SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 21
SEMINAR LAPORAN PENELITIAN
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Mahasiswa
Kepaniteraan tentang Kanker Rongga Mulut dengan Sikap
dan Tindakannya di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan
Universitas Hasanuddin
Nama : Prastuti Wulandari K
NIM : J111 11 256
Pembimbing : drg. Rini Pratiwi, M.Kes
Penguji : Prof. Dr. drg. Rasmidar Samad, MS.
Latar Belakang
Mahasiswa Kepaniteraan
Deteksi dan Diagnosis Dini
Pengetahuan Sikap Tindakan
Keterlambatan Diagnosis
Insiden Biaya Perawatan morbiditas mortalitas Kualitas Hidup
Kanker Rongga Mulut
Informasi dasar tentang
tingkat pengetahuan
Pertimbangan perlunya
perbaikan lebih lanjut
Kesiapan dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada
masyarakat
Rumusan Masalah
Mahasiswa
Kepaniteraa
n di RSGMP
unhas
Tingkat
Pengetahuan
tentang
Kanker rongga
Mulut?
Tindakan
?Sikap?
Tujuan Penelitian
Mengetahui Tingkat
Pengetahuan
Mengetahui Tingkat
Pendidikan dengan Sikap
Mengetahui Tingkat
Pendidikan dengan Tindakan
Metode Penelitian
• observasional analitik dengan rancangan
cross-sectional study.
Jenis
Penelitian
• Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan
Universitas Hasanuddin
• Bulan Desember Tahun 2015.
Lokasi Dan
Waktu
Penelitian
• Variabel bebas: Tingkat pengetahuan mahasiswa
kepaniteraan tentang kanker rongga mulut.
• Variabel akibat:
• Sikap mahasiswa kepaniteraan terhadap kanker
rongga mulut.
• Tindakan mahasiswa kepaniteraan terhadap kanker
rongga mulut.
Variabel
Penelitian
Definisi Operasional Variabel
Tingkat
Pengetahuan
• Ilmu yang dimiliki mahasiswa kepaniteraan sehubungan dengan kanker rongga
mulut yang dinilai dengan kuesioner. Kuesioner terdiri dari 14 pertanyaan
tentang faktor risiko dan 7 pertanyaan tentang konsep diangnosis dari kanker
rongga mulut. Setiap item pertanyaan terdapat tiga pilihan jawaban yaitu “Ya”,
“Tidak”, dan “Tidak Tahu”.
Sikap
• Reaksi atau respon masih tertutup seseorang terhadap suatu stimulus atau
objek yang menjadi kecenderungan untuk melakukan suatu tindakan, dinilai
dengan kuesioner yang terdiri dari 9 pertanyaan dengan pilihan jawaban
“Setuju”, “Netral”, dan “Tidak Setuju”.
Tindakan
• Respon seseorang terhadap stimulus berupa perilaku terbuka atau nyata, dinilai
dengan kuesioner yang terdiri dari 6 pertanyaan, dengan pilihan jawaban yaitu
“Ya” dan “Tidak”.
Kriteria Penilaian
• Pengetahuan rendah, 0% - <56% benar atau responden menjawab
benar 0-11 pertanyaan
• Pengetahuan sedang, ≥56% - <70% benar atau responden
menjawab benar 2-14 pertanyaan
• Pengetahuan tinggi, ≥70% benar atau responden menjawab benar
15-21 pertanyaan
Tingkat
Pengetahuan
• Sikap negatif, <50% atau skor total responden 9-12.
• Sikap netral, 50% - 75% atau skor total responden 13-19.
• Sikap positif, >75% atau skor total responden 20-27.
Sikap
• Tindakan kurang, 0% - <56% benar atau responden menjawab
benar 0-2 pertanyaan
• Tindakan cukup ≥56% - ≤70% benar atau responden menjawab
benar 3-5 pertanyaan
• Tindakan baik, >70% benar atau responden menjawab benar 6
pertanyaan.
Tindakan
Populasi dan Sampel
Penelitian :
Sampel Penelitian (140)
23 Laki-laki. 117 Perempuan
accidental sampling
kriteria inklusi: Semua mahasiswa
kepaniteraan yang kebetulan ada dan
bersedian menjadi sampel penelitian
kriteria eksklusinya: Mahasiswa
kepaniteraan yang tidak mengembalikan
kuesioner atau tidak menjawab semua
pertanyaan kuesioner
Mahasiswa Kepaniteran (417 )
92 Laki-laki 315 Perempuan
Metode Pengumpulan Data
• Data primer dari lembar
kuesioner respondenJenis Data
• Formulir informed consent.
• Perlengkapan alat tulis.
Alat dan
bahan
• Kuesioner diambil dari
penelitian serupa oleh Joseph
yang telah divalidasi5
Kuesioner
Prosedur Penelitian
1.
• Mengunjungi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan
Universitas Hasanuddin untuk meminta persetujuan melakukan
penelitan
2.
• mengunjung setiap bagian yaitu Bagian Oral Srurgery, Oral
Medicine, Periodonsi, Ortodonsi, Prostodonsi, Konservasi,
Radiologi, Pedodonsi, dan IKGM untuk memberikan penjelasan
mengenai penelitian ini kepada mahasiswa kepaniteran dan
menbagikan kuesioner.
3.
• Analisis data menggunakan uji Spearman Rank Correlation
pada program SPSS dengan taraf signifikansi atau taraf
kesalahan 5% (0,05) dan taraf kepercayaan 95% (0,95).10
No
Faktor Risiko Kanker Rongga
Mulut
Pilihan Jawaban
Total
Ya Tidak
Tidak
Tahu
n (%) n (%) n (%) n (%)
1. Penggunaan tembakau 140 (100) 0 (0.0) 0 (0.0) 140 (100)
2. Konsumsi alkohol
123 (87.9) 0 (0.0) 2 (1.4)
140 (100)
3. Berusia tua 42 (30.0) 69 (49.3)
29 (20.7)
140 (100)
4. Mengunyah sirih 55 (39.3) 69 (49.3)
16 (11.4)
140 (100)
5. Paparan sinar ultraviolet 115 (82.1) 19 (13.6)
6 (4.3)
140 (100)
6. Infeksi virus 118 (84.3) 18 (!2.9)
4 (2.9)
140 (100)
7.
Kurang mengkonsumsi buah dan
sayur
53 (37.9) 83 (59.3)
4 (2.9)
140 (100)
8.
Makanan dan minuman yang
panas
88 (62.9) 43 (30.7)
9 (6.4)
140 (100)
9. Makanan yang pedas 85 (60.7) 32 (22.9)
23 (16.4)
140 (100)
10. Kegemukan 78 (55.7) 38 (27.1)
24 (17.1)
140 (100)
11. Gigi tiruan yang tidak sesuai/pas 93 (66.4) 32 (22.9)
15 (10.7)
140 (100)
12. Oral hygiene yang buruk 124 (88.6) 10 (7.1)
6 (4.3)
140 (100)
13.
Memiliki keluarga dengan riwayat
penyakit kanker
116 (82.9) 6 (4.3) 18 (12.9) 140 (100)
14. Infeksi kronik 126 (90.0) 10 (7.1) 4 (2.9) 140 (100)
Tabel 1. Distribusi jawaban responden tentang pertanyaan mengenai faktor risiko dan
konsep diagnosis kanker rongga mulut
Sambungan Tabel 1. Distribusi jawaban responden tentang pertanyaan
mengenai faktor risiko dan konsep diagnosis kanker rongga mulut
No. Konsep Diagnosis Kanker Rongga
Mulut
Pilihan Jawaban Total
YA TIDAK TIDAK
TAHU
n
(%)
n
(%)
n
(%)
n
(%)
15. Kelenjar limfa terasa keras, sakit, bergerak
atau tetap merupakan karakteristik dari
adanya kanke rrongga mulut
97
(69.3)
26
(18.6)
17
(12.1)
140
(100)
16. Lidah dan dasar mulut merupakan area
terbanyak ditemukannya kanker rongga
mulut
129
(92.1)
8
(5.7)
3
(2.1)
140
(100)
17. Lesi kanker rongga mulut sebagian besar
didiagnosis pada stadium lanjut
41
(29.3)
89
(63.6)
10
(7.1)
140
(100)
18. Inspeksi visual merupakan metode
skrining yang paling efektif
56
(40.0)
59
(42.1)
25
(17.9)
140
(100)
19. Pasien tidak menunjukkan tanda dan
gejala pada stadium awal dari kanker
rongga mulut
79
(56.4)
42
(30.0)
19
(13.6)
140
(100)
20. Deteksi dini kanker rongga mulut dapat
meningkatkan kelangsungan hidup bagi
penderitanya
127
(90.7)
13
(9.3)
0
(0.0)
140
(100)
21. Eritroplakiadan leukoplakia merupakan
lesi yang paling sering muncul berkaitan
dengan adanya kanker rongga mulut
120
(85.7)
12
(8.6)
8
(5.7)
140
(100)
Tabel 2. Distribusi jawaban responden mengenai pertanyaan
sikap terhadap kanker rongga mulut
No.
Sikap terhadap Kanker Rongga
Mulut
Pilihan Jawaban
Total
Setuju Netral
Tidak
Setuju
n
(%)
n
(%)
n
(%)
n
(%)
1.
Saya harus memperbaharui pengetahuan saya
tentang kanker rongga mulut
140
(100.0)
0
(0.0)
0
(0.0)
140
(100)
2.
saya harus melakukan pemeriksaan kelenjar
limfe pada semua pasien
108
(77.1)
29
(20.7)
3
(2.1)
140
(100)
3.
Saya harus melaporkan lesi rongga mulut yang
mencurigakan kepada dokter gigi atau spesialis
125
(89.3)
10
(7.1)
5
(3.6)
140
(100)
4.
Saya merasa yakin melakukan diagnosis
kanker rongga mulut dari tampakan klinis
19
(13.6)
61
(43.6)
60
(42.9)
140
(100)
5.
Mahasiswa kepaniteraan harus mampu
untuk memeriksa pasien yang
memiliki kanker rongga mulut
77
(55.0)
60
(42.9)
3
(2.1)
140
(100)
6.
Saya harus mampu memberikan
pendidikan untuk menghentikan
penggunaan tembakau
104
(74.3)
36
(25.7)
0
(0.0)
140
(100)
7.
Saya sebaiknya mengikuti seminar atau
pelatihan kanker rongga mulut dalam 5
tahun terakhir.
110
(78.6)
30
(21.4)
0
(0.0)
140
(100)
8.
Saya harus mampu memberikan
informasi tentang efek penggunaan
alkohol
103
(73.6)
34
(24.3)
3
(2.1)
140
(100)
9.
Saya harus terlatih memeriksa pasien
kanker mulut
102
(72.9)
38
(27.1)
0
(0.0)
140
(100)
Tabel 3. Distribusi jawaban responden mengenai
pertanyaan tindakan terhadap kanker rongga mulut
No
Tindakan Mahasiswa
Kepaniteraan terhadap Kanker
Rongga Mulut
Pilihan Jawaban Total
Ya Tidak
n %
n % n %
1.
Melaporkan kepada dokter gigi
atau spesialis jika mendapat
pasien dengan lesi yang
mencurigakan
138
98,5
%
2 1,4% 140
100
%
2.
Menyarankan untuk melakukan
biopsy pada pasien dengan lesi
yang mencurigakan
135
96,4
%
5 3,5% 140
100
%
3.
Mengirformasikan kepada pasien
tentang faktor-faktor risiko kanker
rongga mulut
138
98,5
%
2 1,4% 140
100
%
4.
Menanyakan kepada pasien jika
mereka menggunakan tembakau
dalam bentuk apapun
119
85
%
21 15% 140
100
%
5.
Menanyakan kepada pasien
tentang konsumsi alcohol mereka
137
97,8
%
3 2,1% 140
100
%
6.
Rutin memeriksa rongga mulut
pasien secara lengkap
111
79,2
%
29
20,7
%
140
100
%
Tingkat
Pengetahuan
Sikap Tindakan
Negatif Netral Positif Total Kurang Cukup Baik Total
Rendah
0
(0.0)
4
(2.9)
23
(16.4)
27
(19.3)
0
(0.0)
24
(17.1)
3
(2.1)
27
(19.3)
Sedang
0
(0.0)
12
(8.6)
52
(37.1)
64
(45.7)
0
(0.0)
18
(12.9)
46
(32.8)
64
(45.7)
Tinggi
0
(0.0)
3
(2.1)
46
(32.9)
49
(35.0)
0
(0.0)
13
(9.3)
36
(25.8)
49
(35.0)
Total
0
(0.0)
19
(13.6%)
121
(86.4%)
140
(100%)
0
(0.0)
55
(39.3)
85
(60.7%)
140
(100%)
r 0.059 0.081
P-Value 0.491 0.344
Tabel 4. Hubungan antara tingkat pengetahuan responden
dengan sikap dan tindakan terhadap kanker rongga mulut
Pembahasan
• Jumlah responden yang mengetahui faktor risiko kanker rongga mulut seperti
penggunaan tembakau sebanyak 140 (100%), konsumsi alkohol sebanyak 123
(87.9%), paparan sinar ultraviolet (115 atau 82.1%), dan infeksi virus (115 atau
84.3%). Hal ini sejalan dengan penelitian di Kuwait, Kanada, dan Amerika.11
• Jumlah responden yang mengetahui faktor risiko kanker rongga mulut lainnya
seperti berusia tua (42 atau 30.0%), mengunyah sirih (55 atau 39.3%), dan
kurang mengkonsumsi buah dan sayur (53 atau 37.9%) hanya sedikit. Hasil
penelitian ini serupa dengan penelitian Alaizari. Padahal, menurut Yellowitz,
sebagian besar kanker mulut terjadi pada pasien beruisa 45 tahun atau lebih
dengan sebagian besar pasien pada saat didiagnosis berusia sekitar 60 tahun.11
• Sebanyak 124 atau 88.6% responden tahu bahwa oral hygiene juga merupakan
faktor risiko dari kanker rongga mulut. Menurut Sirait, kebersihan mulut yang
kurang mempunyai risiko kanker rongga mulut dan tenggorokan sebesar 2,34
kali lebih besar dibanding dengan mereka yang kebersihan mulutnya tergolong
baik.13
Pembahasan
• Hanya 40.0% responden yang mengetahui bahwa inspeksi visual merupakan
metode screening yang paling efektif. Hal ini juga sama dengan penelitian
Joseph. Padahal screening visual pada mulut dapat mengurangi mortalitas pada
individu yang berisiko tinggi dan memiliki potensi untuk mencegah setidaknya
37.000 kematian akibat kanker mulut di seluruh dunia.5
• Semua (140 atau 100%) responden setuju jika pengetahuan mereka mengenai
kanker rongga mulut harus diperbaharui. Temuan pada penelitian ini lebih tinggi
dari yang dilaporkan dalam penelitian serupa yang dilakukan oleh Alaizari
bahwa 69.7% dokter gigi setuju dengan hal tersebut.12
• Sejumlah besar responden (111 atau 79.28%) dilaporkan melakukan
pemeriksaan rongga mulut pada pasien. Hal ini menunjukkan bahwa mereka
merasa bertanggung jawab dan ingin terlibat aktif dalam pencegahan kanker
mulut melalui deteksi dini.
Pembahasan
• Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap karena baik
responden yang tergolong berpengetahuan rendah, sedang, maupun tinggi,
masing-masing ada yang bersikap netral dan adapula yang bersikap positif
(berpengetahuan rendah: 4 netral, 23 positif, berpengetahuan sedang: 12 netral,
52 positif, berpengetahuan tinggi: 3 netral, 46 positif).
• Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tindakan karena baik
responden yang tergolong berpengetahuan rendah, sedang, maupun tinggi,
masing masing ada yang bertindakan cukup dan adapula yang bertindak baik
terhadap kanker rongga mulut (berpengetahuan rendah: 24 cukup, 3 baik,
berpengetahuan sedang: 18 cukup, 46 baik, berpengetahuan baik: 13 cukup, 36
baik).
• Hal ini dapat diasumsikan bahwa mereka telah paham tentang cara bersikap dan
bertindak yang benar dalam menangani kanker rongga mulut
Simpulan
1.
• Sebanyak 49 (35.0%) mahasiswa kepaniteraan memiliki
tingkat pengetahuan tinggi, 64 (45.7%) sedang, dan
hanya 27 (19.3%) yang memiliki tingkat pengetahuan
rendah tentang kanker rongga mulut.
2.
• Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan
mahasiswa kepaniteraan tentang kanker rongga mulut
dengan sikapnya di Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Pendidikan Universitas Hasanuddin.
3.
• Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan
mahasiswa kepaniteraan tentang kanker rongga mulut
dengan tindakannya di Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Pendidikan Universitas Hasanuddin.
Saran
Diperlukan kesadaran mahasiswa kepaniteran untuk
meningkatkan pengetahuan tentang kanker rongga mulut.
Perlu pendekatan kolaboratif dari setiap bagian maupun
tenaga kesehatan gigi lainnya dalam memberikan
kesempatan untuk mempelajari kesehatan mulut, cara
bersikap dan bertindak dalam mendiagnosis lesi oral secara
menyeluruh sehingga mereka dapat berlatih dalam
mendeteksi kanker mulut pada tahap awal.
SEMINAR PENELITIAN

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie SEMINAR PENELITIAN

5779 11242-1-sm (1)
5779 11242-1-sm (1)5779 11242-1-sm (1)
5779 11242-1-sm (1)milsmile
 
PRESENTASI POA WIDIA Presentations, Docu
PRESENTASI POA WIDIA Presentations, DocuPRESENTASI POA WIDIA Presentations, Docu
PRESENTASI POA WIDIA Presentations, DocuRimbunJaya
 
119-Article Text-197-2-10-20191022.pdf
119-Article Text-197-2-10-20191022.pdf119-Article Text-197-2-10-20191022.pdf
119-Article Text-197-2-10-20191022.pdfSkorGaruda
 
Aplikom_UNSRI_5_Silvia Kuswanti
Aplikom_UNSRI_5_Silvia KuswantiAplikom_UNSRI_5_Silvia Kuswanti
Aplikom_UNSRI_5_Silvia Kuswantisilvia kuswanti
 
Penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmasPenilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmasJoni Iswanto
 
PRESENTASI SBKP RSKH.pptx
PRESENTASI SBKP RSKH.pptxPRESENTASI SBKP RSKH.pptx
PRESENTASI SBKP RSKH.pptxelsyanatalia
 
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAKLaporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAKVina Widya Putri
 
01. Latihan Analisis Data.pptx
01. Latihan Analisis Data.pptx01. Latihan Analisis Data.pptx
01. Latihan Analisis Data.pptxUpi_raharjo
 
Jurnal ahmad rizki aditama
Jurnal ahmad rizki aditamaJurnal ahmad rizki aditama
Jurnal ahmad rizki aditamasapakademik
 
Kontrak Kuliah HIV.pdf
Kontrak Kuliah HIV.pdfKontrak Kuliah HIV.pdf
Kontrak Kuliah HIV.pdfLuluHatta1
 
416841063-Power-Point-Indera.pptx
416841063-Power-Point-Indera.pptx416841063-Power-Point-Indera.pptx
416841063-Power-Point-Indera.pptxtantsa1
 

Ähnlich wie SEMINAR PENELITIAN (20)

5779 11242-1-sm (1)
5779 11242-1-sm (1)5779 11242-1-sm (1)
5779 11242-1-sm (1)
 
power point kanker.pptx
power point kanker.pptxpower point kanker.pptx
power point kanker.pptx
 
PRESENTASI POA WIDIA Presentations, Docu
PRESENTASI POA WIDIA Presentations, DocuPRESENTASI POA WIDIA Presentations, Docu
PRESENTASI POA WIDIA Presentations, Docu
 
119-Article Text-197-2-10-20191022.pdf
119-Article Text-197-2-10-20191022.pdf119-Article Text-197-2-10-20191022.pdf
119-Article Text-197-2-10-20191022.pdf
 
Aplikom_UNSRI_5_Silvia Kuswanti
Aplikom_UNSRI_5_Silvia KuswantiAplikom_UNSRI_5_Silvia Kuswanti
Aplikom_UNSRI_5_Silvia Kuswanti
 
Penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmasPenilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmas
 
PPT PDL.pptx
PPT PDL.pptxPPT PDL.pptx
PPT PDL.pptx
 
document (1).pdf
document (1).pdfdocument (1).pdf
document (1).pdf
 
RINGKASAN DISERTASI
RINGKASAN DISERTASIRINGKASAN DISERTASI
RINGKASAN DISERTASI
 
PRESENTASI SBKP RSKH.pptx
PRESENTASI SBKP RSKH.pptxPRESENTASI SBKP RSKH.pptx
PRESENTASI SBKP RSKH.pptx
 
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAKLaporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
 
01. Latihan Analisis Data.pptx
01. Latihan Analisis Data.pptx01. Latihan Analisis Data.pptx
01. Latihan Analisis Data.pptx
 
Power poin proposal.ppt
Power poin proposal.pptPower poin proposal.ppt
Power poin proposal.ppt
 
Jurnal ahmad rizki aditama
Jurnal ahmad rizki aditamaJurnal ahmad rizki aditama
Jurnal ahmad rizki aditama
 
Kontrak Kuliah HIV.pdf
Kontrak Kuliah HIV.pdfKontrak Kuliah HIV.pdf
Kontrak Kuliah HIV.pdf
 
PPT YULIA ex.pptx
PPT YULIA ex.pptxPPT YULIA ex.pptx
PPT YULIA ex.pptx
 
Penilaian standar rumah sakit (4)
Penilaian standar rumah sakit (4)Penilaian standar rumah sakit (4)
Penilaian standar rumah sakit (4)
 
jurnal paedo
jurnal paedojurnal paedo
jurnal paedo
 
416841063-Power-Point-Indera.pptx
416841063-Power-Point-Indera.pptx416841063-Power-Point-Indera.pptx
416841063-Power-Point-Indera.pptx
 
2159 3918-1-sm
2159 3918-1-sm2159 3918-1-sm
2159 3918-1-sm
 

Kürzlich hochgeladen

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptab368
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADARismaZulfiani
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Currentaditya romadhon
 

Kürzlich hochgeladen (13)

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
 

SEMINAR PENELITIAN

  • 1. SEMINAR LAPORAN PENELITIAN Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan tentang Kanker Rongga Mulut dengan Sikap dan Tindakannya di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Universitas Hasanuddin Nama : Prastuti Wulandari K NIM : J111 11 256 Pembimbing : drg. Rini Pratiwi, M.Kes Penguji : Prof. Dr. drg. Rasmidar Samad, MS.
  • 2. Latar Belakang Mahasiswa Kepaniteraan Deteksi dan Diagnosis Dini Pengetahuan Sikap Tindakan Keterlambatan Diagnosis Insiden Biaya Perawatan morbiditas mortalitas Kualitas Hidup Kanker Rongga Mulut Informasi dasar tentang tingkat pengetahuan Pertimbangan perlunya perbaikan lebih lanjut Kesiapan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat
  • 3. Rumusan Masalah Mahasiswa Kepaniteraa n di RSGMP unhas Tingkat Pengetahuan tentang Kanker rongga Mulut? Tindakan ?Sikap?
  • 4. Tujuan Penelitian Mengetahui Tingkat Pengetahuan Mengetahui Tingkat Pendidikan dengan Sikap Mengetahui Tingkat Pendidikan dengan Tindakan
  • 5. Metode Penelitian • observasional analitik dengan rancangan cross-sectional study. Jenis Penelitian • Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Universitas Hasanuddin • Bulan Desember Tahun 2015. Lokasi Dan Waktu Penelitian • Variabel bebas: Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan tentang kanker rongga mulut. • Variabel akibat: • Sikap mahasiswa kepaniteraan terhadap kanker rongga mulut. • Tindakan mahasiswa kepaniteraan terhadap kanker rongga mulut. Variabel Penelitian
  • 6. Definisi Operasional Variabel Tingkat Pengetahuan • Ilmu yang dimiliki mahasiswa kepaniteraan sehubungan dengan kanker rongga mulut yang dinilai dengan kuesioner. Kuesioner terdiri dari 14 pertanyaan tentang faktor risiko dan 7 pertanyaan tentang konsep diangnosis dari kanker rongga mulut. Setiap item pertanyaan terdapat tiga pilihan jawaban yaitu “Ya”, “Tidak”, dan “Tidak Tahu”. Sikap • Reaksi atau respon masih tertutup seseorang terhadap suatu stimulus atau objek yang menjadi kecenderungan untuk melakukan suatu tindakan, dinilai dengan kuesioner yang terdiri dari 9 pertanyaan dengan pilihan jawaban “Setuju”, “Netral”, dan “Tidak Setuju”. Tindakan • Respon seseorang terhadap stimulus berupa perilaku terbuka atau nyata, dinilai dengan kuesioner yang terdiri dari 6 pertanyaan, dengan pilihan jawaban yaitu “Ya” dan “Tidak”.
  • 7. Kriteria Penilaian • Pengetahuan rendah, 0% - <56% benar atau responden menjawab benar 0-11 pertanyaan • Pengetahuan sedang, ≥56% - <70% benar atau responden menjawab benar 2-14 pertanyaan • Pengetahuan tinggi, ≥70% benar atau responden menjawab benar 15-21 pertanyaan Tingkat Pengetahuan • Sikap negatif, <50% atau skor total responden 9-12. • Sikap netral, 50% - 75% atau skor total responden 13-19. • Sikap positif, >75% atau skor total responden 20-27. Sikap • Tindakan kurang, 0% - <56% benar atau responden menjawab benar 0-2 pertanyaan • Tindakan cukup ≥56% - ≤70% benar atau responden menjawab benar 3-5 pertanyaan • Tindakan baik, >70% benar atau responden menjawab benar 6 pertanyaan. Tindakan
  • 8. Populasi dan Sampel Penelitian : Sampel Penelitian (140) 23 Laki-laki. 117 Perempuan accidental sampling kriteria inklusi: Semua mahasiswa kepaniteraan yang kebetulan ada dan bersedian menjadi sampel penelitian kriteria eksklusinya: Mahasiswa kepaniteraan yang tidak mengembalikan kuesioner atau tidak menjawab semua pertanyaan kuesioner Mahasiswa Kepaniteran (417 ) 92 Laki-laki 315 Perempuan
  • 9. Metode Pengumpulan Data • Data primer dari lembar kuesioner respondenJenis Data • Formulir informed consent. • Perlengkapan alat tulis. Alat dan bahan • Kuesioner diambil dari penelitian serupa oleh Joseph yang telah divalidasi5 Kuesioner
  • 10. Prosedur Penelitian 1. • Mengunjungi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Universitas Hasanuddin untuk meminta persetujuan melakukan penelitan 2. • mengunjung setiap bagian yaitu Bagian Oral Srurgery, Oral Medicine, Periodonsi, Ortodonsi, Prostodonsi, Konservasi, Radiologi, Pedodonsi, dan IKGM untuk memberikan penjelasan mengenai penelitian ini kepada mahasiswa kepaniteran dan menbagikan kuesioner. 3. • Analisis data menggunakan uji Spearman Rank Correlation pada program SPSS dengan taraf signifikansi atau taraf kesalahan 5% (0,05) dan taraf kepercayaan 95% (0,95).10
  • 11. No Faktor Risiko Kanker Rongga Mulut Pilihan Jawaban Total Ya Tidak Tidak Tahu n (%) n (%) n (%) n (%) 1. Penggunaan tembakau 140 (100) 0 (0.0) 0 (0.0) 140 (100) 2. Konsumsi alkohol 123 (87.9) 0 (0.0) 2 (1.4) 140 (100) 3. Berusia tua 42 (30.0) 69 (49.3) 29 (20.7) 140 (100) 4. Mengunyah sirih 55 (39.3) 69 (49.3) 16 (11.4) 140 (100) 5. Paparan sinar ultraviolet 115 (82.1) 19 (13.6) 6 (4.3) 140 (100) 6. Infeksi virus 118 (84.3) 18 (!2.9) 4 (2.9) 140 (100) 7. Kurang mengkonsumsi buah dan sayur 53 (37.9) 83 (59.3) 4 (2.9) 140 (100) 8. Makanan dan minuman yang panas 88 (62.9) 43 (30.7) 9 (6.4) 140 (100) 9. Makanan yang pedas 85 (60.7) 32 (22.9) 23 (16.4) 140 (100) 10. Kegemukan 78 (55.7) 38 (27.1) 24 (17.1) 140 (100) 11. Gigi tiruan yang tidak sesuai/pas 93 (66.4) 32 (22.9) 15 (10.7) 140 (100) 12. Oral hygiene yang buruk 124 (88.6) 10 (7.1) 6 (4.3) 140 (100) 13. Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit kanker 116 (82.9) 6 (4.3) 18 (12.9) 140 (100) 14. Infeksi kronik 126 (90.0) 10 (7.1) 4 (2.9) 140 (100) Tabel 1. Distribusi jawaban responden tentang pertanyaan mengenai faktor risiko dan konsep diagnosis kanker rongga mulut
  • 12. Sambungan Tabel 1. Distribusi jawaban responden tentang pertanyaan mengenai faktor risiko dan konsep diagnosis kanker rongga mulut No. Konsep Diagnosis Kanker Rongga Mulut Pilihan Jawaban Total YA TIDAK TIDAK TAHU n (%) n (%) n (%) n (%) 15. Kelenjar limfa terasa keras, sakit, bergerak atau tetap merupakan karakteristik dari adanya kanke rrongga mulut 97 (69.3) 26 (18.6) 17 (12.1) 140 (100) 16. Lidah dan dasar mulut merupakan area terbanyak ditemukannya kanker rongga mulut 129 (92.1) 8 (5.7) 3 (2.1) 140 (100) 17. Lesi kanker rongga mulut sebagian besar didiagnosis pada stadium lanjut 41 (29.3) 89 (63.6) 10 (7.1) 140 (100) 18. Inspeksi visual merupakan metode skrining yang paling efektif 56 (40.0) 59 (42.1) 25 (17.9) 140 (100) 19. Pasien tidak menunjukkan tanda dan gejala pada stadium awal dari kanker rongga mulut 79 (56.4) 42 (30.0) 19 (13.6) 140 (100) 20. Deteksi dini kanker rongga mulut dapat meningkatkan kelangsungan hidup bagi penderitanya 127 (90.7) 13 (9.3) 0 (0.0) 140 (100) 21. Eritroplakiadan leukoplakia merupakan lesi yang paling sering muncul berkaitan dengan adanya kanker rongga mulut 120 (85.7) 12 (8.6) 8 (5.7) 140 (100)
  • 13. Tabel 2. Distribusi jawaban responden mengenai pertanyaan sikap terhadap kanker rongga mulut No. Sikap terhadap Kanker Rongga Mulut Pilihan Jawaban Total Setuju Netral Tidak Setuju n (%) n (%) n (%) n (%) 1. Saya harus memperbaharui pengetahuan saya tentang kanker rongga mulut 140 (100.0) 0 (0.0) 0 (0.0) 140 (100) 2. saya harus melakukan pemeriksaan kelenjar limfe pada semua pasien 108 (77.1) 29 (20.7) 3 (2.1) 140 (100) 3. Saya harus melaporkan lesi rongga mulut yang mencurigakan kepada dokter gigi atau spesialis 125 (89.3) 10 (7.1) 5 (3.6) 140 (100) 4. Saya merasa yakin melakukan diagnosis kanker rongga mulut dari tampakan klinis 19 (13.6) 61 (43.6) 60 (42.9) 140 (100) 5. Mahasiswa kepaniteraan harus mampu untuk memeriksa pasien yang memiliki kanker rongga mulut 77 (55.0) 60 (42.9) 3 (2.1) 140 (100) 6. Saya harus mampu memberikan pendidikan untuk menghentikan penggunaan tembakau 104 (74.3) 36 (25.7) 0 (0.0) 140 (100) 7. Saya sebaiknya mengikuti seminar atau pelatihan kanker rongga mulut dalam 5 tahun terakhir. 110 (78.6) 30 (21.4) 0 (0.0) 140 (100) 8. Saya harus mampu memberikan informasi tentang efek penggunaan alkohol 103 (73.6) 34 (24.3) 3 (2.1) 140 (100) 9. Saya harus terlatih memeriksa pasien kanker mulut 102 (72.9) 38 (27.1) 0 (0.0) 140 (100)
  • 14. Tabel 3. Distribusi jawaban responden mengenai pertanyaan tindakan terhadap kanker rongga mulut No Tindakan Mahasiswa Kepaniteraan terhadap Kanker Rongga Mulut Pilihan Jawaban Total Ya Tidak n % n % n % 1. Melaporkan kepada dokter gigi atau spesialis jika mendapat pasien dengan lesi yang mencurigakan 138 98,5 % 2 1,4% 140 100 % 2. Menyarankan untuk melakukan biopsy pada pasien dengan lesi yang mencurigakan 135 96,4 % 5 3,5% 140 100 % 3. Mengirformasikan kepada pasien tentang faktor-faktor risiko kanker rongga mulut 138 98,5 % 2 1,4% 140 100 % 4. Menanyakan kepada pasien jika mereka menggunakan tembakau dalam bentuk apapun 119 85 % 21 15% 140 100 % 5. Menanyakan kepada pasien tentang konsumsi alcohol mereka 137 97,8 % 3 2,1% 140 100 % 6. Rutin memeriksa rongga mulut pasien secara lengkap 111 79,2 % 29 20,7 % 140 100 %
  • 15. Tingkat Pengetahuan Sikap Tindakan Negatif Netral Positif Total Kurang Cukup Baik Total Rendah 0 (0.0) 4 (2.9) 23 (16.4) 27 (19.3) 0 (0.0) 24 (17.1) 3 (2.1) 27 (19.3) Sedang 0 (0.0) 12 (8.6) 52 (37.1) 64 (45.7) 0 (0.0) 18 (12.9) 46 (32.8) 64 (45.7) Tinggi 0 (0.0) 3 (2.1) 46 (32.9) 49 (35.0) 0 (0.0) 13 (9.3) 36 (25.8) 49 (35.0) Total 0 (0.0) 19 (13.6%) 121 (86.4%) 140 (100%) 0 (0.0) 55 (39.3) 85 (60.7%) 140 (100%) r 0.059 0.081 P-Value 0.491 0.344 Tabel 4. Hubungan antara tingkat pengetahuan responden dengan sikap dan tindakan terhadap kanker rongga mulut
  • 16. Pembahasan • Jumlah responden yang mengetahui faktor risiko kanker rongga mulut seperti penggunaan tembakau sebanyak 140 (100%), konsumsi alkohol sebanyak 123 (87.9%), paparan sinar ultraviolet (115 atau 82.1%), dan infeksi virus (115 atau 84.3%). Hal ini sejalan dengan penelitian di Kuwait, Kanada, dan Amerika.11 • Jumlah responden yang mengetahui faktor risiko kanker rongga mulut lainnya seperti berusia tua (42 atau 30.0%), mengunyah sirih (55 atau 39.3%), dan kurang mengkonsumsi buah dan sayur (53 atau 37.9%) hanya sedikit. Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian Alaizari. Padahal, menurut Yellowitz, sebagian besar kanker mulut terjadi pada pasien beruisa 45 tahun atau lebih dengan sebagian besar pasien pada saat didiagnosis berusia sekitar 60 tahun.11 • Sebanyak 124 atau 88.6% responden tahu bahwa oral hygiene juga merupakan faktor risiko dari kanker rongga mulut. Menurut Sirait, kebersihan mulut yang kurang mempunyai risiko kanker rongga mulut dan tenggorokan sebesar 2,34 kali lebih besar dibanding dengan mereka yang kebersihan mulutnya tergolong baik.13
  • 17. Pembahasan • Hanya 40.0% responden yang mengetahui bahwa inspeksi visual merupakan metode screening yang paling efektif. Hal ini juga sama dengan penelitian Joseph. Padahal screening visual pada mulut dapat mengurangi mortalitas pada individu yang berisiko tinggi dan memiliki potensi untuk mencegah setidaknya 37.000 kematian akibat kanker mulut di seluruh dunia.5 • Semua (140 atau 100%) responden setuju jika pengetahuan mereka mengenai kanker rongga mulut harus diperbaharui. Temuan pada penelitian ini lebih tinggi dari yang dilaporkan dalam penelitian serupa yang dilakukan oleh Alaizari bahwa 69.7% dokter gigi setuju dengan hal tersebut.12 • Sejumlah besar responden (111 atau 79.28%) dilaporkan melakukan pemeriksaan rongga mulut pada pasien. Hal ini menunjukkan bahwa mereka merasa bertanggung jawab dan ingin terlibat aktif dalam pencegahan kanker mulut melalui deteksi dini.
  • 18. Pembahasan • Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap karena baik responden yang tergolong berpengetahuan rendah, sedang, maupun tinggi, masing-masing ada yang bersikap netral dan adapula yang bersikap positif (berpengetahuan rendah: 4 netral, 23 positif, berpengetahuan sedang: 12 netral, 52 positif, berpengetahuan tinggi: 3 netral, 46 positif). • Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tindakan karena baik responden yang tergolong berpengetahuan rendah, sedang, maupun tinggi, masing masing ada yang bertindakan cukup dan adapula yang bertindak baik terhadap kanker rongga mulut (berpengetahuan rendah: 24 cukup, 3 baik, berpengetahuan sedang: 18 cukup, 46 baik, berpengetahuan baik: 13 cukup, 36 baik). • Hal ini dapat diasumsikan bahwa mereka telah paham tentang cara bersikap dan bertindak yang benar dalam menangani kanker rongga mulut
  • 19. Simpulan 1. • Sebanyak 49 (35.0%) mahasiswa kepaniteraan memiliki tingkat pengetahuan tinggi, 64 (45.7%) sedang, dan hanya 27 (19.3%) yang memiliki tingkat pengetahuan rendah tentang kanker rongga mulut. 2. • Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan tentang kanker rongga mulut dengan sikapnya di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Universitas Hasanuddin. 3. • Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan tentang kanker rongga mulut dengan tindakannya di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Universitas Hasanuddin.
  • 20. Saran Diperlukan kesadaran mahasiswa kepaniteran untuk meningkatkan pengetahuan tentang kanker rongga mulut. Perlu pendekatan kolaboratif dari setiap bagian maupun tenaga kesehatan gigi lainnya dalam memberikan kesempatan untuk mempelajari kesehatan mulut, cara bersikap dan bertindak dalam mendiagnosis lesi oral secara menyeluruh sehingga mereka dapat berlatih dalam mendeteksi kanker mulut pada tahap awal.