat? Tidak. Ya jawaban itu begitu jelas. Pemahaman terhadap Pancasila dewasa ini semakin mengendur oleh tergerusnya pemikiran-pemikiran dan perilaku yang semakin jauh dari nilai-nilai pancasila itu sendiri. Padahal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Pancasila masih memiliki relevansi dengan kehidupan kekinian. Bisa kita lihat krisis moral yang terus merajalela. bangsa tercinta yg tampak bersih dan aman ternyata masih menyisakan kesemrawutan, terutama masalah krisis moral yang seolah luput dari kepedulian. Dulu, Indonesia dikenal sebagai negara yang ramah berpenduduk penuh etika dan sopan santun. Masyarakat masih menjunjung tinggi tata krama dalam pergaulan sebagaimana anak bersikap pada orang tua, orang tua kepada yang lebih muda, maupun pada hubungan antar teman. Dan pertumbuhan teknologi informasi yang semakin pesat. Mau tidak mau ikut berpengaruh pada perilaku masyarakat. Disadari ataupun tidak, dalam realitanya moral
  • 9. merupakan sesuatu yang sangat berpengaruh dalam kehidupan kita dan akan menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan sosial masyarakat. Para ahli mendefinisikan moral sebagai perbuatan manusia yang berkaitan dengan baik dan buruk, meskipun tidak berlaku untuk semua orang dan bangsa. Baik dan buruk dalam arti etis memiliki peranan sangat penting dalam hidup manusia. Bukan saja sekarang ini, tetapi juga masa lampau dan sepanjang masa. Ilmu-ilmu seperti antropologi budaya dan sejarah menjelaskan bahwa pada semua bangsa dan dalam segala zaman ditemukan keinsafan tentang baik dan buruk, tentang mana yang harus dilakukan, dan yang tidak boleh dilakukan. Apabila moral tidak lagi diindahkan, maka berbagai kekacauan dan permasalahan bangsa akan senantiasa muncul di masyarakat. Ketika moral telah diabaikan, lalu bagaimana jadinya, jika negara kita kelak benar-benar dipegang oleh generasi yang tidak bermoral? maka dapat dipastikan yang ada hanya kebobrokan di segala bidang dan sisi kehidupan. Ada sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa “jumlah anak-anak hanya 25% dari total penduduk, tetapi menentukan 100% masa depan bangsa”. Ungkapan tersebut menunjukkan betapa besarnya pengaruh generasi muda terhadap maju- mundurnya sebuah bangsa. Untuk itu kualitas generasi muda sangat berpengaruh terhadap kualitas sebuah bangsa. Manakala generasi mudanya “bobrok”, maka “bobrok” pula bangsa tersebut. Manakala generasi mudanya “latah”, maka “latah” pula bangsa tersebut. Sebaliknya manakala generasi mudanya jujur, tekun, sopan, cinta damai, kerja keras, dan bertanggungjawab, maka dipastikan akan baik pula kualitas bangsa tersebut. Dari itu persoalan moral harus menjadi hal yang diperhatikan dalam kehidupan sosial masyarakat. Ini sebabnya Krisis Moral jauh lebih berbahaya dari krisis lainya. Krisis Moral akan melumpuhkan segala aspek/sendi dalam kehidupan bermasyarakat/bernegara. Salah satu penyebab utama kegagalan
  • 10. pendidikan Pancasila pada masa lalu adalah metode penyampaiannya yang cenderung mendoktrinasi peserta didik tanpa implementasi nyata, dilaksanakan secara represif sehingga menimbulkan stigma buruk yang membuat pendidikan Pancasila tidak lagi diminati sehingga masyarakat tidak memiliki Idiologi yang bagus dalam penerapanya dan ditambah lagi dengan globalisasi yang masuk ke Indonesia berdampak pada hilangnya kebanggaan sebagai bangsa dan tergerusnya tata karma. Dengan adanya globalisasi, kita dapat saksikan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang terkandung dalam Pancasila terpinggirkan seperti kekeluargaan, gotong-royong, toleransi, musyawarah mufakat dan digantikan oleh individualisme, kebebasan tanpa batas dan sebagainya. Sebenarnya Bangsa Indonesia memiliki Ideologi yang luhur yaitu Pancasila akan tetapi Idiologi ini sekarang tidak dijalankan secara murni dan konsekuen sehingga yang terjadi adalah keserakahan dan kekacauan dimana mana. Tuhan juga memberikan berbagai hal yang sangat menakjubkan di negeri ini dan bangsa Indonesia tidak bisa memanfaatkan potensi-potensi karena mengalami krisis moral. Jadi segala tindakanya tidak menyentuh Asas Ketuhanan, Kemanusian, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila sebagai warisan bangsa dapat digolongkan sebagai budaya sebab kompleksitas masyarakat Indonesia pada dasarnya dibangun selaras paham-paham dalam Pancasila. Dalam budaya Pancasila juga dianut dan dikembangkan sikap kekeluargaan yang dilandasi oleh semangat kebersamaan, kesediaan untuk saling mengingatkan, saling mengerti dan mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi dan golongan. Itu berarti kesadaran introspkesi dan saling mengingatkan satu sama lain mampu menekan tingkat krisis moral saat ini. Bisa kita bayangkan jika setiap individu bertindak tidak sesuai aturan, minimnya introspeksi dan sikap apatis akan menambah keterpurukan bangsa ini serta meningkatkan tingkat krisis moral yang
  • 11. pada akhirnya akan menghancurkan bangsa ini. Hal ini tidak dapat disepelekan begitu saja, ini menjadi tanggung jawab semua lapisan masyarakat, terutama krisis moral yang terjadi dikalangan remaja saat ini atau dikenal dengan istilah kenakalan remaja. Remaja merupakan cikal bakal pemegang tampuk keberhasilan dunia. Namun kita akan miris melihat fenomena yang menimpa generasi penerus kita saat ini. Sederet kenakalan remaja semakin marak terjadi. Kenakalan Remaja (juvenile delinquency) merupakan perilaku jahat atau kejahatan/kenakalan anak-anak muda, merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh salah satu bentuk pengabaian sosial sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang. Faktor-faktor penyebab timbulnya kenakalan remaja yaitu bisa timbul dari dalam (internal), maupun dari luar (eksternal). Faktor dari dalam antara lain yaitu: krisis identitas, kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor dari luar yaitu keluarga, teman sebaya yang kurang baik (salah pergaulan), serta komunitas atau lingkungan tempat tinggal yang kurang baik. Di era yang serba modern ini gaya kebarat baratan sudah mulai melekat di kalangan pelajar. Bahkan untuk menunjukkan eksisitensi mereka, remaja dan pelajar rela melakukan hal hal yang bersifat negatif guna meraih label “anak gaul”. Bahkan sebagian kalangan remaja mengatakan kalau belum bisa mabuk, balap liar itu belum dinamakan anak gaul. Remaja menganggap mengikuti kebudayaan daerahnya merupakan tanda tidak gaul, tidak cocok untuk diikuti dan dilesterakian dizaman modern seperti saat ini. Pada akhirnya krisis moral atau dekadensi moral generasi muda Indonesia merupakan tanggungjawab kita bersama. Hal ini sudah waktunya ditangani secara serius tidak hanya oleh sekolah melainkan juga orang tua dan seluruh elemen masyarakat. Mengatasi para remaja tidak bisa dengan kekerasan. karena psikologis remaja yang sedang dalam masa pencarian jati diri. Memerlukan kontrol dan bimbingan dari
  • 12. orang – orang terdekat, khususnya orang tua. Dalam hal ini keluarga merupakan benteng utama dalam hal penanganan masalah krisis moral ini, yang memberikan pengaruh yang sangat signifikan dalam hal pengajaran moral. Mereka dididik oleh orang tuanya dan dibentuk seperti apa yang diinginkan orang tuanya. Bila keteladanan dari orang tua baik, maka akan tergambar dalam moral anak. Jika ini tidak segera ditangani, dikhawatirkan krisis moral di kalangan pelajar akan semakin mengalami kemerosotan. Sungguh disayangkan jika sikap atas sejumlah pelajar yang merupakan penerus bangsa yang akhir-akhir ini bebas berkeliaran melakukan aksi seperti bolos pada jam belajar lebih asik nongkrong di warnet, PS (Play Station) sambil merokok dan minum-minuman beralkohol. Bagaimanapun sikap-sikap negative yang ditunjukkan remaja saat ini bukan tanpa sebab, sebagaimana diketahui dengan adanya tekhnologi yang semakin canggih juga merupakan faktor pendukung krisis moral bangsa kita. Kemajuan informasi di satu sisi remaja merasa diuntungkan dengan adanya media yang membahas seputar masalah dan kebutuhan mereka, sedangkan di sisi lain media merasa kaum remajalah yang tepat menjadi konsumen dari berbagai produk yang ditawarkan. Seperti diketahui bersama bahwa media, berperan besar dalam pembentukan budaya masyarakat dan proses peniruan gaya hidup, tidak mengherankan pada masa sekarang adanya perubahan cepat dalam teknologi informasi menimbulkan pengaruh negatif, meskipun pengaruh positifnya masih terasa. Kalau dapat diumpamakan remaja perkotaan sudah tertular dengan gaya hidup barat. Hal ini terlihat pada remaja mengikuti perkembangan mode dunia, mulai dari fashion, gaya rambut, cashing HP yang berganti-ganti, pakaian dan sebagainya. Melalui pengaruh ini, remaja diajarkan untuk hidup boros dan menjadi tidak kritis terhadap persoalan sosial yang terjadi dimasyarakat karena terbuai dengan perkembangan zaman. Lebih jauh lagi, dampak bagi remaja dapat dilihat khususnya remaja
  • 13. perempuan cenderung tertanam dalam pandangan mereka jika perempuan menarik adalah perempuan yang agresif dan seksi. Perkembangan IPTEK dan perkembangan masyarakat global yang berkaitan dengan dunia tanpa batas merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia karena perkembangan tersebut akan dapat mempengaruhi pola piker, pola sikap dan pola tindak masyarakat Indonesia dalm bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Selain itu, dengan semakin mudahnya remaja mendapatkan VCD porno dan internet yang menampilkan gambar-gambar porno, membuat para remaja penasaran untuk mencobanya, malalui kehidupan seks bebas atau bahkan jika hasrat seksualnya tinggi bisa nekat melakukan pemerkosaan.Di samping itu juga, terdapat juga pemilik warung kecil terlihat menjajakan “kondom”, pemilik warung tersebut menegaskan bahwa yang menjadi pembeli utama adalah kaum remaja tidak terlepas dari kalangan lain. Dalam pada itu, terdapat juga fenomena kehidupan remaja diperkotaan sering terlihat terdapat berduaan pasangan muda-mudi yang belum resmi melakukan sikap tidak sesuai dengan norma, ironisnya lagi terkadang terjadi penggeledahan oleh pihak yang berwenang karena terdapat praktek mesum. Selain itu juga remaja putri yang berjilbab pun patut dipertanyakan, meskipun tidak semuanya. Sungguh pemandangan yang kiranya menandakan bahwa moral remaja bangsa ini mulai merosot. Inilah PR yang panjang bagi para pemikir bangsa ini untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi krisis moral para pelajar sekarang. Mencermati fenomena bangsa yang sedang dilanda krisis dan mulai menghirup udara demokrasi, maka reformasi di bidang pendidikan harus melibatkan semua komponen pendukungnya baik siswa, guru, sekolah, maupun manajemen pengelolanya.Oleh sebab itu siswa, guru, sekolah, birokrat, orang tua, seluruh lapisan masyarakat harus bahu membahu bekerja keras untuk meningkatkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan, sehingga
  • 14. menghasilkan SDM yang berpengetahuan, terampil, sehat jasmani dan rohani, kreatif, inovatif, dan berbudi pekerti. Untuk itu lembaga pendidikan menempati posisi strategis, sebab baik buruknya bangsa ini tercermin dari hasil pendidikan sebelumnya. Kiranya sangat tepat dan ideal bila mulai sekarang dimasukkan mata pelajaran budi pekerti yang bertujuan untuk menciptakan moral pelajar yang lebih baik.Mengenai pelajaran budi pekerti ini, dulu pernah ada, dan masih membekas dalam diri pelajar yang pernah mengalaminya. Misalnya untuk kelas I Sekolah Dasar, pelajar diajari bagaimana cara memegang pensil yang baik sehingga tulisannya menjadi rapi, baik, dan dapat terbaca. Kuku-kuku siswa selalu dilihat oleh guru, bila terlalu panjang langsung diberi sangsi, rambutnya yang panjang langsung dipotong. Kerapian setiap hari diperhatikan, dan seterusnya. Semuanya dilakukan secara terus menerus tanpa mengganggu jalannya proses belajar. Bahkan, setiap minggu diadakannya razia terhadap siswa didalam kelas, tampaknya fungsi control dan pemberian sangsi langsung lebih dikedepankan sehingga anak selalu mengingat bahwa yang ini baik dan yang itu tidak baik. Di sinilah kunci pelajaran budi pekerti yaitu fungsi kontrol sejak anak usia dini. Sekarang ini yang periu dipikirkan bersama adalah mekanisme kontrol bagaimana yang efektif untuk diterapkan pada saat ini. Maraknya tawuran pelajar yang brutal, keras dan anarkis tak luput dari lepasnya fungsi kontrol sekolah terhadap budi pekerti siswanya. Pentingnya pendidikan budi pekerti terhadap anak didik juga didasarkan pada pentingnya iman, akhlaq dan moral. Terkait dengan pelajaran budi pekerti ini, sebenamya telah banyak pelajaran yang diajarkan disekolah yang menitik beratkan pada etika moral dan adab yang santun seperti pendidikan Agama, PPKN, dan BK (bimbingan konseling). Tetapi itu semua telah terbukti tidak mampu membentuk budi pekerti yang baik. Karena titik berat pada pelajaran ini hanya pada nilai saja, bukan pada perilaku para siswa dalam keseharian, Oleh karena itu, apabila
  • 15. pelajaran budi pekerti benar-benar diterapkan di sekolah, maka disini memberikan beberapa alternatif pemikiran yang perlu dipikirkan sebagai sumbangsih. Karena itu, Pendidikan kewarganegaraan tidak kalah pentingnya untuk terus ditingkatkan dan dikembangkan disemua jalur, jenis dan jenjang pendidikan dalam usaha menekan tingkat Krisis Moral yang pada dsarnya dimaksudkan agar semua masyarakat Indonesia memilii wawasan kesadaran bernegara untuk bela Negara dan memiliki pola pikir, pola sikap dan perilaku sebagai pola tindak yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila. Apabila anak bangsa sudah sadar dan kembali pada Ideologi Pancasila & UUD'45 dan mengimplementasikannya secara murni dan konsekuen maka secara otomatis pula akan mengikis Krisis Moral yang sudah mengakar kuat pada bangsa ini. Bahkan Indonesia akan menjadi MERCUSUAR DUNIA bilamana seluruh Anak Bangsa bisa bersatu padu membangun/mengelola Sumber Daya Alam yang berlimpah di bumi pertiwi atas dasar ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
  • 16. BAB III Penutup 3.1 Kesimpulan Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Maraknya Krisis Moral yang melanda Bangsa Indonesia saat ini tidak lain disebabkan penghayatan dan pengimplementasian nilai-nilai Pancasila sangat minim terutama di kalangan Remaja yang lebih mengagung-agungkan kebudayaan asing dibanding kebudayaannya sendiri, sikap apatis antar penduduk terhadap Pancasila, dan sikap antusias pemerintah yang lebih memikirkan kondisi fisik dibandingkan kondisi nonfiisk (mental) bangsa Indonesia. 3.2 Saran Perlu perhatian serta partisipasi yang tidak kecil tidak hanya bagi Remaja, namun Pemerintah serta seluruh elemen masyarakat dalam mengurangi krisis moral agar tidak tejadi kemandulan bangsa. Penanaman nilai serta mengimplementasikannya dalam kehiduppan sehari-hari serta cermat dalam menyaring kebudayaan-kebudayaan asing yang kerap menjadi faktor lunturnya nilai-nilai Pancasila, dan mengambil segi positif dari masuknya kebudayaan tersebut.
  • 17. Daftar Pustaka http://mulyaihza.blogspot.com/2010/05/krisis-moral-penghancur- kehidupan.html . Mulyadi, M. Pd Indonesia alami Krisis Moral. www.detikpertama.com .