Dokumen tersebut membahas tentang membangun jiwa kewirausahaan (entrepreneurship). Secara singkat, dibahas mengenai definisi entrepreneur, tujuan dan teori-teori yang melandasi kewirausahaan, modal utama seperti mental yang dimiliki entrepreneur, serta aspek-aspek keterampilan seperti komunikasi dan kerjasama yang dibutuhkan. Diakhir diberikan tips untuk membangun jiwa usaha seperti sugesti diri, belajar dari pengusaha
2. A. Pengertian Etrepreneur
B. Tujuan Entrepreneur
C. Teori entrepreneur
D. Modal Utama Entrepreneur
E. Aspek Skill Entrepreneur
F. Membangun Jiwa Usaha
Entrepreneur
Mate
ri
3. A. Pengertian Entrepreneur / Wirausaha
Dalam bahasa Inggris wirausaha adalah enterpenuer, istilah
ini pertama kali diperkenalkan oleh Richard Cantillon, seorang
ekonom Prancis. Menurutnya, entrepreneur adalah “agent who
buys means of production at certain prices in order to combine
them”. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, ekonom Perancis
lainnya- Jean Baptista Say menambahkan definisi Cantillon dengan
konsep entrepreneur sebagai pemimpin. Secara umum banyak
sekali definisi yang dikemukakan oleh para ahli, mengenai
kewirausahaan, dibawah ini akan saya kemukakan beberapa
pendapat tersebut, yang diambil dari berbagai sumber :
4. 1. Harvey Leibenstein (1968-1979) : mengemukakan, kewirausahaan
mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan
atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum
terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen
fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
2. Penrose (1963) : mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam
sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda
dengan kapasitas kewirausahaan.
3. Frank Knight (1921) : Wirausahawan mencoba untuk memprediksi
dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada
peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada
dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk
melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti
pengarahan dan pengawasan.
5. B. Tujuan Entrepreneur / Wirausaha
Dengan ditumbuh kembangkanya pengetahuan seputar
kewirausahaan, akan membangkitkan semangat masyarakat
Indonesia khusunya generasi muda atau mahasiswa, untuk ikut
menciptakan lapangan kerja dengan berwirausaha, tidak hanya
menjadi pencari kerja (job seeking). Dengan dilandasi semangat
nasionalisme bahwa bangsa Indonesia harus mampu bersaing
dikancah percaturan perekonomian dunia, maka akan banyak
mahasiswa yang termotivasi untuk meningktakan kualitas dirinya
dan mencetuskan ide-ide kretaif dalam bidang kewirausahaan
yang berdaya saing tinggi.
6. Dari beberapa dampak positif kewirausahaan tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan bertujuan
untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan secara umum
meningkatkan harkat dan martabat pribadi wirausahawan serta
bangsa dan negara, dengan pengetahuan tersebut diharapkan
akan semakin banyak warga negara Indonesia khusunya
mahasiswa yang terjun dalam dunia usaha, namun perlu
diperhatikan dalam berusaha harus mengedepankan kejujuran,
sehingga apa yang dihasilkan dapat bermanfa’at bagi
masyarakat luas.
7. C. Teori Entrepreneur / Wirausaha
Seiring berjalanya waktu, kewirausahaan semakin berkembang,
maka lahirlah berbagai macam teori tentang kewirausahaan, akan coba
saya uraikan berbagai teori kewirausahaan, diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Neo Klasik
Teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilah
teknologis, dimana manajemen (individu-individu) hanya mengetahui
biaya dan penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi
matematis untuk menentukan nilai optimal dari variabel keputusan. Jadi
pendekatan neoklasik tidak cukup mampu untuk menjelaskan isu
mengenai kewirausahaan. Dalam teori ini kemandirian sangat tidak
terlihat, wajar saja, karena ini memang pada masa lampau dimana belum
begitu urgen masalah kemandirian, namun cukup bisa menjadi teori awal
untuk melahirkan teori-teori berikutnya.
8. 2. Kirzerian Entrepreneur
Dalam teori Kirzer menyoroti tentang kinerja manusia,
keuletanya, keseriusanya, kesungguhanya, untuk swa(mandiri), dalam
berusaha, sehingga maju mundurnya suatu usaha tergantung pada upaya
dan keuletan sang pengusaha.
Dari berbagai disiplin ilmu, lahirlah teori kewirausahaan yang
dipandang dari sudut pandang mereka masing-masing, teori Ekonomi
memandang bahwa lahirnya wirausaha disebabkan karena adanya
peluang, dan ketidakpastian masa depanlah yang akan melahirkan
peluang untuk dimaksimalkan, hal ini berkaitan dengan keberanian
mengambil peluang, berspekulasi, menata organisasi, dan melahirkan
berbagai macam inovasi.
9. D. Modal Utama Entrepreneur
Pentingnya mental sebagai salah satu modal utama seorang
Entrepreneur. Mental lahir dan terbentuk dalam diri seseorang sepanjang
hidupnya tentang bagaimana menghadapi kondisi yang terjadi.
Fondasi menahan bangunan yang ada agar tetap berdiri kokoh
dan tidak rubuh, seperti itu pula mental seorang entrepreneur yang tetap
bisa menahan segala tekanan yang agar bisa terus berdiri membangun
usahanya hingga sukses. Banyak design rumah yang begitu bagus,
namun dari semua itu dasarnya adalah fondasi yang kuat, banyak yang
punya ide cemerlang namun hanya seseorang yang mempunyai mental
seorang entrepreneur. Mental seperti apa yang dimaksudnya sebelumnya
adalah mental yang berani untuk mengambil keputusan, mencari celah-
celah pada kesempatan yang ada, serta tidak mampu putus asa.
10. Seorang entrepreneur harus berani jatuh dan bangkit
lagi, disaat jauh 10 kali kita harus bangun 11 kali, asalkan
jatuhnya tidak pada lubang yang sama seorang entrepreneur
harus bisa membayar kejatuhan itu dengan lebih besar berkali-
kali lipat dengan kesuksesan yang sudah dicapai. Jadi siapkah
kita semua mempersiapkaan modal utama untuk menjadi
seorang entrepeneur? Hanya diri kita sendiri yang bisa
menjawab itu.
11. E. Aspek Skill Entrepreneur
Kecakapan hidup merupakan kecakapan yang dimiliki
seseorang untuk berani menghadapi problem hidup dan
kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian
secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi
sehingga mampu mengatasinya. Pembelajaran kecakapan
hidup dan entrepreneurship ini tidak dikemas dalam bentuk
mata pelajaran baru, tidak dikemas dalam materi tambahan
yang disisipkan dalam mata pelajaran tetapi dapat
diimplementasikan dalam pembelajaran. Yang dimaksudkan
entrepreneurship adalah jiwa kewirausahaan yang dibangun
untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan dasar.
12. Secara umum ada dua macam life skill, yaitu General Life Skill
(GLS) dan Specific Life Skill (SLS). General life skill dibagi menjadi dua
yaitu personal life skill (kecakapan personal) dan social skill (kecakapan
social).
Kecakapan personal itu sendiri terdiri dari :
1.Self Awarness Skill (kecakapan mengenal diri), meliputi kesadaran
sebagai makhluk Tuhan, kesadaran akan eksistensi diri, dan kesadaran
akan potensi diri.
2.Thinking Skill (kecakapan berpikir), meliputi kecakapan menggali
informasi, mengolah informasi, mengambil keputusan dan kecakapan
memecahkan masalah.
13. Social Skill (Kecakapan sosial) itu sendiri meliputi
kecakapan komunikasi lisan, komunikasi tulisan, dan
kecakapan bekerjasama.
Spesific Life Skill juga dibagi menjadi dua yaitu :
1. Academic skill (kecakapan akademik), meliputi kecakapan
mengidentifikasi variabel, menghubungkan variabel,
merumuskan hipotesis dan kecakapan melaksanakan
penelitian.
2. Vocational Skill (kecakapan vokasional/kejuruan), terkait
dengan bidang pekerjaan tertentu (Depdiknas, 2003:8).
14. Sebelum hal tersebut dipaparkan berikut ini yang
termasuk karakteristik jiwa kewirausahaan :
1.Mempunyai visi dan misi
2.Kreatif dan inovatif
3.Berani menanggung resiko
4.Berjiwa kompetisi
5.Mampu melihat peluang
6.Cepat tanggap dan gerak cepat
7.Berjiwa sosial dan menjadi dermawan.
15. F. Membangun Jiwa Usaha Entrepreneur
Terkadang seseorang yang ingin menjadi seorang pengusaha
atau entrepreneur memiliki pemikiran tentang hal-hal negatif dan
positif tentang masa depan entrpreneur. Namun banyak pemikiran
negatif yang membuat seseorang menjadi putus asa dan lemah dalam
membangun diri menjadi pengusaha sukses. Berikut ini kampus
pengusaha memberikan beberapa tips untuk membangun jiwa usaha
seorang entrepreneur :
1. Sugesti diri pribadi. Berkatalah selalu “aku bisa… aku bisa..!!”
sekuat dan sekencang mungkin, apalagi ketika kita berada pada
kondisi ketakutan dan ketidakmampuan. Sugesti ini akan
menimbulkan energi positif dalam pribadi dan membuat kita menjadi
berpikir positif dan berani menghadapi tantangan. Akan lebih baik lagi
jika teriakan ini diikuti oleh gesture tubuh yang menunjang.
16. 2. Berkumpulah bersama pengusaha untuk mengatahui seperti apa
dunia kewirausahaan itu.Tak kenal maka tak tahu, tak tahu maka tak
sayang. Ungkapan ini tepat untuk menggambarkan tips yang dijelaskan
di atas. Dengan berkumpul dengan pengusaha website murah, maka
kita akan tahu seperti apa dunia usaha yang sebenarnya, sehingga
argumen-argumen yang menggejolak di dalam diri kita akan terkoreksi
ketika mengetahui seperti apa dunia wirausaha yang sebenarnya.
3. Kebanyakan orang takut berwirausaha karena mereka takut akan
menjadi miskin, atau mereka akan dijerat mafia dunia bisnis, atau
waktu mereka akan banyak tersita, dan alasan-alasan lainnya.
Seandainya kita lebih takut kehilangan reputasi ketimbang kehilangan
uang. Lakukanlah hal-hal yang membuat kita beresiko kehilangan
reputasi, seperti berperilaku bagai orang gila, dll.
17. 4. Perbanyak bahan referensi entrepreneurship.Agar kita lebih yakin
untuk melangkah, kita butuh buku panduan . Dengan buku panduan,
selain kita lebih yakin, kita juga menjadi lebih berani dalam mengambil
keputusan dalam dunia usaha kosmetik wajah. Ketakutan kita juga akan
semakin berkurang dikarenakan kita telah menguasai buku panduan kita
dalam mengarungi samudera entrepreneurship.
5. Jangan cuma diam dan membaca, Lakukan sekarang!! Ada pepatah
yang bilang, seseorang pasti bisa kalau dipaksa. Sebenarnya segala
ketakutan anda mengenai dunia usaha perlahan pasti akan luntur
seandainya anda langsung mencoba terjun untuk berwirausaha cth
menjadi penerbit majalah. Perlahan tapi pasti anda akan mengerti
bagaimana cara me-manage segala ketakutan dalam dunia usaha
sehingga kita lebih berani.