1. Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran berbasis proyek, yang merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif melalui proyek.
2. Pembelajaran berbasis proyek berfokus pada pertanyaan inti yang mendorong siswa untuk menemukan konsep melalui investigasi konstruktif secara otonom dan berdasarkan masalah nyata.
3. Pembelajaran berbasis proyek telah terbu
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Modul (kb 1) pembelajaran proyek
1. 1
`
STRATEGI PEMBELAJARAN |BAB 2
KEGIATAN | BELAJAR | 1 |
Pembelajaran Berbasis Proyek
PENDAHULUAN
Pengetahuan awal siswa yang diperoleh dari pengalaman mengamati
fenomena-fenomena dilingkungan tempat tinggal memberikan latar belakang
dalam membangun pengetahuan awal siswa. Ketika siswa berada salam proses
pembelajaran dikelas, guru memfasilitasi kegiatan pembelajaran agar
terbentuk konsep baru yang sesuai dengan konsep ilmuan.
Kurikulum 2013 telah memberikan acuan dalam pemilihan model pembelajaran
yang sangat sesuai dengan pendekatan saintifik. Model pembelajaran yang
salah satunya adalah project based learning. Pemilihan model pembelajaran
diserahkan kepada guru dengan menyesuaikan dengan karakteristik materi
ajar. Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang
berpusat pada siswa dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi
siswa. Pengalaman belajar siswa maupun konsep dibangun berdasarkan
produk yang dihasilkan dalam proses pembelajaran berbasis proyek.
kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menghasilkan suatu hal yang baru
baik dari ide, dan gagasan yang dimilikinya akan menghasilkan sesuatu yang
memiliki daya guna. Ide dan juga gagasan yang baru inilah yang nantinya dapat
membantu siswa untuk mengembangkan kreatifitas. Proses pembelajaran pada
kurikulum 2013 dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk lebih mengembangkan kreatifitas
sesuai dengan pengalaman dan meningkatkan hasil belajar.
2. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah Mempelajari Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek Mahasiswa Semester 6
Dapat Menerapkan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Proses Pembelajaran
Sub Capaian Pembelajaran
1. Menjelaskan Konsep Dasar
Pembelajaran Berbasis Proyek
2. Menjelaskan Prinsip Strategi
Pembelajaran Berbasis Proyek
3. Menerapkan Langkah-Langkah
Pembelajaran Berbasis Proyek Pada
Proses Pembelajaran.
4. Menentukan Teknik Penilaian Pada
Pembelajaran Berbasis Proyek .
Pokok Materi
1. Konsep Dasar Pembelajaran
Berbasis Proyek
2. Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran Berbasis Proyek
3. Langkah-Langkah Strategi
Pembelajaran Berbasis Proyek
Proses Pembelajaran.
4. Teknik Penilaian Pada
Pembelajaran Berbasis Proyek
KONSEP DASAR
PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
PENGERTIAN: Pembelajaran berbasis proyek (Project
Based Learning) adalah Model pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola
pembelajaran dikelas dengan melibatkan kerja proyek.
Kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik itu
memberi siswa kesempatan untuk berpartisipasi secara
kolaboratif dalam kelompok dalam kehidupan nyata peluang
di mana mereka terlibat dalam membangun pembelajaran
yang bermakna secara pribadi (Smith, diSessa dan Roschelle,
1993). Pembelajaran berbasis proyek secara efektif
mengatasi masalah yang terkait dengan keterlibatan dan
motivasi siswa yang buruk seperti itu memberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk secara mendalam
menemukan kurikulum melalui otentik proses pemecahan
masalah.
3. 3
Pembelajaran berbasis proyek adalah strategi instruksional
untuk memberdayakan siswa untuk mendapatkan konten
pengetahuan dengan cara mereka sendiri dan menunjukan
pemahaman baru melalui berbagai mode presentasi. Karena
itu tidak hanya bertujuan memperlengkapi siswa dengan
pengetahuan konten, tetapi kemampuan untuk mentransfer
pembelajaran di berbagai konteks yang berbeda. Ini secara
luas dianggap sebagai alat pengajaran yang inovatif yang
telah di implementasikan di berbagai disiplin ilmu dalam
pengaturan tersier dan K-12 konteks (Hung, 2009).
Pembelajaran berbasis proyek adalah konstruktivis yang
tidak konvensional pendekatan untuk belajar dan mengajar
didirikan pada Premis yang memberikan hasil yang relevan
melalui keterlibatan aktif dalam waktu yang telah ditentukan
bingkai memungkinkan pengetahuan kontekstual untuk
ditransformasikan diangkut dengan cara yang lebih mungkin
dipertahankandan diterapkan oleh mereka yang terlibat
(Brown, Collins, &Duguid, 1989; Collins, Brown, & Holum,
1991). Pembelajaran berbasis proyek adalah pendekatan
konstruktivis yang membutuhkan seluruh kelas atau kecil
kelompok siswa untuk bertanggung jawab atas keputusan
mereka. Pendekatan ini diterapkan secara alami berpusat di
sekitar proyek dasar (Ruddell, 2000). Deskripsi lain
mendefinisikan berbasis proyek sebagai model pengajaran
yang mendukung kerja sama siswa, peningkatan
perencanaan proyek keterampilan pembuatan keputusan,
dan manajemen waktu; model ini memperkuat kemampuan
siswa untuk menghubungkan apa yang telah mereka pelajari
dengan dunia nyata, memfasilitasi ingatan siswa,
menawarkan peluang penataan informasi yang kooperatif
dan peningkatan penyelesaian masalah keterampilan
(Railsback, 2002 ). Nation ( 2008) berpendapat bahwa
pembelajaran berbasis proyek berkembang siswa berpikir
kritis dan keterampilan memecahkan masalah dan memberi
mereka pengalaman dalam menerapkan keterampilan ini
untuk situasi dunia nyata.
Berdasarkan berbagai teori di atas, Pembelajaran berbasis
proyek merupakan model pembelajaran yang di orentasikan
untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan
4. 4
belajar para peserta didik, yang melibatkan siswa lebih aktif
untuk memberi stimulus dalam mengatasi masalah, yang
dilakukan secara kelompok, dan dapat menghasilkan sebuah
karya nyata. menggunakan media pendekatan yang
berfokus pada siswa, dengan adanya pembelajaran berbasis
proyek siswa dapat berpikir kritis, lebih aktif, PjBL dianggap
telah memajukan bentuk awal pendidikan pengalaman.
Seperti yang dinyatakan bahwa proyek-model pembelajaran
berbasis adalah salah satu model pembelajaran yang sangat
baik dalam mengembangkan dasar keterampilan yang harus
dimiliki siswa, seperti keterampilan pengambilan keputusan,
keterampilan kreativitas, dan keterampilan memecahkan
masalah.
5. 5
PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN BERBASIS
PROYEK
Menurut Thomas, pembelajaran berbasis proyek mempunyai beberapa
prinsip, yaitu sebagai berikut.
1) Prinsip sentralis: Prinsip sentralis menegaskan bahwa kerja proyek
merupakan esensi dari kurikulum. Model ini merupakan pusat strategi
pembelajaran, dimana siswa belajar konsep utama dari suatu
pengetahuanmelalui kerja proyek. Oleh karena itu, kerja proyek bukan
merupakan praktik tambahan dan aplikasi praktis dari konsep yang
sedang dipelajari, melainkan menjadi sentral kegiatan pembelajaran
akan dapat dilaksanakan secara optimal. Dalam pembelajaran berbasis
proyek, proyek adalah strategi pembelajaran siswa mengalami dan
belajar konsep-konsep inti suatu disiplin ilmu melalui proyek.
2) Prinsip Pertanyaan Pendorong/ Penuntun. Prinsip ini berarti bahwa
kerja proyek berfokus pada ‘’ pertanyaan atau permasalahan’’ yang
dapat mendorong siswa untuk berjuang memperoleh konsep atau
prinsip utama suatu bidang tertentu. Jadi, dalam hal ini kerja sebagai
external motivation yang mampu mengunggah siswa untuk
menumbuhkan kemandiriannya dalam mengerjakan tugas-tugas
pembelajaran.
3) Prinsip Investigasi Konstruktif: Prinsip Investigasi Konstruktif
merupakan proses yang mengarah kepada pencapaian tujuan, yang
mengandung kegiatan inkuiri, pembangunan konsep dan resolusi.
Dalam investigasi memuat proses perancangan, pembuatan keputusan,
penemuan masalah, pemecahan masalah, discovery dan pembentukan
model. Disamping itu, dalam kegiatan pembelajaran berbasis proyek ini
harus tercakup proses transformasi dan kontruksi pengetahuan.
4) Prinsip otonomi: Prinsip otonomi dalam pembelajaran berbasis proyek
dapat diartikan sebagai kemandirian siswa dalam melaksanakan proses
pembelajaran, yaitu bebas menentukan pilihannya sendiri, bekerja
dengan minimal supervise, dan bertanggung jawab. Dalam hal ini guru
hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator untuk mendorong
tumbuhnya kemandirian siswa.
5) Prinsip realitis: Prinsip realitis berarti bahwa proyek merupakan sesuatu
yang nyata, bukan seperti disekolah. Pembelajaran berbasis proyek
harus dapat memberikan perasaan realitis kepada siswa, termasuk
dalam memilih topic, tugas, dan peran konteks kerja, kolaborasi kerja,
produk, pelanggan, maupun standard produknya. Pembelajaran
6. 6
berbasis proyek mengandung tantangan nyata yang berfokus pada
permasalahan yang autentik (bukan simulasi) bukan dibuat-buat, dan
solusinya dapat diimplementasikan dilapangan.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERBASIS
PROYEK
Pembelajaran dalam model pembelajaran berbasis proyek sebagaimana
yang dikembangkan oleh The George Lucas Educational Foundation terdiri
dari :
1) Start With the Essential Question, dimana pembelajaran dimulai
dengan pertanyaan esensial.
2) Design a Plan for the Project, melakukan perencanaan secara
kolaboratif antara pengajar dan peserta didik agar siswa merasa
“memiliki” atas proyek tersebut.
3) Create a Schedule, menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek.
4) Monitor the Students and the Progress of the Project, memonitor
aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek.
5) Assess the Outcome, memberikan penilaian untuk membantu
pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
6) Evaluate the Experience, pengajar dan peserta didik melakukan
refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan
dengan mengungkapkan perasaan dan pengalaman siswa selama
menyelesaikan proyek.
7. 7
FAKTA EMPIRIK KEBERHASILAN
PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
KELEBIHAN: Menurut Moursund beberapa keuntungan dari
pembelajaran berbasis proyek antara lain sebagai berikut:
Increased motivation. Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa terbukti dari beberapa laporan penelitian tentang
pembelajarran berbasis proyek yang menyatakan bahwa siswa 22 sangat
tekun, berusaha keras untuk menyelesaikan proyek, siswa merasa lebih
bergairah dalam pembelajaran, dan keterlambatan dalam kehadiran
sangat berkurang
Increased problem solving ability. Beberapa sumber mendiskripsikan
bahwa lingkungan belajar pembelajaran berbasis proyek dapat
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah yang bersifat kompleks.
Improved library research skills. Karena pembelajaran berbasis proyek
mempersyaratkan siswa harus mampu secara cepat memperoleh
informasi melalui sumber-sumber informasi, maka keterampilan siswa
untuk mencari dan mendapatkan informasi akan meningkat.
Increased collaboration. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek
memerlukan siswa mengembangkan dan mempraktikan keterampilan
komunikasi. Kelompok kerja kooperatif, evaluasi siswa, pertukaran
informasi online adalah aspek-aspek kolaboratif dari sebuah proyek.
Increased resource management skills. Pembelajaran berbasis proyek
yang diimplementasikan secara baik memberikan kepada siswa
pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasikan proyek, dan
membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan
untuk menyelesaikan tugas.
KELEMAHAN: Cara-cara yang fleksibel dan beragam untuk mendekati
Pembelajaran berbasis proyek juga telah menyebabkan beberapa
tantangan di dalam implementasi, baik untuk guru maupun siswa.
Akibatnya, apakah Pembelajaran berbasis proyek efektif atau tidak. alat
pengajaran telah menjadi bahan perdebatan. Meskipun pendukung
Pembelajaran berbasis proyek berdebat bahwa itu meningkatkan motivasi
dan keterampilan belajar siswa, yang lain mengklaim bahwa PBL adalah
sulit diimplementasikan karena membutuhkan lebih banyak waktu dan
upaya untuk mencapai hasil pembelajaran yang sama .Salah satu
tantangan untuk pembelajaran Pembelajaran berbasis proyek yang efektif
telah dikaitkan dengan kesiapan guru. Jika keyakinan guru tentang
8. 8
pembelajaran dan kapasitas siswa untuk terlibat dalam pembelajaran tidak
bertepatan dengan prinsip-prinsip PjBL, maka kesulitan dapat terjadi. Guru
mungkin bergulat dengan keyakinan yang mendalam tentang bagaimana
siswa harus belajar dalam hal memberikan siswa dengan kebebasan untuk
mengejar bidang minat mereka sementara secara bersamaan mencakup
persyaratan kurikulum (Hertzon, 2007). Mereka harus dapat memberikan
pemodelan yang sesuai dan umpan balik, memfasilitasi pembelajaran
individu dan kooperatif dan untuk melibatkan siswa dalam makna penilaian
dan refleksi diri untuk memandu proses Pembelajaran berbasis proyek
(Barron dan Darling-Hammond,2007).
Akhirnya, jika guru tidak memahami kompleksitas proses pembelajaran di
Pembelajaran berbasis proyek, mereka mungkin menganggap
pembelajaran sebagai proses terbuka dan tidak terstruktur dan mungkin
gagal memberikan panduan, pemodelan, dan perancah yang diperlukan
(Barron dan Darling-Hammond,2007). Mereka mungkin tidak menyadari
perencanaan dan langkah pembelajaran yang harus dilakukan secara
efektif melibatkan siswa dalam kolaborasi, implementasi proyek, refleksi
dan penilaian.
Akibatnya, implementasi Pembelajaran berbasis proyek sering tergantung
pada keterampilan fasilitator (Hmelo-Silver, 2004).
Kelemahan pembelajaran berbasis proyek
a. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.
b. Membutuhkan biaya yang cukup banyak
c. Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional.
d. Banyak peralatan yang harus disediakan.
e. Peserta didik yang mempunyai kelemahan dalam percobaan dan
pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.
f. Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja
kelompok.
g. Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok
berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik
secara keseluruhan.
9. 9
TEKNIK PENILAIAN
PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
Penilaian pembelajaran dengan metode Pembelajaran
berbasis proyek harus diakukan secara menyeluruh
terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh siswa dalam melaksanakan pembelajaran
berbasis proyek. Penilaian pembelajaran berbasis
proyek dapat menggunakan teknik penilaian yang
dikembangkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu
penilaian proyek atau penilaian produk. Penilaian
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
PENILAIAN PROYEK: Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian
terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu
tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan
penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan
dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran
tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 4 (empat) hal yang perlu
dipertimbangkan, yaitu:
1) Pengelolaan: Kemampuan siswa dalam memilih topik, mencari
informasi, dan mengelola waktu pengumpulan data, serta
penulisan laporan.
2) Relevansi: Topik, data, dan produk sesuai dengan KD.
3) Keaslian: Produk (misalnya laporan) yang dihasilkan siswa
merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan
kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap
proyek siswa.
4) Inovasi dan kreativitas: Hasil proyek siswa terdapat unsur-
unsur kebaruan dan menemukan sesuatu yang berbeda dari
biasanya.
TEKNIK PENILAIAN PROYEK: Penilaian proyek dilakukan mulai dari
perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu,
guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti
penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan
laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan
dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/
10. 10
instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian. Penilaian
Proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan sampai
dengan akhir proyek. Untuk itu perlu memperhatikan hal-hal atau
tahapan yang perlu dinilai. Pelaksanaan penilaian dapat juga
menggunakan rating scale dan checklist.
PENILAIAN PRODUK: Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses
pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi
penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi
dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan,
gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu
diadakan penilaian yaitu:
1) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik
dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan,
dan mendesain produk.
2) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian
kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan
bahan, alat, dan teknik.
3) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk
yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
TEKNIK PENILAIAN PRODUK. Penilaian produk biasanya menggunakan
cara holistik atau analitik. Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan
keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal. Cara
analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan
terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses
pengembangan.
11. 11
RANGKUMAN: Pembelajaran berbasis proyek
merupakan model pembelajaran yang di orentasikan
untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan
belajar para peserta didik, yang melibatkan siswa lebih
aktif untuk memberi stimulus dalam mengatasi masalah,
yang dilakukan secara kelompok, dan dapat
menghasilkan sebuah karya nyata. menggunakan media
pendekatan yang berfokus pada siswa, dengan adanya
pembelajaran berbasis proyek siswa dapat berpikir kritis,
lebih aktif, PjBL dianggap telah memajukan bentuk awal
pendidikan pengalaman. Seperti yang dinyatakan bahwa
proyek-model pembelajaran berbasis adalah salah satu
model pembelajaran yang sangat baik dalam
mengembangkan dasar keterampilan yang harus dimiliki
siswa, seperti keterampilan pengambilan keputusan,
keterampilan kreativitas, dan keterampilan memecahkan
masalah.
Scan Disini
LATIHAN: Untuk memperdalam pemahaman anda
mengenai materi diatas, kerjakanlah latihan berikut:
1. Pilihlah satu tema dalam pembelajaran di Sekolah
Dasar
2. Buatlah rancangan pelaksanaan pembelajaran
berdasarkan tema yang sudah dipilh menggunakan
tahapan-tahapan strategi Pembelajaran Berbasis
Proyek
12. 12
DAFTAR PUSTAKA:
Hardini Isriani. S.S., M.A dan Puspitasari Dewi, MP.d. 2015 Strategi
Pembelajaran Terpadu (teori,Konsep, & Implementasi) Yogyakarta:
Familia.
Martinis Yamin, 2009 Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: Tim Gaung Persada Press.
Kemdikbud. 2013. Model Pengembangan Berbasis Proyek (Project Based
Learning).
Sadiman, Arief S. dkk. 1983 Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali.
Ridwan Abdullah Sani, 2014 Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Jakarta:
PT. Bumi Aksara