Dokumen tersebut membahas tentang morfologi jamur mikoriza arbuskular (FMA), mikrobiologi kompos, biofertilisasi, dan produksi inokulan FMA. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang taksonomi FMA berdasarkan pola infeksi akar dan spora, faktor yang mempengaruhi proses kompos, mekanisme fiksasi nitrogen oleh Rhizobium dan Azotobacter, serta tahapan produksi inokulan FMA.
1. Belajar Gratis Dasar – Dasar
Ilmu Pertanian bagian 39
Sumber : materi perkuliahan yang
telah diringkas
Bismillah
20 November 2013
2. 1.Mengenal morfologi FMA
Taksonomi berdasarkan pola infeksi
dalam akar
Glomus
Acaulospora
Scutellospora
Gigaspora
Fine endophyte
Taksonomi berdasarkan spora
Warna
Bentuk
Susunan
Ukuran
Perkembangan
Struktur permukaan
Lapisan dinding spora
Reaksi dengan pewarna Melzer
>Dasar-Dasar Ilmu Pertanian<
3. 2.Mikrobiologi kompos
Teknologi pengomposan
Teknologi rendah : windrow
composting
Teknologi sedang :aerated
static pale, aerated compost
bins
Teknologi tinggi : rotary drum
composter, box composting
system, mechanical compost
bin
Sistem oksidatif
Bahan – bahan kompos
Suhu
Sistem hidrolitik
pH
Mikroba memproduksi dua
sistem enzim ekstraseluler
Kandungan air
Enzim ekstraseluler dalam
melarutkan polimer selulosa
dan lignin ; beta glukosidase
lignin peroksidase, manganese
peroksidase, dan lakase
Aerasi
Fungi perombak bahan
organik
Ukuran partikel
Cepat memutus ikatan rantai
C, penyusun senyawa lignin,
selulosa dan hemiselulosa
Rasio C/N
Bakteri perombak bahan
organik
Sisa tumbuhan atau daun
berwarna cokelat
Sisa tumbuhan atau daun
berwarna hijau
Faktor – faktor yang
mempengaruhi
pengomposan
Indikator kematangan
kompos
Dicium
Warna
Penyusutan
Suhu
Kandungan air kompos
>Dasar-Dasar Ilmu Pertanian<
4. 3.Biofertilisasi
Pupuk hayati
pemfiksas n2- simbiotik
Faktor yang mempengaruhi
kosentrasi hidrogen / ph
nutrisi mineral
temperatur
Inokulasi legum
Persyaratan
adanya enzim nitrogense;
ketersediaan sumber
energi (carbon)
adanya sistem
perlindungan
pemindahan yang cepat
nitrogen hasil fiksasai
bentuk kultur cair
fe protein mereduksi mofe
protein, dan mofe protein
mereduksi n2
azolla - bga
ferredoxin mereduksi fe
protein
endofitik bakteria.
Peranan ferredoxin dan fe-mo
rhizobium
bentuk padat
Mekanisme invasi bakteri
endofitik quadt-hallmann et
al.,1997
the fe protein
the mofe protein
radikula yang sedang
tumbuh,
jaringan akar meristematik
yang tidak terdiferensiasi.
serangan pada dinding sel
rambut akar,
trachoma yang rusak, titik
tumbuh akar lateral
Enzim nitrogenase terdiri dua
komponen
melalui stomata, lentisel,
luka termasuk
melalui proses enzimatik
tidak dapat aktif sebagai
katalis dengan sendirinya
>Dasar-Dasar Ilmu Pertanian<
5. 4.Fiksasi N non Simbiotik
Azotobacter
sebagai pupuk hayati : fiksasi Nitrogen dan pelarutan
fosfat
sebagai biostimulan (PGPR) : memproduksi hormon
sitokinin, auksin, giberelin, memproduksi asam
pantotenik dan tiamin, melakukan dehalogenasi
Mekanisme penyediaan N tanaman : setelah sel bakteri
mati, protein sel dimineralisasi di dalam tanah. Dalam
lingkungan tanpa nitrogen bakteri melepaskan NH3
hasil fiksasi ke media tumbuh sebagai akibat non
aktifnya enzim Glutamat syntethase dan GOGAT.
Azospirilium
sebagai pupuk hayati: fiksasi Nitrogen
sebagai biostimulan (PGPR): memproduksi hormon
auksin dengan prekursor asam amino triptofan
Peningkatan produksi tanaman
Biomassa akar bibit padi meningkat
Inokulasi Azospirillum pada tanaman padi
meningkatkan biomassa tanaman
Peningkatan konsentrasi IAA yang dihasilkan
Azospirillum berefek positif
>Dasar-Dasar Ilmu Pertanian<