1. Persib yang merupakan singkatan dari Persatuan Sepak
Bola Indonesia Bandung adalah salah satu tim sepak bola
Indonesia yang berasal dari Jawa Barat, khususnya wilayah
Bandung. Catatan prestasi tim ini relatif stabil di papan atas
sepak bola Indonesia, sejak era Perserikatan sampai ke Liga
Indonesia masa kini.
Persib kembali masuk final kompetisi perserikatan pada
tahun 1934, dan kembali kalah dari VIJ Jakarta. Dua tahun
kemudian Persib kembali masuk final dan menderita
kekalahan dari Persis Solo. Baru pada tahun 1937, Persib
berhasil menjadi juara kompetisi setelah di final membalas
kekalahan atas Persis.
2. Sejarah
Sebelum bernama Persib Bandung, di Kota Bandung
berdiri Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB)
pada sekitar tahun 1923. BIVB ini merupakan salah
satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa
itu. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Mr.
Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra
pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot.
3. Atot pulalah yang tercatat sebagai Komisaris Daerah
Jawa Barat yang pertama. BIVB memanfaatkan
lapangan Tegallega di depan tribun pacuan kuda. Tim
BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan di
luar kota seperti Yogyakarta dan Jatinegara, Jakarta.
4.
Pada tanggal 19 April 1930, BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB
(sekarang Persebaya), MIVB (PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun),
VVB (Persis Solo), dan PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani
kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo
Yogyakarta. BIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh Mr.
Syamsuddin. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar
kota/perserikatan diselenggarakan. BIVB berhasil masuk final kompetisi
perserikatan pada tahun 1933 meski kalah dari VIJ Jakarta.
5. BIVB kemudian menghilang dan muncul dua
perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme
Indonesia yakni Persatuan Sepak bola Indonesia
Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB).
Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu
sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan
yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar
St. Pamoentjak sebagai Ketua Umum. Klub-klub yang
bergabung ke dalam Persib adalah SIAP, Soenda,
Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP,
MALTA, dan Merapi.
6. Prestasi
Salah satu catatan unik dari tim ini adalah ketika menjuarai
kompetisi sepak bola Perserikatan yang untuk terakhir kalinya
diadakan, yaitu pada tahun 1993/1994. Dalam pertandingan
final, Persib yang ditulang-punggungi oleh pemain-pemain
seperti Sutiono Lamso dan Robby Darwis mengalahkan PSM
Makassar. Kompetisi sepak bola Galatama dan tim-tim
Perserikatan di Indonesia kemudian dilebur menjadi Liga
Indonesia (LI). Pada laga kompetisi LI pertama tahun 1994/1995,
Persib kembali menorehkan catatan sebagai juara setelah
pertandingan final mengalahkan Petrokimia Putra Gresik,
dimana gol tunggal pada pertandingan tersebut dicetak oleh
Sutiono. Persib juga merupakan salah satu klub Indonesia yang
berhasil mencapai babak perempat final Liga Champions Asia.
7. Suporter
Persib Bandung memiliki penggemar fanatik yang
menyebar di seantero provinsi Jawa Barat dan Banten,
bahkan hampir di seluruh wilayah Indonesia,
mengingat catatan historis sebagai tim kebanggaan
dari ibu kota provinsi Jawa Barat. Penggemar Persib
menamakan diri sebagai Bobotoh. Pada era Liga
Indonesia, Bobotoh kemudian mengorganisasikan diri
dalam beberapa kelompok pecinta Persib seperti
Viking Persib Club, Bomber (Bobotoh Maung
Bersatu), Flowers City Casuals, Ultras Persib.
8. Suporter Persib memiliki hubungan yang sangat kelam
dengan kelompok suporter Persija Jakarta, The
Jakmania. Sudah banyak peristiwa maupun insiden-
insiden yang terjadi akibat permusuhan abadi dua
suporter garis keras ini. Bahkan pihak kepolisian
maupun PSSI dan PT Liga Indonesia pun sudah
berulangkali meminta Viking dan The Jak untuk
berdamai. Namun, sama sekali tak ada titik terang
untuk mendamaikan mereka.
9. Pada saat Persib dan Persija bertemu, biasanya pihak
Polda Metro Jaya (bila pertandingan akan
dilaksanakan di Gelora Bung Karno) dan pihak
Polwiltabes Bandung (bila pertandingan akan
berlangsung di Stadion Siliwangi atau di Stadion Si
Jalak Harupat) akan berpikir dua kali untuk
mengeluarkan izin pertandingan tersebut karena
begitu besarnya potensi terjadinya kerusuhan antara
suporter kedua tim.
10. Pada 22 Juni 2013, ketika Persib akan melakoni
pertandingan tandang melawan Persija Jakarta di
SUGBK, tiba-tiba bus yang mengangkut rombongan
pemain dan ofisial diserang oleh oknum yang diduga
adalah supporter lawan (The Jakmania) dan serangan
itu adalah efek dari serangan suporter Persib kepada
pemain dan ofisial Persija pada pertandingan
sebelumnya. Sampai pada akhirnya pertandingan "El
Classico" Indonesia tersebut ditunda sampai tanggal
28 Agustus 2013.