SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 14
Downloaden Sie, um offline zu lesen
PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ASAP ROKOK DAN GAS LPG
        BEBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMega16



                   Naskah Publikasi




                     diajukan oleh

                    Ganef Saputro

                      08.01.2392




                       kepada
  SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
                       AMIKOM
                     YOGYAKARTA
                         2011
SYSTEM DESIGN SMOKE DETECTOR and LPG GAS BASED ATmega16 AVR
                             Microcontroller

     PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ASAP ROKOK DAN GAS LPG BEBASIS
                    MIKROKONTROLER AVR ATMega16

                                        Ganef Saputro

                                 Jurusan Teknik Informatika

                              STMIK AMIKOM YOGYAKARTA



                                         ABSTRACT

        In the present security needs is indispensable. Everyone needs the security of any
kind. As the security of LPG gas leaks and other air pollution. With the comfort of security to
make everyone feel safe in their own homes.

        With the increasingly rapid technological developments are expected to assist the
movement of innovation that exist in Indonesia. Developments in the world of electronics to
support the author to make the innovation of a technological advantage elektromaktik and
software field. Microcontroller as a branch of science hardware and software can answer
those needs.

        Manufacture of LPG gas sensors and smoke sensors are expected to assist in home
security and the environment of every human being. And quality assurance of every human
being based on appropriate technologies and useful.



Keyword : LPG gas, smoke detector, microcontroller
1. Pendahuluan

            Kemajuan teknologi pada saat ini membuat semua orang dapat melakukan apa saja
sesuai keinginan. Dengan tersedianya berbagai macam bentuk sarana – sarana penunjuann,
kini masyarakat memiliki pilihan yang lebih banyak lagi dalam melakukan yang
diinginkannya. Era globalisasi dan komunikasi saat ini ditandai dengan banyaknya manusia
yang memanfaatkan teknolodi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Adanya teknologi baru,
merupakan sumbangan tak ternilai dari kemajuan teknologi yang begitu pesat, dengan
dukungan teknologi tersebut yang menjadi faktor utama manusia semakin dimanjakan. Saat
ini dalam kehidupan sehari – hari manusia tidak pernah lepas dari aktivitasnya untuk
berinteraksi dengan banyak fasilitas – fasilitas yang membantu kinerja manusia, tetapi dilain
sisi fasilitas – fasilitas yang membantu kinerja menimbulkan hal negatif pada diri manusia itu
sendiri, seperti halnya tabung gas yang mengalami kebocoran pada selang gasnya yang
dapat mengakibatkan ledakan jika para penggunanya tidak teliti dalam penggunaannya,
selain itu polusi udara yang di akibatkan oleh ulah manusia baik secara langsung maupun
dari alat yang mereka gunakan mengakibatkan polusi yang berlebihan yang manusia
sumbangkan untuk bumi ini dan dalam kehidupan. Banyak kasus yang belum tersolusikan
dalam penanganan hal tersebut.

            Polusi udara yang dihasilkan langsung oleh manusia adalah kandungan asap yang
beruba gas CO ( Carbon monoksida ) yang terdapat pada rokok yang manusia isap setiap
harinya, pria maupun wanita yang menjadi perokok aktif adalah penyumbang dari gas
tersebut dan manusia lain sebagai perokok pasif ( yang tidak merokok ) dapat terkena
imbasnya begitu pula dengan alam sekitar, karena tidak hanya gas CO yang dihasilkan,
melainkan masih banyak kandungan lain yang dihasilkan oleh asap rokok tersebut. Hal lain
yang dapat membahayakan bagi manusia adalah kebocoran dari selang gas LPG. Peristiwa
ini telah banyak kita dengar dan lihat di media masa maupun media elektronik. Ketidak
waspadaan        manusia   mengakibatkan   terjadinya   ledakan   dari   LPG   tersebut,   dan
mensolusikan dua hal diatas adalah hal yang belum ditemukan atau diselesaikan sampai
saat ini.

            Mengatasi keadaan tersebut, maka diperlukan sebuah pensolusian yang dapat
menangani semua permasalahan yang disebutkan diatas. Mulai dari penanganan gas LPG
yang belum tersolusikan hingga asap rokok yang semakin hari semakin meresahkan
masyarakat. Melihat latar belakang tersebut, penulis melakukan riset dan membuat tulisan
ilmiah ini dengan judul “ Perancangan sistem pendeteksi asap rokok dan gas LPG
berbasis mikrokontroler AVR ATMega16 “.

2. Landasan Teori

2.1 Dasar Teori Mikrokontroler

                     1
    Mikrokontroler       merupakan sistem komputer yang seluruh atau sebagian besar
elemennya dikemas dalam satu chip IC (Intergrated Circuit) sehingga sering juga disebut
single chip microcomputer, yang masuk dalam katagori embedded komputer. Suatu kontroler
digunakan untuk mengontrol suatu proses atau aspek-aspek dari lingkungan. Satu contoh
aplikasi dari mikrokontroler adalah untuk memonitor rumah kita. Ketika suhu naik kontroler
membuka jendela dan sebaliknya. Pada masanya, kontroler dibangun dari komponen-
komponen logika secara keseluruhan, sehingga menjadikannya besar dan berat. Setelah itu
barulah dipergunakan mikroprosesor sehingga keseluruhan kontroler masuk kedalam PCB
yang cukup kecil. Hingga saat ini masih sering kita lihat kontroler yangdikendalikan oleh
mikroprosesor biasa (Zilog Z80, Intel 8088, Motorola 6809, dsb).

                     2
    Mikrokontroler adalah suatu IC dengan kepadatan yang sangat tinggi, dimana semua
bagian yang diperlukan untuk suatu kontroler sudah dikemas dalam satu keping, biasanya
terdiri dari CPU, RAM, EEPROM, I/O, TIMER, dll.

2.2 Mikrokontroler AVR ATMega16

    Salah satu mikrokontroler yang saat ini banyak digunakan adalah mikrokontroler AVR.
    3
AVR adalah mikrokontroler RISC (Reduce Instruction Set Compute) 8 bit berdasarkan
arsitektur Harvard, yang dibuat Atmel pada tahun1996. AVR yang mempunyai kepanjangan
Advanced Versatile RISC atau Alf and vegard’s processor yang berasal dari nama dua
mahasiswa Norwegian Institute of Technology (NTH), yaitu Alf-Egil Bogen dan Vegard
Wollan.

1
 Andrianto.Heri,2008”Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMega16”, Penerbit INFORMATIKA
Bandung, Halaman 1-2
2
 Winoto.Ardi,2010”Mikrokontroler AVR Atmega8/16/32/8535 dan Pemogramannya dengan Bahasa
C pada WinAVR”, Penerbit INFORMATIKA Bandung, Halaman 3-4
3
 Andrianto.Heri,2008”Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMega16”, Penerbit INFORMATIKA
Bandung, Halaman 2-3
AVR memiliki keunggulan dibandingkan dengan mikrokontroler lain, keunggulan
       mikrokontroler AVR yaitu AVR memiliki kecepatan eksekusi program yang lebih
       cepat dikarenakan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock, lebih
       cepat dibandingkan dengan mikrokontroler MCS51 yang memiliki arsitektur CISC
       (Complex Instruction Set Compute) dimana mikrokontroler MCS51 membutuhkan 12
       siklus clock untuk mengeksekusi 1 instruksi. Selain itu, mikrokontroler AVR memiliki
       fitur yang lengkap (ADC Internal, EEPROM Internal, Timer/Counter, Watchdog
       Timer, PWM, Port I/O, Komunikasi Serial, Komparator, I2C, dan lain-lain), sehingga
       dengan fasilitas yang lengkap ini, programmer dan desainer dapat menggunakannya
       untuk berbagai aplikasi sistem elektronika seperti robot, otomasi industri, peralatan
       telekomunikasi, dan berbagai keperluan lain. Secara umum mikrokontroler AVR
       dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu keluarga AT90Sxx, ATMega, dan
       Attiny

2.3 Sistem Clock AVR ATMega16

       Mikrokontroler, mempunyai sistem pewaktuan CPU, 12 siklus clock. Artinya setiap 12
       siklus yang dihasilkan oleh ceramic resonator maka akan menghasilkan satu siklus
       mesin. Nilai ini yang akan menjadi acuan waktu operasi CPU. Untuk mendesain
       sistem mikrokontroler kita memerlukan sistem clock, sistem ini bisa di bangun dari
       clock eksternal maupun clock internal.

2.4 Rangkaian Elektronika

       a. Resistor

           Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi
           jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya
           resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum
           Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang
           mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau
           dilambangkan dengan simbol W (Omega).
Gambar 2.1 Lambang Resistor

b. Kapasitor

   Kapasitor atau yang sering disebut kondensator adalah suatu alat yang dapat
   menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
   ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor memiliki satuan yang
   disebut Farad dari nama Michael Faraday. Pertama disebut oleh Alessandro
   Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore),
   berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang
   tinggi dibanding komponen lainnya.




                           Gambar 2.2 Lambang Kapasitor

c. Transistor

   Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai
   sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi
   sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran
   listrik. Transistor bipolar bekerja dengan dua macam carrier, sedangkan unipolar
   satu macam saja, hole atau elektron.
Gambar 2.3 Lambang Transistor

      d. Dioda

          Dioda sebenarnya tidak menunjukkan kesearahan hidup-mati yang sempurna
          (benar-benar menghantar saat panjar maju dan menyumbat pada panjar
          mundur), tetapi mempunyai karakteristik listrik tegangan-arus taklinier kompleks
          yang bergantung pada teknologi yang digunakan dan kondisi penggunaan




                                 Gambar 2.4 Lambang Dioda

2.5 Sensor Asap Rokok (CO) TGS 2600

      TGS 2600 memiliki sensitivitas yang tinggi untuk konsentrasi rendah, gas udara yang
      terkontaminasi seperti hidrogen dan karbon monoksida yang ada di asap rokok.
      Sensor dapat mendeteksi hidrogen pada tingkat beberapa ppm.




                                    Gambar 2.5 TGS 2600
2.6       Sensor Gas LPG TGS 2610

                       4
           TGS 2610 memiliki sensitivitas yang tinggi untuk propana dan butana, sehingga
           sangat ideal untuk pemantauan gas LPG. Karena sensitivitas yang rendah terhadap
           uap alkohol (campur tangan khas gas di lingkungan perumahan), sensor ini sangat
           ideal untuk konsumen pasar gas alarm.




                                      Gambar 2.6 TGS 2610

3. Perancangan Sistem

      3.1 Perancangan Perangkat Keras

           Input                            Proses                     Output

       Sensor Gas LPG                         Mikro                     LCD
         (TGS 2600)                           ATMeg
                                               a 16                     Led
         Sensor Asap
         Rokok ( TGS                                                  Blower
            2610)
                                Gambar 3.1 Kerja Seluruh Sistem

               Dari gambar 3.1 diatas dapat diambil sebuah penjelasan bahwa sensor gas LPG
               dalam hal ini TGS 2610 dan sensor asap rokok yang menggunakan sensor TGS
               2600 adalah sebagai inputan. Artinya kedua sensor tersebut adalah perangkat
               yang terhubung langsung dengan lingkungan luar yang dalam hal ini adalah
               rumah (maket) sebagai rancangan yang dibuat. Sensor gas LPG dan sensor
               asap rokok akan membaca apakah didalam ruangan terdapat gas LPG dan asap
               rokok, jika sensor membaca hal tersebut maka sensor akan mengirim berita ke
               mikro memalui pin ADC dan mikro akan memproses besaran kandungan gas


4
    http://www.figarosensor.com/products/2610pdf.pdf
dan asap rokok dengan menggunakan code program yang telah dimasukan ke
      mikro ATMega16. Setelah proses olah data selesai mikro akan mengeluarkan
      data yang ada dalam bentuk yang bermacam – macam. Dalam hal ini terbagi
      atas tiga yaitu, LCD sebagai besaran PPM dari kandungan gas dan asap rokok,
      led sebagai pembatas bahwa gas dan asap rokok berbahaya, dan yang terakhir
      adalah blower sebagai pembersih ruangan tersebut.

3.2 Perancangan Perangkat Lunak

   Berikut adalah skema perancangan sistem pendeteksi asap rokok dan gas LPG
   berbasis   mikrokontroler   AVR   ATMega16.    Dimana   program   akan   dibuat
   menggunakan Bascom AVR.
                      Mulai




                                                   Sensor tidak
                     Kondisi
                                                 membaca adanya
                     Sensor
                                                     polutan



                Sensor membaca
                 adanya polutan




                   Lampu led
                    menyala




                  Blower hidup




                     Selesai



                       Gambar 3.2 Diagram Alur Sistem
4. Pembahasan

  4.1 Mekanik Secara Keseluruhan

     Rangkaian keseluruhan terdapat rangkaian mikrokontroler yang hanya dialiri
     tegangan sebesar 5 volt. Pada mainboard rangkaian input tegangan awan 12 volt,
     lalu masuk melewati dioda silikon (1N4004), kemudian masuk kedalam regulator
     (7805) agar tegangan yang dihasilan menjadi 5 volt. Agar tegangan sebesar 5 volt
     dapat lancar dalam pengalirannya dan untuk mencegah noice, maka ditambahkan
     kapasitor (elco 1000 mikrofarat/16 volt) dan untuk memastikan suplai tegangan telah
     masuk maka ditambahkan led untuk mengetahuinya, kemudian di alirkan ke
     mikrokontroler ATMega 16 melalui PORT 10 (VCC). Rangkaian mikrokontroler terdiri
     dari beberapa modul yang di gunakan sebagai input dan output. Sebagai pengendali
     utama atau proses yang akan di gunakan untuk mengendalikan alat.

     Seluruh proses dari input sampai dengan output dikendalikan dalam satu board yang
     terintegritas dengan mikrokontroler ATMega 16. Seperti yang telah disebutkan di
     atas, bahwa input dari alat ini melalui PORT – A dan untuk output dari PORT – B,
     PORT – C, dan PORT – D.




                           Gambar 4.1 Jalur PCB Proses
Gambar 4.2 Rangkaian Mainboard

4.2 Program

   Program dibuat dengan bahasa pemrograman Bascom AVR. Sebelum program yang
   dibuat, maka di definisikan dahulu setiap kondisi. Kondisi - kondisi tersebut adalah
   sebagai berikut:

      Posisi awal jika sensor gas LPG ( TGS 2610 ) mendeteksi adanya kandungan
       gas pada ruangan maka sensor akan memberi perintah kepada LCD untuk
       menampilkan bahwa ada kebocoran gas, dan memerintahkan blower untuk
       menyala.

      Posisi kedua jika sensor asap rokok ( TGS 2600 ) mendeteksi adanya
       kandungan gas pada ruangan maka sensor akan memberi perintah kepada LCD
       untuk menampilkan bahwa ada asap rokok pada ruangan, dan memerintahkan
       blower untuk menyala.

      Jika kedua sensor membaca secara maka kedua sensor akan melakukan hal
       yang sama secara bersamaan.

      Apabila kedua sensor telah tidak membaca adanya kondisi polutan dalam
       ruangan maka secara otomatis blower akan mati.
   LCD akan menampilkan kondisi ruangan dan jumlah polutan secara bergantian
           dalam selang waktu 2 detik.




5. Penutup

   5.1 Kesimpulan

       Dari uraian rangkaian mulai dari proses pengajuan masalah, perancangan,
       pembuatan dan pengujian yang telah dilakukan dalam rangka penyusunan laporan
       ini dapat ditarik beberapa kesimpulan penting dalam kaitannya pada perancangan
       alat ini antara lain :

          Alat dapat bekerja akan tetapi masih ada beberapa kekurangan yang terjadi
           pada alat ini, diantaranya masih belum akuratnya alat pada waktu proses
           kalibrasi.

          Dengan adanya alat ini diharapakan dapat menjadi satu alternatif untuk selalu
           menjaga kebersihan atau kualitas udara yang ada didalam rumah kita, dan untuk
           mengurangi polutan itu sendiri.

          Tingkat ketelitian   yang belum mencapai taraf      yang diharapkan dapat
           mengganggu proses sistem untuk bekerja maksimal.

          Mikrokontroler sebagai chip serbaguna diharapkan dapat membantu dalam
           pengembangan dan kemajuan khususnya dunia teknologi. Serta contoh
           implementasi nyata yang masih banyak lagi yang dapat dikembangkan
           semaksimal mungkin dari sebuah mikrokontroler.

   5.2 Saran

       Dalam pembuatan alat masih adanya kekurangan yang sekiranya dapat lebih
       disempurnakan kedepannya, diantara lain :

      Tingkat ketepatan yang belum mencapai nilai sempurna, dikarenakan tidak adanya
       alat pengukur paten dari gas-gas yang dibutuhkan, sehingga proses kalibrasi
       menjadi satu-satunya cara yang digunakan dalam pengambilan nilai.
   Rangkaian elektronis dan kedua sensor yang rentan dengan kerusakan sehingga
        dibutuhkan kehati-hatian dalam proses perancangan dan pengujian.

       Media tampilan keluaran / output yang digunakan hanya berupa LCD 16 x 2 sangat
        minimalis sehingga output yang muncul masih berupa nilai.

       Sensitifitas alat yang masih sangat sulit menemukan titik nilai yang tepat menjadi
        kendala yang cukup berarti.

       Diharapakan peletakan sensor kedepan dapat lebih baik dengan melihat kegunaan
        dari sensor itu sendiri, agar lebih baik lagi.

        Penulis sangat mengharapkan sumbangan ilmu berupa kritik dan saran dari
pembaca, karena penulis sadar keterbatasan kemampuan sehingga diharapkan masukan
agar dapat lebih berkembang lagi dan mengharapkan kedepan ada yang mengembangkan
alat ini jauh lebih baik. Dan semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

Andrianto.Heri,2008”Pemrograman           Mikrokontroler   AVR      ATMega16”,     Penerbit
INFORMATIKA Bandung

Winoto.Ardi,2010”Mikrokontroler AVR Atmega8/16/32/8535 dan Pemogramannya dengan
Bahasa C pada WinAVR”, Penerbit INFORMATIKA Bandung

http://www.figarosensor.com/products/2600pdf.pdf : 5 Juni 2011

http://www.klinikrobot.com/ : 4 April 2011

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (10)

Earthquake indicator
Earthquake indicatorEarthquake indicator
Earthquake indicator
 
Jurnal kelompok 1
Jurnal kelompok 1Jurnal kelompok 1
Jurnal kelompok 1
 
IR THERMOMETER 62 MAX
IR THERMOMETER 62 MAXIR THERMOMETER 62 MAX
IR THERMOMETER 62 MAX
 
Jurnal iqbal
Jurnal iqbalJurnal iqbal
Jurnal iqbal
 
Sistem Kendali Volume Air pada Air Isi Ulang dengan Ultrasonic metode PID ber...
Sistem Kendali Volume Air pada Air Isi Ulang dengan Ultrasonic metode PID ber...Sistem Kendali Volume Air pada Air Isi Ulang dengan Ultrasonic metode PID ber...
Sistem Kendali Volume Air pada Air Isi Ulang dengan Ultrasonic metode PID ber...
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Project instrumentasi kelompok1
Project instrumentasi kelompok1Project instrumentasi kelompok1
Project instrumentasi kelompok1
 
Sensor temperatur dengan output led
Sensor temperatur dengan output ledSensor temperatur dengan output led
Sensor temperatur dengan output led
 
Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView Link
Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView LinkFire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView Link
Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView Link
 
Sensor dan transduser
Sensor dan transduserSensor dan transduser
Sensor dan transduser
 

Ähnlich wie Publikasi 08.01.2392

Makalah mikroprosesor
Makalah mikroprosesorMakalah mikroprosesor
Makalah mikroprosesor
Aip Goper
 
Tugas ekonomi teknik (laporan studi kasus perancangan alat pencuci mobil otom...
Tugas ekonomi teknik (laporan studi kasus perancangan alat pencuci mobil otom...Tugas ekonomi teknik (laporan studi kasus perancangan alat pencuci mobil otom...
Tugas ekonomi teknik (laporan studi kasus perancangan alat pencuci mobil otom...
Ahmad Fahrizald
 
Tugas jurnal basindo rian
Tugas jurnal basindo rianTugas jurnal basindo rian
Tugas jurnal basindo rian
Muhamad Iqbal
 
Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535
Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535
Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535
5223127190
 
Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535
Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535
Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535
Muhammad Riyansyah
 
Pertemuan 14-sistem-embedded
Pertemuan 14-sistem-embeddedPertemuan 14-sistem-embedded
Pertemuan 14-sistem-embedded
France Rhezhek
 

Ähnlich wie Publikasi 08.01.2392 (20)

Makalah mikroprosesor
Makalah mikroprosesorMakalah mikroprosesor
Makalah mikroprosesor
 
Tugas ekonomi teknik (laporan studi kasus perancangan alat pencuci mobil otom...
Tugas ekonomi teknik (laporan studi kasus perancangan alat pencuci mobil otom...Tugas ekonomi teknik (laporan studi kasus perancangan alat pencuci mobil otom...
Tugas ekonomi teknik (laporan studi kasus perancangan alat pencuci mobil otom...
 
sensor suhu LM35
sensor suhu LM35sensor suhu LM35
sensor suhu LM35
 
Tugas jurnal basindo rian
Tugas jurnal basindo rianTugas jurnal basindo rian
Tugas jurnal basindo rian
 
PERANCANGAN PUTAR BALIK MOTOR DC WALKING ROBOT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ...
PERANCANGAN PUTAR BALIK MOTOR DC  WALKING ROBOT MENGGUNAKAN  MIKROKONTROLLER ...PERANCANGAN PUTAR BALIK MOTOR DC  WALKING ROBOT MENGGUNAKAN  MIKROKONTROLLER ...
PERANCANGAN PUTAR BALIK MOTOR DC WALKING ROBOT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ...
 
Laporan fix
Laporan fixLaporan fix
Laporan fix
 
PERANCANGAN CONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 16
PERANCANGAN CONVEYOR  MENGGUNAKAN  MIKROKONTROLLER ATMEGA 16PERANCANGAN CONVEYOR  MENGGUNAKAN  MIKROKONTROLLER ATMEGA 16
PERANCANGAN CONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 16
 
10 naskah publikasi ersan budi kusuma
10 naskah publikasi ersan budi kusuma10 naskah publikasi ersan budi kusuma
10 naskah publikasi ersan budi kusuma
 
Jemuran ikan asin otomatis
Jemuran ikan asin otomatis Jemuran ikan asin otomatis
Jemuran ikan asin otomatis
 
Atap jemuran ikan asin otomatis
Atap jemuran ikan asin otomatisAtap jemuran ikan asin otomatis
Atap jemuran ikan asin otomatis
 
Atap jemuran ikan asin otomatis
Atap jemuran ikan asin otomatisAtap jemuran ikan asin otomatis
Atap jemuran ikan asin otomatis
 
Rancang Bangun Putar Balik DC Walking Robot Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
Rancang Bangun Putar Balik DC Walking Robot Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16Rancang Bangun Putar Balik DC Walking Robot Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
Rancang Bangun Putar Balik DC Walking Robot Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
 
Laporan Joystick
Laporan JoystickLaporan Joystick
Laporan Joystick
 
Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535
Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535
Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535
 
Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
Rancang Bangun Putar Balik DC Mini Conveyor Menggunakan Mikrokontroler ATMega 16
 
Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535
Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535
Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535
 
Robot dc motor enggar
Robot dc motor enggarRobot dc motor enggar
Robot dc motor enggar
 
PERANCANGAN PUTAR BALIK MOTOR DC CONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEG...
PERANCANGAN PUTAR BALIK MOTOR DC  CONVEYOR MENGGUNAKAN  MIKROKONTROLLER ATMEG...PERANCANGAN PUTAR BALIK MOTOR DC  CONVEYOR MENGGUNAKAN  MIKROKONTROLLER ATMEG...
PERANCANGAN PUTAR BALIK MOTOR DC CONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEG...
 
Ppt robot roda 3 aldi
Ppt robot roda 3 aldiPpt robot roda 3 aldi
Ppt robot roda 3 aldi
 
Pertemuan 14-sistem-embedded
Pertemuan 14-sistem-embeddedPertemuan 14-sistem-embedded
Pertemuan 14-sistem-embedded
 

Publikasi 08.01.2392

  • 1. PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ASAP ROKOK DAN GAS LPG BEBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMega16 Naskah Publikasi diajukan oleh Ganef Saputro 08.01.2392 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
  • 2.
  • 3. SYSTEM DESIGN SMOKE DETECTOR and LPG GAS BASED ATmega16 AVR Microcontroller PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ASAP ROKOK DAN GAS LPG BEBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMega16 Ganef Saputro Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT In the present security needs is indispensable. Everyone needs the security of any kind. As the security of LPG gas leaks and other air pollution. With the comfort of security to make everyone feel safe in their own homes. With the increasingly rapid technological developments are expected to assist the movement of innovation that exist in Indonesia. Developments in the world of electronics to support the author to make the innovation of a technological advantage elektromaktik and software field. Microcontroller as a branch of science hardware and software can answer those needs. Manufacture of LPG gas sensors and smoke sensors are expected to assist in home security and the environment of every human being. And quality assurance of every human being based on appropriate technologies and useful. Keyword : LPG gas, smoke detector, microcontroller
  • 4. 1. Pendahuluan Kemajuan teknologi pada saat ini membuat semua orang dapat melakukan apa saja sesuai keinginan. Dengan tersedianya berbagai macam bentuk sarana – sarana penunjuann, kini masyarakat memiliki pilihan yang lebih banyak lagi dalam melakukan yang diinginkannya. Era globalisasi dan komunikasi saat ini ditandai dengan banyaknya manusia yang memanfaatkan teknolodi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Adanya teknologi baru, merupakan sumbangan tak ternilai dari kemajuan teknologi yang begitu pesat, dengan dukungan teknologi tersebut yang menjadi faktor utama manusia semakin dimanjakan. Saat ini dalam kehidupan sehari – hari manusia tidak pernah lepas dari aktivitasnya untuk berinteraksi dengan banyak fasilitas – fasilitas yang membantu kinerja manusia, tetapi dilain sisi fasilitas – fasilitas yang membantu kinerja menimbulkan hal negatif pada diri manusia itu sendiri, seperti halnya tabung gas yang mengalami kebocoran pada selang gasnya yang dapat mengakibatkan ledakan jika para penggunanya tidak teliti dalam penggunaannya, selain itu polusi udara yang di akibatkan oleh ulah manusia baik secara langsung maupun dari alat yang mereka gunakan mengakibatkan polusi yang berlebihan yang manusia sumbangkan untuk bumi ini dan dalam kehidupan. Banyak kasus yang belum tersolusikan dalam penanganan hal tersebut. Polusi udara yang dihasilkan langsung oleh manusia adalah kandungan asap yang beruba gas CO ( Carbon monoksida ) yang terdapat pada rokok yang manusia isap setiap harinya, pria maupun wanita yang menjadi perokok aktif adalah penyumbang dari gas tersebut dan manusia lain sebagai perokok pasif ( yang tidak merokok ) dapat terkena imbasnya begitu pula dengan alam sekitar, karena tidak hanya gas CO yang dihasilkan, melainkan masih banyak kandungan lain yang dihasilkan oleh asap rokok tersebut. Hal lain yang dapat membahayakan bagi manusia adalah kebocoran dari selang gas LPG. Peristiwa ini telah banyak kita dengar dan lihat di media masa maupun media elektronik. Ketidak waspadaan manusia mengakibatkan terjadinya ledakan dari LPG tersebut, dan mensolusikan dua hal diatas adalah hal yang belum ditemukan atau diselesaikan sampai saat ini. Mengatasi keadaan tersebut, maka diperlukan sebuah pensolusian yang dapat menangani semua permasalahan yang disebutkan diatas. Mulai dari penanganan gas LPG yang belum tersolusikan hingga asap rokok yang semakin hari semakin meresahkan masyarakat. Melihat latar belakang tersebut, penulis melakukan riset dan membuat tulisan
  • 5. ilmiah ini dengan judul “ Perancangan sistem pendeteksi asap rokok dan gas LPG berbasis mikrokontroler AVR ATMega16 “. 2. Landasan Teori 2.1 Dasar Teori Mikrokontroler 1 Mikrokontroler merupakan sistem komputer yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC (Intergrated Circuit) sehingga sering juga disebut single chip microcomputer, yang masuk dalam katagori embedded komputer. Suatu kontroler digunakan untuk mengontrol suatu proses atau aspek-aspek dari lingkungan. Satu contoh aplikasi dari mikrokontroler adalah untuk memonitor rumah kita. Ketika suhu naik kontroler membuka jendela dan sebaliknya. Pada masanya, kontroler dibangun dari komponen- komponen logika secara keseluruhan, sehingga menjadikannya besar dan berat. Setelah itu barulah dipergunakan mikroprosesor sehingga keseluruhan kontroler masuk kedalam PCB yang cukup kecil. Hingga saat ini masih sering kita lihat kontroler yangdikendalikan oleh mikroprosesor biasa (Zilog Z80, Intel 8088, Motorola 6809, dsb). 2 Mikrokontroler adalah suatu IC dengan kepadatan yang sangat tinggi, dimana semua bagian yang diperlukan untuk suatu kontroler sudah dikemas dalam satu keping, biasanya terdiri dari CPU, RAM, EEPROM, I/O, TIMER, dll. 2.2 Mikrokontroler AVR ATMega16 Salah satu mikrokontroler yang saat ini banyak digunakan adalah mikrokontroler AVR. 3 AVR adalah mikrokontroler RISC (Reduce Instruction Set Compute) 8 bit berdasarkan arsitektur Harvard, yang dibuat Atmel pada tahun1996. AVR yang mempunyai kepanjangan Advanced Versatile RISC atau Alf and vegard’s processor yang berasal dari nama dua mahasiswa Norwegian Institute of Technology (NTH), yaitu Alf-Egil Bogen dan Vegard Wollan. 1 Andrianto.Heri,2008”Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMega16”, Penerbit INFORMATIKA Bandung, Halaman 1-2 2 Winoto.Ardi,2010”Mikrokontroler AVR Atmega8/16/32/8535 dan Pemogramannya dengan Bahasa C pada WinAVR”, Penerbit INFORMATIKA Bandung, Halaman 3-4 3 Andrianto.Heri,2008”Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMega16”, Penerbit INFORMATIKA Bandung, Halaman 2-3
  • 6. AVR memiliki keunggulan dibandingkan dengan mikrokontroler lain, keunggulan mikrokontroler AVR yaitu AVR memiliki kecepatan eksekusi program yang lebih cepat dikarenakan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock, lebih cepat dibandingkan dengan mikrokontroler MCS51 yang memiliki arsitektur CISC (Complex Instruction Set Compute) dimana mikrokontroler MCS51 membutuhkan 12 siklus clock untuk mengeksekusi 1 instruksi. Selain itu, mikrokontroler AVR memiliki fitur yang lengkap (ADC Internal, EEPROM Internal, Timer/Counter, Watchdog Timer, PWM, Port I/O, Komunikasi Serial, Komparator, I2C, dan lain-lain), sehingga dengan fasilitas yang lengkap ini, programmer dan desainer dapat menggunakannya untuk berbagai aplikasi sistem elektronika seperti robot, otomasi industri, peralatan telekomunikasi, dan berbagai keperluan lain. Secara umum mikrokontroler AVR dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu keluarga AT90Sxx, ATMega, dan Attiny 2.3 Sistem Clock AVR ATMega16 Mikrokontroler, mempunyai sistem pewaktuan CPU, 12 siklus clock. Artinya setiap 12 siklus yang dihasilkan oleh ceramic resonator maka akan menghasilkan satu siklus mesin. Nilai ini yang akan menjadi acuan waktu operasi CPU. Untuk mendesain sistem mikrokontroler kita memerlukan sistem clock, sistem ini bisa di bangun dari clock eksternal maupun clock internal. 2.4 Rangkaian Elektronika a. Resistor Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol W (Omega).
  • 7. Gambar 2.1 Lambang Resistor b. Kapasitor Kapasitor atau yang sering disebut kondensator adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael Faraday. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Gambar 2.2 Lambang Kapasitor c. Transistor Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik. Transistor bipolar bekerja dengan dua macam carrier, sedangkan unipolar satu macam saja, hole atau elektron.
  • 8. Gambar 2.3 Lambang Transistor d. Dioda Dioda sebenarnya tidak menunjukkan kesearahan hidup-mati yang sempurna (benar-benar menghantar saat panjar maju dan menyumbat pada panjar mundur), tetapi mempunyai karakteristik listrik tegangan-arus taklinier kompleks yang bergantung pada teknologi yang digunakan dan kondisi penggunaan Gambar 2.4 Lambang Dioda 2.5 Sensor Asap Rokok (CO) TGS 2600 TGS 2600 memiliki sensitivitas yang tinggi untuk konsentrasi rendah, gas udara yang terkontaminasi seperti hidrogen dan karbon monoksida yang ada di asap rokok. Sensor dapat mendeteksi hidrogen pada tingkat beberapa ppm. Gambar 2.5 TGS 2600
  • 9. 2.6 Sensor Gas LPG TGS 2610 4 TGS 2610 memiliki sensitivitas yang tinggi untuk propana dan butana, sehingga sangat ideal untuk pemantauan gas LPG. Karena sensitivitas yang rendah terhadap uap alkohol (campur tangan khas gas di lingkungan perumahan), sensor ini sangat ideal untuk konsumen pasar gas alarm. Gambar 2.6 TGS 2610 3. Perancangan Sistem 3.1 Perancangan Perangkat Keras Input Proses Output Sensor Gas LPG Mikro LCD (TGS 2600) ATMeg a 16 Led Sensor Asap Rokok ( TGS Blower 2610) Gambar 3.1 Kerja Seluruh Sistem Dari gambar 3.1 diatas dapat diambil sebuah penjelasan bahwa sensor gas LPG dalam hal ini TGS 2610 dan sensor asap rokok yang menggunakan sensor TGS 2600 adalah sebagai inputan. Artinya kedua sensor tersebut adalah perangkat yang terhubung langsung dengan lingkungan luar yang dalam hal ini adalah rumah (maket) sebagai rancangan yang dibuat. Sensor gas LPG dan sensor asap rokok akan membaca apakah didalam ruangan terdapat gas LPG dan asap rokok, jika sensor membaca hal tersebut maka sensor akan mengirim berita ke mikro memalui pin ADC dan mikro akan memproses besaran kandungan gas 4 http://www.figarosensor.com/products/2610pdf.pdf
  • 10. dan asap rokok dengan menggunakan code program yang telah dimasukan ke mikro ATMega16. Setelah proses olah data selesai mikro akan mengeluarkan data yang ada dalam bentuk yang bermacam – macam. Dalam hal ini terbagi atas tiga yaitu, LCD sebagai besaran PPM dari kandungan gas dan asap rokok, led sebagai pembatas bahwa gas dan asap rokok berbahaya, dan yang terakhir adalah blower sebagai pembersih ruangan tersebut. 3.2 Perancangan Perangkat Lunak Berikut adalah skema perancangan sistem pendeteksi asap rokok dan gas LPG berbasis mikrokontroler AVR ATMega16. Dimana program akan dibuat menggunakan Bascom AVR. Mulai Sensor tidak Kondisi membaca adanya Sensor polutan Sensor membaca adanya polutan Lampu led menyala Blower hidup Selesai Gambar 3.2 Diagram Alur Sistem
  • 11. 4. Pembahasan 4.1 Mekanik Secara Keseluruhan Rangkaian keseluruhan terdapat rangkaian mikrokontroler yang hanya dialiri tegangan sebesar 5 volt. Pada mainboard rangkaian input tegangan awan 12 volt, lalu masuk melewati dioda silikon (1N4004), kemudian masuk kedalam regulator (7805) agar tegangan yang dihasilan menjadi 5 volt. Agar tegangan sebesar 5 volt dapat lancar dalam pengalirannya dan untuk mencegah noice, maka ditambahkan kapasitor (elco 1000 mikrofarat/16 volt) dan untuk memastikan suplai tegangan telah masuk maka ditambahkan led untuk mengetahuinya, kemudian di alirkan ke mikrokontroler ATMega 16 melalui PORT 10 (VCC). Rangkaian mikrokontroler terdiri dari beberapa modul yang di gunakan sebagai input dan output. Sebagai pengendali utama atau proses yang akan di gunakan untuk mengendalikan alat. Seluruh proses dari input sampai dengan output dikendalikan dalam satu board yang terintegritas dengan mikrokontroler ATMega 16. Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa input dari alat ini melalui PORT – A dan untuk output dari PORT – B, PORT – C, dan PORT – D. Gambar 4.1 Jalur PCB Proses
  • 12. Gambar 4.2 Rangkaian Mainboard 4.2 Program Program dibuat dengan bahasa pemrograman Bascom AVR. Sebelum program yang dibuat, maka di definisikan dahulu setiap kondisi. Kondisi - kondisi tersebut adalah sebagai berikut:  Posisi awal jika sensor gas LPG ( TGS 2610 ) mendeteksi adanya kandungan gas pada ruangan maka sensor akan memberi perintah kepada LCD untuk menampilkan bahwa ada kebocoran gas, dan memerintahkan blower untuk menyala.  Posisi kedua jika sensor asap rokok ( TGS 2600 ) mendeteksi adanya kandungan gas pada ruangan maka sensor akan memberi perintah kepada LCD untuk menampilkan bahwa ada asap rokok pada ruangan, dan memerintahkan blower untuk menyala.  Jika kedua sensor membaca secara maka kedua sensor akan melakukan hal yang sama secara bersamaan.  Apabila kedua sensor telah tidak membaca adanya kondisi polutan dalam ruangan maka secara otomatis blower akan mati.
  • 13. LCD akan menampilkan kondisi ruangan dan jumlah polutan secara bergantian dalam selang waktu 2 detik. 5. Penutup 5.1 Kesimpulan Dari uraian rangkaian mulai dari proses pengajuan masalah, perancangan, pembuatan dan pengujian yang telah dilakukan dalam rangka penyusunan laporan ini dapat ditarik beberapa kesimpulan penting dalam kaitannya pada perancangan alat ini antara lain :  Alat dapat bekerja akan tetapi masih ada beberapa kekurangan yang terjadi pada alat ini, diantaranya masih belum akuratnya alat pada waktu proses kalibrasi.  Dengan adanya alat ini diharapakan dapat menjadi satu alternatif untuk selalu menjaga kebersihan atau kualitas udara yang ada didalam rumah kita, dan untuk mengurangi polutan itu sendiri.  Tingkat ketelitian yang belum mencapai taraf yang diharapkan dapat mengganggu proses sistem untuk bekerja maksimal.  Mikrokontroler sebagai chip serbaguna diharapkan dapat membantu dalam pengembangan dan kemajuan khususnya dunia teknologi. Serta contoh implementasi nyata yang masih banyak lagi yang dapat dikembangkan semaksimal mungkin dari sebuah mikrokontroler. 5.2 Saran Dalam pembuatan alat masih adanya kekurangan yang sekiranya dapat lebih disempurnakan kedepannya, diantara lain :  Tingkat ketepatan yang belum mencapai nilai sempurna, dikarenakan tidak adanya alat pengukur paten dari gas-gas yang dibutuhkan, sehingga proses kalibrasi menjadi satu-satunya cara yang digunakan dalam pengambilan nilai.
  • 14. Rangkaian elektronis dan kedua sensor yang rentan dengan kerusakan sehingga dibutuhkan kehati-hatian dalam proses perancangan dan pengujian.  Media tampilan keluaran / output yang digunakan hanya berupa LCD 16 x 2 sangat minimalis sehingga output yang muncul masih berupa nilai.  Sensitifitas alat yang masih sangat sulit menemukan titik nilai yang tepat menjadi kendala yang cukup berarti.  Diharapakan peletakan sensor kedepan dapat lebih baik dengan melihat kegunaan dari sensor itu sendiri, agar lebih baik lagi. Penulis sangat mengharapkan sumbangan ilmu berupa kritik dan saran dari pembaca, karena penulis sadar keterbatasan kemampuan sehingga diharapkan masukan agar dapat lebih berkembang lagi dan mengharapkan kedepan ada yang mengembangkan alat ini jauh lebih baik. Dan semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua. DAFTAR PUSTAKA Andrianto.Heri,2008”Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMega16”, Penerbit INFORMATIKA Bandung Winoto.Ardi,2010”Mikrokontroler AVR Atmega8/16/32/8535 dan Pemogramannya dengan Bahasa C pada WinAVR”, Penerbit INFORMATIKA Bandung http://www.figarosensor.com/products/2600pdf.pdf : 5 Juni 2011 http://www.klinikrobot.com/ : 4 April 2011