SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
Downloaden Sie, um offline zu lesen
RESUME KULIAH IX
STRATEGIG MANAGEMENT
CANVAS BUSINESS MODEL, DIVERSIFICATION, AND BCG
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Strategic Management”
Dosen Pengampu:
Prof Dr. H. Hapzi Ali, M.M., CMA.
Oleh:
Rame Priyanto
NIM 55117120122
Program Studi Magister Manajemen
Universitas Mercu Buana
2018
CANVAS BUSINESS MODEL, DIVERSIFICATION, AND BCG
A. Model Bisnis
Model Bisnis Menurut Tim PPM Manajemen (2012:5), definisi model bisnis dapat
dipilah ke dalam tiga kelompok, yaitu model bisnis sebagai metode atau cara, model bisnis
dilihat dari komponen-komponen (elemen), dan model bisnis sebagai strategi bisnis. Sebuah
model bisnis menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan,
memberikan, dan menangkap nilai (Osterwalder dan Pigneur, 2012:14). Manfaat perusahaan
memiliki model bisnis adalah (Tim PPM Manajemen:2012):
1. Model bisnis dapat dipakai untuk menunjukkan seberapa radikal suatu perubahan dilakukan
dan konsekuensinya.
2. Model bisnis memudahkan para perencana dan pengambil keputusan di perusahaan melihat
hubungan logis antara komponen – komponen dalam bisnis.
3. Model bisnis dapat dipakai untuk membantu menguji konsistensi hubungan antar komponen
4. Model bisnis dapat digunakan untuk membantu menguji pasar dan asumsi yang digunakan
untuk mengembangkan bisnis.
B. Business Model Canvas
Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, mencetuskan suatu konsep yang
penyederhanaan konsep bisnis yang dapat diterapkan di segala jenis industri. Konsep tersebut
disebut sebagai model bisnis. Model bisnis dirancang untuk menyederhanakan suatu
kompleksitas bisnis agar dapat lebih mudah dipahami oleh orang awam atau orang yang tidak
terlibat dalam bisnis tersebut. Business Model Canvas (BMC) adalah bahasa yang sama untuk
menggambarkan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah model bisnis (Osterwalder dan
Pigneur, 2012:12). Untuk memahami cara kerja pada organisasi yang besar dan kompleks perlu
gambaran yang dapat membantu mengubah asumsi yang tak dapat diucapkan menjadi
informasi yang jelas sehingga dapat dikomunikasikan dengan efektif (Clark et al, 2012:31).
Bisnis Model Canvas adalah model bisnis yg terdiri dari 9 blok area aktivitas bisnis, yang
memiliki tujuan memetakan strategi untuk membangun bisnis yang kuat, bisa memenangkan
persaingan dan sukses dalam jangka panjang. Bisnis Model Canvas ini memiliki ciri khas
dengan 9 blok model yang jika disatukan akan menjadi satu kesatuan bisnis:
1. Customers Segment
Konsep model bisnis menempatkan pelanggan pada urutan pertama karena melihat bahwa
perusahaan harus berorientasi pada pelanggan. Dengan tidak terbatasnya keinginan pelanggan
dan terbatasnya kemampuan perusahaan, tentu saja sebuah perusahaan tidak dapat memenuhi
semua keinginan pelanggan. Karena itu perusahaan harus melakukan segmentasi pelanggan.
Segmentasi pelanggan dapat dibagi melalui berbagai macam kategori; demografi, geografi,
psikografi, dan lainnya. Berdasarkan kemampuannya, perusahaan dapat memilih segman
konsumen yang dipilih; mass market, niche market, segmented market, atau two side market.
2. Value Proposition
Nilai produk tidak hanya dijelaskan dari fungsional produk atau hanya memenuhi kebutuhan
utama suatu produk, tetapi lebih dari itu. Nilai produk memenuhi kebutuhan konsumen secara
keseluruhan, baik yang tampak maupun tidak. Tugas perusahaan adalah menciptakan nilai
tersebut.
3. Customer Relationship
Ketika pelanggan telah menangkap nilai yang tawarkan perusahaan, maka perusahaan harus
mempertahankan hubungan tersebut dalam waktu yang lama. Semakin konsumen terikat
dengan suatu produk, semakin terjamin pula keberlangsungan hidup produk serta perusahaan.
4. Channel
Tanpa saluran komunikasi dan distribusi yang baik, maka nilai produk tidak akan ditangkap
dengan baik oleh konsumen. Bahkan ada kalanya nilai produk terletak pada saluran komunikasi
dan distribusinya.
5. Revenue Stream
Ketika pelanggan semakin loyal, maka perusahaan wajib memikirkan bagaimana model
penerimaan pendapatan yang menguntungkan bagi perusahaan maupun pelanggan. Ada
beberapa model arus pendapatan yang telah diterapkan antara lain: tunai, kredit, CoD, usage
fee, subscription, leasing, rent, licence, atau komisi.
6. Key Resource
Key resources berkaitan dengan bahan baku dan saluran pemasok yang dibutuhkan dalam
proses produksi. Nilai produk juga dapat ditentukan dengan mengkomunikasikan bagaimana
bahan baku diperoleh dan bagaimana kualitas bahan baku mempengaruhi kualitas produk
7. Key Activities
Perusahaan harus mengidentifikasi aktifitas kunci dari perusahaan dan menjaga aktifitas
tersebut tetap terjaga konsistensi dan kerahasiaannya.
8. Key Partnership
Semua stakeholder tersebut harus diidentifikasi dan dikelola agar memberikan dampak positif
bagi perusahaan.
9. Cost Structure
Besarya biaya yang dikeluarkan akan berdampak pada harga jual produk dan strategi yang
diterapkan oleh perusahaan. Profit perusahaan tergantung pada sales dan HPP produk, sehingga
dengan menekan biaya yang minimal dan menjual dengan harga maksimum adalah tujuan
perusahaan.
Tahapan Menyusun BMC Menurut Osterwalder dalam Tim PPM Manajemen (2012:39),
tahapan dalam mendesain sebuah Business Model Canvas adalah :
1. Menentukan Customer
Segments Customer Segments berisi mengenai siapa customer dari perusahaan tersebut.
Mengapa CustomerSegments? Karena hanya customer yang menguntungkanlah yang akan
menghidupi perusahaan.
2. Tentukan Value Propositions
Value Propositions berisi keunikan produk/jasa yang dijanjikan oleh perusahaan kepada
CustomerSegments yang dibidik. Perusahaan perlu mendidik customer segments yang
dibidik, agar bersedia menerima value propositions yang ditawarkan.
3. Tentukan Channels
Channels menjelaskan bagaimana perusahaan mengkomunikasikan, mengantar, dan
berinteraksi dengan pelanggannya. Kesuksesan dalam kegiatan di kotak channels ini
sangat ditentukan oleh efektivitas kotak key resources, key activities, dan key partnerships
karena ikut berperan mendukung realisasi dari kegiatan di channels ini.
4. Tentukan Customer Relationships
Customer Relationships adalah seberapa besar kegiatan perusahaan menjaga hubungan
dengan pelanggan lama, dan seberapa giat perusahaan menjaring pelanggan baru dan
meningkatkan penjualannya ke pelanggan lama.
5. Tentukan Revenue Streams
Revenue Streams menjelaskan darimana sumber pendapatan yang didapat oleh
perusahaan. Blok ini akan sukses mendatangkan dana ke dalam perusahaan apabila
kegiatan di belakang panggung (back stage) seperti blok key resources, key activities, dan
keypartnerships bisa diatur secara baik dan efisien.
6. Tentukan Key Resources
Key Resources menjelaskan sumber daya apa saja yang perusahaan butuhkan untuk
memproduksi produk, misalnya butuh tenaga kerja, material, uang, dan lainnya.
7. Tentukan Key Activities
Key Activties menjelaskan aktivitias apa saja yang diperlukan untuk menghasilkan produk
atau jasa perusahaan. Misalnya ada aktivitas packaging, branding, pemasaran, dan lainnya.
8. Tentukan Key Partnerships
Key Partnerships berisi siapa saja partner yang perusahaan gandeng untuk bekerjasama
menjalankan perusahaan. Misalnya jaringan pemasok dan mitra.
9. Cost Structure
Cost Structure berisi mengenai biaya-biaya apa saja yang terbentuk ketika perusahaan
memproduksi dan memasarkan produk/jasa. Efisiensi dalam pengelolaan elemen-elemen
di back stage sangat diperlukan untuk menjaga agar cost structure dapat tetap optimal.
Dua Sisi Kanvas Bisnis
a. Sisi Konsumen
Pada sisi kanan menunjukkan factor-faktor yang berorientasi pada perspektif konsumen. Sisi
kanan menitikberatkan bagaimana organisasi atau perusahaan menyediakan nilai untuk
memenuhi keinginan konsumen. Sehingga sering disebut sisi yang menghabiskan dana terbesar
dalam organisasi atau perusahaan.
b. Sisi Perusahaan
Pada sisi kiri menunjukkan faktor-faktor yang berorientasi pada perspektif perusahaan. Sisi kiri
menitikberatkan bagaimana organisasi atau perusahaan mampu mencapai efisiensi dalam
penciptaan nilai bagi konsumen.
Maka dapat disimpulkan bahwa dua sisi ini sangat bertolak belakang, namun saling
melengkapi. Memetakan komponen bisnis sesungguhnya ke dalam model bisnis secara
sistematik. Menggambarkan hubungan diantara pelanggan, supplier, partner dan stakeholders.
Beberapa Faktor Penggunaan Bisnis Model Canvas :
a. Visual Thinking
Cara terbaik untuk menggunakan BMC adalah untuk mencetak versi berukuran poster besar
dan menempelkannya ke dinding. Setelah itu, founder kemudian menggunakan sticky notes
seperti post-it untuk mengisi 9 bagian.
b. Iterasi dengan cepat “Iterasi” adalah proses di mana founder “keluar dari kantor atau labnya”
dan mencoba memvalidasi idenya, kemudian kembali lagi ke kantor untuk memperbaiki model
bisnis dan produknya berdasarkan feedback yang didapat dari market. Dengan sifat ringkas dan
menyeluruh dari bisnis model kanvas, founder bisa dengan cepat melakukan iterasi ini.
c. Dengan cepat melihat kaitan dari 9 komponen bisnis Bisnis Model Canvas memungkinkan
entrepreneur untuk secara visual menggambarkan kaitan dari masing-masing komponen bisnis
tersebut. Seringkali founder menggambar garis dan ilustrasi di poster untuk mewakili
potongan-potongan teka-teki dan bagaimana mereka bekerja sama. Dengan cara ini, tim dapat
menemukan hubungan dari peluang pasar dan / atau proposisi nilai yang unik.
d. Memaksa tim untuk dengan ringkas menyampaikan pikirannya karena informasi dicatat
dengan pendek pada post-it notes, tim dipaksa untuk menjelaskan dengan tepat dan ringkas apa
yang mereka mau untuk menguji atau menindaklanjuti pada iterasi berikutnya.
e. Bentuk visual dari bisnis model canvas memudahkan startup untuk membaginya dengan
partner, rekan kerja Karena bisnis model kanvas disajikan dalam bentuk poster besar dan
visual, mudah untuk berbagi melalui foto atau mengambil poster dari dinding untuk bertemu
dengan pihak lain yang berkepentingan.
Keuntungan Bisnis Model Canvas:
a. Bisa dipakai untuk semua jenis model bisnis, travelling, restoran, hotel, perkebunan,Ø
mining dan lain sebagainya.
b. Mempercepat mengetahui keseluruhan kekuatan dan kekuragan bisnis.
c. Memetakan bisnis untuk mengetahui kelemahan semenjak dini dan memahami kekuatan
bisnis dari sudut pandang yang benar.
Cara Memanfaatkan Bisnis Model Canvas:
1. Membangun Relasi Konsumen. Bisnis Model Canvas (BMC) penting untuk membangun
relasi dengan konsumen.
2. Meningkatkan Penjualan. Ketika strategi marketing kita satukan melalui BMC ini,
diharapkan target penjualan tercapai. Customer Segment, Channel, Customer Relationship
(3 Blok di BMC) memiliki tujuan untuk meningkatkan Penjualan
3. Menghadapi Pesaing. Hal yang tidak kalah penting, ketika BMC sudah dijalankan adalah
kita akan membangun bisnis yang kokoh untuk menghadapi pesaing.
4. Mempunyai Sistem Bisnis. BMC ini adalah cara yangg efektif untuk membuat sistem
bisnis, tujuannya membuat bisnis makin efektif dan bisa menghasilkan maksimal
meskipun kita tidak rutin berada di bisnis kita.
Model bisnis dapat diterapkan dalam diri seseorang. Dengan mengadopsi konsep model bisnis
organisasi, model bisnis diri sendiri dapat dijelaskan dengan model bisnis antara lain:
a. Segmen pelanggan, siapa orang yang dapat dibantu atau orang yang membutuhkan
keahlian anda untuk tujuan tertentu.
b. Proposisi nilai, keahlian apa yang dimiliki yang dibutuhkan oleh orang lain. Jika anda
memiliki kemampuan yang berbeda dari orang lain, kembangkan lah kemampuan itu
sehingga menjadi ciri khas.
c. Saluran komunikasi dan distribusi Seperti halnya dengan perusahaan, jika anda memiliki
suatu keahlian maka anda harus mengkomunikasikan keahlian anda ke orang lain
d. Hubungan pelanggan. Jika anda mampu membantu orang lain, pertahankan hubungan
tersebut agar tetap baik.
e. Arus pendapatan
f. Aktifitas utama Anda harus mengidentifikasi apa saja proses yang anda lalui untuk
mendapatkan keahlian tersebut.
g. Sumber daya utama Dalam memberikan bantuan kepada orang lain, anda juga
membutuhkan alat atau pasokan tertentu untuk menunjang kemampuan anda.
h. Kerjasama utama
i. Struktur biaya Struktur biaya akan muncul jika anda melakukan komersialiasi terhadap
keahlian anda.
C. Diversification
Diversifikasi adalah penyebaran modal di berbagai aset dengan tingkat pendapatan dan risiko
yang berbeda guna meminimalkan tingkat risiko dan mengurangi kerugian. Investor
menginvestasikan modalnya pada sekuritas/efek dari emiten yang berbeda, dan membentuk
semacam portofolio investasi. Jika salah satu saham yang dibeli ternyata merugi, maka saham
lain yang menguntungkan dapat menutupi kerugian tersebut, sehingga kerugian pada modal
investasi tersebut dapat dikover, atau dengan kata lain bisa disebut sebagai diversifikasi risiko.
a. Diversification Strategy. Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan
perusahaan untuk memperluas usaha dengan membuka beberapa unit bisnis atau anak
perusahaan baru baik dalam lini bisnis yang sama dengan yang sudah ada maupun dalam unit
bisnis yang berbeda dengan bisnis inti perusahaan. Menurut argumen pasar modal efisien,
diversifikasi perusahaan dapat menciptakan nilai perusahaan (George dan Kabir, 2005). Ada 3
bentuk strategi diversifikasi yakni : strategi diversifikasi konsentris, horizontal, dan
konglomerat.
1. Strategi Diversifikasi Konsentris (Concentric Diversification Strategy) Dijalankan dengan
menambah produk baru yang masih terkait dengan produk yang ada saat ini baik keterkaitan
dalam kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun jaringan pemasaran
yang sama. Pedoman keberhasilan strategi diversifikasi konsentris adalah :
a) Bersaing dalam industri yang tidak atau rendah pertumbuhannya.
b) Adanya produk baru yang terkait dengan produk yang ada saat ini dapat menaikkan
penjualan produk yang ada.
c) Produk baru ditawarkan pada harga yang kompetitif.
d) Produk yang ada saat ini berada pada tahap penurunan dalam daur hidup produk
Memiliki tim manajemen yang kuat.
2. Strategi Diversifikasi Horizontal (Horizontal Diversification Strategy). Strategi
diversifikasi horizontal adalah strategi menambah atau menciptakan produk baru yang
tidak terkait dengan produk saat ini kepada pelanggan saat ini. Pedoman yang akan
menjamin keberhasilan strategi diversifikasi horizontal adalah :
a) Tambahan produk baru akan meningkatkan revenue secara signifikan.
b) Tingkat kompetisi yang tajam dalam industri yang tidak tumbuh, margin dan return
rendah.
c) Saluran distribusi yang ada saat ini dapat dimanfaatkan.
3. Strategi Diversifikasi Konglomerasi (Conglomerate Diversification Strategy) Penambahan
produk baru dan dipasarkan pada pasar baru yang tak terkait dengan yang ada saat ini. Ide
dasar strategi ini terutama pertimbangan profit. Untuk menjamin strategi diversifikasi
konglomerasi efektif, ada beberapa pedoman yang perlu diikuti, yakni:
a) Terjadi penurunan penjualan dan profit.
b) Kemampuan manajerial dan modal untuk berkompetisi dalam industri baru.
c) Tercipta sinergi financial antara perusahaan yang diakuisisi dengan yang
mengakuisisi pasar bagi produk saat ini sudah jenuh.
d) Ada peluang untuk membeli atau memperoleh bisnis baru yang tak terkait yang
memiliki peluang investasi yang menarik.
e) Jika ada tindakan antitrust atas bisnis yang terkonsentrasi pada bisnis tunggal.
b. Related / Concentration Diversification Strategies Diversifikasi yang terkait strategi
melibatkan diversifikasi ke dalam bisnis yang dimiliki beberapa jenis strategik cocok.
Strategi yang cocok ada ketika bisnis strategis yang berbeda memiliki cukup keterkaitan
rantai activity-cost yang ada peluang penting untuk kegiatan berbagi dalam satu bisnis atau
bisnis yang lain.
c. Unrelated / Conglomerate Diversification. Dari namanya, tentu kita sudah jelas apa yang
dimaksud dengan strategi konglomerasi. Strategi offensive yang satu ini tidak membatasi
diri pada industri mana yang sebelumnya mereka kuasai, tanpa membatasi diri kepada
posisi mana sebelumnya mereka berada dalam sebuah mata rantai pasokan, dan seterusnya.
d. Diversifikasi Produk. Diversifikasi Produk adalah upaya yang dilakukan
pengusaha/produsen/perusahaan untuk mengusahakan atau memasarkan beberapa produk
yang sejenis dengan produk yang sudah dipasarkan sebelumnya. Terdapat beberapa
sumber menyatakan bahwa pengertian diversifikasi produk yaitu antara lain :
1. Kotler (2001Ea:69) menyatakan konsep diversifikasi produk merupakan salah satu
cara untuk meningkatkan kinerja bisnis yang ada dengan jalan mengidentifikasi
peluang untuk menambah bisnis menarik yang tidak berkaitan dengan bisnis
perusahaan saat ini.
2. Effendi (1996:109) mengemukakan bahwa diversifikasi produk didefinisikan sebagai
suatu perluasan pemilihan barang dan jasa yang dijual oleh perusahaan dengan jalan
menambah produk baru atau jasa ataupun memperbaiki tipe, warna, mode, ukuran,
jenis dari produk yang sudah ada dalam rangka memperoleh laba maksimal.
3. Sedangkan Tjiptono (2001:132) mengemukakan definisi dari diversifikasi produk
yaitu upaya mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru, atau keduanya
dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas dan
fleksibilitas. Dari definisi di atas terlihat kesamaan pendapat mengenai tujuan
diversifikasi yaitu perluasan atau penambahan terhadap barang dan jasa untuk
meningkatkan profitabilitas perusahaan. Beberapa pendapat yang berbeda
menyatakan diversifikasi sebagai perluasan barang dan jasa dengan jalan
penganekaragaman namun pendapat lain menyebutkan bahwa diversifikasi adalah
menambah atau memperbaiki produk atau jasa sehingga dapat disimpulkan bahwa
diversifikasi produk merupakan jalan atau strategi dalam perusahaan yang berkaitan
dengan produknya dengan cara menambahkan jenis produknya atau melakukan
penganekaragaman untuk memperluas pangsa pasar sehingga memberikan
keuntungan bagi perusahaan.
e. Tujuan Diversifikasi
Produk Ada beberapa alasan sebuah perusahan melakukan diversifikasi terhadap produknya
yang pada umumnya menyangkut dua hal terpenting, yaitu meningkatkan keunungan dan
pembagian resiko. Kemudian, Harberg dan Rieple menyatakan diversifikasi dilaksanakan
dengan beberapa tujuan, yakni:
1. Pertumbuhan dan nilai tambah.
2. Mencegah monopoli pesaing. Penguasaan pada usaha yang memiliki sumberØ daya
strategis selain dapat memberikan nilai tambah juga mencegah penguasaan oleh
pesaing Mencapai sinergi.
3. Mengendalikan pemasok dan distributor. Ini bertujuan memudahkan perusahaanØ dalam
mengendalikan harga dan mutu agar dapat bersaing.
5. Bentuk Diversifikasi
Terdapat berbagai cara yang bisa dilakukan sebuah perusahaan terkait diversifikasi atas
produknya. Dilihat dari bentuknya dapat dibagi menjadi dua, vertikal dan horizontal :
a. Diversifikasi Vertikal Bentuk vertikal adalah diversifikasi dari atas ke bawah. Misalkan
perusahaan peternakan tidak harus hanya menjual hasil ternaknya ke perusahaan kulit
milik anda, bisa juga ke perusahaan olahan kulit yang lainnya bahkan pesaing. Kemudian
usaha toko juga tidak terpaku hanya menjual produk sepatu perusahaan anda, bisa saja
menjual produk sepatu pesaing.
b. Diversifikasi Horizontal, membagi usaha anda baik konsentris dan konglomerasi (masing-
masing dijelaskan dibawah) ke samping. Artinya bahwa setiap unit produksi / usaha
memiliki tingkatan dan derajat yang sama, yang membedakannya adalah target pasar dan
kebutuhan calon pembeli. Pada gambar diatas menunjukan perusahaan anda memproduksi
3 jenis barang yang berbeda, tentu saja dengan kebutuhan calon pembeli yang berbeda.
6. Manfaat Diversifikasi
a. Meningkatkan Profitabilitas dan Daya Saing
b. Meminimalisir Resiko Resiko selalu ada di segala aktifitas hidup, termasuk selalu menjadi
ancaman perusahaan.
c. Diversifikasi produk merupakan salah satu cara untuk meningkatkan volume penjualan
yang dapat dilakukan oleh perusahaan terutama jika perusahaan tersebut telah berada
dalam tahap kedewasaan.
D. Balance Scoreacrd
Balanced Scorecard atau BSC merupakan suatu sistem manajemen strategi (Strategic
Based Responsibility Accounting System) yang menjelaskan mengenai misi serta strategi dari
suatu perusahaan ke dalam tujuan operasional dan tolok ukur kinerja perusahaan tersebut.
Scorecard sendiri memiliki makna kartu skor. Maksudnya yaitu kartu skor yang akan di
gunakan dalam merencanakan skor yang di wujudkan pada masa yang akan datang. Sedangkan
balanced memiliki makna berimbang, yang artinya dalam mengukur kinerja seseorang atau
suatu organisasi harus di ukur secara seimbang dari dua sudut pandang seperti keuangan dan
non keuangan, jangka panjang dan jangka pendek, intern dan ekstern.
Balanced scorecard sebagai suatu sistem manajemen yang mengintegrasikan
visi, strategi dan keempat perspektif secara seimbang Visi dan strategi diterjemahkan
kedalam 4 perspektif yang kemudian oleh masing-masing perspektif visi dan strategi tersebut
dinyatakan dalam bentuk tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi, ukuran (measures) dari
tujuan, target yang diharapkan dimasa yang akan datang serta inisiatif–inisiatif atau program
yang harus dilaksanakan untuk memenuhi tujuan-tujuan strategis.
a. Perspektif Finansial Dalam perspektif finansial oraganisasi merumuskan tujuan finansial
yang ingin dicapai organisasi dimasa yang akan datang. Selanjutnya tujuan finansial
tersebut dijadikan dasar bagi ketiga perspektif lainnya dalam menetapkan tujuan dan
ukurannya.
b. Perspektif Pelanggan Dalam perspektif pelanggan, organisasi mengidentifikasikan
pelanggan dan segmen pasar dimana organisasi akan bersaing. Tujuan yang bisa
ditetapkan dalam perspektif ini adalah pemuasan kebutuhan pelanggan. Ukuran-ukuran
yang digunakan dalam perspektif ini antara lain retensi pelanggan, kepuasan pelanggan,
profitabilitas pelanggan, akuisisi pelanggan baru, market share, dan lainnya. Dalam
perspektif ini organisasi menyusun strategi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan yang pada akhirnya memberikan keuntungan finansial bagi organisasi.
c. Perspektif Proses Bisnis Internal Perpektif proses bisnis internal mengidentifikasikan
proses-proses yang pentig bagi organisasi untuk melayani pelanggan (persepektif
pelanggan) dan pemilik organisasi (perpektif finansial). Komponen utama dalam proses
bisnis internal adalah:
1. proses inovasi, yang diukur dengan banyaknya produk baru yang dihasilkan
organisasi, waktu penyerahan produk ke pasar, dan lainnya
2. operasional, yang diukur dengan peningkatan kualitas produk, waktu proses
produksi yang lebih pendek, dan lainnya
3. proses pelayanan, yang diukur dengan pelayanan purna jual, waktu yang dibutuhkan
untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan, dan lainnya.
c. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif ini menggambarkan kemampuan organisasi untuk menciptakan pertumbuhan jangka
panjang. Tujuan dalam perspektif ini adalah menyediakan infrastruktur bagi perspektif
finansial, pelanggan, dan proses bisnis internal, agar tujuan dari perspektif-persepektif tersebut
tercapai. Perspektif ini bertujuan meningkatkan kemampuan karyawan, meningkatkan
kapabilitas sistem informasi, dan peningkatan keselarasan dan motivasi. Ukuran yang bisa
digunakan antara lain kepuasan karyawan, retensi karyawan, banyaknya saran yang diberikan
oleh karyawan, dan lainnya. Setiap tujuan dan ukuran dari setiap perspektif merupakan suatu
hubungan sebab akibat, artinya jika tujuan dari perspektif pelanggan, proses bisnis internal,
dan pembelajaran dan pertumbuhan tercapai, maka pada akhirnya adalah peningkatan kinerja
finansial organisasi. Hubungan sebab akibat merupakan komponen penting dalam performance
measurement model karena hubungan sebab akibat dapat membantu memprediksi tujuan
finansial yang akan tercapai, dan dapat menciptakan proses pembelajaran, motivasi dan
komunikasi yang efektif (Malina dan Selto 2004).
Membangun Balanced Scorecard
Menurut Rohm (2003) sebelum balanced scorecard diimplementasikan, organisasi terlebih
dahulu harus membangun atau menyusun balanced scorecard. Terdapat 6 tahapan dalam
membangun suatu balanced scorecard yaitu:
1) menilai fondasi organisasi
Menilai Fondasi Organisasi Langkah pertama organisasi untuk melakukan penilaian atas
fondasi organisasi adalah membentuk tim yang akan merumuskan dan membangun balanced
scorecard. Tim ini merumuskan visi dan misi organisasi, termasuk didalamnya
mengidentifikasikan kebutuhan dan faktor-faktor yang mendukung organisasi untuk mencapai
misinya. Tim ini mengembangkan rencana-rencana yang akan dilakukan, waktu yang
dibutuhkan serta anggaran untuk menjalankannya. Penilaian fondasi organisasi meliputi
analisa kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman terdapat organisasi yang dapat
dilakukan dengan mengunakan SWOT analysis. Organisasi juga dapat melakukan
benchmarking terhadap organisasi lainnya. Dari penilaian fondasi ini organisasi mengetahui
apa yang menjadi visi dan misi organisasi, kekuatan dan kelemahan, bahkan tindakan apa saja
yang harus dilakukan oleh organisasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pada tahap ini
organisasi publik, dapat merumuskan kembali visi dan misinya, kemudian organisasi publik
dapat menggunakan SWOT analysis dalam menilai kekuatan, kelemahan, kesempatan bahkan
ancaman bagi organisasi.
2) membangun strategi bisnis
Membangun Strategi Bisnis Strategi merupakan pernyataan apa yang harus dilakukan
organisasi untuk mencapai keberhasilan. Strategi ini didapatkan dari misi dan hasil penilaian
fondasi organisasi. Strategi ini menyatakan tindakan apa saja yang harus dilakukan oleh
organisasi untuk mencapai misi organisasi yang sesuai dengan kekuatan dan kelemahan
organisasi. Dalam kebanyakan organisasi yang pertama kali dibentuk adalah tujuan strategi
utama organisasi, misalnya tujuan utama dari suatu organisasi publik adalah peningkatan
kualitas pendidikan. Setelah tujuan strategis utama dibentuk selanjutnya di bentuk tujuan-
tujuan strategis yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, misalnya untuk
mencapai peningkatan kualitas pendidikan maka tujuan-tujuan strategis yang perlu dilakukan
antara lain peningkatan kualitas pendidik, menurunkan biaya pendidikan, dan lainnya. Dalam
membentuk strategi, organisasi harus mempertimbangkan pendekatan apa saja yang bisa
digunakan untuk menjalankan strategi tersebut, termasuk didalamnya apakah strategi tersebut
bisa dijalankan, berapa banyak sumber daya yang dibutuhkan dan apakah strategi tersebut
mendukung organisasi mencapai misinya.
3) membuat tujuan organisasi
Membuat Tujuan Organisasi Tujuan organisasi menunjukkan bagaimanana tindakan-tindakan
yang harus dilakukan untuk melaksanakan strategi. Tujuan organisasi merupakan gambaran
aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan organisasi untuk mencapai strategi serta waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Tujuan harus dinyatakan dalam bentuk yang
spesifik, dapat diukur, dicapai, berorientasi pada hasil serta memiliki batas waktu pencapaian
(Gaspersz 2003). Tujuan organisasi publik dinyatakan dalam empat perspektif yaitu perspektif
customers & stakeholders, perspektis financial, perspektif internal business process, dan
perspektif employee & organization capacity. Untuk masing-masing perspektif dirumuskan
tujuan yang akan dilakukan untuk mencapai misi organisasi. Misalnya adalah strategi utama
organisasi adalah meningkatkan kualitas pendidikan, strategi tersebut dapat dijabarkan
kedalam empat perspektif. Untuk perspektif customers & stakeholders adalah memperoleh
pendidikan yang berkualitas dan murah; untuk perspektif financial, tujuan yang dibentuk
adalah mengurangi biaya pendidikan; untuk perpektif internal business process adalah
peningkatan proses belajar mengajar; sedangkan untuk perspektif employee and organization
capacity adalah peningkatan kualitas pendidik
4) membuat strategic map bagi strategi bisnis organisasi
Membuat Strategic Map bagi Strategi Bisnis Organisasi Kebanyakan organisasi mempunyai
unit-unit yang mempunyai strategi dan tujuan sendiri-sendiri. Untuk dapat dijalankan secara
efektif, maka strategi– strategi dan tujuan tersebut harus digabungkan dan dihubungkan secara
bersama-sama. Untuk menggabungkan dan menghubungkan strategi-strategi dan tujuan
tersebut dibutuhkan yang namanya strategic map. Strategic map dapat dibangun dengan
menghubungkan strategi dan tujuan dari unit-unit dengan menggunakan hubungan sebab akibat
(cause-effect relationship). Dengan menggunakan hubungan sebab akibat organisasi dapat
menghubungkan strategi dan tujuan ke dalam empat perspektif dalam scorecard. Hubungan
diantara strategi-strategi tersebut digunakan untuk menunjukkan faktor-faktor yang
mendukung kesuksesan organisasi dan sebaliknya.
5) pengukuran kinerja.
Mengukur Performance Mengukur performance berarti memantau dan mengukur kemajuan
yang sudah dicapai atas tujuan-tujuan strategis yang telah diciptakan. Pengukuran kinerja ini
bertujuan untuk meningkatkan kemajuan organisasi kearah yang lebih baik. Untuk dapat
mengukur kinerja, maka harus ditetapkan ukuranukuran yang sesuai untuk setiap tujuan-tujuan
strategis. Dalam setiap perspektif dinyatakan tujuan-tujuan strategis yang ingin dicapai, yang
kemudian untuk setiap tujuan–tujuan strategis tersebut ditetapkan paling sedikit satu
pengukuran kinerja. Untuk dapat menghasilkan pengukuran kinerja yang bermanfaat maka
organisasi harus dapat mengidentifikasikan hasil (outcome) yang diinginkan dan proses yang
dilakukan untuk mencapai outcome tersebut.
6) menyusun inisiatif.
Inisiatif merupakan program-program yang harus dilakukan untuk memenuhi salah satu atau
berbagai tujuan strategis. Sebelum menetapkan inisiatif, yang harus dilalukan adalah
menentukan target. Target merupakan suatu tingkat kinerja yang diinginkan. Untuk setiap
ukuran harus ditetapkan target yang ingin dicapai. Penetapan target ini bisa berdasarkan
pengalaman masa lalu atau hasil benchmarking terhadap organisasi-organisasi yang unggul
dalam bidangnya. Target-target tersebut biasanya ditetapkan untuk jangka waktu tiga sampai
lima tahun. Setelah target-target ditentukan maka selanjutnya ditetapkan programprogram
yang akan dilakukan untuk mencapai target tersebut. Setelah programprogram tersebut
ditetapkan maka program-program tersebut harus diuji terlebih dahulu, artinya program-
program tersebut harus dinilai apakah program yang ditetapkan dapat memberikan dampak
positif bagi organisasi atau sebaliknya, dengan menggunakan matriks keterkaitan hubungan
program dengan setiap tujuan strategis.
Daftar Pustaka
Campbell, Dennis, Datar, Srikant, Kulp, Cohen, Susan dan Narayanan, V. G. “Using the
Balanced Scorecard as a Control System for Monitoring and Revising Corporate
Strategy”.
Hitt, Michael A, and Ireland, R. Duanne, Hoskisson, 2001, Manajemen Strategis, Konsep Daya
Saing dan Globalisasi, Buku1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Hitt, M.A et, al. (H), Strategic Management; Competitiveness and Globalization, West
Publishing Company, St. Paul, 2009
Ittner, Christopher D. dan Larcker, David, F. “Innovations in Performance Measurement:
Trends and Research Implications”
Kaplan, Robert S and Norton, David P (1996), Balanced Scorecard, Jakarta, Erlangga.
Pearce, J. A & Robinson, R.B (PR), Strategic Management; Formulation, Implementation and
Control, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2013
Rohm, Howard. 2004, “A Balancing Act : Developing and Using Balanced
Scorecard”, www.balancedscorecard.org.
Thompson, A. A & Strickland, A.J (TS), Strategic Management; Concepts and Cases, 11th
edition, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2008

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
Agus Daman
 
Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis business level strategy.universitas mercubu...
Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis business level strategy.universitas mercubu...Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis business level strategy.universitas mercubu...
Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis business level strategy.universitas mercubu...
sitiwaliha
 
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
Adrianto Dasoeki
 

Was ist angesagt? (20)

Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
 
9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
 
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
 
Canvas business model
Canvas business modelCanvas business model
Canvas business model
 
9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...
9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...
9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...
 
Sm, ari prayogo, hapzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
Sm, ari prayogo, hapzi ali, canvas business model, diversification and balanc...Sm, ari prayogo, hapzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
Sm, ari prayogo, hapzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...
 
9,sm, salam imam taifur, hapzi ali, canvas business model,,universitas mercu ...
9,sm, salam imam taifur, hapzi ali, canvas business model,,universitas mercu ...9,sm, salam imam taifur, hapzi ali, canvas business model,,universitas mercu ...
9,sm, salam imam taifur, hapzi ali, canvas business model,,universitas mercu ...
 
Model Model Bisnis
Model Model BisnisModel Model Bisnis
Model Model Bisnis
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Unit Bisnis,Universitas Mercubuana,20...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Unit Bisnis,Universitas Mercubuana,20...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Unit Bisnis,Universitas Mercubuana,20...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Unit Bisnis,Universitas Mercubuana,20...
 
Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis business level strategy.universitas mercubu...
Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis business level strategy.universitas mercubu...Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis business level strategy.universitas mercubu...
Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis business level strategy.universitas mercubu...
 
Entrepreneurship in hospitality and tourism
Entrepreneurship in hospitality and tourismEntrepreneurship in hospitality and tourism
Entrepreneurship in hospitality and tourism
 
Perencanaan Bisnis
Perencanaan BisnisPerencanaan Bisnis
Perencanaan Bisnis
 
BUSINESS UNIT STRATEGY
BUSINESS UNIT STRATEGYBUSINESS UNIT STRATEGY
BUSINESS UNIT STRATEGY
 
Bahan belajar uts Manajemen Stratejik
Bahan belajar uts Manajemen StratejikBahan belajar uts Manajemen Stratejik
Bahan belajar uts Manajemen Stratejik
 
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
 
7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...
7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...
7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...
 
9, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, canvas business model, diversification and...
9, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, canvas business model, diversification and...9, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, canvas business model, diversification and...
9, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, canvas business model, diversification and...
 
Pemasaran dan nilai pelanggan
Pemasaran dan nilai pelangganPemasaran dan nilai pelanggan
Pemasaran dan nilai pelanggan
 
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, business unit level strategy, universitas m...
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, business unit level strategy, universitas m...Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, business unit level strategy, universitas m...
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, business unit level strategy, universitas m...
 

Ähnlich wie 9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and bcg, universitas mercu buana, 2018

15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
AkfikaRizkySabilla
 

Ähnlich wie 9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and bcg, universitas mercu buana, 2018 (20)

Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...
Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...
Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...
 
9, sm, maswanih, hafzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
9, sm, maswanih, hafzi ali, canvas business model, diversification and balanc...9, sm, maswanih, hafzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
9, sm, maswanih, hafzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
 
Business Model Canvas-kewirausahaan
Business Model Canvas-kewirausahaanBusiness Model Canvas-kewirausahaan
Business Model Canvas-kewirausahaan
 
Chapter 6 model bisnis
Chapter 6   model bisnisChapter 6   model bisnis
Chapter 6 model bisnis
 
01 Business Model Canvas- Penerapan di UMKM_share.pdf
01 Business Model Canvas- Penerapan di UMKM_share.pdf01 Business Model Canvas- Penerapan di UMKM_share.pdf
01 Business Model Canvas- Penerapan di UMKM_share.pdf
 
Seri Kewirausahaan Belajar Business Model Canvas
Seri Kewirausahaan Belajar Business Model Canvas Seri Kewirausahaan Belajar Business Model Canvas
Seri Kewirausahaan Belajar Business Model Canvas
 
9, sm, ali nico gerard doan, canvas business model, diversification, and bala...
9, sm, ali nico gerard doan, canvas business model, diversification, and bala...9, sm, ali nico gerard doan, canvas business model, diversification, and bala...
9, sm, ali nico gerard doan, canvas business model, diversification, and bala...
 
Business Model Canvas
Business Model CanvasBusiness Model Canvas
Business Model Canvas
 
Bisnis Model Canvas Bagi Pelaku Bisnis.pptx
Bisnis Model Canvas Bagi Pelaku Bisnis.pptxBisnis Model Canvas Bagi Pelaku Bisnis.pptx
Bisnis Model Canvas Bagi Pelaku Bisnis.pptx
 
Business model canvas by marzuki (seri presentasi)
Business model canvas by marzuki (seri presentasi)Business model canvas by marzuki (seri presentasi)
Business model canvas by marzuki (seri presentasi)
 
QUIZ 9 - Canvas Business Model, Diversification and Balance Scorecard
QUIZ 9 - Canvas Business Model, Diversification and Balance ScorecardQUIZ 9 - Canvas Business Model, Diversification and Balance Scorecard
QUIZ 9 - Canvas Business Model, Diversification and Balance Scorecard
 
Materi BMC.pptx
Materi BMC.pptxMateri BMC.pptx
Materi BMC.pptx
 
Quiz minggu 9 canvas business model, diversification and balance scorecard
Quiz minggu 9 canvas business model, diversification and balance scorecardQuiz minggu 9 canvas business model, diversification and balance scorecard
Quiz minggu 9 canvas business model, diversification and balance scorecard
 
penjelasan singkat business model canvas
penjelasan singkat business model canvaspenjelasan singkat business model canvas
penjelasan singkat business model canvas
 
Penjelasan singkat-bmc
Penjelasan singkat-bmcPenjelasan singkat-bmc
Penjelasan singkat-bmc
 
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
 
KONSEP PELUANG KEWIRAUSAHAAN.pptx
KONSEP PELUANG KEWIRAUSAHAAN.pptxKONSEP PELUANG KEWIRAUSAHAAN.pptx
KONSEP PELUANG KEWIRAUSAHAAN.pptx
 
Business Model Canvas
Business Model CanvasBusiness Model Canvas
Business Model Canvas
 
M1 KB3 - Bisnis Pemasaran
M1 KB3 - Bisnis PemasaranM1 KB3 - Bisnis Pemasaran
M1 KB3 - Bisnis Pemasaran
 
Bisnis Plan.pptx
Bisnis Plan.pptxBisnis Plan.pptx
Bisnis Plan.pptx
 

Mehr von Rame Priyanto

Mehr von Rame Priyanto (20)

Be dan gg tugas uas gcg_rame priyanto_55117120122
Be dan gg tugas uas gcg_rame priyanto_55117120122Be dan gg tugas uas gcg_rame priyanto_55117120122
Be dan gg tugas uas gcg_rame priyanto_55117120122
 
Be & gg tugas ethics value rame priyanto_55117120122
Be & gg tugas ethics value rame priyanto_55117120122Be & gg tugas ethics value rame priyanto_55117120122
Be & gg tugas ethics value rame priyanto_55117120122
 
Tugas strategic management analisis swot_rame priyanto_55117120122
Tugas strategic management analisis swot_rame priyanto_55117120122Tugas strategic management analisis swot_rame priyanto_55117120122
Tugas strategic management analisis swot_rame priyanto_55117120122
 
13, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, globalisasi dan etika bisnis, univ...
13, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, globalisasi dan etika bisnis, univ...13, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, globalisasi dan etika bisnis, univ...
13, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, globalisasi dan etika bisnis, univ...
 
12, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical decision making in busines...
12, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical decision making in busines...12, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical decision making in busines...
12, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical decision making in busines...
 
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
 
11, sm, rame priyanto, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, unv...
11, sm, rame priyanto, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, unv...11, sm, rame priyanto, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, unv...
11, sm, rame priyanto, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, unv...
 
10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...
10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...
10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...
 
10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...
10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...
10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...
 
9, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, corporate right, previliges, proble...
9, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, corporate right, previliges, proble...9, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, corporate right, previliges, proble...
9, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, corporate right, previliges, proble...
 
7, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in financial managem...
7, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in financial managem...7, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in financial managem...
7, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in financial managem...
 
6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...
6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...
6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...
 
5, be 7 gg, rame priyanto, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
5, be 7 gg, rame priyanto, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...5, be 7 gg, rame priyanto, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
5, be 7 gg, rame priyanto, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
 
4, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, environmental ethics, universitas m...
4, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, environmental ethics, universitas m...4, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, environmental ethics, universitas m...
4, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, environmental ethics, universitas m...
 
3, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, unvi...
3, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, unvi...3, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, unvi...
3, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, unvi...
 
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...
 
6, sm, rame priyanto, hapzi ali, porter's generic strategy, universitas mercu...
6, sm, rame priyanto, hapzi ali, porter's generic strategy, universitas mercu...6, sm, rame priyanto, hapzi ali, porter's generic strategy, universitas mercu...
6, sm, rame priyanto, hapzi ali, porter's generic strategy, universitas mercu...
 
5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...
5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...
5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...
 
4, sm, rame priyanto, hapzi ali, external environmental analysis, universitas...
4, sm, rame priyanto, hapzi ali, external environmental analysis, universitas...4, sm, rame priyanto, hapzi ali, external environmental analysis, universitas...
4, sm, rame priyanto, hapzi ali, external environmental analysis, universitas...
 
Be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, univers...
Be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, univers...Be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, univers...
Be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, univers...
 

9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and bcg, universitas mercu buana, 2018

  • 1. RESUME KULIAH IX STRATEGIG MANAGEMENT CANVAS BUSINESS MODEL, DIVERSIFICATION, AND BCG Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Strategic Management” Dosen Pengampu: Prof Dr. H. Hapzi Ali, M.M., CMA. Oleh: Rame Priyanto NIM 55117120122 Program Studi Magister Manajemen Universitas Mercu Buana 2018
  • 2. CANVAS BUSINESS MODEL, DIVERSIFICATION, AND BCG A. Model Bisnis Model Bisnis Menurut Tim PPM Manajemen (2012:5), definisi model bisnis dapat dipilah ke dalam tiga kelompok, yaitu model bisnis sebagai metode atau cara, model bisnis dilihat dari komponen-komponen (elemen), dan model bisnis sebagai strategi bisnis. Sebuah model bisnis menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai (Osterwalder dan Pigneur, 2012:14). Manfaat perusahaan memiliki model bisnis adalah (Tim PPM Manajemen:2012): 1. Model bisnis dapat dipakai untuk menunjukkan seberapa radikal suatu perubahan dilakukan dan konsekuensinya. 2. Model bisnis memudahkan para perencana dan pengambil keputusan di perusahaan melihat hubungan logis antara komponen – komponen dalam bisnis. 3. Model bisnis dapat dipakai untuk membantu menguji konsistensi hubungan antar komponen 4. Model bisnis dapat digunakan untuk membantu menguji pasar dan asumsi yang digunakan untuk mengembangkan bisnis. B. Business Model Canvas Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, mencetuskan suatu konsep yang penyederhanaan konsep bisnis yang dapat diterapkan di segala jenis industri. Konsep tersebut disebut sebagai model bisnis. Model bisnis dirancang untuk menyederhanakan suatu kompleksitas bisnis agar dapat lebih mudah dipahami oleh orang awam atau orang yang tidak terlibat dalam bisnis tersebut. Business Model Canvas (BMC) adalah bahasa yang sama untuk menggambarkan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah model bisnis (Osterwalder dan Pigneur, 2012:12). Untuk memahami cara kerja pada organisasi yang besar dan kompleks perlu gambaran yang dapat membantu mengubah asumsi yang tak dapat diucapkan menjadi informasi yang jelas sehingga dapat dikomunikasikan dengan efektif (Clark et al, 2012:31). Bisnis Model Canvas adalah model bisnis yg terdiri dari 9 blok area aktivitas bisnis, yang memiliki tujuan memetakan strategi untuk membangun bisnis yang kuat, bisa memenangkan
  • 3. persaingan dan sukses dalam jangka panjang. Bisnis Model Canvas ini memiliki ciri khas dengan 9 blok model yang jika disatukan akan menjadi satu kesatuan bisnis: 1. Customers Segment Konsep model bisnis menempatkan pelanggan pada urutan pertama karena melihat bahwa perusahaan harus berorientasi pada pelanggan. Dengan tidak terbatasnya keinginan pelanggan dan terbatasnya kemampuan perusahaan, tentu saja sebuah perusahaan tidak dapat memenuhi semua keinginan pelanggan. Karena itu perusahaan harus melakukan segmentasi pelanggan. Segmentasi pelanggan dapat dibagi melalui berbagai macam kategori; demografi, geografi, psikografi, dan lainnya. Berdasarkan kemampuannya, perusahaan dapat memilih segman konsumen yang dipilih; mass market, niche market, segmented market, atau two side market. 2. Value Proposition Nilai produk tidak hanya dijelaskan dari fungsional produk atau hanya memenuhi kebutuhan utama suatu produk, tetapi lebih dari itu. Nilai produk memenuhi kebutuhan konsumen secara keseluruhan, baik yang tampak maupun tidak. Tugas perusahaan adalah menciptakan nilai tersebut. 3. Customer Relationship Ketika pelanggan telah menangkap nilai yang tawarkan perusahaan, maka perusahaan harus mempertahankan hubungan tersebut dalam waktu yang lama. Semakin konsumen terikat dengan suatu produk, semakin terjamin pula keberlangsungan hidup produk serta perusahaan. 4. Channel Tanpa saluran komunikasi dan distribusi yang baik, maka nilai produk tidak akan ditangkap dengan baik oleh konsumen. Bahkan ada kalanya nilai produk terletak pada saluran komunikasi dan distribusinya. 5. Revenue Stream Ketika pelanggan semakin loyal, maka perusahaan wajib memikirkan bagaimana model penerimaan pendapatan yang menguntungkan bagi perusahaan maupun pelanggan. Ada beberapa model arus pendapatan yang telah diterapkan antara lain: tunai, kredit, CoD, usage fee, subscription, leasing, rent, licence, atau komisi.
  • 4. 6. Key Resource Key resources berkaitan dengan bahan baku dan saluran pemasok yang dibutuhkan dalam proses produksi. Nilai produk juga dapat ditentukan dengan mengkomunikasikan bagaimana bahan baku diperoleh dan bagaimana kualitas bahan baku mempengaruhi kualitas produk 7. Key Activities Perusahaan harus mengidentifikasi aktifitas kunci dari perusahaan dan menjaga aktifitas tersebut tetap terjaga konsistensi dan kerahasiaannya. 8. Key Partnership Semua stakeholder tersebut harus diidentifikasi dan dikelola agar memberikan dampak positif bagi perusahaan. 9. Cost Structure Besarya biaya yang dikeluarkan akan berdampak pada harga jual produk dan strategi yang diterapkan oleh perusahaan. Profit perusahaan tergantung pada sales dan HPP produk, sehingga dengan menekan biaya yang minimal dan menjual dengan harga maksimum adalah tujuan perusahaan. Tahapan Menyusun BMC Menurut Osterwalder dalam Tim PPM Manajemen (2012:39), tahapan dalam mendesain sebuah Business Model Canvas adalah : 1. Menentukan Customer Segments Customer Segments berisi mengenai siapa customer dari perusahaan tersebut. Mengapa CustomerSegments? Karena hanya customer yang menguntungkanlah yang akan menghidupi perusahaan. 2. Tentukan Value Propositions Value Propositions berisi keunikan produk/jasa yang dijanjikan oleh perusahaan kepada CustomerSegments yang dibidik. Perusahaan perlu mendidik customer segments yang dibidik, agar bersedia menerima value propositions yang ditawarkan. 3. Tentukan Channels Channels menjelaskan bagaimana perusahaan mengkomunikasikan, mengantar, dan berinteraksi dengan pelanggannya. Kesuksesan dalam kegiatan di kotak channels ini
  • 5. sangat ditentukan oleh efektivitas kotak key resources, key activities, dan key partnerships karena ikut berperan mendukung realisasi dari kegiatan di channels ini. 4. Tentukan Customer Relationships Customer Relationships adalah seberapa besar kegiatan perusahaan menjaga hubungan dengan pelanggan lama, dan seberapa giat perusahaan menjaring pelanggan baru dan meningkatkan penjualannya ke pelanggan lama. 5. Tentukan Revenue Streams Revenue Streams menjelaskan darimana sumber pendapatan yang didapat oleh perusahaan. Blok ini akan sukses mendatangkan dana ke dalam perusahaan apabila kegiatan di belakang panggung (back stage) seperti blok key resources, key activities, dan keypartnerships bisa diatur secara baik dan efisien. 6. Tentukan Key Resources Key Resources menjelaskan sumber daya apa saja yang perusahaan butuhkan untuk memproduksi produk, misalnya butuh tenaga kerja, material, uang, dan lainnya. 7. Tentukan Key Activities Key Activties menjelaskan aktivitias apa saja yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau jasa perusahaan. Misalnya ada aktivitas packaging, branding, pemasaran, dan lainnya. 8. Tentukan Key Partnerships Key Partnerships berisi siapa saja partner yang perusahaan gandeng untuk bekerjasama menjalankan perusahaan. Misalnya jaringan pemasok dan mitra. 9. Cost Structure Cost Structure berisi mengenai biaya-biaya apa saja yang terbentuk ketika perusahaan memproduksi dan memasarkan produk/jasa. Efisiensi dalam pengelolaan elemen-elemen di back stage sangat diperlukan untuk menjaga agar cost structure dapat tetap optimal. Dua Sisi Kanvas Bisnis a. Sisi Konsumen Pada sisi kanan menunjukkan factor-faktor yang berorientasi pada perspektif konsumen. Sisi kanan menitikberatkan bagaimana organisasi atau perusahaan menyediakan nilai untuk
  • 6. memenuhi keinginan konsumen. Sehingga sering disebut sisi yang menghabiskan dana terbesar dalam organisasi atau perusahaan. b. Sisi Perusahaan Pada sisi kiri menunjukkan faktor-faktor yang berorientasi pada perspektif perusahaan. Sisi kiri menitikberatkan bagaimana organisasi atau perusahaan mampu mencapai efisiensi dalam penciptaan nilai bagi konsumen. Maka dapat disimpulkan bahwa dua sisi ini sangat bertolak belakang, namun saling melengkapi. Memetakan komponen bisnis sesungguhnya ke dalam model bisnis secara sistematik. Menggambarkan hubungan diantara pelanggan, supplier, partner dan stakeholders. Beberapa Faktor Penggunaan Bisnis Model Canvas : a. Visual Thinking Cara terbaik untuk menggunakan BMC adalah untuk mencetak versi berukuran poster besar dan menempelkannya ke dinding. Setelah itu, founder kemudian menggunakan sticky notes seperti post-it untuk mengisi 9 bagian. b. Iterasi dengan cepat “Iterasi” adalah proses di mana founder “keluar dari kantor atau labnya” dan mencoba memvalidasi idenya, kemudian kembali lagi ke kantor untuk memperbaiki model bisnis dan produknya berdasarkan feedback yang didapat dari market. Dengan sifat ringkas dan menyeluruh dari bisnis model kanvas, founder bisa dengan cepat melakukan iterasi ini. c. Dengan cepat melihat kaitan dari 9 komponen bisnis Bisnis Model Canvas memungkinkan entrepreneur untuk secara visual menggambarkan kaitan dari masing-masing komponen bisnis tersebut. Seringkali founder menggambar garis dan ilustrasi di poster untuk mewakili potongan-potongan teka-teki dan bagaimana mereka bekerja sama. Dengan cara ini, tim dapat menemukan hubungan dari peluang pasar dan / atau proposisi nilai yang unik. d. Memaksa tim untuk dengan ringkas menyampaikan pikirannya karena informasi dicatat dengan pendek pada post-it notes, tim dipaksa untuk menjelaskan dengan tepat dan ringkas apa yang mereka mau untuk menguji atau menindaklanjuti pada iterasi berikutnya. e. Bentuk visual dari bisnis model canvas memudahkan startup untuk membaginya dengan partner, rekan kerja Karena bisnis model kanvas disajikan dalam bentuk poster besar dan visual, mudah untuk berbagi melalui foto atau mengambil poster dari dinding untuk bertemu dengan pihak lain yang berkepentingan. Keuntungan Bisnis Model Canvas:
  • 7. a. Bisa dipakai untuk semua jenis model bisnis, travelling, restoran, hotel, perkebunan,Ø mining dan lain sebagainya. b. Mempercepat mengetahui keseluruhan kekuatan dan kekuragan bisnis. c. Memetakan bisnis untuk mengetahui kelemahan semenjak dini dan memahami kekuatan bisnis dari sudut pandang yang benar. Cara Memanfaatkan Bisnis Model Canvas: 1. Membangun Relasi Konsumen. Bisnis Model Canvas (BMC) penting untuk membangun relasi dengan konsumen. 2. Meningkatkan Penjualan. Ketika strategi marketing kita satukan melalui BMC ini, diharapkan target penjualan tercapai. Customer Segment, Channel, Customer Relationship (3 Blok di BMC) memiliki tujuan untuk meningkatkan Penjualan 3. Menghadapi Pesaing. Hal yang tidak kalah penting, ketika BMC sudah dijalankan adalah kita akan membangun bisnis yang kokoh untuk menghadapi pesaing. 4. Mempunyai Sistem Bisnis. BMC ini adalah cara yangg efektif untuk membuat sistem bisnis, tujuannya membuat bisnis makin efektif dan bisa menghasilkan maksimal meskipun kita tidak rutin berada di bisnis kita. Model bisnis dapat diterapkan dalam diri seseorang. Dengan mengadopsi konsep model bisnis organisasi, model bisnis diri sendiri dapat dijelaskan dengan model bisnis antara lain: a. Segmen pelanggan, siapa orang yang dapat dibantu atau orang yang membutuhkan keahlian anda untuk tujuan tertentu. b. Proposisi nilai, keahlian apa yang dimiliki yang dibutuhkan oleh orang lain. Jika anda memiliki kemampuan yang berbeda dari orang lain, kembangkan lah kemampuan itu sehingga menjadi ciri khas. c. Saluran komunikasi dan distribusi Seperti halnya dengan perusahaan, jika anda memiliki suatu keahlian maka anda harus mengkomunikasikan keahlian anda ke orang lain d. Hubungan pelanggan. Jika anda mampu membantu orang lain, pertahankan hubungan tersebut agar tetap baik. e. Arus pendapatan
  • 8. f. Aktifitas utama Anda harus mengidentifikasi apa saja proses yang anda lalui untuk mendapatkan keahlian tersebut. g. Sumber daya utama Dalam memberikan bantuan kepada orang lain, anda juga membutuhkan alat atau pasokan tertentu untuk menunjang kemampuan anda. h. Kerjasama utama i. Struktur biaya Struktur biaya akan muncul jika anda melakukan komersialiasi terhadap keahlian anda. C. Diversification Diversifikasi adalah penyebaran modal di berbagai aset dengan tingkat pendapatan dan risiko yang berbeda guna meminimalkan tingkat risiko dan mengurangi kerugian. Investor menginvestasikan modalnya pada sekuritas/efek dari emiten yang berbeda, dan membentuk semacam portofolio investasi. Jika salah satu saham yang dibeli ternyata merugi, maka saham lain yang menguntungkan dapat menutupi kerugian tersebut, sehingga kerugian pada modal investasi tersebut dapat dikover, atau dengan kata lain bisa disebut sebagai diversifikasi risiko. a. Diversification Strategy. Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan perusahaan untuk memperluas usaha dengan membuka beberapa unit bisnis atau anak perusahaan baru baik dalam lini bisnis yang sama dengan yang sudah ada maupun dalam unit bisnis yang berbeda dengan bisnis inti perusahaan. Menurut argumen pasar modal efisien, diversifikasi perusahaan dapat menciptakan nilai perusahaan (George dan Kabir, 2005). Ada 3 bentuk strategi diversifikasi yakni : strategi diversifikasi konsentris, horizontal, dan konglomerat. 1. Strategi Diversifikasi Konsentris (Concentric Diversification Strategy) Dijalankan dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk yang ada saat ini baik keterkaitan dalam kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun jaringan pemasaran yang sama. Pedoman keberhasilan strategi diversifikasi konsentris adalah : a) Bersaing dalam industri yang tidak atau rendah pertumbuhannya. b) Adanya produk baru yang terkait dengan produk yang ada saat ini dapat menaikkan penjualan produk yang ada. c) Produk baru ditawarkan pada harga yang kompetitif.
  • 9. d) Produk yang ada saat ini berada pada tahap penurunan dalam daur hidup produk Memiliki tim manajemen yang kuat. 2. Strategi Diversifikasi Horizontal (Horizontal Diversification Strategy). Strategi diversifikasi horizontal adalah strategi menambah atau menciptakan produk baru yang tidak terkait dengan produk saat ini kepada pelanggan saat ini. Pedoman yang akan menjamin keberhasilan strategi diversifikasi horizontal adalah : a) Tambahan produk baru akan meningkatkan revenue secara signifikan. b) Tingkat kompetisi yang tajam dalam industri yang tidak tumbuh, margin dan return rendah. c) Saluran distribusi yang ada saat ini dapat dimanfaatkan. 3. Strategi Diversifikasi Konglomerasi (Conglomerate Diversification Strategy) Penambahan produk baru dan dipasarkan pada pasar baru yang tak terkait dengan yang ada saat ini. Ide dasar strategi ini terutama pertimbangan profit. Untuk menjamin strategi diversifikasi konglomerasi efektif, ada beberapa pedoman yang perlu diikuti, yakni: a) Terjadi penurunan penjualan dan profit. b) Kemampuan manajerial dan modal untuk berkompetisi dalam industri baru. c) Tercipta sinergi financial antara perusahaan yang diakuisisi dengan yang mengakuisisi pasar bagi produk saat ini sudah jenuh. d) Ada peluang untuk membeli atau memperoleh bisnis baru yang tak terkait yang memiliki peluang investasi yang menarik. e) Jika ada tindakan antitrust atas bisnis yang terkonsentrasi pada bisnis tunggal. b. Related / Concentration Diversification Strategies Diversifikasi yang terkait strategi melibatkan diversifikasi ke dalam bisnis yang dimiliki beberapa jenis strategik cocok. Strategi yang cocok ada ketika bisnis strategis yang berbeda memiliki cukup keterkaitan rantai activity-cost yang ada peluang penting untuk kegiatan berbagi dalam satu bisnis atau bisnis yang lain. c. Unrelated / Conglomerate Diversification. Dari namanya, tentu kita sudah jelas apa yang dimaksud dengan strategi konglomerasi. Strategi offensive yang satu ini tidak membatasi diri pada industri mana yang sebelumnya mereka kuasai, tanpa membatasi diri kepada posisi mana sebelumnya mereka berada dalam sebuah mata rantai pasokan, dan seterusnya.
  • 10. d. Diversifikasi Produk. Diversifikasi Produk adalah upaya yang dilakukan pengusaha/produsen/perusahaan untuk mengusahakan atau memasarkan beberapa produk yang sejenis dengan produk yang sudah dipasarkan sebelumnya. Terdapat beberapa sumber menyatakan bahwa pengertian diversifikasi produk yaitu antara lain : 1. Kotler (2001Ea:69) menyatakan konsep diversifikasi produk merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kinerja bisnis yang ada dengan jalan mengidentifikasi peluang untuk menambah bisnis menarik yang tidak berkaitan dengan bisnis perusahaan saat ini. 2. Effendi (1996:109) mengemukakan bahwa diversifikasi produk didefinisikan sebagai suatu perluasan pemilihan barang dan jasa yang dijual oleh perusahaan dengan jalan menambah produk baru atau jasa ataupun memperbaiki tipe, warna, mode, ukuran, jenis dari produk yang sudah ada dalam rangka memperoleh laba maksimal. 3. Sedangkan Tjiptono (2001:132) mengemukakan definisi dari diversifikasi produk yaitu upaya mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru, atau keduanya dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas dan fleksibilitas. Dari definisi di atas terlihat kesamaan pendapat mengenai tujuan diversifikasi yaitu perluasan atau penambahan terhadap barang dan jasa untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Beberapa pendapat yang berbeda menyatakan diversifikasi sebagai perluasan barang dan jasa dengan jalan penganekaragaman namun pendapat lain menyebutkan bahwa diversifikasi adalah menambah atau memperbaiki produk atau jasa sehingga dapat disimpulkan bahwa diversifikasi produk merupakan jalan atau strategi dalam perusahaan yang berkaitan dengan produknya dengan cara menambahkan jenis produknya atau melakukan penganekaragaman untuk memperluas pangsa pasar sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan. e. Tujuan Diversifikasi Produk Ada beberapa alasan sebuah perusahan melakukan diversifikasi terhadap produknya yang pada umumnya menyangkut dua hal terpenting, yaitu meningkatkan keunungan dan pembagian resiko. Kemudian, Harberg dan Rieple menyatakan diversifikasi dilaksanakan dengan beberapa tujuan, yakni: 1. Pertumbuhan dan nilai tambah.
  • 11. 2. Mencegah monopoli pesaing. Penguasaan pada usaha yang memiliki sumberØ daya strategis selain dapat memberikan nilai tambah juga mencegah penguasaan oleh pesaing Mencapai sinergi. 3. Mengendalikan pemasok dan distributor. Ini bertujuan memudahkan perusahaanØ dalam mengendalikan harga dan mutu agar dapat bersaing. 5. Bentuk Diversifikasi Terdapat berbagai cara yang bisa dilakukan sebuah perusahaan terkait diversifikasi atas produknya. Dilihat dari bentuknya dapat dibagi menjadi dua, vertikal dan horizontal : a. Diversifikasi Vertikal Bentuk vertikal adalah diversifikasi dari atas ke bawah. Misalkan perusahaan peternakan tidak harus hanya menjual hasil ternaknya ke perusahaan kulit milik anda, bisa juga ke perusahaan olahan kulit yang lainnya bahkan pesaing. Kemudian usaha toko juga tidak terpaku hanya menjual produk sepatu perusahaan anda, bisa saja menjual produk sepatu pesaing. b. Diversifikasi Horizontal, membagi usaha anda baik konsentris dan konglomerasi (masing- masing dijelaskan dibawah) ke samping. Artinya bahwa setiap unit produksi / usaha memiliki tingkatan dan derajat yang sama, yang membedakannya adalah target pasar dan kebutuhan calon pembeli. Pada gambar diatas menunjukan perusahaan anda memproduksi 3 jenis barang yang berbeda, tentu saja dengan kebutuhan calon pembeli yang berbeda. 6. Manfaat Diversifikasi a. Meningkatkan Profitabilitas dan Daya Saing b. Meminimalisir Resiko Resiko selalu ada di segala aktifitas hidup, termasuk selalu menjadi ancaman perusahaan. c. Diversifikasi produk merupakan salah satu cara untuk meningkatkan volume penjualan yang dapat dilakukan oleh perusahaan terutama jika perusahaan tersebut telah berada dalam tahap kedewasaan.
  • 12. D. Balance Scoreacrd Balanced Scorecard atau BSC merupakan suatu sistem manajemen strategi (Strategic Based Responsibility Accounting System) yang menjelaskan mengenai misi serta strategi dari suatu perusahaan ke dalam tujuan operasional dan tolok ukur kinerja perusahaan tersebut. Scorecard sendiri memiliki makna kartu skor. Maksudnya yaitu kartu skor yang akan di gunakan dalam merencanakan skor yang di wujudkan pada masa yang akan datang. Sedangkan balanced memiliki makna berimbang, yang artinya dalam mengukur kinerja seseorang atau suatu organisasi harus di ukur secara seimbang dari dua sudut pandang seperti keuangan dan non keuangan, jangka panjang dan jangka pendek, intern dan ekstern. Balanced scorecard sebagai suatu sistem manajemen yang mengintegrasikan visi, strategi dan keempat perspektif secara seimbang Visi dan strategi diterjemahkan kedalam 4 perspektif yang kemudian oleh masing-masing perspektif visi dan strategi tersebut dinyatakan dalam bentuk tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi, ukuran (measures) dari tujuan, target yang diharapkan dimasa yang akan datang serta inisiatif–inisiatif atau program yang harus dilaksanakan untuk memenuhi tujuan-tujuan strategis. a. Perspektif Finansial Dalam perspektif finansial oraganisasi merumuskan tujuan finansial yang ingin dicapai organisasi dimasa yang akan datang. Selanjutnya tujuan finansial tersebut dijadikan dasar bagi ketiga perspektif lainnya dalam menetapkan tujuan dan ukurannya. b. Perspektif Pelanggan Dalam perspektif pelanggan, organisasi mengidentifikasikan pelanggan dan segmen pasar dimana organisasi akan bersaing. Tujuan yang bisa ditetapkan dalam perspektif ini adalah pemuasan kebutuhan pelanggan. Ukuran-ukuran yang digunakan dalam perspektif ini antara lain retensi pelanggan, kepuasan pelanggan, profitabilitas pelanggan, akuisisi pelanggan baru, market share, dan lainnya. Dalam perspektif ini organisasi menyusun strategi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang pada akhirnya memberikan keuntungan finansial bagi organisasi. c. Perspektif Proses Bisnis Internal Perpektif proses bisnis internal mengidentifikasikan proses-proses yang pentig bagi organisasi untuk melayani pelanggan (persepektif pelanggan) dan pemilik organisasi (perpektif finansial). Komponen utama dalam proses bisnis internal adalah: 1. proses inovasi, yang diukur dengan banyaknya produk baru yang dihasilkan organisasi, waktu penyerahan produk ke pasar, dan lainnya
  • 13. 2. operasional, yang diukur dengan peningkatan kualitas produk, waktu proses produksi yang lebih pendek, dan lainnya 3. proses pelayanan, yang diukur dengan pelayanan purna jual, waktu yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan, dan lainnya. c. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Perspektif ini menggambarkan kemampuan organisasi untuk menciptakan pertumbuhan jangka panjang. Tujuan dalam perspektif ini adalah menyediakan infrastruktur bagi perspektif finansial, pelanggan, dan proses bisnis internal, agar tujuan dari perspektif-persepektif tersebut tercapai. Perspektif ini bertujuan meningkatkan kemampuan karyawan, meningkatkan kapabilitas sistem informasi, dan peningkatan keselarasan dan motivasi. Ukuran yang bisa digunakan antara lain kepuasan karyawan, retensi karyawan, banyaknya saran yang diberikan oleh karyawan, dan lainnya. Setiap tujuan dan ukuran dari setiap perspektif merupakan suatu hubungan sebab akibat, artinya jika tujuan dari perspektif pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan tercapai, maka pada akhirnya adalah peningkatan kinerja finansial organisasi. Hubungan sebab akibat merupakan komponen penting dalam performance measurement model karena hubungan sebab akibat dapat membantu memprediksi tujuan finansial yang akan tercapai, dan dapat menciptakan proses pembelajaran, motivasi dan komunikasi yang efektif (Malina dan Selto 2004). Membangun Balanced Scorecard Menurut Rohm (2003) sebelum balanced scorecard diimplementasikan, organisasi terlebih dahulu harus membangun atau menyusun balanced scorecard. Terdapat 6 tahapan dalam membangun suatu balanced scorecard yaitu: 1) menilai fondasi organisasi Menilai Fondasi Organisasi Langkah pertama organisasi untuk melakukan penilaian atas fondasi organisasi adalah membentuk tim yang akan merumuskan dan membangun balanced scorecard. Tim ini merumuskan visi dan misi organisasi, termasuk didalamnya mengidentifikasikan kebutuhan dan faktor-faktor yang mendukung organisasi untuk mencapai misinya. Tim ini mengembangkan rencana-rencana yang akan dilakukan, waktu yang dibutuhkan serta anggaran untuk menjalankannya. Penilaian fondasi organisasi meliputi analisa kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman terdapat organisasi yang dapat
  • 14. dilakukan dengan mengunakan SWOT analysis. Organisasi juga dapat melakukan benchmarking terhadap organisasi lainnya. Dari penilaian fondasi ini organisasi mengetahui apa yang menjadi visi dan misi organisasi, kekuatan dan kelemahan, bahkan tindakan apa saja yang harus dilakukan oleh organisasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pada tahap ini organisasi publik, dapat merumuskan kembali visi dan misinya, kemudian organisasi publik dapat menggunakan SWOT analysis dalam menilai kekuatan, kelemahan, kesempatan bahkan ancaman bagi organisasi. 2) membangun strategi bisnis Membangun Strategi Bisnis Strategi merupakan pernyataan apa yang harus dilakukan organisasi untuk mencapai keberhasilan. Strategi ini didapatkan dari misi dan hasil penilaian fondasi organisasi. Strategi ini menyatakan tindakan apa saja yang harus dilakukan oleh organisasi untuk mencapai misi organisasi yang sesuai dengan kekuatan dan kelemahan organisasi. Dalam kebanyakan organisasi yang pertama kali dibentuk adalah tujuan strategi utama organisasi, misalnya tujuan utama dari suatu organisasi publik adalah peningkatan kualitas pendidikan. Setelah tujuan strategis utama dibentuk selanjutnya di bentuk tujuan- tujuan strategis yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, misalnya untuk mencapai peningkatan kualitas pendidikan maka tujuan-tujuan strategis yang perlu dilakukan antara lain peningkatan kualitas pendidik, menurunkan biaya pendidikan, dan lainnya. Dalam membentuk strategi, organisasi harus mempertimbangkan pendekatan apa saja yang bisa digunakan untuk menjalankan strategi tersebut, termasuk didalamnya apakah strategi tersebut bisa dijalankan, berapa banyak sumber daya yang dibutuhkan dan apakah strategi tersebut mendukung organisasi mencapai misinya. 3) membuat tujuan organisasi Membuat Tujuan Organisasi Tujuan organisasi menunjukkan bagaimanana tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk melaksanakan strategi. Tujuan organisasi merupakan gambaran aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan organisasi untuk mencapai strategi serta waktu yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Tujuan harus dinyatakan dalam bentuk yang spesifik, dapat diukur, dicapai, berorientasi pada hasil serta memiliki batas waktu pencapaian (Gaspersz 2003). Tujuan organisasi publik dinyatakan dalam empat perspektif yaitu perspektif customers & stakeholders, perspektis financial, perspektif internal business process, dan perspektif employee & organization capacity. Untuk masing-masing perspektif dirumuskan tujuan yang akan dilakukan untuk mencapai misi organisasi. Misalnya adalah strategi utama
  • 15. organisasi adalah meningkatkan kualitas pendidikan, strategi tersebut dapat dijabarkan kedalam empat perspektif. Untuk perspektif customers & stakeholders adalah memperoleh pendidikan yang berkualitas dan murah; untuk perspektif financial, tujuan yang dibentuk adalah mengurangi biaya pendidikan; untuk perpektif internal business process adalah peningkatan proses belajar mengajar; sedangkan untuk perspektif employee and organization capacity adalah peningkatan kualitas pendidik 4) membuat strategic map bagi strategi bisnis organisasi Membuat Strategic Map bagi Strategi Bisnis Organisasi Kebanyakan organisasi mempunyai unit-unit yang mempunyai strategi dan tujuan sendiri-sendiri. Untuk dapat dijalankan secara efektif, maka strategi– strategi dan tujuan tersebut harus digabungkan dan dihubungkan secara bersama-sama. Untuk menggabungkan dan menghubungkan strategi-strategi dan tujuan tersebut dibutuhkan yang namanya strategic map. Strategic map dapat dibangun dengan menghubungkan strategi dan tujuan dari unit-unit dengan menggunakan hubungan sebab akibat (cause-effect relationship). Dengan menggunakan hubungan sebab akibat organisasi dapat menghubungkan strategi dan tujuan ke dalam empat perspektif dalam scorecard. Hubungan diantara strategi-strategi tersebut digunakan untuk menunjukkan faktor-faktor yang mendukung kesuksesan organisasi dan sebaliknya. 5) pengukuran kinerja. Mengukur Performance Mengukur performance berarti memantau dan mengukur kemajuan yang sudah dicapai atas tujuan-tujuan strategis yang telah diciptakan. Pengukuran kinerja ini bertujuan untuk meningkatkan kemajuan organisasi kearah yang lebih baik. Untuk dapat mengukur kinerja, maka harus ditetapkan ukuranukuran yang sesuai untuk setiap tujuan-tujuan strategis. Dalam setiap perspektif dinyatakan tujuan-tujuan strategis yang ingin dicapai, yang kemudian untuk setiap tujuan–tujuan strategis tersebut ditetapkan paling sedikit satu pengukuran kinerja. Untuk dapat menghasilkan pengukuran kinerja yang bermanfaat maka organisasi harus dapat mengidentifikasikan hasil (outcome) yang diinginkan dan proses yang dilakukan untuk mencapai outcome tersebut. 6) menyusun inisiatif. Inisiatif merupakan program-program yang harus dilakukan untuk memenuhi salah satu atau berbagai tujuan strategis. Sebelum menetapkan inisiatif, yang harus dilalukan adalah menentukan target. Target merupakan suatu tingkat kinerja yang diinginkan. Untuk setiap ukuran harus ditetapkan target yang ingin dicapai. Penetapan target ini bisa berdasarkan
  • 16. pengalaman masa lalu atau hasil benchmarking terhadap organisasi-organisasi yang unggul dalam bidangnya. Target-target tersebut biasanya ditetapkan untuk jangka waktu tiga sampai lima tahun. Setelah target-target ditentukan maka selanjutnya ditetapkan programprogram yang akan dilakukan untuk mencapai target tersebut. Setelah programprogram tersebut ditetapkan maka program-program tersebut harus diuji terlebih dahulu, artinya program- program tersebut harus dinilai apakah program yang ditetapkan dapat memberikan dampak positif bagi organisasi atau sebaliknya, dengan menggunakan matriks keterkaitan hubungan program dengan setiap tujuan strategis. Daftar Pustaka Campbell, Dennis, Datar, Srikant, Kulp, Cohen, Susan dan Narayanan, V. G. “Using the Balanced Scorecard as a Control System for Monitoring and Revising Corporate Strategy”. Hitt, Michael A, and Ireland, R. Duanne, Hoskisson, 2001, Manajemen Strategis, Konsep Daya Saing dan Globalisasi, Buku1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Hitt, M.A et, al. (H), Strategic Management; Competitiveness and Globalization, West Publishing Company, St. Paul, 2009 Ittner, Christopher D. dan Larcker, David, F. “Innovations in Performance Measurement: Trends and Research Implications” Kaplan, Robert S and Norton, David P (1996), Balanced Scorecard, Jakarta, Erlangga. Pearce, J. A & Robinson, R.B (PR), Strategic Management; Formulation, Implementation and Control, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2013 Rohm, Howard. 2004, “A Balancing Act : Developing and Using Balanced Scorecard”, www.balancedscorecard.org. Thompson, A. A & Strickland, A.J (TS), Strategic Management; Concepts and Cases, 11th edition, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2008