SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 33
“Longsor Dan Cara
Mengatasinya,,”
Longsoran merupakan bagian dari
gerakan tanah yang menyebabkan
berpindah atau pergesernya massa
tanah dari daerah energi potensial tinggi
ke daerah dengan potensial rendah.


    Selain itu, longsoran juga merupakan
perpindahan material pembentuk lereng
                    berupa batuan, bahan
         rombakan, tanah, atau material
 campuran tersebut, bergerak ke bawah
                        atau keluar lereng.
Proses Terjadinya Longsor
     Proses terjadinya tanah longsor dapat
diterangkan sebagai berikut: air yang meresap
    ke dalam tanah akan menambah bobot
   tanah. Jika air tersebut menembus sampai
    tanah kedap air yang berperan sebagai
bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan
 tanah pelapukan di atasnya akan bergerak
 mengikuti lereng dan keluar lereng sehingga
              terjadi tanah longsor.
Tanda-tanda terjadinya tanah
     longsor dapat diamati antara lain :

1.    Munculnya retakan-retakan di lereng yang
      sejajar dengan arah tebing.
2.    Biasanya terjadi setelah hujan.
3.    Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
4.    Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
Macam-macam Longsor :
 Longsoran  Translasi
 Longsoran Rotasi
 Pergerakan Blok
 Runtuhan Batu
 Rayapan Tanah
 Aliran Bahan Rombakan
1. Longsor Translasi




Longsoran translasi adalah bergeraknya
massa tanah dan batuan pada bidang
gelincir   berbentuk      rata    atau
menggelom-bang landai.
2. Longsor Rotasi




 Longsoran rotasi adalah bergeraknya
 massa tanah dan batuan pada
 bidang gelincir berbentuk cekung.
3. Pergerakan Blok




  Pergerakan blok adalah perpindahan
  batuan yang bergerak pada bidang
  gelincir berbentuk rata. Longsoran ini
  disebut juga longsoran translasi blok
  batu.
4. Runtuhan Batu




Runtuhan batu terjadi ketika sejumlah besar
batuan atau material lain bergerak ke bawah
dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi
pada      lereng    yang     terjal   hingga
menggantung, terutama di daerah pantai.
Batu-batu     besar   yang    jatuh    dapat
menyebabkan kerusakan yang parah.
5. Rayapan Tanah




Rayapan tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat.
Jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah
longsor ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang
cukup lama, longsor jenis rayapan ini bisa menyebab-kan tiang-
tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke bawah.
6. Aliran Bahan Rombakan




Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak
didorong oleh air. Kecepatan aliran tergantung pada
kemiringan lereng, volume dan tekanan air, dan jenis
materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang lembah dan
mampu mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat
bisa sampai ribuan meter, seperti di daerah aliran sungai di
sekitar gunungapi. Aliran tanah ini dapat menelan korban cukup
banyak.
Faktor Penyebab Terjadinya
 Longsor
1.   Hujan                8.    Pengikisan/erosi
2.   Lereng terjal        9.    Susut muka air danau
3.   Tanah yang kurang          atau bendungan
     padat dan tebal      10.   Adanya material
4.   Batuan yang kurang         timbunan pada tebing
     kuat                 11.   Bekas longsoran lama
5.   Jenis tata lahan     12.   Daerah pembuangan
6.    Getaran                   sampah
7.   adanya beban         13.   Penggundulan hutan
     tambahan
1. Hujan
Pada awal musim hujan, kandungan air pada tanah menjadi
jenuh dalam waktu singkat. Hujan lebat pada awal musim
dapat menimbulkan longsor karena melalui tanah yang
merekah itulah, air akan masuk dan terakumulasi di bagian
dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral


                               2. Lereng Terjal
     Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya
   pendorong. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan
       longsor adalah 180 apabila ujung lerengnya terjal dan
                           bidang longsorannya mendatar.
3. Tanah yang Kurang Padat dan Tebal
         Tanah jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah
   longsor, terutama bila terjadi hujan. Selain itu, jenis tanah ini
   sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi
    lembek jika terkena air dan pecah jika udara terlalu panas.


4. Batuan yang Kurang Kuat
 Pada umumnya, batuan endapan gunungapi dan batuan
 sedimen berukuran pasir dan campuran antara
 kerikil, pasir, dan lempung kurang kuat. Batuan tersebut
 akan mudah menjadi tanah jika mengalami proses
 pelapukan dan umumnya rentan terhadap tanah longsor
 apabila terdapat pada lereng yang terjal.
5, Jenis Tata Lahan



Tanah longsor banyak terjadi di daerah tata lahan
persawahan, perladangan, dan adanya genangan air di
lereng yang terjal. Pada lahan persawahan akarnya kurang
kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah
menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah
terjadi longsor. Sedangkan untuk daerah perladangan
penyebabnya adalah karena akar pohonnya tidak dapat
menembus bidang longsoran yang dalam dan umumnya
terjadi di daerah longsoran lama.
6. Getaran                     Adanya beban tambahan
  Getaran yang terjadi          seperti beban bangunan
  biasanya diakibatkan                   pada lereng, dan
  oleh                                    kendaraan akan
  gempabumi, ledakan, g               memperbesar gaya
  etaran mesin, dan                pendorong terjadinya
  getaran lalulintas                  longsor, terutama di
  kendaraan. Akibat yang             sekitar tikungan jalan
  ditimbulkannya adalah            pada daerah lembah.
  tanah, badan                   Akibatnya adalah sering
  jalan, lantai, dan dinding        terjadinya penurunan
  rumah menjadi retak.           tanah dan retakan yang
                                arahnya ke arah lembah.


      7. Adanya Beban Tambahan
8. Susut Muka Air Danau
  Akibat susutnya muka air yang cepat di
  danau maka gaya penahan lereng
  menjadi hilang, dengan sudut kemiringan
  waduk 220 mudah terjadi longsoran dan
  penurunan tanah yang biasanya diikuti
  oleh retakan.


                   9. Pengikisan / Erosi
                       Pengikisan banyak dilakukan oleh
                          air sungai ke arah tebing. Selain
                       itu akibat penggundulan hutan di
                           sekitar tikungan sungai, tebing
                                       akan menjadi terjal.
10. Adanya Material Pada Tebing
 Untuk    mengembangkan     dan   memperluas     lahan
 pemukiman umumnya dilakukan pemotongan tebing dan
 penimbunan lembah. Tanah timbunan pada lembah
 tersebut belum terpadatkan sempurna seperti tanah asli
 yang berada di bawahnya. Sehingga apabila hujan akan
 terjadi penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan
 retakan tanah.

11. Bekas Longsoran Lama
 Longsoran lama umumnya terjadi selama dan setelah terjadi
 pengendapan material gunung api pada lereng yang relatif
 terjal atau pada saat atau sesudah terjadi patahan kulit
 bumi
12. Penggundulan Hutan
                   Tanah longsor umumnya banyak terjadi
                     di daerah yang relatif gundul dimana
                      pengikatan air tanah sangat kurang.




     13. Daerah Pembuangan Sampah
Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk
pembuangan sampah dalam jumlah banyak dapat
mengakibatkan tanah longsor apalagi ditambah
dengan guyuran hujan,
Cara Pengendalian Longsor :
 Cara Vegetatif
 Cara Mekanis
 Kombinasi
Cara Vegetatif
      “prinsipnya adalah mencegah air
     terakumulasi di atas bidang luncur.”

•   dianjurkan menanam jenis tanaman
    berakar dalam,
•   dapat menembus lapisan kedap air,
•   mampu merembeskan air ke lapisan yang
    lebih dalam,
•   dan mempunyai massa yang relatif
    ringan.
Cara Mekanis
 Pendekatan mekanis pengendalian
 longsor meliputi :

  pembuatan   saluran drainase
  pembuatan trap-trap terasering.
  pembuatan bangunan penguat
   dinding/tebing atau pengaman jurang
1. Pembuatan Saluran Drainase

    Tujuan utama adalah untuk mencegah
  genangan dengan mengalirkan air aliran
 permukaan, sehingga kekuatan air mengalir
  tidak merusak tanah, tanaman, dan/atau
         bangunan konservasi lainnya.
Bentuk saluran drainase, khususnya di
lahan usahatani dapat dibedakan
menjadi:

 saluran pengelak
 saluran teras
 saluran pembuangan air, termasuk
  bangunan terjunan.
2. Pembuatan Trap-trap Terasering

   Trap-trap terasering ini memiliki fungsi
    menahan longsoran tanah pada tebing
    atau lahan yang curam,
   Memperkuat     bidang    berteras, serta
    melengkapi    dan    memperkuat    cara
    vegetatif.
Bangunan ini dibuat dengan cara membentuk teras-
    teras dan memperkuat tampingannya dengan
semen atau batu yang disusun, untuk mengalirkan air
   maka dibuat saluran drainase dengan membuat
lubang-lubang dengan pipa, serta pada bidang olah
 ditanami pohon untuk memperkuat dan membantu
  meresapkan air ke lapisan tanah yang lebih dalam.
3. Bangunan Penguat Dinding/Tebing

        Bangunan ini berfungsi untuk
      menahan longsoran tanah pada
   tebing yang sangat curam yang tidak
     mampu dikendalikan dengan cara
                vegetatif.
Bangunan penahan longsor dari anyaman bambu untuk
          menahan longsor kategori kecil
Bangunan konstruksi beton penahan longsor kategori besar.
“Only whe n the las t tre e is
cut, only whe n the las t rive r is
pollute d, only whe n the las t
fis h is cought, only the n the y
will re alize that you cannot e at
mone y”
(Ke arifan Suku Indian)
Presentasi triani

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di IndonesiaMakalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di Indonesia
dena sundari alief
 
Laporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoLaporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vco
Poetra Chebhungsu
 
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Farida Lukmi
 
Grinding and sizing
Grinding and sizingGrinding and sizing
Grinding and sizing
Iffa M.Nisa
 
Pengetahuan dasar minyak pelumas
Pengetahuan dasar minyak pelumasPengetahuan dasar minyak pelumas
Pengetahuan dasar minyak pelumas
Eko Kiswanto
 
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unairSterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
rozi rozi
 
Penetapan normalitas h2 so4 secara konduktometri
Penetapan normalitas h2 so4 secara konduktometriPenetapan normalitas h2 so4 secara konduktometri
Penetapan normalitas h2 so4 secara konduktometri
Irfan Bayu Ramadhan
 
Prinsip kerja rotary drum vacuum filter
Prinsip kerja rotary drum vacuum filterPrinsip kerja rotary drum vacuum filter
Prinsip kerja rotary drum vacuum filter
Ahmadjuni1
 
Penelitian difusi dan osmosis
Penelitian difusi dan osmosisPenelitian difusi dan osmosis
Penelitian difusi dan osmosis
Zza Choirunisa
 
Performansi pompa
Performansi pompaPerformansi pompa
Performansi pompa
Wicah
 

Was ist angesagt? (20)

Pengenceran & metode sebar
Pengenceran & metode sebarPengenceran & metode sebar
Pengenceran & metode sebar
 
Makalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di IndonesiaMakalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di Indonesia
 
Laporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoLaporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vco
 
ALAT INDUSTRI KIMIA GULA
ALAT INDUSTRI KIMIA GULAALAT INDUSTRI KIMIA GULA
ALAT INDUSTRI KIMIA GULA
 
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
 
372319403-PREPARASI-SAMPEL-ppt.pptx
372319403-PREPARASI-SAMPEL-ppt.pptx372319403-PREPARASI-SAMPEL-ppt.pptx
372319403-PREPARASI-SAMPEL-ppt.pptx
 
Grinding and sizing
Grinding and sizingGrinding and sizing
Grinding and sizing
 
Bab 1 viskositas
Bab 1 viskositasBab 1 viskositas
Bab 1 viskositas
 
Setting dan Hardening semen
Setting dan Hardening semenSetting dan Hardening semen
Setting dan Hardening semen
 
Ketimpangan sosial dalam masyarakat
Ketimpangan sosial dalam masyarakatKetimpangan sosial dalam masyarakat
Ketimpangan sosial dalam masyarakat
 
Pengetahuan dasar minyak pelumas
Pengetahuan dasar minyak pelumasPengetahuan dasar minyak pelumas
Pengetahuan dasar minyak pelumas
 
He dan destilasi
He dan destilasiHe dan destilasi
He dan destilasi
 
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unairSterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
 
Laporan Sedimentasi
Laporan SedimentasiLaporan Sedimentasi
Laporan Sedimentasi
 
Berat jenis
Berat jenisBerat jenis
Berat jenis
 
Penetapan normalitas h2 so4 secara konduktometri
Penetapan normalitas h2 so4 secara konduktometriPenetapan normalitas h2 so4 secara konduktometri
Penetapan normalitas h2 so4 secara konduktometri
 
Laporan flash point
Laporan flash pointLaporan flash point
Laporan flash point
 
Prinsip kerja rotary drum vacuum filter
Prinsip kerja rotary drum vacuum filterPrinsip kerja rotary drum vacuum filter
Prinsip kerja rotary drum vacuum filter
 
Penelitian difusi dan osmosis
Penelitian difusi dan osmosisPenelitian difusi dan osmosis
Penelitian difusi dan osmosis
 
Performansi pompa
Performansi pompaPerformansi pompa
Performansi pompa
 

Andere mochten auch

Hasnah pwpnt
Hasnah pwpntHasnah pwpnt
Hasnah pwpnt
haznah07
 
Presentasi vigita
Presentasi vigitaPresentasi vigita
Presentasi vigita
Nurul Aulia
 
Tanah Longsor: Pembahasan, Mitigasi, dan Hukum Perundang-ungdangannya
Tanah Longsor: Pembahasan, Mitigasi, dan Hukum Perundang-ungdangannyaTanah Longsor: Pembahasan, Mitigasi, dan Hukum Perundang-ungdangannya
Tanah Longsor: Pembahasan, Mitigasi, dan Hukum Perundang-ungdangannya
Hansen Wijaya
 
Geografi (erosi)
Geografi (erosi)Geografi (erosi)
Geografi (erosi)
likafebry
 
Konservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaKonservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimia
Nurul Aulia
 

Andere mochten auch (20)

Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Hasnah pwpnt
Hasnah pwpntHasnah pwpnt
Hasnah pwpnt
 
Materi laporan lengkap petrologi
Materi laporan lengkap petrologiMateri laporan lengkap petrologi
Materi laporan lengkap petrologi
 
Presentasi vigita
Presentasi vigitaPresentasi vigita
Presentasi vigita
 
Tanah Longsor: Pembahasan, Mitigasi, dan Hukum Perundang-ungdangannya
Tanah Longsor: Pembahasan, Mitigasi, dan Hukum Perundang-ungdangannyaTanah Longsor: Pembahasan, Mitigasi, dan Hukum Perundang-ungdangannya
Tanah Longsor: Pembahasan, Mitigasi, dan Hukum Perundang-ungdangannya
 
Batuan metamorf
Batuan metamorf Batuan metamorf
Batuan metamorf
 
Batuan
BatuanBatuan
Batuan
 
Batuan sedimen
Batuan sedimenBatuan sedimen
Batuan sedimen
 
Presentasi no 6 6_bentuk dan proses pembentukan erosi
Presentasi no 6 6_bentuk dan proses pembentukan erosiPresentasi no 6 6_bentuk dan proses pembentukan erosi
Presentasi no 6 6_bentuk dan proses pembentukan erosi
 
Masswasting
MasswastingMasswasting
Masswasting
 
Sedimentasi
SedimentasiSedimentasi
Sedimentasi
 
Pelapukan
PelapukanPelapukan
Pelapukan
 
Erosi & Pelapukan
Erosi & PelapukanErosi & Pelapukan
Erosi & Pelapukan
 
Pelapukan
PelapukanPelapukan
Pelapukan
 
Sedimentasi dan batuan sedimen
Sedimentasi dan batuan sedimenSedimentasi dan batuan sedimen
Sedimentasi dan batuan sedimen
 
Geografi (erosi)
Geografi (erosi)Geografi (erosi)
Geografi (erosi)
 
Presentasi Geografi kelas X Sedimentasi
Presentasi Geografi kelas X SedimentasiPresentasi Geografi kelas X Sedimentasi
Presentasi Geografi kelas X Sedimentasi
 
Batuan sedimen
Batuan sedimenBatuan sedimen
Batuan sedimen
 
Konservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaKonservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimia
 
Masswasting Geografi Kelas X
Masswasting Geografi Kelas XMasswasting Geografi Kelas X
Masswasting Geografi Kelas X
 

Ähnlich wie Presentasi triani

Tanah longsor (BLT)
Tanah longsor (BLT)Tanah longsor (BLT)
Tanah longsor (BLT)
Ainur
 
Penanggulangan Bencana
Penanggulangan BencanaPenanggulangan Bencana
Penanggulangan Bencana
sendi24
 
Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )
Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )
Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )
Helmas Tanjung
 

Ähnlich wie Presentasi triani (20)

Tanah longsor (BLT)
Tanah longsor (BLT)Tanah longsor (BLT)
Tanah longsor (BLT)
 
Tanah longsor
Tanah longsorTanah longsor
Tanah longsor
 
Longsor
LongsorLongsor
Longsor
 
Plh longsor
Plh longsorPlh longsor
Plh longsor
 
Penanggulangan Bencana
Penanggulangan BencanaPenanggulangan Bencana
Penanggulangan Bencana
 
TANAH_LONGSOR_pptx.pptx
TANAH_LONGSOR_pptx.pptxTANAH_LONGSOR_pptx.pptx
TANAH_LONGSOR_pptx.pptx
 
Tugas geografi 4
Tugas geografi 4Tugas geografi 4
Tugas geografi 4
 
BAB 2 sambungan yuni.docx
BAB 2 sambungan yuni.docxBAB 2 sambungan yuni.docx
BAB 2 sambungan yuni.docx
 
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptxPROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
 
Mass wasting
Mass wastingMass wasting
Mass wasting
 
Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )
Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )
Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )
 
Tanah lonsor
Tanah lonsorTanah lonsor
Tanah lonsor
 
Tanah lonsor
Tanah lonsorTanah lonsor
Tanah lonsor
 
Tanah lonsor
Tanah lonsorTanah lonsor
Tanah lonsor
 
Tugas Geo 2
Tugas Geo 2Tugas Geo 2
Tugas Geo 2
 
Tenaga eskogen
Tenaga eskogenTenaga eskogen
Tenaga eskogen
 
Potensi longsor
Potensi longsorPotensi longsor
Potensi longsor
 
Sistem ekologi tanah longsor
Sistem ekologi tanah longsorSistem ekologi tanah longsor
Sistem ekologi tanah longsor
 
Pendidikan lingkungan bencana di desa menawan Uploaded by Wahyu Dwi Pranata
Pendidikan lingkungan bencana di desa menawan Uploaded by Wahyu Dwi PranataPendidikan lingkungan bencana di desa menawan Uploaded by Wahyu Dwi Pranata
Pendidikan lingkungan bencana di desa menawan Uploaded by Wahyu Dwi Pranata
 
Tenaga eksogen
Tenaga eksogenTenaga eksogen
Tenaga eksogen
 

Mehr von Nurul Aulia

Bidadariku annisa
Bidadariku annisaBidadariku annisa
Bidadariku annisa
Nurul Aulia
 
1. teknik evaluasi mutu komoditas pertanian 1
1. teknik evaluasi mutu komoditas pertanian   11. teknik evaluasi mutu komoditas pertanian   1
1. teknik evaluasi mutu komoditas pertanian 1
Nurul Aulia
 
Adsorpsi desorpsi
Adsorpsi desorpsiAdsorpsi desorpsi
Adsorpsi desorpsi
Nurul Aulia
 
Presentasi ruliana
Presentasi rulianaPresentasi ruliana
Presentasi ruliana
Nurul Aulia
 
Presentasi intan
Presentasi intanPresentasi intan
Presentasi intan
Nurul Aulia
 
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosferHandout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Nurul Aulia
 
Tanah sebagai media_tanam
Tanah sebagai media_tanamTanah sebagai media_tanam
Tanah sebagai media_tanam
Nurul Aulia
 
Pengawetan & pengolahan
Pengawetan & pengolahanPengawetan & pengolahan
Pengawetan & pengolahan
Nurul Aulia
 
4 presentation biobriquette-sri_i_endahagustina
4 presentation biobriquette-sri_i_endahagustina4 presentation biobriquette-sri_i_endahagustina
4 presentation biobriquette-sri_i_endahagustina
Nurul Aulia
 

Mehr von Nurul Aulia (20)

Makalah vigita
Makalah vigitaMakalah vigita
Makalah vigita
 
Bidadariku annisa
Bidadariku annisaBidadariku annisa
Bidadariku annisa
 
Presentasi gita
Presentasi gitaPresentasi gita
Presentasi gita
 
Makalah iis
Makalah iisMakalah iis
Makalah iis
 
Presentasi iis
Presentasi iisPresentasi iis
Presentasi iis
 
1. teknik evaluasi mutu komoditas pertanian 1
1. teknik evaluasi mutu komoditas pertanian   11. teknik evaluasi mutu komoditas pertanian   1
1. teknik evaluasi mutu komoditas pertanian 1
 
Aktivitas air
Aktivitas airAktivitas air
Aktivitas air
 
Adsorpsi desorpsi
Adsorpsi desorpsiAdsorpsi desorpsi
Adsorpsi desorpsi
 
Kekuatan tanah
Kekuatan tanahKekuatan tanah
Kekuatan tanah
 
Makalah eca
Makalah ecaMakalah eca
Makalah eca
 
Presentasi eca
Presentasi ecaPresentasi eca
Presentasi eca
 
Makalah ruliana
Makalah rulianaMakalah ruliana
Makalah ruliana
 
Presentasi ruliana
Presentasi rulianaPresentasi ruliana
Presentasi ruliana
 
Makalah intan
Makalah intanMakalah intan
Makalah intan
 
Presentasi intan
Presentasi intanPresentasi intan
Presentasi intan
 
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosferHandout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
 
Air tanah
Air tanahAir tanah
Air tanah
 
Tanah sebagai media_tanam
Tanah sebagai media_tanamTanah sebagai media_tanam
Tanah sebagai media_tanam
 
Pengawetan & pengolahan
Pengawetan & pengolahanPengawetan & pengolahan
Pengawetan & pengolahan
 
4 presentation biobriquette-sri_i_endahagustina
4 presentation biobriquette-sri_i_endahagustina4 presentation biobriquette-sri_i_endahagustina
4 presentation biobriquette-sri_i_endahagustina
 

Presentasi triani

  • 2.
  • 3. Longsoran merupakan bagian dari gerakan tanah yang menyebabkan berpindah atau pergesernya massa tanah dari daerah energi potensial tinggi ke daerah dengan potensial rendah. Selain itu, longsoran juga merupakan perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng.
  • 4. Proses Terjadinya Longsor Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut: air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng sehingga terjadi tanah longsor.
  • 5. Tanda-tanda terjadinya tanah longsor dapat diamati antara lain : 1. Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing. 2. Biasanya terjadi setelah hujan. 3. Munculnya mata air baru secara tiba-tiba. 4. Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
  • 6. Macam-macam Longsor :  Longsoran Translasi  Longsoran Rotasi  Pergerakan Blok  Runtuhan Batu  Rayapan Tanah  Aliran Bahan Rombakan
  • 7. 1. Longsor Translasi Longsoran translasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelom-bang landai.
  • 8. 2. Longsor Rotasi Longsoran rotasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung.
  • 9. 3. Pergerakan Blok Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga longsoran translasi blok batu.
  • 10. 4. Runtuhan Batu Runtuhan batu terjadi ketika sejumlah besar batuan atau material lain bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada lereng yang terjal hingga menggantung, terutama di daerah pantai. Batu-batu besar yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang parah.
  • 11. 5. Rayapan Tanah Rayapan tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama, longsor jenis rayapan ini bisa menyebab-kan tiang- tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke bawah.
  • 12. 6. Aliran Bahan Rombakan Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume dan tekanan air, dan jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang lembah dan mampu mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat bisa sampai ribuan meter, seperti di daerah aliran sungai di sekitar gunungapi. Aliran tanah ini dapat menelan korban cukup banyak.
  • 13. Faktor Penyebab Terjadinya Longsor 1. Hujan 8. Pengikisan/erosi 2. Lereng terjal 9. Susut muka air danau 3. Tanah yang kurang atau bendungan padat dan tebal 10. Adanya material 4. Batuan yang kurang timbunan pada tebing kuat 11. Bekas longsoran lama 5. Jenis tata lahan 12. Daerah pembuangan 6. Getaran sampah 7. adanya beban 13. Penggundulan hutan tambahan
  • 14. 1. Hujan Pada awal musim hujan, kandungan air pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat. Hujan lebat pada awal musim dapat menimbulkan longsor karena melalui tanah yang merekah itulah, air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral 2. Lereng Terjal Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 180 apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar.
  • 15. 3. Tanah yang Kurang Padat dan Tebal Tanah jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor, terutama bila terjadi hujan. Selain itu, jenis tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek jika terkena air dan pecah jika udara terlalu panas. 4. Batuan yang Kurang Kuat Pada umumnya, batuan endapan gunungapi dan batuan sedimen berukuran pasir dan campuran antara kerikil, pasir, dan lempung kurang kuat. Batuan tersebut akan mudah menjadi tanah jika mengalami proses pelapukan dan umumnya rentan terhadap tanah longsor apabila terdapat pada lereng yang terjal.
  • 16. 5, Jenis Tata Lahan Tanah longsor banyak terjadi di daerah tata lahan persawahan, perladangan, dan adanya genangan air di lereng yang terjal. Pada lahan persawahan akarnya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi longsor. Sedangkan untuk daerah perladangan penyebabnya adalah karena akar pohonnya tidak dapat menembus bidang longsoran yang dalam dan umumnya terjadi di daerah longsoran lama.
  • 17. 6. Getaran Adanya beban tambahan Getaran yang terjadi seperti beban bangunan biasanya diakibatkan pada lereng, dan oleh kendaraan akan gempabumi, ledakan, g memperbesar gaya etaran mesin, dan pendorong terjadinya getaran lalulintas longsor, terutama di kendaraan. Akibat yang sekitar tikungan jalan ditimbulkannya adalah pada daerah lembah. tanah, badan Akibatnya adalah sering jalan, lantai, dan dinding terjadinya penurunan rumah menjadi retak. tanah dan retakan yang arahnya ke arah lembah. 7. Adanya Beban Tambahan
  • 18. 8. Susut Muka Air Danau Akibat susutnya muka air yang cepat di danau maka gaya penahan lereng menjadi hilang, dengan sudut kemiringan waduk 220 mudah terjadi longsoran dan penurunan tanah yang biasanya diikuti oleh retakan. 9. Pengikisan / Erosi Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. Selain itu akibat penggundulan hutan di sekitar tikungan sungai, tebing akan menjadi terjal.
  • 19. 10. Adanya Material Pada Tebing Untuk mengembangkan dan memperluas lahan pemukiman umumnya dilakukan pemotongan tebing dan penimbunan lembah. Tanah timbunan pada lembah tersebut belum terpadatkan sempurna seperti tanah asli yang berada di bawahnya. Sehingga apabila hujan akan terjadi penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan retakan tanah. 11. Bekas Longsoran Lama Longsoran lama umumnya terjadi selama dan setelah terjadi pengendapan material gunung api pada lereng yang relatif terjal atau pada saat atau sesudah terjadi patahan kulit bumi
  • 20. 12. Penggundulan Hutan Tanah longsor umumnya banyak terjadi di daerah yang relatif gundul dimana pengikatan air tanah sangat kurang. 13. Daerah Pembuangan Sampah Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk pembuangan sampah dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan tanah longsor apalagi ditambah dengan guyuran hujan,
  • 21. Cara Pengendalian Longsor :  Cara Vegetatif  Cara Mekanis  Kombinasi
  • 22. Cara Vegetatif “prinsipnya adalah mencegah air terakumulasi di atas bidang luncur.” • dianjurkan menanam jenis tanaman berakar dalam, • dapat menembus lapisan kedap air, • mampu merembeskan air ke lapisan yang lebih dalam, • dan mempunyai massa yang relatif ringan.
  • 23. Cara Mekanis Pendekatan mekanis pengendalian longsor meliputi :  pembuatan saluran drainase  pembuatan trap-trap terasering.  pembuatan bangunan penguat dinding/tebing atau pengaman jurang
  • 24. 1. Pembuatan Saluran Drainase Tujuan utama adalah untuk mencegah genangan dengan mengalirkan air aliran permukaan, sehingga kekuatan air mengalir tidak merusak tanah, tanaman, dan/atau bangunan konservasi lainnya.
  • 25. Bentuk saluran drainase, khususnya di lahan usahatani dapat dibedakan menjadi:  saluran pengelak  saluran teras  saluran pembuangan air, termasuk bangunan terjunan.
  • 26.
  • 27. 2. Pembuatan Trap-trap Terasering  Trap-trap terasering ini memiliki fungsi menahan longsoran tanah pada tebing atau lahan yang curam,  Memperkuat bidang berteras, serta melengkapi dan memperkuat cara vegetatif.
  • 28. Bangunan ini dibuat dengan cara membentuk teras- teras dan memperkuat tampingannya dengan semen atau batu yang disusun, untuk mengalirkan air maka dibuat saluran drainase dengan membuat lubang-lubang dengan pipa, serta pada bidang olah ditanami pohon untuk memperkuat dan membantu meresapkan air ke lapisan tanah yang lebih dalam.
  • 29. 3. Bangunan Penguat Dinding/Tebing Bangunan ini berfungsi untuk menahan longsoran tanah pada tebing yang sangat curam yang tidak mampu dikendalikan dengan cara vegetatif.
  • 30. Bangunan penahan longsor dari anyaman bambu untuk menahan longsor kategori kecil
  • 31. Bangunan konstruksi beton penahan longsor kategori besar.
  • 32. “Only whe n the las t tre e is cut, only whe n the las t rive r is pollute d, only whe n the las t fis h is cought, only the n the y will re alize that you cannot e at mone y” (Ke arifan Suku Indian)