2. Kepala silinder (cylinder head)
1. Fungsi
2. Tujuan
3. Komponen
Ruang dimana proses pembakaran terjadi disebut ruang bakar.
Macam ruang bakar motor 2 tak:
Gb. 2.9 Bentuk ruang bakar setengah bulat
3. Macam ruang bakar motor 4 tak.
Ruang bakar langsung
Gbr. 2.10 Macam Ruang bakar langsung
4. Tabel. Perbedaan kontruksi kepala silinder dari mesin dua langkah dan empat langkah
Nama Bagian Komponen Dan kontruksi Komponen Dan Kontruksi
mesin 4 lankah mesin 2 langkah
Kepala
silinder
* Katup Ruang bakar dan Dudukan busi
* Poros pengungkit (cam) atau nokn As
* Ruang bakar
* Dudukan busi
* Lubang masuk (inlet port)
* Lubang pembuangan (exhaust port)
5. Pada motor 2 tak konstruksi kepala silinder lebih sederhana dibandingkan
pada motor 4 tak. Kepala silinder motor 2 tak terdapat busi dan sirip
pendingin, sedangkan pada motor 4 tak terdapat katup, roker arm, poros nok,
busi dan saluran pelumas poros nok dan katup. Melepas kepala silinder motor
2 tak cukup melepas baut pengikatnya, sedangkan pada motor 4 tak harus
melepas rantai penggerak nok (timing cains).
Gb. 2.12 Perbedaan konstruksi kepala silinder 2 tak dengan 4 tak
6. Beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang kepala silinder antara lain:
• Bahan : besi tuang atau campuran almunium. Campuran almunium lebih
sering digunakan karena ringan, penghantar panas yang baik sehingga
memungkinkan merencanakan motor putaran tinggi dan kecepatan tinggi.
• Letak busi : letak busi harus memungkinkan busi mendapatkan campuran
gas baru sebagai upaya pendinginan. Lokasi busi yang baik adalah dipusat
sehingga tekanan pembakaran menyebar dan menekan piston lebih
merata.
• Saluran : saluran masuk dan buang harus didisain untuk meningkatkan
torbulansi aliran agar campuran lebih homogen. Hindari sudut mati aliran
karena dapat menyebabkan terjadi timbunan karbon pada saluran
maupun pada katup.
• Bentuk ruang bakar : bentuk ruang bakar harus memungkinkan terjadi
torbulensi aliran, proses perambatan panas yang merata, tekanan
pembakaran yang menghasilkan daya dorong ke piston paling
optimal, tidak ada sudut mati agar tidak terjadi penumpukan karbon di
dalam silinder sehingga dapat menyebabkan detonasi.
7. Gb. 2.13 Torbulensi aliran pada ruang bakar motor 4 tak
Gb. 2.14 Ruang bakar TSCC (Twin Swirl Combustion Chamber) pada Suzuki Thunder GSX 250
8. Di bagian kepala silinder terdapat bagian yang disebut
squish area. Squish area berfungsi untuk mengatur pemusatan
campuran bahan bakar yang masuk ke arah busi, torbulensi
aliran dan distribusi tekanan hasil pembakaran pada piston.
Squish dengan sudut yang terlalu kecil yaitu mendekati nol
memungkinkan campuran terjebak di squis area, sehingga
torbulensi lemah, temperatur tinggi, peluang detonasi tinggi.
Sudut squish yang terlalu besar proses torbulensi lemah dan
distribusi tekanan hasil pembakaran kurang terpusat. Sudut
squish area yang banyak digunakan adalan 5 – 15º. Selain squish
area, torbulensi aliran sangat ditentukan dari disain manifold
dan intake port. Bagian yang sering menghambat aliran pada
manifold adalah valve guide. Adanya valve guide menyebabkan
luasan manifold menyempit dan terjadi pusaran aliran
dibelakang valve guide. Pusaran aliran akan menghambat
campuran bahan bakar yang masuk ke dalam silinder.
10. PEMERIKSAAN KEPALA SILINDER
Kerataan permukaan
Batas Service =
0,05 mm (NF100)
0,10 mm (Mega Pro/Tiger)
Keretakan, keausan lubang busi
Ukur panjang bebas pegas-pegas
katup bagian dalam dan luar.
BATAS SERVIS : (NF100)
Bagian dalam : 30,9 mm
Bagian luar : 34,0 mm
Masukkan katup ke dalam bos katup dan periksa apakah katup bergerak dengan
lancar.
Periksa setiap katup terhadap adanya kebengkokan, bekas terbakar, goresan atau
keausan pada tangkai katup yang tidak normal.
11. Ukur dan catat diameter luar tangkai katup.
BATAS SERVIS : (NF100)
Masuk : 4,92 mm
Buang : 4,92 mm
• Lakukan reamer pada bos katup untuk
menghilangkan timbunan kerak-kerak karbon
sebelum mengukur bos katup.
• Masukkan reamer dari sisi ruang pembakaran
pada kepala silinder dan putarlah reamer
selalu searah dengan jarum jam.
• KUNCI PERKAKAS
Valve guide reamer 07984-0980001 (Sport)
Valve guide reamer 07984-MA60001 (Cub)
12. Ukur dan catat diameter dalam masing-masing
bos katup dengan Dial Gauge dan Inside
Micrometer.
Hitung kelonggaran tangkai katup ke bos
katup.
BATAS SERVIS : (NF100)
Masuk: 0,08 mm
Buang: 0,10 mm
Jika kelonggaran tangkai katup ke bos katup
melebihi batas servis:
Ganti bos katup yang baru
Ganti bos katup baru dan katupnya.
Sekir dudukan klep jika bos klep diganti
13. PENGGANTIAN BOS KLEP
MELEPAS
Topanglah kepala silinder dan dorong keluar bos klep
dari bagian atas ruang bakar.
ALAT PERKAKAS : (Cub)
• Valve guide driver 5,0 mm: 07942 - MA60000
MEMASANG
Dinginkan bos klep pengganti di freezer selama
kurang lebih satu jam. MELEPAS BOS KLEP
Panaskan kepala silinder sampai 100-150° C dengan
oven.
Dorong masuk bos dari bagian atas kepala silinder.
ALAT PERKAKAS : (Cub)
•Valve guide driver 5,0 mm : 07942 - MA60000
Biarkan kepala silinder mendingin sampai mencapai
suhu kamar.
MEMASANG BOS KLEP
13
14. PROSES REAMER BOS KLEP
Reamerlah bos klep baru setelah
pemasangan.
Masukkan reamer dari arah atas ruang bakar
dan putar selalu reamer searah dengan arah
jarum jam.
ALAT PERKAKAS :
• Valve guide reamer 07984 - MA60001
CATATAN :
Gunakan minyak mesin bubut pada reamer
selama pengerjaan ini.
14
15. PEMERIKSAAN DUDUKAN KLEP
• Bersihkan klep masuk dan buang .
• Oleskan dengan tipis penanda (prussian blue)
pada dudukan-dudukan klep. Putar klep-klep
terhadap dudukannya dengan ibu jari dalam
satu arah.
• Lepaskan dan periksa klep-klep.
• Periksa lebar dari masing-masing dudukan klep, NF 100 :
STANDAR : 1,0 mm
dengan melihat dan mengukur kontak klep dan BATAS SERVIS : 1,6 mm
dudukannya.
15
16. PROSES SKIR KLEP
Untuk merapatkan kontak permukaan daun
klep dengan dudukan klep dilakukan skir klep .
Lapisi permukaan daun klep dengan ambril
(pasta skir) dan skir klep dengan memutar klep
terhadap dudukannya menggunakan tekanan
ringan dan searah.
Setelah selesai menskir, cucilah sisa-sisa ambril
dari kepala silinder dan klep.
Periksa kembali kontak antara klep dan
dudukannya dan pastikan tidak ada kebocoran.
CATATAN
Hati-hatilah agar amril tidak sampai masuk
diantara tangkai klep dan bos klep.
16