2. Pengertian Hadis/Sunnah
Pembagian Hadis/Sunnah
Kedudukan Hadis/Sunnah
Hubungan Hadis/Sunnah dengan Al-Qur’an
3. Secara bahasa, “hadis” berarti: baru, dekat,
berita, peristiwa, kejadian, dan
informasi.Sedangkan “sunnah” berarti: cara,
jalan, kebiasaan, dan tradisi.
Hadis adalah informasi yang disandarkan
kepada Rasulullah SAW berupa perkataan,
perbuatan, dan ketetapan.
Sunnah adalah kebiasaan dan tradisi yang
dilakukan oleh Rasulullah SAW baik sebelum
maupun sesudah diangkat menjadi Rasul.
4. 1. Dari segi jenisnya:
Hadis/Sunnah Qauliyah
Hadis/Sunnah Fi’liyah
Hadis/Sunnah Taqririyah
2. Dari segi tingkatannya
Hadis Mutawwatir
Hadis Masyur
Hadis Ahad
5. Para ulama sepakat bahwa Hadis merupakan
salah satu pedoman (hujjah) bagi umat Islam dan
merupakan sumber hukum kedua setelah Al-
Qur’an.
Kehujjahan Hadis/Sunnah didukung oleh
argumen bahwa: 1) Pengamalan Hadis atau
Sunnah sebagai konsekuensi dari iman kepada
Rasul; 2) Al-Qur’an menerangkan tentang Rasul;
3) Penegasan Rasul tentang berpegang kepada
Sunnah; 4) Ijma’ sahabat untuk mengamalkan
Sunnah; 5) Keberadaan Al-Qur’an mengharuskan
adanya Sunnah.
6. Hadis/Sunnah sebagai penjelas (Bayan) terhadap
Al-Qur’an. Misalnya: kewajiban
shalat, puasa, zakat, haji, dll.
Hadis/Sunnah sebagai penguat (Taukid) terhadap
Al-Qur’an. Misalnya: kewajiban beriman{rukun
imam}, shalat, zakat dll.
Hadis/Sunnah sebagai pembuat hukum yang
tidak terdapat dalam Al-Qur’an. Misalnya:
larangan memakan binatang buas yang bertaring.
Al-Qur’an tidak menjelaskan tentang hal
tersebut, tetapi hanya menjelaskan makanan
yang haram.