2. IDENTITAS
• Nama : Tn. M
• Usia : 38 tahun
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : Tukang Las
• MRS : 18 Juli 2022
3. ANAMNESIS
KU : BAB cair sejak 1 bulan SMRS
• 10 hari SMRS, lemas semakin memberat.
Untuk berjalan sudah tidak kuat, duduk tidak
bisa tahan lama. Kemudian MRS RSUD Cilacap
(12/7/22-14/7/22) dengan diagnosis diare
kronis susp TB abdomen. Kemudian dirujuk
ke RSS dan dibawakan obat pulang sucralfate,
diatab, vit B, cefixime.
• 1 bulan SMRS merasa diare tidak kunjung
sembuh. Dengan frekuensi 5-6x/hari,
volume sekali BAB ±200-300cc. Konsistensi
cair, warna hijau, ampas (+), sedikit, darah (-
), lender (-), bau amis/busuk (-). OS juga
mengeluh nyeri perut terasa seperti melilit,
terutama bila akan BAB dan membaik
setelah BAB. Nafsu makan berkurang,
demam (-), mual muntah (-). Keluhan
muncul tidak menentu, terutama setelah
makan 2-3 suap. Berkurang dengan obat
diatab, namun muncul Kembali. Alergi
makanan disangkal. Demam (-), batuk (-),
keringat malam (-). BAB cair tidak
dipengaruhi oleh stress maupun aktivitas.
Sebelumnya belum pernah merasakan
keluhan serupa. Keluhan BAB sulit/konstipasi
sebelumnya (-)
HSMRS diare 1x sehari dengan riwayat 1
HSMRS sebelumnya minum diatab.
Konsistensi cair, warna hijau, lendir (-),
darah (-), minyak (-). BB turun 5 kg sejak
1 bulan terakhir. Selain itu pasien merasa
nafsu makan berkurang ± 3-4 suap tiap
makan, 3x sehari, tidur gelisah, mudah
letih, muntah (-), batuk (-).
• 3 minggu SMRS badan
terasa lemas. Rawat inap
di RS Aghisna Cilacap
(7/7/22–9/7/22) dengan
diagnosis susp TB usus
dd TB peritoneum.
Dipulangkan dalam
kondisi masih diare
namun lemas membaik.
4. Riwayat Kebiasaan :
•Kebiasaan minum per hari sekitar 2 liter
•Sebelum sakit, riwayat makan biasa, nasi lauk nabati dan hewani, tidak
menyukai sayur dan buah
•Riwayat merokok sejak 15 tahun yll(+), 0.5 bungkus per hari, konsumsi
alkohol (-).
•Riwayat berganti pasangan (+), 1x sewaktu sebelum menikah dan 1x
sewaktu bekerja di Taiwan. Penggunaan jarum suntik disangkal
•Riwayat penggunaan anti nyeri jangka panjang (-) dan jarang makan pedas
•Sering jajan warung pinggir jalan
PHQ-2= 2
GAD-2= 2
HADS SCORE : A= 1; D= 1
M (-) I (-) S (-) G (-) E (+) C (-) A (+) P(-) S(-)
Riwayat pribadi dan anamnesis psikososial :
Pasien bekerja sebagai tukang las 1 bulan terakhir. Sebelumnya, pasien
adalah tukang rongsok. Pasien tinggal di rumah bersama dengan istrinya
dan anak kandung (3.5 tahun) dan anak tiri (12 tahun). Pasien memiliki
kepribadian terbuka dan tidak pernah terlibat masalah hukum. Keluarga
pasien mendukung penuh pengobatan pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu :
•Riwayat DM (-)
•Riwayat HT (-)
•Riwayat TB (-)
•Riwayat penyakit jantung (-)
•Riwayat penyakit ginjal (-)
•Riwayat konstipasi (-)
•Alergi (-) debu, asma (-)
•Operasi usus buntu (+) 4 bulan yang lalu
Riwayat Penyakit Keluarga:
•Riwayat DM (-)
•Riwayat hipertensi (-)
•Riwayat keganasan (-)
• Riwayat penyakit autoimun (-)
• Ayah Operasi Hernia (+)
ANAMNESIS
5. KU: CM, lemah
TD: 92/72 mmHg
N: 108 x/menit, reg
RR: 20 x/menit
T: 37
SpO2: 97% RA
BB: 47 Kg
TB: 160 cm
LILA: 21cm
BMI: 18.4
PEMERIKSAAN FISIK
Paru
I : Retraksi (-/-), ketinggalan gerak (-)
P : fremitus taktil (+/+)
P : sonor +/+
A : Vesikuler +/+, RBB (-/-), RBK (-/-) wheezing
(-/-)
Abdomen
I : distensi (-), striae (-)
A : bising usus (+) > 30x/menit
P : timpani (+)
P : NT (+) regio iliaca sinistra, hepar dan lien
tidak tidak teraba
Ekstremitas dan Integumentum
•Edema (-/-), WPK <2s, teraba hangat (+/+),
nadi kuat (+/+) simetris, kekuatan otot 4/4/4/4
Kepala
Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-),
edema papebrae (-/-), mata cowong (+/+),
mulut kering (+)
Leher
JVP 5+2 cmH2O, limfonodi tidak teraba
Jantung
I : Ictus cordis (-)
P : Batas atas: SIC II parasternalis kiri, Batas
kanan : SIC II parasternal kanan, Batas kiri : SIC
VI linea axilaris anterior kiri
P : apex teraba di SIC V linea axillaris anterior,
thrill -, heave -
A : S1-S2 normal, murmur -, gallop (-)
12. PEMERIKSAAN PENUNJANG – USG Abdomen di RSU
Aghisna Medika Sidareja 7/7/2022
Uraian:
- Ginjal kanan-kiri: Ukuran normal, kontur normal,
parenkim normal, intensitas gema normal. Batas
tekstur parenkim dengan central echocomplek
normal. Tidak tampak bayangan hiperekhoik dengan
acoustic shadow. Sistem pelvokalises tidak
melebar. Ureter tidak terdeteksi.
- Vesika urinaria: Terisi penuh dinding tidak menebal,
tidak tampak massa atau batu.
- Prostat: Ukuran tidak membesar, tekstur parenkim
homogen. Tidak tampak protrusio prostat ke dalam
vesica urinaria
- Scan paraaorta dan parailiaka: Tampak gambaran
hipoekholk batas tegas reguler berukuran lk 1.1 cm
di paraaorta.
KESAN:
Pembesaran KGB paraaorta sugestif TBC abdomen
USG ginjal kanan/kiri, prostat dan vesica urinaria
saat ini tidak tampak kelainan.)
13. PEMERIKSAAN PENUNJANG – Rontgen Thorax di
RSUD CILACAP, 11 Juli 2022
Uraian:
Foto thoraks AP view, posisi supine, simetris, inspirasi, dan kondisi cukup.
- Apex pulmo bilateral tenang
- Corakan bronkovaskuler normal
- Tak tampak pelebaran kedua pleural space, sinus costofreniscus bilateral lancip
- Hemidiafragma bilateral licin tak mendatar
- Cor CTR <0.56
- Trachea di tengah, tak tampak deviasi
- Sistema tulang yang tervisualisasi intact
Kesan:
Pulmo tak tampak kelainan
Besar cor dalam batas normal
14. ANAMNESIS
KU: Diare kronik dan lemas
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien masuk keluhan diare kronis > 1 bulan, 5-6x per hari, hingga badan terasa lemas, semakin memberat. Diare
tidak ada darah dan lendir. BB turun 1 bulan SMRS, nafsu makan (-), tidur gelisah (+), mudah letih, muntah (-),
batuk (-). Riwayat MRS Aghisna dengan diagnosis trombositosis esensial dan susp TB usus dengan keluhan
membaik. 3 hari kemudian MRS Cilacap dengan diagnosis diare kronis susp TB abdomen dan trombositosis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN FISIK
Tn. M, 38 tahun
Assessment:
1. Diare kronik tipe inflammatory
dalam pelacakan ec susp IBD dd colitis
infeksi dd malignancy dengan problem:
- hiponatremia hipoosmolar
hipovolemik
2. ISK Bakterial et Jamur
3. General weakness
4. Trombositisis ec susp inflamasi
kronis
IDENTIFIKASI TEMUAN BERMAKNA
KU: CM, lemah
TD: 92/72 mmHg
N: 108 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 37 C
SpO2: 97% RA
BB: 47 Kg
TB: 160 cm
LILA: 21cm
BMI: 18.4
Kepala : Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), edema papebrae (-/-), mata
cowong (+/+), mulut kering (+)
Leher : JVP 5+2 cmH2O, limfonodi tidak teraba
Jantung : I : Ictus cordis (-),;P : Batas atas: SIC II parasternalis kiri, Batas kanan :
SIC II parasternal kanan, Batas kiri : SIC VI linea axilaris anterior kiri; P : apex
teraba di SIC V linea axillaris anterior, thrill -, heave - ; A : S1-S2 normal, murmur -
, gallop (-)
Paru : I : Retraksi (-/-), ketinggalan gerak (-), P : fremitus taktil (+/+); P : sonor
+/+; A : Vesikuler +/+, RBB (-/-), RBK (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen : I : distensi (-), striae (-), A : bising usus (+) > 30x/menit, P : timpani
(+), P : NT (+) regio iliaca sinistra, hepar dan lien tidak tidak teraba
Ekstremitas dan Integumentum; Edema (-/-), WPK <2s, teraba hangat (+/+),
nadi kuat (+/+) simetris, kekuatan otot 4/4/4/4
Thorax (11/7/22) RSUP Cilacap
Kesan:
Pulmo tak tampak kelainan
Besar cor dalam batas normal
Lab (18/7/2022)
Hemoglobin 14.1
MCV 78.9
MCH 25.2
Leukosit 13.3
Netrofil % 71.9
Monosit % 8.2
Trombosit 878
Albumin 2.58
Natrium (Na) 128
Kalium (K) 4.42
Klorida (Cl) 88
15. TERAPI PLAN
• Infus NaCl 0.9% rehidrasi 500 cc dilanjutkan
• Usul loperamid 1 tab/diare
• Rawat bangsal non isolasi intensive
• Cukupi kebutuhan cairan 30cc/kgbb/24jam
• Monitor KU, VS, UOP dengan target 0.5-1cc
• Cek DLO, GDS, Alb, Fungsi hati, rapid HIV, BTA feses,
fungsi ginjal, elektrolit, EKG
• Feses rutin di bangsal
• Kolonoskopi
17. CARE PLAN
No. MASALAH
KEBUTUHAN PASIEN DAN TUJUAN
TERUKUR
RENCANA
1. Diare kronik tipe
inflammatory dalam
pelacakan ec susp IBD dd
colitis infeksi dd
malignancy dengan
problem -hiponatremia
hipoosmolar hipovolemik
• Diare tegak causa dan teratasi
• Frekuensi BAB < 3 kali sehari dengan
volume <200cc/24 jam, konsistensi padat
Bristol 3-4
• Hiponatremia teratasi target Na>135
• Cek feses rutin
• BTA feses
• koreksi hiponatremia dengan NaCl 3%
• diet ekstra putih telur
• Cek status B20
2. ISK Bakterial et Jamur • Klinis dan Urinalisa membaik • Cek KS urin
• Pemberian antibiotik dan anti jamur empiris sambil
menunggu hasil kultur
3. Trombositosis • angka trombosit kembali ke normal
(150.000-450.000)
• Evaluasi DLO
• Perbaikan AT
18. Pasien
mengeluh
perut nyeri.
Sesak nafas
(-), mual (-),
muntah (-).
BAB cair 10x
ASSESSMENT :
1. Diare kronik tipe inflammatory
dalam pelacakan ec susp IBD dd
colitis infeksi dd malignancy dengan
problem:
- hiponatremia hipoosmolar
hipovolemik
2. ISK Bakterial et Jamur
3. General weakness
4. Trombosotosis ec susp inflamasi
kronis
Plan 18/07/22
•Tatalaksana cairan
• Koreksi hiponatremia
• Koreksi hipoalbuminemia
• Atasi diare
• Cek feses rutin
Pasien
mengeluh perut
nyeri. Sesak
nafas (-), mual
(-), muntah (-).
BAB cair 8x
18/07/22 19/07/22 20/07/22
Pasien
mengeluh perut
nyeri. Sesak
nafas (-), mual
(-), muntah (-).
BAB cair,
kadang lembek
Plan 19/07/22
• Tatalaksana cairan
• Pelacakan diare
• Farmakoterapi, edukasi diet
• pelacakan status B20
xx
Plan 20/07/22
• Tatalaksana cairan
• Usul kolonoskopi
• konsul neurologi
CM: 1550
CK: 1150 (urin
650, diare 500)
IWL: 750
BC: -350
UOP: 0.54
CM: 2100
CK: 1300 (urin
950, diare 350)
IWL: 750
BC: +50
UOP: 0.79
CM: 1800
CK: 1200 (urin
1050, diare 150)
IWL: 750
BC: -150
UOP: 0.875
Terapi 18/7/22
•Infus NaCl 0.9%
•Loperamid 1 tab k/p diare
Terapi 19/7/22
•Loperamid 1 tab k/o diare
•Infus NaCl 0.9% 20 tpm
Terapi 20/7/22
•infus RL:NS 1:1 60 tpm s.d. urine output 1ml/kgBB/jam
•salofalk 3x1000mg
•doxycyclin 200mg hari pertama dilanjutkan 2x100mg
•zinc tab 1x20mg malam
•vitamin B kompleks 3x1
•ranitidin 2x1 tablet
•fluconazol 400mg iv (hari pertama) dilanjutkan 200mg/24
jam iv
Room Air Room Air Room Air
24. Klasifikasi Diare Kronik
Diare Sekretorik
Gangguan transportasi cairan dan
elektrolit melewati mukosa
- Cair, volume feses besar, tidak
ada nyeri, menetap dengan puasa
Diare Osmotik
(malabsorpsi)
Bila ada asupan makanan,
penyerapan yang berkurang,
solute osmotik aktif dalam lumen
yang melampaui kapasitas
resorpsi kolon.
- Keluhan berkurang saat puasa
dan menghentikan agen
penyebab.
Diare Inflamasi
disertai dengan nyeri, demam,
perdarahan, atau tanda
inflamasi yang lainnya.
Diare Watery
Diare Berlemak (fatty)
Karakteristik: terdapat
leukosit/eritrosit pada analisis feses
27. Penyakit inflamasi kronis yg
melibatkan saluran pencernaan
Bersifat relaps dan remisi
Gambaran umum : diare
kronik, nyeri perut, manifestasi
ekstraintestinal (arthritis,
uveitis, pioderma
gangrenosum, eritema
nodusum)
Dapat disertai gangguan nutrisi
Slide >>>
28. Ulcerative Colitis (UC)
Typically begin in rectum
May extend to entire
colon
Crohn’s Disease (CD)
Involve the end of small intestine
And beginning part of colon
May affect any part of GIT
Patchy pattern
May affect all layer
Only affect inner layer
Inflammatory Bowel Disease. JAMA. 2014;311(19):2034
Quick Review Gastroentrologi
Dr. Annisa Zahra M, Sp.PD
29. Gambaran klinik Ulseratif
Kolitis
Penyakit
Crohn
Diare kronik ++ ++
Hematokezia ++ +
Nyeri perut + ++
Massa intra abdomen 0 ++
Fistulasi +/- ++
Terjadi stenosis/striktur + ++
Keterlibatan usus halus +/- ++
Keterlibatan rektum 85% 50%
Gejala ekstra intestinal + +
Terjadi megakolon toxic + +/-
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam PAPDI Ed.VI tahun2014
Slide >>>
30. Gambaran Patologi IBD Ulseratif Kolitis Penyakit Crohn
Lesi anatomik bersifat segmental 0 ++
Sifat lesi mukosal Kontinyu Skip lession
Dapat melibatkan semua lapisan
dinding usus (transmural)
+/- ++
Terjadi granuloma (cobblestone) 0 50%
Timbulnya fibrosis + ++
Terjadinya fistulasi +/- ++
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam PAPDI Ed.VI tahun2014
Slide >>>
31. Quick Review Gastroentrologi
Dr. Annisa Zahra M, Sp.PD
Tampak adanya perubahan warna pada skrotum, kulit perianal, dan kulit pantat
Jaringan parut pada bekas fistula dan abses
Courtesy Dr. Lawrence J. Brandt, Bronx, NY
32. Penyempitan usus halus pd bbrp area (panah putih)
Classics cobblestoned appearance of mucosa
String sign (panah putih)
Akibat spasme dan edema mukosa usus yg
Menandakan suatu inflamasi aktif
Courtesy Dr. Jack Wittenberg, Boston, Mass
34. Rule out infection before start iv steroids or infliximab
Adapted from Wall GC, et al. 1999
Salicylate therapy
*Sulfasalazine (gabungan sulfapiridin + 5-ASA) (SulcolonR)
*5-ASA murni (SalofalkR/mesalazine)
Glukokortikoid non sistemik (Budesonide/BudenofalkR)
35. Mild UC : Edema, loss of vascularity, and patchy subepitelial hemorrhage
Sleisenger & Fordtran’s Gastrointestinal and Liver Disease, 10Ed.
36. A patient with severe UC. Transverse colon is dilated (arrow),
Colon wall is thickened, loss of haustration.
Sleisenger & Fordtran’s Gastrointestinal and Liver Disease, 10Ed.