1. Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VII
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Manajemen Pengelolaan Jurnal Elektronik
Kepala Lembaga LayananPendidikan Tinggi WilayahVII
Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA.
2. Profil LLDikti Wilayah VII
01
Mengapa E-Journal?
02
Kebijakan Percepatan
Peningkatan Jumlah Jurnal
Terakreditasi Nasional
03
Strategi Peningkatan
Akreditasi Jurnal
04
3. Profil LLDikti Wilayah VII
Sebaran Jumlah Perguruan Tinggi
menurut Bentuknya
16 Institut
138
Sekolah
Tinggi
12
Politeknik
68
Akademi
88
Universitas
16 Institut; jumlah prodi 152
138 Sekolah Tinggi; jumlah prodi 512
68 Akademi; jumlah prodi 81
12 Politeknik; jumlah prodi 43
88 Universitas; jumlah prodi 1.510
Jumlah Mahasiswa dan Dosen
Jumlah Dosen
(NIDN, NUP,
NIDK) : 22.988
Mahasiswa
449.344
4. Jurnal Sinta 1-6 Afiliasi di LLDikti Wilayah VII
Total Jurnal Terindeks SINTA dari Afiliasi LLDikti Wilayah VII
sebanyak 8,778 Jurnal
Sumber:sinta.ristekbrin.go.id/07072020
56
969
1,548
3,336
2,611
258
Sinta 1 Sinta 2 Sinta 3 Sinta 4 Sinta 5 Sinta 6
Uncategorized
178,580
6. Didasarkan pada
Perdirjen No. 1 Tahun
2014 dan Perka LIPI No.
3 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Akreditasi
Terbitan Berkala Ilmiah
Menerapkan Sistem
Akreditasi Berbasis
Elektronik dengan
menggunakan Aplikasi
yang telah
dikembangkan yaitu
ARJUNA (Akreditasi
Jurnal Nasional)
Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah
9. Percepatan Peningkatan Jumlah Akreditasi Jurnal Nasional
1 Lembaga Akreditasi
6 Peringkat Akreditasi
5 Tahun Masa Akreditasi sejak
nomor jurnal diajukan
Periode Akreditasi lebih dari 2
Cloud OJS Gratis
Akses Database
E-Journal
Berlangganan
Hibah Insentif
Pengelola Jurnal
Pendampingan
Akreditasi dan
Internasionalisasi
Pengukuran
Kinerja Riset
(SINTA)
Kebijakan Permenristekdikti
No. 9 Tahun 2018 Tentang Akreditasi Jurnal
DUKUNGAN
10. PermasalahanUmum yang dihadapiPengelola Terbitan Berkala
ketersediaan naskah bermutu
pengelolaan terbitan berkala ilmiah yang tidak standar sebagaimana
yang diminta oleh lembaga akreditasi dan pengindeks
keberlanjutan pengelolaan terbitan berkala ilmiah
• Pengelolaan jurnal ilmiah dalam rangka mencapai target utama menjadi jurnal ilmiah yang terakreditasi nasional
dan/atau jurnal yang bereputasi internasional memerlukan Sistem Manajemen dan Pengelolaan Jurnal yang efektif
dan efisien.
• Sistem Manajemen dan Pengelolaan Jurnal ini harus mengacu kepada instrumen‐intrumen dan kriteria‐kriteria yang
disyaratkan oleh lembaga akreditasi jurnal nasional dan lembaga pengindeks internasional. Yang lebih penting lagi
adalah bahwa artikel‐ artikel dari jurnal harus dipublikasi secara daring.
• Jumlah naskah bermutu sangat terbatas karena pada umumnya para peneliti belum
mempunyai komitmen yang cukup untuk mempublikasikan hasil penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat melalui terbitan berkala ilmiah.
• Motivasi melakukan penelitian belum diimbangi dengan tanggung jawab moral sebagai
peneliti untuk menyebarluaskan hasil‐hasil penelitiannya yang sangat berguna bagi
masyarakat luas baik untuk kepentingan praktis maupun pengembangan teoritis.
• Keharusan mengunggah artikel terbitan berkala ilmiah dalam jaringan sudah diatur dalam Surat Edaran
Dirjen DIKTI No. 2050/E/T/2011 tentang Kebijakan Unggah Karya Ilmiah dan Jurnal.
11. Strategi Peningkatan Kualitas Jurnal
Call for Paper, Call for Reviewer, Call for
Editor
Mendaftarkan Jurnal ke Pengindeks
Global dan Bekerjasama dengan
Asosiasi Profesi
Continus Improvement dalam
Manajemen Pengelolaan OJS
Membangun Komitmen dalam
mengelola OJS
Mengupdate Informasi Kebijakan
Akreditasi Jurnal Elektronik
Mengundang Penulis Berkualitas
Melakukan Evaluasi Diri pada Sistem
Akreditasi E-Jurnal
Menyelenggarakan Bimtek dan Pelatihan
bagi Pengelola OJS
12.
13. PENUTUP
• Peningkatan kualitas dan kuantitas jurnal terakreditasi nasional dan bereputasi internasional ini menjadi sesuatu yang
penting dalam rangka mewujudkan perguruan tinggi menjadi universitas riset.
• Peningkatan kualitas jurnal ini menjadi penting karena menjadi media diseminasi untuk proses hilirisasi hasil‐hasil
penelitian. Disamping peningkatan jumlah dan kualitas riset di Indonesia, perlu dikembangkan juga media publikasi ilmiahnya
agar artikel‐artikel yang dihasilkan dari riset tersebut tidak semuanya diajukan ke jurnal di luar negeri saja, tetapi juga
didiseminasi di jurnal‐jurnal yang diterbitkan di Indonesia.
• Peningkatan aksesibilitas laman jurnal ini dapat dipantau dengan naiknya jumlah pengunjung unik laman dari waktu ke waktu
yang dapat diartikan sebagai jumlah oplah, sehingga visibility dan dampak ilmiah di mesin pencari misalnya Google Scholar
semakin meningkat.
• Semakin banyaknya jurnal di Indonesia yang menyediakan fulltext artikelnya secara daring terutama yang terbitan
sebelumnya, maka peluang untuk terindeksasinya jurnal tersebut di mesin pengindeks jurnal misalnya: Google Scholar,
DOAJ, CABI, EBSCO, SCOPUS, Pubmed, dan lain‐lain semakin bertambah. Pada akhirnya, dengan penyediaan artikel ilmiah
secara daringdi portal masing‐masing jurnal elektronik (e‐journal) di Indonesia, maka akan dapat meningkatkan jumlah
sitasi terhadap hasil‐hasil karya perguruan tinggi/lembaga litbang di Indonesia. Muara akhir dari sitasi ini adalah hilirisasi
teknologi hasil riset ke pengguna teknologi.