SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 30
Pemasaran Desa
Wisata
Oleh : Bobby Ardyanto
Desa & Kampung Wisata
• Suatu bentuk integrasi antara Atraksi –
Akomodasi – Fasilitas pendukung yang di
sajikan dalam suatu struktur kehidupan
masyarakat yang menyatu dengan tata cara
dan tradisi yang berlaku di dalam desa /
kampung tersebut
Kriteria Desa & kampung Wisata
menurut Industri
1.Embrio
2.Berkembang
3.Mandiri
1. Desa Wisata Embrio
Desa Wisata yang sedang mempersiapkan & menggali dan
Mensinergikan potensi yang dimiliki untuk menjadi atraksi yang
di minati oleh wisatawan.
Ciri - ciri :
Legalitas belum ada ( badan hukum pengelola )
Belum memiliki management
Belum memiliki package yang layak jual
Kesadaran masyarakat akan hal sapta pesona belum ada
Belum adanya kerjasama dengan industry pariwisata
Belum tersedianya home stay & fasilitas pendukung lainya
Entrance ticket bersifat donasi
Dibawah pembinaan Pemerintah ( Dinas Pariwisata )
No insurance
2. Desa Wisata Berkembang
Desa Wisata yang sudah mulai mengembangkan dan
Mensinergikan potensi yang dimiliki untuk menjadi atraksi yang
di minati oleh wisatawan.
Ciri - ciri :
Legalitas ada ( badan hukum pengelola )
memiliki management
Belum memiliki package yang layak jual
Kesadaran masyarakat akan hal sapta pesona mulai ada
Belum adanya kerjasama dengan industry pariwisata
Tersedianya home stay & fasilitas pendukung lainya meskipun masih
sederhana
Entrance ticket bersifat donasi
Dibawah pembinaan Pemerintah ( Dinas Pariwisata )
No insurance
3. Desa Wisata Mandiri
Desa wisata yang telah memiliki integrasi antara atraksi , akomodasi,
dan fasilitas pendukung lainya yang di sajikan dalam suatu strukur
kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi
lokal / original yang berlaku
Ciri - ciri :
Legalitas ada ( badan hukum pengelola )( koperasi / BUMDES )
Memiliki management
Memiliki package yang layak jual sesuai market yang dituju
Kesadaran masyarakat akan hal sapta pesona
Memiliki kerjasama dengan industry pariwisata (corporate / TA)
Tersedianya home stay & fasilitas pendukung lainya
Entrance ticket ( Pricing )
Insurance Included
Sertifikasi
Office hours
Profesional services
Apa yang kita jual
 Rumah
Penduduk
 Gunung,
Sawah, hutan,
tarian, budaya
 Jalan,
kendaraan,
 Kehidupan
masyarakat
• Layanan
Akomodasi
• Atraksi
wisata
Paket wisata
Tourism characteristics and related
Tourism Suply Chain Management issue
Kakteristik Pariwisata
 Koordinasi yang intensif
 Perishable (mudah rusak)
 Informasi yang intensif
 Produk yang komplek
 Permintaan yang tidak
pasti
 Complex dynamic
Isu Supply Chain (rantai
permintaan)
 Manajemen permintaan
 Dua atau lebih hubungan
 Manajemen Kebutuhan
 Manajemen Inventori
(penyimpanan)
 Pengembangan Produk
 Koordinasi rantai nilai
 Teknologi informasi
Pertanyaan-pertanyaan yang
perlu dijawab?
 Siapa target pasar Anda?
 Sudahkah produk Anda terbentuk?
 Pernakah anda melakukan promosi?
 Apakah harga yang Anda tetapkan sudah
sesuai?
 Apakah sudah ada travel agent/biro
perjalanan wisata/wisatawan yang melirik
produk anda?
Peran strategi pemasaran
pada wisata pedesaan
 Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial
dimana individu dan kelompok mendapatkan
kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, penawarkan produk yang bernilai
satu sama lain.
 Manajemen pemasaran berasal dan dua kata
yaitu manajemen dan pemasaran. Pengertian
manajemen pemasaran tersebut merupakan
pengertian gabungan dan dua pengertian kata
tersebut. lstilah manajemen secara sederhana
sering diartikan sebagai pengelolaan,
pengaturan, pembinaan, penataaan, dan istilah-
istilah lainnya. dikatagorikan ke dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
 Pengertian manajemen secara luas (definisi)
sangat banyak sekali, tetapi dan definisi-definisi
yang ada tersebut secara garis besar memiliki
unsur-unsur yang hampir sama. Manajemen
secara secara umum diartikan sebagai suatu
proses yang di dalamnya secara garis besar
tercakup fungsi-fungsi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakkan, pengawasan,
dan pengevaluasiaan. Atau secara sederhana
fungsi-fungsi tersebut
Langkah – langkah penting dalam
Pemasarkan Desa Wisata :
 1. Identifikasi Product ( potensi )
 2. Temukan Unique Selling Point ( usp )
 3. Tentukan Target Pasar
 4. Positioning
 5. Branding
 6. Product Building
 7. Tetapkan Harga
 8. Bangun Jaringan Pemasaran
 9. Komunikasi Pemasaran
1. Identifikasi Product
 Produk desa wisata merupakan pengalaman total
pengunjung selama melakukan aktivitas di desa wisata.
Pengalaman total tersebut terdiri dari apa yang mereka
lihat (something to see), apa yang mereka lakukan
(something to do) dan apa yang mereka beli (something
to buy). Oleh karena itu, langkah pertama dalam
pemasaran desa wisata adalah menemukenali atau
mengidentifikasi apa yang bisa dilihat, dilakukan dan
dibeli oleh pengunjung di desa wisata yang kita miliki.
2. Temukan USP
 USPs merupakan keunikan yang akan kita jual kepada
pasar yang merupakan alasan mengapa pengunjung
akan datang ke desa wisata kita, bukan ke desa wisata
yang lain, karena biasanya yang banyak dicari itu yang
unik-unik. Selain itu, USPs dapat dijadikan senjata untuk
keluar dari persaingan harga, yang dapat berdampak
buruk bagi kelangsungan desa wisata
 USPs dirumuskan berdasarkan identifikasi produk yang
telah kita lakukan dan USPs harus benar-benar unik
dan bernilai dimata pengunjung, serta tidak mudah
diimitasi oleh desa wisata yang lain.
3. Target Pasar
 Teknik segmentasi yang cocok adalah perpaduan antara
geografis, demografis, psikografis dan berbasis produk
 Adapun segmen yang dibidik tersebut, sebelumnya
harus melewati proses seleksi, dengan kriteria:
1. Segmen yang dipilih harus yang mampu dilayani oleh
pengelola desa wisata (product-market matching);
2. Segmen yang dipilih harus memperlihatkan
pertumbuhan yang menjanjikan;
3. Segmen yang dipilih harus lebih efisien dalam
menjangkaunya dibanding dengan segmen yang lain.
4. Positioning
 Positioning adalah strategi dalam menanamkan citra
desa wisata dibenak pasar agar dipersepsikan unik
dibanding dengan desa wisata yang lain. Basis
penetapan positioning adalah USPs yang sudah
dirumuskan sebelumnya.
5. Branding
 Membangun identitas, atau yang biasanya disebut
dengan branding. Identitas biasanya berupa logo, nama,
icon, slogan atau tagline. Desa wisata harus memiliki
identitas, agar dapat dibedakan dengan yang lain dan
dapat mudah diingat oleh pasar.
 Dalam membangun identitas, yang pertama harus
dilakukan adalah menetapkan suatu merek (brand),
selanjutnya dikampanyekan melalui komunikasi
pemasaran. Menurut Keller (2013), dalam menetapkan
merek, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
seperti:
 Memorability; merek harus mudah diingat, mudah
dikenal/simpel, mudah terbaca, mudah diperhatikan dan
menjadi pusat perhatian.
 Meaningfullness; merek harus memiliki arti dan esensi
yang terasosiasi dengan produk.
 Likability; merek harus berkesan secara estetika (eye-
catching).
 Transferability; merek harus dapat disesuaikan dengan
bahasa atau kebiasaan segmen pasar.
 Adaptability; merek harus fleksibel atau cocok
ditempatkan pada segala media, kondisi atau situasi.
 Protectability; merek jangan sampai diimitasi atau
diduplikasi, oleh karena itu harus didaftarkan secara
legal.
6. Product Building
 Produk harus dapat memberikan solusi atau manfaat
kepada pasar yang telah dibidik, oleh sebab itu,
pengelola desa wisata harus mencari tahu manfaat apa
yang dibutuhkan, yang diinginkan dan yang diharapkan
oleh target pasar. Kalau sudah diketahui, bangunlah
produk sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan
harapan target pasar tersebut, tetapi dengan
memperhatikan daya dukung lingkungan dan sosial agar
desa wisata dapat dipelihara keberlanjutannya.
7. Tetapkan Harga
 Setelah produk dikemas, pengelola harus dapat
membuat hitung-hitungan berapa biaya total (harga
pokok) yang harus dikeluarkan dalam menyediakan
produk, baik berupa produk satuan, paket atau event.
Setelah itu, pengelola desa wisata dapat menetapkan
harga jual dengan beberapa teknik penetapan harga
sebagai berikut:
1. Penetrasi: yaitu penetapan harga rendah diawal untuk
merangsang kunjungan, dan selanjutnya menaikan
harga sampai pada posisi harga normal yang akan
ditawarkan secara regular.
2. Psikologikal : yaitu penetapan harga untuk memperoleh
kesan emosional, seperti terkesan murah. Contoh agar
terkesan murah tidak menetapkan harga Rp. 200.000,-,
tetapi Rp. 199.000,-.
3. Variasi : yaitu menetapkan harga berdasar tipe-tipe
pengunjung tertentu, seperti harga orang dewasa
berbeda dengan anak kecil, harga untuk pengunjung
luar
negeri berbeda dengan dalam negeri, dll. Atau
menetapkan harga berdasarkan waktu-waktu tertentu
seperti akhir pekan berbeda dengan hari-hari biasa,
musim liburan berbeda dengan musim biasa.
8. Bangun Jaringan
Pemasaran
 Saluran pemasaran merupakan perantara desa wisata
dalam menggapai pengunjungnya. Terdapat beberapa
saluran yang dapat digunakan oleh pengelola desa
wisata sebagai berikut:
 Tanpa saluran pemasaran: yaitu pengelola desa wisata
langsung mendatangkan pengunjung tanpa perantara,
bisa dengan mengunjungi komunitas-komunitas,
mengundang masyarakat, mengundang perusahaan, dll.
 Dengan menggunakan perantara: yaitu pengelola dalam
mendatangkan pengunjung melewati perantara seperti
agen perjalanan, biro perjalanan wisata, pramuwisata
(guide) dll.
9. Lakukan Komunikasi
Pemasaran
 Melakukan komunikasi pemasaran atau biasa disebut
dengan promosi. Langkah-langkah dalam melakukan
komunikasi pemasaran adalah menetapkan tujuan
komunikasi, merumuskan pesan dan memilih alat yang
cocok.
 Menetapkan tujuan komunikasi: Dalam menetapkan
tujuan komunikasi pemasaran, pengelola desa wisata
dapat menetapkan satu tujuan saja atau kombinasi dari
dua tujuan atau ketiga-tiganya. Yang harus diperhatikan
dalam penetapan tujuan komunikasi pemasaran tersebut
adalah harus dikaitkan dengan kondisi dan situasi yang
sedang terjadi.
 Merumuskan pesan: pesan harus dirumuskan sesuai
dengan tujuan dari komunikasi pemasaran yang telah
ditetapkan. Contoh: kalau tujuannya untuk merangsan
dan mempengaruhi pasar untuk datang, maka pesan-
pesan persuatif yang dapat dirumuskan, seperti
memberikan pesan potongan harga atau harga spesial
pada masa liburan dll.
 Memilih alat (tools) komunikasi pemasaran: memilih alat
komunikasi yang dapat digunakan untuk mengirimkan
pesan. Dalam hal ini, terdapat beberapa alat yang dapat
dipilih oleh pengelola desa wisata dalam mengirimkan
pesan kepada audiens-nya seperti berikut:
 Digital marketing: membuat website atau blog, aktif
dalam sosial media, (bergabung dengan ITX (Indonesia
Tourism Exchange) dan desawisataindonesia.com),
bekerjasama dengan online travel agent (Trip Advisor,
Airy Rooms, Traveloka, PegiPegi, dll), bekerjasama
dengan aggregator (Air Bnb, Home Away, dll.).
 Periklanan: menyebarkan brosur, mengundang produser
film atau sinetron agar dijadikan lokasi syuting, membuat
buku panduan untuk pengunjung, dll.
 Penjualan personal: merupakan bentuk penawaran
penjualan dengan cara berinteraksi secara pribadi baik
dengan tatap muka langsung maupun melalui media
(telepon, email, sosial media, chat) dengan audiens.
 Hubungan masyarakat: membuat dan menyebarkan
press release, mengikuti seminar atau pameran dagang,
menyelenggarakan acara (event), pelayanan
masyarakat (customer service) dll.
 Promosi penjualan: memberikan diskon, kupon
berhadiah (menginap gratis, tiket gratis, dll), hadiah
langsung (farm-trip, souvenir, dll.), hadiah pembelian
(beli paket A dapat kalender, dll.), mengadakan kontes
berhadiah, kegiatan roadshow dengan pemerintah /
travel agent, dll.
Pemasaran adalah seni
TERIMA KASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pengantar Manajemen Pariwisata
Pengantar Manajemen PariwisataPengantar Manajemen Pariwisata
Pengantar Manajemen Pariwisata
Sri Marhanah
 
Workshop pb pemandu wisata
Workshop pb pemandu wisataWorkshop pb pemandu wisata
Workshop pb pemandu wisata
Yayasan TERANGI
 

Was ist angesagt? (20)

Pariwisata digital
Pariwisata digitalPariwisata digital
Pariwisata digital
 
Sukses Mengelola Bisnis Pariwisata
Sukses Mengelola Bisnis PariwisataSukses Mengelola Bisnis Pariwisata
Sukses Mengelola Bisnis Pariwisata
 
Daya tarik wisata
Daya tarik wisataDaya tarik wisata
Daya tarik wisata
 
M08 Dampak Pariwisata
M08 Dampak PariwisataM08 Dampak Pariwisata
M08 Dampak Pariwisata
 
9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata
9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata
9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata
 
Promosi Wisata berbasis IT 22.pptx
Promosi Wisata berbasis IT 22.pptxPromosi Wisata berbasis IT 22.pptx
Promosi Wisata berbasis IT 22.pptx
 
Pengantar Manajemen Pariwisata
Pengantar Manajemen PariwisataPengantar Manajemen Pariwisata
Pengantar Manajemen Pariwisata
 
Industri pariwisata
Industri pariwisataIndustri pariwisata
Industri pariwisata
 
BEKERJA SEBAGAI PEMANDU WISATA(1).pptx
BEKERJA SEBAGAI PEMANDU WISATA(1).pptxBEKERJA SEBAGAI PEMANDU WISATA(1).pptx
BEKERJA SEBAGAI PEMANDU WISATA(1).pptx
 
Workshop pb pemandu wisata
Workshop pb pemandu wisataWorkshop pb pemandu wisata
Workshop pb pemandu wisata
 
KEPARIWISATAAN
KEPARIWISATAANKEPARIWISATAAN
KEPARIWISATAAN
 
01 sesi 1-sejarah kepariwisataan
01 sesi 1-sejarah kepariwisataan01 sesi 1-sejarah kepariwisataan
01 sesi 1-sejarah kepariwisataan
 
Pergeseran budaya siber & budaya visual pariwisata indonesia
Pergeseran budaya siber & budaya visual pariwisata indonesiaPergeseran budaya siber & budaya visual pariwisata indonesia
Pergeseran budaya siber & budaya visual pariwisata indonesia
 
8.mice 2 (sponsorship)
8.mice 2 (sponsorship)8.mice 2 (sponsorship)
8.mice 2 (sponsorship)
 
Pemasaran pariwisata
Pemasaran  pariwisataPemasaran  pariwisata
Pemasaran pariwisata
 
4. Perilaku Wisatawan - Personality
4. Perilaku Wisatawan - Personality4. Perilaku Wisatawan - Personality
4. Perilaku Wisatawan - Personality
 
Geografi pariwisata
Geografi pariwisataGeografi pariwisata
Geografi pariwisata
 
Apa sih Program DMO itu?
Apa sih Program DMO itu?Apa sih Program DMO itu?
Apa sih Program DMO itu?
 
Buku Membangun Desa Wisata
Buku Membangun Desa WisataBuku Membangun Desa Wisata
Buku Membangun Desa Wisata
 
KEGIATAN PARIWISATA BERKELANJUTAN
KEGIATAN PARIWISATA BERKELANJUTANKEGIATAN PARIWISATA BERKELANJUTAN
KEGIATAN PARIWISATA BERKELANJUTAN
 

Ähnlich wie PEMASARAN DESA WISATA .ppt

Analisis pasar dan pemasaran pariwisata
Analisis pasar dan pemasaran pariwisataAnalisis pasar dan pemasaran pariwisata
Analisis pasar dan pemasaran pariwisata
Agrifina Nathania
 
Modul 11- Marketing Pariwisata
Modul 11- Marketing PariwisataModul 11- Marketing Pariwisata
Modul 11- Marketing Pariwisata
Kevin Kurniawan
 
Pengembangan Wisata Pasuruan
Pengembangan Wisata PasuruanPengembangan Wisata Pasuruan
Pengembangan Wisata Pasuruan
Sapto Siswoyo
 
Langkah – langkah Meresmikan Agen Perjalanan Wisata Chapter 2
Langkah – langkah Meresmikan Agen Perjalanan Wisata Chapter 2Langkah – langkah Meresmikan Agen Perjalanan Wisata Chapter 2
Langkah – langkah Meresmikan Agen Perjalanan Wisata Chapter 2
Auliana Riztianti
 
Konvensi 7-
Konvensi 7-Konvensi 7-
Konvensi 7-
derinta7
 
Konvensi 7-
Konvensi 7-Konvensi 7-
Konvensi 7-
derinta7
 

Ähnlich wie PEMASARAN DESA WISATA .ppt (20)

Analisis pasar dan pemasaran pariwisata
Analisis pasar dan pemasaran pariwisataAnalisis pasar dan pemasaran pariwisata
Analisis pasar dan pemasaran pariwisata
 
Agen Perjalanan Wisata
Agen Perjalanan WisataAgen Perjalanan Wisata
Agen Perjalanan Wisata
 
Modul 11- Marketing Pariwisata
Modul 11- Marketing PariwisataModul 11- Marketing Pariwisata
Modul 11- Marketing Pariwisata
 
Pengembangan Wisata Pasuruan
Pengembangan Wisata PasuruanPengembangan Wisata Pasuruan
Pengembangan Wisata Pasuruan
 
Optimalisasi Digital Marketing sebagai Penerapan Strategi Marketing.pptx
Optimalisasi Digital Marketing sebagai Penerapan Strategi Marketing.pptxOptimalisasi Digital Marketing sebagai Penerapan Strategi Marketing.pptx
Optimalisasi Digital Marketing sebagai Penerapan Strategi Marketing.pptx
 
Menatap pariwisata 2013.dinaspar jogja
Menatap pariwisata 2013.dinaspar jogjaMenatap pariwisata 2013.dinaspar jogja
Menatap pariwisata 2013.dinaspar jogja
 
Langkah – langkah Meresmikan Agen Perjalanan Wisata Chapter 2
Langkah – langkah Meresmikan Agen Perjalanan Wisata Chapter 2Langkah – langkah Meresmikan Agen Perjalanan Wisata Chapter 2
Langkah – langkah Meresmikan Agen Perjalanan Wisata Chapter 2
 
Pelatihan Digital Marketing - Palaan.pptx
Pelatihan Digital Marketing - Palaan.pptxPelatihan Digital Marketing - Palaan.pptx
Pelatihan Digital Marketing - Palaan.pptx
 
Paparan Bapak Tazbir - Kepala Dinas Pariwisata - Daerah Istimewa Jogjakarta
Paparan Bapak Tazbir - Kepala Dinas Pariwisata - Daerah Istimewa JogjakartaPaparan Bapak Tazbir - Kepala Dinas Pariwisata - Daerah Istimewa Jogjakarta
Paparan Bapak Tazbir - Kepala Dinas Pariwisata - Daerah Istimewa Jogjakarta
 
Merancang PESAN Komunikasi Pemasaran_ Training "DIGITAL MARKETiNG Banking".
Merancang PESAN Komunikasi Pemasaran_ Training "DIGITAL MARKETiNG Banking".Merancang PESAN Komunikasi Pemasaran_ Training "DIGITAL MARKETiNG Banking".
Merancang PESAN Komunikasi Pemasaran_ Training "DIGITAL MARKETiNG Banking".
 
Pengembangan Eko Wisata
Pengembangan Eko WisataPengembangan Eko Wisata
Pengembangan Eko Wisata
 
Tugas kelompok 2
Tugas kelompok 2Tugas kelompok 2
Tugas kelompok 2
 
Tour panning process
Tour panning processTour panning process
Tour panning process
 
Promotion mix
Promotion mixPromotion mix
Promotion mix
 
Pengantar Kepariwisataan
Pengantar KepariwisataanPengantar Kepariwisataan
Pengantar Kepariwisataan
 
PPT MANAJEMEN PEMASARAN.pptx
PPT MANAJEMEN PEMASARAN.pptxPPT MANAJEMEN PEMASARAN.pptx
PPT MANAJEMEN PEMASARAN.pptx
 
Persentasi Marketing Objek Daya Tarik Wisata
Persentasi Marketing Objek Daya Tarik WisataPersentasi Marketing Objek Daya Tarik Wisata
Persentasi Marketing Objek Daya Tarik Wisata
 
P 2
P 2P 2
P 2
 
Konvensi 7-
Konvensi 7-Konvensi 7-
Konvensi 7-
 
Konvensi 7-
Konvensi 7-Konvensi 7-
Konvensi 7-
 

PEMASARAN DESA WISATA .ppt

  • 2. Desa & Kampung Wisata • Suatu bentuk integrasi antara Atraksi – Akomodasi – Fasilitas pendukung yang di sajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku di dalam desa / kampung tersebut
  • 3. Kriteria Desa & kampung Wisata menurut Industri 1.Embrio 2.Berkembang 3.Mandiri
  • 4. 1. Desa Wisata Embrio Desa Wisata yang sedang mempersiapkan & menggali dan Mensinergikan potensi yang dimiliki untuk menjadi atraksi yang di minati oleh wisatawan. Ciri - ciri : Legalitas belum ada ( badan hukum pengelola ) Belum memiliki management Belum memiliki package yang layak jual Kesadaran masyarakat akan hal sapta pesona belum ada Belum adanya kerjasama dengan industry pariwisata Belum tersedianya home stay & fasilitas pendukung lainya Entrance ticket bersifat donasi Dibawah pembinaan Pemerintah ( Dinas Pariwisata ) No insurance
  • 5. 2. Desa Wisata Berkembang Desa Wisata yang sudah mulai mengembangkan dan Mensinergikan potensi yang dimiliki untuk menjadi atraksi yang di minati oleh wisatawan. Ciri - ciri : Legalitas ada ( badan hukum pengelola ) memiliki management Belum memiliki package yang layak jual Kesadaran masyarakat akan hal sapta pesona mulai ada Belum adanya kerjasama dengan industry pariwisata Tersedianya home stay & fasilitas pendukung lainya meskipun masih sederhana Entrance ticket bersifat donasi Dibawah pembinaan Pemerintah ( Dinas Pariwisata ) No insurance
  • 6. 3. Desa Wisata Mandiri Desa wisata yang telah memiliki integrasi antara atraksi , akomodasi, dan fasilitas pendukung lainya yang di sajikan dalam suatu strukur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi lokal / original yang berlaku Ciri - ciri : Legalitas ada ( badan hukum pengelola )( koperasi / BUMDES ) Memiliki management Memiliki package yang layak jual sesuai market yang dituju Kesadaran masyarakat akan hal sapta pesona Memiliki kerjasama dengan industry pariwisata (corporate / TA) Tersedianya home stay & fasilitas pendukung lainya Entrance ticket ( Pricing ) Insurance Included Sertifikasi Office hours Profesional services
  • 7. Apa yang kita jual  Rumah Penduduk  Gunung, Sawah, hutan, tarian, budaya  Jalan, kendaraan,  Kehidupan masyarakat • Layanan Akomodasi • Atraksi wisata Paket wisata
  • 8. Tourism characteristics and related Tourism Suply Chain Management issue Kakteristik Pariwisata  Koordinasi yang intensif  Perishable (mudah rusak)  Informasi yang intensif  Produk yang komplek  Permintaan yang tidak pasti  Complex dynamic Isu Supply Chain (rantai permintaan)  Manajemen permintaan  Dua atau lebih hubungan  Manajemen Kebutuhan  Manajemen Inventori (penyimpanan)  Pengembangan Produk  Koordinasi rantai nilai  Teknologi informasi
  • 9. Pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab?  Siapa target pasar Anda?  Sudahkah produk Anda terbentuk?  Pernakah anda melakukan promosi?  Apakah harga yang Anda tetapkan sudah sesuai?  Apakah sudah ada travel agent/biro perjalanan wisata/wisatawan yang melirik produk anda?
  • 10. Peran strategi pemasaran pada wisata pedesaan  Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, penawarkan produk yang bernilai satu sama lain.
  • 11.  Manajemen pemasaran berasal dan dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Pengertian manajemen pemasaran tersebut merupakan pengertian gabungan dan dua pengertian kata tersebut. lstilah manajemen secara sederhana sering diartikan sebagai pengelolaan, pengaturan, pembinaan, penataaan, dan istilah- istilah lainnya. dikatagorikan ke dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
  • 12.  Pengertian manajemen secara luas (definisi) sangat banyak sekali, tetapi dan definisi-definisi yang ada tersebut secara garis besar memiliki unsur-unsur yang hampir sama. Manajemen secara secara umum diartikan sebagai suatu proses yang di dalamnya secara garis besar tercakup fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, pengawasan, dan pengevaluasiaan. Atau secara sederhana fungsi-fungsi tersebut
  • 13. Langkah – langkah penting dalam Pemasarkan Desa Wisata :  1. Identifikasi Product ( potensi )  2. Temukan Unique Selling Point ( usp )  3. Tentukan Target Pasar  4. Positioning  5. Branding  6. Product Building  7. Tetapkan Harga  8. Bangun Jaringan Pemasaran  9. Komunikasi Pemasaran
  • 14. 1. Identifikasi Product  Produk desa wisata merupakan pengalaman total pengunjung selama melakukan aktivitas di desa wisata. Pengalaman total tersebut terdiri dari apa yang mereka lihat (something to see), apa yang mereka lakukan (something to do) dan apa yang mereka beli (something to buy). Oleh karena itu, langkah pertama dalam pemasaran desa wisata adalah menemukenali atau mengidentifikasi apa yang bisa dilihat, dilakukan dan dibeli oleh pengunjung di desa wisata yang kita miliki.
  • 15. 2. Temukan USP  USPs merupakan keunikan yang akan kita jual kepada pasar yang merupakan alasan mengapa pengunjung akan datang ke desa wisata kita, bukan ke desa wisata yang lain, karena biasanya yang banyak dicari itu yang unik-unik. Selain itu, USPs dapat dijadikan senjata untuk keluar dari persaingan harga, yang dapat berdampak buruk bagi kelangsungan desa wisata  USPs dirumuskan berdasarkan identifikasi produk yang telah kita lakukan dan USPs harus benar-benar unik dan bernilai dimata pengunjung, serta tidak mudah diimitasi oleh desa wisata yang lain.
  • 16. 3. Target Pasar  Teknik segmentasi yang cocok adalah perpaduan antara geografis, demografis, psikografis dan berbasis produk  Adapun segmen yang dibidik tersebut, sebelumnya harus melewati proses seleksi, dengan kriteria: 1. Segmen yang dipilih harus yang mampu dilayani oleh pengelola desa wisata (product-market matching); 2. Segmen yang dipilih harus memperlihatkan pertumbuhan yang menjanjikan; 3. Segmen yang dipilih harus lebih efisien dalam menjangkaunya dibanding dengan segmen yang lain.
  • 17. 4. Positioning  Positioning adalah strategi dalam menanamkan citra desa wisata dibenak pasar agar dipersepsikan unik dibanding dengan desa wisata yang lain. Basis penetapan positioning adalah USPs yang sudah dirumuskan sebelumnya.
  • 18. 5. Branding  Membangun identitas, atau yang biasanya disebut dengan branding. Identitas biasanya berupa logo, nama, icon, slogan atau tagline. Desa wisata harus memiliki identitas, agar dapat dibedakan dengan yang lain dan dapat mudah diingat oleh pasar.  Dalam membangun identitas, yang pertama harus dilakukan adalah menetapkan suatu merek (brand), selanjutnya dikampanyekan melalui komunikasi pemasaran. Menurut Keller (2013), dalam menetapkan merek, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti:
  • 19.  Memorability; merek harus mudah diingat, mudah dikenal/simpel, mudah terbaca, mudah diperhatikan dan menjadi pusat perhatian.  Meaningfullness; merek harus memiliki arti dan esensi yang terasosiasi dengan produk.  Likability; merek harus berkesan secara estetika (eye- catching).  Transferability; merek harus dapat disesuaikan dengan bahasa atau kebiasaan segmen pasar.  Adaptability; merek harus fleksibel atau cocok ditempatkan pada segala media, kondisi atau situasi.  Protectability; merek jangan sampai diimitasi atau diduplikasi, oleh karena itu harus didaftarkan secara legal.
  • 20. 6. Product Building  Produk harus dapat memberikan solusi atau manfaat kepada pasar yang telah dibidik, oleh sebab itu, pengelola desa wisata harus mencari tahu manfaat apa yang dibutuhkan, yang diinginkan dan yang diharapkan oleh target pasar. Kalau sudah diketahui, bangunlah produk sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan harapan target pasar tersebut, tetapi dengan memperhatikan daya dukung lingkungan dan sosial agar desa wisata dapat dipelihara keberlanjutannya.
  • 21. 7. Tetapkan Harga  Setelah produk dikemas, pengelola harus dapat membuat hitung-hitungan berapa biaya total (harga pokok) yang harus dikeluarkan dalam menyediakan produk, baik berupa produk satuan, paket atau event. Setelah itu, pengelola desa wisata dapat menetapkan harga jual dengan beberapa teknik penetapan harga sebagai berikut: 1. Penetrasi: yaitu penetapan harga rendah diawal untuk merangsang kunjungan, dan selanjutnya menaikan harga sampai pada posisi harga normal yang akan ditawarkan secara regular.
  • 22. 2. Psikologikal : yaitu penetapan harga untuk memperoleh kesan emosional, seperti terkesan murah. Contoh agar terkesan murah tidak menetapkan harga Rp. 200.000,-, tetapi Rp. 199.000,-. 3. Variasi : yaitu menetapkan harga berdasar tipe-tipe pengunjung tertentu, seperti harga orang dewasa berbeda dengan anak kecil, harga untuk pengunjung luar negeri berbeda dengan dalam negeri, dll. Atau menetapkan harga berdasarkan waktu-waktu tertentu seperti akhir pekan berbeda dengan hari-hari biasa, musim liburan berbeda dengan musim biasa.
  • 23. 8. Bangun Jaringan Pemasaran  Saluran pemasaran merupakan perantara desa wisata dalam menggapai pengunjungnya. Terdapat beberapa saluran yang dapat digunakan oleh pengelola desa wisata sebagai berikut:  Tanpa saluran pemasaran: yaitu pengelola desa wisata langsung mendatangkan pengunjung tanpa perantara, bisa dengan mengunjungi komunitas-komunitas, mengundang masyarakat, mengundang perusahaan, dll.  Dengan menggunakan perantara: yaitu pengelola dalam mendatangkan pengunjung melewati perantara seperti agen perjalanan, biro perjalanan wisata, pramuwisata (guide) dll.
  • 24. 9. Lakukan Komunikasi Pemasaran  Melakukan komunikasi pemasaran atau biasa disebut dengan promosi. Langkah-langkah dalam melakukan komunikasi pemasaran adalah menetapkan tujuan komunikasi, merumuskan pesan dan memilih alat yang cocok.  Menetapkan tujuan komunikasi: Dalam menetapkan tujuan komunikasi pemasaran, pengelola desa wisata dapat menetapkan satu tujuan saja atau kombinasi dari dua tujuan atau ketiga-tiganya. Yang harus diperhatikan dalam penetapan tujuan komunikasi pemasaran tersebut adalah harus dikaitkan dengan kondisi dan situasi yang sedang terjadi.
  • 25.  Merumuskan pesan: pesan harus dirumuskan sesuai dengan tujuan dari komunikasi pemasaran yang telah ditetapkan. Contoh: kalau tujuannya untuk merangsan dan mempengaruhi pasar untuk datang, maka pesan- pesan persuatif yang dapat dirumuskan, seperti memberikan pesan potongan harga atau harga spesial pada masa liburan dll.  Memilih alat (tools) komunikasi pemasaran: memilih alat komunikasi yang dapat digunakan untuk mengirimkan pesan. Dalam hal ini, terdapat beberapa alat yang dapat dipilih oleh pengelola desa wisata dalam mengirimkan pesan kepada audiens-nya seperti berikut:
  • 26.  Digital marketing: membuat website atau blog, aktif dalam sosial media, (bergabung dengan ITX (Indonesia Tourism Exchange) dan desawisataindonesia.com), bekerjasama dengan online travel agent (Trip Advisor, Airy Rooms, Traveloka, PegiPegi, dll), bekerjasama dengan aggregator (Air Bnb, Home Away, dll.).  Periklanan: menyebarkan brosur, mengundang produser film atau sinetron agar dijadikan lokasi syuting, membuat buku panduan untuk pengunjung, dll.  Penjualan personal: merupakan bentuk penawaran penjualan dengan cara berinteraksi secara pribadi baik dengan tatap muka langsung maupun melalui media (telepon, email, sosial media, chat) dengan audiens.
  • 27.  Hubungan masyarakat: membuat dan menyebarkan press release, mengikuti seminar atau pameran dagang, menyelenggarakan acara (event), pelayanan masyarakat (customer service) dll.  Promosi penjualan: memberikan diskon, kupon berhadiah (menginap gratis, tiket gratis, dll), hadiah langsung (farm-trip, souvenir, dll.), hadiah pembelian (beli paket A dapat kalender, dll.), mengadakan kontes berhadiah, kegiatan roadshow dengan pemerintah / travel agent, dll.
  • 29.