Modul ini membahas perencanaan dan pengambilan keputusan dalam manajemen. Perencanaan adalah proses menentukan tujuan dan sasaran untuk mencapai tujuan tersebut dengan langkah strategis. Proses perencanaan meliputi penetapan tujuan, analisis situasi saat ini, identifikasi kendala dan kemudahan, pengembangan rencana, dan pengendalian. Pengambilan keputusan merupakan fungsi manajer untuk menyelesaikan masalah dengan men
1. MODUL 3
PERENCANAAN DAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Tutor : Derist Touriano
PERENCANAAN
Fungsi-fungsi manajemen meliputi Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, dan Pengawasan. Salah
satu fungsinya adalah perencanaan.
Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan serta sasaran yang ingin dicapai dengan mengambil
langkah-langkah strategis guna mencapai tujuan tersebut. Hasil suatu proses perencanaan yang baik harus
memiliki sejumlah kemampuan organisasi yang berasal dari kemampuannya sendiri, yaitu :
Kemampuan memprediksi.
Kemampuan menghitung biaya.
Kemampuan berkomunikasi.
Kemampuan penguasaan teknik-teknik manajemen.
Tahap Dasar Perencanaan
Ada lima buah langkah untuk menyusun suatu perecanaan, yang merupakan tahap dasar perencanaan,
yaitu :
Menetapkan tujuan dan serangkaian tujuan.
Merumuskan keadaan saat ini.
Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan.
Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan.
Mempertahankan pengendalian.
Hakikat Dan Pentingnya Perencanaan
Perencanaan umumnya harus
memperhitungkan beberapa unsur pokok, di
antaranya :
Tujuan akhir yang dikehendaki.
Sasaran-sasaran dan prioritas untuk
mewujudkannya.
Jangka waktu mencapai sasaran tersebut
dan masalah-masalah yang dihadapi.
Modal atau sumberdaya yang akan
digunakan.
Kebijaksanaan untuk melaksanakannya.
Orang organisasi atau badan.
Mekanisme pemantauan.
2. Mengapa Perencanaan Penting ?
Banyak faktor yang menyebabkan perencanaan menjadi langkah penting dalam organisasi. Manfaat
perencanaan :
Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
Membantu dalam kritalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama.
Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
Membantu penempatan tanggungjawab lebih tepat.
Memberikan cara pemberian perintah untuk operasi.
Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi.
Membuat tujuan lebih khusus, terperinci, dan lebih mudah dipahami.
Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.
Menghemat waktu, usaha, dan dana.
Peran perencanaan lainnya adalah (Amirullah dan Budiyono, 2004)
Mengkoordinasikan usaha-usaha Ini untuk menyelaraskan pekerjaan antar individu dalam
organisasi agar tetap dalam payung dan tujuan organisasi.
Mengatasi perubahan Ini untuk mengantisipasi kemungkinan perubahan yang
potensial muncul selama dari lingkungan.
Mengembangkan manajer Manajer harus bersifat proaktif.
Mengembangkan standar kinerja Keberhasilan pekerjaan di masa lalu agar menjadi standar
kinerja di masa mendatang.
Mengurangi ketidakpastian
Bagaimana suatu proses perencanaan dilakukan :
Proses perencanaan dibuat melalui langkah-langkah sebagai berikut :
Mengembangkan visi yang jelas.
Merumuskan misi ke dalam suatu
pernyataan.
Perkiraaan perkembangan organisasi.
Analisis persaingan.
Penetapan sasaran dan tujuan.
Pengembangan rencana kegiatan.
Pengerahan sumber daya.
Mobilisasi dana organisasi.
Penyiapan sumber daya manusia.
Sumber daya teknologi.
Jenis Perencanaan :
Perencanaan menurut fungsinya.
Perencanaan strategik.
Perencanaan taktis operasional.
Rencana berkesinambungan.
Perencanaan menurut ruang lingkup
kewilayahan.
Perencanaan menurut jangka waktunya.
Pendekatan dalam perencanaan :
Pendekatan Management by Objective.
Pendekatan perencanaan Inside Out /
Inside in.
Pendekatan perencanaan contingency.
Pendekatan social demand.
Pendekatan man power.
Pendekatan Rate of Return atau Cost
Benefit Ratio.
3. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Salah satu fungsi seorang manajer adalah mengambil keputusan dalam menjalankan organisasi.
Proses pengambilan keputusan :
Mengidentifikasi atau menganalisis masalah.
Mengidentifikasi kriteria keputusan.
Tipe-tipe keputusan :
Keputusan diprogram : keputusan-
keputusan rutin.
Keputusan tidak diprogram : keputusan-
keputusan sekali pakai.
Gaya pengambilan keputusan :
Gaya mengarahkan.
Gaya analisis.
Gaya konseptual.
Gaya perilaku.
Hambatan psikologis ketika mengambil
sebuah keputusan :
Penyakit Hamlet : adanya keraguan.
Dorongan berlebihan : tergesa-gesa.
Kecemasan memikirkan akibat : terlalu
khawatir.
Berdiam diri : memperlambat
pengambilan keputusan.
Berbagai tindakan jika keputusan gagal dilaksanakan :
Menyadari Menyadari kegagalan adalah penting untuk segera mengambil tindakan
perbaikan. Kegagalan bisa juga disebabkan faktor lingkungan.
Melangkah mundur Apabila pengambilan keputusan mengalami hambatan. Kita dapat berhenti
untuk menganalisis di titik mana ada kesalahan. Ini disebut melangkah
mundur untuk melihat kesalahan dan ini lebih baik daripada terus
melangkah.
Mengganti Ini dilakukan jika personil yang ditunjuk tidak cakap melaksanakan tugas
yang diberikan sehingga perlu diganti.
Mengubah Jika sudah diputuskan, tidak mudah mengubah personil. Namun jika
menghadapi kendala, kita dapat memodifikasi keadaan dengan
penambahan, pengurangan, dan perbaikan dari rencana yang telah disusun,
dengan berkonsultasi dengan jajaran atas, selevel, dan bawah untuk
memperoleh dukungan.
Berbagai penyebab terjadinya kesulitan ketika akan mengambil keputusan.
Seorang manajer terkadang sulit mengambil keputusan, hal ini disebabkan beberapa faktor, di antaranya
adalah :
Kurang lengkapnya informasi dan data yang kita perlukan.
Kesulitan menggunakan tolok ukur.
Munculnya tujuan ganda.
Adanya lebih dari 1 orang yang berwenang mengambil keputusan.
4. Meningkatkan keterlibatan kelompok dalam pembuatan keputusan.
Pembuatan keputusan akan lebih optimal jika kita dapat melibatkan kelompok kita dalam pengambilan
keputusan. Ini penting karena dapat menggali masukan-masukan dari anggota kelompok untuk hasil yang
lebih optimal, karena kita telah melibatkan seluruh potensi yang ada di organisasi.
Teknik-teknik pembuatan keputusan kelompok :
Teknik curah pendapat temu muka. Setiap anggota kelompok bebas mencurahkan pendapat
apapun.
Semakin besar ide semakin baik.
Teknik kelompok nominal Mirip dengan individual brainstorming. Hanya di sini anggota
kelompok bekerja di antara kehadiran orang lain. Lalu ide-ide
peserta dapat dilihat perserta lain. Hal ini dapat memberikan
hambatan karena adanya perasaan diawasi.
Teknik Delphi Teknik di mana melibatkan para ahli untuk menanggapi
sejumlah pertanyaan dari anggota sehingga mencapai suatu
kesepakatan atas suatu persoalan.
Teknik pendapat elektronik Adalah kombinasi antara teknik nominal dengan teknologi
komputer. Hasilnya akan lebih cepat, karena tidak perlu
menunggu giliran. Disamping itu dapat bebas tanpa takut
dievaluasi karena tidak diketahui nama si pemberi ide. Hanya
memiliki beberapa kelemahan, di antaranya adalah lebih
mahal, dan lalu bagi sebagian orang ada yang lebih terampil
bicara lisan daripada menggunakan komputer.