Mengapa ada orang yang mampu terus berjalan meski cobaan menghantamnya bertubi
Bagaimana cara menemukan dan merumuskan masalah sebelum melakukan penelitian tindakan
1. „‟BAGAIMANA CARA MENEMUKAN DAN MERUMUSKAN MASALAH
SEBELUM MELAKUKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS‟‟
Seseorang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan akan terdorong untuk melakukan
penelitian jika ia menemukan masalah. Bagaimana ia menemukan dan merumuskan masalah
sebelum melakaukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Pertanyaan yang tampaknya sepele ini ternyata tidak selalu mudah dijawab dan tidak heran
kalua para peneliti menamakan bahwa perumusan masalah merupakan jantung penelitian.
Uraian berikut membahas perumusan masalah yang terdiri atas tahapan mengidentifikasi
masalah, memfokuskan, dan merumuskan masalah.
1. Mengidentifikasi Masalah.
Di bidang ilmu apa pun, tak terkecuali pendidikan, masalah selalu ada dan tak
terhitung jumlahnya. Namun anehnya tidak semua orang menyadarinya dan tak jarang
mengalami kesulitan untuk menemukan masalah yang akan ditelitinya.
Apakah yang dimaksud dengan masalah? Dalam arti luas, masalah sebenarnya
adalah semua pertanyaan yang membutuhkan jawaban.
Walaupun masalah merupakan titik tolak untuk melakukan penelitian, tidk
semua masalah dapat dijadikan objek untuk diteliti dan hal ini dapat diketahui dari
karakteristik masalah itu sendiri. Sebagai pedoman ada tiga karekteristik yang perlu
diperhatikan dalam mengidentifikasi masalah . Pertama, adalah masalah tersebut
“layak teliti”.
Artinya layak teliti di sini adalah pengkajian terhadap masalah tersebutdapat
dilakukan dengan cara yang terukur secara empiris melalui pengumpulan dan
pengolahan data. Karakteristi kedua, sifat dari masalah tersebut, yakni mempunyai
2. nilai teoritis dan praktis. Suatu masalah penelitian yang baik pada hakekatnya dapat
memperbaiki praktik atau penyelenggaraan pendidikan.
Kita dapat menguji masalah tersebut dengan pertanyaan apakah dampaknya
apabila masalah tersebut terpecahkan.
Apabila jawabannya adalah : “orang tak akan peduli”, maka itu suatu indikasi
bahwa kita perlu mencari masalah yang lebih bermakna untuk diteliti. Karakteristik
ketiga, adalah realistis. Pengertian realistis di sini sangat luas, antara lain meliputi
ketergantungan kita dalam hal kedalaman bekal konsep serta ketersediaan waktu,
tenaga dan biaya
2. Memfokuskan Masalah.
Apabila kita telah melakukan identifikasi masalah dengan menggunakan
pedoman berupa kriteri-kriteria di atas, ada kemungkinan mendapatkan banyak
masalah yang layak untuk diteliti. Sedikit banyaknya masalah yang dapat diperoleh
terganrung kepekaan kita menangkap aspek-aspek atau pernik-pernik yang terdapat di
dunia pendidikan itu sendiri.
Suatu masalah yang bersifat terlalu umum dan banyak jumlahnya kelak akan
menyulitkan kita sendiri apabila masalah tersebut tidak difokuskan sejal awal.
Pengertian memfokuskan di sini adalah memilih dn menentukan masalah yang
diminati dan menguraikan masalah yang terlalu umum tersebut menjadi masalah yang
spesifik. Jika ini tidak dilakukan akan merepotkan diri sendiri karena topik yang
hendak diuji akan melebarke mana-mana.
3. Merumuskan Masalah.
Dalam perumusan masalah, satu hal yang perlu diperhatikan adalah rumusan
tersebut hendaknya jelas dan opersional sehinggan tidak terbuka peluang terjadinya
salah tafsir jika rumusan tersebut dibaca orang lain.
Masalah tersebut hendaknya dirumuskan dengan menggunakan kaidah tata
bahasa yang baku sehinggan bebas dari kesalahan tata bahasa. Seseorang dapat
3. merumuskan masalah yang hendak ditelitinya dengan jelas apabila ia menguasai
pengetahuan pada bidang yang ingin ia teliti.
Terima kasih semoga bermanfaat…