2. Pengobatan saluran napas memerlukan cara
pemberian tersendiri inhalasi
Manfaat besar asma, PPOK, bronkiektasis
Sastra Ayurvedic abad 17 menghisap
tumbuhan Datura.
Modern Inggris 1797, Philadelphia 1802
Datura sramonium
Aerosol Camp 1929 epinefrin via inhalasi
MDI, DPI, Wright (1950) nebulizer modern
3. Pemberian bronkodilator simpatomimetik,
kortikosteroid, antikolinergik, anti alergi,
antibiotik, dan antifungi.
5. Penanganan Asma
Eksaserbasi di Rumah Sakit
Penilaian Awal
Anamnesis, PF (auskultasi, penggunaan otot bantu napas, denyut jantung, frekuensi napas),
APE atau VEP1 , saturasi oksigen, dan tes lain yang diperlukan
Terapi Awal
• Inhalasi 2-agonis kerja cepat secara terus menerus selama 1 jam.
• Oksigen sampai tercapai saturasi O2 > 90% (95% pada anak-anak)
• Steroid sistemik jika tidak ada respons segera, atau jika pasien sebelumnya
sudah menggunakan steroid oral atau jika derajat keparahan sudah berat
• Sedasi merupakan kontra-indikasi terapi asma eksaserbasi.
Penilaian Ulang setelah 1 jam
APE, saturasi Q2, tes lain yang diperlukan
GINA Updated 2008
6. lanjutan ….
Penilaian Ulang stlh 1 jam
Derajat Sedang Derajat Berat
• APE 60-80% dari yang diperkirakan • APE < 60% dari yang diperkirakan
• Pem. Fisik : gejala sedang, penggunaan • PF: gejala berat saat istirahat, retraksi dada
otot bantu pernapasan • Riwayat faktor resiko mendekati asma yang
fatal
• Tidak ada perbaikan setelah terapi awal
• Oksigen
• Inhalasi 2-agonis dan anti-kolinergik • Inhalasi 2 -agonis dan anti-kolinergik
setiap 60 menit • Oksigen
• Glukokortikosteroid oral • Glukokortikosteroid sistemik
• Teruskan terapi 1-3 jam jika ada perbaikan • Magnesium IV
Penilaian Ulang stlh 1-2 jam
Respons tidak baik Respons buruk
Respons baik
selama 1-2 jam selama 1-2 jam
Ref. GINA Updated 2008
7. Respons Baik Respons tidak lengkap Respons jelek
• Bertahan 60 menit setelah selama 1-2 jam selama 1 jam
terapi terakhir • Pasien resiko tinggi
• Pasien resiko tinggi • PF: gejala berat, kesadaran
• PF : normal
• PF: gejala ringan-sedang
• APE > 70% menurun, kebingungan
• APE < 70% • APE < 30%
• Tidak stres
• Saturasi O2 tidak membaik • PCO2 > 45mm Hg
• Saturasi O2 > 90%
(95% pada anak-anak) • PO2 < 60mm Hg
Pulangkan ke Rumah
Rawat di ICU
• Lanjutkan 2-agonis inhalasi Rawat Rumah Sakit
• Inh 2-agonis + anti-kolinergik
• Pertimbangkan steroid oral (acute care setting)
• Steroid IV
• Pertimbangkan inhaler • Inh 2-agonis ± anti-kolinergik • Pertimbangkan 2 -agonis IV
kombinasi • Steroid sistemik
• Oksigen
• Edukasi pasien: • Oksigen
• Pertimbangkan teofilin IV
Cara pakai obat yang benar • Magnesium IV
• Monitor APE, saturasi O2 , nadi • Intubasi dan ventilasi mekanik
Buat rencana aksi
jika perlu
Follow-up teratur
Perbaikan Tidak membaik
Kriteria bisa dipulangkan Rawat di ICU
Jika tidak ada perbaikan
• jika APE > 60% dari yang
setelah 6-12 jam
diperkirakan
• Kondisi tetap pada saat
terapi oral / inhalasi
8.
9. Alur tatalaksana asma akut
(Konsensus Nasional Asma Anak)
Klinik / IGD
Nilai derajat serangan
Tatalaksana awal
• nebulisasi -agonis 3x, selang 20 menit
• nebulisasi ketiga + antikolinergik
Serangan ringan Serangan sedang Serangan berat
(nebulisasi 1x, (nebulisasi 2-3x, (nebulisasi 3x,
respons baik repons parsial) respons buruk)
• bertahan 1-2 jam, • berikan O2 • O2 sejak awal
boleh pulang • nilai ulang se- • pasang infus
• gejala timbul lagi dang Ruang • nilai ulang berat,
serangan sedang Rawat Sehari Ruang Rawat Inap
• pasang infus • foto Ro toraks
10. Asma Eksaserbasi
Beta 2-agonis Kortikosteroid
2,5 mg Salbutamol BP 0,5 mg Fluticasone Propionate
dalam 2,5 ml larutan NaCl isotonik dalam 2 ml NaCl isotonik
11. 1. Dosis lebih kecil dibanding sistemik
(salbutamol 2-4mg vs 0,2mg)
2. Efek onset lebih cepat (30 menit vs 5 menit)
3. Obat langsung menuju organ sasaran (paru-
paru) mengurangi paparan sistemik
4. ESO lebih jarang
5. Relatif mudah dan nyaman
12. 1. Ukuran partikel
2. Faktor fisiologis pasien
3. Sistem penghantaran obat
13. Daerah target aksi obat di paru-paru
tergantung pd lokasi terjadinya perubahan
patologis (trakeobronkial, bronkiolus atau
alveolus)
Ukuran partikel ideal < 2 u (bronkus), <0,7 u
(bronkiolus), <0,5 u (alveolus)
Untuk tujuan pengobatan ukuran partikel yg
baik 1-5 u.
14. Banyak faktor pasien yg dapat
mempengaruhi deposisi obat ke dalam paru:
Umur, kemampuan mengkoordinasi napas,
kecepatan insp/ eksp, volume tidal, dll
Peran tenaga kesehatan dalam mengedukasi
pasien mengenai tehnik penggunaan inhaler
yg benar sangat penting
15. Berpengaruh thd banyaknya obat yg dapat
terdeposisi
Ada 3 tipe penghantaran obat:
a. metered dose inhaler (MDI)
b. dry powdered inhaler (DPI)
c. nebulizer
16. Alat ini tdd suatu kanister logam yg diisi
suspensi obat termikronisasi dalam suatu
propelan yg dijadikan bentuk cairan dg
tekanan.
Propelan: CFC hydrofluoroalkana
Koordinasi tangan yang baik dengan hirupan
mulut sangat penting untuk mendapatkan
hasil yang tepat (sulit pada lansia/ gg mood)
Kecepatan inspirasi sedang (30 L/min)
BEST
17.
18. 1. Buka penutupnya dan kocok inhaler
2. Hembuskan napas
3. Letakkan bagian lubang inhaler untuk mulut
(mouthpiece) persis di depan mulut, mulai
bernapas perlahan dan dalam. Lalu tekan
MDI, sementara obatnya menyembur, hirup
dalam-dalam selama 5 detik/ lebih (close
mouth)
19. 4. Saat mencapai inspirasi maksimal, tahan
napas selama 10 detik dengan mulut terkatup
agar obat mencapai targetnya.
5. Napas biasa selama 3-5 menit
6. Jika diminta > satu hirupan tunggu 3-5
menit
7. Setelah selesai, sebaiknya berkumur
20. Alat ini dijalankan dengan pernapasan
Tidak tergantung koordinasi tangan
Obatnya akan dihirup ketika pasien
menghirup napas
Alat ini memiliki penghitung dosis
Dibutuhkan kecepatan inspirasi tinggi (60
L/min)
Keuntungan klinis = MDI
23. Lebih disukai untuk beberapa alasan:
1. Anak-anak, lansia, pasien yg lemah
2. Butuh dosis yg lebih tinggi dari MDI/ DPI,
misal: asma kronik, PPOK eks. Akut
3. Untuk pengobatan sendiri di rumah, dimana
pasien butuh dosis >>
4. Pada serangan asma akut onset cepat
24.
25. Nebulizer harus dijaga kebersihannya, untuk
menghindari pertumbuhan mikroba dan
kemungkinan infeksi
Sebaiknya dicuci setiap selesai digunakan,
atau sedikitnya sekali sehari
26. Ventolin Nebules
Dosis ANAK dan DEWASA
Dosis awal adalah 2.5 mg.
Dapat ditingkatkan menjadi 5 mg.
Pengobatan dapat diulang 4 kali sehari.
Pada orang dewasa, dosis dapat diberikan
sampai 40 mg/hari dengan pengawasan yang
ketat di rumah sakit pada pasien obstruksi
saluran napas berat
27. Flixotide Nebules
• Indikasi: Mengatasi Gejala &
Eksaserbasi Asma
• Kontra Indikasi:
hipersensitif komponen
• Peringatan/perhatian khusus:
tidak digunakan tunggal untuk
mengatasi bronkospasme akut tetapi
dibutuhkan juga SABA (Ventolin
Nebules)
28. Flixotide Nebules
• Efek samping:
Kandidiasis pada mulut & tenggorokan
Suara serak
Bronkospasme paradoksal
Kemungkinan terjadi efek samping sistemik: supresi
adrenal, growth retardation, glaukoma, katarak, dll
• Pencegahan efek samping:
Kumur-kumur setelah nebulisasi
Membersihkan mulut dan sekitarnya
Bagi pasien yang kulitnya sensitif, oleskan vaselin di
sekitar mulut sebelum nebulisasi
Membersihkan alat secara rutin
29. Dosis
Usia Dosis
Dewasa & Remaja >16 yrs 500 - 2000 mcg, 2x sehari
Anak & Remaja 4-16 yrs 1000 mcg, 2 x sehari
Tidak dibutuhkan penyesuaian
dosis pada orang tua atau pasien
dengan perburukan hati dan ginjal
30. Obat Pengontrol Asma
Seretide Diskus 100 Seretide Diskus 250 Seretide Diskus 500
50mcg SAL + 100mcg FP 50mcg SAL + 250mcg FP 50mcg SAL + 500mcg FP
Seretide MDI 125 Seretide MDI 50
25mcg SAL + 125mcg FP 25mcg SAL + 50mcg FP
32. Efek HPA-axis dari FP nebules
pada asma anak
• R, DB, DD, CO study
• Membanding efek (7-hari) dari FP nebules dan
prednisolon oral pada ekskresi kortisol bebas
dalam urin 24-j, paparan sistemik dan keamanan
pada anak dengan eksaserbasi asma
• 31 anak dengan rata-rata usia 8 thn diberikan FP
nebules 2000 g/hr atau prednisolon oral
• Dosis prednisolon: 2 mg/kg/hr - 4 hari diikuti dgn
1 mg/kg/hr selama 3 hari
Ref : Price.J,et al. Respiratory medicine 96, issue 8, August 2002, 625-631
33. Efek HPA-axis dari FP nebules
pada Asma Anak
Urinary-free cortisol : creatinine ratio (ng:mg)
FP group Prednisolone group
(n=28) (n=29)
Day 1 (pre-treatment) 14 12.8
Day 8 (7 days post-treatment) 9.2 5
Adjusted mean 8.9* 5
Assuming all values below the lower limit of detection = 2.5 ng/ml.
Adjusted mean : mean after taking account of covariates which were included in the statistical analysis
(e.g : age,sex,centre/country).
* P = 0.001 compared with oral prednisolone
FP nebules (1mg bd) secara bermakna kurang berefek pada ekskresi
kortisol bebas dalam uri pada 24-j dibanding prednisolon oral.
Ref :Price.J,et al. Respiratory medicine 96, issue 8, August 2002, 625-631