4. Next
Sejarah berdirinya Dinasti Umayyah berasal dari nama Umayyah bin ‘Abdul Syams bin Abdul
Manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin kabilah Quraisy pada zaman jahiliyah.
Bani Umayyah baru masuk agama Islam pada fathul Makkah. Memasuki tahun ke 40 H/660 M,
Pertikaian politik terjadi dikalangan umat Islam, puncaknya adalah ketika terbunuhnya Khalifah
Ali bin Abi Thalib.
Setelah khalifah terbunuh, umat Islam di wilayah Iraq mengangkat al-Hasan putra tertua Ali
sebagai khalifah yang sah. Sementara itu Mu’awiyah bin Abi Sufyan sebagi gubernur propinsi
Suriah (Damaskus) juga menobatkan dirinya sebagai Khalifah.
Namun karena Hasan ternyata lemah sementara Mu’awiyah bin Abi Sufyan bertambah kuat,
maka Hasan bin Ali menyerahkan pemerintahannya kepada Mu’awiyyah bin Abi Sufyan.
Mu'awiyah merupakan pendiri dinasti Bani Umayyah.
Karier politik Mu'awiyah mulai meningkat pada masa pemerintahan Umar bin Khattab. Setelah
kematian Yazid bin Abu Sufyan pada peperangan Yarmuk, Mu'awiyah diangkat menjadi kepala di
sebuah kota di Syria. Karena sukses memimpinya, menjadi gubernur Syria oleh khalifah Umar.
Mu'awiyah selama menjabat sebagai gubernur Syria, giat melancarkan perluasan wilayah
kekuasaan Islam sampai perbatasan wilayah kekuasaan Bizantine. Pada masa pemerintahan
khalifah Ali Ibn Abu Thalib, Mu'awiyah terlibat konflik dengan khalifah Ali untuk
mempertahankan kedudukannya sebagai gubernur Syria.
Sejak saat itu Mu'awiyah mulai berambisi untuk menjadi khalifah dengan mendirikan dinasti
Umayyah. Setelah menurunkan Hasan Ibn Ali, Mu'awiyah menjadi penguasa seluruh imperium
Islam,dan menaklukan Afrika Utara merupakan peristiwa penting dan bersejarah selama masa
kekuasaannya.
5. Selama 92 tahun Bani Umayyah I berdiri dapat di
bagi menjadi beberapa fase pemerintahan, yaitu :…
Fase-Fase pemerintahan Bani
Umayyah 1 di Damaskus
A B C
6. Fase berdiri atau fase pembentukan dan
pembinaan
Sampai pemerintahan Walid bin Abdul Malik Khalifah ke-6 katika Islam masuk Eropa atau Andalusia
yang di bawa Thariq bin Ziyad tahun 711 M. Pada masa ini perluasan wilayah berjalan sangat pesat,
Islam masuk sampai wilayah-wilayah pelosok di empat benua : Asia, Afrika, Eropa dan Amerika.
Wilayah di Imperium-imperium besar : Yunani, Romawi, Persia dan Gothia banyak yang takluk pada
Islam dengan membayar upeti yang besar. Khusus Imperium besar Yunani pada saat itu telah lemah
dan semua wilayah telah di kuasai oleh imperium yang baru muncul yaitu Islam Bani Umayyah I.
Back
7. FASE KEMAJUAN Di mulai dari masa Khalifah ke-7 Sulaiman bin Abdul Malik
sampai masa Umar bin Abdul Aziz Khalifah yang ke-8 dari
pemerintahan Bani Umayyah I Damaskus. Pada fase ini Islam
telah berkembang hampir di penjuru dunia, seperti dari wilayah
Asia tenggara sampai Asia Timur jauh dari Afrika Utara sampai
Andalusia dan dari India sampai Persia. Pada fase ke-2 ini
perluasan wilayah Islam tetap berjalan dengan lancar, banyak
wilayah baru yang di taklukkan, akan tetapi perhatian pemerintah
di arahkan penuh pada pengembangan peradaban ilmu dan
administrasi pemerintahan. Pemerintahan Bani Umayyah sedang
membangun pusat-pusat kota menjadi kota satelit yang indah,
masjid dan istana di bangun dalam kualitas yang baik, serta pada
fase ini penemuan mata uang sebagai alat pembayaran telah
berjalan dengan pesat. Pada fase ini telah bisa menbentuk
peradaban yang berkualitas. Di antaranya adalah :
• Ilmu pengetahuan (Qiraat, Nahwu & Balaghah, Tafsir, Hadis &
Sejarah)
• Bangunan fisik (Istana, Masjid, Irigasi dan jembatan)
• Fasilitas pendidikan (kuttab, halaqah di masjid dan majelis
munadarah)
• Departemaen pemerintahan (nidhamul maal = keuangan, siasy
= politik, harby = keamanan, idary = administrasi, Qadi =
hukum, jawatan pos, pengawal istana, ketentaraan, sekretaris
& pengantar surat.
Back
8. FASE LEMAH SAMPAI
RUNTUH
Fase ini di mulai dari masa kekuasaan Yazid bin Abdul Malik khlifah ke-9
yang tidak bisa mengendalikan pemerintahan seperti kedua kakaknya
Walid dan Sulaiman. Pada saat di angkat menjadi khalifah banyak
terjadi pemberontakan dan Yazid tidak dapat mengendalikan
pemberonteken-pemberonteken tersebut. Puncaknya adalah terjadinya
pengangkatan dua khalifah dalam satu tahun berjalan yaitu Yazid bin
Walid dan Ibrahim bin Walid. Karena hal tersebut masayarakat merasa
marah, benci dan kecewa kepada pemerintahan sehingga hal tersebut
menjadi faktor lemahnya pemerintehan Bani Umayyah I. Sistem monarki
yang di pakai dalam proses peralihan kepemimpinan ikut memperparah
kelemahan Bani Umayyah. Akibat dari sistem monarki juga dapat
memberi peluang kepada pitra mahkota untuk melakukan
penyelewengan kekuasaan.
Lemahnya Bani Umayyah pada fase ini terjadi hampir di seluruh wilayah
Bani Umayyah. Sementara itu di luar kekuasaan Bani Umayyah sedang
berkembang kekuasaan baru seperti Abbasiyah, Fatimiyah dan
Thohiriyah. Peperangan terjadi antara Abbasiyah dan Bani Umayyah
atau di sebut dengan perang Al-Zab, dan pada akhirnya yang
memenangkan pertempuran adalah Abbasiyah. Maka berakhirlah masa
kekuasaan Bani Umayyah I pada tahun 132 H/750 M.
9.
10. 1. Sikap keberanian dan kesungguhan serta istiqomah Mu’awiyah bin
abi sufyan di dalam memperjuangkan kebenaran [pada saat
memproklamirkan berdiri Bani Umayyah 1
2. Sikap cerdas dan strategis Mu’awiyah bin abi sufyan ketika
memperluas wilayah islam. Tiga wilayah yang hendak dikuasai oleh
Mu’awiyah yang sangat strategis dan subur yaitu, India, Byzantium
dan Afrika utara