perkembangan larva

1. Telur dan Larva

3. Egg and Larva Fish
07/01/2016 FITILALA 3

4. Komponen telur ikan:
 Air: 67,9 dan 52,7% pada telur ikan plaice dan
trout yang baru dibuahi, atau 92% setelah hidrasi
pada telur ikan plaice
 Lemak (0,8% pada Mystus vittatus dan 34,5%
pada Mugil corsula)
 Asam nukleat (mengandung DNA dan RNA yang
tingg)
 Protein (protein kuning telur)
 Komponen non protein (lipida, pigmen, vitamin,
molekul organik)
07/01/2016 4FITILALA

5. Telur planktonis vs
demersal/menempel
Karaketeristik Telur Planktonis Telur Demersal/menempel
Habitat/biota Ikan Laut Ikan Air Tawar
Keberaadaan Kolom air Substrat atau dasar
Kandungan Air Tinggi (> 90% dari bobot
basah), mengapung
Rendah (55-85% dari bobot basah)
Berat jenis 1,0 1,55
Penampakan Sangat transparan Yolk optically-nya lebih pekat
Chorion Tipis Tebal
Diameter telur Lebih kecil Lebih besar
Perlindungan dari
predator
Melalui transparansi, dispersi Dengan cara menempel pada
substrat, parental care
Larva yang
menetas
Lebih kecil, kurang
berkembang
Lebih besar, lebih berkembang
07/01/2016 5FITILALA

6. 07/01/2016 FITILALA 6

7. 7
Pembuahan

8. Pembelahan I (stadia 2 sel)
Pembelahan II (Stadia 4 sel)
Pembelahan III (stadia 8 sel)
Pembelahan IV (stadia 16 sel
Morula Awal (stadia 32 sel)-Akhir
Blastula Awal-Akhir
Gastrula Awal-Tengah-Akhir
Organogenesis
Pergerakan Embryo-Menetas
-Pembentukan notokorda
-Pembentukan mata
-Pembentukan bakal jantung
-Pembentukan somit
-Pembentukan lipatan sirip
-Jantung berdenyut
07/01/2016 8FITILALA

9. 07/01/2016 FITILALA 9

10. 10

11. Contoh larva normal dan
abnormal
07/01/2016 FITILALA 11

12. 07/01/2016 FITILALA 12

13. 07/01/2016 FITILALA 13

14. 07/01/2016 FITILALA 14

15. Perkembangan larva
 Waktu singkat dan cepat
 Diferensiasi tinggi
 Pertumbuhan cepat
 Konsumsi O2 tinggi
 Lemah sehingga gampang diserang
 Kematian tinggi
07/01/2016 15FITILALA

16. Perkembangan
Perkembangan
Perkembangan
07/01/2016 16FITILALA

17. Perkembanga
n larva
 Mulut sudah terbentuk
 Mata berpigmen
 Usus terbentuk
 Anus terbuka
 Sirip dada
memanjang
 Pigmen badan
 Pertumbuhan badan
07/01/2016 17FITILALA

18. Fase kritis larva pada saat awal eksternal
feeding: point of no return

19. Jenis larva ?
07/01/2016 FITILALA 19

20. 07/01/2016 FITILALA 20

21. 07/01/2016 FITILALA 21

22. 07/01/2016 FITILALA 22

23. 07/01/2016 FITILALA 23

24. 07/01/2016 FITILALA 24

25. 07/01/2016 FITILALA 25

26. Pengaruh lingkungan terhadap
perkembangan telur
26

27. Pengaruh lingkungan terhadap
penetasan telur ikan laut
 Suhu (suhu rendah: lambat menetas)
 Salinitas (salibnitas rendah: menetas
lambat
 Oksigen (penurunan oksigen: lambat
menetas
 Cahaya
 pH (pH rendah: lambat menetas
 Polusi
07/01/2016 27FITILALA

28. 07/01/2016 FITILALA 28

29. 07/01/2016 FITILALA 29

30. 07/01/2016 FITILALA 30

31. Larva awal: telur kecil larva kurang
berkembang, telur besar larva lebih
berkembang
31

32. Kriteria
 Adanya dan posisi oil globule
 Ukuran kuning telur
 Melanofora
 Bakal sirip
32

33. E eye, M oil globule, Y yolk sac, G gall bladder, I intestine,
N notocorda, O muscle, C caudal, A anal
A
07/01/2016 33FITILALA

34. Preflexion-flexion
07/01/2016 34FITILALA
KT diserap
cepat
NC lurus
Fin-fold
tereduksi
Pectoral fin
berdiferensiasi
Perkembangan
caudal fin

35. Larva ikan kerapu bebek
mempunyai asesoris
berupa perpanjangan sirip
dada dan perut
07/01/2016 35FITILALA

36. Periode Kritis dalam Masa Embryonik
(Coregonid, salmonid, Cyprinus carpio)
 Fertilisasi
 Cleavage
 Permulaan Gastrulasi
 Pembentukan Bakal Ekor
 Penetasan
 Permulaan Eksternal Feeding