SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
SINTAKSIS Kasman, S.Pd., M.Hum.
Hakikat Sintaksis Sintaksis merupakan tata bahasa yang membahas hubungan antarkata dalam tuturan. Sama halnya dengan morfologi, akan tetapi morfologi menyangkut struktur gramatikal di dalam kata. Unsur bahasa yang termasuk di dalam sintaksis adalah frase, kalusa,dan kalimat Tuturan dalam hal ini menyangkut apa yang dituturkan orang dalam bentuk kalimat. Kalimat merupakan satuan atau deretan kata-kata yang memiliki intonasi tertentu sebagai pemarkah keseluruhannya dan secara ortografi biasanya diakhiri tanda titik atau tanda akhir lain yang sesuai.
1. Frase Frasa merupakan gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya tidak predikatif. Di sisi lain, frasa juga diartikan sebagai kelompok kata yang merupakan bagian fungsional dari tuturan yang lebih panjang.  Perhatikakan kalimat di bawah ini! {Secara {lebih mendalam}} kita{akan membahas} {kemampuan {menilai {{restasi belajar} siswa}}} {untuk {kepentingan { pengajaran {yang lebih baik}}}. 	Seperti telah dijelaskan bahwa frasa adalah bagian fungsional. Kualifikasi fungsional menyatakan bahwa bagian itu berfungsi sebagi konstituen di dalam konstituen yang lebih panjang, misalnya kemampuan menilai prestasi belajar siswa berfungsi sebagai objek pada verba membahas. Sebaliknya urutan mendalam kita dan pengajaran yang bukanlah frasa karena bukan merupakan bagian fungsional dari konstituen yang lebih panjang.
	Selain itu frasa juga biasanya tidak melampaui batas fungsi yang didudukinya, misalnya  Ahmad pulang nanti bukan sebagai frasa karena keseluruhannya adalah kalimat.  	Sebuah frase dapat dilihat dari dua sisi, yakni dari perilaku sintaksis dan dari kelas kata yang membangun frase itu. 	Dilihat dari perilaku sintaksisinya, frase digolongkan ke dalam 2 macam, yakni frase endosentrik dan frase eksosentrik.  1.1 Frase Endosentrik Frase endosentrik adalah  frasa yang keseluruhannya memilki perlaku sintaksis yang sama dengan salah satu konstituennya, misalnya sepeda baru pada kalimat saya membeli sepeda baru.
Frase endosentrik dibagi ke dalam tiga macam, yakni: frase endosentrik atributif, koordinatif, dan apositif. 1.1.1 Frase Endosentrik Atributif 	Frase endosentrik atributif merupakan konstruksi sintaktis yang salah satu unsurnya memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan unsur lainnya. Unsur yang lebih tinggi dalam hal ini disebut unsur pusat atau inti, sedangkan unsur yang kedudukannya lebih rendah disebut atribut. a. rumah 	besar			b. pintu 	kamar		     UP                At			      UP                 At
d. sebuah 	buku			c. seorang   	pemimpin 	 UP  	  At			        At	     UP e. tadi 	pagi			f. sudah 	pergi 	   At      	 UP			        At	  UP Frasa endosentris atributif dibedakan atas frasa endosentris atributif nominatif, frasa endosentris verbal, frasa endosentris atributif adjektival, frasa endosentris atributif numeralial, dan frasa endosentris atributif adverbial. 1.1.2 Frase Endosentrik Koordinatif 	Frase endosentrik koordinatif merupakan konstruksi sintaktis yang memiliki dua unsur pusat atau lebih yang masing-masing berdistribusi paralel dengan keseluruhan frasa yang dibentuk.
Menurut Arifin, (2008:25) frase endosentrik koordinatif dalam hal ini dapat dihubungkan dengan konjungsi dan, tetapi, atau, ataupun dan konjungsi korelatif baik…….maupun, makin……makin, misalnya kaya atau miskin, kaya ataupun miskin, pintar dan sombong, bodoh tetapi sombong, baik merah maupun biru, makin tua makin bermutu, dan sebagainya. 1.1.3 Frase Apositif 	Frase apositif merupakan konstruksi sintaktis yang unsur-unsur langsungnya memiliki makna yang sama. Frasa endosentris aposistif dalam hal ini hanya memiliki satu unsur pusat ditambah aposisi yang berfungsi sebagai penjelas S, P, O maupun keterangan. Perhatikan contoh berikut!
a. Adikkucucu kesayangan nenek, manja sekali.       UP		Ap b. Diamengajar,memenuhi tuganya sebagai guru        	      UP		Ap c. Hari ini,   Sabtu 20 Oktober 1991, saya pergi ke Solo            UP     	      Ap 1.2 Frase Eksosentrik 	Frasa jenis ini sering disebut sebagai frasa preposisional karena frasa ini terdiri dari preposisi sebagai penanda dan sumbu sebagai konstituen pesertanya, seperti frasa di bandung, dari rumah, pada dinding, terhadap dia, daripada menderita, dan lain-lain.
Menurut Arifin, (2008:19), frase eksosentrik adalah frase yang sebagian atau seluruhnya tidak memiliki perilaku sintaksis yang sama dengan semua komponennya.  Frase ini memiliki dua komponen. Komponen yang pertama berupa perangkai yang berwujud preposisi, partikel dan komponen yang kedua berupa sumbu. Frase yang berperangkai preposisi disebut sebagai frase preposisional (direktif) dan frase yang berperangkai partikel disebuat frase eksosentrik nondirektif.  Frase eksosentrik direktif dapat menyatakan beberapa makna, sebagai berikut:
[object Object]
asal arah, seperti dari kampung, dari sekolah,
asal bahan, seperti dari emas, dari tepung,
tujuan, seperti  ke kampus, ke pasar,
peralihan, seperti kepada saya, terhadap Tuhan,
perihal, seperti tentang saya, akan kebaikan,
cara, seperti dengan baik, dengan senang,

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimatbusitisahara
 
Pendekatan sistematis dalam manajemen kelas
Pendekatan sistematis dalam manajemen kelasPendekatan sistematis dalam manajemen kelas
Pendekatan sistematis dalam manajemen kelasSunawan Sunawan
 
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa IndonesiaMakalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa IndonesiaRizzty Mennelz
 
Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)
Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)
Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)Vivi Silvia
 
Mata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiMata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiNiicha Juwita
 
Kalimat Fakta dan opini pada editorial
Kalimat Fakta dan opini pada editorialKalimat Fakta dan opini pada editorial
Kalimat Fakta dan opini pada editorialTessa Anestiana
 
Aspek gramatikal wacana
Aspek gramatikal wacanaAspek gramatikal wacana
Aspek gramatikal wacanamursiaekawati
 
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIArief Kurniatama
 

Was ist angesagt? (20)

4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
 
Fonologi
FonologiFonologi
Fonologi
 
Kata Depan
Kata DepanKata Depan
Kata Depan
 
Pendekatan sistematis dalam manajemen kelas
Pendekatan sistematis dalam manajemen kelasPendekatan sistematis dalam manajemen kelas
Pendekatan sistematis dalam manajemen kelas
 
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa IndonesiaMakalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
 
Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)
Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)
Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)
 
Mata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiMata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologi
 
Kalimat Fakta dan opini pada editorial
Kalimat Fakta dan opini pada editorialKalimat Fakta dan opini pada editorial
Kalimat Fakta dan opini pada editorial
 
KALIMAT
KALIMATKALIMAT
KALIMAT
 
Aspek gramatikal wacana
Aspek gramatikal wacanaAspek gramatikal wacana
Aspek gramatikal wacana
 
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksisKesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
 
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa IndonesiaKonsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa IndonesiaMakalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
 
Kata penghubung
Kata penghubungKata penghubung
Kata penghubung
 
Objek penelitian bahasa
Objek penelitian bahasaObjek penelitian bahasa
Objek penelitian bahasa
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
Pragmatik
PragmatikPragmatik
Pragmatik
 
Meneliti fiksi populer
Meneliti fiksi populerMeneliti fiksi populer
Meneliti fiksi populer
 
Kalimat tunggal viii
Kalimat tunggal viiiKalimat tunggal viii
Kalimat tunggal viii
 
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (10)

Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Frasa Bahasa Indonesia
Frasa Bahasa IndonesiaFrasa Bahasa Indonesia
Frasa Bahasa Indonesia
 
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia.sma
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia.smaJenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia.sma
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia.sma
 
Sintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaSintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesia
 
Peta konsep linguistik
Peta konsep linguistikPeta konsep linguistik
Peta konsep linguistik
 
Frasa dan klausa
Frasa dan klausaFrasa dan klausa
Frasa dan klausa
 
Tugas = Contoh-Contoh Frasa
Tugas = Contoh-Contoh FrasaTugas = Contoh-Contoh Frasa
Tugas = Contoh-Contoh Frasa
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
BAB 6 - SINTAKSIS
BAB 6 - SINTAKSISBAB 6 - SINTAKSIS
BAB 6 - SINTAKSIS
 

Ähnlich wie Syntax Document

PPT KELOMPOK 6 - LINGUISTIK UMUM.pptx
PPT KELOMPOK 6 - LINGUISTIK UMUM.pptxPPT KELOMPOK 6 - LINGUISTIK UMUM.pptx
PPT KELOMPOK 6 - LINGUISTIK UMUM.pptxmynameistika
 
Sintaksis.pdf
Sintaksis.pdfSintaksis.pdf
Sintaksis.pdfbioeka1
 
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1F H
 
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1F H
 
Kalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektifKalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektifTitikbudiarti
 
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa IndonesiaMakalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa IndonesiaRizzty Mennelz
 
Ragam frasa verba
Ragam frasa verbaRagam frasa verba
Ragam frasa verbaDita Devi
 
Tataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikTataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikAlfian Akatsuki
 
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptxpower_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptxImyLasama
 
Analisis Penggunaan Preposisi dalam Artikel
Analisis Penggunaan Preposisi dalam ArtikelAnalisis Penggunaan Preposisi dalam Artikel
Analisis Penggunaan Preposisi dalam ArtikelDedi Irawan
 
ANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM ARTIKEL SURAT KABAR
ANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM ARTIKEL SURAT KABARANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM ARTIKEL SURAT KABAR
ANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM ARTIKEL SURAT KABARDedi Irawan
 
Frasa dan kata majemuk
Frasa dan kata majemukFrasa dan kata majemuk
Frasa dan kata majemukAna Onana
 

Ähnlich wie Syntax Document (20)

Frase dan klausa
Frase dan klausaFrase dan klausa
Frase dan klausa
 
Frasa ajektif
Frasa ajektifFrasa ajektif
Frasa ajektif
 
PPT KELOMPOK 6 - LINGUISTIK UMUM.pptx
PPT KELOMPOK 6 - LINGUISTIK UMUM.pptxPPT KELOMPOK 6 - LINGUISTIK UMUM.pptx
PPT KELOMPOK 6 - LINGUISTIK UMUM.pptx
 
B. Indonesia - Frase
B. Indonesia - FraseB. Indonesia - Frase
B. Indonesia - Frase
 
Sintaksis.pdf
Sintaksis.pdfSintaksis.pdf
Sintaksis.pdf
 
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1
 
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
 
Kalimat bahasa indonesia
Kalimat bahasa indonesiaKalimat bahasa indonesia
Kalimat bahasa indonesia
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Kalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektifKalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektif
 
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa IndonesiaMakalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
 
Ragam frasa verba
Ragam frasa verbaRagam frasa verba
Ragam frasa verba
 
Tataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikTataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantik
 
Fonem morfem-dkk
Fonem morfem-dkkFonem morfem-dkk
Fonem morfem-dkk
 
ppt indo.pptx
ppt indo.pptxppt indo.pptx
ppt indo.pptx
 
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptxpower_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
 
SINTAKSIS.pptx
SINTAKSIS.pptxSINTAKSIS.pptx
SINTAKSIS.pptx
 
Analisis Penggunaan Preposisi dalam Artikel
Analisis Penggunaan Preposisi dalam ArtikelAnalisis Penggunaan Preposisi dalam Artikel
Analisis Penggunaan Preposisi dalam Artikel
 
ANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM ARTIKEL SURAT KABAR
ANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM ARTIKEL SURAT KABARANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM ARTIKEL SURAT KABAR
ANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM ARTIKEL SURAT KABAR
 
Frasa dan kata majemuk
Frasa dan kata majemukFrasa dan kata majemuk
Frasa dan kata majemuk
 

Syntax Document

  • 2. Hakikat Sintaksis Sintaksis merupakan tata bahasa yang membahas hubungan antarkata dalam tuturan. Sama halnya dengan morfologi, akan tetapi morfologi menyangkut struktur gramatikal di dalam kata. Unsur bahasa yang termasuk di dalam sintaksis adalah frase, kalusa,dan kalimat Tuturan dalam hal ini menyangkut apa yang dituturkan orang dalam bentuk kalimat. Kalimat merupakan satuan atau deretan kata-kata yang memiliki intonasi tertentu sebagai pemarkah keseluruhannya dan secara ortografi biasanya diakhiri tanda titik atau tanda akhir lain yang sesuai.
  • 3. 1. Frase Frasa merupakan gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya tidak predikatif. Di sisi lain, frasa juga diartikan sebagai kelompok kata yang merupakan bagian fungsional dari tuturan yang lebih panjang. Perhatikakan kalimat di bawah ini! {Secara {lebih mendalam}} kita{akan membahas} {kemampuan {menilai {{restasi belajar} siswa}}} {untuk {kepentingan { pengajaran {yang lebih baik}}}. Seperti telah dijelaskan bahwa frasa adalah bagian fungsional. Kualifikasi fungsional menyatakan bahwa bagian itu berfungsi sebagi konstituen di dalam konstituen yang lebih panjang, misalnya kemampuan menilai prestasi belajar siswa berfungsi sebagai objek pada verba membahas. Sebaliknya urutan mendalam kita dan pengajaran yang bukanlah frasa karena bukan merupakan bagian fungsional dari konstituen yang lebih panjang.
  • 4. Selain itu frasa juga biasanya tidak melampaui batas fungsi yang didudukinya, misalnya Ahmad pulang nanti bukan sebagai frasa karena keseluruhannya adalah kalimat. Sebuah frase dapat dilihat dari dua sisi, yakni dari perilaku sintaksis dan dari kelas kata yang membangun frase itu. Dilihat dari perilaku sintaksisinya, frase digolongkan ke dalam 2 macam, yakni frase endosentrik dan frase eksosentrik. 1.1 Frase Endosentrik Frase endosentrik adalah frasa yang keseluruhannya memilki perlaku sintaksis yang sama dengan salah satu konstituennya, misalnya sepeda baru pada kalimat saya membeli sepeda baru.
  • 5. Frase endosentrik dibagi ke dalam tiga macam, yakni: frase endosentrik atributif, koordinatif, dan apositif. 1.1.1 Frase Endosentrik Atributif Frase endosentrik atributif merupakan konstruksi sintaktis yang salah satu unsurnya memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan unsur lainnya. Unsur yang lebih tinggi dalam hal ini disebut unsur pusat atau inti, sedangkan unsur yang kedudukannya lebih rendah disebut atribut. a. rumah besar b. pintu kamar UP At UP At
  • 6. d. sebuah buku c. seorang pemimpin UP At At UP e. tadi pagi f. sudah pergi At UP At UP Frasa endosentris atributif dibedakan atas frasa endosentris atributif nominatif, frasa endosentris verbal, frasa endosentris atributif adjektival, frasa endosentris atributif numeralial, dan frasa endosentris atributif adverbial. 1.1.2 Frase Endosentrik Koordinatif Frase endosentrik koordinatif merupakan konstruksi sintaktis yang memiliki dua unsur pusat atau lebih yang masing-masing berdistribusi paralel dengan keseluruhan frasa yang dibentuk.
  • 7. Menurut Arifin, (2008:25) frase endosentrik koordinatif dalam hal ini dapat dihubungkan dengan konjungsi dan, tetapi, atau, ataupun dan konjungsi korelatif baik…….maupun, makin……makin, misalnya kaya atau miskin, kaya ataupun miskin, pintar dan sombong, bodoh tetapi sombong, baik merah maupun biru, makin tua makin bermutu, dan sebagainya. 1.1.3 Frase Apositif Frase apositif merupakan konstruksi sintaktis yang unsur-unsur langsungnya memiliki makna yang sama. Frasa endosentris aposistif dalam hal ini hanya memiliki satu unsur pusat ditambah aposisi yang berfungsi sebagai penjelas S, P, O maupun keterangan. Perhatikan contoh berikut!
  • 8. a. Adikkucucu kesayangan nenek, manja sekali. UP Ap b. Diamengajar,memenuhi tuganya sebagai guru UP Ap c. Hari ini, Sabtu 20 Oktober 1991, saya pergi ke Solo UP Ap 1.2 Frase Eksosentrik Frasa jenis ini sering disebut sebagai frasa preposisional karena frasa ini terdiri dari preposisi sebagai penanda dan sumbu sebagai konstituen pesertanya, seperti frasa di bandung, dari rumah, pada dinding, terhadap dia, daripada menderita, dan lain-lain.
  • 9. Menurut Arifin, (2008:19), frase eksosentrik adalah frase yang sebagian atau seluruhnya tidak memiliki perilaku sintaksis yang sama dengan semua komponennya. Frase ini memiliki dua komponen. Komponen yang pertama berupa perangkai yang berwujud preposisi, partikel dan komponen yang kedua berupa sumbu. Frase yang berperangkai preposisi disebut sebagai frase preposisional (direktif) dan frase yang berperangkai partikel disebuat frase eksosentrik nondirektif. Frase eksosentrik direktif dapat menyatakan beberapa makna, sebagai berikut:
  • 10.
  • 11. asal arah, seperti dari kampung, dari sekolah,
  • 12. asal bahan, seperti dari emas, dari tepung,
  • 13. tujuan, seperti ke kampus, ke pasar,
  • 14. peralihan, seperti kepada saya, terhadap Tuhan,
  • 15. perihal, seperti tentang saya, akan kebaikan,
  • 16. cara, seperti dengan baik, dengan senang,
  • 17. alat, seperti dengan cangkul, dengan sepeda,
  • 18. keberlangsungan, seperti sejak kemarin, sampai besok, dari tadi, sampai nanti,
  • 19. penyamaan, seperti selaras dengan, sejalan dengan, dan
  • 20.
  • 21.
  • 22. Ada atau tidaknya kata negatif yang secara gramatikal mengapit predikat.
  • 23.
  • 24. Sementara itu, klausa tidak lengkap hanya terdiri atas predikat disertai objek, pelengkap, keterangan atau tidak, misalnya: a. sedang bermain-main b. menulis surat c. telah berangkat ke Jakarta 2.2 Kalusa Berdasarakan Ada Tidaknya yang Menegatifkan Predikat Klausa dalam kaitannya dengan kriteria ini dibagi ke dalam dua macam, yakni: klausa positif dan klausa negatif. Klausa negatif adalah klausa yang memiliki kata-kata negatif yang secara gramatik menegatifkan predikat.
  • 25. Kata-kata negatif yang dimaksud dalam hal ini antara lain: tidak, bukan, belum, dan jangan. Klausa positif adalah klausa yang tidak memiliki kata-kata negatif yang secara gramatik menegatifkan predikat.