Dokumen tersebut membahas tentang upgrading kepala sekolah dan madrasah Muhammadiyah dengan menekankan pada pembentukan pemimpin yang memiliki daya juang dan mampu menjawab tantangan dunia pendidikan, serta kompetensi yang dibutuhkan seperti kompetensi kepribadian, sosial, manajerial, kewirausahaan, dan supervisi.
1. Oleh : Drs.H.Imam Mujahid, MA
Disampaikan dalam acara Upgrading Kepala Sekolah/Madrasah Muhammadiyah
di DOM Unmuh Ponorogo, 18-19 dan 30 Januari 2021
UPGRADING KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
MUHAMMADIYAH
membentuk pemimpin yang memiliki daya juang dan menjawab
tantangan dunia pendidikan
2. Menjadi KS & Kamad
Muhammadiyah :
Panggilan hati dan jihad
Ambisi untuk menjadi profesi
Daripada tidak ada
Terpaksa dan dipaksa
3. Menjadi KS & Kamad
Kompetensi Kepribadian (sidiq)
Kompetensi Sosial (sidiq)
Kompetensi Manajerial (amanah)
Kompetensi Kewirausahaan
(fatonah)
Kompetensi Supervisi (tabligh)
4. Kompetensi Manajerial
MENYUSUN RKS/RKM : RKJM, RKT, RKAS
Rencana Kerja Sekolah (RKS/RKM) merupakan sebuah
proses perencanaan atas semua hal dengan baik dan teliti
untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan tujuan agar
sekolah dapat menyesuaikan dengan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah, sosial budaya masyarakat, potensi sekolah
dan kebutuhan peserta didik. RKS (Rencana Kerja
Sekolah/Madrasah) disusun sebagai pedoman kerja dalam
pengembangan sekolah, dasar untuk melakukan monitoring
dan evaluasi pelaksanaan pengembangan sekolah, dan
sebagai bahan acuan untuk mengidentifikasi serta
mengajukan sumber daya yang diperlukan.
5. PENYUSUNAN RKS :
1. Membentuk Tim Penyusun RKS
2. Analisis Lingkungan Strategis
3. Menetapkan Visi, Misi, Tujuan
4. EDS (PMP/Raport Mutu) Identifikasi Tantangan Nyata:
membandingkan antara kondisi ideal (SNP) dengan kondisi
nyata (saat ini)
5. RKJM (Perumusan Program Strategis untuk Pemenuhan SNP
Empat Tahunan)
6. RKT (Perumusan Strategi Pencapaian Pemenuhan SNP satu
tahun)
7. Penyusunan RKAS (Kegiatan Pemenuhan SNP Satu
Tahunan)
6. STANDAR INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN
HASIL YANG
DIHARAPKAN
Tahun Ke-
DANA
1 2 3 4
1.SKL Siswa memiliki
perilaku yang
mencerminkan
sikap beriman
dan bertakwa
kepada Tuhan
YME
Pengembangan
pengamalan
ajaran agama
1. Berdoa sebelum dan
sesudah belajar
2. Pelaksanaan sholat
duha
3. Pelaksanaan sholat
dhuhur berjamaah
4. Pelaksanaan sholat
Jum’at
5. Kegiatan nisaiyah
6. Pelaksanaan sholat
idul Adha
7. Pelaksanaan
penyembelihan hewan
qurban
8. Pelaksanaan hafalan
surat-surat pendek
sebelum
pembelajaran
9. Kegiatan Pondok
Ramadhan
10.Peringatan Hari Besar
Islam
Sekolah memiliki
kegiatan yang
mencerminkan
sikap beriman
dan bertaqwa
terhada Tuhan
YME dengan
bimbingan dan
teladan seluruh
GTK
√ √ √ √ -
PROGRAM KERJA 4 TAHUN
7. PROGRAM TAHUNAN
STANDAR INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN HASIL YANG DIHARAPKAN TAHUN DANA
1. SKL Siswa memiliki perilaku
yang mencerminkan
sikap beriman dan
bertakwa kepada Tuhan
YME
Optimalisasi komunikasi
antara sekolah dengan
orang tua /wali murid
1. Pertemuan wali murid dan
wali kelas
2. Optimalisasi jaringan
komunikasi dengan orang
tua siswa
3. Pemantauan kegiatan
perkembangan sikap siswa
4. Pembentukan Kelas orang
tua/Parenting
Sekolah memiliki
program komunikasi
dengan orang tua
secara optimal
2020 -
Melibatkan semua GTK
dalam pembimbingan
ibadah dan kegiatan
siswa
1. Berdoa sebelum dan
sesudah belajar
2. Pelaksanaan sholat duha
3. Pelaksanaan sholat
dhuhur berjamaah
4. Pelaksanaan sholat
Jum’at
5. Kegiatan nisaiyah
6. Pelaksanaan sholat idul
Adha
7. Pelaksanaan
penyembelihan hewan
qurban
8. Pelaksanaan hafalan
surat-surat pendek
sebelum pembelajaran
9. Kegiatan Pondok
Ramadhan
10.Peringatan Hari Besar
Islam
Sekolah memiliki
kegiatan yang
mencerminkan sikap
beriman dan
bertaqwa terhadap
Tuhan YME dengan
bimbingan dan
teladan seluruh GTK
2020 -
-
-
-
-
-
-
8. RKAS (RENCANA KEGIATAN & ANGGARAN SEKOLAH
B. BELANJA
No.
Urut
Kode
Rekening
Kode
Progra
m
Uraian
Rincian Perhitungan
Jumlah
Triwulan
Volum
e
Satua
n
Tarif Harga 1 2 3 4
1, 1, Pengembangan Kompetensi Lulusan 7.908.000 2.754.600 2.709.000 1.350.000 1.094.400
2, 1
,
3, Pembiayaan Kegiatan Pembelajaran dan
Ekstrakurikuler
7.908.000 2.754.600 2.709.000 1.350.000 1.094.400
3, 01.
03.
5, Pemantapan persiapan ujian/Try Out 729.600 729.600 0 0 0
4, 5.2.2.11.0
01.
01.03.0
5.
Belanja Makanan dan Minuman Pelaksanaan Tri Out
USBN [Tr1: (32 Orang X 4 Hari)]
128OH 5.700 729.600 729.600 0 0 0
5, 01.
03.
21,Pelaksanaan Ujian Sekolah / USBK 2.709.000 0 2.709.000 0 0
6, 5.2.2.06.0
02.
01.03.2
1.
Penggandaan (Naskah PAT) [,Tr2: (255 Orang X 10
Set X 3 )]
7650Lemb
ar
300 2.295.000 0 2.295.000 0 0
7, 5.2.2.06.0
02.
01.03.2
1.
Penggandaan Naskah USBN [,Tr2: (69 Orang X 10 Set
X 2 )]
1380Lemb
ar
300 414.000 0 414.000 0 0
8, 01.
03.
24,Pelaksanaan Ulangan Tengah Semester 3.375.000 2.025.000 0 1.350.000 0
9, 5.2.2.06.0
02.
01.03.2
4.
Belanja Penggandaan (Naskah PTS) [Tr1: (225 Orang
X 10 Set X 3 ),Tr3: (225 Orang X 10 Set X 2 )]
11250Lemb
ar
300 3.375.000 2.025.000 0 1.350.000 0
10, 01.
03.
25,Pelaksanaan Ulangan Akhir Semester 1.094.400 0 0 0 1.094.400
9. PROGRAM SUPERVISI
Pengetian Supervisi
Supervisi akademik merupakan serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan
kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
kompetensi
paedagogik dan profesional, yang muaranya kepada peningkatan mutu lulusan peserta didik
(Glickman:2007). Sedangkan Daresh (2001) menyebutkan bahwa supervisi akademik
merupakan upaya membantu guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan
pengajaran. Kegiatan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah yang ditujukan
kepada guru dengan tujuan memberikan bantuan profesional, selain itu supervisi akademik
juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi profesional maupun kompetensi paedagogik
yang akan berdampak pada peningkatan kinerja guru-guru di sekolah.
Pembagian supervisi
1. Supervisi akademik ( dilakukan untuk para guru)
2. Supervisi Manajerial (dilakukan untuk tendik)
10. Tujuan.
Penyusunan Program Supervisi bertujuan untuk:
1. Acuan bagi pelaksanaan kegiatan supervisi di lingkungan sekolah
2. Meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pendidik.
3. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang bermuara pada
peningkatan kualitas kompetensi lulusan.
Di samping tujuan tersebut di atas, juga ada 3 tujuan utama kegiatan supervisi pembelajaran menurut
Sergiovanni (dalam Depdiknas, 2007: 10), yaitu:
1. Supervisi akademik dilakukan untuk membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalnya
dalam memahami kehidupan kelas, mengembangkan keterampilan mengajarnya dan menggunakan
kemampuannya melalui teknik-teknik tertentu.
2. Supervisi akademik dilakukan untuk memonitor kegiatan proses belajar mengajar di sekolah.
Kegiatan memonitor ini bisa dilakukan melalui kunjungan kepala sekolah ke kelas-kelas di saat guru
sedang mengajar, percakapan pribadi dengan guru, teman sejawatnya, maupun dengan sebagian
peserta didik.
3. Supervisi akademik dilakukan untuk mendorong guru menerapkan kemampuannya dalam
melaksanakan tugas-tugas mengajar, mendorong guru mengembangkan kemampuannya sendiri, serta
mendorong guru agar ia memiliki perhatian yang sungguh-sungguh terhadap tugas dan tanggung
jawabnya.
11. Landasan Hukum.
Landasan hukum yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan supervisi pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
1. Undang – Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional;
2. Undang – Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, sebagaimana telah diubah dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013, dan perubahan kedua dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru dan PP no 19 tahun 2017 tentang perubahan terhadap PP 74 tahun 2008;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
6. Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru TIK dan Guru Ketrampilan
Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum 2013
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
11. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
dan Satuan Pendidikan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar dan Menengah.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah, sebagaimana telah diubah dalam Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2018.
16. Permendikbud No. 6 tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah
17. Permendikbud No. 15 Tahun 2018 tentang Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah
12. Prinsip-prinsip supervisi akademik
1. Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah.
2. Sistematis, artinya dikembangkan sesuai perencanaan program supervisi dan tujuan pembelajaran.
3. Objektif, artinya masukan data/informasi sesuai aspek-aspek instrumen.
4. Realistis, artinya berdasarkan kenyataan sebenarnya.
5. Antisipatif, artinya mampu menghadapi masalah-masalah yang mungkin akan terjadi.
6. Konstruktif, artinya mengembangkan kreativitas dan inovasi guru dalam mengembangkan proses
pembelajaran.
7. Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara supervisor dan guru dalam mengembangkan
pembelajaran.
8. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih, dan asuh dalam mengembangkan
pembelajaran.
9. Demokratis, artinya supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi akademik.
10. Aktif, artinya guru dan supervisor harus aktif berpartisipasi.
11. Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis terbuka, jujur, ajeg, sabar,
antusias, dan penuh humor.
12. Berkesinambungan (supervisi akademik dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh Kepala sekolah).
13. Terpadu, artinya menyatu dengan program pendidikan.
14. Komprehensif, artinya memenuhi ketiga tujuan supervisi akademik di atas (Dodd, 1972).
13. Sistiematika Program Supervisi
1. Pendahuluan
2. Latar belakang
3. Tujuan
4. Manfaat
5. Analisis pelaksanaan supervisi tahun lalu
6. Tim Supervisi
7. Jadwal pelaksanaan
8. Tim Supervisi
9. Rencana tindak tanjut dan evaluasi
10.Penutup
15. Sistematika RKS : RKJM
Cover
Bab I. Pendahuluan
Bab II. Visi Misi Sekolah
Bab III. Analisis Lingkungan dan Analisis program sekolah
Bab IV. Program kerja 4 tahun
Bab V. Monitaoring dan Evaluasi
Bab VI. Penutup
Lapmiran :
1. Profil Sekolah
2. Tim Penyusun RKS/ TPMPS
3. Lembar Validasi dan pengesahan