SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 23
Manajemen Pariwisata dan Biro
Perjalanan Wisata
Dosen Pembimbing: Drs. Noersal Samad, MA

Rafaella Amadea Matitaputty (1353010006)
S1 Tourism and Hospitality
Anggota Kelompok:
-Risya Oktariana Putri
-Laras Salindry
Modul 1 – Pariwisata dan Biro
Perjalanan Wisata beserta Produknya
Pengertian Pariwisata
Pariwisata menyangkut perpindahan manusia. Perpindahan tersebut terbagi
menjadi 2 yaitu perpindahan dalam negeri yang disebut “pariwisata domestik” atau
perpindahan dari dan menuju luar negeri yang disebut “pariwisata internasional”.
Pariwisata domestic dan pariwisata internasional berhubungan dengan travel atau
perjalanan, baik melalui darat, air, rel, atau udara. Oleh karena itu, pariwisata dan perjalanan
sepenuhnya memiliki hubungan.
Tentunya tidak semua orang yang melakukan perjalanan disebut turis atau
wisatawan, dan pada kenyataannya tidak ada yang mencakup seluruh pengertian dari
pariwisata.
Berikut dua pengertian dari Pariwisata:
1.
Institute Of Tourism( sekarang Tourism Society in Britain) pada tahun 1976
merumuskan : “ Pariwisata adalah kepergian orang –orang sementara dalam jangka waktu
pendek ketempat – tempat tujuan di luar tempat tinggal dan bekerja sehari – harinya serta
kegiatan – kegiatan mereka selama berada di tempat – tempat tujuan tersebut ; ini mencakup
kepergian untuk berbagai maksud , termasuk kunjungan seharian atau darmawisata / ekskursi.
2.
The International Conference on Leisure-Recreation-Tourism pada tahun 1981
merumuskan: “Pariwisata dapat didefenisikan sebagai aktivitas khusus yang dipilih dan
dilakukan di luar lingkungan rumah. Periwisata dapat atau tidak dapat termasuk bermalam
jauh dari rumah.
Sayangnya, secara umum disetujui bahwa tidak satupun pengertian
pariwisata yang ada menjelaskan secara luas definisi yang tepat. Sifat atau ciri dari
aktivitas yang di maksud tidak dijelaskan secara spesifik, selain itu juga tidak
dijelaskan jarak yang ditempuh seseorang dalam suatu perjalanan sebelum
diklasifikasikan sebagai turis.
Apakah seorang ibu rumah tangga yang memilih untuk berbelanja di
sebuah pusat perbelanjaan sejauh 5, 10, 15, 20 kilometer, atau lebih disebut turis?
Ataukah seorang yang melakukan perjalanan pada jarak tertentu dengan tujuan
untuk melakukan kejahatan juga disebut turis?
Selain itu seseorang yang melakukan perjalanan pulang pergi sejauh 20
kilometer untuk bekerja melalui jalan darat atau kereta, 5 sampai 6 hari per minggu
tidak mengklasifikasikan dirinya sebagai seorang turis, namun pada defenisi di atas
dia sudah diklasifikasikan menjadi seorang turis.
Kedua defenisi di atas juga tidak memberikan durasi maksimal bagi
seseorang yang keluar dari Negara asal dan tinggal di Negara lain sebelum tidak lagi
di anggap sebagai seorang turis (biasanya 12 bulan.). sekalipun defenisi yang pasti
mengenai pariwisata tidak mungkin tercapai, defenisi secara ‘teknik’ untuk
keperluan statistik sudah dapat tercapai.
Motivasi dalam Melakukan Perjalanan
Orang yang melakukan perjalanan baik dalam negeri maupun
luar negeri memiliki alasan yang berbeda. Alasan yang mendorong
orang untuk memulai suatu perjalanan disebut motivasi.
Ada beberapa motivasi umum yang akan di bahas namun tidak
menutup kemungkinan bahwa masih ada motivasi lainnya. Bahkan ada
beberapa kombinasi motivasi dalam sebuah perjalanan.
Misalnya, seorang pengusaha dapat mengabungkan
perjalanannya untuk bisnis dengan liburan. Adapula yang
menggabungkan kegiatannya dalam olahraga (misalnya ikut serta
dalam suatu lomba) dengan liburan. Selain itu ada juga yang sengaja
memilih tempat beribur dengan banyak tempat menarik untuk
menjadi wadah menyalurkan kegemarannya dalam fotografi.
Motivasi umum orang melakukan perjalanan:
1.Liburan
Liburan merupan klasifikasi yang cukup luas, banyak alasan berbeda mengapa orang
bepergian dengan tujuan berlibur. Secara umu, antara lain:
a.Kebutuhan untuk berhenti sejenak dari aktivitas rutin;
b.Kesempatan utnuk beristirahat, relaksasi, dan mengisi waktu luang;
c.Keinginan untuk bertukar iklim, misalnya seseorang yang tinggal di daerah bersalju,
ingin pergi ke daerah tropis;
d.Keinginan untuk berpetualang, mendapat hiburan, kesenangan, dan kadang suasana
romantis;
e.Keinginan untuk ikut serta dalam olahraga sambil berlibur; dan masih banyak lagi.

2.Kultur dan Agama
Banyak orang melakukan perjalanan untuk menghadiri pameran, konser music, bisa
juga berkunjung ke museum, galeri seni, atau tempat-tempat bersejarah. Selain itu
ada juga yang berkunjung ke kota atau tempat-tempat yang di anggap kudus, misalnya
naik haji. Banyak orang yang tertarik untuk melihat perbedaan budaya serta turut
mengalaminya.
3.Mengunjungi Teman atau Keluarga
Sekalipun banyak orang bepergian dengan tujuan utama untuk mengunjungi keluarga
atau teman, namun sering kali kesempatan tersebut digunakan untuk berlibur.
4.Pendidikan/Pelatihan
Alasan ini cukup jelas, namun dalam beberapa perjalanan pendidikan dapat
digabung dengan tujuan kultur dan agama.
5.Pengalaman Baru
Banyak orang melakukan perjalanan untuk mengunjungi tempat-tempat yang
terkenal dengan keindahannya baik secara natural atau buatan manusia. Sebagian
orang mencari perjalanan yang memiliki tantangan, sesuatu yang baru dan
berbeda. Intinya mereka ingin mencari petualangan.
6.Olahraga, Kegiatan, and Rekreasi
Pada beberapa perjalanan olahragara, berkegiatan, dan rekreasi bisa digolongkan
menjadi “perjalanan bisnis”. Misalnya, seorang olahragawan professional, seperti
pemain golf, pemain bola, petinju, atlet, dan lainnya melakukan perjalanan untuk
melaksanakan keahlian atau bisa di golongkan kegemaran mereka. Banyak pula
amatiran yang turut melakukan perjalanan untuk menghadiri perlombaan
olahraga, sekalipun mereka memiliki motivasi berbeda, misalnya hanya tertarik
untuk menikmati bukan untuk ikut serta dalam perlombaan tersebut. Sementara
ada pula orang yang turut serta menjalani kegiatan olahraga namun
memanfaatkannya untuk berlibur.
7.Kegemaran
Jumlah orang yang melakukan perjalanan berhubungan dengan kegemaran mereka semakin
meningkat, misalnya bepergian untuk melihat, belajar dan mengabadikan foto kehidupan
margasatwa, sekaligus melakukan liburan. Beberapa kegemaran terkait dengan kultur.
8.Kesehatan
Beberapa orang melakukan perjalanan ke suatu tempat untuk mengunjungi dokter spesialis,
tempat pemandian air panas, dan lain-lain. Sebagian orang juga bepergian ke suatu tempat
dengan iklim atau hal-hal lainnya yang di anggap bermanfaat bagi tubuh mereka, atau
menyembuhkan penyakit mereka.
9.Bisnis
Perjalanan bisnis (business travel) secara umum digunakan untuk menggabungkan semua yang
bepergian dengan alasan yang menyangkut pekerjaan, menghadiri pertemuan, konfrensi,
kongres, pameran yang berhubungan dengan pekerjaan mereka. Perjalanan bisnis kadang
menjadi salah pengertian karena ada beberapa orang yang bepergian namun tidak berhubungan
dengan bisnis melainkan pekerjaan. Misalnya pengacara, pemerintah, dokter, dan lain-lain. Untuk
golongan demikian, biasanya dipakai sebutan perjalanan tugas (occupations travel).
Alasan untuk melakukan suatu perjalanan saat ini sangatlah beragam. Masih banyak
alasan yang tidak dapt digolongkan dalam poin-poin di atas. Misalnya, seseorang melakukan
perjalanan dengan alasan kemanusiaan, seperti menjadi sukarelawan di suatu tempat yang
terkena bencana alam seperti banjir, tsunami, gempa bumi, puting beliung, bahkan kelaparan.
Pentingnya Mengetahui Motif Perjalanan

Pengertian akan motif dan alasan seseorang menginginkan atau
membutuhkan suatu perjalanan, bahkan mempertimbangkan untuk
melakukan suatu perjalan sangatlah penting untuk semua orang yang
profesional dalam pemasaran.
Contohnya, perjalanan dan akomodasi seorang pengusaha berbeda
dengan orang yang melakukan perjalanan dengan tujuan liburan. Seorang
pengusaha biasanya sudah tahu kapan dan dimana ia hendak pergi, sehingga
yang harus di atur hanyalah menyusun rencana perjalanan yang terbaik serta
akomodasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan klien. Namun, untuk
orang yang ingin pergi berlibur, ,motivasinya untuk melakukan perjalanan
tersebut akan menunjukan petunjuk terbaik untuk merekomendasikan suatu
lokasi liburan, dan juga menunjukan selling points yang paling efektif atau
menarik sehingga meyakinkan orang tersebut untuk memesan suatu
perjalanan liburan.
Tentunya informasi lain juga akan sangat dibutuhkan seperti,
pemilihan tujuan perjalanan, sumber finasial, dan sebagainya. Tetapi motivasi
seseorang melakukan perjalanan adalah poin paling awal yang dibutuhkan.
Pengetahuan dan pengertian mengenai motivasi perjalanan setiap
orang sangat penting, karena tanggung jawab utama dari seorang profesional
yang terlibat dalam biro perjalanan adalah menyusun perjalanan yang paling
tepat dan mengatur hal-hal lainnya sehingga sesuai dengan permintaan setiap
orang yang melakukan perjalanan.
Wisatawan dan Pengunjung
Semua orang yang tergolong dalam sepuluh klasifikasi yang telah
diberikan di atas disebut wisatawan. Ada orang yang juga
bepergian antar Negara dan tergolong wisatawan berdasarkan
defenisi, tetapi secara umum tidak termasuk dalam stastistik
pariwisata. Mereka termasuk:
• Anggota angkatan bersenjata yang bepergian dari Negara
mereka menuju tempat bertugas dan sebaliknya.
• Pekerja di perbatasan.
• Pengungsi dan pengembara.
• Penumpang transit yang tidak meninggalkan area transit pada
pelabuhan atau bandara.
• Staf diplomat dan consulat yang melakukan perjalanan dari
Negara asal menuju tempat bertugas dan sebaliknya.
• Imigran tetap dan sementara.
Industri Pariwisata
Sudah cukup tepat jika kita menggolongkan pariwisata sebagai
sebuah industri, karena pariwisata menghasilkan, memasarkan, dan
menyediakan produk-produk.
Namun, banyak aktivitas bisnis tergolong dalam industri ini,
beberapa di antaranya pada pandangan awal mungkin beroperasi secara
bebas dari yang lainnya. Pada kenyataannya, berbagai jenis kegiatan saling
bergantung satu sama lain untuk mencapai sukses, dan setiap aktivitas harus
di koordinasi dan dilaksanakan secara selaras dengan tujuan menyediakan
produk turis yang lengkap.
Contohnya:
1.Transportasis baik lokal maupun internasional, hal ini sangat mendasar
dalam pariwisata.
2.Akomodasi dan catering, harus beraga dan memiliki standar tertentu.
3.Hiburan dan fasilitas olahraga, baik dalam skala kecil maupun besar perlu
disediakan.
4.Pusat liburan, usaha olahraga, kapal pesiar, dijalankan oleh berbagai
perusahaan berbeda, ada yang besar dan ada yang kecil
Sebagai tambahan, banyak fasilitas pendukung seperti, fasilitas kurir,
asuransi perjalanan, penukaran uang asing, travel cek dan fasilitas kredit,
sangat dibutuhkan untuk memasikan pemenuhan kepuasan pelanggan.
Produk
Sangatlah penting untuk semua orang yang terlibat dalam industr
pariwisata secara professional untuk mengingat bahwa produk yang dijual
bersifat intangible. Artinya nonmateri, tidak dapat dirasa, dilihat, dikecap,
atau didengar. Dengan demikian, produk yang dijual tidak dapat diperiksa
terlebih dahulu oleh pelanggan. Pada dasarnya, produk pariwisata berupa
service, yang dimaksud adalah pelayanan sehingga tidak dapat di ukur
atau di coba-coba. Yang perlu di ingat adalah, hanya hasil akhir yang
dialami klien yang menentukan puas atau tidaknya sang klien.
Ada pula beberapa komponen dalam industry pariwisata yang
berbentuk fisik, misalnya akomodasi, makanan, kendaraan, dan lain-lain.
Namun itu hanya komponen tambahan. Karena kepuasan dan
kenyamanan lah yang di inginkan klien.
Karena banyaknya ragam wisatawan beserta motif mereka
masing-masing, sehingga sampai sekarang belum ada penentuan standar
pariwisata. Meskipun banyak biro perjalanan yang mencoba
menggabungkan beberapa item, namun itu tidak juga menentukan
sebuah standar. Karena standar masing-masing orang berbeda-beda,
tergantung dari kebutuhan, keinginan, dan juga keuangan mereka. Dan
tentu saja orang-orang yang bepergian seperti turis, pelancong,
darmawisataan, dan juga para pebisnis memiliki ketertarikan pada
produk-produk yang berbeda.
Produk Liburan
Produk liburan biasanya behubungan dengan sesuatu yang abstrak,
oleh karena itu sering dihubungkan dengan pencapaian impian atau
keinginan. Biasanya orang berlibur untuk melepaskan penat dari kegiatan
sehari-hari, mencari suasana berbeda dari biasanya, dan terkadang digunakan
sebagai ‘tempat pelarian’ dari realita sehari-hari. Lewat liburan, orang
cenderung mencari kesenangan atau ketenangan. Dan sering kali mereka
akan mengabadikannya dalam bentuk foto atau video.
Produk Darmawisata
Sama halnya dengan liburan, dalam beberapa kegiatan darmawisata
dapat dimanfaatkan untuk mencapai keinginan beberapa pesertanya. Sebagai
contoh, darmawisata ke daerah pantai atau suatu daerah yang
menyenangkan dapat memuaskan keinginan pesertanya, mungkin ada yang
mendapatkan ketenangan, atau memori baru lewat perjalanan tersebut.
Pastinya keinginan mereka untuk mendapatkan pengalaman baru sudah
tercapai.
Ciri Khusus dalam Pelayanan

Sangat penting bagi semua pekerja professional pada bidang
pariwisata untuk selalu ingat bahwa pelayanan sangat berbeda dengan
dengan benda berwujud.
Seperti yang telas yang dijelaskan sebelumnya, pelayanan bukanlah
benda yang berwujud sehingga tidak dapat “diuji” sebelumnya. Tidak satupun
pelanggan bahkan si “penjual” sendiri tidak dapat memastikan sepenuhnya
bahwa perjalanan yang akan dilakukan atau yang ditawarkan sesuai dengan
keinginan. Jadi dapat dikatakan bahwa pelanggan sebuah biro perjalanan
sebenarnya membeli “kepercayaan”.
Memuaskan atau tidaknya suatu liburan sangat berhubungan dengan
orang yang menyediakan layanan-layanan yang tergabung menjadi satu
produk utuh. Misalnya, kurir, pramugari/pramugara, staf biro perjalanan,
resepsionis hotel, staf restoram, dan masih banyak lagi. Sebagai industry yang
memberikan paling banyak layanan, pariwisata dapat digolongkan menjadi
suatu “padat karya”. Standard sebuah pelayanan sangat bergantung dari
orang yang memberikan pelayanan, dan sikap mereka dalam melayani.
Misalnya, ramah, efisien, tidak ceroboh, dan lainnya.
Sikap orang dalam menerima pelayanan sangat berbeda-beda.
Beberapa orang sangat mudah untuk disenangkan namun ada pula
yang tidak. Ada juga orang yang mengabaikan hal-hal kecil, da nada
orang yang sangat kritis dan senang menuntut, dan sebagainya.
Ciri lainnya, produk pariwisata tidak dapat dibawa kepada
konsumer, namun consumer lah yang harus dibawa pada produk
tersebut. Tentunya salah satu dari produk tersebut termasuk
bagaimana membawa penumpang ke tempat tujuan. Bisa melewati
darat, air, udara.
Layanan dalam produk pariwisata tidak tahan lama. Tidak
dapat disimpan atau dijual untuk kali berbeda. Contohnya, kabin
kosong dalam sebuah kapal pesiar, atau tempat duduk dalam pesawat
atau kereta hari ini, tidak dapat disimpan dan dijual untuk besok.
Karena jika kapal sudah berlayar dan kabin itu masih kosong, maka kita
tidak mungkin menyewakannya lagi. Oleh karena itu, banyak potongan
harga yang diberikan pada paket liburan di menit-menit akhir.
Defenisi Kata yang Sering Digunakan dalam Pariwisata
Mempelajari defenisi dari kata-kata yang sering digunakan dalam
pariwisata sangatlah bermanfaat. Contohnya:
• Produk pariwisata sering disebut “tour”.
• Kata “touring” dimaksudkan untuk kegiatan bepergian terusmenerus, termasuk mengunjungi banyak daerah dan Negara yang
berbeda-beda. Misalnya seperti seorang pelatih sepak bola.
• “pesiar” adalah perjalanan melewati air (laut, sungai, danau), dan
juga biasanya mengunjungi berbagai daerah atau Negara yang
berbeda.
• Kata “trip” merujuk pada darmawisata harian, meskipun banyak
orang awam yang menggunakannya dengan maksud perjalanan
wisata yang lebih lama.
• Sebuah perjalanan “internasional” adalah perjalanan yang
dilakukan di satu atau lebih Negara di luar Negara asal sang turis.
• Sebuah perjalanan “domestik” adalah perjalanan yang dilakukan
didalam Negara sang turis sendiri menurut batas-batasnya.
Independent Tour dan Package Tour

Sangatlah penting untuk mengetahui perbedaan dari dua jenih tur di atas.
•Independent tour merupakan tur yang diatur sendiri oleh traveller, baik melalui agen perjalanan
maupun langsung (contohnya lewat telepon, fax, email, atau web) dengan organisasi yang
mengurus transportasi, misalnya sebuah maskapai penerbangan, atau kapal, atau perusahaan
ferry. Traveller juga menentukan akomodasinya sendiri secara langsung atau lewat agensi
perjalanan, atau sesuai keinginan saat sampai di tempat tujuan. Sama halnya dengan pengaturan
untuk hiburan, makanan, dan sebagainya diputuskan sendiri sesuai keinginan. Selain itu traveller
tidak menggunakan tour guide sama sekali di tempat tujuannya.
•Package tour merupakan tur yang di atur oleh operator tur, baik mengenai transprtasi,
akomodasi, makanan, hiburan, dan lainnya sesuai permintaan. Biasanya tur paket termasuk
“transfer” dari dan menuju unit akomodasi dan bandara/pelabuhan/stasiun kereta, dan juga
pengurusan check in dan bagasi. Jadi traveller tidak perlu mengurus apa-apa, namun harus tepat
waktu.
Flight Only
Dalam beberapa kasus, dengan tujuan untuk mengisi tempat kosong dalm pesawat,
tur operator menawarkan paket “flight only”. Yang dimaksud dengan flight only adalah paket
perjalanan yang hanya menyediakan penerbangan pulang-pergi, sehingga akomodasi lainnya
diurus secara pribadi. Paket ini bisa menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang bepergian
dengan tujuan mengunjungi keluarga atau teman, karena biasanya akomodasi sudah disediakan
oleh tuan rumah.
selain itu masih banyak paket khusus yang disediakan travel agent, seperti “transfer
service only”, “accomodation only” dan lain-lain.
Tour Package
Jika ingin menawarkan paket tur, paket tersebut harus
memiliki harga yang masuk akal (biasanya lebih murah atau
sama dengan independen tur). Tur operator harus
menyediaka transportasi, akomodasi, dan fasilitaslainnya
dalam kapasitas besar sehingga harganya lebih murah.
Trasportasi, akomodasi, dan fasilitas lainnya jika
digabungkan disebut ‘paket’.
Tour package terbagi menjadi 2:
Independent package tour, yang dimaksud disini
adalah sang turis melakukan perjalanannya menuju tempat
tujuan tanpa bergabung dengan orang lain.
Group package tour, yang dimaksud disini adalah sang
turis melakukan perjalanan ke tempat tujuan bersama dengan
orang lain yang juga membeli paket yang sama.
Destinasi Wisatawan
Istilah ‘destinasi’ disini merujuk pada tempat yang dituju oleh
turis dengan tujuan untuk menginap dalam jangka waktu tertentu.
Beberapa destinasi turis ada yang bersifat sementara (transit
destination) , karena mereka akan melanjutkan perjalanan ke tempat
lain untuk menginap. Contohnya, seorang turis melakukan perjalanan
ke beberapa pulau, setiap dua hari ia akan pindah dari satu pulau ke
pulau lain.
Disisi lain, banyak turis yang langsung menuju ‘destinasi akhir’
(final destination) mereka. Disana mereka bertujuan untuk
menghabiskan waktu perjalanan mereka seluruhnya. Misalnya,
seorang turis datang mengunjungi Jakarta untuk berlibur, ia
menghabiskan seluruh waktu liburannya disana tanpa mengunjungi
daerah lain.
Namun, ada pula yang mengkobinasikan keduannya. Sebagai
contoh, seorang turis dari USA datang mengunjung Indonesia,
tepatnya Jakarta. Ia menginap disana selama dua hari, dan selanjutnya
ia pergi ke Bandung sampai masa liburannya selesai. Pada kasus ini,
Jakarta merupakan transit destination, sementara Bandung merupakan
final destination.
Ciri Destinasi Wisatawan
Pada dasarnya ada tiga faktor yang menentukan tujuan wisata
para turis, yaitu:
•
Daya tarik dari destinasi tersebut, serta bagaimana destinasi
tersebut di promosikan.
Daya tarik dalam konteks ini berarti sesuatu yang menarik wisatawan.
Daya tarik adalah sesuatu yang menciptakan keterkarikan dan
keinginan untuk melihat atau bergabung secara langsung. Daya tarik
memberi motivasi pada wisatawan untuk memulai perjalanan ke
tempat tersebut.
Secara umum daya tarik terbagi 2:
a.Daya tarik bersifat terpusat
Yang dimaksud disini adalah beragam daya tarik di destinasi dan
letaknya berdekatan satu sama lain. Wisatan dapat tinggal di satu
resort atau kota saja.
b.Daya tarik bersifat menyebar
Yang dimaksud disini adalah beragam daya tarik yang menyebar di
berbagai area dan tidak berpusat di satu tempat saja. Wilayahdengan
daya tarik seperti ini paling cocok untuk tur liburan.
Daya tarik dapat dikategorikan menjadi:
a.Daya tarik kemampakan destinasi, dapat berupa Negara atau area dalam
satu Negara, atau wilayah geografi, kota atau resort. Intinya, detinasi itu
sendiri yang memberikan daya tarik
b.Daya tarik dari sebuah acara, dapat berupa pameran, olimpiade olahraga,
konfrensi internasional, karnaval, upacara keagamaan, dan lainnya. Intinya,
turis memilih destinasi tersebut karena ada acara yang ingin di ikuti.
c.Daya tarik alam, misalnya pegunung, gunung berapi, air terjun, danau,
pantai, dan lainnya. Selain itu juga termasuk iklim dan keadaan destinasi
tersebut, misalnya langit yang sangat biru, matahari, air segar, dan lainnya.
d.Daya tarik dari ciptaan manusia, misalnya hotel, kebun binatang, museum,
bangunan bersejarah, dan lainnya.
Selain dari ke empat daya tarik di atas, ada pula orang yang
mengkobinasikan beberapa kategori. Contohnya, seorang turis yang
mengunjungi Indonesia untuk mengikuti konfrensi internasional (acara) dan
sekaligus untuk mengunjungi Candi Borobudur (Ciptaan manusia).
Promosi Destinasi
Apapun jenis daya tarik dari sebuah destinasi, tempat itu
harus dipromosikan. Tempat yang memiliki potensi pariwisata
harus dipublikasikan, karena jika orang tidak mengetahui
keberaddaan suatu destinasi, maka mereka tidak akan
mengunjunginya.
Dalam mempublikasikan suatu destinasi, misalnya dalam
bentuk iklan, destinasi tersebut harus dijelakan serinci mungkin.
Tambahkan beberapa foto yang menarik untuk menarik minat
orang.
Suatu destinasi akan jarang didatangi wisatawan apabila:
Tidak ada akomodasi untuk wisatawan
Tidak dapat dicapai dengan mudah
•Fasilitas

Fasilitas yang disediakan harus sesuai dengan persyaratan.
Persyaratan dasar dari sebuah destinasi wisata adalah akomodasi, makan-minum,
cloakrooms. Namun standar dari persayartan tersebut ditentukan oleh mereka yang
menikmatinya (wisatawan). Ada yang dianggap wisataawan ‘mahal’ dan ada yang
biasa saja. Beberapa orang menikmati tinggal di caravan dan tenda, sedangkan yang
lainnya menikmati tinggal di hotel bintang lima.
Fasilitas yang diharapkan oleh wisatawan biasanya berhubungan dengan
motivasi perjalanan mereka. Masing-masing orang mengharapkan fasilitas yang
berbeda, hiburan berbeda. Misalnya, ada orang yang menginginkan fasilitas olahraga,
sedangkan ada pula yang menginginkan fasilitas berdarmawisata.
Harga fasilitas yang ditawarkan sangatlah penting untuk dipertimbangkan.
Semakin tinggi standar fasilitas, semakin mahal harganya. Sangat penting bagi biro
perjalanan untuk mecantumkan harga yang sebenarnya pada brosur.
•Aksesibilitas
Akses mudah menuju dan kembali dari sebuah destinasi sangatlah penting.
Untuk sebagian besar wisatawan, waktu yang dihabiskan untuk pergi dan kembali dari
sebuah destinasi dianggap membosankan dan tidak nyaman. Sehingga sangat penting
bagi pihak penyedia transportasi untuk menghindari keterlambatan agar tidak
menambah rasa bosan bagi para wisatawan.
Selain itu, sangat penting pagi penyedia transportasi untuk memberikan
harga yang masuk akal.
Yang juga harus diperhatikan adalah prosedur imigrasi, dan visa. Karena
sering kali pengurusan dokumen seperti itu sangat memakan waktu. Pada akhirnya,
ketertarikan wisataawan untuk berkunjung menjadi berkurang.
Sumber: module 1 – Tourism and
Travel Agent Management
(Cambridge International Collage)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Prinsip Pariwisata Berkelanjutan - Partisipasi
Prinsip Pariwisata Berkelanjutan - PartisipasiPrinsip Pariwisata Berkelanjutan - Partisipasi
Prinsip Pariwisata Berkelanjutan - Partisipasi
fcsari
 
Panduan Manajemen Biro Perjalanan Wisata
Panduan Manajemen Biro Perjalanan WisataPanduan Manajemen Biro Perjalanan Wisata
Panduan Manajemen Biro Perjalanan Wisata
Noersal Samad
 
Presentasi Power Point Kepariwisataaan
Presentasi Power Point KepariwisataaanPresentasi Power Point Kepariwisataaan
Presentasi Power Point Kepariwisataaan
topik16
 

Was ist angesagt? (20)

Pengembangan Pariwisata Daerah
Pengembangan Pariwisata Daerah Pengembangan Pariwisata Daerah
Pengembangan Pariwisata Daerah
 
Transportasi Perjalanan Wisata (Tourism Module)
Transportasi Perjalanan Wisata (Tourism Module)Transportasi Perjalanan Wisata (Tourism Module)
Transportasi Perjalanan Wisata (Tourism Module)
 
Prinsip Pariwisata Berkelanjutan - Partisipasi
Prinsip Pariwisata Berkelanjutan - PartisipasiPrinsip Pariwisata Berkelanjutan - Partisipasi
Prinsip Pariwisata Berkelanjutan - Partisipasi
 
Pengantar pariwisata
Pengantar pariwisataPengantar pariwisata
Pengantar pariwisata
 
9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata
9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata
9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata
 
Strategi pengembangan pariwisata daerah
Strategi pengembangan pariwisata daerahStrategi pengembangan pariwisata daerah
Strategi pengembangan pariwisata daerah
 
Peran Pengusaha dalam Pembangunan Pariwisata
Peran Pengusaha dalam Pembangunan PariwisataPeran Pengusaha dalam Pembangunan Pariwisata
Peran Pengusaha dalam Pembangunan Pariwisata
 
Kebijakan pada destinasi pariwisata homestay dan desa wisata jawa tengah
Kebijakan pada destinasi pariwisata homestay dan desa wisata jawa tengahKebijakan pada destinasi pariwisata homestay dan desa wisata jawa tengah
Kebijakan pada destinasi pariwisata homestay dan desa wisata jawa tengah
 
Daya tarik wisata
Daya tarik wisataDaya tarik wisata
Daya tarik wisata
 
M08 Dampak Pariwisata
M08 Dampak PariwisataM08 Dampak Pariwisata
M08 Dampak Pariwisata
 
KEPARIWISATAAN
KEPARIWISATAANKEPARIWISATAAN
KEPARIWISATAAN
 
Panduan Manajemen Biro Perjalanan Wisata
Panduan Manajemen Biro Perjalanan WisataPanduan Manajemen Biro Perjalanan Wisata
Panduan Manajemen Biro Perjalanan Wisata
 
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran Wisatawan
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran WisatawanMotivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran Wisatawan
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran Wisatawan
 
Potensi dan daya tarik wisata kelas X
Potensi dan daya tarik wisata kelas XPotensi dan daya tarik wisata kelas X
Potensi dan daya tarik wisata kelas X
 
Sapta pesona
Sapta  pesonaSapta  pesona
Sapta pesona
 
Sistem kepariwisataan
Sistem kepariwisataan Sistem kepariwisataan
Sistem kepariwisataan
 
Etika Pariwisata dan Penelitian
Etika Pariwisata dan PenelitianEtika Pariwisata dan Penelitian
Etika Pariwisata dan Penelitian
 
Pengantar Kepariwisataan
Pengantar KepariwisataanPengantar Kepariwisataan
Pengantar Kepariwisataan
 
M03 Lembaga Kepariwisataan
M03 Lembaga KepariwisataanM03 Lembaga Kepariwisataan
M03 Lembaga Kepariwisataan
 
Presentasi Power Point Kepariwisataaan
Presentasi Power Point KepariwisataaanPresentasi Power Point Kepariwisataaan
Presentasi Power Point Kepariwisataaan
 

Andere mochten auch (13)

Pengelolaan pariwisata budaya dan harapan wisatawan
Pengelolaan pariwisata budaya dan harapan wisatawanPengelolaan pariwisata budaya dan harapan wisatawan
Pengelolaan pariwisata budaya dan harapan wisatawan
 
BIRO PERJALANAN WISATA (BPW)
BIRO PERJALANAN WISATA (BPW)BIRO PERJALANAN WISATA (BPW)
BIRO PERJALANAN WISATA (BPW)
 
Usaha Jasa Biro Perjalanan Wisata
Usaha Jasa Biro Perjalanan WisataUsaha Jasa Biro Perjalanan Wisata
Usaha Jasa Biro Perjalanan Wisata
 
Geografi ekonomi dan globalisasi
Geografi ekonomi dan globalisasiGeografi ekonomi dan globalisasi
Geografi ekonomi dan globalisasi
 
BIRO PERJALANAN WISATA (BPW)
BIRO PERJALANAN WISATA (BPW)BIRO PERJALANAN WISATA (BPW)
BIRO PERJALANAN WISATA (BPW)
 
contoh cara menghitung harga paket wisata
contoh cara menghitung harga paket wisatacontoh cara menghitung harga paket wisata
contoh cara menghitung harga paket wisata
 
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...
 
Manajemen dan sumber daya alam
Manajemen dan sumber daya alamManajemen dan sumber daya alam
Manajemen dan sumber daya alam
 
Acta de entrega recepción textos, uniformes
Acta de entrega recepción textos, uniformesActa de entrega recepción textos, uniformes
Acta de entrega recepción textos, uniformes
 
Acta de Entrega de Equipo INDICOM
Acta de Entrega de Equipo INDICOMActa de Entrega de Equipo INDICOM
Acta de Entrega de Equipo INDICOM
 
Acta de entrega de materiales
Acta de entrega de materialesActa de entrega de materiales
Acta de entrega de materiales
 
Acta De Entrega
Acta De EntregaActa De Entrega
Acta De Entrega
 
Acta de entrega de almacen
Acta de entrega de almacenActa de entrega de almacen
Acta de entrega de almacen
 

Ähnlich wie Manajemen Pariwisata dan Biro Perjalanan Wisata

PRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITAS
PRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITASPRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITAS
PRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITAS
dewigita16
 

Ähnlich wie Manajemen Pariwisata dan Biro Perjalanan Wisata (20)

Tips dan Trik Mengenal Produk Industri dan Modal Pariwisata
Tips dan Trik Mengenal Produk Industri dan Modal PariwisataTips dan Trik Mengenal Produk Industri dan Modal Pariwisata
Tips dan Trik Mengenal Produk Industri dan Modal Pariwisata
 
3.2. memahami motivasi tujuan perjalanan wisata
3.2. memahami motivasi tujuan perjalanan wisata3.2. memahami motivasi tujuan perjalanan wisata
3.2. memahami motivasi tujuan perjalanan wisata
 
Kuliah 4 motif dan-atraksi-wisata-motif
Kuliah 4 motif dan-atraksi-wisata-motifKuliah 4 motif dan-atraksi-wisata-motif
Kuliah 4 motif dan-atraksi-wisata-motif
 
Part IV menyusun dan menjual paket wisata
Part IV menyusun dan menjual paket wisataPart IV menyusun dan menjual paket wisata
Part IV menyusun dan menjual paket wisata
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
PENGANTAR_PARIWISATA.pptx
PENGANTAR_PARIWISATA.pptxPENGANTAR_PARIWISATA.pptx
PENGANTAR_PARIWISATA.pptx
 
Sap 1 ak hotel fix
Sap 1 ak hotel fixSap 1 ak hotel fix
Sap 1 ak hotel fix
 
bISNIS_PARIWISATA.pptx
bISNIS_PARIWISATA.pptxbISNIS_PARIWISATA.pptx
bISNIS_PARIWISATA.pptx
 
POPW Pertemuan 1.pptx
POPW Pertemuan 1.pptxPOPW Pertemuan 1.pptx
POPW Pertemuan 1.pptx
 
Materi Perkuliahan Pengantar Pariwisata 2
Materi Perkuliahan Pengantar Pariwisata 2Materi Perkuliahan Pengantar Pariwisata 2
Materi Perkuliahan Pengantar Pariwisata 2
 
3.2. Jenis Pariwisata dan Wisatawan
3.2. Jenis Pariwisata dan Wisatawan3.2. Jenis Pariwisata dan Wisatawan
3.2. Jenis Pariwisata dan Wisatawan
 
Kuliah 6 komplementaris atraksi dan motif(2)
Kuliah 6 komplementaris atraksi dan motif(2)Kuliah 6 komplementaris atraksi dan motif(2)
Kuliah 6 komplementaris atraksi dan motif(2)
 
Presentation1 PARIWISATA.pptx
Presentation1 PARIWISATA.pptxPresentation1 PARIWISATA.pptx
Presentation1 PARIWISATA.pptx
 
MATERI MATA KULIAH PEMANDU WISATA 2.pptx
MATERI MATA KULIAH PEMANDU WISATA 2.pptxMATERI MATA KULIAH PEMANDU WISATA 2.pptx
MATERI MATA KULIAH PEMANDU WISATA 2.pptx
 
SEJARAH KEPARIWISATAAN DI SUMATERA UTARA
SEJARAH KEPARIWISATAAN DI SUMATERA UTARASEJARAH KEPARIWISATAAN DI SUMATERA UTARA
SEJARAH KEPARIWISATAAN DI SUMATERA UTARA
 
PRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITAS
PRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITASPRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITAS
PRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITAS
 
Tour panning process
Tour panning processTour panning process
Tour panning process
 
Kuliah 3 motif dan-atraksi-wisata-atraksi
Kuliah 3 motif dan-atraksi-wisata-atraksiKuliah 3 motif dan-atraksi-wisata-atraksi
Kuliah 3 motif dan-atraksi-wisata-atraksi
 
Bab 1 Karakteristik Sumber Daya Manusia Industri Pariwisata
Bab 1 Karakteristik Sumber Daya Manusia Industri PariwisataBab 1 Karakteristik Sumber Daya Manusia Industri Pariwisata
Bab 1 Karakteristik Sumber Daya Manusia Industri Pariwisata
 

Manajemen Pariwisata dan Biro Perjalanan Wisata

  • 1. Manajemen Pariwisata dan Biro Perjalanan Wisata Dosen Pembimbing: Drs. Noersal Samad, MA Rafaella Amadea Matitaputty (1353010006) S1 Tourism and Hospitality Anggota Kelompok: -Risya Oktariana Putri -Laras Salindry
  • 2. Modul 1 – Pariwisata dan Biro Perjalanan Wisata beserta Produknya Pengertian Pariwisata Pariwisata menyangkut perpindahan manusia. Perpindahan tersebut terbagi menjadi 2 yaitu perpindahan dalam negeri yang disebut “pariwisata domestik” atau perpindahan dari dan menuju luar negeri yang disebut “pariwisata internasional”. Pariwisata domestic dan pariwisata internasional berhubungan dengan travel atau perjalanan, baik melalui darat, air, rel, atau udara. Oleh karena itu, pariwisata dan perjalanan sepenuhnya memiliki hubungan. Tentunya tidak semua orang yang melakukan perjalanan disebut turis atau wisatawan, dan pada kenyataannya tidak ada yang mencakup seluruh pengertian dari pariwisata. Berikut dua pengertian dari Pariwisata: 1. Institute Of Tourism( sekarang Tourism Society in Britain) pada tahun 1976 merumuskan : “ Pariwisata adalah kepergian orang –orang sementara dalam jangka waktu pendek ketempat – tempat tujuan di luar tempat tinggal dan bekerja sehari – harinya serta kegiatan – kegiatan mereka selama berada di tempat – tempat tujuan tersebut ; ini mencakup kepergian untuk berbagai maksud , termasuk kunjungan seharian atau darmawisata / ekskursi. 2. The International Conference on Leisure-Recreation-Tourism pada tahun 1981 merumuskan: “Pariwisata dapat didefenisikan sebagai aktivitas khusus yang dipilih dan dilakukan di luar lingkungan rumah. Periwisata dapat atau tidak dapat termasuk bermalam jauh dari rumah.
  • 3. Sayangnya, secara umum disetujui bahwa tidak satupun pengertian pariwisata yang ada menjelaskan secara luas definisi yang tepat. Sifat atau ciri dari aktivitas yang di maksud tidak dijelaskan secara spesifik, selain itu juga tidak dijelaskan jarak yang ditempuh seseorang dalam suatu perjalanan sebelum diklasifikasikan sebagai turis. Apakah seorang ibu rumah tangga yang memilih untuk berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan sejauh 5, 10, 15, 20 kilometer, atau lebih disebut turis? Ataukah seorang yang melakukan perjalanan pada jarak tertentu dengan tujuan untuk melakukan kejahatan juga disebut turis? Selain itu seseorang yang melakukan perjalanan pulang pergi sejauh 20 kilometer untuk bekerja melalui jalan darat atau kereta, 5 sampai 6 hari per minggu tidak mengklasifikasikan dirinya sebagai seorang turis, namun pada defenisi di atas dia sudah diklasifikasikan menjadi seorang turis. Kedua defenisi di atas juga tidak memberikan durasi maksimal bagi seseorang yang keluar dari Negara asal dan tinggal di Negara lain sebelum tidak lagi di anggap sebagai seorang turis (biasanya 12 bulan.). sekalipun defenisi yang pasti mengenai pariwisata tidak mungkin tercapai, defenisi secara ‘teknik’ untuk keperluan statistik sudah dapat tercapai.
  • 4. Motivasi dalam Melakukan Perjalanan Orang yang melakukan perjalanan baik dalam negeri maupun luar negeri memiliki alasan yang berbeda. Alasan yang mendorong orang untuk memulai suatu perjalanan disebut motivasi. Ada beberapa motivasi umum yang akan di bahas namun tidak menutup kemungkinan bahwa masih ada motivasi lainnya. Bahkan ada beberapa kombinasi motivasi dalam sebuah perjalanan. Misalnya, seorang pengusaha dapat mengabungkan perjalanannya untuk bisnis dengan liburan. Adapula yang menggabungkan kegiatannya dalam olahraga (misalnya ikut serta dalam suatu lomba) dengan liburan. Selain itu ada juga yang sengaja memilih tempat beribur dengan banyak tempat menarik untuk menjadi wadah menyalurkan kegemarannya dalam fotografi.
  • 5. Motivasi umum orang melakukan perjalanan: 1.Liburan Liburan merupan klasifikasi yang cukup luas, banyak alasan berbeda mengapa orang bepergian dengan tujuan berlibur. Secara umu, antara lain: a.Kebutuhan untuk berhenti sejenak dari aktivitas rutin; b.Kesempatan utnuk beristirahat, relaksasi, dan mengisi waktu luang; c.Keinginan untuk bertukar iklim, misalnya seseorang yang tinggal di daerah bersalju, ingin pergi ke daerah tropis; d.Keinginan untuk berpetualang, mendapat hiburan, kesenangan, dan kadang suasana romantis; e.Keinginan untuk ikut serta dalam olahraga sambil berlibur; dan masih banyak lagi. 2.Kultur dan Agama Banyak orang melakukan perjalanan untuk menghadiri pameran, konser music, bisa juga berkunjung ke museum, galeri seni, atau tempat-tempat bersejarah. Selain itu ada juga yang berkunjung ke kota atau tempat-tempat yang di anggap kudus, misalnya naik haji. Banyak orang yang tertarik untuk melihat perbedaan budaya serta turut mengalaminya. 3.Mengunjungi Teman atau Keluarga Sekalipun banyak orang bepergian dengan tujuan utama untuk mengunjungi keluarga atau teman, namun sering kali kesempatan tersebut digunakan untuk berlibur.
  • 6. 4.Pendidikan/Pelatihan Alasan ini cukup jelas, namun dalam beberapa perjalanan pendidikan dapat digabung dengan tujuan kultur dan agama. 5.Pengalaman Baru Banyak orang melakukan perjalanan untuk mengunjungi tempat-tempat yang terkenal dengan keindahannya baik secara natural atau buatan manusia. Sebagian orang mencari perjalanan yang memiliki tantangan, sesuatu yang baru dan berbeda. Intinya mereka ingin mencari petualangan. 6.Olahraga, Kegiatan, and Rekreasi Pada beberapa perjalanan olahragara, berkegiatan, dan rekreasi bisa digolongkan menjadi “perjalanan bisnis”. Misalnya, seorang olahragawan professional, seperti pemain golf, pemain bola, petinju, atlet, dan lainnya melakukan perjalanan untuk melaksanakan keahlian atau bisa di golongkan kegemaran mereka. Banyak pula amatiran yang turut melakukan perjalanan untuk menghadiri perlombaan olahraga, sekalipun mereka memiliki motivasi berbeda, misalnya hanya tertarik untuk menikmati bukan untuk ikut serta dalam perlombaan tersebut. Sementara ada pula orang yang turut serta menjalani kegiatan olahraga namun memanfaatkannya untuk berlibur.
  • 7. 7.Kegemaran Jumlah orang yang melakukan perjalanan berhubungan dengan kegemaran mereka semakin meningkat, misalnya bepergian untuk melihat, belajar dan mengabadikan foto kehidupan margasatwa, sekaligus melakukan liburan. Beberapa kegemaran terkait dengan kultur. 8.Kesehatan Beberapa orang melakukan perjalanan ke suatu tempat untuk mengunjungi dokter spesialis, tempat pemandian air panas, dan lain-lain. Sebagian orang juga bepergian ke suatu tempat dengan iklim atau hal-hal lainnya yang di anggap bermanfaat bagi tubuh mereka, atau menyembuhkan penyakit mereka. 9.Bisnis Perjalanan bisnis (business travel) secara umum digunakan untuk menggabungkan semua yang bepergian dengan alasan yang menyangkut pekerjaan, menghadiri pertemuan, konfrensi, kongres, pameran yang berhubungan dengan pekerjaan mereka. Perjalanan bisnis kadang menjadi salah pengertian karena ada beberapa orang yang bepergian namun tidak berhubungan dengan bisnis melainkan pekerjaan. Misalnya pengacara, pemerintah, dokter, dan lain-lain. Untuk golongan demikian, biasanya dipakai sebutan perjalanan tugas (occupations travel). Alasan untuk melakukan suatu perjalanan saat ini sangatlah beragam. Masih banyak alasan yang tidak dapt digolongkan dalam poin-poin di atas. Misalnya, seseorang melakukan perjalanan dengan alasan kemanusiaan, seperti menjadi sukarelawan di suatu tempat yang terkena bencana alam seperti banjir, tsunami, gempa bumi, puting beliung, bahkan kelaparan.
  • 8. Pentingnya Mengetahui Motif Perjalanan Pengertian akan motif dan alasan seseorang menginginkan atau membutuhkan suatu perjalanan, bahkan mempertimbangkan untuk melakukan suatu perjalan sangatlah penting untuk semua orang yang profesional dalam pemasaran. Contohnya, perjalanan dan akomodasi seorang pengusaha berbeda dengan orang yang melakukan perjalanan dengan tujuan liburan. Seorang pengusaha biasanya sudah tahu kapan dan dimana ia hendak pergi, sehingga yang harus di atur hanyalah menyusun rencana perjalanan yang terbaik serta akomodasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan klien. Namun, untuk orang yang ingin pergi berlibur, ,motivasinya untuk melakukan perjalanan tersebut akan menunjukan petunjuk terbaik untuk merekomendasikan suatu lokasi liburan, dan juga menunjukan selling points yang paling efektif atau menarik sehingga meyakinkan orang tersebut untuk memesan suatu perjalanan liburan. Tentunya informasi lain juga akan sangat dibutuhkan seperti, pemilihan tujuan perjalanan, sumber finasial, dan sebagainya. Tetapi motivasi seseorang melakukan perjalanan adalah poin paling awal yang dibutuhkan. Pengetahuan dan pengertian mengenai motivasi perjalanan setiap orang sangat penting, karena tanggung jawab utama dari seorang profesional yang terlibat dalam biro perjalanan adalah menyusun perjalanan yang paling tepat dan mengatur hal-hal lainnya sehingga sesuai dengan permintaan setiap orang yang melakukan perjalanan.
  • 9. Wisatawan dan Pengunjung Semua orang yang tergolong dalam sepuluh klasifikasi yang telah diberikan di atas disebut wisatawan. Ada orang yang juga bepergian antar Negara dan tergolong wisatawan berdasarkan defenisi, tetapi secara umum tidak termasuk dalam stastistik pariwisata. Mereka termasuk: • Anggota angkatan bersenjata yang bepergian dari Negara mereka menuju tempat bertugas dan sebaliknya. • Pekerja di perbatasan. • Pengungsi dan pengembara. • Penumpang transit yang tidak meninggalkan area transit pada pelabuhan atau bandara. • Staf diplomat dan consulat yang melakukan perjalanan dari Negara asal menuju tempat bertugas dan sebaliknya. • Imigran tetap dan sementara.
  • 10. Industri Pariwisata Sudah cukup tepat jika kita menggolongkan pariwisata sebagai sebuah industri, karena pariwisata menghasilkan, memasarkan, dan menyediakan produk-produk. Namun, banyak aktivitas bisnis tergolong dalam industri ini, beberapa di antaranya pada pandangan awal mungkin beroperasi secara bebas dari yang lainnya. Pada kenyataannya, berbagai jenis kegiatan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai sukses, dan setiap aktivitas harus di koordinasi dan dilaksanakan secara selaras dengan tujuan menyediakan produk turis yang lengkap. Contohnya: 1.Transportasis baik lokal maupun internasional, hal ini sangat mendasar dalam pariwisata. 2.Akomodasi dan catering, harus beraga dan memiliki standar tertentu. 3.Hiburan dan fasilitas olahraga, baik dalam skala kecil maupun besar perlu disediakan. 4.Pusat liburan, usaha olahraga, kapal pesiar, dijalankan oleh berbagai perusahaan berbeda, ada yang besar dan ada yang kecil Sebagai tambahan, banyak fasilitas pendukung seperti, fasilitas kurir, asuransi perjalanan, penukaran uang asing, travel cek dan fasilitas kredit, sangat dibutuhkan untuk memasikan pemenuhan kepuasan pelanggan.
  • 11. Produk Sangatlah penting untuk semua orang yang terlibat dalam industr pariwisata secara professional untuk mengingat bahwa produk yang dijual bersifat intangible. Artinya nonmateri, tidak dapat dirasa, dilihat, dikecap, atau didengar. Dengan demikian, produk yang dijual tidak dapat diperiksa terlebih dahulu oleh pelanggan. Pada dasarnya, produk pariwisata berupa service, yang dimaksud adalah pelayanan sehingga tidak dapat di ukur atau di coba-coba. Yang perlu di ingat adalah, hanya hasil akhir yang dialami klien yang menentukan puas atau tidaknya sang klien. Ada pula beberapa komponen dalam industry pariwisata yang berbentuk fisik, misalnya akomodasi, makanan, kendaraan, dan lain-lain. Namun itu hanya komponen tambahan. Karena kepuasan dan kenyamanan lah yang di inginkan klien. Karena banyaknya ragam wisatawan beserta motif mereka masing-masing, sehingga sampai sekarang belum ada penentuan standar pariwisata. Meskipun banyak biro perjalanan yang mencoba menggabungkan beberapa item, namun itu tidak juga menentukan sebuah standar. Karena standar masing-masing orang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan, keinginan, dan juga keuangan mereka. Dan tentu saja orang-orang yang bepergian seperti turis, pelancong, darmawisataan, dan juga para pebisnis memiliki ketertarikan pada produk-produk yang berbeda.
  • 12. Produk Liburan Produk liburan biasanya behubungan dengan sesuatu yang abstrak, oleh karena itu sering dihubungkan dengan pencapaian impian atau keinginan. Biasanya orang berlibur untuk melepaskan penat dari kegiatan sehari-hari, mencari suasana berbeda dari biasanya, dan terkadang digunakan sebagai ‘tempat pelarian’ dari realita sehari-hari. Lewat liburan, orang cenderung mencari kesenangan atau ketenangan. Dan sering kali mereka akan mengabadikannya dalam bentuk foto atau video. Produk Darmawisata Sama halnya dengan liburan, dalam beberapa kegiatan darmawisata dapat dimanfaatkan untuk mencapai keinginan beberapa pesertanya. Sebagai contoh, darmawisata ke daerah pantai atau suatu daerah yang menyenangkan dapat memuaskan keinginan pesertanya, mungkin ada yang mendapatkan ketenangan, atau memori baru lewat perjalanan tersebut. Pastinya keinginan mereka untuk mendapatkan pengalaman baru sudah tercapai.
  • 13. Ciri Khusus dalam Pelayanan Sangat penting bagi semua pekerja professional pada bidang pariwisata untuk selalu ingat bahwa pelayanan sangat berbeda dengan dengan benda berwujud. Seperti yang telas yang dijelaskan sebelumnya, pelayanan bukanlah benda yang berwujud sehingga tidak dapat “diuji” sebelumnya. Tidak satupun pelanggan bahkan si “penjual” sendiri tidak dapat memastikan sepenuhnya bahwa perjalanan yang akan dilakukan atau yang ditawarkan sesuai dengan keinginan. Jadi dapat dikatakan bahwa pelanggan sebuah biro perjalanan sebenarnya membeli “kepercayaan”. Memuaskan atau tidaknya suatu liburan sangat berhubungan dengan orang yang menyediakan layanan-layanan yang tergabung menjadi satu produk utuh. Misalnya, kurir, pramugari/pramugara, staf biro perjalanan, resepsionis hotel, staf restoram, dan masih banyak lagi. Sebagai industry yang memberikan paling banyak layanan, pariwisata dapat digolongkan menjadi suatu “padat karya”. Standard sebuah pelayanan sangat bergantung dari orang yang memberikan pelayanan, dan sikap mereka dalam melayani. Misalnya, ramah, efisien, tidak ceroboh, dan lainnya.
  • 14. Sikap orang dalam menerima pelayanan sangat berbeda-beda. Beberapa orang sangat mudah untuk disenangkan namun ada pula yang tidak. Ada juga orang yang mengabaikan hal-hal kecil, da nada orang yang sangat kritis dan senang menuntut, dan sebagainya. Ciri lainnya, produk pariwisata tidak dapat dibawa kepada konsumer, namun consumer lah yang harus dibawa pada produk tersebut. Tentunya salah satu dari produk tersebut termasuk bagaimana membawa penumpang ke tempat tujuan. Bisa melewati darat, air, udara. Layanan dalam produk pariwisata tidak tahan lama. Tidak dapat disimpan atau dijual untuk kali berbeda. Contohnya, kabin kosong dalam sebuah kapal pesiar, atau tempat duduk dalam pesawat atau kereta hari ini, tidak dapat disimpan dan dijual untuk besok. Karena jika kapal sudah berlayar dan kabin itu masih kosong, maka kita tidak mungkin menyewakannya lagi. Oleh karena itu, banyak potongan harga yang diberikan pada paket liburan di menit-menit akhir.
  • 15. Defenisi Kata yang Sering Digunakan dalam Pariwisata Mempelajari defenisi dari kata-kata yang sering digunakan dalam pariwisata sangatlah bermanfaat. Contohnya: • Produk pariwisata sering disebut “tour”. • Kata “touring” dimaksudkan untuk kegiatan bepergian terusmenerus, termasuk mengunjungi banyak daerah dan Negara yang berbeda-beda. Misalnya seperti seorang pelatih sepak bola. • “pesiar” adalah perjalanan melewati air (laut, sungai, danau), dan juga biasanya mengunjungi berbagai daerah atau Negara yang berbeda. • Kata “trip” merujuk pada darmawisata harian, meskipun banyak orang awam yang menggunakannya dengan maksud perjalanan wisata yang lebih lama. • Sebuah perjalanan “internasional” adalah perjalanan yang dilakukan di satu atau lebih Negara di luar Negara asal sang turis. • Sebuah perjalanan “domestik” adalah perjalanan yang dilakukan didalam Negara sang turis sendiri menurut batas-batasnya.
  • 16. Independent Tour dan Package Tour Sangatlah penting untuk mengetahui perbedaan dari dua jenih tur di atas. •Independent tour merupakan tur yang diatur sendiri oleh traveller, baik melalui agen perjalanan maupun langsung (contohnya lewat telepon, fax, email, atau web) dengan organisasi yang mengurus transportasi, misalnya sebuah maskapai penerbangan, atau kapal, atau perusahaan ferry. Traveller juga menentukan akomodasinya sendiri secara langsung atau lewat agensi perjalanan, atau sesuai keinginan saat sampai di tempat tujuan. Sama halnya dengan pengaturan untuk hiburan, makanan, dan sebagainya diputuskan sendiri sesuai keinginan. Selain itu traveller tidak menggunakan tour guide sama sekali di tempat tujuannya. •Package tour merupakan tur yang di atur oleh operator tur, baik mengenai transprtasi, akomodasi, makanan, hiburan, dan lainnya sesuai permintaan. Biasanya tur paket termasuk “transfer” dari dan menuju unit akomodasi dan bandara/pelabuhan/stasiun kereta, dan juga pengurusan check in dan bagasi. Jadi traveller tidak perlu mengurus apa-apa, namun harus tepat waktu. Flight Only Dalam beberapa kasus, dengan tujuan untuk mengisi tempat kosong dalm pesawat, tur operator menawarkan paket “flight only”. Yang dimaksud dengan flight only adalah paket perjalanan yang hanya menyediakan penerbangan pulang-pergi, sehingga akomodasi lainnya diurus secara pribadi. Paket ini bisa menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang bepergian dengan tujuan mengunjungi keluarga atau teman, karena biasanya akomodasi sudah disediakan oleh tuan rumah. selain itu masih banyak paket khusus yang disediakan travel agent, seperti “transfer service only”, “accomodation only” dan lain-lain.
  • 17. Tour Package Jika ingin menawarkan paket tur, paket tersebut harus memiliki harga yang masuk akal (biasanya lebih murah atau sama dengan independen tur). Tur operator harus menyediaka transportasi, akomodasi, dan fasilitaslainnya dalam kapasitas besar sehingga harganya lebih murah. Trasportasi, akomodasi, dan fasilitas lainnya jika digabungkan disebut ‘paket’. Tour package terbagi menjadi 2: Independent package tour, yang dimaksud disini adalah sang turis melakukan perjalanannya menuju tempat tujuan tanpa bergabung dengan orang lain. Group package tour, yang dimaksud disini adalah sang turis melakukan perjalanan ke tempat tujuan bersama dengan orang lain yang juga membeli paket yang sama.
  • 18. Destinasi Wisatawan Istilah ‘destinasi’ disini merujuk pada tempat yang dituju oleh turis dengan tujuan untuk menginap dalam jangka waktu tertentu. Beberapa destinasi turis ada yang bersifat sementara (transit destination) , karena mereka akan melanjutkan perjalanan ke tempat lain untuk menginap. Contohnya, seorang turis melakukan perjalanan ke beberapa pulau, setiap dua hari ia akan pindah dari satu pulau ke pulau lain. Disisi lain, banyak turis yang langsung menuju ‘destinasi akhir’ (final destination) mereka. Disana mereka bertujuan untuk menghabiskan waktu perjalanan mereka seluruhnya. Misalnya, seorang turis datang mengunjungi Jakarta untuk berlibur, ia menghabiskan seluruh waktu liburannya disana tanpa mengunjungi daerah lain. Namun, ada pula yang mengkobinasikan keduannya. Sebagai contoh, seorang turis dari USA datang mengunjung Indonesia, tepatnya Jakarta. Ia menginap disana selama dua hari, dan selanjutnya ia pergi ke Bandung sampai masa liburannya selesai. Pada kasus ini, Jakarta merupakan transit destination, sementara Bandung merupakan final destination.
  • 19. Ciri Destinasi Wisatawan Pada dasarnya ada tiga faktor yang menentukan tujuan wisata para turis, yaitu: • Daya tarik dari destinasi tersebut, serta bagaimana destinasi tersebut di promosikan. Daya tarik dalam konteks ini berarti sesuatu yang menarik wisatawan. Daya tarik adalah sesuatu yang menciptakan keterkarikan dan keinginan untuk melihat atau bergabung secara langsung. Daya tarik memberi motivasi pada wisatawan untuk memulai perjalanan ke tempat tersebut. Secara umum daya tarik terbagi 2: a.Daya tarik bersifat terpusat Yang dimaksud disini adalah beragam daya tarik di destinasi dan letaknya berdekatan satu sama lain. Wisatan dapat tinggal di satu resort atau kota saja. b.Daya tarik bersifat menyebar Yang dimaksud disini adalah beragam daya tarik yang menyebar di berbagai area dan tidak berpusat di satu tempat saja. Wilayahdengan daya tarik seperti ini paling cocok untuk tur liburan.
  • 20. Daya tarik dapat dikategorikan menjadi: a.Daya tarik kemampakan destinasi, dapat berupa Negara atau area dalam satu Negara, atau wilayah geografi, kota atau resort. Intinya, detinasi itu sendiri yang memberikan daya tarik b.Daya tarik dari sebuah acara, dapat berupa pameran, olimpiade olahraga, konfrensi internasional, karnaval, upacara keagamaan, dan lainnya. Intinya, turis memilih destinasi tersebut karena ada acara yang ingin di ikuti. c.Daya tarik alam, misalnya pegunung, gunung berapi, air terjun, danau, pantai, dan lainnya. Selain itu juga termasuk iklim dan keadaan destinasi tersebut, misalnya langit yang sangat biru, matahari, air segar, dan lainnya. d.Daya tarik dari ciptaan manusia, misalnya hotel, kebun binatang, museum, bangunan bersejarah, dan lainnya. Selain dari ke empat daya tarik di atas, ada pula orang yang mengkobinasikan beberapa kategori. Contohnya, seorang turis yang mengunjungi Indonesia untuk mengikuti konfrensi internasional (acara) dan sekaligus untuk mengunjungi Candi Borobudur (Ciptaan manusia).
  • 21. Promosi Destinasi Apapun jenis daya tarik dari sebuah destinasi, tempat itu harus dipromosikan. Tempat yang memiliki potensi pariwisata harus dipublikasikan, karena jika orang tidak mengetahui keberaddaan suatu destinasi, maka mereka tidak akan mengunjunginya. Dalam mempublikasikan suatu destinasi, misalnya dalam bentuk iklan, destinasi tersebut harus dijelakan serinci mungkin. Tambahkan beberapa foto yang menarik untuk menarik minat orang. Suatu destinasi akan jarang didatangi wisatawan apabila: Tidak ada akomodasi untuk wisatawan Tidak dapat dicapai dengan mudah
  • 22. •Fasilitas Fasilitas yang disediakan harus sesuai dengan persyaratan. Persyaratan dasar dari sebuah destinasi wisata adalah akomodasi, makan-minum, cloakrooms. Namun standar dari persayartan tersebut ditentukan oleh mereka yang menikmatinya (wisatawan). Ada yang dianggap wisataawan ‘mahal’ dan ada yang biasa saja. Beberapa orang menikmati tinggal di caravan dan tenda, sedangkan yang lainnya menikmati tinggal di hotel bintang lima. Fasilitas yang diharapkan oleh wisatawan biasanya berhubungan dengan motivasi perjalanan mereka. Masing-masing orang mengharapkan fasilitas yang berbeda, hiburan berbeda. Misalnya, ada orang yang menginginkan fasilitas olahraga, sedangkan ada pula yang menginginkan fasilitas berdarmawisata. Harga fasilitas yang ditawarkan sangatlah penting untuk dipertimbangkan. Semakin tinggi standar fasilitas, semakin mahal harganya. Sangat penting bagi biro perjalanan untuk mecantumkan harga yang sebenarnya pada brosur. •Aksesibilitas Akses mudah menuju dan kembali dari sebuah destinasi sangatlah penting. Untuk sebagian besar wisatawan, waktu yang dihabiskan untuk pergi dan kembali dari sebuah destinasi dianggap membosankan dan tidak nyaman. Sehingga sangat penting bagi pihak penyedia transportasi untuk menghindari keterlambatan agar tidak menambah rasa bosan bagi para wisatawan. Selain itu, sangat penting pagi penyedia transportasi untuk memberikan harga yang masuk akal. Yang juga harus diperhatikan adalah prosedur imigrasi, dan visa. Karena sering kali pengurusan dokumen seperti itu sangat memakan waktu. Pada akhirnya, ketertarikan wisataawan untuk berkunjung menjadi berkurang.
  • 23. Sumber: module 1 – Tourism and Travel Agent Management (Cambridge International Collage)