SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
LAPORAN INDIVIDU
PELARUTAN ZAT PADAT DAN PENGENCERAN
LARUTAN
DISUSUN OLEH :
NAMA : Nurul Wulandari
KELAS : XI IPA 2
SMA N 1 SINGKAWANG
Tahun Pelajaran 2010/2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin dan kehendak-Nya
lah makalah sederhana ini dapat saya selesaikan. Dan tak lupa saya juga ucapkan terima kasih kepada
guru pembimbing, yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas bidang studi Kimia.
Adapun yang saya bahas dalam makalah sederhana ini mengenai Pelarutan Zat Padat dan Pengenceran
Larutan.
Saya menyadari dalam penulisan laporan berupa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat di butuhkan, agar diwaktu mendatang saya
dapat membuat laporan dengan lebih baik lagi. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Singkawang, November 2010
Penulis
LAPORAN INDIVIDU KIMIA
I. Judul : Pelarutan Zat Padat Dan Pengenceran Larutan
II. Tujuan :
1. Membuat larutan dari padatan murni yang dilakukan dengan
mencampurkan zat terlarut dan pelarut dalam jumlah tertentu.
2. Mengencerkan larutan, dan menentukan konsentrasi larutan yang telah
dibuat.
III. Tinjauan Pustaka :
Pelarutan zat padat untuk menghasilkan larutannya sering dilakukan dalam
keseharian. Caranya, ” sejumlah zat padat dituangi sevolum pelarut” atau “sevolum
pelarut dimasukkan sejumlah zat padat”; biasanya diikuti dengan pengadukan.
Pembuatannya harus melakukan perencanaan (termasuk perhitungan) sesuai
dengan kebutuhan atau sifat analisis yang diterapkan.
Pelarutan adalah suatu proses pemisahan komponen yang dapat larut dari suatu
bahan padat dengan menggunakan zat pelarut dan berdasarkan kelarutan
komponen terhadap pelarut tersebut. Pada sistem pelarutan terdiri dari zat pelarut,
zat yang dilarutkan dan zat padat.
Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara
menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu
larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas
dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat.
Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus
ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam
asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat
menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik.
Jika kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit (Khopkar,
1990).
Pengenceran yaitu suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatu senyawa
dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai yaitu
aquadest dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan
berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang
dilarutkan/diencerkan (Brady,1999).
Dalam kimia, pengenceran diartikan pencampuran yang bersifat homogen
antara zat terlarut dan pelarut dalam larutan. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di
dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih
banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven (Gunawan,
2004.).
IV. Cara Kerja
Kegiatan 1
a.Pelarutan Zat Padat
 Alat dan Bahan:
1. Gelas kimia 100 mL
2. Akuades 50 mL
3. Kaca arloji
4. Neraca
5. Spatula
6. Kristal BaCl2
7. Pengaduk kaca
8. Labu ukur 100 Ml
9.
 Cara Kerja:
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Menghitungjumlah BaCl2 yang diperlukan
Jumlah mol BaCl2 = 100 mL x 0,1 mmol mL-1
= 10 mmol (= 0,01 mol)
Massa BaCl2 = 0,01 mol x 208 g mol-1
= 2,08 g
c. Menimbang 2,08 gram kristal BaCl2
d. Melarutkan BaCl2 itu dengan kira-kira 50 mL akuades dalam gelas kimia
100 mL. Setelah kristal BaCl2 itu larut seluruhnya, masukkan ke dalam labu
ukur 100 mL, ditambahkan lagi akuades hingga volum larutan tepat 100
mL.
Kegiatan 2
b.Pengenceran Larutan
 Alat dan Bahan:
1. HCl 5 M
2. Akuades
3. Pipet ukur
4. Labu ukur100 mL
5. Gelas kimia 100 mL
6. Gelas ukur
 Cara Kerja:
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Menghitung volum Asam Klorida pekat yang diperlukan.
V1 . M1 = V2 . M2
V1 . 5 = 100 . 0,1
V1 . 5 = 10
V1 = 2 mL
c. Mengambil 2 mL Asam klorida pekat menggunakan pipet ukur.
d. Melarutkan Asam Klorida pekat itu ke dalam kira-kira 50 mL air dalam
gelas kimia ukuran 100 mL.
e. Setelah campuran agak dingin, dipindahkan ke dalam labu ukur ukuran 100
mL, kemudian ditambah akuades hingga volum tepat 100 mL.
V. Hasil Pengamatan
1. Kegiatan 1:
- Kaca arloji = 30, 7 g
- BaCl2 = 2, 08 g
- Kaca arloji + BaCl2 = 32, 78 g
- Warna berubah menjadi sedikit keruh
2. Kegiatan 2:
- 2 mL HCl dicampurkan dengan 50 mL akuades, kemudian setelah agak
dingin pindahkan ke dalam labu ukur.
- Tambahkan 50 mL akuades, pindahkan ke gelas kimia.
VI. Pembahasan
Seperti yang telah kita ketahui bahwa larutan sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari. Kebutuhan akan larutan itu sendiri bermacam-macam konsentrasinya,
terlebih dalam pengujian-pengujian yang menggunakan reaksi kimia, maka
kevalidan besar konsentrasi sangat penting. walaupun fungsi standarisasi adalah
untuk mengetahui konsentrasi sebenarnya dari larutan yang kita buat, tetapi bila
dalam praktikum terjadi kesalahan-kesalahan seperti tersebut diatas, maka hasil
yang kita harapkan tidak akan tercapai. Oleh karena itu, ketelitian dan kecermatan
murni diperlukan dalam percobaan.
Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif digunakan konsentrasi.
Konsentrasi adalah perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah pelarut,
dinyatakan dalam satuan volume (berat, mol) zat terlarut dalam sejumlah volume
tertentu dari pelarut. Berdasarkan hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu
fraksi mol, molaritas, molalitas, normalitas, ppm serta ditambah dengan persen
massa dan persen volume. Apabila larutan yang lebih pekat, satuan konsentrasi
larutan yang diketahui dengan satuan yang diinginkan harus disesuaikan. Jumlah
zat terlarut sebelum dan sesudah pengenceran adalah sama.
Prinsip-prinsip pengenceran antara lain : pengenceran dilakukan dengan
memakai labu ukur, dihitung jumlah zat terlarut yang akan diencerkan, kemudian
dimasukkan kedalam labu ukur zat terlarut yang akan diencerkan diatas dan
ditambahkan aquadest sampai tanda batas yang terdapat pada labu ukur/gelas
kimia. Pada prinsip nya semua pengenceran dilakukan dengan memakai labu ukur
karena dilabu ukur sudah terdapat tanda batas yang mengandung arti sebatas mana
akuades harus ditambahkan.
Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara
menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Intinya
pengenceran adalah pelarut lebih banyak dibandingkan zat terlarut.
VII. Kesimpulan
Pada proses pelarutan, tarikan antarpartikel komponen murni terpecah dan
tergantikan dengan tarikan antara pelarut dengan zat terlarut. Terutama jika pelarut
dan zat terlarut sama-sama polar, akan terbentuk suatu sruktur zat pelarut
mengelilingi zat terlarut; hal ini memungkinkan interaksi antara zat terlarut dan
pelarut tetap stabil.
Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara
menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Intinya
pengenceran adalah pelarut lebih banyak dibandingkan zat terlarut.
VIII. Daftar Pustaka
- Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
- http://alfakece.blogspot.com/2010/02/pengenceran-larutan.html
- Gunawan, Adi dan Roeswati. 2004. Tangkas Kimia. Kartika. Surabaya.
- http://vandef.blogspot.com/2009_11_01_archive.html
PENUTUP
Demikianlah makalah Laporan Individu Kimia yang telah saya buat. Meskipun dikerjakan
dengan semaksimal mungkin, tentunya makalah ini masih memiliki kelemahan. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan semoga makalah ini dapat memberikan kemudahan
dalam melaksanakan proses belajar pada bidang studi Kimia khususnya materi “Kemolaran”.
Singkawang, November 2010
Penulis

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanawd_amaliah
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriRidha Faturachmi
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidratalvi lmp
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksinurul limsun
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGIEDIS BLOG
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 
Makalah kimia Pengenalan alat-alat di Laboratorium Kimia (Irdan Arjulian)
Makalah kimia Pengenalan alat-alat  di Laboratorium  Kimia (Irdan Arjulian)Makalah kimia Pengenalan alat-alat  di Laboratorium  Kimia (Irdan Arjulian)
Makalah kimia Pengenalan alat-alat di Laboratorium Kimia (Irdan Arjulian)Irdan Arjulian
 
Final acara 1 pengenalan alat dan bahan
Final acara 1 pengenalan alat dan bahanFinal acara 1 pengenalan alat dan bahan
Final acara 1 pengenalan alat dan bahanAlfian Nopara Saifudin
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairMina Audina
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAn Nes Niwayatul
 
Analilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui PengendapanAnalilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui Pengendapanhengkinugraha
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriRidha Faturachmi
 

Was ist angesagt? (20)

Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
pH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan BufferpH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan Buffer
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksi
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Makalah kimia Pengenalan alat-alat di Laboratorium Kimia (Irdan Arjulian)
Makalah kimia Pengenalan alat-alat  di Laboratorium  Kimia (Irdan Arjulian)Makalah kimia Pengenalan alat-alat  di Laboratorium  Kimia (Irdan Arjulian)
Makalah kimia Pengenalan alat-alat di Laboratorium Kimia (Irdan Arjulian)
 
Larutan - Kimia Dasar
Larutan - Kimia DasarLarutan - Kimia Dasar
Larutan - Kimia Dasar
 
Reaksi kimia
Reaksi kimiaReaksi kimia
Reaksi kimia
 
Final acara 1 pengenalan alat dan bahan
Final acara 1 pengenalan alat dan bahanFinal acara 1 pengenalan alat dan bahan
Final acara 1 pengenalan alat dan bahan
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
 
Analilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui PengendapanAnalilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui Pengendapan
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 

Ähnlich wie Pelarutan dan pengenceran zat

Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
AlkalimetriRidwan
 
Herawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHerawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHeraChem96
 
Laporan standar sekunder
Laporan standar sekunderLaporan standar sekunder
Laporan standar sekunderaji indras
 
Makalah kimia teknik
Makalah kimia teknikMakalah kimia teknik
Makalah kimia teknikJuleha Usmad
 
Laporan farmasi fisika kelarutan 3
Laporan farmasi fisika kelarutan 3Laporan farmasi fisika kelarutan 3
Laporan farmasi fisika kelarutan 3Mina Audina
 
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2Mina Audina
 
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docxLAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docxkeishanadine186
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporanChaLim Yoora
 
Pembuatan koloid kelp 1
Pembuatan koloid kelp 1Pembuatan koloid kelp 1
Pembuatan koloid kelp 1Ahmeed Azhari
 
ITP UNS SEMESTER 2 Pembuatan larutan
ITP UNS SEMESTER 2 Pembuatan larutanITP UNS SEMESTER 2 Pembuatan larutan
ITP UNS SEMESTER 2 Pembuatan larutanFransiska Puteri
 
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan PenyanggaLKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan PenyanggaNurmalitaFatimah1
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutanYaumil Fajri
 

Ähnlich wie Pelarutan dan pengenceran zat (20)

Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani ganiLaporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
 
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani ganiLaporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
 
pembuatan larutan.docx
pembuatan larutan.docxpembuatan larutan.docx
pembuatan larutan.docx
 
4 fungsi-suhu
4 fungsi-suhu4 fungsi-suhu
4 fungsi-suhu
 
Tujuan percobaan
Tujuan percobaanTujuan percobaan
Tujuan percobaan
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 
Herawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHerawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasi
 
Tujuan
TujuanTujuan
Tujuan
 
Laporan standar sekunder
Laporan standar sekunderLaporan standar sekunder
Laporan standar sekunder
 
Makalah kimia teknik
Makalah kimia teknikMakalah kimia teknik
Makalah kimia teknik
 
Laporan farmasi fisika kelarutan 3
Laporan farmasi fisika kelarutan 3Laporan farmasi fisika kelarutan 3
Laporan farmasi fisika kelarutan 3
 
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
 
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docxLAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporan
 
Pembuatan koloid kelp 1
Pembuatan koloid kelp 1Pembuatan koloid kelp 1
Pembuatan koloid kelp 1
 
ITP UNS SEMESTER 2 Pembuatan larutan
ITP UNS SEMESTER 2 Pembuatan larutanITP UNS SEMESTER 2 Pembuatan larutan
ITP UNS SEMESTER 2 Pembuatan larutan
 
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
 
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan PenyanggaLKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
 
Penuntun kd2
Penuntun kd2Penuntun kd2
Penuntun kd2
 

Mehr von Nurul Wulandari

Konsep Dasar Pemberian Obat (KDK II)
Konsep Dasar Pemberian Obat (KDK II)Konsep Dasar Pemberian Obat (KDK II)
Konsep Dasar Pemberian Obat (KDK II)Nurul Wulandari
 
Tanda-tanda Kehamilan dan Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
Tanda-tanda Kehamilan dan Pemeriksaan Diagnostik KehamilanTanda-tanda Kehamilan dan Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
Tanda-tanda Kehamilan dan Pemeriksaan Diagnostik KehamilanNurul Wulandari
 
Memberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala II
Memberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala IIMemberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala II
Memberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala IINurul Wulandari
 
Faktor yang mempengaruhi persalinan (passage)
Faktor yang mempengaruhi persalinan (passage)Faktor yang mempengaruhi persalinan (passage)
Faktor yang mempengaruhi persalinan (passage)Nurul Wulandari
 
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)Nurul Wulandari
 
Siklus Hormonal (Askeb I)
Siklus Hormonal (Askeb I)Siklus Hormonal (Askeb I)
Siklus Hormonal (Askeb I)Nurul Wulandari
 
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Nurul Wulandari
 
Tugas dokumentasi kebidanan soapier
Tugas dokumentasi kebidanan   soapierTugas dokumentasi kebidanan   soapier
Tugas dokumentasi kebidanan soapierNurul Wulandari
 
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Nurul Wulandari
 
Model pendokumentasian kebidanan
Model pendokumentasian kebidananModel pendokumentasian kebidanan
Model pendokumentasian kebidananNurul Wulandari
 
Tugas pkn perumusan kode etik bidan dikaitkan dengan ketahanan keluarga dan k...
Tugas pkn perumusan kode etik bidan dikaitkan dengan ketahanan keluarga dan k...Tugas pkn perumusan kode etik bidan dikaitkan dengan ketahanan keluarga dan k...
Tugas pkn perumusan kode etik bidan dikaitkan dengan ketahanan keluarga dan k...Nurul Wulandari
 
Sistem reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanitaSistem reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanitaNurul Wulandari
 
Tugas = Contoh-Contoh Frasa
Tugas = Contoh-Contoh FrasaTugas = Contoh-Contoh Frasa
Tugas = Contoh-Contoh FrasaNurul Wulandari
 
Sistem Penghargaan Bagi Bidan
Sistem Penghargaan Bagi BidanSistem Penghargaan Bagi Bidan
Sistem Penghargaan Bagi BidanNurul Wulandari
 
Tuntunan Agama Terhadap Ibu Nifas
Tuntunan Agama Terhadap Ibu NifasTuntunan Agama Terhadap Ibu Nifas
Tuntunan Agama Terhadap Ibu NifasNurul Wulandari
 

Mehr von Nurul Wulandari (20)

Konsep Dasar Pemberian Obat (KDK II)
Konsep Dasar Pemberian Obat (KDK II)Konsep Dasar Pemberian Obat (KDK II)
Konsep Dasar Pemberian Obat (KDK II)
 
Tanda-tanda Kehamilan dan Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
Tanda-tanda Kehamilan dan Pemeriksaan Diagnostik KehamilanTanda-tanda Kehamilan dan Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
Tanda-tanda Kehamilan dan Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
 
Memberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala II
Memberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala IIMemberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala II
Memberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala II
 
Faktor yang mempengaruhi persalinan (passage)
Faktor yang mempengaruhi persalinan (passage)Faktor yang mempengaruhi persalinan (passage)
Faktor yang mempengaruhi persalinan (passage)
 
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
 
Siklus Hormonal (Askeb I)
Siklus Hormonal (Askeb I)Siklus Hormonal (Askeb I)
Siklus Hormonal (Askeb I)
 
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
 
Tugas dokumentasi kebidanan soapier
Tugas dokumentasi kebidanan   soapierTugas dokumentasi kebidanan   soapier
Tugas dokumentasi kebidanan soapier
 
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
 
Model pendokumentasian kebidanan
Model pendokumentasian kebidananModel pendokumentasian kebidanan
Model pendokumentasian kebidanan
 
Tugas pkn perumusan kode etik bidan dikaitkan dengan ketahanan keluarga dan k...
Tugas pkn perumusan kode etik bidan dikaitkan dengan ketahanan keluarga dan k...Tugas pkn perumusan kode etik bidan dikaitkan dengan ketahanan keluarga dan k...
Tugas pkn perumusan kode etik bidan dikaitkan dengan ketahanan keluarga dan k...
 
Sistem reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanitaSistem reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanita
 
Kingdom Animalia
Kingdom AnimaliaKingdom Animalia
Kingdom Animalia
 
Tugas = Contoh-Contoh Frasa
Tugas = Contoh-Contoh FrasaTugas = Contoh-Contoh Frasa
Tugas = Contoh-Contoh Frasa
 
Tugas kutipan (=)
Tugas kutipan (=)Tugas kutipan (=)
Tugas kutipan (=)
 
Sistem Penghargaan Bagi Bidan
Sistem Penghargaan Bagi BidanSistem Penghargaan Bagi Bidan
Sistem Penghargaan Bagi Bidan
 
Tuntunan Agama Terhadap Ibu Nifas
Tuntunan Agama Terhadap Ibu NifasTuntunan Agama Terhadap Ibu Nifas
Tuntunan Agama Terhadap Ibu Nifas
 
Tugas Agama Islam Ku
Tugas Agama Islam KuTugas Agama Islam Ku
Tugas Agama Islam Ku
 
Pressent tebaga-endogen
Pressent tebaga-endogenPressent tebaga-endogen
Pressent tebaga-endogen
 
Tenaga eskogen
Tenaga eskogenTenaga eskogen
Tenaga eskogen
 

Kürzlich hochgeladen

MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdfAfriYani29
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

Pelarutan dan pengenceran zat

  • 1. LAPORAN INDIVIDU PELARUTAN ZAT PADAT DAN PENGENCERAN LARUTAN DISUSUN OLEH : NAMA : Nurul Wulandari KELAS : XI IPA 2 SMA N 1 SINGKAWANG Tahun Pelajaran 2010/2011
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin dan kehendak-Nya lah makalah sederhana ini dapat saya selesaikan. Dan tak lupa saya juga ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing, yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini. Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas bidang studi Kimia. Adapun yang saya bahas dalam makalah sederhana ini mengenai Pelarutan Zat Padat dan Pengenceran Larutan. Saya menyadari dalam penulisan laporan berupa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat di butuhkan, agar diwaktu mendatang saya dapat membuat laporan dengan lebih baik lagi. Akhir kata saya ucapkan terima kasih. Singkawang, November 2010 Penulis
  • 3. LAPORAN INDIVIDU KIMIA I. Judul : Pelarutan Zat Padat Dan Pengenceran Larutan II. Tujuan : 1. Membuat larutan dari padatan murni yang dilakukan dengan mencampurkan zat terlarut dan pelarut dalam jumlah tertentu. 2. Mengencerkan larutan, dan menentukan konsentrasi larutan yang telah dibuat. III. Tinjauan Pustaka : Pelarutan zat padat untuk menghasilkan larutannya sering dilakukan dalam keseharian. Caranya, ” sejumlah zat padat dituangi sevolum pelarut” atau “sevolum pelarut dimasukkan sejumlah zat padat”; biasanya diikuti dengan pengadukan. Pembuatannya harus melakukan perencanaan (termasuk perhitungan) sesuai dengan kebutuhan atau sifat analisis yang diterapkan. Pelarutan adalah suatu proses pemisahan komponen yang dapat larut dari suatu bahan padat dengan menggunakan zat pelarut dan berdasarkan kelarutan komponen terhadap pelarut tersebut. Pada sistem pelarutan terdiri dari zat pelarut, zat yang dilarutkan dan zat padat. Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit (Khopkar, 1990).
  • 4. Pengenceran yaitu suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatu senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai yaitu aquadest dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang dilarutkan/diencerkan (Brady,1999). Dalam kimia, pengenceran diartikan pencampuran yang bersifat homogen antara zat terlarut dan pelarut dalam larutan. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven (Gunawan, 2004.). IV. Cara Kerja Kegiatan 1 a.Pelarutan Zat Padat  Alat dan Bahan: 1. Gelas kimia 100 mL 2. Akuades 50 mL 3. Kaca arloji 4. Neraca 5. Spatula 6. Kristal BaCl2 7. Pengaduk kaca 8. Labu ukur 100 Ml 9.  Cara Kerja: a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan b. Menghitungjumlah BaCl2 yang diperlukan Jumlah mol BaCl2 = 100 mL x 0,1 mmol mL-1 = 10 mmol (= 0,01 mol) Massa BaCl2 = 0,01 mol x 208 g mol-1 = 2,08 g
  • 5. c. Menimbang 2,08 gram kristal BaCl2 d. Melarutkan BaCl2 itu dengan kira-kira 50 mL akuades dalam gelas kimia 100 mL. Setelah kristal BaCl2 itu larut seluruhnya, masukkan ke dalam labu ukur 100 mL, ditambahkan lagi akuades hingga volum larutan tepat 100 mL. Kegiatan 2 b.Pengenceran Larutan  Alat dan Bahan: 1. HCl 5 M 2. Akuades 3. Pipet ukur 4. Labu ukur100 mL 5. Gelas kimia 100 mL 6. Gelas ukur  Cara Kerja: a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan b. Menghitung volum Asam Klorida pekat yang diperlukan. V1 . M1 = V2 . M2 V1 . 5 = 100 . 0,1 V1 . 5 = 10 V1 = 2 mL c. Mengambil 2 mL Asam klorida pekat menggunakan pipet ukur. d. Melarutkan Asam Klorida pekat itu ke dalam kira-kira 50 mL air dalam gelas kimia ukuran 100 mL. e. Setelah campuran agak dingin, dipindahkan ke dalam labu ukur ukuran 100 mL, kemudian ditambah akuades hingga volum tepat 100 mL.
  • 6. V. Hasil Pengamatan 1. Kegiatan 1: - Kaca arloji = 30, 7 g - BaCl2 = 2, 08 g - Kaca arloji + BaCl2 = 32, 78 g - Warna berubah menjadi sedikit keruh 2. Kegiatan 2: - 2 mL HCl dicampurkan dengan 50 mL akuades, kemudian setelah agak dingin pindahkan ke dalam labu ukur. - Tambahkan 50 mL akuades, pindahkan ke gelas kimia.
  • 7. VI. Pembahasan Seperti yang telah kita ketahui bahwa larutan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan akan larutan itu sendiri bermacam-macam konsentrasinya, terlebih dalam pengujian-pengujian yang menggunakan reaksi kimia, maka kevalidan besar konsentrasi sangat penting. walaupun fungsi standarisasi adalah untuk mengetahui konsentrasi sebenarnya dari larutan yang kita buat, tetapi bila dalam praktikum terjadi kesalahan-kesalahan seperti tersebut diatas, maka hasil yang kita harapkan tidak akan tercapai. Oleh karena itu, ketelitian dan kecermatan murni diperlukan dalam percobaan. Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif digunakan konsentrasi. Konsentrasi adalah perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah pelarut, dinyatakan dalam satuan volume (berat, mol) zat terlarut dalam sejumlah volume tertentu dari pelarut. Berdasarkan hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol, molaritas, molalitas, normalitas, ppm serta ditambah dengan persen massa dan persen volume. Apabila larutan yang lebih pekat, satuan konsentrasi larutan yang diketahui dengan satuan yang diinginkan harus disesuaikan. Jumlah zat terlarut sebelum dan sesudah pengenceran adalah sama. Prinsip-prinsip pengenceran antara lain : pengenceran dilakukan dengan memakai labu ukur, dihitung jumlah zat terlarut yang akan diencerkan, kemudian dimasukkan kedalam labu ukur zat terlarut yang akan diencerkan diatas dan ditambahkan aquadest sampai tanda batas yang terdapat pada labu ukur/gelas kimia. Pada prinsip nya semua pengenceran dilakukan dengan memakai labu ukur karena dilabu ukur sudah terdapat tanda batas yang mengandung arti sebatas mana akuades harus ditambahkan. Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Intinya pengenceran adalah pelarut lebih banyak dibandingkan zat terlarut.
  • 8. VII. Kesimpulan Pada proses pelarutan, tarikan antarpartikel komponen murni terpecah dan tergantikan dengan tarikan antara pelarut dengan zat terlarut. Terutama jika pelarut dan zat terlarut sama-sama polar, akan terbentuk suatu sruktur zat pelarut mengelilingi zat terlarut; hal ini memungkinkan interaksi antara zat terlarut dan pelarut tetap stabil. Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Intinya pengenceran adalah pelarut lebih banyak dibandingkan zat terlarut.
  • 9. VIII. Daftar Pustaka - Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga - http://alfakece.blogspot.com/2010/02/pengenceran-larutan.html - Gunawan, Adi dan Roeswati. 2004. Tangkas Kimia. Kartika. Surabaya. - http://vandef.blogspot.com/2009_11_01_archive.html
  • 10. PENUTUP Demikianlah makalah Laporan Individu Kimia yang telah saya buat. Meskipun dikerjakan dengan semaksimal mungkin, tentunya makalah ini masih memiliki kelemahan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan semoga makalah ini dapat memberikan kemudahan dalam melaksanakan proses belajar pada bidang studi Kimia khususnya materi “Kemolaran”. Singkawang, November 2010 Penulis