SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 32
0
UAS AGAMA ISLAM
Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Disusun Oleh:
Nama : Baiq Septia Rizkia Putri
NIM : L1B021031
Prodi/Kelas : Ilmu Komunikasi (A)
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS FISIPOL
UNIVERSITAS MATARAM
2021
0
DAFTAR ISI
ISTDJROT ..................................................................................................................................... 1
Pengertian................................................................................................................................ 1
Konsep................................................................................................................................. 2
Dalil Dalil……………………………………………………………………………………………………………………………… 3
DALIL-DALIL HADIS QUDSI ............................................................................................................ 5
Penjelasan Hadis....................................................................................................................... 8
Contoh Kasus........................................................................................................................ 8
BERITA KENABIANRASULULLAH SAW YANG DIMUATDI DALAM KITAB-KITAB SUCIAGAMALAIN..10
Wedha (Hindu)………………………………………………………………………………………………………………………….. 10
Bible (Kristen)…………………………………………………………………………………………………………………………. 12
Budha………………………………………………………………………………………………………………………………… 16
Zoroastrian(Persian)……………………………………………………………………………………………………. 18
Al-QUR’ANSEBAGAISUMBERSAINSDAN TEKNOLOGI…………………………………………………………………19
Pengertian………………………………………………………………………………………………………………………………… 19
Fungsi Al-Quran yang Terkait Dengan Saintek………………………………………………………………………… 20
Obyek Ilmu Pengetahuan (Sains)…………………………………………………………………………………………. 20
Al-QuranSebagai WujudProduk Saintek Allah SWT………………………………………………………….. 20
Fungsi Al-QuranSebagai Sumber Kebenaran llmiah……………………………………………………….. 22
PENGERTIANDAN ORANG-ORANG SALAFUSSALIHYANG SESUNGGUHNYA……………………………….. 24
Salafussalih……………………………………………………………………………………………………………………………….. 24
Sahabat………………………………………………………………………………………………………………………………….. 25
Tabi’in………………………………………………………………………………………………………………………………….. 26
Tabi'ut tabi'in…………………………………………………………………………………………………………………….. 28
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………………………………………….29
1
I. ISTDJROT
A. Pengertian
Istidroj berasal dari kata “daraja” yang dalam Bahasa arab beratri naik satu
tingkatan ketingkatan lainnya. Namun istidraj lebih dikenal dengan istilah azab yang
berupa kenikmatan yang diberikan pada seseorang. Jadi, Allah SWT menguji hamba-
hambanya yang lalai dalam batas dengan melimpahkan mereka kenikmatan dunia.
Padahal, segala hal yang dinikmati tersebut adalah suatu jebakan.
Istidraj adalah tipuan yang diberikan oleh Allah SWT terhadap orang - orang yang
membangkang terhadap-Nya. Dalam hal ini Allah SWT mengabulkan segala
keinginan manusia dengan membukakan pintu - pintu kesenangan, yang mana hal itu
sebenarnya adalah kehancuran, kenistaan, dan kesengsaraan kenangan.
Arti Istidraj, yaitu suatu jebakan berupa kelapangan rezeki padahal yang diberi
keadaan terus menerus bermaksiat pada Allah. Jadi, ketika Allah membiarkan kita
sengaja meninggalkan shalat, meninggalkan puasa, tidak ada perasaan berdosa ketika
bermaksiat, berat untuk bershadaqah, merasa bangga dengan apa yang dimiliki,
mengabaikan semua atau mungkin sebagian perintah Allah, menganggap enteng
perintah- perintah Allah, merasa umurnya panjang dan to do-nunda taubat, and not
want to demand science syar'i tetapi Allah tetap memberikan mereka harta yang,
senang, hidup aman, tidak sakit dan tidak juga tertimpa musibah Bersiaplah untuk
menantikan konsekuensinya, karena janji Allah itu Maha Benar.
Pada saat seseorang tertimpa istidrāj, ia sangat terlena dengan semua yang dia
punya, sehingga lupa bahwa semuanya hanyalah titipan sementara. Dia lupa bersyukur
atas nikmat yang diberikan, begitu juga ia melakukan kemaksiatan tanpa merasa
berdosa. Dan mengangggap nikmat yang Allah Swt berikan sebuah sebuah isian.
Ketika hal ini terjadi, maka akan berakibat pada akhirnya mendapatkan siksaan dari
arah yang tidak disangka-sangka. Maka dari itu, perlu meminta pertolongan kepada
Allah Swt dan juga mengasah keimanan agar terus meningkat sehingga menyadari
bahwa hakikat nikmat dan siksaan.
Hal seperti ini biasanya memang diberikan Allah kepada orang-orang kafir dan
ahli maksiat. Seperti keterangan berikut:
2
“Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa
mempersembahkan tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka.
Sesungguhnya Kami memberi tanggapan kepada mereka. dan bagi mereka azab yang
menghinakan. ” (Ali 'Imran: 178)
“Mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka
itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan-apakah kepada mereka tidak,
sebenarnya mereka tidak sadar.” (Al Mu'minun: 55-56)
“Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang
mendustakan Perkataan ini (Alquran). kemudian Kami akan menarik mereka dengan
beransur-ansur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui, ” (Al Qalam:
44)
Jadi, ketika ada orang yang tidak shalat, tidak puasa Ramadhan, gemar
bermaksiat, tetapi hidupnya makmur, sejahtera, dan bergelimang kemewahan, ini
adalah tandatanda istidraj. Ketika seseorang meraih pangkat dan jabatan atau
kemenangan dengan cara-cara yang zalim dan menghalalkan segala cara, sebenarnya
hal ini juga pengertian istidraj dalam Islam.
Demikian pula, kalau ada negara yang kufur kepada Allah, menghalalkan apa
yang diharamkan oleh Allah, melegalkan beragam bentuk maksiat, menambahkan
orangorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, melarang larangan atau berbagai
aktivitas dakwah. Negara itu bisa saja secara zahir tampak maju di berbagai aspek
kehidupan. Namun, kemajuan itu tidak lain adalah istidroj.
B. Konsep
1. Ibadah Kita Semakin Turun, Namun Kesenangan Makin Melimpah
Ibnu Athaillah berkata : “Hendaklah engkau takut jika selalu mendapat karunia Allah,
selama engkau tetap dalam perbuatan yang maksiat kepada-Nya, jangan sampai
karunia itu sendiri-mata istidraj oleh Allah”
2. Kita melakukan Maksiat, Tapi Malah Makin Banyak Kesenangan
3
Ali Bin Abi Thalib ra berkata: “ Hai anak Adam ingat dan waspadalah bila kau lihat
Tuhanmu yang terus menerus melimpahkan nikmat atas dirimu selama engkau terus-
terus melakukan maksiat kepadaNya ” (Mutiara Nahjul Balaghoh Hal 121)
3. Semakin Kita Kikir, Namun Semakin Banyak
Kita ketahui bahwa sebetulnya Sodaqoh dapat membuat harta kita semakin banyak.
Ketika kita dihinggapi sifat kikir, tak pernah zakat, infak, shadaqah ataupun
mengulurkan bantuan orang lain. Namun justru justru harta semakin melimpah ruah.
menjadi salah satu ciri khas istidraj dalam islam.
4. Jarang Sakit
Imam Syafi'I pernah menyebut: Setiap orang pasti pernah mengalami sakit suatu saat
dalam hidupnya, jika Anda tidak pernah sakit maka tengoklah ke belakang mungkin
ada yang salah dengan dirimu.
C. Dalil-Dalil
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka,
Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila
mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa
mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa”
4
”
“Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga keturunan dan harta
mereka bertambah banyak, dan mereka berkata: “Sesungguhnya nenek moyang
kamipun telah merasai penderitaan dan kesenangan“, maka Kami timpakan siksaan
atas mereka dengan sekonyong-konyong sedang mereka tidak menyadarinya”
“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik
mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak
mereka ketahui.”
“Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh”
“Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan
mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang
(dalam kesesatan)”
5
“Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan
mengatakan: “Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari
ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu“. Maka tatkala kedua pasukan itu
telah dapat saling lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata:
“Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa
yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah “ Dan
Allah sangat keras siksa-Nya”
“Dan (juga) kaum ´Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran
mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka. Dan syaitan menjadikan mereka
memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan
(Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang berpandangan tajam”
II. DALIL-DALIL HADIS QUDSI
Al-hadith al-qudsi iaitu hadith yang diriwayatkan oleh Rasulullah S.A.W dan
disandarkan kepada Allah S.W.T. Hadith ini juga dinamakan al-hadith Ilahi atau Al-
hadith ar-rabbani.
Hadis qudsi itu maknanya dari Allah, ia disampaikan kepada Rasulullah s.a.w.
melalui salah satu cara penurunan wahyu, sedang lafaznya dari Rasulullah s.a.w.
Inilah pendapat yang kuat. Dinisbahkannya hadis qudsi kepada Allah Taala adalah
nisbah mengenai isinya, bukan nisbah mengenai lafaznya. Sebab, seandainya hadis
qudsi itu lafaznya juga dari Allah, tidak ada lagi perbezaan antara hadis qudsi dan
6
Alquran, dan tentu pula gaya bahasanya menuntut untuk ditentang, serta
membacanya pun akan dianggap ibadah.
Terdapat 3 dosa yang balasannya akan disegerakan Allah SWT di dunia.
‫موي‬ ‫إل‬ ‫ى‬ ‫ءاش‬ ‫ام‬ ‫اهنم‬ ‫هللا‬ ‫رخؤي‬ ‫ذ‬ ‫ون‬ ‫ب‬ ‫ل‬ : ‫ك‬ ‫ق‬‫ال‬ ‫سو‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ع‬‫ل‬ ‫ي‬ ‫ه‬ ‫هللا‬ ‫لص‬ ‫ى‬ ‫ب‬ ‫الي‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ،‫نه‬ ‫ع‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ا‬
‫ضر‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫ةرك‬ ‫بأ‬ ‫ي‬ ‫ع‬ ‫ن‬
‫ومال‬ ‫ت‬ ‫بق‬ ‫ال‬‫ند‬ ‫اي‬ ‫ف‬ ‫ي‬ ‫صل‬ ‫بحا‬ ‫اه‬ ‫عي‬ ‫ج‬ ،‫رحم‬ ‫ا‬ ‫يطق‬ ‫ةع‬ ‫وأ‬ ،‫دين‬ ‫وا‬ ‫ا‬ ‫قوقعو‬ ‫ل‬‫و‬ ،‫غي‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫إ‬‫ال‬
‫قال‬ ‫ةماي‬
Hal ini sesuai dalam hadist dari Abu Bakrh RA, Rasulullah SAW bersabda,” Setiap
dosa akandi akhirkan (ditunda) balasannya oleh Allah SWT hingga hari kiamat, kecuali
al-baghy (zalim), durhaka kepada orang tua dan memutuskan silaturahim, Allah akan
menyegerakan di dunia sebelum kematian menjemput.” (HR Al Hakim, Al Mustadrak
No 7345).
Pertama, dosa orang yang berbuat zalim balasannya akan disegerakan. Zalim adalah
perbuatan melampaui batas dalam melakukan keburukan. Perbuatan zalim dapat
mengotori hati, seperti sombong, dengki, ghibah, fitnah, dusta, dan lain sebagainya.
Karena itu zalim termasuk dari dosa besar.
Manusia yang zalim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa pedih di akhirat.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquran:
‫يأل‬ ‫م‬ ‫اذع‬ ‫ب‬ ‫مهل‬ ‫لوأ‬ ‫ئ‬ ‫ك‬ ‫ق‬ ‫ال‬‫ح‬ ‫غب‬ ‫ري‬ ‫ر‬
‫ارال‬ ‫ف‬ ‫ي‬ ‫يو‬ ‫ب‬ ‫وغ‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫سان‬ ‫لظي‬ ‫وم‬ ‫ن‬ ‫ال‬‫يذ‬ ‫ن‬ ‫ع‬‫ل‬ ‫ى‬ ‫سال‬ ‫ب‬ ‫ي‬
‫نإ‬ ‫ام‬
“Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan
melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.” (QS
Asy-Syura: 42)
Kedua, orang yang durhaka kepada orang tua. Sikap buruk dan tidak menghormati
serta tidak menyayangi kedua orang tua, adalah sikap yang sangat tercela, karena
merekalah penyebab keberadaan kita di dunia ini.
Jika sikap ini dilakukan, maka akan mengundang kemurkaan dari Allah SWT di dunia
ini, antara lain dalam bentuk pembangkangan sikap yang dilakukan anak-anak mereka.
Karena itu, sikap ihsan baik dalam ucapan maupun perbuatan merupakan suatu
kewajiban agama sekaligus merupakan suatu kebutuhan. Seperti yang dijelaskan dalam
firman Allah SWT:
7
‫و‬ ‫ال‬ ‫أ‬ ‫ف‬ ‫امهل‬ ‫قت‬ ‫ف‬‫ل‬ ‫ا‬‫ل‬‫ل‬‫امه‬ ‫وأ‬ ‫امهدحأ‬ ‫كال‬ ‫رب‬ ‫ع‬ ‫دن‬ ‫ك‬ ‫بي‬ ‫ل‬ ‫غ‬ ‫ن‬ ‫إ‬‫م‬‫ا‬ ‫ا‬ ‫سحإ‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫و‬ ‫يدالوالب‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫اي‬‫ه‬ ‫إ‬‫ال‬
‫عت‬ ‫اودب‬ ‫أ‬‫ال‬ ‫بر‬ ‫ك‬ ‫قو‬ ‫ض‬ ‫ى‬
‫رك‬ ‫ق‬‫الو‬ ‫امهل‬ ‫قو‬ ‫نت‬‫امهره‬
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka
ucapan yang mulia.” (QS Al-Isra: 23).
Ketiga, dosa orang yang memutuskan silaturahim. Islam tidak menyukai orangorang
yang memutuskan tali persaudaraan.
Islam mengancam dan mengecam secara tegas orang-orang yang memutuskan tali
persaudaraan. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda dari Abu Muhammad Jubiar bin
Muth’im RA:
‫عطاق‬ ‫جال‬ ‫ةن‬ ‫خدي‬ : ‫ال‬ ‫ق‬‫ال‬ ‫ﷺ‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫سر‬ ‫و‬ ‫أ‬ ‫ن‬ ‫ع‬‫ن‬‫ه‬ ‫ل‬ ‫ها‬ ‫ضر‬ ‫ي‬ ‫معطم‬ ‫ب‬ ‫ن‬ ‫بج‬ ‫ري‬ ‫دمحم‬ ‫بأ‬ ‫ي‬ ‫ع‬ ‫ن‬
“Tidak akan masuk surga orang yang memutus (silaturahim)." (HR Bukhari dan
Muslim)”.
Islam begitu tegas terhadap hubungan baik sesama manusia. Oleh karena itu, orang
yang tidak mau berbuat baik dan justru memutus persaudaraan, Islam pun memberikan
ancaman yang keras, yakni tidak akan masuk surga sebagai balasannya. Sungguh
mengerikan
Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‫موي‬ ‫هب‬ ‫فوي‬ ‫ى‬ ‫تح‬ ‫ى‬ ‫نذب‬ ‫ب‬ ‫ه‬ ‫ع‬‫ن‬‫ه‬ ‫سمأ‬ ‫ك‬ ‫شال‬ ‫ر‬ ‫عب‬ ‫هدب‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫دارأ‬ ‫اذإو‬ ‫ال‬‫ند‬ ‫اي‬ ‫ف‬ ‫ى‬ ‫عال‬ ‫وق‬ ‫ةب‬ ‫هل‬ ‫ع‬‫ج‬
‫خال‬ ‫ري‬ ‫عب‬ ‫هدب‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫دارأ‬ ‫اذإ‬
‫قال‬ ‫ةماي‬
“Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di
dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas
dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” (HR Tirmidzi no.
2396)
Juga dari hadits Anas bin Malik, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
8
‫سال‬ ‫طخ‬ ‫لف‬ ‫ه‬ ‫طخس‬ ‫مو‬ ‫ن‬ ‫ال‬‫ار‬ ‫ا‬ ‫لف‬ ‫ه‬ ‫ضر‬ ‫ى‬ ‫مف‬ ‫ن‬ ‫با‬ ‫مهالت‬ ‫اموق‬ ‫حأ‬ ‫ب‬ ‫اذإ‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫إو‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ءالب‬ ‫ع‬‫مظ‬ ‫عم‬
‫ال‬‫ءازج‬ ‫ع‬‫مظ‬ ‫إ‬ ‫ن‬
“Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika
Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka
Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang
tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah no. 4031, hasan kata. (Syaikh
Al Albani)”
A. Penjelasan dari hadits di atas:
1. Musibah yang berat (dari segi kualitas dan kuantitas) akan mendapat balasan
pahala yang besar.
2. Tanda Allah cinta, Allah akan menguji hamba-Nya. Dan Allah yang lebih
mengetahui keadaan hamba-Nya. Kata Lukman -seorang sholih- pada
anaknya,
3. Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak diuji keampuhannya dengan
api sedangkan seorang mukmin diuji dengan ditimpakan musibah
4. Siapa yang ridho dengan ketetapan Allah, ia akan meraih ridho Allah dengan
mendapat pahala yang besar.
5. Siapa yang tidak suka dengan ketetapan Allah, ia akan mendapat siksa yang
pedih.
6. Cobaan dan musibah dinilai sebagai ujian bagi wali Allah yang beriman.
7. Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan
hukumannya di dunia dengan diberikan musibah yang ia tidak suka sehingga
ia keluar dari dunia dalam keadaan bersih dari dosa.
8. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan
atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak. Ath
Thibiy berkata, “Hamba yang tidak dikehendaki baik, maka kelak dosanya
akan dibalas hingga ia datang di akhirat penuh dosa sehingga ia pun akan
disiksa karenanya.” (Lihat Faidhul Qodir, 2: 583, Mirqotul Mafatih, 5: 287,
Tuhfatul Ahwadzi, 7: 65)
9. Dalam Tuhfatul Ahwadzi disebutkan, “Hadits di atas adalah dorongan untuk
bersikap sabar dalam menghadapi musibah setelah terjadi dan bukan
maksudnya untuk meminta musibah datang karena ada larangan meminta
semacam ini.”
B. Contoh kasus
Saya mengambil contoh dari seseorang yang pernah mengalami masalah hidup yang
sangat berat,terlilit hutang, sakit yang sangat langka dengan kwmungkinan hidup yang
sangat tipis,namun Allah begitu mencintainya. Entah dia pernah berbuat dosa atau apa
pun sebelumnya ,hanya Allah yang tahu namun setelah semua kejadian yang sulit itu dia
menjadi sangat dekat dengan Allah SWT.
9
Begitu hebatnya kepiawaian Dewa Eka Prayoga dalam bidang pemasaran digital
hingga ia mendapat julukan 'Dewa Selling'. Namun, pria yang juga akrab disapa Kang
Dewa ini mengalami serentetan ujian yang mungkin membuat banyak orang menyerah.
Keterpurukan pertama sudah dirasakan saat usia muda, tepatnya ketika ia masih
menjalani semester tujuh perkuliahan. Nilai utang yang harus ditanggung pun tidak
sepele, yakni mencapai Rp7,7 miliar.
Ya, nilai uang yang besar memang sudah didapatkannya sejak kuliah karena saat itu
sudah bisa membentuk personal branding yang cukup terkenal. "Waktu itu saya bawa
uang banyak karena saya sudah punya personal branding lantaran sering diundang
seminar di luar kampus. Sampai sampai ada teman yang nawarin saya proyek pengadaan
laptop dan lain-lain untuk keperluan kantor," papar Dewa yang kala itu berhasil
mengumpulkan puluhan investor.
Nahas, teman yang dipercaya nyatanya hanya penipu yang menjual proyek bodong.
Saat mengetahui sang teman kabur, Dewa yang saat itu merupakan mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia segera melapor ke polisi. Meski dengan kasus itu pada
awalnya masih ada 40 investor bertahan, kemudian hanya tersisa dua orang.
Untuk membayar utang, Dewa yang kala itu baru beberapa hari menikah pun mencoba
berjualan jajanan dari berkeliling menjual ceker pedas, krupuk, hingga seblak. Ia
beruntung karena sang istri, Wiwin Supiyah, rela membanting tulang bersama meski
masih menjadi pengantin baru.
Kemudian jalan mulai membaik saat ia ditawari menulis buku oleh seorang teman.
Berbekal laptop jadul, Dewa berhasil menulis kisahnya hanya dalam tujuh hari ke dalam
buku berjudul 7 Kesalahan Pengusaha Pemula. Buku itu tidak disangka laris hingga Dewa
bisa berpendapatan Rp120 juta per bulan.
Namun, di tengah masa perbaikan dalam melunasi utangnya, ujian baru datang lagi.
Dewa terdiagnosis menderita GBS (guillain barre syndrome), yaitu sebuah gangguan
saraf yang mengakibatkan seluruh badanya lumpuh total. Ia pun terpaksa harus dirawat
secara intensif selama dua bulan akibat penyakit tersebut hingga menelan biaya
perawatan sebesar Rp700 juta.
Meski terpuruk, Dewa tetap bersyukur karena dapat sembuh dalam waktu empat bulan.
Penulis buku Melawan Kemustahilan itu juga merasa ujian yang ia alami telah
menjadikannya sebagai pribadi yang lebih baik.
Kini, pada usia 30 tahun, Dewa tidak hanya tetap gencar berbisnis dan menjadi
motivator, tetapi juga berbagi kepada sesama dengan mendirikan pesantren bagi kalangan
tidak mampu. "Saat ini saya sedang membangun sebuah pondok Qur'an Digitalpreneur di
Cirebon. Semoga tahun depan selesai dan sedang berkampanye mengajak teman-teman
di Indonesia berwakaf dan bersedekah secara gila-gilaan, sesering mungkin, sesempat
mungkin, dengan hashtag #SedekahBrutal," pungkas Dewa.
10
III. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM
KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN
1. Weda (Hindu)
KENABIAN NABI MUHAMMAD YANG TELAH DIRAMALKAN WEDA?
Jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang ditunggu umat Yahudi
dan umat Kristen, mungkin banyak dari kalangan umat Islam akan setuju, mengingat
dalam Al-Qur’an memang terdapat ayat-ayat yang menyatakan kalau kedatangan Nabi
Muhammad SAW sebenarnya sudah diberitakan dalam kitab-kitab suci pendahulunya,
seperti Taurat & Injil. Sebagaimana tersebut dalam surat As Shaf (61) ayat 6 “Dan
(ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah
utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi
khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang
namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan
membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".
Tapi jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang juga ditunggu
umat Hindu? Kalimat itu pasti mengejutkan bagi kebanyakan umat Islam maupun umat
Hindu, bahkan mungkin bagi umat di luar kedua agama itu. Betapa tidak, syariat dari dua
agama itu sangat jauh berbeda.
Ternyata berita kedatangan nabi Muhammad SAW tidak saja diberitakan dalam kitab
Taurat & Injil, bahkan ramalan (berita) kenabian Muhammad SAW juga terdapat dalam
kitab suci umat Hindu, Kitab Weda. Benarkah?
Agama hindu termasuk agama tua di dunia. Meski tidak ada kejelasan kapan lahirnya
namun dalam sejarah dikenal ada 3 periodesasi, yaitu:
pertama: Perkembangan agama hindu di India pada zaman Veda tahun (6000-2000
SM)
kedua: Perkembangan zaman Brahmana tahun (2000-1500 SM)
Ketiga : Zaman Upanisad tahun (1500-500 SM)
Jadi diperkirakan hinduisme sudah ada kira2 6500 tahun sebelum kedatang Islam.
Adalah Pundit Vaid Parkash professor bahasa dari Allahabad University di India yang
juga menjadi pandita besar kaum Brahmana, dalam salah satu bukunya berjudul "Kalky
Autar" atau Avatar (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuat sebuah
pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu.
11
Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para
penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah
yang dibawa oleh Rasulullah saw, karena menurutnya, sebenarnya Muhammad
Rasulullah saw adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual.
Prof. Pundit Vaid Parkash (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum
Brahmana dan ahli bahasa Sansekerta itu mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil
kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui
kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua kriteria yang
disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri "Kalky Autar" sama
persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw yang lahir di Makkah.
Prof. Parkash menguatkan pernyatannya itu dengan mengutip beberapa hal dari kitab
Veda (Weda), kitab suci agama Hindu.
Menurutnya, dalam kitab Weda, sosok 'Kalki autar' akan menjadi Pembawa Risalah
Terakhir atau Prophet of Bhagwan (Allah) untuk menuntun seluruh dunia. Itu hanya
terjadi dalam kasus Nabi Muhammad Saw. Menurut ramalan Hindu, 'Kalki autar' akan
lahir di sebuah Jazeerah (Island) dan itu di wilayah Arab yang dikenal sebagai 'jazeeratul
Arab'.
Dalam kitab 'suci' Hindu, menurut Prof. Parkash, bapaknya bernama "Vishnu Bhagat"
dan ibunya bernama "Somanib". Dalam bahasa Sansekerta, 'Vishnu' berarti Allah (swt)
dan arti harfiah dari kata 'Bhagat' adalah hamba atau budak, dalam bahasa Arab berarti
"Abdun". Oleh karena itu, 'Wisnu Bhagat' dalam bahasa Arab berarti Abdullah (hamba
Allah). Sedangkan,'Somanib' dalam bahasa Sansekerta berarti damai (aman) dan tentram
yang dalam bahasa Arab berarti kata 'Aminah'. Dan sebagaimana diketahui bahwa ayah
Nabi Muhammad bernama Abdullah dan ibundanya bernama Aminah.
Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa 'Kalky autar' akan lahir di kaum yang
dihormati dan mulia ditanahnya. Dan ini juga berlaku dalam kasus Nabi Muhammad
(saw) karena ia lahir di suku Quraisy yang dihormati di Makkah.
Disebutkan pula bahwa 'Kalki Autar' akan diajarkan dalam sebuah gua oleh Bhagwan
melalui utusan-Nya sendiri. Hal itu mengingatkan kisah Nabi Muhammad Saw dalam gua
Hira' saat didatangi oleh malaikat Jibril dan mengajarkannya tentang wahyu Islam
pertama kali.
Tertulis dalam buku-buku Hindu bahwa Bhagwan akan memberikan 'Kalky autar'
dengan kuda tercepat dan dengan bantuan kuda itu, ia akan naik di seluruh dunia dan
tujuh langit. Ini isyarat tentang 'Buraq' dalam peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad Saw.
Selain itu, ditulis pula bahwa 'Kalky autar' akan diperkuat dan dibantu oleh Bhagwan.
Dalam kasus Nabi Muhammad (saw), beliau dibantu dan diperkuat oleh Allah (SWT)
melalui malaikat-Nya dalam perang Badar. (diolah dari berbagaisumber).
12
2. Bible (Kristen)
NUBUATAN TENTANG NABI MUHAMMAD DI DALAM BIBLE
Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
‫ل‬‫ن‬‫ي‬‫ل‬‫ب‬‫ل‬‫ن‬ ‫ا‬ ‫ل‬‫ن‬‫ي‬‫ل‬‫ن‬‫م‬ ‫ا‬ ‫ذي‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ل‬‫ؤم‬‫ي‬ ‫ل‬ ‫اّللل‬‫ل‬‫ب‬ ‫ل‬‫ه‬‫ل‬‫ت‬‫ما‬‫ل‬‫ل‬‫ل‬‫ك‬ ‫ل‬‫و‬ ‫عوه‬‫ل‬‫ب‬‫ل‬‫ت‬‫ا‬ ‫ل‬‫و‬ ‫م‬‫ك‬‫ل‬‫ل‬‫ل‬‫ع‬‫ل‬ ‫دوهل‬‫ل‬‫ت‬‫ه‬‫ل‬‫ت‬
“Yaitu orang-orang yang mengikuti Rasul. Nabi Ummi, yang mereka dapati tercantum
di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka.” (Al-Qur’an 7: 158)
Tidak diragukan lagi terdapat banyak nubuatan mengenai kedatangan Nabi
Muhammad saw. dalam Alkitab, namun dalam kutipan ayat Al-Qur’an di atas, Taurat dan
Injil telah disebutkan secara khusus; karena Nabi Musa as dan Isa as adalah tokoh-tokoh
yang terkemuka di antara semua nabi-nabi Bani Israil.
Umat Islam memandang Alkitab sebagai kitab suci dan wahyu Ilahi dan sang
pembawanya adalah orang yang benar. Dan berikut ini adalah ayat Al-Qur’an yang
menegaskan pernyataan tersebut:
“Katakanlah olehmu, “Kami beriman kepada Allah swt. dan kepada apa yang
diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim dan Ismail dan
Ishak dan Ya’kub dan Keturunannya, dan kepada yang diberikan kepada Musa dan Isa,
dan kepada apa yang diberikan kepada sekalian nabi dari Tuhan mereka; kami tidak
membedakan seorang pun di antara mereka, dan hanya kepada-Nya kami menyerahkan
diri.” (Al Al-Qur’an 2: 137)
Tentu saja, umat Islam menganggap Kitab Suci Kristen sudah mengalami penyisipan
(interpolasi), namun interpolasi masih menyiratkan bahwa Bible masih mengandung
beberapa kebenaran yang asli.
Prinsip bahwa Nabi Muhammad saw memberi kesaksian kepada kebenaran semua
wahyu sebelumnya, memberikan landasan yang kuat bagi keharmonisan antara berbagai
agama di dunia, sekaligus bagi persatuan umat manusia. Dan fakta bahwa nabi-nabi
sebelumnya memberi kesaksian kepada kebenaran Nabi Muhammad saw menjadi
kesaksian yang lebih kuat lagi bagi kebenaran Islam dan bagi Persatuan agama-agama.
Dalam Ulangan 18: 17-19, Nabi Musa a.s. menubuatkan:
“Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik; seorang
nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku
13
akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala
yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang
akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut
pertanggungjawaban.”
Nabi yang dinubuatkan dalam nubuatan ini bukanlah Yesus Kristus, maupun nabi
Israel lainnya, karena tidak satupun dari mereka yang pernah mengaku sebagai nabi yang
dijanjikan di sini. Kita membaca dalam Injil Yohanes (1: 19-21) bahwa di zaman Yesus,
orang-orang Yahudi mengharapkan munculnya tiga nabi. Pertama Elias, kedua Kristus,
ketiga nabi yang kemasyhurannya mendunia hingga dalam kasusnya tidak ada spesifikasi
lain yang diperlukan. Kata-kata “Nabi itu” telah cukup untuk menyampaikan apa yang
dimaksud. Yesus telah menyatakan diri sebagai Kristus dan beliau telah menganggap
Yohanes Pembaptis sebagai Elias (Matius 11:14, 17: 10-13). Lebih lanjut, beliau
menubuatkan tentang kedatangan dirinya kedua kali di akhir zaman ketika iman yang
benar akan menghilang dari bumi (Lukas 18: 8).
Petrus memberikan gambaran tentang waktu kedatangan “Nabi Itu”:
“Agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula
diuntukkan bagimu sebagai Kristus. Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu
pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-
Nya yang kudus di zaman dahulu. Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan
membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku:
Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu.” (Kisah 3:
20-22)
Kata-kata Petrus jelas menyiratkan bahwa munculnya “nabi itu” akan berlangsung
sebelum munculnya Yesus Kristus yang kedua. Yesus menunjukkan dalam perumpamaan
kebun anggur bahwa setelah dia akan datang Pemilik kebun anggur dan menambahkan:
“Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu
dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.”
(Matius 21:43)
Jadi Yesus as telah menjelaskan bahwa Nabi yang akan datang setelahnya bukan
berasal dari Bani Israel, tetapi dari bangsa lain yakni saudara-saudara mereka, Bani
Ismail.
Nubuatan ini telah digenapi dalam pribadi Nabi Muhammad saw, Pendiri Suci Islam.
Hal ini karena, pertama, beliau datang dari kalangan keturunan Ismail sebagai, saudara-
saudara dari Bani Israel; sehingga janji Allah tentang Ismail as terpenuhi:
“Aku telah memberkatinya … dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang
besar.” (Kejadian 17:20)
Kedua, beliau adalah nabi yang datang dengan syariat baru – syariat Al-Qur’an. Tidak
ada nabi-nabi Israel termasuk Yesus dari Nazaret, dengan pengecualian Musa, membawa
syariat atau sistem baru; tidak pula seorangpun dari mereka telah mengaku seperti Musa
as. Di sisi lain, secara tegas telah ditulis tentang nabi Muhammad dalam Al-Qur’an bahwa
beliau adalah nabi seperti Musa.
14
Sesungguhnya, Kami telah mengirimkan kepada kamu seorang rasul, yang menjadi
saksi atasmu, sebagaimana Kami telah mengirimkan seorang rasul kepada Firaun”
(73:16).
Sekali lagi, ayat ini mengundang perhatian orang-orang Yahudi pada nubuatan di
dalam Ulangan 18:18 dalam kata-kata berikut:
“Seorang saksi dari antara Bani Israil terhadap kedatangan seseorang semisalnya.”
(Al-Qur’an 46:11)
Bukti ketiga adalah bahwa Nabi Muhammad saw tidak berbicara atas dirinya sendiri
seperti yang tertulis dalam nubuatan tersebut (apapun yang ia dengar, itulah yang akan ia
katakan atas namaku). Di dalam Al-Qur’an, semua surah dimulai dengan ayat: “Dengan
nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”.
Nama Muhammad Disebutkan dalam Alkitab
Terdapat nubuatan penting dalam Kidung Agung (5: 9-16). Dalam nubuat ini, sosok
yang dibicarakan di sini adalah kekasih Allah. Salah satu nama sifat dari Nabi
Muhammad saw adalah Habibullah – orang yang dicintai Allah. Kedua: “Kekasihku putih
dan kemerahan”. Ini adalah warna kulit Nabi Muhammad saw, Ketiga, “Pemimpin
diantara sepuluh ribuan”. Kami telah menunjukkan bahwa Nabi Muhammad saw adalah
pemimpin sepuluh ribu pengikut beliau pada saat penaklukan Mekah. Poin keempat dan
yang paling mencolok dalam nubuatan ini adalah nama Nabi Muhammad saw dalam ayat
16. Bunyinya: “Yea, he is altogether lovely” (Segala sesuatu padanya menarik) dalam
Alkitab bahasa Inggris. Dalam Alkitab Ibrani, kata ini tertulis “Muhammad-im“. Lihat
Hebrew Bible printed for the British and Foreign Bible Society by Trowitzsch & Sons,
Berlin, P. 1159.
Penghibur yang dijanjikan dari Injil
Nubuatan selanjutnya adalah:
“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan
minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain,
supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran.” (Yohanes 14: 15-17)
“…tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku,
Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu …” (Yohanes 14:26)
Lagi:
“Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika
Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu,
tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.” (Yohanes 16: 7)
“Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum
dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan
memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-
Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan
15
Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku …”
(Yohanes 16: 12-14)
Yohanes 14:26 menerangkan bahwa Roh Kudus adalah Penghibur. Keterangan ini
bertentangan dengan kalimat jelas dan tidak ambigu di Yohanes 16: 7, dimana Yesus
mengatakan bahwa ia akan pergi, yaitu maksudnya adalah kewafatan Yesus as pasti akan
terjadi untuk kedatangan Sang Penghibur. Perjanjian Baru menjelaskan bahwa Yohanes
dipenuhi Roh Kudus bahkan sebelum ia dilahirkan (Lukas 1:14), dan Yesus sendiri
mengatakan bahwa dirinya menemui Roh Kudus dalam bentuk burung merpati (Matius
3:16)
Dengan demikian, Roh Kudus tidak akan mendatangi orang-orang sebelum masa
Yesus as begitu juga pada masa Yesus sendiri. Lalu apa maksud kata-kata, “Jika aku tidak
pergi Penghibur tidak akan datang kepadamu.” Tentunya bukanlah ditujukan kepada Roh
Kudus; karena sudah umum diketahui bahwa Roh Kudus ada bersama dengan Yesus,
tentu akan mencemarkan beliau jika kita berpikir sedikit saja bahwa Yesus tanpa Roh
Kudus. Jadi, Penghibur adalah sosok lain selain Roh Kudus.
Ini juga mendukung pernyataan kami bahwa ada banyak interpolasi dalam Alkitab
Kristen yang ada sekarang. Hal ini sangat jelas bahwa Penghibur tidak dapat berarti Roh
Kudus, karena Yesus menggunakan kata ganti “dia” bukan “itu” sehubungan dengan
Penghibur.
Sang Penghibur akan Membawa Ajaran yang Sempurna
Menurut nubuatan: Sang Penghibur, yaitu Roh Kebenaran, “akan memandu Anda ke
dalam seluruh kebenaran”. Nabi Muhammad saw adalah satu-satunya nabi yang mengaku
telah membawa ajaran yang lengkap melalui Al-Qur’an yang mengenainya Devenport
mengatakan:
“Al-Qur’an adalah aturan umum bagi dunia Islam, sebuah aturan sosial, sipil,
perniagaan, militer, peradilan, tindak kejahatan, hukum pidana dan tentu juga aturan
agama; olehnya itu semua diatur, mulai dari ritual agama hingga masalah kehidupan
sehari-hari mereka, dari permasalahan keselamatan rohani sampai pada kesehatan
jasmani; dari hak-hak masyarakat yang umum sampai pada hak-hak masyarakat mereka,
dari moralitas hingga kejahatan, dari hukuman di dunia hingga hukuman di kehidupan
yang akan datang.”
Menurut nubuatan: Sang Penghibur tidak akan berbicara dari dirinya sendiri, tetapi
“apa pun dia dengar, itulah yang ia sampaikan“. Roh Kudus yang turun kepada para Rasul
pada hari Pantekosta bukanlah Penghibur yang berbicara dari dirinya sendiri, karena Roh
Kudus ini berbicara sesuai dengan tubuh yang ia diami. “Aku, saya, punyaku, kita, diri
kita sendiri” adalah kata-kata yang diucapkan oleh Petrus, Yohanes, Phillip, James, dan
oleh dua belas murid Yesus as ketika mereka berkumpul bersama-sama. Oleh karena itu,
kata-kata nubuatan ini tidak dapat ditujukan kepada Roh Kudus, yang telah diberikan
kepada mereka seperti jelas dari Yohanes 20:22 – “Dan sesudah berkata demikian, Ia
menghembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh kudus”.
Selain itu, Roh Kudus, menjadi orang ketiga dari Trinitas, sebagai pasangan dalam
Tuhan Bapa dan memiliki kedudukan yang setara setidaknya sepertiga dari itu. Mengapa,
16
kemudian ia direduksi statusnya menjadi penerima, mendengar apa pun dari orang lain.
Hal ini, di satu sisi, menjadi agen aktif yang menyampaikan pesan kata-kata kepada orang
lain yang harus berkomunikasi kepada umat manusia. Jelas, hal ini mengacu pada seorang
manusia yang telah diilhami oleh Tuhan, yang akan menyampaikan kepada orang lain
dengan tidak melampaui apa yang diwahyukan kepadanya. “Dan, ia tidak berkata-kata
menurut kehendak nafsu-nya, Itu tidak lain melainkan wahyu yang diwahyukan.” (Al-
Qur’an (53: 4-5).
Sang Penghibur yang berulang kali dibicarakan dalam Alkitab sebagai “Roh
Kebenaran” dan dapat diamati di sini bahwa kata Penghibur tidak bisa dengan sesuka
hati, dipelintir menyesuaikannya dengan Roh Kudus, tidak ada dimanapun di dalam
Alkitab Roh Kudus disebut Roh Kebenaran. Ditambah lagi, Yesus berbicara tentang Dia
sebagai Penghibur lain. Yesus sendiri, tentu saja, adalah salah seorang Penghibur.
Seorang Penghibur lainnya yang dinubuatkan, oleh karena itu, juga haruslah seorang
manusia seperti dirinya.
Gambaran Al-Qur’an adalah sama dalam pembahasan ini ketika menjelaskan tentang
kedatangan Nabi Muhammad “Qul Jaa’al Haqqu Wa Zahaqal Baatila, Innal Baatila
Kaana Zahuuqa” – katakanlah, Kebenaran telah datang dan kebatilan telah lenyap.
Sesungguhnya kebatilan itu pasti akan lenyap. (Al-Qur’an 17:82)
Adalah sia-sia untuk mengajukan keberatan bahwa Nabi adalah seorang manusia dan
bukan “Roh”. Alkitab sendiri telah menggunakan kata “Roh” dalam banyak sekali variasi
makna, seperti misalnya: “Roh yang bersedia tetapi daging lemah” di mana itu
menujukkan bagian spiritual manusia. Dan juga digunakan untuk menunjukan Tuhan,
baik dalam Al-Qur’an maupun Alkitab, seperti Ia turun ke atas orang-orang benar, dan
juga ia mengacu kepada orang suci: “Apa yang dilahirkan dari ruh adalah ruh”. Oleh
karena itu, keberatan pihak Kristen bahwa kata “roh” tidak berlaku untuk makhluk fisik
adalah tanpa dasar.
3. BUDHA
BEBERAPA AYAT DALAM KITAB SUCI BUDHA MENGINDIKASIKAN
AKAN KEDATANGAN NABI MUHAMMAD
1. Dalam Chakkavatti Sinhnad Suttanta D. III, 76
“Akan muncul di dunia seorang Budha bernama Maitreya (yang baik hati), seorang yang
suci dan kuat, yang tercerahkan, penuh kebajikan dalam tingkah laku, tepat, dan mengenal
alam semesta”.
“Apa yang telah dinyatakannya oleh pengetahuan supernatural miliknya akan di terbitkan
ke seluruh alam semesta. Dia akan mengkhotbahkan agamanya, mulia dalam keasliannya,
mulia pada puncaknya, mulia pada tujuannya, dalam jiwa dan tulisan. Dia akan
memproklamasikan kehidupan religius, murni dan sempurna sepenuhnya, seperti saat aku
sekarang mengkotbahkan agamaku dan memproklamasikan semacam kehidupan religius.
17
Dia akan membuat masyarakat rahib berjumlah ribuan, seperti saat sekarang aku
membentuk masyarakat yang berjumlah ratusan”.
2. Menurut Sacred Books of the East volume 35 pg. 225:
“Aku bukanlah Budha satu-satunya yang berkuasa dalam memerintah dan mengatur.
Setelahku ada Budha yang lain, bernama “Maitreya” yang penuh kebajikan akan datang.
Aku sekarang hanya memimpin ratusan, sedangkan dia akan memimpin ribuan”.
3. Menurut The Gospel of Buddha by Carus pg. 217 and 218 (From Ceylon
sources):
Ananda bertanya kepada yang terberkati : “siapa yang akan mengajar kami setelah engkau
pergi?”.
Yang terberkati menjawab:
” Aku bukanlah Budha pertama yang datang di atas bumi dan tidak akan menjadi yang
terakhir. Pada waktunya seorang Budha akan muncul di dunia, yang suci, yang sangat
tercerahkan,, penuh kebajikan dalam laku, tepat, mengenal alam semesta, seorang
pemimpin yang tak tertandingi manusia. Dia akan mengungkapkan kepada anda
kebenaran abadi yang sama, yang saya ajarkan. Dia akan mengkotbahkan agamanya,
mulia sifatnya, mulia pada puncaknya dan mulia pada tujuannya. Dia akan
mendeklarasikan suatu kehidupan beragama, sepenuhnya sempurna dan murni seperti
sekarang saya nyatakan. Murid-muridnya akan berjumlah ribuan sedangkan muridku
hanya ratusan”.
Ananda bertanya: “Bagaimana kita mengenalnya?”
Yang terberkati menjawab: “dia dikenal sebagai Maitreya”.
Kata Sansekerta ‘Maitreya’ atau ekuivalen dalam bahasa Pali “Metteyya” berarti
mencintai, penuh kasih, penuh belas kasihan dan murah hati. Hal ini juga berarti kebaikan
dan keramahan, simpati, dll
Maka dalam literatur bahasa Arab,semua kalimat tersebut diatas terwakili dalam satu
kalimat bahasa yang disebut : ‘Rahmat’. Seperti yang telah terabadikan dalam Surah Al-
Anbiya ini :
“Kami tidak mengutus kamu (Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi semua
makhluk”. (QS 21:107)
Kata ini hampir disebutkan sebanyak 409 kali di Al-Quran. Huruf “Muhammad” juga
dieja sebagai “Mahamet” dan berbagai ejaan lain. Kata “Maho” atau “Maha” dalam
bahasa Pali dan Sansekerta berarti Agung dan Mulia, dan “Metta” berarti rahmat. Dan
dalam bahasa Arab Sendiri Muhammad berarti “Penuh Kasih”. Dengan demikian maka
‘Maitreya’ adalah sama dengan Muhammad.
4. Menurut Sacred Books of the East, volume 11, pg. 36 Maha-Parinibbana
Sutta chapter 2 verse 32:
18
“Aku telah memberitakan kebenaran tanpa membuat perbedaan antara doktrin exoteris
dan isoteris dalam hal kebenaan, Ananda, Tataghata tidak seperti guru yang memiliki
kepalan tertutup yang merahasiakan sesuatu di belakang”.
Maka perilaku yang demikian sesuai dengan perilaku Nabi Muhammad yang dalam
menyebarkan ajarannya (Al-Quran) tidak ada yang ditutup-tutupi. Semua umat Islam dari
rakyat jelata sampai raja menerima ajaran yang sama dan dapat membaca kitab suci yang
sama pula secara langsung sampai sekarang.
5.Menurut Sacred Books of the East volume 11 pg. 97 Maha-Parinibbana Sutta
Chapter 5 verse 36:
“Arahat-Budha memiliki Servitor pada jaman dahulu, seperti Ananda adalah Servitorku
sekarang, dan dimasa datang Arahat Budha akan ditemani oleh Servitor juga”.
Maka,Nabi Muhammad juga memiliki Servitor yaitu “Anas” yang merupakan anak dari
“Malik”. Anas diberikan oleh orang tuanya kepada Nabi Muhammad.
Anas bercerita “Ibuku berkata padanya “O, utusan Tuhan, inilah pembantu kecilmu”,
Anas melanjutkan “aku melayani Rasul sejak usia 8 tahun dan rasul memanggilku
anaknya dan kekasih kecil tersayangnya”.
Anas menemani Rasul dalam segenap keadaan baik sakit, gembira,dan masa-masa
perang,(umur 11 saat perang uhud dan 16 saat perang hunain), ataupun pada masa damai
sampai akhir hayatnya.
4. KITAB SUCI ZOROASTRIAN (Agama Persia)
BERITA KEDATANGAN NABI MUHAMMAD DI DALAM KITAB SUCI
ZOROASTRIAN (Agama Persia)
Dalam Kitab Datasir 14,
Berkatalah Susan, Nabi orang Parsi:
“Apabila orang-orang Parsi sudah terjerumus dalam budi pekerti yang begitu
rendah” maka seorang akan lahir ditanah Arab” yang pengikut-pengikutnya
membalikkan takhta kerajaan agama dan segala barang mereka itu. Seseorang yang
berkepala batu yang amat berkuasa di Parsi akan dihalaukan. Rumah yang didirikan
itu, dimana berhala-berhala banyak terdapat disitu akan disucikan daripada berhala-
berhala itu, dan banyak orang-orang akan menjalankan shalatnya dengan menghadap
mukanya ke ka’abah. Pengikut-pengikutnya akan menawan kota-kota Persi, Taush
dan Bulhuh serta lain-lain tempat besar sekelilingnya. Rakyat akan kacau menjadi
satu, dan orang pandai-pandai di tanah Persi akan menggabungkan diri dengannya.”
19
Maka pada tahun 17 Hijrah atau Mei 638 M dibawah pemerintahan Khalifah
Umar bin Khaththab,mengarahkan militernya menyerbu Persia, hingga takhta
kerajaan Persi jatuh ke tangan pemerintahan Islam. Rajanya yang kejam-melarikan
diri ke Asyria .Tepat 29 tahun setelah kedatangan Nabi Muhammad s.a.w.
IV. Al-QUR’AN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI
A. Pengertian
Definisi atau pengertian al-Quran menurut bahasa dan istilah di atas merupakan
kata sepakat antara ulama dan para ahli ushul. Al-Quran diturunkan oleh allah swt
sebagai tata aturan bagi kehidupan semua bangsa, petunjuk yang benar untuk semua
makhluk, tanda bukti atas kebenaran rasulullah Muhammad saw, dalil yang qot’ie atas
kenabian dan risalahnya. Dan sebagai hujjah yang tetap tegak hingga hari kemudian.
Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam harus difungsikan dalam kehidupan
sehari-hari, agar tidak terjadi kesenjangan antara norma-norma Al-Qur’an dengan
sikap dan tingkah laku kaum muslimin pada umumnya serta para ilmuwan muslim
pada khususnya.
Ilmuwan adalah orang yang memiliki ilmu berasal dari kata ‘ilmi, menurut makna
leksikal Arab berarti saintisme, saintifik, terpelajar, kesarjanaan dan akademik. Ciri
khusus (karakteristik) seorang ilmuwan adalah :
Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan selalu menegakkan keadilan,
sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Ali Imran (3) ayat 18:
“Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, (demikian pula bersaksi) para
malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, bahwa tidak ada Tuhan selain
Dia, Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana”.
Senantiasa memperhatikan fenomena alam dan dinamika kehidupannya, serta khusyu,
tunduk dan takut hanya kepada Allah ‘Azza Wa Jalla’ (QS. Fathir (35) ayat 27 dan
28):
“Tidakkah kamu perhatikan bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit, lalu
Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di
antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam
warnanya dan ada pula yang hitam pekat. Dan demikian (pula) di antara manusia,
binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam
warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-
hamba-Nya hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun.
Senantiasa berdzikir dalam setiap keadaan dan berfikir pada ciptaan Allah SWT
di langit dan di bumi untuk kemaslahatan ummat (mengembangkan Imtaq dan Iptek),
sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Ali Imran (3) ayat 191:
20
“(yaitu) orang-orang yang senantiasa mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau
dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaa langit dan bumi
(seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia,
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”.
B. Fungsi Al-Quran yang Terkait Dengan Saintek
Ummat Islam meyakini bahwa agama lslam itu adalah agama Allah yang
sempurna. al-Qur’an adalah kitabullah yang berisi petunjuk dan pedoman yang
lengkap untuk memimpin seluruh segi kehidupan manusia ke arah kebahagiaan yang
hakiki dan abadi. Kita yakini bahwa al-Qur’an juga mengandung ayat-ayat yang dapat
dijadikan pedoman (meskipun hanya secara garis besar) dalam pengembangan ilmu
pengetahuan (sains) dan teknologi dalam rangka mempertebal keimanan dan
meningkatkan kesejahteraan manusia.
Al-Quran sebagai petunjuk/pedoman hidup manusia, mengajarkan dasar-dasar
dan mengarahkan perkembangan Saintek menuju muaranya yang hakiki. Yaitu yang
dapat membawa kemanfaatan dan kemudahan dalam hidup dan kehidupan manusia
serta dapat membawa kepada ketaatan dan kepatuhannya kepada Kholiknya.
Perkembangan Saintek dewasa ini sangat cepat. Perkembangan menyangkut
kebutuhan manusia sehari-hari, sehingga perkembangannya membawa perubahan
pola hidup manusia dengan cepat pula.
C. Obyek Ilmu Pengetahuan (Sains)
Semua makhluk merupakan obyek yang layak untuk diriset. Jumlah makhluk
Allah yang tersebar di alam semesta tidak dapat dihitung. Jika masing-masing
makhluk tekandung di dalamnya ilmu pengetahuan tentang makhluk itu berarti
jumIah ilmu pengetahuan juga tak dapat dihitung.
Jika jumlah ilmu pengetahuan yang ada sejak dulu sampai sekarang masih dapat
dihitung berarti manusia masih memiliki peluang yang sangar besar untuk
memperoleh ilmu pengetahuan baru sebanyak makhluk yang diciptakan oleh Allah
SWT. Demikian pula karena teknologi bersifat selalu mengiringi dan mengimbangi
terhadap ilmu pengetahuan, maka jumlah teknologi yang perlu ada juga tak dapat
dihitung.
D. Al-Quran Sebagai Wujud Produk Saintek Allah SWT
Al-Quran merupakan produk Saintek Allah yang diturunkan kepada manusia
untuk menuntun manusia akan jalur-jalur riset yang perlu ditempuh, sehingga
manusia memperoleh hasil yang benar. Di sini fungsi al-Quran sebagai hudan
memberikan kecerahan pada akal manusia, sehingga manusia merasa lapang di
hadapan Allah yang Maha Luas. Kebenaran hasil riset ini dapat diukur dari kesesuaian
antara akal dengan naql. Kerja akal yang sesuai dengan naql ini dapat dikategorikan
sebagai ibadah kepada Allah SWT dan sekaligus turut mengisi definisi ijtihad dalam
arti umum yang memiliki nilai yang sangat besar sebagaimana yang dikatakan oleh
Ali R.A.
21
“Berpikir satu saat lebih baik daripada beribadah selama 1 tahun”.
Oleh sebab itu, usaha terus menerus untuk mengkaji al-Quran perlu dilakukan dan
bahkan hukumnya menjadi fardlu 'ain bagi setiap ilmuwan yang akan meriset
terhadap alam semesta, menciptakan produk teknologi merupakan hasil kerja dari
orang-orang yang taat kepada tata tertib al-Quran. Al-Quran juga merupakan sumber
permasalahan yang layak untuk diriset. Yang dimaksud di sini bukan al-Qurannya itu
sendiri yang diriset, namun permasalahan riset dapat saja muncul setelah orang
membaca dan mengkaji al-Quran. Metode ini termasuk jenis induktif. Selain itu Islam
juga mempersilakan kepada para periset untuk menggunakan metode deduktif (yang
sesungguhnya dalam ayat lain hal ini termasuk juga pada deduksi al-Quran). Oleh
sebab itu jika periset merupakan orang yang beriman maka tidak ada masalah untuk
menggunakan metode riset, apakah itu induktif atau deduktif.
Di atas dijelaskan bahwa al-Quran merupakan karya Allah. Saintek ini dalam
tingkatannya dapat dikategorikan sebagai teknologi tingkat I. Teknologi yang
diciptakan manusia beriman merupakan derivasi dari teknologi pertama dan disebut
sebagai teknologi tingkat II. Ilmuwan tidak beriman menciptakan alat teknologi, dan
menempatkannya dalam urutan teknologi tingkat I. Ini merupakan kekeliruan karena
akan memberikan akibat lain pada model ilmuwan. Orang yang tak beriman akan
mengagungkan teknologi, bersikap arogan dan jika diteruskan akan bermuara kepada
penuhanan kepada diri sendiri. Jelaslah bahwa hasil teknologi yang demikian itu tidak
dapat dimasukkan dalam wilayah ibadah kepada Allah swT. Firman Allah dalam surat
al-A'raf (7) ayat 146:
“Aku akan memalingkan orang-orang yang memalingkan diri di muka bumi tanpa
alasan yang benar dari ayat-ayat-Ku”.
Berikut ini beberapa integrasi ayat-ayat al-Quran dalam ilmu Sains dan Teknologi:
Ilmu sains dan teknologi dimulai dengan pengembangan Budaya Baca (“Iqra”),
kajilah Kitab Bacaan “al-Quran” surah al-Alaq (96): 1-5
Al-Quran diturunkan untuk menjelaskan segala sesuatu (secara global), kajilah QS.
................ (Tibyanu li kulli syain)
Penciptaan langit dan bumi tidak main-main/ sia-sia, ada hikmah di antara keduanya,
kajilah QS. 21:16, 38:27, 3:190-191.
Perintah mengadakan penelitian/mengamati apa yang ada di langit dan di bumi,
kajilah QS. Yunus (10):101.
Ekosistem alam rusak akibat perbuatan manusia QS. 30:40, ada yang membantah
tentang (keesaan) Allah QS. 31:20.
Al-Quran mendorong saintis dan teknokrat untuk meneliti, mengamati dan
menemukan suatu yang belum pernah ditemukan para ahli sebelumnya, QS. 18:109,
50:6.
 Fisika: QS. 13:12, 10:5 kilat, cahaya, sinar dan hisab
 Perkapalan: QS. 17:66-67; 42:32-34; 45:12
22
 Kelautan QS. 55:19-20; 25:53; 10:22; 38:37; 52:6; 35:12; 24:40; 82:3; 81:6
 Awan/ meteorologi& geofisika QS. 2:164
 Geografi/geologi QS. 13:3; 21:31; 74:17; 88:19-20; 27:88
 Luar angkasa QS. 55:33; 71:15; 6:125.
 Teori Big Bang QS. 21:30
 Teori Atom QS. 10:61
 Embriologi QS. 23:14; 39:6; 52:6
 Biologi Laut: -Bangkainya pun halal QS. 5:96, -Ikan QS. 20:77
 Orang yang berilmu dapat memahami perumpamaan-perumpamaan dari Allah
QS. 29:43.
 Astrologi QS. 15:16-18; 85:1; 86:3; 6:97
 Pertanian QS. 7:57; 87:2-5; 6:59
 Gravitasi QS. 22:65
 Perikanan QS. 16:14
 Pengairan QS. 67:30; 23:18
 Farmasi/obat-obatan QS. 16:68-69
 Peternakan QS. 16:66; 24:45
 Penciptaan langit tujuh lapis dan seimbang QS. 67:3-4
 Penciptaan segala sesuatu dan pertumbuhannya dengan ukuran-ukuran yang
tepat QS. 25:2; 15:19
 Setelah mempelajari/ mendapatkan ilmu, mengucapkan “AlhamdulilLah” QS.
27:15
E. Fungsi Al-Quran Sebagai Sumber Kebenaran llmiah
Allah berfirman dalam al-Quran surat al-Isra’ (17) ayat 105 sebagai
berikut:
"Dan Kami turunkan al-Quran itu dengan sebenar-benarnya dan aI-Quran itu telah
dengan membawa kebenaran. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan
sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan."
"Dan sungguh kami telah satu kitab (al-Quran) kepada mereka yang kami telah
mejelaskannya atas dasar ilmu kami, menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman. (QS. al-A’raaf (7): 52)."
Dari dua ayat terakhir yang penulis sampaikan di atas dapat ditarik satu
kesimpulan yang sangat penting, yaitu bahwa al-Quran itu bagi kita adalah sumber
kebenaran ilmiah yang terpercaya dan sempurna.
Berbicara tentang sumber kebenaran ilmiah, maka untuk melengkapinya
dengan hal-hal yang lebih detail, orang harus menggunakan sumber/ rujukan yang
kedua yaitu Hadits Nabi Muhammad SAW. atau as-Sunnah. Adapun as-Sunnah
ini tentunya wahyu ilahi juga tetapi susunan redaksinya berasal dari Nabi SAW.
sendiri. Susunan atau Hadits yang sahih itu juga merupakan sumber
kebenaran ilmiah yang dijamin oleh firman Allah dalam surat Fathir ayat (35) ayat
24:
23
"Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran, sebagai
pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu
umatpun melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan."
Sumber kebenaran ilmiah yang pertama adalah al-Quran, dan yang kedua
yaitu as-Sunnah. Namun harus diingat pula bahwa masih ada sumber yang ketiga
yaitu alam semesta, atau al-‘Alamin, atau dengan kata yang lebih pendek dan lebih
mudah diucapkan, sebut saja al-Kaun atau Sunnatullah. Sumber kebenaran ilmiah
yang ketiga ini tentunya tidak kalah pentingnya dengan yang pertama dan yang
kedua sehingga tidak boleh diabaikan bahkan harus dipelajari, ditafakkurkan,
diobservasi, dan diteliti serta dinalari cermat, akurat dan seksama sebagaimana
pula sikap kita terhadap al-Quran dan as-Sunnah. Al-Kaun sebagai sumber ketiga
akan memberikan kelengkapan yang detail bagi pemahaman dan penafsiran al-
Quran dan as-Sunnah. Jaminan Allah bagi keshahihan sumber yang ketiga atau
al-Kaum terdapat pula dalam al-Quran itu sendiri yaitu firman Allah dalam surat
ad-Dukhan (44) ayat 38 dan 39 :
"Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantaranya
dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya itu melainkan. Dengan
membawa kebenaran (dan tujuan yang benar), tetapi kebanyakan mereka tidak
mengetahui."
Ketiga sumber motivator ummat Islam yaitu al-Quran, as-Sunnah dan
Sunnatullah/ al-Kaun (alam semesta atau al-'Alamin) yang bersifat komplementer
atau saling melengkapi dan saling menguatkan satu sama lain. Tiga sumber
kebenaran ilmiah, atau tiga sumber Islam itu berarti pula sebagai sumber
informasi ilmu dan hukum yang lengkap dan benar.
Ketahuilah bahwa Islam adalah agama Allah yang serba benar dan serba
ilmiah sehingga selayaknya pula tidak dogmatik. Dogma itu adalah pendapat
manusia yang tidak berpijak pada tanda bukti kebenaran, jadi tanpa burhan atau
hujjah yang haq. Islam/ al-Quran menolak dogma dan menyatakan bahwa tidak
ada dogma dalam agama Alah seperti firman-Nya dalam surat al-Baqarah (2) ayat
256 :
Tidak ada dogma (paksaan) dalam agama (Islam) ini, sesungguhnya telah jelas
berbeda petunjuk yang benar daripada yang sesat.
Allah al-Haqqu mewajibkan kepada kita semua agar setiap butir
kebenaran yang kita peroleh itu disertai dengan tanda bukti kebenarannya. Tanda
bukti kebenaran itu dalam al-Quran disebutkan burhan, atau hujjah , atau ayat,
atau bayyinah. Kadang-kadang disebutkan dalil dalam bahasa sehari-hari di
kalangan para ulama, Allah berfirman dalam surah An Naml (27) ayat 64:
"Tunjukkanlah burhanmu, jika kamu memang benar."
Supaya burhan itu terjamin kebenarannya maka hendaknya diambil dari
tiga sumber Islam tersebut dengan menggunakan akal sehat yang terlatih dan ahli.
Dengan demikian maka kita akan mengenal tiga macam burhan, yaitu Qurani,
Burhan Sunnai dan Burhan Kauni.
24
Segala bidang ilmu yang dipelajari manusia, yang biasanya dibagi menjadi
empat kelompok besar yaitu syariat agama (lslam), sains, teknologi, dan seni (art),
hendaknya ditegakkan atas tiga macam burhan itu, jika ingin terjamin
kebenarannya. Dengan demikian maka empat kelompok ilmu itu akan terlihat
menyatu dan terpadu menjadi satu kesatuan ilmu yang benar dan utuh (lengkap),
katakanlah menjadi integrated knowledge atau ilmu terpadu yang sangat
diperlukan oleh seluruh umat manusia. Seluruh ilmu manusia itu akan menjadi
Islami dan itulah ilmu yang benar, yang akan membantu menjawab dan
menyelesaikan setiap masalah-masalah berikutnya dalam usaha manusia untuk
meningkatkan kualitas hidupnya pasti dapat dipecahkan secara sukses dengan
menggunakan metode pendekatan terpadu, yaitu aplikasi dari ilmu terpadu itu.
Konsepsi tersebut kami yakin sangat penting dan bersifat fundamental karena
akan membuahkan kesenangan pikiran (Unifornity of Thaught) dalam diri kita
umat yang beriman ini. Dengan konsepsi pengetahuan terpadu itu, secara otomatis
ide sekularisasi akan tertutup rapat-rapat sehingga tidak ada jalan untuk masuk
ke dalam alam pikiran ummat Islam. Tidak hanya itu, yang lebih penting bagi kita
adalah bahwa kita memiliki identitas kita yang sangat mengagungkan yaitu
celupan Allah (shibghatullah) seperti firman Allah dalam surat al-Baqarah (2) ayat
138 :
"Shibghah (celupan) Allah, dan siapakah yang lebih baih celupannya daripada
celupan Allah? Dan hanya kepada-Nya kami menyembah."
V. PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUSSALIH YANG
SESUNGGUHNYA: GENERASI SAHABAT, TABIIN, DAN
TABIITTABIIN)
A. Salafussalih
Pertama, para ulama ada yang membatasi makna Salaf yaitu hanya para Sahabat
Nabi saja. Kedua, di antara mereka ada juga yang berpendapat bahwa Salaf adalah
para Sahabat Nabi dan Tabi’in (orang yang berguru kepada Sahabat). Ketiga di
antara mereka ada juga yang berkata bahwa Salaf adalah mereka adalah para
Sahabat Nabi, Tabi’in, dan Tabi’ut Tabi’in. (Luzumul Jama’ah (hal: 276-277).
Dan pendapat yang benar dan masyhur, yang mana sebagian besar ulama
ahlussunnah berpendapat adalah pendapat ketiga ini. Sedangkan Yang dimaksud
Salaf dari sisi waktu adalah masa utama selama tiga kurun waktu/periode yang telah
diberi persaksian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits beliau
Shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka itulah yang berada di tiga kurun/periode, yaitu
para sahabat, Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in.
25
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
«‫رر‬‫ي‬‫ل‬‫خ‬ ‫ل‬
‫ان‬‫ل‬‫ن‬ ‫ا‬ ‫ي‬‫ل‬‫ن‬‫ر‬‫ر‬‫ل‬‫ق‬، ‫ل‬‫م‬َّ ‫ينل‬‫ل‬‫ذ‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫ر‬‫م‬‫له‬‫ن‬‫و‬‫ل‬‫ل‬‫ي‬، ‫ل‬‫م‬َّ ‫ينل‬‫ل‬‫ذ‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫ر‬‫م‬‫له‬‫ن‬‫و‬‫ل‬‫ل‬‫ي‬»
Artinya,“Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian manusia
yang hidup pada masa berikutnya, kemudian manusia yang hidup pada masa
berikutnya.” (HR. Bukhari (2652), Muslim (2533))
Maka dari itu, setiap orang yang mengikuti jalan mereka (para salaf as shalih),
dan menempuh sesuai manhaj/metode mereka, maka dia termasuk salafy, karena
menisbatkan/menyandarkan kepada mereka (Salafusshalih). Wallahuta'ala'alam.
B. Sahabat
a) Pengertian
Kata sahabat menurut lughah jamak dari sahib artinya yang menyertai. Menurut para
ulama yang disebut "sahabat" adalah orang yang bertemu dengan Nabi SAW dalam
keadaan beriman dan meninggal dunia sebagai pemeluk Islam. Maka, orang yang
bertemu dengan Nabi sedang dia belum memeluk agama Islam, maka tidaklah
dipandang sahabat. Orang yang menemui masa Nabi dan beriman kepadanya tetapi
tidak menjumpainya, seperti Najasi, atau menjumpai Nabi setelah Nabi wafat,
seperti Abu Dzu'aib, yang pergi dari rumahnya setelah ia beriman untuk menjumpai
Nabi di Madinah. Setiba di Madinah, Nabi telah wafat. Maka, baik Najasi dan Abu
Dzu'aib, mereka berdua termasuk sahabat Nabi.
Ditandaskan oleh al-Hafidl, bahwa pendapat yang paling shahih yang telah
diketemukannya bahwa arti sahabat adalah orang yang berjumpa dengan Nabi dalam
keadaan dia beriman dan meninggal dalam islam, baik lama ia bergaul dengan Nabi
atau tidak, baik dia turut berperang bersama Nabi atau tidak, baik dia dapat melihat
Nabi meskipun tidak dalam satu majelis dengan Nabi, atau dia tidak dapat melihat
Nabi karena buta.
Menurut Usman ibnu Shalih, yang dikatakan sahabat adalah orang yang
menemui masa Nabi, walaupun dia tidak dapat melihat Nabi dan ia memeluk Islam
semasa Nabi masih hidup.
Terdapat 3 syarat yang wajib yang perlu diambil kira sebelum seseorang itu
layak digelar sebagai sahabat nabi iaitu, seseorang yang hidup di zaman baginda dan
bersua muka atau mendengar suara baginda (kerana terdapat beberapa sahabat
baginda yang buta). Kedua, mereka yang beriman dengan baginda iaitu mereka yang
percaya dengan kenabian baginda. Yang terakhir ialah mereka yang mati dalam
Islam kerana terdapat beberapa orang yang hidup dan bersua dengan baginda serta
beriman dengan baginda tetapi murtad setelah kewafatan baginda.
b) Orang-orang yang diberi gelar sahabat nabi
26
Abbad ibn Bishr
Abdullah ibn Abbas
Abdullah ibn Amru
Abdullah ibn Hudhafah As-Sahmi
Abdullah ibn Jahsy
Abdullah ibn Mas'ud
Abdullah ibn Rawahah
Abdullah ibn Salam
Abdullah ibn Umar
Abdullah ibn Umm Maktum
Abdullah ibn Zubair
Abdur Rahman ibn Auf
Abu Ayyub al-Ansari
Abu Dzar al-Ghifari
Abu Musa Al-Asya'ari
Abu Hurairah
Abu Said Al-Khudri
Abu Sufyan ibn Al-Harits
Abu Ubaidah Al-Jarrah
Abu Darda'
Abul As ibn ar-Rabiah
Adi ibn Hatim
Ammar ibn Yasir
Amru Al-Ash
Amr ibn Jamuh
Anas ibn Malik al-Ansari
An-Nuayman bin Amr
At-Tufail ibn Amr ad-Dawsi
Aqil ibn Abi Thalib
Asma binti Abu Bakar
Barakah
Bara' ibn Malik al-Ansari
Bilal bin Rabah
Fairuz Ad-Dailami
Habib ibn Zaid al-Ansari
Hanzalah ibn Abu Umayr
Hajar ibn Adi
Hakim ibn Hazm
Hamzah bin Abdul Muttalib
Harits ibn Abdul Muthalib
Muaz ibn Jabal
Muawiyah ibn Abu Sufyan
Muhammad ibn Maslamah
Mus'ab ibn Umair
Nu'man ibn Muqarrin
Nu'man ibn Basyir
Nuaim ibn Mas'ud
Rabiah bin Ka'ab
Ramlah binti Abu Sufyan
Rumaysa binti Milhan
Sa'ad ibn Abi Waqqas
Sa'ad bin Ubadah
Sa'ad ibn Muaz
Said ibn Amir al-Jumahi
Said ibn Zayd
Salim Maula Abi Huzaifah
Salman Al-Farisi
Suhaib Ar-Rumi
Suhail ibn Amr
Talhah ibn Ubaidillah
Thabit ibn Qais
Thumamah ibn Uthal
Ubaidah al-Harits
Ubay ibn Ka'ab
Umair ibn Sa'ad al-Ansari
Umair ibn Wahab
Umar Al-Khattab
Ummu Salamah
Uqbah ibn Amir
Usamah ibn Zaid
Utbah ibn Ghazwan
Zayd ibn Khatab
Zaid ibn Harithah
Zaid ibn Thabit
Zubair ibn Awwam
dll
C. Tabiin
a) Pengertian
27
Tabiin atau Tabi'in (bahasa Arab: ‫عوه‬ ‫تاب‬ ‫ا‬, har. 'pengikut'), adalah orang
Islam awal yang masa hidupnya ketika atau setelah masa hidup Nabi Muhammad
namun tidak mengalami bertemu dengan Nabi Muhammad. Usia mereka rata-rata
lebih muda dari sahabat nabi, bahkan ada yang masih anak-anak atau remaja pada
masa sahabat masih hidup. Tabiin merupakan murid sahabat nabi.
Masa tabiin dimulai sejak wafatnya sahabat nabi terakhir, Abu Thufail al-
Laitsi, pada tahun 100 H (735 M) di kota Makkah; dan berakhir dengan wafatnya
Tabiin terakhir, Khalaf bin Khulaifat, pada tahun 181 H (812 M).[1]
b) Tingkatan Tabiin
Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam karyanya Taqrib at-Tahdzib membagi para
tabiin menjadi empat tingkatan berdasarkan usia dan sumber periwayatannya,
yaitu:
 Para tabiin kelompok utama/senior (kibar at-tabi'in), yang telah wafat sekitar
tahun 95 H/713 M. Mereka seangkatan dengan Said bin al-Musayyab (lahir
13 H - wafat 94 H),
 Para tabiin kelompok pertengahan (al-wustha min at-tabi'in), yang telah wafat
sekitar tahun 110 H/728 M. Mereka seangkatan dengan Al-Hasan al-
Bashri (lahir 21 H - wafat 110 H) dan Muhammad bin Sirin (lahir 33 H - wafat
110 H),
 Para tabiin kelompok muda (shighar at-tabi'in) yang kebanyakan
meriwayatkan hadis dari para tabiin tertua, yang telah wafat sekitar tahun 125
H/742 M. Mereka seangkatan dengan Qatadah bin Da'amah (lahir 61 H -
wafat 118 H) dan Ibnu Syihab az-Zuhri (lahir 58 H - wafat 124 H),
 Para tabiin kelompok termuda yang kemungkinan masih berjumpa dengan
para sahabat nabi dan para tabiin tertua walau tidak meriwayatkan hadis dari
sahabat nabi, yang telah wafat sekitar tahun 150 H/767 M. Mereka seangkatan
dengan Sulaiman bin Mihran al-A'masy (lahir 61 H - wafat 148 H)
Mayoritas ulama penulis biografi para periwayat hadis (asma ar-rijal) juga
membagi para tabiin menjadi tiga tingkatan berdasarkan Sahabat Nabi yang
menjadi guru mereka, yaitu:
1. Para tabiin yang menjadi murid para sahabat yang masuk Islam sebelum
peristiwa Fathu Makkah,
2. Para tabiin yang menjadi murid para Sahabat yang masuk Islam setelah
peristiwa Fathu Makkah,
3. Para tabiin yang menjadi murid para Sahabat yang belum berusia dewasa
ketika Nabi Muhammad saw. wafat.
c) Tokoh-Tokoh Tabiin
 Abdullah bin Muhammad bin al-Hanafiyah
 Abubakar bin Abdurrahman
 Abu Muslim al-Khaulani
 Abu Hanifah
28
 Abu Ja'far al-Madani
 Ahnaf bin Qais
 Ali bin Abdullah
 Ali bin Husain
 'Alqamah bin Qais
 Al-Qasim bin Muhammad
 Atha bin Abi Rabah
 Hammam bin Munabbih
 Hasan bin Muhammad bin al-Hanafiyah
 Hasan al-Bashri
 Ibnu Abi Mulaikah
 Ibnu Juraij
 Ibnu Katsir al-Makki
 Ibnu Syihab az-Zuhri
 Ibnu Sirin
 Ja'far ash-Shadiq
 Dll.
D. Tabi'ut tabi'in
a) Pengertian
Tabi'ut Tabi'in atau Atbaut Tabi'in (bahasa Arab: ‫تابعين‬ ‫ا‬ ‫)تابع‬ adalah generasi
setelah Tabi'in, artinya pengikut Tabi'in, adalah orang Islam teman sepergaulan
dengan para Tabi'in dan tidak mengalami masa hidup Sahabat Nabi. Tabi'ut Tabi'in
adalah di antara tiga kurun generasi terbaik dalam sejarah manusia, setelah Tabi'in
dan Shahabat. Tabi'ut Tabi'in disebut juga murid Tabi'in.
Menurut banyak literatur Hadis: Tabi'ut Tabi'in adalah orang Islam dewasa yang
pernah bertemu atau berguru pada Tabi'in dan sampai wafatnya beragama Islam. Dan
ada juga yang menulis bahwa Tabi'in yang ditemui harus masih dalam keadaan sehat
ingatannya. Karena Tabi'in yang terakhir wafat sekitar 110-120 Hijriah. Tabi'in
sendiri serupa seperti definisi di atas hanya saja mereka bertemu dengan Sahabat.
Sahabat yang terakhir wafat sekitar 80-90 Hijriah.
b) Ulama-Ulama Tabi’ut Tabi’in
1. Malik bin Anas
2. Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i
3. Ahmad bin Hanbal
4. Sufyan ats-Tsauri (97–161 H)
5. Sufyan bin Uyainah (107-198 H)
6. Al-Auza'i (w. 158 H)
7. Laits bin Sa'ad
8. Abdullah bin Al-Mubarak
9. Waki'
10. Abdurrahman bin Mahdi
29
11. Yahya bin Said Al-Qathan
12. Yahya bin Ma'in
13. Ali bin Al-Madini
Daftar Pustaka
Dannil Roikhan.2021.” Pengertian, Konsep, Serta Dalil-Dalil Tentang Istidroj”.
Diakses pada 8 Oktober 2021 pukul 08.17
https://issuu.com/dannilroikhan/docs/artikel_agama_islam/s/12452856
Hisyam Umar.2014.” Istidraj (memperdaya) (7 ayat)”. Diakses pada 8 Oktober
pukul 08.55
https://sayahafiz.com/index/7/IMAN/5109/Istidraj%20(memperdaya).html
Kanjeng Sepuh.2019.” Kenabian Muhammad SAW Telah Diramalkan dalam Kitab
Weda”. Diakses pada 8 Oktober 2021 12.48
https://www.steikassi.ac.id/berita/detail/kenabian-muhammad-saw-telah-diramalkan-
dalam-kitab-weda
Kelana Delapan.2013.” BERITA KEDATANGAN NABI MUHAMMAD
TERTULIS DALAM KITAB SUCI WEDHA, BUDHA , PERSI DAN INJIL”.
Diakses pada 8 Oktober pukul 13.35
https://kelanadelapanpenjuruangin.wordpress.com/2013/08/28/berita-kedatangan-
nabi-muhammad-tertulis-dalam-kitab-suci-wedhabudha-persi-dan-injil/
Anon Drag.2019.” Peranan Al-Quran Sebagai Sumber Utama Dalam Sains ,
Teknologi dan Kejuruteraan”. Diakses pada 9 Oktober 2021 pukul 08.15
https://dkm2astkdi2015k1.blogspot.com/
https://blendist.blogspot.com/2015/02/al-quran-dalam-pengembangan-sains-dan-
teknologi.html
https://ms.m.wikipedia.org/wiki/Sahabat_nabi
https://id.wikipedia.org/wiki/Tabiin
https://id.wikipedia.org/wiki/Tabi%27ut_tabi%27in
https://kumparan.com/berita-hari-ini/hadits-qudsi-istilah-lain-dan-perbedaannya-
dengan-alquran-1uwCNYWoDZ7/full
https://ulumqurankuin.blogspot.com/2010/03/wahyu_13.html
30

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kitab bidayatul hidayah
Kitab bidayatul hidayahKitab bidayatul hidayah
Kitab bidayatul hidayah
Tikno Grs
 
Memberi Makan Fakir Miskin
Memberi Makan Fakir MiskinMemberi Makan Fakir Miskin
Memberi Makan Fakir Miskin
slamet sulaiman
 
19 perusak amal
19 perusak amal19 perusak amal
19 perusak amal
nyongkoh
 
Di depan gerbang kematian
Di depan gerbang kematianDi depan gerbang kematian
Di depan gerbang kematian
Erman Hidayat
 
Tugas agama dokter probo, brilliant
Tugas agama dokter probo, brilliantTugas agama dokter probo, brilliant
Tugas agama dokter probo, brilliant
keta gini-ama dila
 

Was ist angesagt? (18)

Kitab bidayatul hidayah
Kitab bidayatul hidayahKitab bidayatul hidayah
Kitab bidayatul hidayah
 
Kepribadian Muslimah dan Hijab (Siti Khadijah Ibrahim)
Kepribadian Muslimah dan Hijab (Siti Khadijah Ibrahim)Kepribadian Muslimah dan Hijab (Siti Khadijah Ibrahim)
Kepribadian Muslimah dan Hijab (Siti Khadijah Ibrahim)
 
[MATERI KEPUTRIAN] Wanita yang dirindukan surga
[MATERI KEPUTRIAN] Wanita yang dirindukan surga[MATERI KEPUTRIAN] Wanita yang dirindukan surga
[MATERI KEPUTRIAN] Wanita yang dirindukan surga
 
Penyakit 2 hati yang berbahaya
Penyakit 2 hati yang berbahayaPenyakit 2 hati yang berbahaya
Penyakit 2 hati yang berbahaya
 
Memberi Makan Fakir Miskin
Memberi Makan Fakir MiskinMemberi Makan Fakir Miskin
Memberi Makan Fakir Miskin
 
Penyakit 2 hati yang berbahaya
Penyakit 2 hati yang berbahayaPenyakit 2 hati yang berbahaya
Penyakit 2 hati yang berbahaya
 
Empat tanda keimanan
Empat tanda keimananEmpat tanda keimanan
Empat tanda keimanan
 
Negara Pembangkang Dinul islam akan Dimusnahkan
Negara Pembangkang Dinul islam akan DimusnahkanNegara Pembangkang Dinul islam akan Dimusnahkan
Negara Pembangkang Dinul islam akan Dimusnahkan
 
Sifat sifat penghuni surga
Sifat sifat penghuni surgaSifat sifat penghuni surga
Sifat sifat penghuni surga
 
19 perusak amal
19 perusak amal19 perusak amal
19 perusak amal
 
Ppt taubat dan raja
Ppt taubat dan rajaPpt taubat dan raja
Ppt taubat dan raja
 
Manifesto Politik Negara Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Manifesto Politik Negara Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah MelayuManifesto Politik Negara Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Manifesto Politik Negara Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
 
Di depan gerbang kematian
Di depan gerbang kematianDi depan gerbang kematian
Di depan gerbang kematian
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Tugas agama dokter probo, brilliant
Tugas agama dokter probo, brilliantTugas agama dokter probo, brilliant
Tugas agama dokter probo, brilliant
 
Ciri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadarCiri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadar
 
Ayat alquran tentang hidup manusia
Ayat alquran tentang hidup manusiaAyat alquran tentang hidup manusia
Ayat alquran tentang hidup manusia
 
Akhlak Islamiyyah, Sifat-Sifat Mahmudah
Akhlak Islamiyyah, Sifat-Sifat Mahmudah Akhlak Islamiyyah, Sifat-Sifat Mahmudah
Akhlak Islamiyyah, Sifat-Sifat Mahmudah
 

Ähnlich wie Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
amri30
 
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
dinda396631
 
Konsep menanti jodoh
Konsep menanti jodohKonsep menanti jodoh
Konsep menanti jodoh
Syaiful Hadi
 
Risalah ramadan 000 risalah puasa ramadan penting
Risalah ramadan 000 risalah puasa ramadan pentingRisalah ramadan 000 risalah puasa ramadan penting
Risalah ramadan 000 risalah puasa ramadan penting
Ahmad Junaidi Mohd Said
 
20 kesalahan dalam beraqidah
20 kesalahan dalam beraqidah20 kesalahan dalam beraqidah
20 kesalahan dalam beraqidah
Adhitya Ramadian
 

Ähnlich wie Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos (20)

Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putraTugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
 
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
 
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
 
Risca Nur Afriani, Agama Islam, Ilmu Kommunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I....
Risca Nur Afriani, Agama Islam, Ilmu Kommunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I....Risca Nur Afriani, Agama Islam, Ilmu Kommunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I....
Risca Nur Afriani, Agama Islam, Ilmu Kommunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I....
 
Kumpulan Artikel-UTS agama Islam
Kumpulan Artikel-UTS agama IslamKumpulan Artikel-UTS agama Islam
Kumpulan Artikel-UTS agama Islam
 
M Alfandiansyah kumpulan artikel
M Alfandiansyah kumpulan artikelM Alfandiansyah kumpulan artikel
M Alfandiansyah kumpulan artikel
 
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
 
Kecelaruan gender dari perspektif islam
Kecelaruan gender dari perspektif islamKecelaruan gender dari perspektif islam
Kecelaruan gender dari perspektif islam
 
Yanuar rizki,agama islam, ilmu komunikasi, dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Yanuar rizki,agama islam, ilmu komunikasi, dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosYanuar rizki,agama islam, ilmu komunikasi, dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Yanuar rizki,agama islam, ilmu komunikasi, dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
 
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_pai
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_paiLalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_pai
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_pai
 
Taqwa
TaqwaTaqwa
Taqwa
 
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAILalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
 
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....
 
Uas pai
Uas paiUas pai
Uas pai
 
Konsep menanti jodoh
Konsep menanti jodohKonsep menanti jodoh
Konsep menanti jodoh
 
Risalah ramadan 000 risalah puasa ramadan penting
Risalah ramadan 000 risalah puasa ramadan pentingRisalah ramadan 000 risalah puasa ramadan penting
Risalah ramadan 000 risalah puasa ramadan penting
 
20 kesalahan dalam beraqidah
20 kesalahan dalam beraqidah20 kesalahan dalam beraqidah
20 kesalahan dalam beraqidah
 
Uas agama islam aulia putri sifani 2021
Uas agama islam aulia putri sifani 2021Uas agama islam aulia putri sifani 2021
Uas agama islam aulia putri sifani 2021
 
Id islam agama_rahmat_keadilan
Id islam agama_rahmat_keadilanId islam agama_rahmat_keadilan
Id islam agama_rahmat_keadilan
 
Boleh Dan Tidak Boleh Terhadap Non Muslim
Boleh Dan Tidak Boleh Terhadap Non MuslimBoleh Dan Tidak Boleh Terhadap Non Muslim
Boleh Dan Tidak Boleh Terhadap Non Muslim
 

Kürzlich hochgeladen

KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
danzztzy405
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
DosenBernard
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
EndangNingsih7
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Kürzlich hochgeladen (17)

DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MININGDATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 

Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

  • 1. 0 UAS AGAMA ISLAM Dosen Pengampu: Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos Disusun Oleh: Nama : Baiq Septia Rizkia Putri NIM : L1B021031 Prodi/Kelas : Ilmu Komunikasi (A) PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS FISIPOL UNIVERSITAS MATARAM 2021
  • 2. 0 DAFTAR ISI ISTDJROT ..................................................................................................................................... 1 Pengertian................................................................................................................................ 1 Konsep................................................................................................................................. 2 Dalil Dalil……………………………………………………………………………………………………………………………… 3 DALIL-DALIL HADIS QUDSI ............................................................................................................ 5 Penjelasan Hadis....................................................................................................................... 8 Contoh Kasus........................................................................................................................ 8 BERITA KENABIANRASULULLAH SAW YANG DIMUATDI DALAM KITAB-KITAB SUCIAGAMALAIN..10 Wedha (Hindu)………………………………………………………………………………………………………………………….. 10 Bible (Kristen)…………………………………………………………………………………………………………………………. 12 Budha………………………………………………………………………………………………………………………………… 16 Zoroastrian(Persian)……………………………………………………………………………………………………. 18 Al-QUR’ANSEBAGAISUMBERSAINSDAN TEKNOLOGI…………………………………………………………………19 Pengertian………………………………………………………………………………………………………………………………… 19 Fungsi Al-Quran yang Terkait Dengan Saintek………………………………………………………………………… 20 Obyek Ilmu Pengetahuan (Sains)…………………………………………………………………………………………. 20 Al-QuranSebagai WujudProduk Saintek Allah SWT………………………………………………………….. 20 Fungsi Al-QuranSebagai Sumber Kebenaran llmiah……………………………………………………….. 22 PENGERTIANDAN ORANG-ORANG SALAFUSSALIHYANG SESUNGGUHNYA……………………………….. 24 Salafussalih……………………………………………………………………………………………………………………………….. 24 Sahabat………………………………………………………………………………………………………………………………….. 25 Tabi’in………………………………………………………………………………………………………………………………….. 26 Tabi'ut tabi'in…………………………………………………………………………………………………………………….. 28 Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………………………………………….29
  • 3. 1 I. ISTDJROT A. Pengertian Istidroj berasal dari kata “daraja” yang dalam Bahasa arab beratri naik satu tingkatan ketingkatan lainnya. Namun istidraj lebih dikenal dengan istilah azab yang berupa kenikmatan yang diberikan pada seseorang. Jadi, Allah SWT menguji hamba- hambanya yang lalai dalam batas dengan melimpahkan mereka kenikmatan dunia. Padahal, segala hal yang dinikmati tersebut adalah suatu jebakan. Istidraj adalah tipuan yang diberikan oleh Allah SWT terhadap orang - orang yang membangkang terhadap-Nya. Dalam hal ini Allah SWT mengabulkan segala keinginan manusia dengan membukakan pintu - pintu kesenangan, yang mana hal itu sebenarnya adalah kehancuran, kenistaan, dan kesengsaraan kenangan. Arti Istidraj, yaitu suatu jebakan berupa kelapangan rezeki padahal yang diberi keadaan terus menerus bermaksiat pada Allah. Jadi, ketika Allah membiarkan kita sengaja meninggalkan shalat, meninggalkan puasa, tidak ada perasaan berdosa ketika bermaksiat, berat untuk bershadaqah, merasa bangga dengan apa yang dimiliki, mengabaikan semua atau mungkin sebagian perintah Allah, menganggap enteng perintah- perintah Allah, merasa umurnya panjang dan to do-nunda taubat, and not want to demand science syar'i tetapi Allah tetap memberikan mereka harta yang, senang, hidup aman, tidak sakit dan tidak juga tertimpa musibah Bersiaplah untuk menantikan konsekuensinya, karena janji Allah itu Maha Benar. Pada saat seseorang tertimpa istidrāj, ia sangat terlena dengan semua yang dia punya, sehingga lupa bahwa semuanya hanyalah titipan sementara. Dia lupa bersyukur atas nikmat yang diberikan, begitu juga ia melakukan kemaksiatan tanpa merasa berdosa. Dan mengangggap nikmat yang Allah Swt berikan sebuah sebuah isian. Ketika hal ini terjadi, maka akan berakibat pada akhirnya mendapatkan siksaan dari arah yang tidak disangka-sangka. Maka dari itu, perlu meminta pertolongan kepada Allah Swt dan juga mengasah keimanan agar terus meningkat sehingga menyadari bahwa hakikat nikmat dan siksaan. Hal seperti ini biasanya memang diberikan Allah kepada orang-orang kafir dan ahli maksiat. Seperti keterangan berikut:
  • 4. 2 “Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa mempersembahkan tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tanggapan kepada mereka. dan bagi mereka azab yang menghinakan. ” (Ali 'Imran: 178) “Mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan-apakah kepada mereka tidak, sebenarnya mereka tidak sadar.” (Al Mu'minun: 55-56) “Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan Perkataan ini (Alquran). kemudian Kami akan menarik mereka dengan beransur-ansur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui, ” (Al Qalam: 44) Jadi, ketika ada orang yang tidak shalat, tidak puasa Ramadhan, gemar bermaksiat, tetapi hidupnya makmur, sejahtera, dan bergelimang kemewahan, ini adalah tandatanda istidraj. Ketika seseorang meraih pangkat dan jabatan atau kemenangan dengan cara-cara yang zalim dan menghalalkan segala cara, sebenarnya hal ini juga pengertian istidraj dalam Islam. Demikian pula, kalau ada negara yang kufur kepada Allah, menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah, melegalkan beragam bentuk maksiat, menambahkan orangorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, melarang larangan atau berbagai aktivitas dakwah. Negara itu bisa saja secara zahir tampak maju di berbagai aspek kehidupan. Namun, kemajuan itu tidak lain adalah istidroj. B. Konsep 1. Ibadah Kita Semakin Turun, Namun Kesenangan Makin Melimpah Ibnu Athaillah berkata : “Hendaklah engkau takut jika selalu mendapat karunia Allah, selama engkau tetap dalam perbuatan yang maksiat kepada-Nya, jangan sampai karunia itu sendiri-mata istidraj oleh Allah” 2. Kita melakukan Maksiat, Tapi Malah Makin Banyak Kesenangan
  • 5. 3 Ali Bin Abi Thalib ra berkata: “ Hai anak Adam ingat dan waspadalah bila kau lihat Tuhanmu yang terus menerus melimpahkan nikmat atas dirimu selama engkau terus- terus melakukan maksiat kepadaNya ” (Mutiara Nahjul Balaghoh Hal 121) 3. Semakin Kita Kikir, Namun Semakin Banyak Kita ketahui bahwa sebetulnya Sodaqoh dapat membuat harta kita semakin banyak. Ketika kita dihinggapi sifat kikir, tak pernah zakat, infak, shadaqah ataupun mengulurkan bantuan orang lain. Namun justru justru harta semakin melimpah ruah. menjadi salah satu ciri khas istidraj dalam islam. 4. Jarang Sakit Imam Syafi'I pernah menyebut: Setiap orang pasti pernah mengalami sakit suatu saat dalam hidupnya, jika Anda tidak pernah sakit maka tengoklah ke belakang mungkin ada yang salah dengan dirimu. C. Dalil-Dalil “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa”
  • 6. 4 ” “Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga keturunan dan harta mereka bertambah banyak, dan mereka berkata: “Sesungguhnya nenek moyang kamipun telah merasai penderitaan dan kesenangan“, maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan sekonyong-konyong sedang mereka tidak menyadarinya” “Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui.” “Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh” “Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan)”
  • 7. 5 “Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan: “Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu“. Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata: “Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah “ Dan Allah sangat keras siksa-Nya” “Dan (juga) kaum ´Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka. Dan syaitan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang berpandangan tajam” II. DALIL-DALIL HADIS QUDSI Al-hadith al-qudsi iaitu hadith yang diriwayatkan oleh Rasulullah S.A.W dan disandarkan kepada Allah S.W.T. Hadith ini juga dinamakan al-hadith Ilahi atau Al- hadith ar-rabbani. Hadis qudsi itu maknanya dari Allah, ia disampaikan kepada Rasulullah s.a.w. melalui salah satu cara penurunan wahyu, sedang lafaznya dari Rasulullah s.a.w. Inilah pendapat yang kuat. Dinisbahkannya hadis qudsi kepada Allah Taala adalah nisbah mengenai isinya, bukan nisbah mengenai lafaznya. Sebab, seandainya hadis qudsi itu lafaznya juga dari Allah, tidak ada lagi perbezaan antara hadis qudsi dan
  • 8. 6 Alquran, dan tentu pula gaya bahasanya menuntut untuk ditentang, serta membacanya pun akan dianggap ibadah. Terdapat 3 dosa yang balasannya akan disegerakan Allah SWT di dunia. ‫موي‬ ‫إل‬ ‫ى‬ ‫ءاش‬ ‫ام‬ ‫اهنم‬ ‫هللا‬ ‫رخؤي‬ ‫ذ‬ ‫ون‬ ‫ب‬ ‫ل‬ : ‫ك‬ ‫ق‬‫ال‬ ‫سو‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ع‬‫ل‬ ‫ي‬ ‫ه‬ ‫هللا‬ ‫لص‬ ‫ى‬ ‫ب‬ ‫الي‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ،‫نه‬ ‫ع‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫ضر‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫ةرك‬ ‫بأ‬ ‫ي‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫ومال‬ ‫ت‬ ‫بق‬ ‫ال‬‫ند‬ ‫اي‬ ‫ف‬ ‫ي‬ ‫صل‬ ‫بحا‬ ‫اه‬ ‫عي‬ ‫ج‬ ،‫رحم‬ ‫ا‬ ‫يطق‬ ‫ةع‬ ‫وأ‬ ،‫دين‬ ‫وا‬ ‫ا‬ ‫قوقعو‬ ‫ل‬‫و‬ ،‫غي‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫إ‬‫ال‬ ‫قال‬ ‫ةماي‬ Hal ini sesuai dalam hadist dari Abu Bakrh RA, Rasulullah SAW bersabda,” Setiap dosa akandi akhirkan (ditunda) balasannya oleh Allah SWT hingga hari kiamat, kecuali al-baghy (zalim), durhaka kepada orang tua dan memutuskan silaturahim, Allah akan menyegerakan di dunia sebelum kematian menjemput.” (HR Al Hakim, Al Mustadrak No 7345). Pertama, dosa orang yang berbuat zalim balasannya akan disegerakan. Zalim adalah perbuatan melampaui batas dalam melakukan keburukan. Perbuatan zalim dapat mengotori hati, seperti sombong, dengki, ghibah, fitnah, dusta, dan lain sebagainya. Karena itu zalim termasuk dari dosa besar. Manusia yang zalim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa pedih di akhirat. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquran: ‫يأل‬ ‫م‬ ‫اذع‬ ‫ب‬ ‫مهل‬ ‫لوأ‬ ‫ئ‬ ‫ك‬ ‫ق‬ ‫ال‬‫ح‬ ‫غب‬ ‫ري‬ ‫ر‬ ‫ارال‬ ‫ف‬ ‫ي‬ ‫يو‬ ‫ب‬ ‫وغ‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫سان‬ ‫لظي‬ ‫وم‬ ‫ن‬ ‫ال‬‫يذ‬ ‫ن‬ ‫ع‬‫ل‬ ‫ى‬ ‫سال‬ ‫ب‬ ‫ي‬ ‫نإ‬ ‫ام‬ “Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.” (QS Asy-Syura: 42) Kedua, orang yang durhaka kepada orang tua. Sikap buruk dan tidak menghormati serta tidak menyayangi kedua orang tua, adalah sikap yang sangat tercela, karena merekalah penyebab keberadaan kita di dunia ini. Jika sikap ini dilakukan, maka akan mengundang kemurkaan dari Allah SWT di dunia ini, antara lain dalam bentuk pembangkangan sikap yang dilakukan anak-anak mereka. Karena itu, sikap ihsan baik dalam ucapan maupun perbuatan merupakan suatu kewajiban agama sekaligus merupakan suatu kebutuhan. Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah SWT:
  • 9. 7 ‫و‬ ‫ال‬ ‫أ‬ ‫ف‬ ‫امهل‬ ‫قت‬ ‫ف‬‫ل‬ ‫ا‬‫ل‬‫ل‬‫امه‬ ‫وأ‬ ‫امهدحأ‬ ‫كال‬ ‫رب‬ ‫ع‬ ‫دن‬ ‫ك‬ ‫بي‬ ‫ل‬ ‫غ‬ ‫ن‬ ‫إ‬‫م‬‫ا‬ ‫ا‬ ‫سحإ‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫و‬ ‫يدالوالب‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫اي‬‫ه‬ ‫إ‬‫ال‬ ‫عت‬ ‫اودب‬ ‫أ‬‫ال‬ ‫بر‬ ‫ك‬ ‫قو‬ ‫ض‬ ‫ى‬ ‫رك‬ ‫ق‬‫الو‬ ‫امهل‬ ‫قو‬ ‫نت‬‫امهره‬ “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia.” (QS Al-Isra: 23). Ketiga, dosa orang yang memutuskan silaturahim. Islam tidak menyukai orangorang yang memutuskan tali persaudaraan. Islam mengancam dan mengecam secara tegas orang-orang yang memutuskan tali persaudaraan. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda dari Abu Muhammad Jubiar bin Muth’im RA: ‫عطاق‬ ‫جال‬ ‫ةن‬ ‫خدي‬ : ‫ال‬ ‫ق‬‫ال‬ ‫ﷺ‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫سر‬ ‫و‬ ‫أ‬ ‫ن‬ ‫ع‬‫ن‬‫ه‬ ‫ل‬ ‫ها‬ ‫ضر‬ ‫ي‬ ‫معطم‬ ‫ب‬ ‫ن‬ ‫بج‬ ‫ري‬ ‫دمحم‬ ‫بأ‬ ‫ي‬ ‫ع‬ ‫ن‬ “Tidak akan masuk surga orang yang memutus (silaturahim)." (HR Bukhari dan Muslim)”. Islam begitu tegas terhadap hubungan baik sesama manusia. Oleh karena itu, orang yang tidak mau berbuat baik dan justru memutus persaudaraan, Islam pun memberikan ancaman yang keras, yakni tidak akan masuk surga sebagai balasannya. Sungguh mengerikan Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‫موي‬ ‫هب‬ ‫فوي‬ ‫ى‬ ‫تح‬ ‫ى‬ ‫نذب‬ ‫ب‬ ‫ه‬ ‫ع‬‫ن‬‫ه‬ ‫سمأ‬ ‫ك‬ ‫شال‬ ‫ر‬ ‫عب‬ ‫هدب‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫دارأ‬ ‫اذإو‬ ‫ال‬‫ند‬ ‫اي‬ ‫ف‬ ‫ى‬ ‫عال‬ ‫وق‬ ‫ةب‬ ‫هل‬ ‫ع‬‫ج‬ ‫خال‬ ‫ري‬ ‫عب‬ ‫هدب‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫دارأ‬ ‫اذإ‬ ‫قال‬ ‫ةماي‬ “Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” (HR Tirmidzi no. 2396) Juga dari hadits Anas bin Malik, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
  • 10. 8 ‫سال‬ ‫طخ‬ ‫لف‬ ‫ه‬ ‫طخس‬ ‫مو‬ ‫ن‬ ‫ال‬‫ار‬ ‫ا‬ ‫لف‬ ‫ه‬ ‫ضر‬ ‫ى‬ ‫مف‬ ‫ن‬ ‫با‬ ‫مهالت‬ ‫اموق‬ ‫حأ‬ ‫ب‬ ‫اذإ‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫إو‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ءالب‬ ‫ع‬‫مظ‬ ‫عم‬ ‫ال‬‫ءازج‬ ‫ع‬‫مظ‬ ‫إ‬ ‫ن‬ “Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah no. 4031, hasan kata. (Syaikh Al Albani)” A. Penjelasan dari hadits di atas: 1. Musibah yang berat (dari segi kualitas dan kuantitas) akan mendapat balasan pahala yang besar. 2. Tanda Allah cinta, Allah akan menguji hamba-Nya. Dan Allah yang lebih mengetahui keadaan hamba-Nya. Kata Lukman -seorang sholih- pada anaknya, 3. Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak diuji keampuhannya dengan api sedangkan seorang mukmin diuji dengan ditimpakan musibah 4. Siapa yang ridho dengan ketetapan Allah, ia akan meraih ridho Allah dengan mendapat pahala yang besar. 5. Siapa yang tidak suka dengan ketetapan Allah, ia akan mendapat siksa yang pedih. 6. Cobaan dan musibah dinilai sebagai ujian bagi wali Allah yang beriman. 7. Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia dengan diberikan musibah yang ia tidak suka sehingga ia keluar dari dunia dalam keadaan bersih dari dosa. 8. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak. Ath Thibiy berkata, “Hamba yang tidak dikehendaki baik, maka kelak dosanya akan dibalas hingga ia datang di akhirat penuh dosa sehingga ia pun akan disiksa karenanya.” (Lihat Faidhul Qodir, 2: 583, Mirqotul Mafatih, 5: 287, Tuhfatul Ahwadzi, 7: 65) 9. Dalam Tuhfatul Ahwadzi disebutkan, “Hadits di atas adalah dorongan untuk bersikap sabar dalam menghadapi musibah setelah terjadi dan bukan maksudnya untuk meminta musibah datang karena ada larangan meminta semacam ini.” B. Contoh kasus Saya mengambil contoh dari seseorang yang pernah mengalami masalah hidup yang sangat berat,terlilit hutang, sakit yang sangat langka dengan kwmungkinan hidup yang sangat tipis,namun Allah begitu mencintainya. Entah dia pernah berbuat dosa atau apa pun sebelumnya ,hanya Allah yang tahu namun setelah semua kejadian yang sulit itu dia menjadi sangat dekat dengan Allah SWT.
  • 11. 9 Begitu hebatnya kepiawaian Dewa Eka Prayoga dalam bidang pemasaran digital hingga ia mendapat julukan 'Dewa Selling'. Namun, pria yang juga akrab disapa Kang Dewa ini mengalami serentetan ujian yang mungkin membuat banyak orang menyerah. Keterpurukan pertama sudah dirasakan saat usia muda, tepatnya ketika ia masih menjalani semester tujuh perkuliahan. Nilai utang yang harus ditanggung pun tidak sepele, yakni mencapai Rp7,7 miliar. Ya, nilai uang yang besar memang sudah didapatkannya sejak kuliah karena saat itu sudah bisa membentuk personal branding yang cukup terkenal. "Waktu itu saya bawa uang banyak karena saya sudah punya personal branding lantaran sering diundang seminar di luar kampus. Sampai sampai ada teman yang nawarin saya proyek pengadaan laptop dan lain-lain untuk keperluan kantor," papar Dewa yang kala itu berhasil mengumpulkan puluhan investor. Nahas, teman yang dipercaya nyatanya hanya penipu yang menjual proyek bodong. Saat mengetahui sang teman kabur, Dewa yang saat itu merupakan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia segera melapor ke polisi. Meski dengan kasus itu pada awalnya masih ada 40 investor bertahan, kemudian hanya tersisa dua orang. Untuk membayar utang, Dewa yang kala itu baru beberapa hari menikah pun mencoba berjualan jajanan dari berkeliling menjual ceker pedas, krupuk, hingga seblak. Ia beruntung karena sang istri, Wiwin Supiyah, rela membanting tulang bersama meski masih menjadi pengantin baru. Kemudian jalan mulai membaik saat ia ditawari menulis buku oleh seorang teman. Berbekal laptop jadul, Dewa berhasil menulis kisahnya hanya dalam tujuh hari ke dalam buku berjudul 7 Kesalahan Pengusaha Pemula. Buku itu tidak disangka laris hingga Dewa bisa berpendapatan Rp120 juta per bulan. Namun, di tengah masa perbaikan dalam melunasi utangnya, ujian baru datang lagi. Dewa terdiagnosis menderita GBS (guillain barre syndrome), yaitu sebuah gangguan saraf yang mengakibatkan seluruh badanya lumpuh total. Ia pun terpaksa harus dirawat secara intensif selama dua bulan akibat penyakit tersebut hingga menelan biaya perawatan sebesar Rp700 juta. Meski terpuruk, Dewa tetap bersyukur karena dapat sembuh dalam waktu empat bulan. Penulis buku Melawan Kemustahilan itu juga merasa ujian yang ia alami telah menjadikannya sebagai pribadi yang lebih baik. Kini, pada usia 30 tahun, Dewa tidak hanya tetap gencar berbisnis dan menjadi motivator, tetapi juga berbagi kepada sesama dengan mendirikan pesantren bagi kalangan tidak mampu. "Saat ini saya sedang membangun sebuah pondok Qur'an Digitalpreneur di Cirebon. Semoga tahun depan selesai dan sedang berkampanye mengajak teman-teman di Indonesia berwakaf dan bersedekah secara gila-gilaan, sesering mungkin, sesempat mungkin, dengan hashtag #SedekahBrutal," pungkas Dewa.
  • 12. 10 III. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN 1. Weda (Hindu) KENABIAN NABI MUHAMMAD YANG TELAH DIRAMALKAN WEDA? Jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang ditunggu umat Yahudi dan umat Kristen, mungkin banyak dari kalangan umat Islam akan setuju, mengingat dalam Al-Qur’an memang terdapat ayat-ayat yang menyatakan kalau kedatangan Nabi Muhammad SAW sebenarnya sudah diberitakan dalam kitab-kitab suci pendahulunya, seperti Taurat & Injil. Sebagaimana tersebut dalam surat As Shaf (61) ayat 6 “Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata". Tapi jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang juga ditunggu umat Hindu? Kalimat itu pasti mengejutkan bagi kebanyakan umat Islam maupun umat Hindu, bahkan mungkin bagi umat di luar kedua agama itu. Betapa tidak, syariat dari dua agama itu sangat jauh berbeda. Ternyata berita kedatangan nabi Muhammad SAW tidak saja diberitakan dalam kitab Taurat & Injil, bahkan ramalan (berita) kenabian Muhammad SAW juga terdapat dalam kitab suci umat Hindu, Kitab Weda. Benarkah? Agama hindu termasuk agama tua di dunia. Meski tidak ada kejelasan kapan lahirnya namun dalam sejarah dikenal ada 3 periodesasi, yaitu: pertama: Perkembangan agama hindu di India pada zaman Veda tahun (6000-2000 SM) kedua: Perkembangan zaman Brahmana tahun (2000-1500 SM) Ketiga : Zaman Upanisad tahun (1500-500 SM) Jadi diperkirakan hinduisme sudah ada kira2 6500 tahun sebelum kedatang Islam. Adalah Pundit Vaid Parkash professor bahasa dari Allahabad University di India yang juga menjadi pandita besar kaum Brahmana, dalam salah satu bukunya berjudul "Kalky Autar" atau Avatar (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuat sebuah pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu.
  • 13. 11 Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw, karena menurutnya, sebenarnya Muhammad Rasulullah saw adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual. Prof. Pundit Vaid Parkash (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum Brahmana dan ahli bahasa Sansekerta itu mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri "Kalky Autar" sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw yang lahir di Makkah. Prof. Parkash menguatkan pernyatannya itu dengan mengutip beberapa hal dari kitab Veda (Weda), kitab suci agama Hindu. Menurutnya, dalam kitab Weda, sosok 'Kalki autar' akan menjadi Pembawa Risalah Terakhir atau Prophet of Bhagwan (Allah) untuk menuntun seluruh dunia. Itu hanya terjadi dalam kasus Nabi Muhammad Saw. Menurut ramalan Hindu, 'Kalki autar' akan lahir di sebuah Jazeerah (Island) dan itu di wilayah Arab yang dikenal sebagai 'jazeeratul Arab'. Dalam kitab 'suci' Hindu, menurut Prof. Parkash, bapaknya bernama "Vishnu Bhagat" dan ibunya bernama "Somanib". Dalam bahasa Sansekerta, 'Vishnu' berarti Allah (swt) dan arti harfiah dari kata 'Bhagat' adalah hamba atau budak, dalam bahasa Arab berarti "Abdun". Oleh karena itu, 'Wisnu Bhagat' dalam bahasa Arab berarti Abdullah (hamba Allah). Sedangkan,'Somanib' dalam bahasa Sansekerta berarti damai (aman) dan tentram yang dalam bahasa Arab berarti kata 'Aminah'. Dan sebagaimana diketahui bahwa ayah Nabi Muhammad bernama Abdullah dan ibundanya bernama Aminah. Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa 'Kalky autar' akan lahir di kaum yang dihormati dan mulia ditanahnya. Dan ini juga berlaku dalam kasus Nabi Muhammad (saw) karena ia lahir di suku Quraisy yang dihormati di Makkah. Disebutkan pula bahwa 'Kalki Autar' akan diajarkan dalam sebuah gua oleh Bhagwan melalui utusan-Nya sendiri. Hal itu mengingatkan kisah Nabi Muhammad Saw dalam gua Hira' saat didatangi oleh malaikat Jibril dan mengajarkannya tentang wahyu Islam pertama kali. Tertulis dalam buku-buku Hindu bahwa Bhagwan akan memberikan 'Kalky autar' dengan kuda tercepat dan dengan bantuan kuda itu, ia akan naik di seluruh dunia dan tujuh langit. Ini isyarat tentang 'Buraq' dalam peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad Saw. Selain itu, ditulis pula bahwa 'Kalky autar' akan diperkuat dan dibantu oleh Bhagwan. Dalam kasus Nabi Muhammad (saw), beliau dibantu dan diperkuat oleh Allah (SWT) melalui malaikat-Nya dalam perang Badar. (diolah dari berbagaisumber).
  • 14. 12 2. Bible (Kristen) NUBUATAN TENTANG NABI MUHAMMAD DI DALAM BIBLE Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an: ‫ل‬‫ن‬‫ي‬‫ل‬‫ب‬‫ل‬‫ن‬ ‫ا‬ ‫ل‬‫ن‬‫ي‬‫ل‬‫ن‬‫م‬ ‫ا‬ ‫ذي‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ل‬‫ؤم‬‫ي‬ ‫ل‬ ‫اّللل‬‫ل‬‫ب‬ ‫ل‬‫ه‬‫ل‬‫ت‬‫ما‬‫ل‬‫ل‬‫ل‬‫ك‬ ‫ل‬‫و‬ ‫عوه‬‫ل‬‫ب‬‫ل‬‫ت‬‫ا‬ ‫ل‬‫و‬ ‫م‬‫ك‬‫ل‬‫ل‬‫ل‬‫ع‬‫ل‬ ‫دوهل‬‫ل‬‫ت‬‫ه‬‫ل‬‫ت‬ “Yaitu orang-orang yang mengikuti Rasul. Nabi Ummi, yang mereka dapati tercantum di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka.” (Al-Qur’an 7: 158) Tidak diragukan lagi terdapat banyak nubuatan mengenai kedatangan Nabi Muhammad saw. dalam Alkitab, namun dalam kutipan ayat Al-Qur’an di atas, Taurat dan Injil telah disebutkan secara khusus; karena Nabi Musa as dan Isa as adalah tokoh-tokoh yang terkemuka di antara semua nabi-nabi Bani Israil. Umat Islam memandang Alkitab sebagai kitab suci dan wahyu Ilahi dan sang pembawanya adalah orang yang benar. Dan berikut ini adalah ayat Al-Qur’an yang menegaskan pernyataan tersebut: “Katakanlah olehmu, “Kami beriman kepada Allah swt. dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim dan Ismail dan Ishak dan Ya’kub dan Keturunannya, dan kepada yang diberikan kepada Musa dan Isa, dan kepada apa yang diberikan kepada sekalian nabi dari Tuhan mereka; kami tidak membedakan seorang pun di antara mereka, dan hanya kepada-Nya kami menyerahkan diri.” (Al Al-Qur’an 2: 137) Tentu saja, umat Islam menganggap Kitab Suci Kristen sudah mengalami penyisipan (interpolasi), namun interpolasi masih menyiratkan bahwa Bible masih mengandung beberapa kebenaran yang asli. Prinsip bahwa Nabi Muhammad saw memberi kesaksian kepada kebenaran semua wahyu sebelumnya, memberikan landasan yang kuat bagi keharmonisan antara berbagai agama di dunia, sekaligus bagi persatuan umat manusia. Dan fakta bahwa nabi-nabi sebelumnya memberi kesaksian kepada kebenaran Nabi Muhammad saw menjadi kesaksian yang lebih kuat lagi bagi kebenaran Islam dan bagi Persatuan agama-agama. Dalam Ulangan 18: 17-19, Nabi Musa a.s. menubuatkan: “Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik; seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku
  • 15. 13 akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.” Nabi yang dinubuatkan dalam nubuatan ini bukanlah Yesus Kristus, maupun nabi Israel lainnya, karena tidak satupun dari mereka yang pernah mengaku sebagai nabi yang dijanjikan di sini. Kita membaca dalam Injil Yohanes (1: 19-21) bahwa di zaman Yesus, orang-orang Yahudi mengharapkan munculnya tiga nabi. Pertama Elias, kedua Kristus, ketiga nabi yang kemasyhurannya mendunia hingga dalam kasusnya tidak ada spesifikasi lain yang diperlukan. Kata-kata “Nabi itu” telah cukup untuk menyampaikan apa yang dimaksud. Yesus telah menyatakan diri sebagai Kristus dan beliau telah menganggap Yohanes Pembaptis sebagai Elias (Matius 11:14, 17: 10-13). Lebih lanjut, beliau menubuatkan tentang kedatangan dirinya kedua kali di akhir zaman ketika iman yang benar akan menghilang dari bumi (Lukas 18: 8). Petrus memberikan gambaran tentang waktu kedatangan “Nabi Itu”: “Agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus. Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi- Nya yang kudus di zaman dahulu. Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu.” (Kisah 3: 20-22) Kata-kata Petrus jelas menyiratkan bahwa munculnya “nabi itu” akan berlangsung sebelum munculnya Yesus Kristus yang kedua. Yesus menunjukkan dalam perumpamaan kebun anggur bahwa setelah dia akan datang Pemilik kebun anggur dan menambahkan: “Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.” (Matius 21:43) Jadi Yesus as telah menjelaskan bahwa Nabi yang akan datang setelahnya bukan berasal dari Bani Israel, tetapi dari bangsa lain yakni saudara-saudara mereka, Bani Ismail. Nubuatan ini telah digenapi dalam pribadi Nabi Muhammad saw, Pendiri Suci Islam. Hal ini karena, pertama, beliau datang dari kalangan keturunan Ismail sebagai, saudara- saudara dari Bani Israel; sehingga janji Allah tentang Ismail as terpenuhi: “Aku telah memberkatinya … dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.” (Kejadian 17:20) Kedua, beliau adalah nabi yang datang dengan syariat baru – syariat Al-Qur’an. Tidak ada nabi-nabi Israel termasuk Yesus dari Nazaret, dengan pengecualian Musa, membawa syariat atau sistem baru; tidak pula seorangpun dari mereka telah mengaku seperti Musa as. Di sisi lain, secara tegas telah ditulis tentang nabi Muhammad dalam Al-Qur’an bahwa beliau adalah nabi seperti Musa.
  • 16. 14 Sesungguhnya, Kami telah mengirimkan kepada kamu seorang rasul, yang menjadi saksi atasmu, sebagaimana Kami telah mengirimkan seorang rasul kepada Firaun” (73:16). Sekali lagi, ayat ini mengundang perhatian orang-orang Yahudi pada nubuatan di dalam Ulangan 18:18 dalam kata-kata berikut: “Seorang saksi dari antara Bani Israil terhadap kedatangan seseorang semisalnya.” (Al-Qur’an 46:11) Bukti ketiga adalah bahwa Nabi Muhammad saw tidak berbicara atas dirinya sendiri seperti yang tertulis dalam nubuatan tersebut (apapun yang ia dengar, itulah yang akan ia katakan atas namaku). Di dalam Al-Qur’an, semua surah dimulai dengan ayat: “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”. Nama Muhammad Disebutkan dalam Alkitab Terdapat nubuatan penting dalam Kidung Agung (5: 9-16). Dalam nubuat ini, sosok yang dibicarakan di sini adalah kekasih Allah. Salah satu nama sifat dari Nabi Muhammad saw adalah Habibullah – orang yang dicintai Allah. Kedua: “Kekasihku putih dan kemerahan”. Ini adalah warna kulit Nabi Muhammad saw, Ketiga, “Pemimpin diantara sepuluh ribuan”. Kami telah menunjukkan bahwa Nabi Muhammad saw adalah pemimpin sepuluh ribu pengikut beliau pada saat penaklukan Mekah. Poin keempat dan yang paling mencolok dalam nubuatan ini adalah nama Nabi Muhammad saw dalam ayat 16. Bunyinya: “Yea, he is altogether lovely” (Segala sesuatu padanya menarik) dalam Alkitab bahasa Inggris. Dalam Alkitab Ibrani, kata ini tertulis “Muhammad-im“. Lihat Hebrew Bible printed for the British and Foreign Bible Society by Trowitzsch & Sons, Berlin, P. 1159. Penghibur yang dijanjikan dari Injil Nubuatan selanjutnya adalah: “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran.” (Yohanes 14: 15-17) “…tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu …” (Yohanes 14:26) Lagi: “Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.” (Yohanes 16: 7) “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri- Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan
  • 17. 15 Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku …” (Yohanes 16: 12-14) Yohanes 14:26 menerangkan bahwa Roh Kudus adalah Penghibur. Keterangan ini bertentangan dengan kalimat jelas dan tidak ambigu di Yohanes 16: 7, dimana Yesus mengatakan bahwa ia akan pergi, yaitu maksudnya adalah kewafatan Yesus as pasti akan terjadi untuk kedatangan Sang Penghibur. Perjanjian Baru menjelaskan bahwa Yohanes dipenuhi Roh Kudus bahkan sebelum ia dilahirkan (Lukas 1:14), dan Yesus sendiri mengatakan bahwa dirinya menemui Roh Kudus dalam bentuk burung merpati (Matius 3:16) Dengan demikian, Roh Kudus tidak akan mendatangi orang-orang sebelum masa Yesus as begitu juga pada masa Yesus sendiri. Lalu apa maksud kata-kata, “Jika aku tidak pergi Penghibur tidak akan datang kepadamu.” Tentunya bukanlah ditujukan kepada Roh Kudus; karena sudah umum diketahui bahwa Roh Kudus ada bersama dengan Yesus, tentu akan mencemarkan beliau jika kita berpikir sedikit saja bahwa Yesus tanpa Roh Kudus. Jadi, Penghibur adalah sosok lain selain Roh Kudus. Ini juga mendukung pernyataan kami bahwa ada banyak interpolasi dalam Alkitab Kristen yang ada sekarang. Hal ini sangat jelas bahwa Penghibur tidak dapat berarti Roh Kudus, karena Yesus menggunakan kata ganti “dia” bukan “itu” sehubungan dengan Penghibur. Sang Penghibur akan Membawa Ajaran yang Sempurna Menurut nubuatan: Sang Penghibur, yaitu Roh Kebenaran, “akan memandu Anda ke dalam seluruh kebenaran”. Nabi Muhammad saw adalah satu-satunya nabi yang mengaku telah membawa ajaran yang lengkap melalui Al-Qur’an yang mengenainya Devenport mengatakan: “Al-Qur’an adalah aturan umum bagi dunia Islam, sebuah aturan sosial, sipil, perniagaan, militer, peradilan, tindak kejahatan, hukum pidana dan tentu juga aturan agama; olehnya itu semua diatur, mulai dari ritual agama hingga masalah kehidupan sehari-hari mereka, dari permasalahan keselamatan rohani sampai pada kesehatan jasmani; dari hak-hak masyarakat yang umum sampai pada hak-hak masyarakat mereka, dari moralitas hingga kejahatan, dari hukuman di dunia hingga hukuman di kehidupan yang akan datang.” Menurut nubuatan: Sang Penghibur tidak akan berbicara dari dirinya sendiri, tetapi “apa pun dia dengar, itulah yang ia sampaikan“. Roh Kudus yang turun kepada para Rasul pada hari Pantekosta bukanlah Penghibur yang berbicara dari dirinya sendiri, karena Roh Kudus ini berbicara sesuai dengan tubuh yang ia diami. “Aku, saya, punyaku, kita, diri kita sendiri” adalah kata-kata yang diucapkan oleh Petrus, Yohanes, Phillip, James, dan oleh dua belas murid Yesus as ketika mereka berkumpul bersama-sama. Oleh karena itu, kata-kata nubuatan ini tidak dapat ditujukan kepada Roh Kudus, yang telah diberikan kepada mereka seperti jelas dari Yohanes 20:22 – “Dan sesudah berkata demikian, Ia menghembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh kudus”. Selain itu, Roh Kudus, menjadi orang ketiga dari Trinitas, sebagai pasangan dalam Tuhan Bapa dan memiliki kedudukan yang setara setidaknya sepertiga dari itu. Mengapa,
  • 18. 16 kemudian ia direduksi statusnya menjadi penerima, mendengar apa pun dari orang lain. Hal ini, di satu sisi, menjadi agen aktif yang menyampaikan pesan kata-kata kepada orang lain yang harus berkomunikasi kepada umat manusia. Jelas, hal ini mengacu pada seorang manusia yang telah diilhami oleh Tuhan, yang akan menyampaikan kepada orang lain dengan tidak melampaui apa yang diwahyukan kepadanya. “Dan, ia tidak berkata-kata menurut kehendak nafsu-nya, Itu tidak lain melainkan wahyu yang diwahyukan.” (Al- Qur’an (53: 4-5). Sang Penghibur yang berulang kali dibicarakan dalam Alkitab sebagai “Roh Kebenaran” dan dapat diamati di sini bahwa kata Penghibur tidak bisa dengan sesuka hati, dipelintir menyesuaikannya dengan Roh Kudus, tidak ada dimanapun di dalam Alkitab Roh Kudus disebut Roh Kebenaran. Ditambah lagi, Yesus berbicara tentang Dia sebagai Penghibur lain. Yesus sendiri, tentu saja, adalah salah seorang Penghibur. Seorang Penghibur lainnya yang dinubuatkan, oleh karena itu, juga haruslah seorang manusia seperti dirinya. Gambaran Al-Qur’an adalah sama dalam pembahasan ini ketika menjelaskan tentang kedatangan Nabi Muhammad “Qul Jaa’al Haqqu Wa Zahaqal Baatila, Innal Baatila Kaana Zahuuqa” – katakanlah, Kebenaran telah datang dan kebatilan telah lenyap. Sesungguhnya kebatilan itu pasti akan lenyap. (Al-Qur’an 17:82) Adalah sia-sia untuk mengajukan keberatan bahwa Nabi adalah seorang manusia dan bukan “Roh”. Alkitab sendiri telah menggunakan kata “Roh” dalam banyak sekali variasi makna, seperti misalnya: “Roh yang bersedia tetapi daging lemah” di mana itu menujukkan bagian spiritual manusia. Dan juga digunakan untuk menunjukan Tuhan, baik dalam Al-Qur’an maupun Alkitab, seperti Ia turun ke atas orang-orang benar, dan juga ia mengacu kepada orang suci: “Apa yang dilahirkan dari ruh adalah ruh”. Oleh karena itu, keberatan pihak Kristen bahwa kata “roh” tidak berlaku untuk makhluk fisik adalah tanpa dasar. 3. BUDHA BEBERAPA AYAT DALAM KITAB SUCI BUDHA MENGINDIKASIKAN AKAN KEDATANGAN NABI MUHAMMAD 1. Dalam Chakkavatti Sinhnad Suttanta D. III, 76 “Akan muncul di dunia seorang Budha bernama Maitreya (yang baik hati), seorang yang suci dan kuat, yang tercerahkan, penuh kebajikan dalam tingkah laku, tepat, dan mengenal alam semesta”. “Apa yang telah dinyatakannya oleh pengetahuan supernatural miliknya akan di terbitkan ke seluruh alam semesta. Dia akan mengkhotbahkan agamanya, mulia dalam keasliannya, mulia pada puncaknya, mulia pada tujuannya, dalam jiwa dan tulisan. Dia akan memproklamasikan kehidupan religius, murni dan sempurna sepenuhnya, seperti saat aku sekarang mengkotbahkan agamaku dan memproklamasikan semacam kehidupan religius.
  • 19. 17 Dia akan membuat masyarakat rahib berjumlah ribuan, seperti saat sekarang aku membentuk masyarakat yang berjumlah ratusan”. 2. Menurut Sacred Books of the East volume 35 pg. 225: “Aku bukanlah Budha satu-satunya yang berkuasa dalam memerintah dan mengatur. Setelahku ada Budha yang lain, bernama “Maitreya” yang penuh kebajikan akan datang. Aku sekarang hanya memimpin ratusan, sedangkan dia akan memimpin ribuan”. 3. Menurut The Gospel of Buddha by Carus pg. 217 and 218 (From Ceylon sources): Ananda bertanya kepada yang terberkati : “siapa yang akan mengajar kami setelah engkau pergi?”. Yang terberkati menjawab: ” Aku bukanlah Budha pertama yang datang di atas bumi dan tidak akan menjadi yang terakhir. Pada waktunya seorang Budha akan muncul di dunia, yang suci, yang sangat tercerahkan,, penuh kebajikan dalam laku, tepat, mengenal alam semesta, seorang pemimpin yang tak tertandingi manusia. Dia akan mengungkapkan kepada anda kebenaran abadi yang sama, yang saya ajarkan. Dia akan mengkotbahkan agamanya, mulia sifatnya, mulia pada puncaknya dan mulia pada tujuannya. Dia akan mendeklarasikan suatu kehidupan beragama, sepenuhnya sempurna dan murni seperti sekarang saya nyatakan. Murid-muridnya akan berjumlah ribuan sedangkan muridku hanya ratusan”. Ananda bertanya: “Bagaimana kita mengenalnya?” Yang terberkati menjawab: “dia dikenal sebagai Maitreya”. Kata Sansekerta ‘Maitreya’ atau ekuivalen dalam bahasa Pali “Metteyya” berarti mencintai, penuh kasih, penuh belas kasihan dan murah hati. Hal ini juga berarti kebaikan dan keramahan, simpati, dll Maka dalam literatur bahasa Arab,semua kalimat tersebut diatas terwakili dalam satu kalimat bahasa yang disebut : ‘Rahmat’. Seperti yang telah terabadikan dalam Surah Al- Anbiya ini : “Kami tidak mengutus kamu (Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi semua makhluk”. (QS 21:107) Kata ini hampir disebutkan sebanyak 409 kali di Al-Quran. Huruf “Muhammad” juga dieja sebagai “Mahamet” dan berbagai ejaan lain. Kata “Maho” atau “Maha” dalam bahasa Pali dan Sansekerta berarti Agung dan Mulia, dan “Metta” berarti rahmat. Dan dalam bahasa Arab Sendiri Muhammad berarti “Penuh Kasih”. Dengan demikian maka ‘Maitreya’ adalah sama dengan Muhammad. 4. Menurut Sacred Books of the East, volume 11, pg. 36 Maha-Parinibbana Sutta chapter 2 verse 32:
  • 20. 18 “Aku telah memberitakan kebenaran tanpa membuat perbedaan antara doktrin exoteris dan isoteris dalam hal kebenaan, Ananda, Tataghata tidak seperti guru yang memiliki kepalan tertutup yang merahasiakan sesuatu di belakang”. Maka perilaku yang demikian sesuai dengan perilaku Nabi Muhammad yang dalam menyebarkan ajarannya (Al-Quran) tidak ada yang ditutup-tutupi. Semua umat Islam dari rakyat jelata sampai raja menerima ajaran yang sama dan dapat membaca kitab suci yang sama pula secara langsung sampai sekarang. 5.Menurut Sacred Books of the East volume 11 pg. 97 Maha-Parinibbana Sutta Chapter 5 verse 36: “Arahat-Budha memiliki Servitor pada jaman dahulu, seperti Ananda adalah Servitorku sekarang, dan dimasa datang Arahat Budha akan ditemani oleh Servitor juga”. Maka,Nabi Muhammad juga memiliki Servitor yaitu “Anas” yang merupakan anak dari “Malik”. Anas diberikan oleh orang tuanya kepada Nabi Muhammad. Anas bercerita “Ibuku berkata padanya “O, utusan Tuhan, inilah pembantu kecilmu”, Anas melanjutkan “aku melayani Rasul sejak usia 8 tahun dan rasul memanggilku anaknya dan kekasih kecil tersayangnya”. Anas menemani Rasul dalam segenap keadaan baik sakit, gembira,dan masa-masa perang,(umur 11 saat perang uhud dan 16 saat perang hunain), ataupun pada masa damai sampai akhir hayatnya. 4. KITAB SUCI ZOROASTRIAN (Agama Persia) BERITA KEDATANGAN NABI MUHAMMAD DI DALAM KITAB SUCI ZOROASTRIAN (Agama Persia) Dalam Kitab Datasir 14, Berkatalah Susan, Nabi orang Parsi: “Apabila orang-orang Parsi sudah terjerumus dalam budi pekerti yang begitu rendah” maka seorang akan lahir ditanah Arab” yang pengikut-pengikutnya membalikkan takhta kerajaan agama dan segala barang mereka itu. Seseorang yang berkepala batu yang amat berkuasa di Parsi akan dihalaukan. Rumah yang didirikan itu, dimana berhala-berhala banyak terdapat disitu akan disucikan daripada berhala- berhala itu, dan banyak orang-orang akan menjalankan shalatnya dengan menghadap mukanya ke ka’abah. Pengikut-pengikutnya akan menawan kota-kota Persi, Taush dan Bulhuh serta lain-lain tempat besar sekelilingnya. Rakyat akan kacau menjadi satu, dan orang pandai-pandai di tanah Persi akan menggabungkan diri dengannya.”
  • 21. 19 Maka pada tahun 17 Hijrah atau Mei 638 M dibawah pemerintahan Khalifah Umar bin Khaththab,mengarahkan militernya menyerbu Persia, hingga takhta kerajaan Persi jatuh ke tangan pemerintahan Islam. Rajanya yang kejam-melarikan diri ke Asyria .Tepat 29 tahun setelah kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. IV. Al-QUR’AN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI A. Pengertian Definisi atau pengertian al-Quran menurut bahasa dan istilah di atas merupakan kata sepakat antara ulama dan para ahli ushul. Al-Quran diturunkan oleh allah swt sebagai tata aturan bagi kehidupan semua bangsa, petunjuk yang benar untuk semua makhluk, tanda bukti atas kebenaran rasulullah Muhammad saw, dalil yang qot’ie atas kenabian dan risalahnya. Dan sebagai hujjah yang tetap tegak hingga hari kemudian. Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam harus difungsikan dalam kehidupan sehari-hari, agar tidak terjadi kesenjangan antara norma-norma Al-Qur’an dengan sikap dan tingkah laku kaum muslimin pada umumnya serta para ilmuwan muslim pada khususnya. Ilmuwan adalah orang yang memiliki ilmu berasal dari kata ‘ilmi, menurut makna leksikal Arab berarti saintisme, saintifik, terpelajar, kesarjanaan dan akademik. Ciri khusus (karakteristik) seorang ilmuwan adalah : Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan selalu menegakkan keadilan, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Ali Imran (3) ayat 18: “Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, (demikian pula bersaksi) para malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana”. Senantiasa memperhatikan fenomena alam dan dinamika kehidupannya, serta khusyu, tunduk dan takut hanya kepada Allah ‘Azza Wa Jalla’ (QS. Fathir (35) ayat 27 dan 28): “Tidakkah kamu perhatikan bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit, lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada pula yang hitam pekat. Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba- hamba-Nya hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. Senantiasa berdzikir dalam setiap keadaan dan berfikir pada ciptaan Allah SWT di langit dan di bumi untuk kemaslahatan ummat (mengembangkan Imtaq dan Iptek), sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Ali Imran (3) ayat 191:
  • 22. 20 “(yaitu) orang-orang yang senantiasa mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaa langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. B. Fungsi Al-Quran yang Terkait Dengan Saintek Ummat Islam meyakini bahwa agama lslam itu adalah agama Allah yang sempurna. al-Qur’an adalah kitabullah yang berisi petunjuk dan pedoman yang lengkap untuk memimpin seluruh segi kehidupan manusia ke arah kebahagiaan yang hakiki dan abadi. Kita yakini bahwa al-Qur’an juga mengandung ayat-ayat yang dapat dijadikan pedoman (meskipun hanya secara garis besar) dalam pengembangan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi dalam rangka mempertebal keimanan dan meningkatkan kesejahteraan manusia. Al-Quran sebagai petunjuk/pedoman hidup manusia, mengajarkan dasar-dasar dan mengarahkan perkembangan Saintek menuju muaranya yang hakiki. Yaitu yang dapat membawa kemanfaatan dan kemudahan dalam hidup dan kehidupan manusia serta dapat membawa kepada ketaatan dan kepatuhannya kepada Kholiknya. Perkembangan Saintek dewasa ini sangat cepat. Perkembangan menyangkut kebutuhan manusia sehari-hari, sehingga perkembangannya membawa perubahan pola hidup manusia dengan cepat pula. C. Obyek Ilmu Pengetahuan (Sains) Semua makhluk merupakan obyek yang layak untuk diriset. Jumlah makhluk Allah yang tersebar di alam semesta tidak dapat dihitung. Jika masing-masing makhluk tekandung di dalamnya ilmu pengetahuan tentang makhluk itu berarti jumIah ilmu pengetahuan juga tak dapat dihitung. Jika jumlah ilmu pengetahuan yang ada sejak dulu sampai sekarang masih dapat dihitung berarti manusia masih memiliki peluang yang sangar besar untuk memperoleh ilmu pengetahuan baru sebanyak makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. Demikian pula karena teknologi bersifat selalu mengiringi dan mengimbangi terhadap ilmu pengetahuan, maka jumlah teknologi yang perlu ada juga tak dapat dihitung. D. Al-Quran Sebagai Wujud Produk Saintek Allah SWT Al-Quran merupakan produk Saintek Allah yang diturunkan kepada manusia untuk menuntun manusia akan jalur-jalur riset yang perlu ditempuh, sehingga manusia memperoleh hasil yang benar. Di sini fungsi al-Quran sebagai hudan memberikan kecerahan pada akal manusia, sehingga manusia merasa lapang di hadapan Allah yang Maha Luas. Kebenaran hasil riset ini dapat diukur dari kesesuaian antara akal dengan naql. Kerja akal yang sesuai dengan naql ini dapat dikategorikan sebagai ibadah kepada Allah SWT dan sekaligus turut mengisi definisi ijtihad dalam arti umum yang memiliki nilai yang sangat besar sebagaimana yang dikatakan oleh Ali R.A.
  • 23. 21 “Berpikir satu saat lebih baik daripada beribadah selama 1 tahun”. Oleh sebab itu, usaha terus menerus untuk mengkaji al-Quran perlu dilakukan dan bahkan hukumnya menjadi fardlu 'ain bagi setiap ilmuwan yang akan meriset terhadap alam semesta, menciptakan produk teknologi merupakan hasil kerja dari orang-orang yang taat kepada tata tertib al-Quran. Al-Quran juga merupakan sumber permasalahan yang layak untuk diriset. Yang dimaksud di sini bukan al-Qurannya itu sendiri yang diriset, namun permasalahan riset dapat saja muncul setelah orang membaca dan mengkaji al-Quran. Metode ini termasuk jenis induktif. Selain itu Islam juga mempersilakan kepada para periset untuk menggunakan metode deduktif (yang sesungguhnya dalam ayat lain hal ini termasuk juga pada deduksi al-Quran). Oleh sebab itu jika periset merupakan orang yang beriman maka tidak ada masalah untuk menggunakan metode riset, apakah itu induktif atau deduktif. Di atas dijelaskan bahwa al-Quran merupakan karya Allah. Saintek ini dalam tingkatannya dapat dikategorikan sebagai teknologi tingkat I. Teknologi yang diciptakan manusia beriman merupakan derivasi dari teknologi pertama dan disebut sebagai teknologi tingkat II. Ilmuwan tidak beriman menciptakan alat teknologi, dan menempatkannya dalam urutan teknologi tingkat I. Ini merupakan kekeliruan karena akan memberikan akibat lain pada model ilmuwan. Orang yang tak beriman akan mengagungkan teknologi, bersikap arogan dan jika diteruskan akan bermuara kepada penuhanan kepada diri sendiri. Jelaslah bahwa hasil teknologi yang demikian itu tidak dapat dimasukkan dalam wilayah ibadah kepada Allah swT. Firman Allah dalam surat al-A'raf (7) ayat 146: “Aku akan memalingkan orang-orang yang memalingkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dari ayat-ayat-Ku”. Berikut ini beberapa integrasi ayat-ayat al-Quran dalam ilmu Sains dan Teknologi: Ilmu sains dan teknologi dimulai dengan pengembangan Budaya Baca (“Iqra”), kajilah Kitab Bacaan “al-Quran” surah al-Alaq (96): 1-5 Al-Quran diturunkan untuk menjelaskan segala sesuatu (secara global), kajilah QS. ................ (Tibyanu li kulli syain) Penciptaan langit dan bumi tidak main-main/ sia-sia, ada hikmah di antara keduanya, kajilah QS. 21:16, 38:27, 3:190-191. Perintah mengadakan penelitian/mengamati apa yang ada di langit dan di bumi, kajilah QS. Yunus (10):101. Ekosistem alam rusak akibat perbuatan manusia QS. 30:40, ada yang membantah tentang (keesaan) Allah QS. 31:20. Al-Quran mendorong saintis dan teknokrat untuk meneliti, mengamati dan menemukan suatu yang belum pernah ditemukan para ahli sebelumnya, QS. 18:109, 50:6.  Fisika: QS. 13:12, 10:5 kilat, cahaya, sinar dan hisab  Perkapalan: QS. 17:66-67; 42:32-34; 45:12
  • 24. 22  Kelautan QS. 55:19-20; 25:53; 10:22; 38:37; 52:6; 35:12; 24:40; 82:3; 81:6  Awan/ meteorologi& geofisika QS. 2:164  Geografi/geologi QS. 13:3; 21:31; 74:17; 88:19-20; 27:88  Luar angkasa QS. 55:33; 71:15; 6:125.  Teori Big Bang QS. 21:30  Teori Atom QS. 10:61  Embriologi QS. 23:14; 39:6; 52:6  Biologi Laut: -Bangkainya pun halal QS. 5:96, -Ikan QS. 20:77  Orang yang berilmu dapat memahami perumpamaan-perumpamaan dari Allah QS. 29:43.  Astrologi QS. 15:16-18; 85:1; 86:3; 6:97  Pertanian QS. 7:57; 87:2-5; 6:59  Gravitasi QS. 22:65  Perikanan QS. 16:14  Pengairan QS. 67:30; 23:18  Farmasi/obat-obatan QS. 16:68-69  Peternakan QS. 16:66; 24:45  Penciptaan langit tujuh lapis dan seimbang QS. 67:3-4  Penciptaan segala sesuatu dan pertumbuhannya dengan ukuran-ukuran yang tepat QS. 25:2; 15:19  Setelah mempelajari/ mendapatkan ilmu, mengucapkan “AlhamdulilLah” QS. 27:15 E. Fungsi Al-Quran Sebagai Sumber Kebenaran llmiah Allah berfirman dalam al-Quran surat al-Isra’ (17) ayat 105 sebagai berikut: "Dan Kami turunkan al-Quran itu dengan sebenar-benarnya dan aI-Quran itu telah dengan membawa kebenaran. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan." "Dan sungguh kami telah satu kitab (al-Quran) kepada mereka yang kami telah mejelaskannya atas dasar ilmu kami, menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang- orang yang beriman. (QS. al-A’raaf (7): 52)." Dari dua ayat terakhir yang penulis sampaikan di atas dapat ditarik satu kesimpulan yang sangat penting, yaitu bahwa al-Quran itu bagi kita adalah sumber kebenaran ilmiah yang terpercaya dan sempurna. Berbicara tentang sumber kebenaran ilmiah, maka untuk melengkapinya dengan hal-hal yang lebih detail, orang harus menggunakan sumber/ rujukan yang kedua yaitu Hadits Nabi Muhammad SAW. atau as-Sunnah. Adapun as-Sunnah ini tentunya wahyu ilahi juga tetapi susunan redaksinya berasal dari Nabi SAW. sendiri. Susunan atau Hadits yang sahih itu juga merupakan sumber kebenaran ilmiah yang dijamin oleh firman Allah dalam surat Fathir ayat (35) ayat 24:
  • 25. 23 "Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan." Sumber kebenaran ilmiah yang pertama adalah al-Quran, dan yang kedua yaitu as-Sunnah. Namun harus diingat pula bahwa masih ada sumber yang ketiga yaitu alam semesta, atau al-‘Alamin, atau dengan kata yang lebih pendek dan lebih mudah diucapkan, sebut saja al-Kaun atau Sunnatullah. Sumber kebenaran ilmiah yang ketiga ini tentunya tidak kalah pentingnya dengan yang pertama dan yang kedua sehingga tidak boleh diabaikan bahkan harus dipelajari, ditafakkurkan, diobservasi, dan diteliti serta dinalari cermat, akurat dan seksama sebagaimana pula sikap kita terhadap al-Quran dan as-Sunnah. Al-Kaun sebagai sumber ketiga akan memberikan kelengkapan yang detail bagi pemahaman dan penafsiran al- Quran dan as-Sunnah. Jaminan Allah bagi keshahihan sumber yang ketiga atau al-Kaum terdapat pula dalam al-Quran itu sendiri yaitu firman Allah dalam surat ad-Dukhan (44) ayat 38 dan 39 : "Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantaranya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya itu melainkan. Dengan membawa kebenaran (dan tujuan yang benar), tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." Ketiga sumber motivator ummat Islam yaitu al-Quran, as-Sunnah dan Sunnatullah/ al-Kaun (alam semesta atau al-'Alamin) yang bersifat komplementer atau saling melengkapi dan saling menguatkan satu sama lain. Tiga sumber kebenaran ilmiah, atau tiga sumber Islam itu berarti pula sebagai sumber informasi ilmu dan hukum yang lengkap dan benar. Ketahuilah bahwa Islam adalah agama Allah yang serba benar dan serba ilmiah sehingga selayaknya pula tidak dogmatik. Dogma itu adalah pendapat manusia yang tidak berpijak pada tanda bukti kebenaran, jadi tanpa burhan atau hujjah yang haq. Islam/ al-Quran menolak dogma dan menyatakan bahwa tidak ada dogma dalam agama Alah seperti firman-Nya dalam surat al-Baqarah (2) ayat 256 : Tidak ada dogma (paksaan) dalam agama (Islam) ini, sesungguhnya telah jelas berbeda petunjuk yang benar daripada yang sesat. Allah al-Haqqu mewajibkan kepada kita semua agar setiap butir kebenaran yang kita peroleh itu disertai dengan tanda bukti kebenarannya. Tanda bukti kebenaran itu dalam al-Quran disebutkan burhan, atau hujjah , atau ayat, atau bayyinah. Kadang-kadang disebutkan dalil dalam bahasa sehari-hari di kalangan para ulama, Allah berfirman dalam surah An Naml (27) ayat 64: "Tunjukkanlah burhanmu, jika kamu memang benar." Supaya burhan itu terjamin kebenarannya maka hendaknya diambil dari tiga sumber Islam tersebut dengan menggunakan akal sehat yang terlatih dan ahli. Dengan demikian maka kita akan mengenal tiga macam burhan, yaitu Qurani, Burhan Sunnai dan Burhan Kauni.
  • 26. 24 Segala bidang ilmu yang dipelajari manusia, yang biasanya dibagi menjadi empat kelompok besar yaitu syariat agama (lslam), sains, teknologi, dan seni (art), hendaknya ditegakkan atas tiga macam burhan itu, jika ingin terjamin kebenarannya. Dengan demikian maka empat kelompok ilmu itu akan terlihat menyatu dan terpadu menjadi satu kesatuan ilmu yang benar dan utuh (lengkap), katakanlah menjadi integrated knowledge atau ilmu terpadu yang sangat diperlukan oleh seluruh umat manusia. Seluruh ilmu manusia itu akan menjadi Islami dan itulah ilmu yang benar, yang akan membantu menjawab dan menyelesaikan setiap masalah-masalah berikutnya dalam usaha manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya pasti dapat dipecahkan secara sukses dengan menggunakan metode pendekatan terpadu, yaitu aplikasi dari ilmu terpadu itu. Konsepsi tersebut kami yakin sangat penting dan bersifat fundamental karena akan membuahkan kesenangan pikiran (Unifornity of Thaught) dalam diri kita umat yang beriman ini. Dengan konsepsi pengetahuan terpadu itu, secara otomatis ide sekularisasi akan tertutup rapat-rapat sehingga tidak ada jalan untuk masuk ke dalam alam pikiran ummat Islam. Tidak hanya itu, yang lebih penting bagi kita adalah bahwa kita memiliki identitas kita yang sangat mengagungkan yaitu celupan Allah (shibghatullah) seperti firman Allah dalam surat al-Baqarah (2) ayat 138 : "Shibghah (celupan) Allah, dan siapakah yang lebih baih celupannya daripada celupan Allah? Dan hanya kepada-Nya kami menyembah." V. PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUSSALIH YANG SESUNGGUHNYA: GENERASI SAHABAT, TABIIN, DAN TABIITTABIIN) A. Salafussalih Pertama, para ulama ada yang membatasi makna Salaf yaitu hanya para Sahabat Nabi saja. Kedua, di antara mereka ada juga yang berpendapat bahwa Salaf adalah para Sahabat Nabi dan Tabi’in (orang yang berguru kepada Sahabat). Ketiga di antara mereka ada juga yang berkata bahwa Salaf adalah mereka adalah para Sahabat Nabi, Tabi’in, dan Tabi’ut Tabi’in. (Luzumul Jama’ah (hal: 276-277). Dan pendapat yang benar dan masyhur, yang mana sebagian besar ulama ahlussunnah berpendapat adalah pendapat ketiga ini. Sedangkan Yang dimaksud Salaf dari sisi waktu adalah masa utama selama tiga kurun waktu/periode yang telah diberi persaksian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka itulah yang berada di tiga kurun/periode, yaitu para sahabat, Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in.
  • 27. 25 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, «‫رر‬‫ي‬‫ل‬‫خ‬ ‫ل‬ ‫ان‬‫ل‬‫ن‬ ‫ا‬ ‫ي‬‫ل‬‫ن‬‫ر‬‫ر‬‫ل‬‫ق‬، ‫ل‬‫م‬َّ ‫ينل‬‫ل‬‫ذ‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫ر‬‫م‬‫له‬‫ن‬‫و‬‫ل‬‫ل‬‫ي‬، ‫ل‬‫م‬َّ ‫ينل‬‫ل‬‫ذ‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫ر‬‫م‬‫له‬‫ن‬‫و‬‫ل‬‫ل‬‫ي‬» Artinya,“Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian manusia yang hidup pada masa berikutnya, kemudian manusia yang hidup pada masa berikutnya.” (HR. Bukhari (2652), Muslim (2533)) Maka dari itu, setiap orang yang mengikuti jalan mereka (para salaf as shalih), dan menempuh sesuai manhaj/metode mereka, maka dia termasuk salafy, karena menisbatkan/menyandarkan kepada mereka (Salafusshalih). Wallahuta'ala'alam. B. Sahabat a) Pengertian Kata sahabat menurut lughah jamak dari sahib artinya yang menyertai. Menurut para ulama yang disebut "sahabat" adalah orang yang bertemu dengan Nabi SAW dalam keadaan beriman dan meninggal dunia sebagai pemeluk Islam. Maka, orang yang bertemu dengan Nabi sedang dia belum memeluk agama Islam, maka tidaklah dipandang sahabat. Orang yang menemui masa Nabi dan beriman kepadanya tetapi tidak menjumpainya, seperti Najasi, atau menjumpai Nabi setelah Nabi wafat, seperti Abu Dzu'aib, yang pergi dari rumahnya setelah ia beriman untuk menjumpai Nabi di Madinah. Setiba di Madinah, Nabi telah wafat. Maka, baik Najasi dan Abu Dzu'aib, mereka berdua termasuk sahabat Nabi. Ditandaskan oleh al-Hafidl, bahwa pendapat yang paling shahih yang telah diketemukannya bahwa arti sahabat adalah orang yang berjumpa dengan Nabi dalam keadaan dia beriman dan meninggal dalam islam, baik lama ia bergaul dengan Nabi atau tidak, baik dia turut berperang bersama Nabi atau tidak, baik dia dapat melihat Nabi meskipun tidak dalam satu majelis dengan Nabi, atau dia tidak dapat melihat Nabi karena buta. Menurut Usman ibnu Shalih, yang dikatakan sahabat adalah orang yang menemui masa Nabi, walaupun dia tidak dapat melihat Nabi dan ia memeluk Islam semasa Nabi masih hidup. Terdapat 3 syarat yang wajib yang perlu diambil kira sebelum seseorang itu layak digelar sebagai sahabat nabi iaitu, seseorang yang hidup di zaman baginda dan bersua muka atau mendengar suara baginda (kerana terdapat beberapa sahabat baginda yang buta). Kedua, mereka yang beriman dengan baginda iaitu mereka yang percaya dengan kenabian baginda. Yang terakhir ialah mereka yang mati dalam Islam kerana terdapat beberapa orang yang hidup dan bersua dengan baginda serta beriman dengan baginda tetapi murtad setelah kewafatan baginda. b) Orang-orang yang diberi gelar sahabat nabi
  • 28. 26 Abbad ibn Bishr Abdullah ibn Abbas Abdullah ibn Amru Abdullah ibn Hudhafah As-Sahmi Abdullah ibn Jahsy Abdullah ibn Mas'ud Abdullah ibn Rawahah Abdullah ibn Salam Abdullah ibn Umar Abdullah ibn Umm Maktum Abdullah ibn Zubair Abdur Rahman ibn Auf Abu Ayyub al-Ansari Abu Dzar al-Ghifari Abu Musa Al-Asya'ari Abu Hurairah Abu Said Al-Khudri Abu Sufyan ibn Al-Harits Abu Ubaidah Al-Jarrah Abu Darda' Abul As ibn ar-Rabiah Adi ibn Hatim Ammar ibn Yasir Amru Al-Ash Amr ibn Jamuh Anas ibn Malik al-Ansari An-Nuayman bin Amr At-Tufail ibn Amr ad-Dawsi Aqil ibn Abi Thalib Asma binti Abu Bakar Barakah Bara' ibn Malik al-Ansari Bilal bin Rabah Fairuz Ad-Dailami Habib ibn Zaid al-Ansari Hanzalah ibn Abu Umayr Hajar ibn Adi Hakim ibn Hazm Hamzah bin Abdul Muttalib Harits ibn Abdul Muthalib Muaz ibn Jabal Muawiyah ibn Abu Sufyan Muhammad ibn Maslamah Mus'ab ibn Umair Nu'man ibn Muqarrin Nu'man ibn Basyir Nuaim ibn Mas'ud Rabiah bin Ka'ab Ramlah binti Abu Sufyan Rumaysa binti Milhan Sa'ad ibn Abi Waqqas Sa'ad bin Ubadah Sa'ad ibn Muaz Said ibn Amir al-Jumahi Said ibn Zayd Salim Maula Abi Huzaifah Salman Al-Farisi Suhaib Ar-Rumi Suhail ibn Amr Talhah ibn Ubaidillah Thabit ibn Qais Thumamah ibn Uthal Ubaidah al-Harits Ubay ibn Ka'ab Umair ibn Sa'ad al-Ansari Umair ibn Wahab Umar Al-Khattab Ummu Salamah Uqbah ibn Amir Usamah ibn Zaid Utbah ibn Ghazwan Zayd ibn Khatab Zaid ibn Harithah Zaid ibn Thabit Zubair ibn Awwam dll C. Tabiin a) Pengertian
  • 29. 27 Tabiin atau Tabi'in (bahasa Arab: ‫عوه‬ ‫تاب‬ ‫ا‬, har. 'pengikut'), adalah orang Islam awal yang masa hidupnya ketika atau setelah masa hidup Nabi Muhammad namun tidak mengalami bertemu dengan Nabi Muhammad. Usia mereka rata-rata lebih muda dari sahabat nabi, bahkan ada yang masih anak-anak atau remaja pada masa sahabat masih hidup. Tabiin merupakan murid sahabat nabi. Masa tabiin dimulai sejak wafatnya sahabat nabi terakhir, Abu Thufail al- Laitsi, pada tahun 100 H (735 M) di kota Makkah; dan berakhir dengan wafatnya Tabiin terakhir, Khalaf bin Khulaifat, pada tahun 181 H (812 M).[1] b) Tingkatan Tabiin Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam karyanya Taqrib at-Tahdzib membagi para tabiin menjadi empat tingkatan berdasarkan usia dan sumber periwayatannya, yaitu:  Para tabiin kelompok utama/senior (kibar at-tabi'in), yang telah wafat sekitar tahun 95 H/713 M. Mereka seangkatan dengan Said bin al-Musayyab (lahir 13 H - wafat 94 H),  Para tabiin kelompok pertengahan (al-wustha min at-tabi'in), yang telah wafat sekitar tahun 110 H/728 M. Mereka seangkatan dengan Al-Hasan al- Bashri (lahir 21 H - wafat 110 H) dan Muhammad bin Sirin (lahir 33 H - wafat 110 H),  Para tabiin kelompok muda (shighar at-tabi'in) yang kebanyakan meriwayatkan hadis dari para tabiin tertua, yang telah wafat sekitar tahun 125 H/742 M. Mereka seangkatan dengan Qatadah bin Da'amah (lahir 61 H - wafat 118 H) dan Ibnu Syihab az-Zuhri (lahir 58 H - wafat 124 H),  Para tabiin kelompok termuda yang kemungkinan masih berjumpa dengan para sahabat nabi dan para tabiin tertua walau tidak meriwayatkan hadis dari sahabat nabi, yang telah wafat sekitar tahun 150 H/767 M. Mereka seangkatan dengan Sulaiman bin Mihran al-A'masy (lahir 61 H - wafat 148 H) Mayoritas ulama penulis biografi para periwayat hadis (asma ar-rijal) juga membagi para tabiin menjadi tiga tingkatan berdasarkan Sahabat Nabi yang menjadi guru mereka, yaitu: 1. Para tabiin yang menjadi murid para sahabat yang masuk Islam sebelum peristiwa Fathu Makkah, 2. Para tabiin yang menjadi murid para Sahabat yang masuk Islam setelah peristiwa Fathu Makkah, 3. Para tabiin yang menjadi murid para Sahabat yang belum berusia dewasa ketika Nabi Muhammad saw. wafat. c) Tokoh-Tokoh Tabiin  Abdullah bin Muhammad bin al-Hanafiyah  Abubakar bin Abdurrahman  Abu Muslim al-Khaulani  Abu Hanifah
  • 30. 28  Abu Ja'far al-Madani  Ahnaf bin Qais  Ali bin Abdullah  Ali bin Husain  'Alqamah bin Qais  Al-Qasim bin Muhammad  Atha bin Abi Rabah  Hammam bin Munabbih  Hasan bin Muhammad bin al-Hanafiyah  Hasan al-Bashri  Ibnu Abi Mulaikah  Ibnu Juraij  Ibnu Katsir al-Makki  Ibnu Syihab az-Zuhri  Ibnu Sirin  Ja'far ash-Shadiq  Dll. D. Tabi'ut tabi'in a) Pengertian Tabi'ut Tabi'in atau Atbaut Tabi'in (bahasa Arab: ‫تابعين‬ ‫ا‬ ‫)تابع‬ adalah generasi setelah Tabi'in, artinya pengikut Tabi'in, adalah orang Islam teman sepergaulan dengan para Tabi'in dan tidak mengalami masa hidup Sahabat Nabi. Tabi'ut Tabi'in adalah di antara tiga kurun generasi terbaik dalam sejarah manusia, setelah Tabi'in dan Shahabat. Tabi'ut Tabi'in disebut juga murid Tabi'in. Menurut banyak literatur Hadis: Tabi'ut Tabi'in adalah orang Islam dewasa yang pernah bertemu atau berguru pada Tabi'in dan sampai wafatnya beragama Islam. Dan ada juga yang menulis bahwa Tabi'in yang ditemui harus masih dalam keadaan sehat ingatannya. Karena Tabi'in yang terakhir wafat sekitar 110-120 Hijriah. Tabi'in sendiri serupa seperti definisi di atas hanya saja mereka bertemu dengan Sahabat. Sahabat yang terakhir wafat sekitar 80-90 Hijriah. b) Ulama-Ulama Tabi’ut Tabi’in 1. Malik bin Anas 2. Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i 3. Ahmad bin Hanbal 4. Sufyan ats-Tsauri (97–161 H) 5. Sufyan bin Uyainah (107-198 H) 6. Al-Auza'i (w. 158 H) 7. Laits bin Sa'ad 8. Abdullah bin Al-Mubarak 9. Waki' 10. Abdurrahman bin Mahdi
  • 31. 29 11. Yahya bin Said Al-Qathan 12. Yahya bin Ma'in 13. Ali bin Al-Madini Daftar Pustaka Dannil Roikhan.2021.” Pengertian, Konsep, Serta Dalil-Dalil Tentang Istidroj”. Diakses pada 8 Oktober 2021 pukul 08.17 https://issuu.com/dannilroikhan/docs/artikel_agama_islam/s/12452856 Hisyam Umar.2014.” Istidraj (memperdaya) (7 ayat)”. Diakses pada 8 Oktober pukul 08.55 https://sayahafiz.com/index/7/IMAN/5109/Istidraj%20(memperdaya).html Kanjeng Sepuh.2019.” Kenabian Muhammad SAW Telah Diramalkan dalam Kitab Weda”. Diakses pada 8 Oktober 2021 12.48 https://www.steikassi.ac.id/berita/detail/kenabian-muhammad-saw-telah-diramalkan- dalam-kitab-weda Kelana Delapan.2013.” BERITA KEDATANGAN NABI MUHAMMAD TERTULIS DALAM KITAB SUCI WEDHA, BUDHA , PERSI DAN INJIL”. Diakses pada 8 Oktober pukul 13.35 https://kelanadelapanpenjuruangin.wordpress.com/2013/08/28/berita-kedatangan- nabi-muhammad-tertulis-dalam-kitab-suci-wedhabudha-persi-dan-injil/ Anon Drag.2019.” Peranan Al-Quran Sebagai Sumber Utama Dalam Sains , Teknologi dan Kejuruteraan”. Diakses pada 9 Oktober 2021 pukul 08.15 https://dkm2astkdi2015k1.blogspot.com/ https://blendist.blogspot.com/2015/02/al-quran-dalam-pengembangan-sains-dan- teknologi.html https://ms.m.wikipedia.org/wiki/Sahabat_nabi https://id.wikipedia.org/wiki/Tabiin https://id.wikipedia.org/wiki/Tabi%27ut_tabi%27in https://kumparan.com/berita-hari-ini/hadits-qudsi-istilah-lain-dan-perbedaannya- dengan-alquran-1uwCNYWoDZ7/full https://ulumqurankuin.blogspot.com/2010/03/wahyu_13.html
  • 32. 30