1. Pasien dirawat di rumah sakit selama 6 hari tanpa ada komunikasi yang jelas mengenai biaya perawatan dan obat-obatan.
2. Obat yang diberikan tidak sesuai dengan kondisi medis pasien dan SOP penggunaan antibiotik tidak dilakukan.
3. Pasien tidak diperbolehkan pulang meski sudah membaik karena hanya didasarkan pada nilai lab saja.
4. Kwitansi dan tagihan obat tidak sesuai dengan kondis
2. Sabtu,
17 Desember 2022 Hari ke-1
1. Pasien an Tri Ayu Apriyani (polish
Manulife) masuk rumah sakit EMC Alam
Sutera (15.00 WIB)
2. Rencana awal masuk ke poli penyakit
dalam, dan hanya dipilihkan dokter yang
available, yaitu dr. sulis, setelah di proses
asuransi pendaftaran, cek darah, cek tensi,
dll. Pasien menunggu sudah hampir 2 jam,
sehingga pasien sudah sesak, muntah,
mulas, dan nyeri maka kami putuskan
untuk menuju ke-UGD sehingga kami
batalkan untuk rencana ke poli penyakit
dalam (16.49 WIB).
3. Pasien dicek oleh dokter jaga, dan
diberikan obat lambung injeksi. Kemudian
dokter sulis pun datang ke klinik UGD dan
cek pasien dan melihat hasil lab darah nilai
leukosit di 18.3rb nilai normal 5-10rb dan
harus dirawat oleh dr sulis.
4. Kemudian Dilakukan tindakan seperti
Radiology.
5. Diberikan obat namun beberapa obat
tidak kami terima seperti Diagit Tablet.
6. Pasien menunggu di IGD hingga pukul
20.30 baru bisa masuk ruangan di kamar
no 372 ( sudah ada pasien nenek 1
bersama keluarga )
Minggu,
18 Desember 2022 Hari ke-2
1. Pagi dicek tensi dan termometer,
dikatakan suhu tubuh masih di 37-
38 derajat celcius dan diberikan
infus sanmol.
2. Dilakukan Tindakan seperti biasa
dengan obat supply sesuai terlampir.
3. Visit dokter sesuai terlampir.
4. Dokter meminta cek feses, tapi tidak
dilakukan.
5. Disampaikan ada beberapa Tindakan
yang tidak dapat di cover oleh
asuransi dan saya menolak untuk
Tindakan
6. Dan kami sampaikan segala
informasi terkait asuransi bila tidak
di cover saya minta di infokan
termasuk limit pada asuransi pasien
7. Pasien sudah tidak ada gejala
muntah, dan sudah tidak BAB,
sehingga fesespun tidak bisa
diberikan sebagai sampel.
8. Tidak ada gejala parah, pusing,
maupun batuk, pilek, muntah, diare.
Senin,
19 Desember 2022 Hari ke-3
1. Pagi hari pasien, sudah minta pulang,
dikarenakan kondisi badan sudah
membaik, tidak ad amuntah, tidak ada
diare, tidak pusing, namun hasil suhu
tubuh di nagka 37-38.
2. Untuk mengecek kondisi pasien saat ini
dilakukan cek Lab.
3. Infus dilakukan seperti biasa
4. Hasil Lab Leukosit 19rb dengan nilai
normal 5-10rb selama 2 hari tidak ada
peningkatan membaik.
5. Hasil Lab. Keluar dan di diagnose oleh
dokter visit yang bersangkutan (dr.
Sulistiawaty) pasien, ada indikasi
bronchitis, resisten terhadap antibiotic,
terdapat infeksi dalam tubuh.
6. Pasien langsung diberikan natibiotik kelas
paling tinggi yaitu golongan Meropenem
tanpa ada SOP KMO, (Kultur Mikro
Organisme) dan tanpa ada konfirmasi tim
PPRA, dan sosialisasi kepada pasien dan
anggota keluarga.
7. Dikarenakan riwayat pemberian antibiotik
sudah diberikan ceforoxim, dan saat ini
pasien diberikan merosan ( meropenem )
dan Volox ( levofloxacin )
8. Pasien tidak diperbolehkan pulang dengan
alasan nilai lab leukosit masih tinggi
KRONOLOGI RAWAT “INAP” PASIEN ASURANSI MANULIFE RS EMC ALAM SUTERA
3. Selasa,
20 Desember 2022 Hari ke-4
1. Pasien hanya demam tai ayam 37-
38, TIDAK muntah TIDAK mual,
TIDAK diare.
2. Dilakukan penanganan seperti biasa
dengan infus dna obat injeksi
antibiotik, dll.
3. Pasien tidak bisa tidur sama sekali
hingga pukul 04.00 dikarenakan
ketidaknyamanan di rawat. Selain itu
sekamar dengan nenek nenek yg
diberikan supositoria, jam 9 malam,
hingga jam 3 pagi masih BAB
sehingga bau feses sangat tidak
enak dan membuat
ketidaknyamanan. Sehingga pasien
duduk di nurse stationary. Malam itu
tangan pasien sudah udem hingga
dilepas infus, malam itu pasien
sudah depresi dan sudah nekat mau
pulang ke rumah.
4. Pada saat visit dokter kami
sampaikan bahwa kondisi pasien
sudh membaik dan ingin pulang
namun di tahan oleh dokter
Rabu,
21 Desember 2022 Hari ke-5
1. Pada saat visit dokter kami sampaikan
bahwa kondisi pasien sudh membaik dan
ingin pulang namun di tahan oleh dokter
(terlampir) dikarenakan menurut beliau
kondisi belum membaik untuk yang ketiga
kalinya.
2. Untuk mengecek kondisi pasien saat ini
dilakukan cek Lab.
3. Infus dilakukan seperti biasa
4. Hasil uji Lab. Keluar dengan hasil Leukosit
tinggi 21,6 dengan nilai normal 5-10,
selama 5 hari tidak ada penurunan nilai
leukosit, tapi gejala tidak ada dipasien,
pasien tidak mual, tidak muntah. Dokter
beranggapan masih belum membaik dari
nilai leukosit saja, saat itu pasien juga
bilang bahwa pasien adalah apoteker dan
sudah tidak nyaman berada di RS hingga
membuat stress pasien.
5. Dilakukan Tindakan seperti biasa dengan
obat supply sesuai terlampir.
6. Dilakukan inject Merosan dan volox
dengan menghabiskan dosis sesuai dosis
maksimal pengobatan dikarenakan sudah
di inject dari tgl 19 jadi harus diselesaikan,
hingga hari itu diinject 3x, infus terkahir
volox dan merosan pukul 20.30, 00.06, dan
dini hari dan sampai udem. Sudah
7. Karena menurut kami ada yang aneh
dengan hasil lab dan selalu tidak
diperbolehkan pulang maka kami
berinisiatif meminta draft billing
sementara
8. Melihat hasil billing sementara yang begitu
fantastis mencapai 36 juta kami mencari
bantuan kepada teman-teman kesehatan
untuk mendapatkan info bagaimana untuk
bisa pulang dan keluar dari rumah sakit
dan di infokan mengajukan Pulang Paksa
(PULPAK)
9. Setelah kami cek hasil billing banyak
keanehan dari billing sementara tersebut
seperti volume obat yang tidak sesuai
dengan actual dan beberapa obat tidak
tersedia untuk pasien dan tetap
dicantumkan.
KRONOLOGI RAWAT “INAP” PASIEN ASURANSI MANULIFE RS EMC ALAM SUTERA
4. 22 Desember 2022 Hari ke-6
1. Pada saat visit dokter kami
sampaikan bahwa kondisi
pasien sudah membaik dan
ingin pulang namun di tahan
oleh dokter (terlampir)
dikarenakan menurut beliau
kondisi belum membaik.
2. Kami minta untuk pulang paksa
dan di ijinkan oleh dokter
tersebut.
3. Dilakukan penanganan seperti
biasa dengan infus.
4. Dan disiapkan obat untuk rawat
jalan, namun ada keanehan
setelah-nya yaitu oabat rawat
jalan yang di tagihkan dengan
lapiran resume medis pada
terapi obat jalan beberapa obat
tidak diberikan.
5. Obat tersebut diantaranya
Lapraz, Sistenol, dan Tremenza.
6. Pasien menuju ruang
adminstrasi untuk finalisasi
billing.
7. Di informasikan ada biaya yang
harus ditanggung oleh pasien
sebesar 18 juta dari kwitansi
tersebut.
8. Kemudian kami complain
terhadap pihak rumah sakit
(baik dari sisi Obat yang tidak
ada di cash kepada pasien, SOP
obat kelas tinggi tidak
dijalankan, dan tidak
diinformasikan bahwa limit
asuransi kami sudah habis).
9. Kemudian kami diberikan
kwitansi baru dengan rincian
penggunaan obat yang baru.
10. Setelah itu kami konfirmasi
kepada pihak administrasi dan
kami tidak memiliki tanggungan
biaya untuk rawat inap
tersebut.
11. Dari hasil kami komplai keras
diberikan obat rawat jalan dan
diminta pasien untuk control
kembali.
12. Kami juga sudah menceklis
obat-obat yang tidak pernah
diberikan tapi dimasukkan
dalam billing, seperti diagit,
sedangkan obat lain dan injeksi
lain kami belum tau secara
detail, Diagit kita tau karena
pasien sudah tidak ada diare
dari hari pertama di rawat.
KRONOLOGI RAWAT “INAP” PASIEN ASURANSI MANULIFE RS EMC ALAM SUTERA
5. 26 Desember 2022 Kontrol dan Rawat Jalan
1. Pasien control rawat jalan dirumah sakit
EMC Alam Sutera.
2. Dilakukan diagnose dan diminta untuk
melakukan cek Lab.
3. Kami kaget saat keluar kwitansi senilai 2,7
jt untuk control tersebut.
4. Kami lakukan pengecekkan setelah
diberikan kwitansi
5. Kami tidak diberikan hasil Lab untuk nilai
CRP padahal nominal CRP ada pada
kwitansi (sehingga kami simpulkan tidak
ada Tindakan)
6. Radiology tidak dilakukan sama sekali tapi
di kenakan charge oleh pihak RS
7. Kami lakukan complain namun pihak
rumah sakit tidak merespon hal tersebut,
sudah menelpon bilangnya akan
dikonfirmasi, di WA juga tidak direspon.
8. Dari hasil tes Lab nilai Leukosit 19,3
dengan angka normal 5-10 artinya dengan
rawat inap dan rawat jalan tidak
memberikan dampak yang signifikan pada
hasil tersebut yang menjadi diagnose awal
(dr.Sulistiawaty)
9. Kami putuskan untuk tidak melanjutkan
rawat jalan karena kondisi pasien sudah
sangat baik. Harusnya 2/1/2023 ada
jadwal kontrol, tapi tidak datang karena
sudah kecewa dan merasa aneh pelayanan
perawatan oleh dokter yang sales oriented
Rangkuman:
1. Tidak ada komunikasi yang baik
dari Rumah Sakit.
2. Obat yang tagihkan tidak
sesuai dengan actual
3. SOP penggunaan obat
antibiotic tingkat tinggi
Merosan tanpa ada tindakan
KMO dan persetujuan tim
PPRA RS, kepada pasien.
Pengobatan POLIFARMASI
apalagi ANTIBIOTIK dan hanya
dilihat dari nilai LEUKOSIT saja.
4. Tidak ada informasi bahwa
limit asuransi sudah habis.
5. Tidak ada pemberitahuan
Tindakan dan biaya perawatan
yang tidak di cover asuransi.
6. Kwitansi dan rekap tidak sesuai
dengan data dan kondisi aktual
7. Tidak diperbolehkan pulang,
padahal sudah atas dasar
keinginan pasien dan pihak
keluarga.
Demikian kami sampaikan
kronologi kejadian tersebut,
dengan sangat kecewa dan
berat hati kami sampaikan.
Kami berharap mendapatkan
bantuan dari manajemen PT.
Waskita Karya khususnya.
KRONOLOGI RAWAT “JALAN” PASIEN ASURANSI MANULIFE RS EMC ALAM SUTERA