SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 31
Kegiatan Belajar 3.
Senyawa Organik dan Anorganik
Oleh : Eliyawati, S.Pd., M.Pd.
MODUL 6.
KLASIFIKASI MATERI, SIFAT
DAN KEGUNAANNYA
Tubuh manusia tersusun dari senyawa organik
(dikenal dengan nama biomolekul) dan
senyawa anorganik (air dan mineral).
Maka, kita akan belajar :
1. Senyawa organik dan senyawa anorganik.
2. Tata nama senyawa organik dan anorganik.
3. Homeostatis senyawa organik atau anorganik
dalam tubuh manusia.
4. Pemanfaatan Bahan dalam Kehidupan Sehari-
hari
1.Senyawa Organik
dan
Senyawa Anorganik
• Senyawa organik adalah senyawa molekuler
dengan kandungan utama dalam senyawa
tersebut adalah atom karbon dan atom
hidrogen
• Contoh senyawa organik yang ada dalam tubuh
manusia :
1. Glukosa (monosakarida),
2. Asam amino,
3. Lemak (gliseril tristearat).
Senyawa Organik
Gambar 3.1 Struktur Senyawa Glukosa, Asam Amino, dan Gliserol Tristearat
Sumber : file.upi.edu
Glukosa
Contoh senyawa organik :
1. Gula berbentuk kristal putih
2. Bensin merupakan campuran hidrokarbon tak berwarna,
mudah menguap, dan mudah terbakar. Bensin ada yang
disebut dengan bilangan oktan.
• Bilangan oktan suatu senyawa bensin ditentukan oleh
banyaknya kadar isooktana dalam bensin.
Gambar 3.2 Struktur senyawa gula dan isooktana
Sumber : Clayden, Greeves, Warren, & Wothers, 2000
3. Alkohol dan Kokain
Adanya senyawa ini dalam tubuh menyebabkan
orang mengkonsumsinya merasa gembira
padahal efeknya sangat berbahaya bagi
kesehatan
Gambar 3.3 Struktur senyawa alkohol dan kokain
Sumber : Clayden, Greeves, Warren, & Wothers, 2000
Senyawa Anorganik
Senyawa anorganik adalah senyawa-
senyawa diluar senyawa organik yang
mengandung unsur yang berbeda
Perbedaan Antara
Senyawa Organik dan Senyawa Anorganik
Sumber : Dalal, V.J, 2011
Aspek Senyawa Organik Senyawa Anorganik
Komposisi unsur
penyusunnya
Unsur utama penyusun
senyawa adalah C dan H.
Unsur lainnya adalah O, N, P,
S, dan halogen
Semua unsur dapat
membentuk senyawa
anorganik
Jenis ikatan kimia Ikatan kovalen Ikatan ionik
Titik didih/Titik Leleh Rendah Tinggi
Kelarutan dalam air Tidak larut Larut
Kelarutan dalam pelarut
organik
Larut Tidak larut
Daya hantar listrik Tidak dapat menghantarkan
arus listrik
Menghantarkan arus
listrik
Kemudahan bereaksi
dengan oksigen
Mudah terbakar Tidak mudah terbakar
Kemudahan menguap Mudah menguap Tidak mudah menguap
2. Tata Nama Senyawa
Organik dan Senyawa
Anorganik.
Senyawa Organik
• Penentuan nama biasanya ditentukan
dari gugus fungsi yang diikat oleh
senyawa tersebut dan jumlah ikatan C di
dalamnya.
• Penanamaan seyawa organik ada yang
secara trivial (nama lazim) dan ada yang
berdasarkan nama IUPAC (International
Union of Pure and Applied Chemistry).
Contoh Penamaan Senyawa
• Secara trivial : glukosa
• Secara IUPAC :
2,3,4,5,6 pentahidroksiheksanal.
Karena jumlah atom C nya ada 6, gugus
fungsi yang ada dalam struktur tersebut
adalah -OH pada atom C nomor 2,3,4,5,6
dan -COH pada atom C nomor 1
Gambar 3.4 Struktur glukosa
Sumber : file.upi.edu
Senyawa Anorganik
• Senyawa Biner adalah senyawa yang tersusun atas dua
unsur dengan tata nama:
Nama Indeks Unsur 1 + Nama Unsur 1 + Nama
Indeks Unsur 2 + Nama unsur 2 + Ida
Catatan :
Indeks 1 (mono-) pada unsur nomor 1 tidak disebutkan.
Contoh:
HCl = Hidrogen Klorida
CO = Karbon Monoksida
CO2 = Karbon Dioksida
Senyawa Anorganik
• Senyawa Ion adalah senyawa yang terdiri atas kation (atom yang
melepaskan elektron) dan anion (atom yang menangkap elektron) dengan
tata nama:
Kation + Anion
Catatan :
• Untuk penamaan senyawa ion, kata ion tidak disebutkan.
• Nama-nama senyawa ion yang mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi dibedakan
dengan menuliskan biloksnya.
Contoh:
NaCl = natrium klorida
Ca3(PO4)2 = kalsium fosfat
Bukan: Kalsium (II) fosfat karena biloks Ca hanya ada 1 saja yaitu (+2).
Jadi, biloksnya tidak disebutkan. Tetapi pada FeCl2 = Besi (II) Klorida.
Karena biloksnya atau muatan ionnya ada dua yaitu +2 dan +3 jadi
harus dituliskan dalam angka romawi.
Tabel 3.2
Nama-Nama Kation dan Anion
Nama Beberapa Kation Nama Beberapa Anion
H+
: ion hidrogen
Na+
: ion Natrium
K+
: ion Kalium
Mg2+
: ion Magnesium
Ca2+
: ion Kalsium
Ba2+
: ion Barium
Al3+
: ion Aluminium
Sr2+
: ion Stronsium
Zn2+
: ion Seng
Ni2+
: ion Nikel
Ag+
: ion Perak
Pt4+
: ion Platina (IV)
NH4
+
: ion Amonium
Pb2+
: ion Timbal (II)
Pb4+
: ion Timbal (IV)
Fe2+
: ion Besi (II)
Fe3+
: ion Besi (III)
Hg+
: ion Raksa (I)
Hg2+
: ion Raksa (II)
Au+
: ion Emas (I)
Au3+
: ion Emas (III)
OH-
: ion Hidroksida
O2-
: ion Oksida
CO3
2-
: ion Karbonat
SiO3
2-
: ion Silikat
C2O4
2-
: ion Oksalat
F-
: ion Fluorida
Cl-
: ion Klorida
Br-
: ion Bromida
I-
: ion Iodida
CN-
: ion Sianida
SCN-
: ion tiosianat
NCS-
: ion isotiosianat
CH3COO-
: ion Asetat
HCOO-
; ion format
S2-
: ion Sulfida
SO3
2-
: ion Sulfit
SO4
2-
: ion Sulfat
S2O3
2-
: ion tiosulfat
S2O6
2-
: ion ditionat
S4O6
2-
: ion tetrationat
S O 2-
: ion pirosulfit
Lanjutan
Tabel 3.2
Nama-
Nama
Kation dan
Anion
Nama Beberapa Kation Nama Beberapa Anion
H+
: ion hidrogen
Na+
: ion Natrium
K+
: ion Kalium
Mg2+
: ion Magnesium
Ca2+
: ion Kalsium
Ba2+
: ion Barium
Al3+
: ion Aluminium
Sr2+
: ion Stronsium
Zn2+
: ion Seng
Ni2+
: ion Nikel
Ag+
: ion Perak
Pt4+
: ion Platina (IV)
NH4
+
: ion Amonium
Pb2+
: ion Timbal (II)
Pb4+
: ion Timbal (IV)
Fe2+
: ion Besi (II)
Fe3+
: ion Besi (III)
Hg+
: ion Raksa (I)
Hg2+
: ion Raksa (II)
Au+
: ion Emas (I)
Au3+
: ion Emas (III)
Cu+
: ion Tembaga (I)
Cu2+
: ion Tembaga (II)
Sn2+
: ion Timah (II)
Sn4+
: ion Timah (IV)
OH-
: ion Hidroksida
O2-
: ion Oksida
CO3
2-
: ion Karbonat
SiO3
2-
: ion Silikat
C2O4
2-
: ion Oksalat
F-
: ion Fluorida
Cl-
: ion Klorida
Br-
: ion Bromida
I-
: ion Iodida
CN-
: ion Sianida
SCN-
: ion tiosianat
NCS-
: ion isotiosianat
CH3COO-
: ion Asetat
HCOO-
; ion format
S2-
: ion Sulfida
SO3
2-
: ion Sulfit
SO4
2-
: ion Sulfat
S2O3
2-
: ion tiosulfat
S2O6
2-
: ion ditionat
S4O6
2-
: ion tetrationat
S2O5
2-
: ion pirosulfit
S2O7
2-
: ion pirosulfat
NO3
-
: ion Nitat
NO2
-
: ion Nitrit
PO3
3-
: ion Fosfit
PO4
3-
: ion Fosfat
SbO3
3-
: ion Antimonit
SbO4
3-
: ion Antimonat
ClO-
: ion Hipoklorit
ClO2
-
: ion Klorit
ClO3
-
: ion Klorat
ClO4
-
: ion Perklorat
MnO4
-
: ion Permanganat
MnO4
2-
: ion Manganat
AsO3
3-
: ion Arsenit
NH4
+
: ion Amonium
Pb2+
: ion Timbal (II)
Pb4+
: ion Timbal (IV)
Fe2+
: ion Besi (II)
Fe3+
: ion Besi (III)
Hg+
: ion Raksa (I)
Hg2+
: ion Raksa (II)
Au+
: ion Emas (I)
Au3+
: ion Emas (III)
Cu+
: ion Tembaga (I)
Cu2+
: ion Tembaga (II)
Sn2+
: ion Timah (II)
Sn4+
: ion Timah (IV)
CH3COO-
: ion Asetat
HCOO-
; ion format
S2-
: ion Sulfida
SO3
2-
: ion Sulfit
SO4
2-
: ion Sulfat
S2O3
2-
: ion tiosulfat
S2O6
2-
: ion ditionat
S4O6
2-
: ion tetrationat
S2O5
2-
: ion pirosulfit
S2O7
2-
: ion pirosulfat
NO3
-
: ion Nitat
NO2
-
: ion Nitrit
PO3
3-
: ion Fosfit
PO4
3-
: ion Fosfat
SbO3
3-
: ion Antimonit
SbO4
3-
: ion Antimonat
ClO-
: ion Hipoklorit
ClO2
-
: ion Klorit
ClO3
-
: ion Klorat
ClO4
-
: ion Perklorat
MnO4
-
: ion Permanganat
MnO4
2-
: ion Manganat
AsO3
3-
: ion Arsenit
AsO4
3-
: ion Arsenat
SnO2
2-
: ion Stannit
SnO3
2-
: ion Stannat
PbO2
2-
: ion Plumbit
PbO3
2-
: ion Plumbat
CrO4
2-
: ion Kromat
Cr2O7
2-
: ion Dikromat
3. Homeostatis Senyawa Organik
atau Senyawa Anorganik
dalam Tubuh Manusia
Homeostatis
• Suatu keadaan dimana komposisi kimia dan fisiokimia
suatu organisme bernilai konstan atau setimbang
• Keseimbangan ionik dalam tubuh manusia antara
senyawa organik dan anorganik perlu dipertahankan.
Parameter-parameter yang
memengaruhi Homeostatis
• Parameter biologis :
temperatur tubuh, tekanan osmotik pada cairan, konsentrasi ion
hidrogen, kandungan protein dan gula, konsentrasi ion dan ratio
ion-ion aktif yang berhubungan dengan biologis dan sebagainya.
Parameter-parameter tersebut harus dalam keadaan
konstan sehingga untuk menjaganya diperlukan mineral
dalam tubuh manusia.
Zat anorganik dalam bentuk mineral merupakan zat yang
diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat,
lemak, protein, dan vitamin.
Garam mineral
• Garam mineral yang merupakan senyawa anorganik ketika berada dalam
bentuk cairan sel, baik seluruhnya maupun sebagian berbentuk ion, yaitu
kation dan anion.
• Kation yang dibentuk dapat berupa kation logam seperti Na+, K+, Ca2+,
Mg2+, dll dan kation poliatomik seperti ion amonium (NH4
+) dan ion
hidronium (H3O+).
• Anion yang dibentuk merupakan residu asam contohnya Cl-,
HCO3
-, SO4
2-, H2PO4
- dan sebagainya.
• Pada kondisi normal seluruh cairan di dalam organisme
adalah elektrolit netral, dimana jumlah ion positif (kation)
equivalen dengan jumlah ion negatif (anion).
Contoh Distribusi Cairan Tubuh
pada Kompartemen Ekstraseluar dan Intraselular
Sumber : Tortora GJ and Derirckson, 2009
4. Pemanfaatan Bahan dalam
Kehidupan Sehari-Hari
• Setiap bahan mempunyai sifat.
• Berdasarkan sifat-sifat tersebut bahan
digunakan sebagai bahan dasar suatu barang
atau benda.
• Benda-benda digunakan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
a. Bahan Kayu
• Kayu berasal dari bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras
akibat proses lignifikasi (pengayuan).
Komponen utama pada kayu adalah lignoselulosa dan senyawa ekstraktif.
Lignoselulosa terdiri dari selulosa, hemiselulosa, dan lignin, sedangkan senyawa ekstraktif
dapat berupa asam lemak, resin, lilin, dan terpena.
Gambar 3.9. Produk Berbahan Kayu
Sumber : http://tokopedia.com
b. Bahan Gelas
• Gelas adalah produk yang bersifat bening, tembus pandang, dengan
kekerasan yang cukup tetapi sangat rapuh dan mudah pecah menjadi
pecahan yang tajam.
Sifat-sifat unggul :
(1) kedap terhadap air, gas, bau-bauan dan
mikroorganisme;
(2) tidak bereaksi dengan bahan kimia;
(3) dapat didaur ulang;
(4) tembus pandang; dan
(5) kaku dan kuat
Gambar 3.9. Produk Berbahan Gelas
c. Bahan Plastik
• Plastik sintetis pertama kali ditemukan oleh Leo Hendrik Baekeland, seorang
ahli kimia berkebangsaan Belgia pada tahun 1907 dengan nama pertama
bakelit.
Berdasarkan struktur penyusun bakelit, dapat dilihat bahwa bakelit tersusun atas senyawa
organik golongan formaldehid (metanal) dan aromatik (fenol)
Gambar 3.11. Styroform dan struktur polistirena
d. Bahan Tanah Liat
• Keramik halus dibuat dengan bahan baku dari oksida-oksida
logam atau logam, seperti: oksida logam (Al O , ZrO , MgO, dan
lainnya).
• Keramik halus ini penggunaanya sebagai elemen pemanas,
semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis.
Gambar 3.13. Produk Berbahan Tanah Liat
e. Bahan Serat
• Serat biasanya dikaitkan dengan buah-buahan dan
sayuran.
• Serat juga digunakan sebagai bahan baku tekstil
(bahan pembuat pakaian) yang merupakan suatu
polimer.
Gambar 3.14. Produk Berbahan Serat
f. Bahan Karet
• Karet secara alami diperoleh dengan menyadap
(menyayat kulit pohon atau pada bagian kortek
tumbuhan) batang pohon karet untuk mendapatkan
getah kekuning-kuningan yang disebut dengan lateks.
• Karet alam adalah polimer isoprene (C5H8) yang
mempunyai bobot molekul yang besar
Sumber : http://mikirbae.com
Sifat Bahan Yang Harus
Dipelajari
1. Konduktivitas Panas
2. Konduktivitas Listrik
3. Elastisitas
4. Titik Leleh dan Titik Beku
TERIMA KASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Tata nama senyawa kimia
Tata nama senyawa kimia Tata nama senyawa kimia
Tata nama senyawa kimia
Dhytha Asyidiq
 
Modul tata nama senyawa
Modul tata nama senyawaModul tata nama senyawa
Modul tata nama senyawa
EKO SUPRIYADI
 
Ppt tata-nama-senyawa dan rumus kimia
Ppt tata-nama-senyawa dan rumus kimiaPpt tata-nama-senyawa dan rumus kimia
Ppt tata-nama-senyawa dan rumus kimia
olanascorepta
 
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
noviyanty
 
Bab 3 kimia unsur
Bab 3  kimia unsurBab 3  kimia unsur
Bab 3 kimia unsur
1habib
 
20 logam dan non logam
20 logam dan non logam20 logam dan non logam
20 logam dan non logam
Habibur Rohman
 
Unsur, senyawa & campuran
Unsur, senyawa & campuranUnsur, senyawa & campuran
Unsur, senyawa & campuran
Hotimah Kusuma
 
Ppt tata-nama-senyawa dan rumus kimia
Ppt tata-nama-senyawa dan rumus kimiaPpt tata-nama-senyawa dan rumus kimia
Ppt tata-nama-senyawa dan rumus kimia
olanascorepta
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alam
Dionza Surya
 

Was ist angesagt? (20)

Tata nama senyawa kimia
Tata nama senyawa kimia Tata nama senyawa kimia
Tata nama senyawa kimia
 
Tata nama senyawa kimia by adhe amanda x.4
Tata nama senyawa kimia by adhe amanda x.4Tata nama senyawa kimia by adhe amanda x.4
Tata nama senyawa kimia by adhe amanda x.4
 
Kelas07 04 bab 3
Kelas07 04 bab 3Kelas07 04 bab 3
Kelas07 04 bab 3
 
Rangkuman ipa
Rangkuman ipaRangkuman ipa
Rangkuman ipa
 
Modul tata nama senyawa
Modul tata nama senyawaModul tata nama senyawa
Modul tata nama senyawa
 
Ppt tata-nama-senyawa dan rumus kimia
Ppt tata-nama-senyawa dan rumus kimiaPpt tata-nama-senyawa dan rumus kimia
Ppt tata-nama-senyawa dan rumus kimia
 
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
 
Kimia Redoks
Kimia RedoksKimia Redoks
Kimia Redoks
 
Tata nama senyawa kimia
Tata nama senyawa kimiaTata nama senyawa kimia
Tata nama senyawa kimia
 
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
 
Unsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan CampuranUnsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan Campuran
 
Unsur, Senyawa & Campuran
Unsur, Senyawa & CampuranUnsur, Senyawa & Campuran
Unsur, Senyawa & Campuran
 
Bab 3 kimia unsur
Bab 3  kimia unsurBab 3  kimia unsur
Bab 3 kimia unsur
 
20 logam dan non logam
20 logam dan non logam20 logam dan non logam
20 logam dan non logam
 
Kimia unsur
Kimia unsurKimia unsur
Kimia unsur
 
Unsur, senyawa & campuran
Unsur, senyawa & campuranUnsur, senyawa & campuran
Unsur, senyawa & campuran
 
Redoks
RedoksRedoks
Redoks
 
Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)
 
Ppt tata-nama-senyawa dan rumus kimia
Ppt tata-nama-senyawa dan rumus kimiaPpt tata-nama-senyawa dan rumus kimia
Ppt tata-nama-senyawa dan rumus kimia
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alam
 

Ähnlich wie PPT M6 KB3

Materi 2 - Atom, Molekul, dan Ion.pdf
Materi 2 - Atom, Molekul, dan Ion.pdfMateri 2 - Atom, Molekul, dan Ion.pdf
Materi 2 - Atom, Molekul, dan Ion.pdf
nanahuhu
 
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
14081994
 
Kimia power point tommy tugas utama
Kimia power point tommy tugas utamaKimia power point tommy tugas utama
Kimia power point tommy tugas utama
Tommy Nandez
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alam
14081994
 
klasifikasi unsur di dalam pelajaran Kimia.pdf
klasifikasi unsur di dalam pelajaran Kimia.pdfklasifikasi unsur di dalam pelajaran Kimia.pdf
klasifikasi unsur di dalam pelajaran Kimia.pdf
rizkisarizani
 

Ähnlich wie PPT M6 KB3 (20)

Tata Nama Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen.pptx
Tata Nama Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen.pptxTata Nama Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen.pptx
Tata Nama Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen.pptx
 
Unsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan CampuranUnsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan Campuran
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alam
 
kelimpahan_unsur_di_alam.pptx
kelimpahan_unsur_di_alam.pptxkelimpahan_unsur_di_alam.pptx
kelimpahan_unsur_di_alam.pptx
 
Bukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
Bukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.pptBukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
Bukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
 
Stoikiometri kimia
Stoikiometri kimiaStoikiometri kimia
Stoikiometri kimia
 
Modul_01KB2_Atom, Molekul, dan Ion (1).pptx
Modul_01KB2_Atom, Molekul, dan Ion (1).pptxModul_01KB2_Atom, Molekul, dan Ion (1).pptx
Modul_01KB2_Atom, Molekul, dan Ion (1).pptx
 
Materi 2 - Atom, Molekul, dan Ion.pdf
Materi 2 - Atom, Molekul, dan Ion.pdfMateri 2 - Atom, Molekul, dan Ion.pdf
Materi 2 - Atom, Molekul, dan Ion.pdf
 
Unsur Transisi Periode Keempat.pptx
Unsur Transisi Periode Keempat.pptxUnsur Transisi Periode Keempat.pptx
Unsur Transisi Periode Keempat.pptx
 
Kimia unsur
Kimia unsur  Kimia unsur
Kimia unsur
 
Tata Nama Senyawa Ionik dan Kovalen Kimia kelas 10
Tata Nama Senyawa Ionik dan Kovalen Kimia kelas 10Tata Nama Senyawa Ionik dan Kovalen Kimia kelas 10
Tata Nama Senyawa Ionik dan Kovalen Kimia kelas 10
 
Latihan kimia1
Latihan kimia1Latihan kimia1
Latihan kimia1
 
tatanama-senyawa.ppt
tatanama-senyawa.ppttatanama-senyawa.ppt
tatanama-senyawa.ppt
 
Bab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsurBab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsur
 
The group of IA (alkali)
The group of IA (alkali)The group of IA (alkali)
The group of IA (alkali)
 
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
 
Kimia power point tommy tugas utama
Kimia power point tommy tugas utamaKimia power point tommy tugas utama
Kimia power point tommy tugas utama
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alam
 
klasifikasi unsur di dalam pelajaran Kimia.pdf
klasifikasi unsur di dalam pelajaran Kimia.pdfklasifikasi unsur di dalam pelajaran Kimia.pdf
klasifikasi unsur di dalam pelajaran Kimia.pdf
 
KIMIA UNSUR
KIMIA UNSURKIMIA UNSUR
KIMIA UNSUR
 

Mehr von PPGHybrid2 (20)

PPT M6 KB4
PPT M6 KB4PPT M6 KB4
PPT M6 KB4
 
PPT M6 KB2
PPT M6 KB2PPT M6 KB2
PPT M6 KB2
 
PPT M6 KB1
PPT M6 KB1PPT M6 KB1
PPT M6 KB1
 
IPA Modul 6 KB 4 Rev
IPA Modul 6 KB 4 RevIPA Modul 6 KB 4 Rev
IPA Modul 6 KB 4 Rev
 
IPA Modul 6 KB 3 Rev
IPA Modul 6 KB 3 RevIPA Modul 6 KB 3 Rev
IPA Modul 6 KB 3 Rev
 
IPA Modul 6 KB 2 Rev
IPA Modul 6 KB 2 RevIPA Modul 6 KB 2 Rev
IPA Modul 6 KB 2 Rev
 
IPA Modul 6 KB 1 Rev
IPA Modul 6 KB 1 RevIPA Modul 6 KB 1 Rev
IPA Modul 6 KB 1 Rev
 
PPT M5 KB4
PPT M5 KB4PPT M5 KB4
PPT M5 KB4
 
PPT M5 KB3
PPT M5 KB3PPT M5 KB3
PPT M5 KB3
 
PPT M5 KB2
PPT M5 KB2PPT M5 KB2
PPT M5 KB2
 
PPT M5 KB1
PPT M5 KB1PPT M5 KB1
PPT M5 KB1
 
IPA Modul 5 KB 4 Rev
IPA Modul 5 KB 4 RevIPA Modul 5 KB 4 Rev
IPA Modul 5 KB 4 Rev
 
IPA Modul 5 KB 3 Rev
IPA Modul 5 KB 3 RevIPA Modul 5 KB 3 Rev
IPA Modul 5 KB 3 Rev
 
IPA Modul 5 KB 2 Rev
IPA Modul 5 KB 2 RevIPA Modul 5 KB 2 Rev
IPA Modul 5 KB 2 Rev
 
IPA Modul 5 KB 1 Rev
IPA Modul 5 KB 1 RevIPA Modul 5 KB 1 Rev
IPA Modul 5 KB 1 Rev
 
PPT M4 KB4
PPT M4 KB4PPT M4 KB4
PPT M4 KB4
 
PPT M4 KB3
PPT M4 KB3PPT M4 KB3
PPT M4 KB3
 
PPT M4 KB2
PPT M4 KB2PPT M4 KB2
PPT M4 KB2
 
PPT M4 KB1
PPT M4 KB1PPT M4 KB1
PPT M4 KB1
 
IPA Modul 4 KB 4 Rev
IPA Modul 4 KB 4 RevIPA Modul 4 KB 4 Rev
IPA Modul 4 KB 4 Rev
 

Kürzlich hochgeladen

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 

PPT M6 KB3

  • 1. Kegiatan Belajar 3. Senyawa Organik dan Anorganik Oleh : Eliyawati, S.Pd., M.Pd. MODUL 6. KLASIFIKASI MATERI, SIFAT DAN KEGUNAANNYA
  • 2. Tubuh manusia tersusun dari senyawa organik (dikenal dengan nama biomolekul) dan senyawa anorganik (air dan mineral). Maka, kita akan belajar : 1. Senyawa organik dan senyawa anorganik. 2. Tata nama senyawa organik dan anorganik. 3. Homeostatis senyawa organik atau anorganik dalam tubuh manusia. 4. Pemanfaatan Bahan dalam Kehidupan Sehari- hari
  • 4. • Senyawa organik adalah senyawa molekuler dengan kandungan utama dalam senyawa tersebut adalah atom karbon dan atom hidrogen • Contoh senyawa organik yang ada dalam tubuh manusia : 1. Glukosa (monosakarida), 2. Asam amino, 3. Lemak (gliseril tristearat). Senyawa Organik
  • 5. Gambar 3.1 Struktur Senyawa Glukosa, Asam Amino, dan Gliserol Tristearat Sumber : file.upi.edu Glukosa
  • 6. Contoh senyawa organik : 1. Gula berbentuk kristal putih 2. Bensin merupakan campuran hidrokarbon tak berwarna, mudah menguap, dan mudah terbakar. Bensin ada yang disebut dengan bilangan oktan. • Bilangan oktan suatu senyawa bensin ditentukan oleh banyaknya kadar isooktana dalam bensin. Gambar 3.2 Struktur senyawa gula dan isooktana Sumber : Clayden, Greeves, Warren, & Wothers, 2000
  • 7. 3. Alkohol dan Kokain Adanya senyawa ini dalam tubuh menyebabkan orang mengkonsumsinya merasa gembira padahal efeknya sangat berbahaya bagi kesehatan Gambar 3.3 Struktur senyawa alkohol dan kokain Sumber : Clayden, Greeves, Warren, & Wothers, 2000
  • 8. Senyawa Anorganik Senyawa anorganik adalah senyawa- senyawa diluar senyawa organik yang mengandung unsur yang berbeda
  • 9. Perbedaan Antara Senyawa Organik dan Senyawa Anorganik Sumber : Dalal, V.J, 2011 Aspek Senyawa Organik Senyawa Anorganik Komposisi unsur penyusunnya Unsur utama penyusun senyawa adalah C dan H. Unsur lainnya adalah O, N, P, S, dan halogen Semua unsur dapat membentuk senyawa anorganik Jenis ikatan kimia Ikatan kovalen Ikatan ionik Titik didih/Titik Leleh Rendah Tinggi Kelarutan dalam air Tidak larut Larut Kelarutan dalam pelarut organik Larut Tidak larut Daya hantar listrik Tidak dapat menghantarkan arus listrik Menghantarkan arus listrik Kemudahan bereaksi dengan oksigen Mudah terbakar Tidak mudah terbakar Kemudahan menguap Mudah menguap Tidak mudah menguap
  • 10. 2. Tata Nama Senyawa Organik dan Senyawa Anorganik.
  • 11. Senyawa Organik • Penentuan nama biasanya ditentukan dari gugus fungsi yang diikat oleh senyawa tersebut dan jumlah ikatan C di dalamnya. • Penanamaan seyawa organik ada yang secara trivial (nama lazim) dan ada yang berdasarkan nama IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).
  • 12. Contoh Penamaan Senyawa • Secara trivial : glukosa • Secara IUPAC : 2,3,4,5,6 pentahidroksiheksanal. Karena jumlah atom C nya ada 6, gugus fungsi yang ada dalam struktur tersebut adalah -OH pada atom C nomor 2,3,4,5,6 dan -COH pada atom C nomor 1 Gambar 3.4 Struktur glukosa Sumber : file.upi.edu
  • 13. Senyawa Anorganik • Senyawa Biner adalah senyawa yang tersusun atas dua unsur dengan tata nama: Nama Indeks Unsur 1 + Nama Unsur 1 + Nama Indeks Unsur 2 + Nama unsur 2 + Ida Catatan : Indeks 1 (mono-) pada unsur nomor 1 tidak disebutkan. Contoh: HCl = Hidrogen Klorida CO = Karbon Monoksida CO2 = Karbon Dioksida
  • 14. Senyawa Anorganik • Senyawa Ion adalah senyawa yang terdiri atas kation (atom yang melepaskan elektron) dan anion (atom yang menangkap elektron) dengan tata nama: Kation + Anion Catatan : • Untuk penamaan senyawa ion, kata ion tidak disebutkan. • Nama-nama senyawa ion yang mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi dibedakan dengan menuliskan biloksnya. Contoh: NaCl = natrium klorida Ca3(PO4)2 = kalsium fosfat Bukan: Kalsium (II) fosfat karena biloks Ca hanya ada 1 saja yaitu (+2). Jadi, biloksnya tidak disebutkan. Tetapi pada FeCl2 = Besi (II) Klorida. Karena biloksnya atau muatan ionnya ada dua yaitu +2 dan +3 jadi harus dituliskan dalam angka romawi.
  • 15. Tabel 3.2 Nama-Nama Kation dan Anion Nama Beberapa Kation Nama Beberapa Anion H+ : ion hidrogen Na+ : ion Natrium K+ : ion Kalium Mg2+ : ion Magnesium Ca2+ : ion Kalsium Ba2+ : ion Barium Al3+ : ion Aluminium Sr2+ : ion Stronsium Zn2+ : ion Seng Ni2+ : ion Nikel Ag+ : ion Perak Pt4+ : ion Platina (IV) NH4 + : ion Amonium Pb2+ : ion Timbal (II) Pb4+ : ion Timbal (IV) Fe2+ : ion Besi (II) Fe3+ : ion Besi (III) Hg+ : ion Raksa (I) Hg2+ : ion Raksa (II) Au+ : ion Emas (I) Au3+ : ion Emas (III) OH- : ion Hidroksida O2- : ion Oksida CO3 2- : ion Karbonat SiO3 2- : ion Silikat C2O4 2- : ion Oksalat F- : ion Fluorida Cl- : ion Klorida Br- : ion Bromida I- : ion Iodida CN- : ion Sianida SCN- : ion tiosianat NCS- : ion isotiosianat CH3COO- : ion Asetat HCOO- ; ion format S2- : ion Sulfida SO3 2- : ion Sulfit SO4 2- : ion Sulfat S2O3 2- : ion tiosulfat S2O6 2- : ion ditionat S4O6 2- : ion tetrationat S O 2- : ion pirosulfit
  • 16. Lanjutan Tabel 3.2 Nama- Nama Kation dan Anion Nama Beberapa Kation Nama Beberapa Anion H+ : ion hidrogen Na+ : ion Natrium K+ : ion Kalium Mg2+ : ion Magnesium Ca2+ : ion Kalsium Ba2+ : ion Barium Al3+ : ion Aluminium Sr2+ : ion Stronsium Zn2+ : ion Seng Ni2+ : ion Nikel Ag+ : ion Perak Pt4+ : ion Platina (IV) NH4 + : ion Amonium Pb2+ : ion Timbal (II) Pb4+ : ion Timbal (IV) Fe2+ : ion Besi (II) Fe3+ : ion Besi (III) Hg+ : ion Raksa (I) Hg2+ : ion Raksa (II) Au+ : ion Emas (I) Au3+ : ion Emas (III) Cu+ : ion Tembaga (I) Cu2+ : ion Tembaga (II) Sn2+ : ion Timah (II) Sn4+ : ion Timah (IV) OH- : ion Hidroksida O2- : ion Oksida CO3 2- : ion Karbonat SiO3 2- : ion Silikat C2O4 2- : ion Oksalat F- : ion Fluorida Cl- : ion Klorida Br- : ion Bromida I- : ion Iodida CN- : ion Sianida SCN- : ion tiosianat NCS- : ion isotiosianat CH3COO- : ion Asetat HCOO- ; ion format S2- : ion Sulfida SO3 2- : ion Sulfit SO4 2- : ion Sulfat S2O3 2- : ion tiosulfat S2O6 2- : ion ditionat S4O6 2- : ion tetrationat S2O5 2- : ion pirosulfit S2O7 2- : ion pirosulfat NO3 - : ion Nitat NO2 - : ion Nitrit PO3 3- : ion Fosfit PO4 3- : ion Fosfat SbO3 3- : ion Antimonit SbO4 3- : ion Antimonat ClO- : ion Hipoklorit ClO2 - : ion Klorit ClO3 - : ion Klorat ClO4 - : ion Perklorat MnO4 - : ion Permanganat MnO4 2- : ion Manganat AsO3 3- : ion Arsenit NH4 + : ion Amonium Pb2+ : ion Timbal (II) Pb4+ : ion Timbal (IV) Fe2+ : ion Besi (II) Fe3+ : ion Besi (III) Hg+ : ion Raksa (I) Hg2+ : ion Raksa (II) Au+ : ion Emas (I) Au3+ : ion Emas (III) Cu+ : ion Tembaga (I) Cu2+ : ion Tembaga (II) Sn2+ : ion Timah (II) Sn4+ : ion Timah (IV) CH3COO- : ion Asetat HCOO- ; ion format S2- : ion Sulfida SO3 2- : ion Sulfit SO4 2- : ion Sulfat S2O3 2- : ion tiosulfat S2O6 2- : ion ditionat S4O6 2- : ion tetrationat S2O5 2- : ion pirosulfit S2O7 2- : ion pirosulfat NO3 - : ion Nitat NO2 - : ion Nitrit PO3 3- : ion Fosfit PO4 3- : ion Fosfat SbO3 3- : ion Antimonit SbO4 3- : ion Antimonat ClO- : ion Hipoklorit ClO2 - : ion Klorit ClO3 - : ion Klorat ClO4 - : ion Perklorat MnO4 - : ion Permanganat MnO4 2- : ion Manganat AsO3 3- : ion Arsenit AsO4 3- : ion Arsenat SnO2 2- : ion Stannit SnO3 2- : ion Stannat PbO2 2- : ion Plumbit PbO3 2- : ion Plumbat CrO4 2- : ion Kromat Cr2O7 2- : ion Dikromat
  • 17. 3. Homeostatis Senyawa Organik atau Senyawa Anorganik dalam Tubuh Manusia
  • 18. Homeostatis • Suatu keadaan dimana komposisi kimia dan fisiokimia suatu organisme bernilai konstan atau setimbang • Keseimbangan ionik dalam tubuh manusia antara senyawa organik dan anorganik perlu dipertahankan.
  • 19. Parameter-parameter yang memengaruhi Homeostatis • Parameter biologis : temperatur tubuh, tekanan osmotik pada cairan, konsentrasi ion hidrogen, kandungan protein dan gula, konsentrasi ion dan ratio ion-ion aktif yang berhubungan dengan biologis dan sebagainya. Parameter-parameter tersebut harus dalam keadaan konstan sehingga untuk menjaganya diperlukan mineral dalam tubuh manusia. Zat anorganik dalam bentuk mineral merupakan zat yang diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin.
  • 20. Garam mineral • Garam mineral yang merupakan senyawa anorganik ketika berada dalam bentuk cairan sel, baik seluruhnya maupun sebagian berbentuk ion, yaitu kation dan anion. • Kation yang dibentuk dapat berupa kation logam seperti Na+, K+, Ca2+, Mg2+, dll dan kation poliatomik seperti ion amonium (NH4 +) dan ion hidronium (H3O+). • Anion yang dibentuk merupakan residu asam contohnya Cl-, HCO3 -, SO4 2-, H2PO4 - dan sebagainya. • Pada kondisi normal seluruh cairan di dalam organisme adalah elektrolit netral, dimana jumlah ion positif (kation) equivalen dengan jumlah ion negatif (anion).
  • 21. Contoh Distribusi Cairan Tubuh pada Kompartemen Ekstraseluar dan Intraselular Sumber : Tortora GJ and Derirckson, 2009
  • 22. 4. Pemanfaatan Bahan dalam Kehidupan Sehari-Hari
  • 23. • Setiap bahan mempunyai sifat. • Berdasarkan sifat-sifat tersebut bahan digunakan sebagai bahan dasar suatu barang atau benda. • Benda-benda digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
  • 24. a. Bahan Kayu • Kayu berasal dari bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras akibat proses lignifikasi (pengayuan). Komponen utama pada kayu adalah lignoselulosa dan senyawa ekstraktif. Lignoselulosa terdiri dari selulosa, hemiselulosa, dan lignin, sedangkan senyawa ekstraktif dapat berupa asam lemak, resin, lilin, dan terpena. Gambar 3.9. Produk Berbahan Kayu Sumber : http://tokopedia.com
  • 25. b. Bahan Gelas • Gelas adalah produk yang bersifat bening, tembus pandang, dengan kekerasan yang cukup tetapi sangat rapuh dan mudah pecah menjadi pecahan yang tajam. Sifat-sifat unggul : (1) kedap terhadap air, gas, bau-bauan dan mikroorganisme; (2) tidak bereaksi dengan bahan kimia; (3) dapat didaur ulang; (4) tembus pandang; dan (5) kaku dan kuat Gambar 3.9. Produk Berbahan Gelas
  • 26. c. Bahan Plastik • Plastik sintetis pertama kali ditemukan oleh Leo Hendrik Baekeland, seorang ahli kimia berkebangsaan Belgia pada tahun 1907 dengan nama pertama bakelit. Berdasarkan struktur penyusun bakelit, dapat dilihat bahwa bakelit tersusun atas senyawa organik golongan formaldehid (metanal) dan aromatik (fenol) Gambar 3.11. Styroform dan struktur polistirena
  • 27. d. Bahan Tanah Liat • Keramik halus dibuat dengan bahan baku dari oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam (Al O , ZrO , MgO, dan lainnya). • Keramik halus ini penggunaanya sebagai elemen pemanas, semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis. Gambar 3.13. Produk Berbahan Tanah Liat
  • 28. e. Bahan Serat • Serat biasanya dikaitkan dengan buah-buahan dan sayuran. • Serat juga digunakan sebagai bahan baku tekstil (bahan pembuat pakaian) yang merupakan suatu polimer. Gambar 3.14. Produk Berbahan Serat
  • 29. f. Bahan Karet • Karet secara alami diperoleh dengan menyadap (menyayat kulit pohon atau pada bagian kortek tumbuhan) batang pohon karet untuk mendapatkan getah kekuning-kuningan yang disebut dengan lateks. • Karet alam adalah polimer isoprene (C5H8) yang mempunyai bobot molekul yang besar Sumber : http://mikirbae.com
  • 30. Sifat Bahan Yang Harus Dipelajari 1. Konduktivitas Panas 2. Konduktivitas Listrik 3. Elastisitas 4. Titik Leleh dan Titik Beku