ESU adalah peralatan bedah modern yang menggunakan arus listrik bolak-balik berfrekuensi tinggi untuk memotong jaringan dan mengendalikan pendarahan selama operasi dengan cara memusatkan arus listrik ke jaringan pasien melalui elektroda. ESU bekerja dengan menggunakan gelombang sinyal berbeda untuk memotong atau menggumpalkan jaringan.
2. Apa itu
electrosurgical
unit?
Merupakan salah satu peralatan bedah modern.
Dengan ESU dokter ahli bedah dapat membuat
sayatan dengan cepat. Selain itu, ESU juga
difungsikan untuk tujuan mengendalikan pendarahan
yang terjadi pada tindakan operasi, karena pembuluh
darah yang terbuka disekitar luka akibat sayatan
dapat tertutup.
Pengertian
ESU
3. Prinsip kerja
Alat ini memiliki prinsip kerja memusatkan arus listrik bolak balik (alternating current)
berfrekuensi tinggi kesalah satu jaringan pada tubuh pasien dengan menggunakan elektroda
sebagai medianya. Adapun jangkauan frekuensi yang biasa di pakek dengan rentang
frekuensi tinggi antara 300 KHz sampai dengan 3,3 MHz. Pengaliran arus listrik frekuensi
tinggi melalui jaringan biologi ini bertujuan untuk mencapai efek bedah seperti pemotongan
(cutting), penggumpalan (cougalation) dan pengeringan (dessication). Alat ini merupakan alat
yang efektif untuk memotong jaringan dimana pada saat yang sama dapat mengontrol
jumlah pendarahan.
4. Gelombang
sinyal
Bentuk sinyal yang kontan (pure cut) akan
menghasilkan panas yang sangat tinggi, yang
digunakan untuk memotong serta menguapkan
jaringan dan otot. Bentuk sinyal yang terpotong-
potong (cogulation) akan menghasilkan panas yang
lebih rendah, yang digunakan untuk menggumpalkan
jaringan dan otot.
5. Block Diagram
R. Control R. Modulation Pre. Amp
Power supply
Power Amp
Generator
high
frequency
R. Osilator
display
Elektroda
negatif
Elektroda positif Pasien
7. Pengoperasian
1. Lepaskan penutup debu.
2. Periksa kondisi eksternal alat.
3. Hubungkan alat dengan catu daya.
4. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
5. Cek fungsi-fungsi selector Sesuai kebutuhan yang akan di pakai
6. Pasang elektrode sesuai keperluan pelayanan.
7. Atur selektor pemilihan (cutting, coagilating atau bipolar) sesuai keperluan.
8. Lakukan tindakan pembedahan.
9. Setelah selesai digunakan, matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF dan pastikan output
selector keposisi minimum / nol.
10. Lepaskan kabel elektroda (active dan neutral) serta foot switch dari alat.
11. Lepaskan hubungan alat dengan catu daya.
12. Bersihkan alat. Pastikan alat dalam kondisi baik dan siap difungsikan pada pemakaian berikutnya.
13. Pasang penutup debu.
8. 1. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat
2. Cek sistem catu daya, perbaiki bila perlu
3. Cek tombol,selector dan indikator
4. Cek kabel elektroda aktif dan netral
5. Cek fungsi foot swicth
6. Lakukan pengukuran arus bocor
7. Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian alat
8. Lakukan pengujian dan analisa performance frekwensi
9. Lakukan uji kinerja alat
10. Catat hasil pengukuran ke dalam kartu pemeliharaan dan suku cadang yang dilakukan
penggantian ke dalam buku catatan pemeliharaan
Pemeliharaan