1. KELOMPOK 5
HADIS DAN ISU
KONTEMPORER
“TERORISME”
KHAERUL UMAM: 11200360000070
SYAIBATUL HAMDI ARROYAN: 11200360000043
SEPTIANI CHAIRUNNISA: 11200360000104
2. PENDAHULUAN
Terorisme adalah puncak aksi kekerasan, terrorism is the apex of violence. Bisa saja
kekerasan terjadi tanpa teror, tetapi tidak ada teror tanpa kekerasan. Terorisme tidak sama
dengan intimidasi atau sabotase. Sasaran intimidasi dan sabotase umumnya langsung,
sedangkan terorisme tidak. Korban tindakan Terorisme seringkali adalah orang yang
tidak bersalah. Terorisme bukan merupakan suatu gejala baru. Bentuk teror yang
disebarkan dalam terorisme
ancaman,pembunuhan,penganiayaan,pengeboman,pembakaran,penculikan,penyanderaan
,pembajakan dan lain sebagainya.Dampak dari bentuk-bentuk teror tersebut sangat
beragam, antara lain timbulnya kepanikan, perasaan takut/terintimidasi, kekhawatiran,
kehilangan harta benda,ketidakpastiaan, bahkan kematian.
3. DEFINISI TERORISME
Terorisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah menggunakan kekerasan untuk
menimbulkan ketakutan, dalam usaha mencapai suatu tujuan (terutama tujuan politik).
Teroris adalah orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut (biasanya
untuk tujuan politik). Terror adalah perbuatan sewenang-wenang, kejam, bengis dan usaha
menciptakan ketakutan, kegelisahan oleh seseorang atau golongan.
4. FAKTOR-FAKTOR TERJADINYA TERORISME
1) Faktor Ekonomi : Faktor ekonomi merupakan motif utama bagi para terorisme dalam
menjalankan misi mereka. Keadaan yang semakin tidak menentu dan kehidupan sehari-hari
yang membikin resah orang untuk melakukan apa saja.
2) Faktor Sosial : Orang-orang yang mempunyai pikiran keras di mana di situ terdapat suatu
kelompok garis keras yang bersatu mendirikan Tanzim al-Qaidah Aceh. Dalam keseharian
hidup yang kita jalani terdapat pranata social yang membentuk pribadi kita menjadi sama.
Situasi ini sangat menentukan kepribadian seseorang dalam melakukan setiap kegiatan yang
dilakukan.
3) Faktor Ideologi : Faktor ini yang menjadikan seseorang yakin dengan apa yang
diperbuatnya. Perbuatan yang mereka lakukan berdasarkan dengan apa yang sudah disepakati
dari awal dalam perjanjiannya.
5. PERKEMBANGAN TERORISME DI
INDONESIA
Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1373 yang menetapkan Al Qaeda pimpinan
Osama bin Laden berada dibalik tragedi 11 September 2001 dan dinyatakan sebagai Terorisme
yang harus diberantas oleh dunia telah menimbulkan berbagai reaksi dikalangan masyarakat
internasional diantaranya muncul tanggapan yang menyatakan bahwa justru Amerika Serikat lah
yang mensponsori aksi teror di dunia dengan membentuk konspirasi global yang didukung
sekutunya dengan tujuan menghancurkan Islam di Indonesia tanggapan tersebut santer ketika
munculnya pernyataan PM Senior Singapura Lee Kuan Yeuw bahwa Indonesia “Sarang Teroris”
yang serta merta seluruh masyarakat Indonesia menolak pernyataan tersebut dengan membakar
gambar/patung PM Singapura.
6. HAL YANG SERING DILAKUKAN OLEH PARA
TERORIS
1. Pengeboman. Taktik yang sering digunakan adalah pengeboman. Dalam dekade terakhir ini
sering terjadi aksi teror yang dilaksanakan dengan menggunakan bom, baik di Indonesia
maupun di luar negeri, dan hal ini kedepan masih mungkin terjadi.
2. Pembajakan. Pembajakan sangat populer dilancarkan oleh kelompok teroris. Pembajkan
terhadap pesawat terbang komersial pernah terjadi di beberapa negara, termasuk terhadap
pesawat Garuda Indonesia di Don Muang Bangkok pada tahun 1981.
3. Pembunuhan. Pembunuhan adalah bentuk aksi teroris yang tertua dan masih digunakan
hingga saat in. Sasaran dari pembunuhan ini seringkali telah diramalkan, teroris akan
mengklaim bertanggungjawab atas pembunuhan yang dilaksanakan. Sasaran dari
pembunuhan ini biasanya adalah pejabat pemerintah, penguasa, politisi dan aparat keamanan.
Dlam sepuluh tahun terakhir tercatat 246 kasus pembunuhan oleh teroris seluruh dunia.
8. ANALISIS MATAN
•
ِف اَهِب ُأَّج َوَتَي ِهِدَي يِف ُهُتَدِيدَحَف ٍةَدِيدَحِب ُهَسأفَن َلَتَق أنَم
ًدََّلخُم ًادِلَاخ َمَّنَهَج ِ
َارن يِف ِهِنأطَب ي
ًدَبَأ اَهيِف ا
ُهَسأفَن َلَتَقَف اًّمَس َب ِ
َرش أنَم َو ،ا
َت أنَم َو ،ًادَبَأ اَهيِف ًادََّلخُم ًادِلَاخ َمَّنَهَج ِ
َارن يِف ُهاَّسَحَتَي َوُهَف
ُهَف ُهَسأفَن َلَتَقَف ٍلَبَج أنِم ىَّدَر
َّدَرَتَي َو
ًادََّلخُم ًادِلَاخ َمَّنَهَج ِ
َارن يِف ى
ًادَبَأ اَهيِف
“Barangsiapa yang bunuh diri dengan besi, maka besi yang tergenggam di tangannya akan selalu ia arahkan untuk
menikam perutnya dalam neraka Jahanam secara terus-menerus dan ia kekal di dalamnya. Barangsiapa yang bunuh diri
dengan cara meminum racun maka ia akan selalu menghirupnya di neraka Jahannam dan ia kekal di dalamnya.
Barangsiapa yang bunuh diri dengan cara terjun dari atas gunung, maka ia akan selalu terjun ke neraka Jahanam dan dia
kekal di dalamnya”.
Terdapat dalam Kitab Hadis:
Musnad Imam Ahmad
Sunan Ad-Darimi
Sunan At-Tirmidzi
Shahih Bukhari
Shahih Muslim
10. HADIS YANG DIGUNAKAN SEBAGAI PROTECT
BAGI KAUM JIHADIS (TERORISME / ISLAMIC
STATE)
ُم أمُهُم َزألَأ ِ
ض أرَ أ
اْل ِلأهَأ ُارَي ِخَف ٍةَرأجِه َدأعَب ٌةَرأجِه ُونُكَتَس
ُارَرِش ِ
ض أرَ أ
اْل يِف ىَقأبَي َو َيمِهاَأربِإ َرَجاَه
اَهِلأهَأ
َّنال أمُهُرُشأحَت َو ِ َّ
ّللا ُسأفَن أمُهُرَذأقَت أمُهوُض أرَأ أمُهُظِفألَت
ِ
ير ِ
َازنَخأال َو ِةَدَرِقأال َعَم ُار
"Akan ada hijrah setelah hijrah. Sebaik-baik penduduk bumi adalah orang yang paling lama
menetapi tempat hijrah Ibrahim (Syam), Lalu akan tersis di bumi (Selain Syam) adalah seburuk-
buruk penghuninya. Bumi akan memuntahkan mereka, Allah akan membenci mereka, dan api akan
mengumpulkan mereka bersama kera dan babi." (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
KRITIK SANAD DAN MATAN:
1) Sanad Dhaif: Laits Ibn Abu Sulaiym (Kredibilitasnya masih diragukan dan lemah hafalannya).
2) Kritik Matan: Kontradiksi dengan Ayat Al-Qur’an.
11. MERESPON HADIS JIHAD
•
أالِب ُهَسأفَن أثِدَحُي أمَل َو ُزأغَي أمَل َو َاتَم أنَم
ٍقاَفِن أنِم ٍةَبأعُش ىَلَع َاتَم ِو أَزغ
"Barang siapa yang meninggal dan belum berperang serta belum berniat untuk berperang, maka ia
meninggal berada di atas cabang kemunafikan. (Abu Dawud: Shahih).
Secara asbabul wurud hadits ini sebagai penyemangat umat Islam saat itu untuk berperang
berjihad di jalan Allah. Sehingga, pantas saja hadits ini ada karena pada kondisi perjuangan
mensyiarkan Islam pada masa jahilliyah tidak semua berani berjihad.
Ketika konteks negara damai, hadits ini bisa diperluas cakupan definisi jihad dengan meyakini
jihad tidak selalu identik dengan perang. Sebagaimana pendapat Al-Khatib al-Syirbini dalam
kitab “Mughni al-Muntaj” bahwa perang hanya sebatas instrumen jihad bukan tujuannya.
Ketika kondisi damai dan hubungan Muslim dan non-Muslim sudah saling menghargai maka
jihad adalah ketika seseorang saling menjaga hati dan menjaga sikap sehingga hubungan
harmonis satu sama yang lain tetap terjaga.
12. SOLUSI NABI MENGATASI TERORISME
1. Menyebarkan ruh kasih sayang dan keadilan tanpa membeda-bedakan suku, ras, agama, dan
gender.
2. Mengasihi mereka yang tidak tahu dan berbuat salah. Nabi Muhammad saw. tidak lantas
menghukum mereka yang tidak tahu dan berbuat salah.
3. Mengedepankan nilai-nilai moderat atau tidak berlebih-lebihan.
13. KESIMPULAN
Nabi Muhammad Saw dalam mengatasi masalah terorisme dan kekerasan.
Beliau selalu menenkankan untuk mencurahkan kasih sayang,
menegakkan keadilan, dan bersikap moderat atau tidak berlebih-lebihan
dalam hal apapun dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang
harmonis dan damai.
“Hukul Islam harus dibangun atas dasar Kebaikan Bersama dan
Pengampunan, bukan didasarkan pada Kekerasan dan
Pembunuhan”.