SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
Beberapa Pembelajaran
Pengelolaan Air Minum Berbasis
          Masyarakat

Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
              (Pokja AMPL) Nasional
               Kuta, 26 Agustus 2008
Mengapa Berbasis Masyarakat?

   Ketidakpahaman pemerintah karena
     fokus pada fasilitas daripada pelayanan
     fokus pada target daripada kebutuhan

    sehingga hasil pembangunan tidak optimal  fasilitas
      menjadi monumen
   Desentralisasi/otonomi
       peran pemerintah bertambah dari hanya penyedia
        menjadi fasilitator, koordinator, dan pendukung 
        aktualisasi potensi tersembunyi masyarakat
Apa itu Berbasis Masyarakat?
   Berbasis masyarakat  masyarakat sebagai pengambil
    keputusan pada semua aspek penting dalam
    perencanaan dan pembangunan sistem AMPL dan
    tanggungjawab pengelolaan dan pemeliharaan sistem
    AMPL.

   Karakteristik
       Masyarakat memutuskan  pilihan teknologi, bentuk
        layanan, organisasi, mekanisme pendanaan dan bentuk
        pengaturan.
       Masyarakat bertanggungjawab  pemeliharaan,
        pengaturan, mengatur organisasi pengelola, dan
        mendanai
Persyaratan Dasar

   Kemampuan mengelola
       mempunyai keahlian
       kemampuan membayar
   Keinginan mengelola
       adanya kebutuhan
       kesediaan membayar
       manfaat
       penerimaan  teknologi, layanan
Keuntungan

   Sistem  sesuai kebutuhan
   layanan  kebutuhan dan kemampuan
   ketergantungan  rendah
   sistem pembayaran dan iuran  sesuai kemampuan
   kemampuan masyarakat  meningkat
   pemilikan aset  milik masyarakat, hak kelola
   pengembangan selanjutnya
   kepercayaan  meningkat
Kerugian

   komitmen masyarakat  sementara
   didominasi oleh elite
   pengaturan keuangan bermasalah
   konflik antar pengelola dan pemerintah desa
   ketergantungan pada fasilitator
Implikasi

   legalitas
   kepemilikan aset
   aktifitas menghasilkan dana
   mempunyai kesempatan menerima dana dari luar
   mempunyai kemampuan meminjam dana
   menjadi mitra pemerintah dan pihak lain
Peran Pemerintah

   Peran  tempat bertanya, bimbingan teknis, keuangan,
    menyediakan regulasi, dll
   Kapasitas  kemampuan berkomunikasi, fleksibel,
    mendorong dan memotivasi masyarakat
   Kebutuhan  peningkatan kapasitas  pelatihan
   Paradigma  lebih pada proses dan bukan target, lebih
    pada keberlanjutan dan bukan membangun fasilitas,
    pendekatan terpadu melibatkan semua pihak
    berkepentingan (pemerintah, LSM, swasta, masyarakat).
Implikasi Bagi Pemerintah
                             Positip
   Beban  tugas rutin pemeliharaan dan perbaikan, serta
    penagihan iuran berkurang
   Kualitas perencanaan  membaik
   Kemampuan pelayanan  membaik
   Ketersediaan dana pembangunan sistem baru  lebih banyak
                             Negatip
   Psikologis  kehilangan kekuasaan, status
   Butuh waktu yang lebih banyak
   Standarisasi pendekatan lebih sulit
   Dukungan pelayanan lebih kompleks
Bentuk Dukungan
                   Fungsi                   Skala
                                   Nas   Prop   Kab   Masy
Kebijakan
Peraturan
Koordinasi Departemen dan donor
Strategi dan Petunjuk
Pemantauan
Dukungan dana
Peningkatan kapasitas
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengelolaan
Pentingnya Kelembagaan

   Perwujudan tanggungjawab masyarakat untuk
    mengelola dan memelihara fasilitas
   Menjamin keberlanjutan hasil pembangunan
    AMPL
   Menjamin kualitas layanan fasilitas AMPL
   Mitra kerja pemerintah (desa dan kabupaten)
Prinsip Dasar Kelembagaan Masyarakat

   kebersamaan,
   keputusan ada di tangan masyarakat,
   berorientasi pada komunitas lokal,
   tidak berorientasi mendapatkan keuntungan
    tetapi untuk kemanfaatan bersama.
   mengikuti azas kejujuran/keterbukaan, keadilan,
    dapat dipertanggungjawabkan dan berkelanjutan.
Penguatan Kelembagaan
   Penguatan jaringan, sehingga masyarakat (institusi
    masyarakat) mempunyai peluang dan akses lebih banyak
    kepada pelaku lain, agar dapat mengembangkan potensi
    yang ada dan membuka diri terhadap peluang yang
    disediakan oleh pelaku lain
   Peningkatan kapasitas masyarakat berupa penciptaan
    peluang bagi pendidikan dan pelatihan, baik untuk materi
    yang menyangkut teknis penyediaan sistem air minum,
    maupun materi non-teknis, seperti manajemen, keuangan
    dan administrasi, sistem data-base, dan sebagainya
   Kejelasan pemilikan aset. Masyarakat dapat diberi hak
    pengelolaan, bahkan kepemilikan, agar penyelenggaraan
    layanan dapat berkelanjutan dan dikembangkan oleh
    masyarakat.
Legalisasi Lembaga

   Keamanan, sehingga segala hal yang berkaitan dengan
    hak, kewajiban, aset dan kepemilikan, sampai dengan
    mekanisme penyelenggaraan dapat
    dipertanggungjawabkan secara hukum;
   Meningkatkan posisi tawar masyarakat sebagai salah
    satu institusi yang diakui oleh berbagai pelaku terkait,
    sehingga terbuka peluang dan akses terhadap berbagai
    jaringan pelaku lain. Sebagai contoh  akses
    terhadap lembaga perbankan atau donor lain, apabila
    diperlukan untuk mengembangkan sistem yang telah
    ada.
Fungsi Badan Pengelola Air Minum

   Manajemen sebagai penanggung jawab untuk
    kelancaran pelaksanaan jalannya pengoperasian
    prasarana dan sarana air minum
   Teknis sebagai penanggung jawab teknis perencanaan,
    pelaksanaan, operasional & pemeliharaan, dan
    pengembangan pelayanan air minum
   Administrasi sebagai penanggung jawab pelaksanaan
    pengumpulan iuran air minum, pencatatan
    administrasi keuangan, dan pelaporan keuangan
Pembinaan Lembaga

Pembinaan merupakan tanggungjawab langsung dari
pemerintah desa dan pemerintah kabupaten, dan
dimaksudkan membantu pengelola agar:
   dapat menemukan berbagai alternatif pemecahan
    masalah yang dihadapi kelompok
   mampu menggali, menemukan dan mendayagunakan
    sumberdaya yang tepat guna untuk perkembangan
    lembaga
   mendapat dukungan serta kepercayaan dari masyarakat
   dapat mengembangkan kemampuan potensial yang
    dimiliki.
Isu Penting Lainnya
   Manajemen multi desa  sistem berdasar sumber air
   Lembaga bertopang pada sistem dan bukan kampiun
   Koordinasi dan kemitraan dengan pemerimtah desa 
    pemerintah desa merupakan lembaga otonom
   Audit keuangan perlu dipikirkan  beberapa lembaga
    pengelola sudah punya aset mencapai ratusan juta
    Rupiah
   Pendampingan oleh pemerintah kabupaten  peran
    pokja AMPL.
Sekian – Terima Kasih

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch

Pendidikan berbasis masyarakat
Pendidikan berbasis masyarakatPendidikan berbasis masyarakat
Pendidikan berbasis masyarakat
asnawidm
 
Final Report Pamsimas I 2008-2012 Komponen 2_KALIMANTAN SELATAN
Final Report Pamsimas I 2008-2012 Komponen 2_KALIMANTAN SELATANFinal Report Pamsimas I 2008-2012 Komponen 2_KALIMANTAN SELATAN
Final Report Pamsimas I 2008-2012 Komponen 2_KALIMANTAN SELATAN
Suparmanto Manto
 
Pemberdayaan Masyarakat (dalam PAMSIMAS)
Pemberdayaan Masyarakat (dalam PAMSIMAS)Pemberdayaan Masyarakat (dalam PAMSIMAS)
Pemberdayaan Masyarakat (dalam PAMSIMAS)
Oswar Mungkasa
 
Sosialisasi pamsimas 22nov12_bali
Sosialisasi pamsimas 22nov12_baliSosialisasi pamsimas 22nov12_bali
Sosialisasi pamsimas 22nov12_bali
Uut Fauzan Katanya
 
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Muhammmad AlKholif
 
Perdes 1 2010
Perdes 1 2010Perdes 1 2010
Perdes 1 2010
Hati Ku
 

Andere mochten auch (13)

Perdes pungutan desa
Perdes pungutan desaPerdes pungutan desa
Perdes pungutan desa
 
Pendidikan berbasis masyarakat
Pendidikan berbasis masyarakatPendidikan berbasis masyarakat
Pendidikan berbasis masyarakat
 
Final Report Pamsimas I 2008-2012 Komponen 2_KALIMANTAN SELATAN
Final Report Pamsimas I 2008-2012 Komponen 2_KALIMANTAN SELATANFinal Report Pamsimas I 2008-2012 Komponen 2_KALIMANTAN SELATAN
Final Report Pamsimas I 2008-2012 Komponen 2_KALIMANTAN SELATAN
 
Pemberdayaan Masyarakat (dalam PAMSIMAS)
Pemberdayaan Masyarakat (dalam PAMSIMAS)Pemberdayaan Masyarakat (dalam PAMSIMAS)
Pemberdayaan Masyarakat (dalam PAMSIMAS)
 
Penilaian Tingkat Partisipasi GP3A 2014
Penilaian Tingkat Partisipasi GP3A 2014Penilaian Tingkat Partisipasi GP3A 2014
Penilaian Tingkat Partisipasi GP3A 2014
 
03 kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
03   kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi03   kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
03 kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
 
Sosialisasi pamsimas 22nov12_bali
Sosialisasi pamsimas 22nov12_baliSosialisasi pamsimas 22nov12_bali
Sosialisasi pamsimas 22nov12_bali
 
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
 
Perdes 1 2010
Perdes 1 2010Perdes 1 2010
Perdes 1 2010
 
Profil Kependudukan Papua Tahun 2015
Profil Kependudukan Papua Tahun 2015Profil Kependudukan Papua Tahun 2015
Profil Kependudukan Papua Tahun 2015
 
Dasar-dasar sistem pengelolaan sampah
Dasar-dasar sistem pengelolaan sampahDasar-dasar sistem pengelolaan sampah
Dasar-dasar sistem pengelolaan sampah
 
Perdes sotk jadi
Perdes sotk jadiPerdes sotk jadi
Perdes sotk jadi
 
Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2016
Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2016 Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2016
Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2016
 

Ähnlich wie Beberapa pembelajaran pengelolaan air minum berbasis masyarakat

4.strategi utama dalam pengelolaan das
4.strategi utama dalam pengelolaan das4.strategi utama dalam pengelolaan das
4.strategi utama dalam pengelolaan das
Zaidil Firza
 
Pengelolaan Air Berbasis Komunitas
Pengelolaan Air Berbasis Komunitas Pengelolaan Air Berbasis Komunitas
Pengelolaan Air Berbasis Komunitas
Oswar Mungkasa
 
Evaluasi kegiatan ruang belajar masyarakat
Evaluasi kegiatan ruang belajar masyarakatEvaluasi kegiatan ruang belajar masyarakat
Evaluasi kegiatan ruang belajar masyarakat
nugisptrainig
 
Organisasi irigasi dalam operasional dan perawatan irigasi
Organisasi irigasi dalam operasional dan perawatan irigasiOrganisasi irigasi dalam operasional dan perawatan irigasi
Organisasi irigasi dalam operasional dan perawatan irigasi
Ade Rohima
 
Manajemen publik
Manajemen publikManajemen publik
Manajemen publik
Alfajar A
 
Manajemen publik
Manajemen publikManajemen publik
Manajemen publik
Alfajar A
 
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAIPARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
Wasmui
 

Ähnlich wie Beberapa pembelajaran pengelolaan air minum berbasis masyarakat (20)

Kebijakan Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat...
Kebijakan Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat...Kebijakan Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat...
Kebijakan Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat...
 
4.strategi utama dalam pengelolaan das
4.strategi utama dalam pengelolaan das4.strategi utama dalam pengelolaan das
4.strategi utama dalam pengelolaan das
 
Peran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peldPeran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peld
 
Penerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite Sekolah
Penerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite SekolahPenerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite Sekolah
Penerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite Sekolah
 
Akuntabilitas sosial sebagai instrumen penilaian birokrasi pelayanan publik
Akuntabilitas sosial sebagai instrumen penilaian birokrasi pelayanan publikAkuntabilitas sosial sebagai instrumen penilaian birokrasi pelayanan publik
Akuntabilitas sosial sebagai instrumen penilaian birokrasi pelayanan publik
 
Kelebihan dan Kekurangan Otonomi Daerah.pdf
Kelebihan dan Kekurangan Otonomi Daerah.pdfKelebihan dan Kekurangan Otonomi Daerah.pdf
Kelebihan dan Kekurangan Otonomi Daerah.pdf
 
Kelebihan dan Kekurangan Otonomi Daerah.docx
Kelebihan dan Kekurangan Otonomi Daerah.docxKelebihan dan Kekurangan Otonomi Daerah.docx
Kelebihan dan Kekurangan Otonomi Daerah.docx
 
Pengelolaan Air Berbasis Komunitas
Pengelolaan Air Berbasis Komunitas Pengelolaan Air Berbasis Komunitas
Pengelolaan Air Berbasis Komunitas
 
Evaluasi kegiatan ruang belajar masyarakat
Evaluasi kegiatan ruang belajar masyarakatEvaluasi kegiatan ruang belajar masyarakat
Evaluasi kegiatan ruang belajar masyarakat
 
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
 
Buletin sukaratu ed.mei 2014
Buletin sukaratu ed.mei 2014Buletin sukaratu ed.mei 2014
Buletin sukaratu ed.mei 2014
 
Organisasi irigasi dalam operasional dan perawatan irigasi
Organisasi irigasi dalam operasional dan perawatan irigasiOrganisasi irigasi dalam operasional dan perawatan irigasi
Organisasi irigasi dalam operasional dan perawatan irigasi
 
Materi 2 Jejaring PKPR.ppt
Materi 2 Jejaring PKPR.pptMateri 2 Jejaring PKPR.ppt
Materi 2 Jejaring PKPR.ppt
 
Model Kerjasama Regional
Model Kerjasama RegionalModel Kerjasama Regional
Model Kerjasama Regional
 
Social accountability and public service
Social accountability and public serviceSocial accountability and public service
Social accountability and public service
 
Manajemen publik
Manajemen publikManajemen publik
Manajemen publik
 
Manajemen publik
Manajemen publikManajemen publik
Manajemen publik
 
Pengumpulan Data Primer Sanitasi Permukiman
Pengumpulan Data Primer Sanitasi PermukimanPengumpulan Data Primer Sanitasi Permukiman
Pengumpulan Data Primer Sanitasi Permukiman
 
Pembangunan Masyarakat Kota
Pembangunan Masyarakat KotaPembangunan Masyarakat Kota
Pembangunan Masyarakat Kota
 
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAIPARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
 

Mehr von Oswar Mungkasa

Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Oswar Mungkasa
 

Mehr von Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

Kürzlich hochgeladen

Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 

Beberapa pembelajaran pengelolaan air minum berbasis masyarakat

  • 1. Beberapa Pembelajaran Pengelolaan Air Minum Berbasis Masyarakat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Nasional Kuta, 26 Agustus 2008
  • 2. Mengapa Berbasis Masyarakat?  Ketidakpahaman pemerintah karena  fokus pada fasilitas daripada pelayanan  fokus pada target daripada kebutuhan sehingga hasil pembangunan tidak optimal  fasilitas menjadi monumen  Desentralisasi/otonomi  peran pemerintah bertambah dari hanya penyedia menjadi fasilitator, koordinator, dan pendukung  aktualisasi potensi tersembunyi masyarakat
  • 3. Apa itu Berbasis Masyarakat?  Berbasis masyarakat  masyarakat sebagai pengambil keputusan pada semua aspek penting dalam perencanaan dan pembangunan sistem AMPL dan tanggungjawab pengelolaan dan pemeliharaan sistem AMPL.  Karakteristik  Masyarakat memutuskan  pilihan teknologi, bentuk layanan, organisasi, mekanisme pendanaan dan bentuk pengaturan.  Masyarakat bertanggungjawab  pemeliharaan, pengaturan, mengatur organisasi pengelola, dan mendanai
  • 4. Persyaratan Dasar  Kemampuan mengelola  mempunyai keahlian  kemampuan membayar  Keinginan mengelola  adanya kebutuhan  kesediaan membayar  manfaat  penerimaan  teknologi, layanan
  • 5. Keuntungan  Sistem  sesuai kebutuhan  layanan  kebutuhan dan kemampuan  ketergantungan  rendah  sistem pembayaran dan iuran  sesuai kemampuan  kemampuan masyarakat  meningkat  pemilikan aset  milik masyarakat, hak kelola  pengembangan selanjutnya  kepercayaan  meningkat
  • 6. Kerugian  komitmen masyarakat  sementara  didominasi oleh elite  pengaturan keuangan bermasalah  konflik antar pengelola dan pemerintah desa  ketergantungan pada fasilitator
  • 7. Implikasi  legalitas  kepemilikan aset  aktifitas menghasilkan dana  mempunyai kesempatan menerima dana dari luar  mempunyai kemampuan meminjam dana  menjadi mitra pemerintah dan pihak lain
  • 8. Peran Pemerintah  Peran  tempat bertanya, bimbingan teknis, keuangan, menyediakan regulasi, dll  Kapasitas  kemampuan berkomunikasi, fleksibel, mendorong dan memotivasi masyarakat  Kebutuhan  peningkatan kapasitas  pelatihan  Paradigma  lebih pada proses dan bukan target, lebih pada keberlanjutan dan bukan membangun fasilitas, pendekatan terpadu melibatkan semua pihak berkepentingan (pemerintah, LSM, swasta, masyarakat).
  • 9. Implikasi Bagi Pemerintah Positip  Beban  tugas rutin pemeliharaan dan perbaikan, serta penagihan iuran berkurang  Kualitas perencanaan  membaik  Kemampuan pelayanan  membaik  Ketersediaan dana pembangunan sistem baru  lebih banyak Negatip  Psikologis  kehilangan kekuasaan, status  Butuh waktu yang lebih banyak  Standarisasi pendekatan lebih sulit  Dukungan pelayanan lebih kompleks
  • 10. Bentuk Dukungan Fungsi Skala Nas Prop Kab Masy Kebijakan Peraturan Koordinasi Departemen dan donor Strategi dan Petunjuk Pemantauan Dukungan dana Peningkatan kapasitas Perencanaan Pelaksanaan Pengelolaan
  • 11. Pentingnya Kelembagaan  Perwujudan tanggungjawab masyarakat untuk mengelola dan memelihara fasilitas  Menjamin keberlanjutan hasil pembangunan AMPL  Menjamin kualitas layanan fasilitas AMPL  Mitra kerja pemerintah (desa dan kabupaten)
  • 12. Prinsip Dasar Kelembagaan Masyarakat  kebersamaan,  keputusan ada di tangan masyarakat,  berorientasi pada komunitas lokal,  tidak berorientasi mendapatkan keuntungan tetapi untuk kemanfaatan bersama.  mengikuti azas kejujuran/keterbukaan, keadilan, dapat dipertanggungjawabkan dan berkelanjutan.
  • 13. Penguatan Kelembagaan  Penguatan jaringan, sehingga masyarakat (institusi masyarakat) mempunyai peluang dan akses lebih banyak kepada pelaku lain, agar dapat mengembangkan potensi yang ada dan membuka diri terhadap peluang yang disediakan oleh pelaku lain  Peningkatan kapasitas masyarakat berupa penciptaan peluang bagi pendidikan dan pelatihan, baik untuk materi yang menyangkut teknis penyediaan sistem air minum, maupun materi non-teknis, seperti manajemen, keuangan dan administrasi, sistem data-base, dan sebagainya  Kejelasan pemilikan aset. Masyarakat dapat diberi hak pengelolaan, bahkan kepemilikan, agar penyelenggaraan layanan dapat berkelanjutan dan dikembangkan oleh masyarakat.
  • 14. Legalisasi Lembaga  Keamanan, sehingga segala hal yang berkaitan dengan hak, kewajiban, aset dan kepemilikan, sampai dengan mekanisme penyelenggaraan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum;  Meningkatkan posisi tawar masyarakat sebagai salah satu institusi yang diakui oleh berbagai pelaku terkait, sehingga terbuka peluang dan akses terhadap berbagai jaringan pelaku lain. Sebagai contoh  akses terhadap lembaga perbankan atau donor lain, apabila diperlukan untuk mengembangkan sistem yang telah ada.
  • 15. Fungsi Badan Pengelola Air Minum  Manajemen sebagai penanggung jawab untuk kelancaran pelaksanaan jalannya pengoperasian prasarana dan sarana air minum  Teknis sebagai penanggung jawab teknis perencanaan, pelaksanaan, operasional & pemeliharaan, dan pengembangan pelayanan air minum  Administrasi sebagai penanggung jawab pelaksanaan pengumpulan iuran air minum, pencatatan administrasi keuangan, dan pelaporan keuangan
  • 16. Pembinaan Lembaga Pembinaan merupakan tanggungjawab langsung dari pemerintah desa dan pemerintah kabupaten, dan dimaksudkan membantu pengelola agar:  dapat menemukan berbagai alternatif pemecahan masalah yang dihadapi kelompok  mampu menggali, menemukan dan mendayagunakan sumberdaya yang tepat guna untuk perkembangan lembaga  mendapat dukungan serta kepercayaan dari masyarakat  dapat mengembangkan kemampuan potensial yang dimiliki.
  • 17. Isu Penting Lainnya  Manajemen multi desa  sistem berdasar sumber air  Lembaga bertopang pada sistem dan bukan kampiun  Koordinasi dan kemitraan dengan pemerimtah desa  pemerintah desa merupakan lembaga otonom  Audit keuangan perlu dipikirkan  beberapa lembaga pengelola sudah punya aset mencapai ratusan juta Rupiah  Pendampingan oleh pemerintah kabupaten  peran pokja AMPL.