SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
Nama : Puput Pamela
NPM : 19170005
Program Studi Bimbingan Konseling
Universitas Riau Kepulauan Batam
Psikologi Perkembangan II
TEORI :
Perkembangan Seksual pada
Remaja dan Alasan
Berpacaran Selama Remaja
Perkembangan Seks Pada Remaja
Pada proses kematangan seks, sama halnya seperti
aspek perkembangan lainnya akan terlihat juga adanya
perbedaan-perbedaan individu dalam hal saat permulaan
mulainya perubahan dan lamanya proses.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh remaja
itu, sebenarnya merupakan akibat dari berfungsinya
kelenjar-kelenjar seks dalam dalam tubuh yang disertai
dengan kematangan alat-alat seks atau yang lazim
dikenal dengan sebutan organ reproduksi.
Menurut Gunarsa (2007), Surtiretna (2001),
Perry & Potter (2005) dan Kozier (2004)
perkembangan seks pada remaja adalah
sebagai berikut:
A. Remaja putri Pada anak perempuan sekitar
umur 9 sampai 11 tahun sudah mulai timbul tanda-
tanda pertama kematangan seks yakni pembesaran
payudara dan pinggul. Sesudah itu baru mulai
pertumbuhan rambut di daerah kemaluan bagian
luar dan ketiak. Suaranya berubah merdu, kulit
bertambah bagus dan halus
Kadar estrogen yang meningkat mempengaruhi
genital. Uterus mulai membesar, dan terjadi
peningkatan lubrikasi vaginal. Menarche atau
kedatangan haid untuk pertama kalinya, pada
umumnya akan timbul setelah memuncaknya
percepatan pertumbuhan
Umur tercapainya menarche tidak sama bagi
semua remaja putri. Menarche dapat terjadi
pada usia 8 tahun dan tidak sampai usia 16
tahun atau lebih. Dengan timbulnya haid
pertama belum berarti bahwa perlengkapan alat
berkembangbiak sudah sempurna.
B. Remaja putra Proses kematangan seks pada
remaja putra mulai antara 11 dan 15 tahun,
dengan umur rata-rata 13 dan 14 tahun. Proses
ini dimulai dengan pertumbuhan buah pelir dan
zakar. Tumbuhnya rambut di daerah alat
kelamin luar lebih lambat. Percepatan
pertumbuhan buah pelir terjadi kira-kira
bersamaan dengan percepatan penambahan
tinggi badan. Baru setahun kemudian mulai penambahan
panjang alat kelamin bagian luar atau penis,
testis, prostat, dan vesikula seminalis yang
dipengaruhi oleh peningkatan kadar
testosterone dalam tubuh. Remaja putra mulai
mempunyai kumis dan jenggot, bulu-bulu
mulai tumbuh di ketiak dan daerah kelamin.
Dengan membesarnya tulang di leher bagian
depan (jakun), suara mereka berubah menjadi
pecah dan parau, karena tali-tali suara di
kerongkongan mereka sedang mengalami
penyesuaian menjadi suara orang dewasa,
demikian juga bidang bahunya menjadi lebih
besar ketimbang pinggangnya. Di samping
perubahan suara ada pula remaja pria yang
mengalami penumbuhan atau penebalan rambut
di dada.
Menurut Hurlock (1999) dorongan
seksual dipengaruhi oleh :
a. Faktor internal, yaitu stimulus yang berasal
dari dalam diri individu yang berupa
bekerjanya hormon-hormon alat reproduksi
sehingga menimbulkan dorongan seksual pada
individu yang bersangkutan dan hal ini
menuntut untuk segera dipuaskan.
b. Faktor eksternal, yaitu stimulus yang berasal
dari luar individu yang menimbulkan dorongan
seksual sehingga memunculkan perilaku
seksual. Stimulus eksternal tersebut dapat
diperoleh melalui pengalaman kencan,
informasi mengenai seksualitas, diskusi dengan
teman, pengalaman masturbasi, pengaruh orang
dewasa serta pengaruh buku-buku bacaan dan
tontonan porno.
Tugas Perkembangan Remaja
Setiap tahap perkembangan akan terdapat
tantangan dan kesulitan-kesulitan yang
membutuhkan suatu ketrampilan untuk
mengatasinya (Santrock, 2009). Manakala
Haditono, Monk, dan Knoer (1994) berpendapat
bahwa pada masa remaja, mereka dihadapkan
pada dua tugas utama, yaitu; mencapai ukuran
kebebasan atau kemandirian dari orangtua dan
membentuk identitas untuk tercapainya integrasi
diri dan kematangan pribadi.
Kebebasan dan ketergantungan
Pada masa remaja sering terjadi adanya
kesenjangan & konflik antara remaja
dengan orang tuanya. Pada saat itu ikatan
emosional menjadi berkurang dan remaja
sangat membutuhkan kebebasan emosional
dari orangtua, misalnya dalam hal memilih
teman ataupun aktifitas. Sifat remaja yang
ingin memperoleh kebebasan emosional dan
sementara orangtua yang masih ingin
mengawasi dan melindungi anaknya dapat
menimbulkan konflik diantara mereka.
Pembentukan Identitas Diri
Proses pembentukan identitas diri adalah
merupakan proses yang panjang dan kompleks,
yang membutuhkan kontinuitas dari masa lalu,
sekarang dan yang akan datang dari kehidupan
individu dan hal ini akan membentuk kerangka
berpikir untuk mengorganisasikan dan
mengintegrasikan perilaku ke dalam berbagai
bidang kehidupan (Rice, 2012).
a. Sumber-sumber Pembentukan Identitas Diri
Sumber-sumber yang dapat mempengaruhi
pembentukan identitas diri adalah lingkungan
sosial, dimana remaja tumbuh dan berkembang
seperti keluarga dan tetangga yang merupakan
lingkungan masa kecil, juga kelompok-
kelompok yang terbentuk ketika mereka
memasuki masa remaja, misalnya kelompok
agama atau kelompok yang mendasarkan pada
kesamaan minat tertentu
b. Macam - macam Keadaan dalam
Pembentukan Identitas Diri Berdasarkan pada
teori Erikson, terdapat empat keadaan atau
status yang berbedabeda dalam pembentukan
identitas. Dia berpendapat bahwa
perkembangan identitas itu terjadi selain dari
mencari aktif (eksplorasi) yang oleh Erikson
disebut sebagai krisis identitas, juga tergantung
dari adanya commitments terhadap sejumlah
pilihan-pilihan seperti sistem nilai atau rencana
hari depan.
Tugas Perkembangan Masa Remaja
Usia remaja ditandai dengan tugas-tugas perkembangan
yang harus diselesaikan diantaranya; memperluas
hubungan antar pribadi dan berkomunikasi secara lebih
dewasa, memperoleh peranan sosial, menerima keadaan
tubuhnya dan menggunakan secara efektif, memperoleh
kebebasan emosional dari orangtua, mencapai kepastian
akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri, memiliki
dan mempersiapkan diri untuk suatu pekerjaan,
mempersiapkan diri untuk perkawinan dan kehidupan
berkeluarga dan mengembangkan dan membentuk
konsep-konsep moral.
Sikap dan Perilaku Seksual
Seksualitas remaja merujuk kepada perasaan
seksual, perilaku dan perkembangan pada remaja
dan merupakan tahap seksualitas manusia
(Zastrow dan Kirst-Ashman, 2012). Seksualitas
sering merupakan aspek yang sangat penting dari
kehidupan remaja. Perilaku seksual remaja
adalah, pada banyak kasus, dipengaruhi oleh
norma-norma budaya dan adat istiadat, orientasi
seksual mereka, dan isu-isu kontrol sosial,
seperti hukum umur dewasa.
Zastrow dan Kirt-Ashman (2012) berpendapat
bahwa secara psikologis pada fase remaja ada
dua aspek penting yang dipersiapkan, antara
lain:
A. Orientasi seksual. Pada masa ini remaja
diharapkan sudah menemukan orientasi
seksualitasnya atau arah ketertarikan
seksualnya (heteroseksualitas atau
homoseksualitas). Norma umum yang berlaku
lebih menyukai jika seseorang menyukai
orientasi seksualitas ke arah heteroseksualitas.
Namun, tidak dipungkiri ada remaja yang
memilih orientasi seksualitas homoseksualitas.
Orientasi ini dipengaruhi oleh penghayatan
terhadap jenis kelamin. Faktor individu (fisik
atau psikologis), keluarga dan lingkungan ikut
mendorong dan berperan dalam menguatkan
identitas ini.
b. Peran seks. Peran seks adalah menerima
dan mengembangkan peran serta
kemampuan tertentu selaras dengan jenis
kelaminnya. Laki-laki akan dekat dengan
sifat-sifat sebagaimana laki-laki, demikian
pula perempuan akan dekat dengan sifat-
sifat sebagaimana perempuan. Peran seks
ini sangat penting pada tahap pembentukan
identitas diri, apakah seseorang itu berhasil
mengidentifikasi dirinya atau justru
melakukan transfer pada identitas yang lain
(transsexual).
Dimensi Seksualitas
a. Dimensi Sosiokultural Seksualitas
dipengaruhi oleh norma dan peraturan kultural
yang menentukan apakah perilaku yang
diterima di dalam kultur.
b. Dimensi Agama dan etik Seksualitas juga
berkaitan dengan standar pelaksanaan agama
dan etik.
c. Dimensi Psikologis Seksualitas bagaimana
pun mengandung perilaku yang dipelajari. Apa
yang sesuai dan dihargai dipelajari sejak dini
dalam kehidupan dengan mengamati perilaku
orangtua.
d. Dimensi Biologis Seksualitas berkaitan dengan pebedaan biologis antara laki-laki dan
perempuan yang ditentukan pada masa konsepsi. Material genetic dalam telur yang telah
dibuahi terorganisir dalam kromosom yang menjadikan perbedaan seksual. Ketika
hormon seks mulai mempengaruhi jaringan janin, genitalia membentuk karakteristik laki-
laki dan perempuan. Hormon mempengaruhi individu kembali saat pubertas, dimana anak
perempuan mengalami menstruasi dan perkembangan karakteristik seks sekunder, dan
anak laki-laki mengalami pembentukan spermatozoa (sperma) yang relatif konstan dan
perkembangan karakteristik seks sekunder.
Alasan Berpacaran Selama Remaja
 Tekanan teman pergaulan
Remaja biasanya berpikir sosial, suka
berteman, suka bergaul, dan suka berkelompok.
Pergaulan merupakan cara untuk mengenal atau
mencari teman baru, informasi, dan menambah
wawasan. Dengan demikian kelompok teman
sebaya memiliki pengaruh yang kuat pada
evaluasi diri dan perilaku remaja.
Rasa memilki merupakan hal yang paling
penting. Oleh karena itu remaja akan
berperilaku dengan cara memperkuat
keberadaan mereka di dalam kelompok.
Remaja sangat rentan terhadap persetujuan,
penerimaan, dan tuntutan sosial. Diabaikan dan
dikritik oleh teman sebaya menimbulkan
perasaan inferioritas, tidak adekuat dan tidak
kompeten.
 Rasa penasaran
Rasa penasaran atau rasa ingin tahu merupakan
salah satu ciri dari manusia. Manusia
mempunyai kemampuan untuk berpikir dan
dengan akal pikiran tersebut maka dapat
memuaskan rasa ingin tahunya. Rasa ingin tahu
di dorong dengan kebutuhan manusia itu
sendiri. Adanya rasa ingin tahu yang besar
maka manusia akan berpikir dan memulai
mencari jawaban yang sebanyak-banyaknya
(Yuanita, 2011).
Rasa penasaran yang kuat dari diri remaja
harus diimbangi dengan informasi yang
benar dan dapat dipertanggungjawabkan
agar remaja tidak terjerumus ke hal-hal
yang dapat merusak moral para remaja.
Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpacaran selama remaja)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Konsep psikososial, spiritual
Konsep psikososial, spiritualKonsep psikososial, spiritual
Konsep psikososial, spiritual
Fhie Habibie
 
kb3 konsep kebutuhan psikososial, seksual, dan spiritual
kb3 konsep kebutuhan psikososial, seksual, dan spiritualkb3 konsep kebutuhan psikososial, seksual, dan spiritual
kb3 konsep kebutuhan psikososial, seksual, dan spiritual
Uwes Chaeruman
 
Bab ii edit asolole
Bab ii edit asololeBab ii edit asolole
Bab ii edit asolole
Rania Rofila
 
Psikologis perkembangan anak remaja
Psikologis perkembangan anak remajaPsikologis perkembangan anak remaja
Psikologis perkembangan anak remaja
Pian Caca' Ena'
 
Materi 1 perkembangan 2 2
Materi 1 perkembangan 2 2Materi 1 perkembangan 2 2
Materi 1 perkembangan 2 2
agus raharjo
 
Seksualiti k.kursus 3.3
Seksualiti k.kursus 3.3Seksualiti k.kursus 3.3
Seksualiti k.kursus 3.3
bambee255
 

Was ist angesagt? (20)

Konsep psikososial, spiritual
Konsep psikososial, spiritualKonsep psikososial, spiritual
Konsep psikososial, spiritual
 
kb3 konsep kebutuhan psikososial, seksual, dan spiritual
kb3 konsep kebutuhan psikososial, seksual, dan spiritualkb3 konsep kebutuhan psikososial, seksual, dan spiritual
kb3 konsep kebutuhan psikososial, seksual, dan spiritual
 
"Individual Differences" Pascasarjana UNJ Kelompok 3
"Individual Differences" Pascasarjana UNJ Kelompok 3"Individual Differences" Pascasarjana UNJ Kelompok 3
"Individual Differences" Pascasarjana UNJ Kelompok 3
 
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar
 
Presentation peers.pptx
Presentation peers.pptxPresentation peers.pptx
Presentation peers.pptx
 
Bab ii edit asolole
Bab ii edit asololeBab ii edit asolole
Bab ii edit asolole
 
Konsep kebutuhan seksual
Konsep kebutuhan seksual Konsep kebutuhan seksual
Konsep kebutuhan seksual
 
Perkembangan Seksual pada Remaja & Alasan Berpacaran Selama Remaja
Perkembangan Seksual pada Remaja & Alasan Berpacaran Selama RemajaPerkembangan Seksual pada Remaja & Alasan Berpacaran Selama Remaja
Perkembangan Seksual pada Remaja & Alasan Berpacaran Selama Remaja
 
Kebutuhan Psikososial
Kebutuhan PsikososialKebutuhan Psikososial
Kebutuhan Psikososial
 
Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritualKonsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual
 
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
 
Perkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajaPerkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remaja
 
Psikologis perkembangan anak remaja
Psikologis perkembangan anak remajaPsikologis perkembangan anak remaja
Psikologis perkembangan anak remaja
 
Alam remaja
Alam remajaAlam remaja
Alam remaja
 
Materi 1 perkembangan 2 2
Materi 1 perkembangan 2 2Materi 1 perkembangan 2 2
Materi 1 perkembangan 2 2
 
Seksualiti k.kursus 3.3
Seksualiti k.kursus 3.3Seksualiti k.kursus 3.3
Seksualiti k.kursus 3.3
 
1. perkembangan fisik fase sekolah dasar
1.  perkembangan fisik fase sekolah dasar1.  perkembangan fisik fase sekolah dasar
1. perkembangan fisik fase sekolah dasar
 
Perkembangan perilaku individu
Perkembangan perilaku individuPerkembangan perilaku individu
Perkembangan perilaku individu
 
Aspek seksualitas dalam_keperawatan_ok
Aspek seksualitas dalam_keperawatan_okAspek seksualitas dalam_keperawatan_ok
Aspek seksualitas dalam_keperawatan_ok
 
Perkembangan Peserta Didik. "Remaja"
Perkembangan Peserta Didik. "Remaja"Perkembangan Peserta Didik. "Remaja"
Perkembangan Peserta Didik. "Remaja"
 

Ähnlich wie Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpacaran selama remaja)

2. perspektif perbedaan gender.pptx
2. perspektif perbedaan gender.pptx2. perspektif perbedaan gender.pptx
2. perspektif perbedaan gender.pptx
YohanaWuriSatwika2
 
remaja_dan_permasalahannya.pdf
remaja_dan_permasalahannya.pdfremaja_dan_permasalahannya.pdf
remaja_dan_permasalahannya.pdf
LiaDjanbie
 

Ähnlich wie Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpacaran selama remaja) (20)

Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remajaMakalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
 
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada masa remajaMakalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja
 
Tahap Tahap Perkembangan Manusia
Tahap Tahap Perkembangan ManusiaTahap Tahap Perkembangan Manusia
Tahap Tahap Perkembangan Manusia
 
2. perspektif perbedaan gender.pptx
2. perspektif perbedaan gender.pptx2. perspektif perbedaan gender.pptx
2. perspektif perbedaan gender.pptx
 
Kespro Remaja : Perilaku Seksual Remaja
Kespro Remaja : Perilaku Seksual RemajaKespro Remaja : Perilaku Seksual Remaja
Kespro Remaja : Perilaku Seksual Remaja
 
remaja_dan_permasalahannya.pdf
remaja_dan_permasalahannya.pdfremaja_dan_permasalahannya.pdf
remaja_dan_permasalahannya.pdf
 
Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)
 
Tugas1
Tugas1Tugas1
Tugas1
 
635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf
 
KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN USIA REMAJA
KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN USIA REMAJAKESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN USIA REMAJA
KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN USIA REMAJA
 
Aisy makalah
Aisy makalahAisy makalah
Aisy makalah
 
Modul gangguan seksualitas
Modul gangguan seksualitasModul gangguan seksualitas
Modul gangguan seksualitas
 
KLMPK 5 MATERNITAS.pptx
KLMPK 5 MATERNITAS.pptxKLMPK 5 MATERNITAS.pptx
KLMPK 5 MATERNITAS.pptx
 
Seksualiti k.kursus
Seksualiti k.kursusSeksualiti k.kursus
Seksualiti k.kursus
 
Perkembangan emosi
Perkembangan  emosiPerkembangan  emosi
Perkembangan emosi
 
Perkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajaPerkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remaja
 
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan kopingKebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 

Kürzlich hochgeladen

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 

Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpacaran selama remaja)

  • 1. Nama : Puput Pamela NPM : 19170005 Program Studi Bimbingan Konseling Universitas Riau Kepulauan Batam Psikologi Perkembangan II
  • 2. TEORI : Perkembangan Seksual pada Remaja dan Alasan Berpacaran Selama Remaja
  • 3. Perkembangan Seks Pada Remaja Pada proses kematangan seks, sama halnya seperti aspek perkembangan lainnya akan terlihat juga adanya perbedaan-perbedaan individu dalam hal saat permulaan mulainya perubahan dan lamanya proses. Perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh remaja itu, sebenarnya merupakan akibat dari berfungsinya kelenjar-kelenjar seks dalam dalam tubuh yang disertai dengan kematangan alat-alat seks atau yang lazim dikenal dengan sebutan organ reproduksi.
  • 4. Menurut Gunarsa (2007), Surtiretna (2001), Perry & Potter (2005) dan Kozier (2004) perkembangan seks pada remaja adalah sebagai berikut: A. Remaja putri Pada anak perempuan sekitar umur 9 sampai 11 tahun sudah mulai timbul tanda- tanda pertama kematangan seks yakni pembesaran payudara dan pinggul. Sesudah itu baru mulai pertumbuhan rambut di daerah kemaluan bagian luar dan ketiak. Suaranya berubah merdu, kulit bertambah bagus dan halus Kadar estrogen yang meningkat mempengaruhi genital. Uterus mulai membesar, dan terjadi peningkatan lubrikasi vaginal. Menarche atau kedatangan haid untuk pertama kalinya, pada umumnya akan timbul setelah memuncaknya percepatan pertumbuhan Umur tercapainya menarche tidak sama bagi semua remaja putri. Menarche dapat terjadi pada usia 8 tahun dan tidak sampai usia 16 tahun atau lebih. Dengan timbulnya haid pertama belum berarti bahwa perlengkapan alat berkembangbiak sudah sempurna.
  • 5. B. Remaja putra Proses kematangan seks pada remaja putra mulai antara 11 dan 15 tahun, dengan umur rata-rata 13 dan 14 tahun. Proses ini dimulai dengan pertumbuhan buah pelir dan zakar. Tumbuhnya rambut di daerah alat kelamin luar lebih lambat. Percepatan pertumbuhan buah pelir terjadi kira-kira bersamaan dengan percepatan penambahan tinggi badan. Baru setahun kemudian mulai penambahan panjang alat kelamin bagian luar atau penis, testis, prostat, dan vesikula seminalis yang dipengaruhi oleh peningkatan kadar testosterone dalam tubuh. Remaja putra mulai mempunyai kumis dan jenggot, bulu-bulu mulai tumbuh di ketiak dan daerah kelamin. Dengan membesarnya tulang di leher bagian depan (jakun), suara mereka berubah menjadi pecah dan parau, karena tali-tali suara di kerongkongan mereka sedang mengalami penyesuaian menjadi suara orang dewasa, demikian juga bidang bahunya menjadi lebih besar ketimbang pinggangnya. Di samping perubahan suara ada pula remaja pria yang mengalami penumbuhan atau penebalan rambut di dada.
  • 6. Menurut Hurlock (1999) dorongan seksual dipengaruhi oleh : a. Faktor internal, yaitu stimulus yang berasal dari dalam diri individu yang berupa bekerjanya hormon-hormon alat reproduksi sehingga menimbulkan dorongan seksual pada individu yang bersangkutan dan hal ini menuntut untuk segera dipuaskan. b. Faktor eksternal, yaitu stimulus yang berasal dari luar individu yang menimbulkan dorongan seksual sehingga memunculkan perilaku seksual. Stimulus eksternal tersebut dapat diperoleh melalui pengalaman kencan, informasi mengenai seksualitas, diskusi dengan teman, pengalaman masturbasi, pengaruh orang dewasa serta pengaruh buku-buku bacaan dan tontonan porno.
  • 7. Tugas Perkembangan Remaja Setiap tahap perkembangan akan terdapat tantangan dan kesulitan-kesulitan yang membutuhkan suatu ketrampilan untuk mengatasinya (Santrock, 2009). Manakala Haditono, Monk, dan Knoer (1994) berpendapat bahwa pada masa remaja, mereka dihadapkan pada dua tugas utama, yaitu; mencapai ukuran kebebasan atau kemandirian dari orangtua dan membentuk identitas untuk tercapainya integrasi diri dan kematangan pribadi.
  • 8. Kebebasan dan ketergantungan Pada masa remaja sering terjadi adanya kesenjangan & konflik antara remaja dengan orang tuanya. Pada saat itu ikatan emosional menjadi berkurang dan remaja sangat membutuhkan kebebasan emosional dari orangtua, misalnya dalam hal memilih teman ataupun aktifitas. Sifat remaja yang ingin memperoleh kebebasan emosional dan sementara orangtua yang masih ingin mengawasi dan melindungi anaknya dapat menimbulkan konflik diantara mereka.
  • 9. Pembentukan Identitas Diri Proses pembentukan identitas diri adalah merupakan proses yang panjang dan kompleks, yang membutuhkan kontinuitas dari masa lalu, sekarang dan yang akan datang dari kehidupan individu dan hal ini akan membentuk kerangka berpikir untuk mengorganisasikan dan mengintegrasikan perilaku ke dalam berbagai bidang kehidupan (Rice, 2012). a. Sumber-sumber Pembentukan Identitas Diri Sumber-sumber yang dapat mempengaruhi pembentukan identitas diri adalah lingkungan sosial, dimana remaja tumbuh dan berkembang seperti keluarga dan tetangga yang merupakan lingkungan masa kecil, juga kelompok- kelompok yang terbentuk ketika mereka memasuki masa remaja, misalnya kelompok agama atau kelompok yang mendasarkan pada kesamaan minat tertentu b. Macam - macam Keadaan dalam Pembentukan Identitas Diri Berdasarkan pada teori Erikson, terdapat empat keadaan atau status yang berbedabeda dalam pembentukan identitas. Dia berpendapat bahwa perkembangan identitas itu terjadi selain dari mencari aktif (eksplorasi) yang oleh Erikson disebut sebagai krisis identitas, juga tergantung dari adanya commitments terhadap sejumlah pilihan-pilihan seperti sistem nilai atau rencana hari depan.
  • 10. Tugas Perkembangan Masa Remaja Usia remaja ditandai dengan tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan diantaranya; memperluas hubungan antar pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa, memperoleh peranan sosial, menerima keadaan tubuhnya dan menggunakan secara efektif, memperoleh kebebasan emosional dari orangtua, mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri, memiliki dan mempersiapkan diri untuk suatu pekerjaan, mempersiapkan diri untuk perkawinan dan kehidupan berkeluarga dan mengembangkan dan membentuk konsep-konsep moral.
  • 11. Sikap dan Perilaku Seksual Seksualitas remaja merujuk kepada perasaan seksual, perilaku dan perkembangan pada remaja dan merupakan tahap seksualitas manusia (Zastrow dan Kirst-Ashman, 2012). Seksualitas sering merupakan aspek yang sangat penting dari kehidupan remaja. Perilaku seksual remaja adalah, pada banyak kasus, dipengaruhi oleh norma-norma budaya dan adat istiadat, orientasi seksual mereka, dan isu-isu kontrol sosial, seperti hukum umur dewasa.
  • 12. Zastrow dan Kirt-Ashman (2012) berpendapat bahwa secara psikologis pada fase remaja ada dua aspek penting yang dipersiapkan, antara lain: A. Orientasi seksual. Pada masa ini remaja diharapkan sudah menemukan orientasi seksualitasnya atau arah ketertarikan seksualnya (heteroseksualitas atau homoseksualitas). Norma umum yang berlaku lebih menyukai jika seseorang menyukai orientasi seksualitas ke arah heteroseksualitas. Namun, tidak dipungkiri ada remaja yang memilih orientasi seksualitas homoseksualitas. Orientasi ini dipengaruhi oleh penghayatan terhadap jenis kelamin. Faktor individu (fisik atau psikologis), keluarga dan lingkungan ikut mendorong dan berperan dalam menguatkan identitas ini. b. Peran seks. Peran seks adalah menerima dan mengembangkan peran serta kemampuan tertentu selaras dengan jenis kelaminnya. Laki-laki akan dekat dengan sifat-sifat sebagaimana laki-laki, demikian pula perempuan akan dekat dengan sifat- sifat sebagaimana perempuan. Peran seks ini sangat penting pada tahap pembentukan identitas diri, apakah seseorang itu berhasil mengidentifikasi dirinya atau justru melakukan transfer pada identitas yang lain (transsexual).
  • 13. Dimensi Seksualitas a. Dimensi Sosiokultural Seksualitas dipengaruhi oleh norma dan peraturan kultural yang menentukan apakah perilaku yang diterima di dalam kultur. b. Dimensi Agama dan etik Seksualitas juga berkaitan dengan standar pelaksanaan agama dan etik. c. Dimensi Psikologis Seksualitas bagaimana pun mengandung perilaku yang dipelajari. Apa yang sesuai dan dihargai dipelajari sejak dini dalam kehidupan dengan mengamati perilaku orangtua. d. Dimensi Biologis Seksualitas berkaitan dengan pebedaan biologis antara laki-laki dan perempuan yang ditentukan pada masa konsepsi. Material genetic dalam telur yang telah dibuahi terorganisir dalam kromosom yang menjadikan perbedaan seksual. Ketika hormon seks mulai mempengaruhi jaringan janin, genitalia membentuk karakteristik laki- laki dan perempuan. Hormon mempengaruhi individu kembali saat pubertas, dimana anak perempuan mengalami menstruasi dan perkembangan karakteristik seks sekunder, dan anak laki-laki mengalami pembentukan spermatozoa (sperma) yang relatif konstan dan perkembangan karakteristik seks sekunder.
  • 14. Alasan Berpacaran Selama Remaja  Tekanan teman pergaulan Remaja biasanya berpikir sosial, suka berteman, suka bergaul, dan suka berkelompok. Pergaulan merupakan cara untuk mengenal atau mencari teman baru, informasi, dan menambah wawasan. Dengan demikian kelompok teman sebaya memiliki pengaruh yang kuat pada evaluasi diri dan perilaku remaja. Rasa memilki merupakan hal yang paling penting. Oleh karena itu remaja akan berperilaku dengan cara memperkuat keberadaan mereka di dalam kelompok. Remaja sangat rentan terhadap persetujuan, penerimaan, dan tuntutan sosial. Diabaikan dan dikritik oleh teman sebaya menimbulkan perasaan inferioritas, tidak adekuat dan tidak kompeten.
  • 15.  Rasa penasaran Rasa penasaran atau rasa ingin tahu merupakan salah satu ciri dari manusia. Manusia mempunyai kemampuan untuk berpikir dan dengan akal pikiran tersebut maka dapat memuaskan rasa ingin tahunya. Rasa ingin tahu di dorong dengan kebutuhan manusia itu sendiri. Adanya rasa ingin tahu yang besar maka manusia akan berpikir dan memulai mencari jawaban yang sebanyak-banyaknya (Yuanita, 2011). Rasa penasaran yang kuat dari diri remaja harus diimbangi dengan informasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan agar remaja tidak terjerumus ke hal-hal yang dapat merusak moral para remaja.