SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 3
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Perpecahan Adalah Bentuk Perselisihan Yang Lebih Tajam Tidak Semua Perselisihan Merupakan Perpecahan
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=694&bagian=0
Perpecahan Adalah Bentuk Perselisihan Yang Lebih Tajam ...
Kategori :
Perpecahan Umat !
Tanggal : Kamis, 6 Mei 2004 08:13:59 WIB
SEBAB-SEBAB PERPECAHAN
Oleh
Dr. Nashir bin Abdul Karim Al-'Aql
Bagian Pertama dari Lima Tulisan [1/5]
AL-IFTIRAAQ MAFHUMUHU ASBABUHU SUBULUL WIQAYATU MINHU [Perpecahan Umat !
Etiologi & Solusinya]
Seandainya kita berusaha menelusuri sebab-sebab perpecahan sejak awal mula perpecahan itu terjadi sampai
pada hari ini niscaya kita dapati banyak sekali faktor-faktor yang memicu terjadinya perpecahan. Bahkan
hampir-hampir tidak terhitung banyaknya. Setiap mecuatnya sebuah pemikiran, tradisi dan bid'ah baru, pasti
menimbulkan sebuah perpecahan baru pula. Namun dalam hal ini, ada beberapa faktor dominan yang juga
merupakan sumber utama penyebab terjadinya perpecahan dari dulu hingga sekarang. Kami akan
meringkasnya sebagai berikut.
[1]. Perpecahan Adalah Bentuk Perselisihan Yang Lebih Tajam
Faktor terpenting yang memicu terjadinya perpecahan dan yang terdahsyat efeknya terhadap umat adalah
konspirasi dan makar yang dilancarkan oleh berbagai kaum pemeluk agama, seperti kaum Yahudi, Nashrani,
Shabi'un (penyembah binatang dan dewa-dewa), Majusi dan Dahriyun (atheis). Demikian pula barisan sakit
hati yang masih menyimpan dendam terhadap Islam dan kaum muslimin. Karena jihad Islam telah menyudahi
kekuasaan mereka dan menghapus kejayaan mereka dari muka bumi. Seperti kerajaan Persia dan Romawi. Di
antara mereka masih tersisa segelintir oknum yang bertahan di atas kekafirannya serta masih menyimpan
dendam kesumat terhadap Islam dan kaum muslimin. Mereka lebih memilih jalan kemunafikan dan zindiq,
yaitu menampakkan ke-Islaman secara lahiriyah saja. Atau lebih memilih tetap memeluk agama mereka yang
lama dengan membayar jizyah (upeti) sebagai jaminan keselamatan dan keamanan supaya dapat hidup
berdampingan dengan kaum muslimin. Merekalah faktor paling dominan yang menciptakan perpecahan
dengan menebar tipu daya melalui pemikiran, prinsip-prinsip, bid'ah-bid'ah dan hawa nafsu di tengah-tengah
kaum muslimin.
[2]. Tidak Semua Perselisihan Merupakan Perpecahan
Pentolan-pentolan ahli ahwa (pengikut hawa nafsu) yang berusaha mengeruk keuntungan pribadi atau
Halaman 1/3
Perpecahan Adalah Bentuk Perselisihan Yang Lebih Tajam Tidak Semua Perselisihan Merupakan Perpecahan
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=694&bagian=0
kelompok di balik awan hitam perpecahan. berikut para pengikutnya yang senantiasa menebar huru hara.
Banyak kita dapati di antara pengikut-pengikut golongan sesat yang berusaha meraih keuntungan pribadi
dibalik perpecahan tersebut demi memuaskan syahwat dan hawa nafsu atau demi kepentingan golongan, suku,
kabilah dan lainnya. Bahkan mereka acap kali berperang demi membela kepentingan hawa nafsu atau karena
fanatisme golongan. Merekalah yang berperan sebagai katalisator perpecahan. Dan mereka pula yang
memperbanyak jumlah pengikut-pengikut kelompok sesat yang memang punya kepentingan sama, yaitu
sama-sama mencari keuntungan.
Kelompok ini akan selalu ada kapan dan di mana saja. Setiap kali muncul pemikiran nyeleneh, bid'ah atau
pengikut hawa nafsu, pasti selalu saja ada orang yang mengikutinya, baik dari kalangan pengikut hawa nafsu
ataupun orang yang punya kepentinan pribadi. Orang-orang model begini pasti selalu ada di sepanjang zaman,
semoga Allah tidak memperbanyak jumlah mereka.
[3]. Perpecahan Hanya Terjadi Dalam Masalah Prinsipil
Kebodohan adalah salah satu faktor pemicu terjadinya perepecahan. Kebodohan merupakan penyakit akut
yang sangat sulit disembuhkan, yang pada waktu bersamaan menciptakan atmosfir-atmosfir perpecahan.
Kebodohan yang dimaksud adalah kebodohan dalam bidang agama, baik kebodohan dalam aspek aqidah
maupun aspek syari'at. Jahil terhadap sunnah serta kaidah-kaidah dan metodologinya. Bukan hanya buta
tentang beberapa disiplin ilmu saja, sebab seperangkat ilmu yang menjadi pelindung diri dan pedoman
operasional agama sudah cukup bagi mereka untuk disebut alim terhadap masalah agama sekalipun tidak
menguasai seluruh disiplin ilmu. Akan tetapi ada juga sebagian orang yang memiliki maklumat yang lumayan
banyak, namun jahil tentang kaidah-kaidah dasar agama. Ia tidak mengerti kaidah-kaidah dasar aqidah,
etika-etika dalam berbeda pendapat, kaidah-kiadah dalam menghadapi perpecahan dan menyikapinya serta
etika-etika mu'amalah dengan orang lain. Ini sungguh musibah yang sangat besar yang sangat banyak
menimpa umat manusia sekarang ini.
Misalnya seseorang yang memiliki sejumlah maklumat agama atau seorang yang banyak menimba ilmu dari
berbagai sumber, namun ternyata ia jahil tentang masalah aqidah dan fiqih. Tidak mengerti etika
bermu'amalah, prosedur memvonis orang lain. Tidak memahami kaidah-kaidah dakwah dan amar ma'ruf nahi
mungkar, sehingga tanpa disadari ia telah berbuat kerusakan.
Jelaslah, kejahilan merupakan musibah dan penyebab utama terjadinya sebuah perpecahan, orang-orang jahil
merupakan aktor utama sekaligus pemicu terjadinya perpecahan.
[4]. Perselisihan Kadang Kala Timbul Karena Perbedaan Ijtihad Tidak Demikian Halnya Perpecahan
Kerancuan dalam metodologi memahami agama. Berapa banyak kita temukan orang yang memiliki ilmu
pengetahuan dan banyak menelaah buku-buku, namun menempuh metodologi memahami agama yang rancu.
Sebab memahami agama memiliki metode tersendiri yang sudah diwarisi sejak zaman Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam, para sahabat, tabi'in serta generasi Salafus Shalih dan orang-orang yang mengikuti jejak
mereka hingga hari ini.
Metodologi tersebut ialam menuntut ilmu, mengamalkan, ihtida' (mengikuti petunjuk), iqtida' (meneladani
kaum salaf), suluk (adab dan akhlak) dan mu'amalah. Yaitu menguasai kaidah-kaidah dasar syari'at lebih
banyak daripada mengenal hukum-hukum furu' dan sejumlah nash-nash tertentu saja. Dengan begitu kita
dapat memahami agama secara sempurna dari para pemimpin teladan, yaitu para imam-imam dan para
penuntut ilmu yang terpacaya dan mapan ilmunya. Yaitu menuntut ilmu sesuai dengan tahapan-tahapannya,
baik secara kuantitas maupun jenis, sesuai dengan perkembangan dan kesiapan. Ilmu yang menghasilkan
pemahaman agama yang baik ialah ilmu syar'i yang ditimba dari Al-Qur'an dan As-Sunnah serta atsar-atsar
Halaman 2/3
Perpecahan Adalah Bentuk Perselisihan Yang Lebih Tajam Tidak Semua Perselisihan Merupakan Perpecahan
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=694&bagian=0
para imam yang shahih. Buku-buku tsaqafah (pengetahuan umum), pemikiran, sastra, sejarah dan sejenisnya
tidaklah dapat menghasilkan pemahaman agama. Hanyalah sebagai ilmu sampingan dan alat bantu bagi yang
dapat memetik faidah darinya.
[Disalin dari kitab Al-Iftiraaq Mafhumuhu asbabuhu subulul wiqayatu minhu, edisi Indonesia Perpecahan
Umat ! Etiologi & Solusinya, oleh Dr. Nashir bin Abdul Karim Al-'Aql, terbitan Darul Haq, penerjemah Abu
Ihsan Al-Atsari]
Halaman 3/3

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Ilmu kalam
Ilmu kalamIlmu kalam
Ilmu kalamdenotek
 
Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamSejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamoonx
 
Pengantar ilmu kalam
Pengantar ilmu kalamPengantar ilmu kalam
Pengantar ilmu kalamSukrinTaib
 
Sejarah kelahiran ilmu kalam
Sejarah kelahiran ilmu kalamSejarah kelahiran ilmu kalam
Sejarah kelahiran ilmu kalamabdullahtamlikha
 
Kemunculan aliran aliran akidah
Kemunculan aliran aliran akidahKemunculan aliran aliran akidah
Kemunculan aliran aliran akidahakhmal ali
 
Aqidah akhlak - Aliran Ilmu Kalam "Aliran Syiah" MAN MODEL BNA
Aqidah akhlak - Aliran Ilmu Kalam "Aliran Syiah" MAN MODEL BNAAqidah akhlak - Aliran Ilmu Kalam "Aliran Syiah" MAN MODEL BNA
Aqidah akhlak - Aliran Ilmu Kalam "Aliran Syiah" MAN MODEL BNAMulia Fathan
 
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidRoisMansur
 
Aswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyahAswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyahAhmad Rouf
 
Perpecahan mesti-diiringi-dengan-ancaman-berbeda-halnya-perselisihan
Perpecahan mesti-diiringi-dengan-ancaman-berbeda-halnya-perselisihanPerpecahan mesti-diiringi-dengan-ancaman-berbeda-halnya-perselisihan
Perpecahan mesti-diiringi-dengan-ancaman-berbeda-halnya-perselisihanRa Hardianto
 
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHMSEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHMaswajanu
 
Sejarah dan Aliran Mutazilah
Sejarah dan Aliran MutazilahSejarah dan Aliran Mutazilah
Sejarah dan Aliran MutazilahIslamic Studies
 
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan Perkembangannya
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan PerkembangannyaAkidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan Perkembangannya
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan PerkembangannyaAhmad Zaki Abdul Latiff
 
Asep sobari (sejarah dan pemikiran khawarij)
Asep sobari (sejarah dan pemikiran khawarij)Asep sobari (sejarah dan pemikiran khawarij)
Asep sobari (sejarah dan pemikiran khawarij)Edi Awaludin
 
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok AjarannyaAhlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok AjarannyaA Faiz
 

Was ist angesagt? (20)

Ilmu kalam
Ilmu kalamIlmu kalam
Ilmu kalam
 
Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamSejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
 
Ilmu Kalam
Ilmu KalamIlmu Kalam
Ilmu Kalam
 
Pengantar ilmu kalam
Pengantar ilmu kalamPengantar ilmu kalam
Pengantar ilmu kalam
 
ILMU KALAM
ILMU KALAM ILMU KALAM
ILMU KALAM
 
Sejarah kelahiran ilmu kalam
Sejarah kelahiran ilmu kalamSejarah kelahiran ilmu kalam
Sejarah kelahiran ilmu kalam
 
Kemunculan aliran aliran akidah
Kemunculan aliran aliran akidahKemunculan aliran aliran akidah
Kemunculan aliran aliran akidah
 
Aqidah akhlak - Aliran Ilmu Kalam "Aliran Syiah" MAN MODEL BNA
Aqidah akhlak - Aliran Ilmu Kalam "Aliran Syiah" MAN MODEL BNAAqidah akhlak - Aliran Ilmu Kalam "Aliran Syiah" MAN MODEL BNA
Aqidah akhlak - Aliran Ilmu Kalam "Aliran Syiah" MAN MODEL BNA
 
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
 
Aswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyahAswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyah
 
Aswaja sbg manhajul fikr
Aswaja sbg manhajul fikrAswaja sbg manhajul fikr
Aswaja sbg manhajul fikr
 
Perpecahan mesti-diiringi-dengan-ancaman-berbeda-halnya-perselisihan
Perpecahan mesti-diiringi-dengan-ancaman-berbeda-halnya-perselisihanPerpecahan mesti-diiringi-dengan-ancaman-berbeda-halnya-perselisihan
Perpecahan mesti-diiringi-dengan-ancaman-berbeda-halnya-perselisihan
 
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHMSEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
 
Sejarah dan Aliran Mutazilah
Sejarah dan Aliran MutazilahSejarah dan Aliran Mutazilah
Sejarah dan Aliran Mutazilah
 
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan Perkembangannya
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan PerkembangannyaAkidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan Perkembangannya
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan Perkembangannya
 
Asep sobari (sejarah dan pemikiran khawarij)
Asep sobari (sejarah dan pemikiran khawarij)Asep sobari (sejarah dan pemikiran khawarij)
Asep sobari (sejarah dan pemikiran khawarij)
 
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok AjarannyaAhlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
 
2. ilmu kalam
2. ilmu kalam2. ilmu kalam
2. ilmu kalam
 
Kajian Historis Murjiah
Kajian Historis MurjiahKajian Historis Murjiah
Kajian Historis Murjiah
 
Kedudukan Ilmu Tauhid
Kedudukan Ilmu TauhidKedudukan Ilmu Tauhid
Kedudukan Ilmu Tauhid
 

Ähnlich wie Perpecahan adalah-bentuk-perselisihan-yang-lebih-tajam-tidak-semua-perselisihan-merupakan-perpecahan

Perbedaan antara-ikhtilaf-perselisihan-dan-iftiraq-perpecahan-1-2
Perbedaan antara-ikhtilaf-perselisihan-dan-iftiraq-perpecahan-1-2Perbedaan antara-ikhtilaf-perselisihan-dan-iftiraq-perpecahan-1-2
Perbedaan antara-ikhtilaf-perselisihan-dan-iftiraq-perpecahan-1-2Ra Hardianto
 
Urgensii aqidah di era modern
Urgensii aqidah di era modernUrgensii aqidah di era modern
Urgensii aqidah di era modernZaky Maulani
 
Saatnya ahlu-haq-berlaku-jujur
Saatnya ahlu-haq-berlaku-jujurSaatnya ahlu-haq-berlaku-jujur
Saatnya ahlu-haq-berlaku-jujurRa Hardianto
 
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfUTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfHendroGunawan8
 
Nu dan gerakan transnasional
Nu dan gerakan transnasionalNu dan gerakan transnasional
Nu dan gerakan transnasionalyuandakusuma
 
kelompok 6 agama.pptx
kelompok 6 agama.pptxkelompok 6 agama.pptx
kelompok 6 agama.pptxFauziahPane
 
Propaganda tajdid-pembaruan-agama-menganggap-remeh-usaha-memerangi-bid-ah
Propaganda tajdid-pembaruan-agama-menganggap-remeh-usaha-memerangi-bid-ahPropaganda tajdid-pembaruan-agama-menganggap-remeh-usaha-memerangi-bid-ah
Propaganda tajdid-pembaruan-agama-menganggap-remeh-usaha-memerangi-bid-ahRa Hardianto
 
Perbedaan antara-ikhtilaf-perselisihan-dan-iftiraq-perpecahan-2-2
Perbedaan antara-ikhtilaf-perselisihan-dan-iftiraq-perpecahan-2-2Perbedaan antara-ikhtilaf-perselisihan-dan-iftiraq-perpecahan-2-2
Perbedaan antara-ikhtilaf-perselisihan-dan-iftiraq-perpecahan-2-2Ra Hardianto
 
Prinsip-Prinsip Ajaran Aswaja.docx
Prinsip-Prinsip Ajaran Aswaja.docxPrinsip-Prinsip Ajaran Aswaja.docx
Prinsip-Prinsip Ajaran Aswaja.docxZukét Printing
 
Prinsip-Prinsip Ajaran Aswaja.pdf
Prinsip-Prinsip Ajaran Aswaja.pdfPrinsip-Prinsip Ajaran Aswaja.pdf
Prinsip-Prinsip Ajaran Aswaja.pdfZukét Printing
 
Dialog Antara Tamadun Di Malaysia
Dialog Antara Tamadun Di MalaysiaDialog Antara Tamadun Di Malaysia
Dialog Antara Tamadun Di Malaysiamohdsanusisidik
 
Sejarah hitam-perpecahan-umat-1-2
Sejarah hitam-perpecahan-umat-1-2Sejarah hitam-perpecahan-umat-1-2
Sejarah hitam-perpecahan-umat-1-2Ra Hardianto
 

Ähnlich wie Perpecahan adalah-bentuk-perselisihan-yang-lebih-tajam-tidak-semua-perselisihan-merupakan-perpecahan (20)

Perbedaan antara-ikhtilaf-perselisihan-dan-iftiraq-perpecahan-1-2
Perbedaan antara-ikhtilaf-perselisihan-dan-iftiraq-perpecahan-1-2Perbedaan antara-ikhtilaf-perselisihan-dan-iftiraq-perpecahan-1-2
Perbedaan antara-ikhtilaf-perselisihan-dan-iftiraq-perpecahan-1-2
 
Fiqih i khtilaf
Fiqih i khtilafFiqih i khtilaf
Fiqih i khtilaf
 
Urgensii aqidah di era modern
Urgensii aqidah di era modernUrgensii aqidah di era modern
Urgensii aqidah di era modern
 
Saatnya ahlu-haq-berlaku-jujur
Saatnya ahlu-haq-berlaku-jujurSaatnya ahlu-haq-berlaku-jujur
Saatnya ahlu-haq-berlaku-jujur
 
Hukum islam
Hukum islamHukum islam
Hukum islam
 
I) Takrif&Konsep Ilmu Kalam
I) Takrif&Konsep Ilmu KalamI) Takrif&Konsep Ilmu Kalam
I) Takrif&Konsep Ilmu Kalam
 
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfUTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
 
Nu vs hti
Nu vs htiNu vs hti
Nu vs hti
 
Aqidah islam
Aqidah islamAqidah islam
Aqidah islam
 
Nu dan gerakan transnasional
Nu dan gerakan transnasionalNu dan gerakan transnasional
Nu dan gerakan transnasional
 
kelompok 6 agama.pptx
kelompok 6 agama.pptxkelompok 6 agama.pptx
kelompok 6 agama.pptx
 
Propaganda tajdid-pembaruan-agama-menganggap-remeh-usaha-memerangi-bid-ah
Propaganda tajdid-pembaruan-agama-menganggap-remeh-usaha-memerangi-bid-ahPropaganda tajdid-pembaruan-agama-menganggap-remeh-usaha-memerangi-bid-ah
Propaganda tajdid-pembaruan-agama-menganggap-remeh-usaha-memerangi-bid-ah
 
Perbedaan antara-ikhtilaf-perselisihan-dan-iftiraq-perpecahan-2-2
Perbedaan antara-ikhtilaf-perselisihan-dan-iftiraq-perpecahan-2-2Perbedaan antara-ikhtilaf-perselisihan-dan-iftiraq-perpecahan-2-2
Perbedaan antara-ikhtilaf-perselisihan-dan-iftiraq-perpecahan-2-2
 
Prinsip-Prinsip Ajaran Aswaja.docx
Prinsip-Prinsip Ajaran Aswaja.docxPrinsip-Prinsip Ajaran Aswaja.docx
Prinsip-Prinsip Ajaran Aswaja.docx
 
Prinsip-Prinsip Ajaran Aswaja.pdf
Prinsip-Prinsip Ajaran Aswaja.pdfPrinsip-Prinsip Ajaran Aswaja.pdf
Prinsip-Prinsip Ajaran Aswaja.pdf
 
Pluralisme agama
Pluralisme agamaPluralisme agama
Pluralisme agama
 
Dialog Antara Tamadun Di Malaysia
Dialog Antara Tamadun Di MalaysiaDialog Antara Tamadun Di Malaysia
Dialog Antara Tamadun Di Malaysia
 
Nu vs im & hti
Nu vs im & htiNu vs im & hti
Nu vs im & hti
 
Manhaj salaf
Manhaj salafManhaj salaf
Manhaj salaf
 
Sejarah hitam-perpecahan-umat-1-2
Sejarah hitam-perpecahan-umat-1-2Sejarah hitam-perpecahan-umat-1-2
Sejarah hitam-perpecahan-umat-1-2
 

Mehr von Ra Hardianto

Realita perpecahan-umat-2-2
Realita perpecahan-umat-2-2Realita perpecahan-umat-2-2
Realita perpecahan-umat-2-2Ra Hardianto
 
Realita perpecahan-umat-1-2
Realita perpecahan-umat-1-2Realita perpecahan-umat-1-2
Realita perpecahan-umat-1-2Ra Hardianto
 
Realita kebangkitan-islam
Realita kebangkitan-islamRealita kebangkitan-islam
Realita kebangkitan-islamRa Hardianto
 
Rasulullah menjelaskan-thaifah-al-manshurah-memiliki-sifat-sifat-beliau-dan-p...
Rasulullah menjelaskan-thaifah-al-manshurah-memiliki-sifat-sifat-beliau-dan-p...Rasulullah menjelaskan-thaifah-al-manshurah-memiliki-sifat-sifat-beliau-dan-p...
Rasulullah menjelaskan-thaifah-al-manshurah-memiliki-sifat-sifat-beliau-dan-p...Ra Hardianto
 
Qunut shubuh-terus-menerus-adalah-bid-ah
Qunut shubuh-terus-menerus-adalah-bid-ahQunut shubuh-terus-menerus-adalah-bid-ah
Qunut shubuh-terus-menerus-adalah-bid-ahRa Hardianto
 
Sejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Sejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahSejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Sejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahRa Hardianto
 
Sejarah hitam-perpecahan-umat-2-2
Sejarah hitam-perpecahan-umat-2-2Sejarah hitam-perpecahan-umat-2-2
Sejarah hitam-perpecahan-umat-2-2Ra Hardianto
 
Sebagian orang-berkata-apabila-hadits-shahih-bertentangan-dengan-al-qur-an-ma...
Sebagian orang-berkata-apabila-hadits-shahih-bertentangan-dengan-al-qur-an-ma...Sebagian orang-berkata-apabila-hadits-shahih-bertentangan-dengan-al-qur-an-ma...
Sebagian orang-berkata-apabila-hadits-shahih-bertentangan-dengan-al-qur-an-ma...Ra Hardianto
 
Sebagian hadits-shahih-yang-berhubungan-dengan-al-mahdi
Sebagian hadits-shahih-yang-berhubungan-dengan-al-mahdiSebagian hadits-shahih-yang-berhubungan-dengan-al-mahdi
Sebagian hadits-shahih-yang-berhubungan-dengan-al-mahdiRa Hardianto
 
Salafiyun mencari-muka-dihadapan-pemerintah-tidak-berbicara-dengan-kebenaraan...
Salafiyun mencari-muka-dihadapan-pemerintah-tidak-berbicara-dengan-kebenaraan...Salafiyun mencari-muka-dihadapan-pemerintah-tidak-berbicara-dengan-kebenaraan...
Salafiyun mencari-muka-dihadapan-pemerintah-tidak-berbicara-dengan-kebenaraan...Ra Hardianto
 
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-2-2
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-2-2Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-2-2
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-2-2Ra Hardianto
 
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-1-2
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-1-2Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-1-2
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-1-2Ra Hardianto
 
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...Ra Hardianto
 
Rukun iman-menurut-al-firqah-an-najiyah
Rukun iman-menurut-al-firqah-an-najiyahRukun iman-menurut-al-firqah-an-najiyah
Rukun iman-menurut-al-firqah-an-najiyahRa Hardianto
 

Mehr von Ra Hardianto (20)

Riba merajalela
Riba merajalelaRiba merajalela
Riba merajalela
 
Realita perpecahan-umat-2-2
Realita perpecahan-umat-2-2Realita perpecahan-umat-2-2
Realita perpecahan-umat-2-2
 
Realita perpecahan-umat-1-2
Realita perpecahan-umat-1-2Realita perpecahan-umat-1-2
Realita perpecahan-umat-1-2
 
Realita kebangkitan-islam
Realita kebangkitan-islamRealita kebangkitan-islam
Realita kebangkitan-islam
 
Rasulullah menjelaskan-thaifah-al-manshurah-memiliki-sifat-sifat-beliau-dan-p...
Rasulullah menjelaskan-thaifah-al-manshurah-memiliki-sifat-sifat-beliau-dan-p...Rasulullah menjelaskan-thaifah-al-manshurah-memiliki-sifat-sifat-beliau-dan-p...
Rasulullah menjelaskan-thaifah-al-manshurah-memiliki-sifat-sifat-beliau-dan-p...
 
Qunut shubuh-terus-menerus-adalah-bid-ah
Qunut shubuh-terus-menerus-adalah-bid-ahQunut shubuh-terus-menerus-adalah-bid-ah
Qunut shubuh-terus-menerus-adalah-bid-ah
 
Q a-d-h-a
Q a-d-h-aQ a-d-h-a
Q a-d-h-a
 
Qadar
QadarQadar
Qadar
 
Sejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Sejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahSejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Sejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
 
Sejarah hitam-perpecahan-umat-2-2
Sejarah hitam-perpecahan-umat-2-2Sejarah hitam-perpecahan-umat-2-2
Sejarah hitam-perpecahan-umat-2-2
 
Sebagian orang-berkata-apabila-hadits-shahih-bertentangan-dengan-al-qur-an-ma...
Sebagian orang-berkata-apabila-hadits-shahih-bertentangan-dengan-al-qur-an-ma...Sebagian orang-berkata-apabila-hadits-shahih-bertentangan-dengan-al-qur-an-ma...
Sebagian orang-berkata-apabila-hadits-shahih-bertentangan-dengan-al-qur-an-ma...
 
Sebagian hadits-shahih-yang-berhubungan-dengan-al-mahdi
Sebagian hadits-shahih-yang-berhubungan-dengan-al-mahdiSebagian hadits-shahih-yang-berhubungan-dengan-al-mahdi
Sebagian hadits-shahih-yang-berhubungan-dengan-al-mahdi
 
Sanad dan-matan
Sanad dan-matanSanad dan-matan
Sanad dan-matan
 
Salafiyun mencari-muka-dihadapan-pemerintah-tidak-berbicara-dengan-kebenaraan...
Salafiyun mencari-muka-dihadapan-pemerintah-tidak-berbicara-dengan-kebenaraan...Salafiyun mencari-muka-dihadapan-pemerintah-tidak-berbicara-dengan-kebenaraan...
Salafiyun mencari-muka-dihadapan-pemerintah-tidak-berbicara-dengan-kebenaraan...
 
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-2-2
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-2-2Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-2-2
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-2-2
 
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-1-2
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-1-2Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-1-2
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-1-2
 
S a-h-u-r
S a-h-u-rS a-h-u-r
S a-h-u-r
 
Saham saham-bank
Saham saham-bankSaham saham-bank
Saham saham-bank
 
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
 
Rukun iman-menurut-al-firqah-an-najiyah
Rukun iman-menurut-al-firqah-an-najiyahRukun iman-menurut-al-firqah-an-najiyah
Rukun iman-menurut-al-firqah-an-najiyah
 

Perpecahan adalah-bentuk-perselisihan-yang-lebih-tajam-tidak-semua-perselisihan-merupakan-perpecahan

  • 1. Perpecahan Adalah Bentuk Perselisihan Yang Lebih Tajam Tidak Semua Perselisihan Merupakan Perpecahan http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=694&bagian=0 Perpecahan Adalah Bentuk Perselisihan Yang Lebih Tajam ... Kategori : Perpecahan Umat ! Tanggal : Kamis, 6 Mei 2004 08:13:59 WIB SEBAB-SEBAB PERPECAHAN Oleh Dr. Nashir bin Abdul Karim Al-'Aql Bagian Pertama dari Lima Tulisan [1/5] AL-IFTIRAAQ MAFHUMUHU ASBABUHU SUBULUL WIQAYATU MINHU [Perpecahan Umat ! Etiologi & Solusinya] Seandainya kita berusaha menelusuri sebab-sebab perpecahan sejak awal mula perpecahan itu terjadi sampai pada hari ini niscaya kita dapati banyak sekali faktor-faktor yang memicu terjadinya perpecahan. Bahkan hampir-hampir tidak terhitung banyaknya. Setiap mecuatnya sebuah pemikiran, tradisi dan bid'ah baru, pasti menimbulkan sebuah perpecahan baru pula. Namun dalam hal ini, ada beberapa faktor dominan yang juga merupakan sumber utama penyebab terjadinya perpecahan dari dulu hingga sekarang. Kami akan meringkasnya sebagai berikut. [1]. Perpecahan Adalah Bentuk Perselisihan Yang Lebih Tajam Faktor terpenting yang memicu terjadinya perpecahan dan yang terdahsyat efeknya terhadap umat adalah konspirasi dan makar yang dilancarkan oleh berbagai kaum pemeluk agama, seperti kaum Yahudi, Nashrani, Shabi'un (penyembah binatang dan dewa-dewa), Majusi dan Dahriyun (atheis). Demikian pula barisan sakit hati yang masih menyimpan dendam terhadap Islam dan kaum muslimin. Karena jihad Islam telah menyudahi kekuasaan mereka dan menghapus kejayaan mereka dari muka bumi. Seperti kerajaan Persia dan Romawi. Di antara mereka masih tersisa segelintir oknum yang bertahan di atas kekafirannya serta masih menyimpan dendam kesumat terhadap Islam dan kaum muslimin. Mereka lebih memilih jalan kemunafikan dan zindiq, yaitu menampakkan ke-Islaman secara lahiriyah saja. Atau lebih memilih tetap memeluk agama mereka yang lama dengan membayar jizyah (upeti) sebagai jaminan keselamatan dan keamanan supaya dapat hidup berdampingan dengan kaum muslimin. Merekalah faktor paling dominan yang menciptakan perpecahan dengan menebar tipu daya melalui pemikiran, prinsip-prinsip, bid'ah-bid'ah dan hawa nafsu di tengah-tengah kaum muslimin. [2]. Tidak Semua Perselisihan Merupakan Perpecahan Pentolan-pentolan ahli ahwa (pengikut hawa nafsu) yang berusaha mengeruk keuntungan pribadi atau Halaman 1/3
  • 2. Perpecahan Adalah Bentuk Perselisihan Yang Lebih Tajam Tidak Semua Perselisihan Merupakan Perpecahan http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=694&bagian=0 kelompok di balik awan hitam perpecahan. berikut para pengikutnya yang senantiasa menebar huru hara. Banyak kita dapati di antara pengikut-pengikut golongan sesat yang berusaha meraih keuntungan pribadi dibalik perpecahan tersebut demi memuaskan syahwat dan hawa nafsu atau demi kepentingan golongan, suku, kabilah dan lainnya. Bahkan mereka acap kali berperang demi membela kepentingan hawa nafsu atau karena fanatisme golongan. Merekalah yang berperan sebagai katalisator perpecahan. Dan mereka pula yang memperbanyak jumlah pengikut-pengikut kelompok sesat yang memang punya kepentingan sama, yaitu sama-sama mencari keuntungan. Kelompok ini akan selalu ada kapan dan di mana saja. Setiap kali muncul pemikiran nyeleneh, bid'ah atau pengikut hawa nafsu, pasti selalu saja ada orang yang mengikutinya, baik dari kalangan pengikut hawa nafsu ataupun orang yang punya kepentinan pribadi. Orang-orang model begini pasti selalu ada di sepanjang zaman, semoga Allah tidak memperbanyak jumlah mereka. [3]. Perpecahan Hanya Terjadi Dalam Masalah Prinsipil Kebodohan adalah salah satu faktor pemicu terjadinya perepecahan. Kebodohan merupakan penyakit akut yang sangat sulit disembuhkan, yang pada waktu bersamaan menciptakan atmosfir-atmosfir perpecahan. Kebodohan yang dimaksud adalah kebodohan dalam bidang agama, baik kebodohan dalam aspek aqidah maupun aspek syari'at. Jahil terhadap sunnah serta kaidah-kaidah dan metodologinya. Bukan hanya buta tentang beberapa disiplin ilmu saja, sebab seperangkat ilmu yang menjadi pelindung diri dan pedoman operasional agama sudah cukup bagi mereka untuk disebut alim terhadap masalah agama sekalipun tidak menguasai seluruh disiplin ilmu. Akan tetapi ada juga sebagian orang yang memiliki maklumat yang lumayan banyak, namun jahil tentang kaidah-kaidah dasar agama. Ia tidak mengerti kaidah-kaidah dasar aqidah, etika-etika dalam berbeda pendapat, kaidah-kiadah dalam menghadapi perpecahan dan menyikapinya serta etika-etika mu'amalah dengan orang lain. Ini sungguh musibah yang sangat besar yang sangat banyak menimpa umat manusia sekarang ini. Misalnya seseorang yang memiliki sejumlah maklumat agama atau seorang yang banyak menimba ilmu dari berbagai sumber, namun ternyata ia jahil tentang masalah aqidah dan fiqih. Tidak mengerti etika bermu'amalah, prosedur memvonis orang lain. Tidak memahami kaidah-kaidah dakwah dan amar ma'ruf nahi mungkar, sehingga tanpa disadari ia telah berbuat kerusakan. Jelaslah, kejahilan merupakan musibah dan penyebab utama terjadinya sebuah perpecahan, orang-orang jahil merupakan aktor utama sekaligus pemicu terjadinya perpecahan. [4]. Perselisihan Kadang Kala Timbul Karena Perbedaan Ijtihad Tidak Demikian Halnya Perpecahan Kerancuan dalam metodologi memahami agama. Berapa banyak kita temukan orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan banyak menelaah buku-buku, namun menempuh metodologi memahami agama yang rancu. Sebab memahami agama memiliki metode tersendiri yang sudah diwarisi sejak zaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, para sahabat, tabi'in serta generasi Salafus Shalih dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka hingga hari ini. Metodologi tersebut ialam menuntut ilmu, mengamalkan, ihtida' (mengikuti petunjuk), iqtida' (meneladani kaum salaf), suluk (adab dan akhlak) dan mu'amalah. Yaitu menguasai kaidah-kaidah dasar syari'at lebih banyak daripada mengenal hukum-hukum furu' dan sejumlah nash-nash tertentu saja. Dengan begitu kita dapat memahami agama secara sempurna dari para pemimpin teladan, yaitu para imam-imam dan para penuntut ilmu yang terpacaya dan mapan ilmunya. Yaitu menuntut ilmu sesuai dengan tahapan-tahapannya, baik secara kuantitas maupun jenis, sesuai dengan perkembangan dan kesiapan. Ilmu yang menghasilkan pemahaman agama yang baik ialah ilmu syar'i yang ditimba dari Al-Qur'an dan As-Sunnah serta atsar-atsar Halaman 2/3
  • 3. Perpecahan Adalah Bentuk Perselisihan Yang Lebih Tajam Tidak Semua Perselisihan Merupakan Perpecahan http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=694&bagian=0 para imam yang shahih. Buku-buku tsaqafah (pengetahuan umum), pemikiran, sastra, sejarah dan sejenisnya tidaklah dapat menghasilkan pemahaman agama. Hanyalah sebagai ilmu sampingan dan alat bantu bagi yang dapat memetik faidah darinya. [Disalin dari kitab Al-Iftiraaq Mafhumuhu asbabuhu subulul wiqayatu minhu, edisi Indonesia Perpecahan Umat ! Etiologi & Solusinya, oleh Dr. Nashir bin Abdul Karim Al-'Aql, terbitan Darul Haq, penerjemah Abu Ihsan Al-Atsari] Halaman 3/3