SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1




                                  BAB I

                             PENDAHULUAN



1.1   Latar Belakang Masalah

             Dalam suatu model matematika, berbagai masalah atau situasi

      kehidupan sehari-hari biasanya didefinisikan kemudian dinyatakan

      dalam suatu sistem yang bersifat matematis. Salah satu contoh

      representasi keadaan nyata (riil) yag banyak diketahui dapat kita

      jumpai dalam geometri datar, program linier maupun trigonometri.

      Graf merupakan contoh lain dari representasi keadaan nyata yang

      banyak sekali manfaatnya.

             Graf secara kasar dapat diartikan sebagai suatu diagram yang

      memuat informasi tertentu jika di interpretasikan secara tepat. Dalam

      kehidupan sehari-hari graf diguakann untuk menggambarkan berbagai

      macam struktur yang ada. Tujuannya adalah sebagai visualisasi objek-

      objek agar lebih mudah dimengerti. Beberapa contoh graf yang

      dijumpai dalam kehidupan nyata, antara lain struktur organisasi, bagan

      alir pengambilan mata kuliah, peta, rangkaian listrik dll. Tiap diagram

      memuat    sekumpulan    objek   (kotak,titik   dll.)   dan   garis   yang

      menghubungkan objek-objek tersebut. Garis bisa berarah atau tidak

      berarah. Garis berarah biasanya digunakan untuk menyatakan

      hubungan yang mementingkan urutan diantara objek-objek. Urutan

      objek-objek akan berarti lain jika arah garis diubah. Sebaliknya, garis
2




     tidak berarah digunakan untuk menyatakan hubungan antara objek

     yang tidak mementingkan urutan.

     Karena begitu pentingnya aplikasi graf dalam kehidupan sehari-hari

     dan pada perkembangan komputer maka pemahaman teori graf mutlak

     untuk dipahami dewasa ini supaya kita tidak hanya terjebak dalam

     penguasaan kulit tanpa pengertian akan isinya.

      Terkadang dalam menggambar graf sederhana biasanya kita akan

     mengalami kesulitan dalam menentukan urutan gambar yang belum

     digambar. Oleh karena itu, dalam seminar matematika ini penulis akan

     khusus mengkaji dasar teori graf hingga penyelesaian graf sederhana

     menggunakan cara yang lebih efektif yang ditemukan penulis sendiri

     sehingga gambar graf akan tersusun secara sistematis dan jauh dari

     kesulitan dalam menentukan gambar graf yang belum digambar pada

     banyak graf-graf sederhana yang terbentuk dari beberapa titik dan

     beberapa garis.



1.2 Rumusan Masalah

     1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan graf ?

     1.2.2 Apakah dasar-dasar teori graf ?

     1.2.3 Bagaimana cara efektif untuk menyelesaikan graf sederhana

            dalam mata kuliah matematika diskrit ?
3




1.3 Tujuan

              Dari latar belakang dan rumusan masalah yang telah terurai,

      maka tujuan yang ingin dicapai dalam seminar makalah ini adalah:

      1.3.1 Anggota seminar dapat memahami pengertian graf.

      1.3.2 Anggota seminar dapat memahami dasar-dasar teori graf.

      1.3.3 Anggota seminar dapat memahami dan menggunakan cara

              efektif untuk menyelesaikan graf sederhana dalam mata kuliah

              matematika diskrit.



1.4 Manfaat

   1.4.1 Manfaat Praktis

         Hasil seminar ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa,

   guru dan pemerhati pendidikan khususnya di bidang matematika.

   a. Bagi mahasiswa


         Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

         berpikir mahasiswa dan penentuan sikap ataupun karakter yang tepat

         dalam upaya meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.


   b. Bagi guru dan pemerhati pendidikan

         Menambah masukan tentang alternatif dalam menyelesaikan graf

         sederhana sehingga dapat memberikan sumbangan nyata bagi

         peningkatan prestasi belajar matematika mahasiswa selanjutnya.
4




1.4.2 Manfaat Teoretis

            Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

      dalam bidang pendidikan dan memperkaya teori pendidikan khususnya

      dalam bidang matematika.
5




                                     BAB II

                                PEMBAHASAN



2.1     Landasan Teori


2.1.1   Pengertian Graf


               Graf secara kasar dapat diartikan sebagai suatu diagram yang

        memuat informasi tertentu jika di interpretasikan secara tepat. Dalam

        kehidupan sehari-hari graf diguakann untuk menggambarkan berbagai

        macam struktur yang ada. Tujuannya adalah sebagai visualisasi objek-

        objek agar lebih mudah dimengerti. Beberapa contoh graf yang dijumpai

        dalam kehidupan nyata, antara lain struktur organisasi, bagan alir

        pengambilan mata kuliah, peta, rangkaian listrik dll. Tiap diagram memuat

        sekumpulan objek (kotak,titik dll.) dan garis yang menghubungkan objek-

        objek tersebut. Garis bisa berarah atau tidak berarah. Garis berarah

        biasanya digunakan untuk menyatakan hubungan yang mementingkan

        urutan diantara objek-objek. Urutan objek-objek akan berarti lain jika arah

        garis diubah. Sebaliknya, garis tidak berarah digunakan untuk menyatakan

        hubungan antara objek yang tidak mementingkan urutan.
6




2.1.2   Dasar-dasar teori Graf


        Definisi 2.1.2


        Sebuah graf adalah suatu himpunan V yang tidak kosong, yang memenuhi

        sifat tidak refleksi dan simetris dari suatu relasi pada V.




                Suatu graf G terdiri dari dua himpunan yang berhingga, yaitu

        himpunan titik-titik yang tak kosong dan himpunan garis-garis. Oleh

        karena relasi R pada V simetris, maka untuk setiap pasangan terurut (u,v) ϵ

        R dinotasikan dengan E.


        Sebagai contoh, sebuah graf G dapat didefinisikan dengan himpunan


        V = {v1 ,v2 ,v3,v4 } dan relasi R = {( v1,v3), (v2,v3), ( v2,v4), ( v3,v4), ( v3,v1) (

        v3,v2), ( v4,v2) ,( v4,v3) }


        Dalam hal ini E = {( v1,v3), (v2,v3), ( v2,v4), ( v3,v4) }


                          = (e1, e2 ,e3 ,e4 )


                Dalam sebuah graf G, V merupakan himpunan titik dan setiap

        elemen V disebut titik (vertex) yang disimbolkan dengan V(G). banyaknya

        titik dalam G disebut orde dari G. sedangkan E disebut sisi (Edge) yang
7




disimbolkan dengan E(G). Banyaknya sisi dalam G disebut dengan ukuran

dari G.


Dengan demikian |V| = orde dari G dan |E| = ukuran dari G.


Setiap garis berhubungan dengan satu atau dua titik. Titik-titik tersebut

disebut dengan titik ujung.


Garis yang hanya berhubungan dengan satu titik disebut dengan loop.


Dua garis berbeda yang menghubungkan titik yang sama disebut degan

garis pararel. Dua titik dikatakan berhubungan (adjecent) jika ada garis

yang menghubungkan keduanya. Titik yang tidak mempunyai garis yang

berhubungan dengannya disebut titik terasing (isolating point).


Jika graf G didefinisikan dalam bentuk sebuah himpunan titik V dan suatu

relasi R pada V, maka (u,v) ϵ R dan (v,u) juga elemen R.


Dengan demikian {(u,v),(v,u)} adalah sebuah sisi dari G.


Untuk memudahkan penulisan, sebuah sisi cukup dinyatakan dalam notasi

uv atau vu saja. Dengan demikian graf G dalam contoh diatas dapat

dijadikan sebagai himpunan V= {v1 ,v2 ,v3,v4 } dan E = {( v1,v3), (v2,v3),


( v2,v4), ( v3,v4) } sehingga orde dan ukurannya adalah 4.




          Himpunan V x V dimungkinkan berupa himpunan kosong, karena

relasi R pada V memenuhi sifat tidak refleksif dan antisimetris.
8




        Hal ini berakibat bahwa himpunan sisi dari suatu graf bisa berupa himpuan

        kosong atau dengan kata lain sebuah graf mungkin tidak mempunyai sisi.


        Graf yang tidak memiliki titik (sehingga tidak memiliki garis) disebut

        dengan graf kosong.




                Dalam graf tak berarah (undirected graph) yaitu graf yang semua

        garisnya tidak berarah, garis e dengan titik ujung ( u,v) menyatakan suatu

        garis dari titik u ke titik v.


        Dengan diketahuinya graf, maka himpunan garis, titik, serta titik-titik

        ujungnya adalah tunggal. Akan tetapi tidak berlaku sebaliknya. Dengan

        diketahui himpunan garis, titik serta titik-titik ujungnya, maka dapat

        dibentuk graf yang berbeda.


        Perbedaan graf tersebut terletak pada panjang garis, kelengkungan dan

        posisi titik yang berbeda antara graf yang satu dengan yang lainnya. Akan

        tetapi, visualisasi perbedaan panjang garis, kelengkungan dan posisi titik

        tidak berpengaruh, maka graf-graf tersebut merupakan graf yang sama

        meskipun secara visual tampak berbeda.




2.1.3   Derajat (Degree)
9




        Sebelumnya sudah diperkenalkan dua bilangan yang berkenaan

dengan orde dan ukuran sebuah graf. Selanjutnya kita akan membicarakan

sejumlah bilangan yang berkaitan dengan suatu graf G. Misalkan v adalah

sebuah titik dari G. banyaknya sisi dari G yang berujung di v disebut

dengan derajat dari v yang disimbolkan dengan deg Gv atau deg v atau

d(v).


Definisi 2.1.3 :       Misalkan v adalah titik dalam suatu graf G. Derajat

titik v (deg v) adalah jumlah garis yag berhubunngan dengan titik v dan

garis suatu loop dihitung dua kali. Derajat total G adalah jumlah derajat

semua titik dari G.




Teorema 2.1.3.1 :      Misalkan G adalah sebuah graf. Jumlah derajat total


                                p
suatu graf adalah genap atau   ∑ deg v
                               i =1
                                         i   = 2q



Teorema 2.1.3.2 :      Jika k adalah banyaknya titik ganjil dari suatu graf,

maka k genap atau jumlah titik yang berderajat ganjil dalam suatu graf

adalah genap.




        Misalkan R adalah jumlah derajat semua titik yang berderajat

genap, S adalah jumlah derajat semua titik yang berderajat ganjil dan T

adalah derajat total graf G.
10




        Jika R=deg v1 + deg v2 + ... + deg vk


        S= deg u1 + deg u2 + ... + deg un


        Maka T = R + S, dimana T adalah bilangan genap. Dari relasi T = R + S

        berarti S = T - R. Oleh karena T dan R bilangan –bilangan genap, maka


        S = deg u1 + deg u2 + ... + deg uk merupakan bilangan genap. Padahal

        menurut asumsi deg u1      +   deg u2 + ... + deg uk masing-masing adalah

        bilangan ganjil. Jadi S berupa bilangan genap jika merupakan jumlahan uk

        buah bilangan ganjil. Hal ini bisa terjadi apabila banyaknya uk atau k

        adalah genap.




2.1.4   Graf Sederhana ( Simple Graph )


        Definisi 2.1.4 :                 graf sederhana adalah graf yang tidak

        memiliki loop atau pun garis pararel.




        Contoh 2.1.4.1 :


        Gambarlah semua graf yang dapat dibentuk dari 3 titik {a,b,c} dan 2 garis.




        Penyelesaian :
11




Dalam graf sederhana sebuah garis selalu berhubungan dengan dua buah


                                                        3!
titik. Oleh karena ada 3 buah titik, maka 3 C 2 =              = 3 buah garis
                                                    (3 − 2)!2!

yang mungkin dibuat, yaitu garis-garis yang titik ujungnya (a,b) , (a,c) dan

(b,c). Selanjutnya dari tiga garis yang mungkin akan dipilih 2 diantaranya.


                       3!
Jadi ada 3 C 2 =              = 3 buah graf yang mungkin dibentuk.
                   (3 − 2)!2!


Graf –graf tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini.




               a                              a                      a




          b             c              b              c          b         c


                                 Gambar 2.1


Jika tiap titik dari suatu graf G memiliki derajat yang sama misalnya n,

maka graf G adalah graf regular denngan derajat n (graf lengkap) atau

sering disebut dengan n-reguler. Sebuah graf lengkap orde p adalah


(p-1) – regular dan dinotasikan dengan Kp.
12




2.1.5   Cara Efektif Menyelesaikan Graf Sederhana


        Contoh 2.1.5 :

        Gambarlah graf yang dapat dibentuk dari 5 buah titik dan 3 buah garis.

        Penyelesaian :

        Langkah 1 ;

        Dalam graf sederhana sebuah garis selalu berhubungan dengan dua buah


                                                                5!
        titik. Oleh karena ada 5 buah titik, maka 5 C 2 =              = 10 buah garis
                                                            (5 − 2)!2!

        yang mungkin dibuat.

        Selanjutnya dari tiga garis yang mungkin akan dipilih 2 diantaranya.

                                  10!
        Jadi ada   10   C3 =               =120 buah graf yang mungkin dibentuk.
                               (10 − 3)!3!


        Langkah 2 ;

        Kita misalkan titik-titik yang ada dinamakan titik {a,b,c,d,e}.

        Sehingga didapat 10 garis yang titik ujungnya {ab, ac, ad, ae, bc, bd, be,

        cd, ce, de}

        Misalkan, {ab=1, ac=2, ad=3, ae=4, bc=5, bd=6, be=7, cd=8, ce=9,

        de=10}

        Sehingga dapat dibuat tabel atau diagram sebagai berikut :
13
14




Sehingga gambar graf yang terbentuk dari tabel adalah sebagai berikut :


                                    a
   1. Graf 123 :
                          b                  e

                              c          d


                                    a
   2. Graf 124 :
                          b                  e

                              c          d


                                    a
   3. Graf 125 :
                          b                  e

                              c          d

Dan seterusnya hingga 120 gambar graf.




Soal Latihan :

   1. Buatlah semua graf yang terbentuk dari 4 buah titik dan 3 buah garis !
15




                              BAB III


                             PENUTUP




3.1.   Kesimpulan


               Dengan penyelesaian graf menggunakan cara efektif seperti

       diatas, maka diharapkan pembaca akan lebih mudah dalam

       menggambar graf yang terbentuk. Terutama dalam pembuatan graf

       dalam jumlah besar seperti pada contoh 2.1.5 dengan jumlah graf

       sebanyak 120 buah.


3.2.   Saran


               Diharapkan kepada pembaca agar mempelajari materi di

       berbagai sumber atau referensi mengingat cakupan materi yang

       disajikan dalam makalah ini masih sangat terbatas.


               Diharapkan kepada pembaca agar memperhatikan seminar

       sebaik mungkin, karena jika hanya berdasarkan makalah,

       pemahaman mengenai isi materi belum optimal.
16




                           DAFTAR PUSTAKA



Jong Jek Siang. 2006. Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu

          Komputer .Yogyakarta:Andi

Eka Mahendra I Wayan.2010 .Diktat Mata Kuliah Matematika Diskrit.

          Denpasar
17
17
17

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianFahrul Usman
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierSartiniNuha
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07KuliahKita
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoYadi Pura
 
Vektor - Pertemuan 41- Aljabar Linear
Vektor - Pertemuan 41- Aljabar LinearVektor - Pertemuan 41- Aljabar Linear
Vektor - Pertemuan 41- Aljabar Linearahmad haidaroh
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)zachrison htg
 
Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah Jamil Sirman
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptrahmawarni
 
Pengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphPengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphZaldy Eka Putra
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fasespecy1234
 

Was ist angesagt? (20)

teori graf (planar
teori graf (planarteori graf (planar
teori graf (planar
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensi
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar Linier
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
pewarnaan graf
pewarnaan grafpewarnaan graf
pewarnaan graf
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Vektor - Pertemuan 41- Aljabar Linear
Vektor - Pertemuan 41- Aljabar LinearVektor - Pertemuan 41- Aljabar Linear
Vektor - Pertemuan 41- Aljabar Linear
 
Graf 2
Graf 2Graf 2
Graf 2
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)
 
Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
 
Bab 9 graf
Bab 9 grafBab 9 graf
Bab 9 graf
 
Pengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphPengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi Graph
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fase
 

Ähnlich wie Cara menggambar graf sederhana matematika diskrit

Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)Fahrul Usman
 
Teori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritTeori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritIndah Wijayanti
 
Tugas Kelompok (Fungsi Trigonometri)
Tugas Kelompok (Fungsi Trigonometri) Tugas Kelompok (Fungsi Trigonometri)
Tugas Kelompok (Fungsi Trigonometri) Andy Saiful Musthofa
 
MAKALAH DIAGRAM DAN GRAFIK STATISTIK PENDIDIKAN
MAKALAH DIAGRAM DAN GRAFIK STATISTIK PENDIDIKANMAKALAH DIAGRAM DAN GRAFIK STATISTIK PENDIDIKAN
MAKALAH DIAGRAM DAN GRAFIK STATISTIK PENDIDIKANPutriana Sari
 
Kel 1 teori graf
Kel 1 teori grafKel 1 teori graf
Kel 1 teori grafnur azizah
 
Matematika Diskrit graf
Matematika Diskrit grafMatematika Diskrit graf
Matematika Diskrit grafSiti Khotijah
 
Kelompok 2 Matdis (Jenis-jenis Graf, Terminologi Dasar, dan Representasi Graf...
Kelompok 2 Matdis (Jenis-jenis Graf, Terminologi Dasar, dan Representasi Graf...Kelompok 2 Matdis (Jenis-jenis Graf, Terminologi Dasar, dan Representasi Graf...
Kelompok 2 Matdis (Jenis-jenis Graf, Terminologi Dasar, dan Representasi Graf...ARASYIDMAULANAGS
 
Teori graf pada matematika diskriit.pptx
Teori graf pada matematika diskriit.pptxTeori graf pada matematika diskriit.pptx
Teori graf pada matematika diskriit.pptxHafidzahPatel1
 

Ähnlich wie Cara menggambar graf sederhana matematika diskrit (20)

Makalah graph
Makalah graphMakalah graph
Makalah graph
 
Teori graf
Teori grafTeori graf
Teori graf
 
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
 
Teori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritTeori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk Diskrit
 
Graph
GraphGraph
Graph
 
Graph1
Graph1Graph1
Graph1
 
Modul graph terapan p5
Modul graph terapan p5Modul graph terapan p5
Modul graph terapan p5
 
Tugas Kelompok (Fungsi Trigonometri)
Tugas Kelompok (Fungsi Trigonometri) Tugas Kelompok (Fungsi Trigonometri)
Tugas Kelompok (Fungsi Trigonometri)
 
Teori graf
Teori grafTeori graf
Teori graf
 
Makalah0607 84
Makalah0607 84Makalah0607 84
Makalah0607 84
 
Kel 1 teori graf
Kel 1 teori grafKel 1 teori graf
Kel 1 teori graf
 
MAKALAH DIAGRAM DAN GRAFIK STATISTIK PENDIDIKAN
MAKALAH DIAGRAM DAN GRAFIK STATISTIK PENDIDIKANMAKALAH DIAGRAM DAN GRAFIK STATISTIK PENDIDIKAN
MAKALAH DIAGRAM DAN GRAFIK STATISTIK PENDIDIKAN
 
Kel 1 teori graf
Kel 1 teori grafKel 1 teori graf
Kel 1 teori graf
 
Matematika Diskrit graf
Matematika Diskrit grafMatematika Diskrit graf
Matematika Diskrit graf
 
Latihan Graph
Latihan GraphLatihan Graph
Latihan Graph
 
Kelompok 2 Matdis (Jenis-jenis Graf, Terminologi Dasar, dan Representasi Graf...
Kelompok 2 Matdis (Jenis-jenis Graf, Terminologi Dasar, dan Representasi Graf...Kelompok 2 Matdis (Jenis-jenis Graf, Terminologi Dasar, dan Representasi Graf...
Kelompok 2 Matdis (Jenis-jenis Graf, Terminologi Dasar, dan Representasi Graf...
 
Teori graf pada matematika diskriit.pptx
Teori graf pada matematika diskriit.pptxTeori graf pada matematika diskriit.pptx
Teori graf pada matematika diskriit.pptx
 
Babiv Graf
Babiv GrafBabiv Graf
Babiv Graf
 
Makalah
Makalah Makalah
Makalah
 
Graph
GraphGraph
Graph
 

Kürzlich hochgeladen

Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnalrepyjayanti
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paudMamanDiana
 
noun clause powerpointnoun clause powerpoint
noun clause powerpointnoun clause powerpointnoun clause powerpointnoun clause powerpoint
noun clause powerpointnoun clause powerpointakunoppoa31rhn
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxEkoPutuKromo
 
Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)AdeFarida4
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...Kanaidi ken
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaimuhammadmasyhuri9
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfHernowo Subiantoro
 
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdfBukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdfZulkhaidirZulkhaidir
 
PPT Tentang Penyusunan Modul Ajar Untuk Guru.pptx
PPT Tentang Penyusunan Modul Ajar Untuk Guru.pptxPPT Tentang Penyusunan Modul Ajar Untuk Guru.pptx
PPT Tentang Penyusunan Modul Ajar Untuk Guru.pptxputrihirwandini62
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfnaqarin2
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...haryonospdsd011
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
 
Arlianda_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Arlianda_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfArlianda_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Arlianda_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfArlianda
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARcakrasyid
 
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docxUmpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docxsapudin2
 
KEL 10_DIGITALISASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pdf
KEL 10_DIGITALISASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pdfKEL 10_DIGITALISASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pdf
KEL 10_DIGITALISASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pdfMurniWahyuningsih3
 
Dhea Salsabila_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Dhea Salsabila_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfDhea Salsabila_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Dhea Salsabila_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSalsaBila827880
 
PPT Akidah Akhlak (Akhlak Terpuji) GENAP-1.pptx
PPT Akidah Akhlak (Akhlak Terpuji) GENAP-1.pptxPPT Akidah Akhlak (Akhlak Terpuji) GENAP-1.pptx
PPT Akidah Akhlak (Akhlak Terpuji) GENAP-1.pptxBerbagiKebaikan2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
noun clause powerpointnoun clause powerpoint
noun clause powerpointnoun clause powerpointnoun clause powerpointnoun clause powerpoint
noun clause powerpointnoun clause powerpoint
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdfBukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
 
PPT Tentang Penyusunan Modul Ajar Untuk Guru.pptx
PPT Tentang Penyusunan Modul Ajar Untuk Guru.pptxPPT Tentang Penyusunan Modul Ajar Untuk Guru.pptx
PPT Tentang Penyusunan Modul Ajar Untuk Guru.pptx
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
Arlianda_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Arlianda_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfArlianda_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Arlianda_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
 
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docxUmpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
 
KEL 10_DIGITALISASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pdf
KEL 10_DIGITALISASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pdfKEL 10_DIGITALISASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pdf
KEL 10_DIGITALISASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pdf
 
Dhea Salsabila_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Dhea Salsabila_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfDhea Salsabila_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Dhea Salsabila_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
PPT Akidah Akhlak (Akhlak Terpuji) GENAP-1.pptx
PPT Akidah Akhlak (Akhlak Terpuji) GENAP-1.pptxPPT Akidah Akhlak (Akhlak Terpuji) GENAP-1.pptx
PPT Akidah Akhlak (Akhlak Terpuji) GENAP-1.pptx
 

Cara menggambar graf sederhana matematika diskrit

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu model matematika, berbagai masalah atau situasi kehidupan sehari-hari biasanya didefinisikan kemudian dinyatakan dalam suatu sistem yang bersifat matematis. Salah satu contoh representasi keadaan nyata (riil) yag banyak diketahui dapat kita jumpai dalam geometri datar, program linier maupun trigonometri. Graf merupakan contoh lain dari representasi keadaan nyata yang banyak sekali manfaatnya. Graf secara kasar dapat diartikan sebagai suatu diagram yang memuat informasi tertentu jika di interpretasikan secara tepat. Dalam kehidupan sehari-hari graf diguakann untuk menggambarkan berbagai macam struktur yang ada. Tujuannya adalah sebagai visualisasi objek- objek agar lebih mudah dimengerti. Beberapa contoh graf yang dijumpai dalam kehidupan nyata, antara lain struktur organisasi, bagan alir pengambilan mata kuliah, peta, rangkaian listrik dll. Tiap diagram memuat sekumpulan objek (kotak,titik dll.) dan garis yang menghubungkan objek-objek tersebut. Garis bisa berarah atau tidak berarah. Garis berarah biasanya digunakan untuk menyatakan hubungan yang mementingkan urutan diantara objek-objek. Urutan objek-objek akan berarti lain jika arah garis diubah. Sebaliknya, garis
  • 2. 2 tidak berarah digunakan untuk menyatakan hubungan antara objek yang tidak mementingkan urutan. Karena begitu pentingnya aplikasi graf dalam kehidupan sehari-hari dan pada perkembangan komputer maka pemahaman teori graf mutlak untuk dipahami dewasa ini supaya kita tidak hanya terjebak dalam penguasaan kulit tanpa pengertian akan isinya. Terkadang dalam menggambar graf sederhana biasanya kita akan mengalami kesulitan dalam menentukan urutan gambar yang belum digambar. Oleh karena itu, dalam seminar matematika ini penulis akan khusus mengkaji dasar teori graf hingga penyelesaian graf sederhana menggunakan cara yang lebih efektif yang ditemukan penulis sendiri sehingga gambar graf akan tersusun secara sistematis dan jauh dari kesulitan dalam menentukan gambar graf yang belum digambar pada banyak graf-graf sederhana yang terbentuk dari beberapa titik dan beberapa garis. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan graf ? 1.2.2 Apakah dasar-dasar teori graf ? 1.2.3 Bagaimana cara efektif untuk menyelesaikan graf sederhana dalam mata kuliah matematika diskrit ?
  • 3. 3 1.3 Tujuan Dari latar belakang dan rumusan masalah yang telah terurai, maka tujuan yang ingin dicapai dalam seminar makalah ini adalah: 1.3.1 Anggota seminar dapat memahami pengertian graf. 1.3.2 Anggota seminar dapat memahami dasar-dasar teori graf. 1.3.3 Anggota seminar dapat memahami dan menggunakan cara efektif untuk menyelesaikan graf sederhana dalam mata kuliah matematika diskrit. 1.4 Manfaat 1.4.1 Manfaat Praktis Hasil seminar ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa, guru dan pemerhati pendidikan khususnya di bidang matematika. a. Bagi mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir mahasiswa dan penentuan sikap ataupun karakter yang tepat dalam upaya meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. b. Bagi guru dan pemerhati pendidikan Menambah masukan tentang alternatif dalam menyelesaikan graf sederhana sehingga dapat memberikan sumbangan nyata bagi peningkatan prestasi belajar matematika mahasiswa selanjutnya.
  • 4. 4 1.4.2 Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam bidang pendidikan dan memperkaya teori pendidikan khususnya dalam bidang matematika.
  • 5. 5 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Graf Graf secara kasar dapat diartikan sebagai suatu diagram yang memuat informasi tertentu jika di interpretasikan secara tepat. Dalam kehidupan sehari-hari graf diguakann untuk menggambarkan berbagai macam struktur yang ada. Tujuannya adalah sebagai visualisasi objek- objek agar lebih mudah dimengerti. Beberapa contoh graf yang dijumpai dalam kehidupan nyata, antara lain struktur organisasi, bagan alir pengambilan mata kuliah, peta, rangkaian listrik dll. Tiap diagram memuat sekumpulan objek (kotak,titik dll.) dan garis yang menghubungkan objek- objek tersebut. Garis bisa berarah atau tidak berarah. Garis berarah biasanya digunakan untuk menyatakan hubungan yang mementingkan urutan diantara objek-objek. Urutan objek-objek akan berarti lain jika arah garis diubah. Sebaliknya, garis tidak berarah digunakan untuk menyatakan hubungan antara objek yang tidak mementingkan urutan.
  • 6. 6 2.1.2 Dasar-dasar teori Graf Definisi 2.1.2 Sebuah graf adalah suatu himpunan V yang tidak kosong, yang memenuhi sifat tidak refleksi dan simetris dari suatu relasi pada V. Suatu graf G terdiri dari dua himpunan yang berhingga, yaitu himpunan titik-titik yang tak kosong dan himpunan garis-garis. Oleh karena relasi R pada V simetris, maka untuk setiap pasangan terurut (u,v) ϵ R dinotasikan dengan E. Sebagai contoh, sebuah graf G dapat didefinisikan dengan himpunan V = {v1 ,v2 ,v3,v4 } dan relasi R = {( v1,v3), (v2,v3), ( v2,v4), ( v3,v4), ( v3,v1) ( v3,v2), ( v4,v2) ,( v4,v3) } Dalam hal ini E = {( v1,v3), (v2,v3), ( v2,v4), ( v3,v4) } = (e1, e2 ,e3 ,e4 ) Dalam sebuah graf G, V merupakan himpunan titik dan setiap elemen V disebut titik (vertex) yang disimbolkan dengan V(G). banyaknya titik dalam G disebut orde dari G. sedangkan E disebut sisi (Edge) yang
  • 7. 7 disimbolkan dengan E(G). Banyaknya sisi dalam G disebut dengan ukuran dari G. Dengan demikian |V| = orde dari G dan |E| = ukuran dari G. Setiap garis berhubungan dengan satu atau dua titik. Titik-titik tersebut disebut dengan titik ujung. Garis yang hanya berhubungan dengan satu titik disebut dengan loop. Dua garis berbeda yang menghubungkan titik yang sama disebut degan garis pararel. Dua titik dikatakan berhubungan (adjecent) jika ada garis yang menghubungkan keduanya. Titik yang tidak mempunyai garis yang berhubungan dengannya disebut titik terasing (isolating point). Jika graf G didefinisikan dalam bentuk sebuah himpunan titik V dan suatu relasi R pada V, maka (u,v) ϵ R dan (v,u) juga elemen R. Dengan demikian {(u,v),(v,u)} adalah sebuah sisi dari G. Untuk memudahkan penulisan, sebuah sisi cukup dinyatakan dalam notasi uv atau vu saja. Dengan demikian graf G dalam contoh diatas dapat dijadikan sebagai himpunan V= {v1 ,v2 ,v3,v4 } dan E = {( v1,v3), (v2,v3), ( v2,v4), ( v3,v4) } sehingga orde dan ukurannya adalah 4. Himpunan V x V dimungkinkan berupa himpunan kosong, karena relasi R pada V memenuhi sifat tidak refleksif dan antisimetris.
  • 8. 8 Hal ini berakibat bahwa himpunan sisi dari suatu graf bisa berupa himpuan kosong atau dengan kata lain sebuah graf mungkin tidak mempunyai sisi. Graf yang tidak memiliki titik (sehingga tidak memiliki garis) disebut dengan graf kosong. Dalam graf tak berarah (undirected graph) yaitu graf yang semua garisnya tidak berarah, garis e dengan titik ujung ( u,v) menyatakan suatu garis dari titik u ke titik v. Dengan diketahuinya graf, maka himpunan garis, titik, serta titik-titik ujungnya adalah tunggal. Akan tetapi tidak berlaku sebaliknya. Dengan diketahui himpunan garis, titik serta titik-titik ujungnya, maka dapat dibentuk graf yang berbeda. Perbedaan graf tersebut terletak pada panjang garis, kelengkungan dan posisi titik yang berbeda antara graf yang satu dengan yang lainnya. Akan tetapi, visualisasi perbedaan panjang garis, kelengkungan dan posisi titik tidak berpengaruh, maka graf-graf tersebut merupakan graf yang sama meskipun secara visual tampak berbeda. 2.1.3 Derajat (Degree)
  • 9. 9 Sebelumnya sudah diperkenalkan dua bilangan yang berkenaan dengan orde dan ukuran sebuah graf. Selanjutnya kita akan membicarakan sejumlah bilangan yang berkaitan dengan suatu graf G. Misalkan v adalah sebuah titik dari G. banyaknya sisi dari G yang berujung di v disebut dengan derajat dari v yang disimbolkan dengan deg Gv atau deg v atau d(v). Definisi 2.1.3 : Misalkan v adalah titik dalam suatu graf G. Derajat titik v (deg v) adalah jumlah garis yag berhubunngan dengan titik v dan garis suatu loop dihitung dua kali. Derajat total G adalah jumlah derajat semua titik dari G. Teorema 2.1.3.1 : Misalkan G adalah sebuah graf. Jumlah derajat total p suatu graf adalah genap atau ∑ deg v i =1 i = 2q Teorema 2.1.3.2 : Jika k adalah banyaknya titik ganjil dari suatu graf, maka k genap atau jumlah titik yang berderajat ganjil dalam suatu graf adalah genap. Misalkan R adalah jumlah derajat semua titik yang berderajat genap, S adalah jumlah derajat semua titik yang berderajat ganjil dan T adalah derajat total graf G.
  • 10. 10 Jika R=deg v1 + deg v2 + ... + deg vk S= deg u1 + deg u2 + ... + deg un Maka T = R + S, dimana T adalah bilangan genap. Dari relasi T = R + S berarti S = T - R. Oleh karena T dan R bilangan –bilangan genap, maka S = deg u1 + deg u2 + ... + deg uk merupakan bilangan genap. Padahal menurut asumsi deg u1 + deg u2 + ... + deg uk masing-masing adalah bilangan ganjil. Jadi S berupa bilangan genap jika merupakan jumlahan uk buah bilangan ganjil. Hal ini bisa terjadi apabila banyaknya uk atau k adalah genap. 2.1.4 Graf Sederhana ( Simple Graph ) Definisi 2.1.4 : graf sederhana adalah graf yang tidak memiliki loop atau pun garis pararel. Contoh 2.1.4.1 : Gambarlah semua graf yang dapat dibentuk dari 3 titik {a,b,c} dan 2 garis. Penyelesaian :
  • 11. 11 Dalam graf sederhana sebuah garis selalu berhubungan dengan dua buah 3! titik. Oleh karena ada 3 buah titik, maka 3 C 2 = = 3 buah garis (3 − 2)!2! yang mungkin dibuat, yaitu garis-garis yang titik ujungnya (a,b) , (a,c) dan (b,c). Selanjutnya dari tiga garis yang mungkin akan dipilih 2 diantaranya. 3! Jadi ada 3 C 2 = = 3 buah graf yang mungkin dibentuk. (3 − 2)!2! Graf –graf tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini. a a a b c b c b c Gambar 2.1 Jika tiap titik dari suatu graf G memiliki derajat yang sama misalnya n, maka graf G adalah graf regular denngan derajat n (graf lengkap) atau sering disebut dengan n-reguler. Sebuah graf lengkap orde p adalah (p-1) – regular dan dinotasikan dengan Kp.
  • 12. 12 2.1.5 Cara Efektif Menyelesaikan Graf Sederhana Contoh 2.1.5 : Gambarlah graf yang dapat dibentuk dari 5 buah titik dan 3 buah garis. Penyelesaian : Langkah 1 ; Dalam graf sederhana sebuah garis selalu berhubungan dengan dua buah 5! titik. Oleh karena ada 5 buah titik, maka 5 C 2 = = 10 buah garis (5 − 2)!2! yang mungkin dibuat. Selanjutnya dari tiga garis yang mungkin akan dipilih 2 diantaranya. 10! Jadi ada 10 C3 = =120 buah graf yang mungkin dibentuk. (10 − 3)!3! Langkah 2 ; Kita misalkan titik-titik yang ada dinamakan titik {a,b,c,d,e}. Sehingga didapat 10 garis yang titik ujungnya {ab, ac, ad, ae, bc, bd, be, cd, ce, de} Misalkan, {ab=1, ac=2, ad=3, ae=4, bc=5, bd=6, be=7, cd=8, ce=9, de=10} Sehingga dapat dibuat tabel atau diagram sebagai berikut :
  • 13. 13
  • 14. 14 Sehingga gambar graf yang terbentuk dari tabel adalah sebagai berikut : a 1. Graf 123 : b e c d a 2. Graf 124 : b e c d a 3. Graf 125 : b e c d Dan seterusnya hingga 120 gambar graf. Soal Latihan : 1. Buatlah semua graf yang terbentuk dari 4 buah titik dan 3 buah garis !
  • 15. 15 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Dengan penyelesaian graf menggunakan cara efektif seperti diatas, maka diharapkan pembaca akan lebih mudah dalam menggambar graf yang terbentuk. Terutama dalam pembuatan graf dalam jumlah besar seperti pada contoh 2.1.5 dengan jumlah graf sebanyak 120 buah. 3.2. Saran Diharapkan kepada pembaca agar mempelajari materi di berbagai sumber atau referensi mengingat cakupan materi yang disajikan dalam makalah ini masih sangat terbatas. Diharapkan kepada pembaca agar memperhatikan seminar sebaik mungkin, karena jika hanya berdasarkan makalah, pemahaman mengenai isi materi belum optimal.
  • 16. 16 DAFTAR PUSTAKA Jong Jek Siang. 2006. Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu Komputer .Yogyakarta:Andi Eka Mahendra I Wayan.2010 .Diktat Mata Kuliah Matematika Diskrit. Denpasar
  • 17. 17
  • 18. 17
  • 19. 17