Pembahasan ptk mapenl pkn pada pokok bahsn pemerintahan desa dng metode karyawisata
1.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan kecuali dengan upaya penguasaan dan peningkatan mutu ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain manfaat bagi kehidupan manusia disatu sisi, perubahan tersebut juga telah membawa manusia ke dalam era perasingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan dalam persaingan global, maka sebagai bangsa kita perlu mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien dalam proses pembangunan kalau tidak ingin bangsa ini kalah berasing dalam menjalani era globalisasi tersebut.
3. Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Hal ini berarti bahwa setiap manusia Indonesia diharapkan supaya selalu berkembang sepanjang hidup, dan di lain pihak masyarakat dan pemerintah diharapkan agar dapat menciptakan situasi yang menantang untuk belajar. Prinsip ini berarti masa sekolah bukanlah satu-satunya masa bagi setiap oirang untuk belajar, melainkan hanya sebagian waktu belajar yang akan berlangsung seumur hidup.
4. Sebagaimana menurut Ihsan (2003:40) yang menyatakan bahwasannya konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu proses yang terus menerus (kontinu) dari bayi sampai meninggal dunia. Dan konsep ini sesuai dengan konsep Islam seperti yang tercantum dalam hadits Nabi Muhammad SAW, yang menganjurkan belajar mulai dari buaian sampai ke liang kubur.
5. Sekolah sebagai suatu lembaga formal yang berperan penting dalam usahanya meningkatkan potensi diri manusia. Dimana kegiatan utama dalam proses pendidikan di lembaga ini adalah kegiatan proses belajar mengajar, yang di dalamnya terjadi interaksi antara berbagai komponen pengajaran, yang melibatkan metode, media, sarana dan prasarana serta penataan lingkungan tempat belajar. Dalam hal ini gurulah yang memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar.
6. Dalam proses belajar mengajar, pada asasnya fungsi atau peranan penting guru ialah sebagai “director of learning” (direktur belajar). Artinya guru diharapkan untuk pandai-pandai mengarahkan kegiatan belajar siswa agar mencapai keberhasilan belajar sebagaimana telah ditetapkan dalam sasaran kegiatan PBM (Syah 2008:250). Berdasarkan pernyataan tersebut guru harus berusaha untuk menjalankan tugas dan fungsinya secara maksimal, terlebih dalam meningkatkan peran serta siswa dalam belajar. Karena selama ini peran serta siswa dalam belajar masih kurang. Aktivitas guru lebih dominan daripada siswa disamping masih menggunakan model konvensional yang monoton, akibatnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan rendah, salah satunya dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn).
7. Mata Pelajaran PKn yang dikenal dengan pelajaran yang memuat banyak materi menghafal, ternyata membutuhkan metode pembelajaran yang lebih menarik, karena berdasarkan hasil dari studi di lapangan diperoleh gambaran, bahwasannya pembelajaran PKn di kelas IV SDN ............. I masih berjalan monoton, sehingga mata pelajaran PKn tidak dianggap sebagai mata pelajaran pembinaan warga Negara yang menekankan kepada kesadaran akan hak dan kewajiban. Akan tetapi lebih cenderung menjadi mata pelajaran yang jenuh dan membosankan.
8. Kemampuan mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa adalah salah satu Kompetensi Dasar (KD) yang harus dicapai serta dikuasai oleh siswa sekolah dasar kelas empat. Dan pembelajaran mengenai pemerintahan desa telah penulis lakukan secara klasikal. Akan tetapi hasil dari pembelajaran tersebut ternyata di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hasil refleksi penulis, diperoleh data bahwa selama proses pembelajaran siswa banyak yang mengeluh mereka merasa kejenuhan dalam belajar sehingga minat mereka terhadap pembelajaran PKn kurang dan hasil belajarpun tidak tercapai secara maksimal.
9. Uraian diatas merupakan gambaran kegagalan. Kegagalan tersebut merupakan masalah yang harus segera diatasi. Mengingat dalam hal ini materi tentang pemerintahan desa akan bermanfaat bagi siswa sebagai bekal di kemudian hari untuk menjadi warga masyarakat yang patuh terhadap tata peraturan yang belaku.
10. Untuk mengatasi masalah tersebut alternatif pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu dengan melakukan tindakan berupa pola pembelajaran yang variatif, dengan menggunakan metode pembelajaran karyawisata (Field-trip).
11. Metode karyawisata (Field-trip) adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari/menyelidiki sesuatu (Djamarah dan Zain, 2002:105) . Artinya siswa belajar dengan cara berkunjung ke luar kelas dalam rangka belajar.
12. Metode karyawisata mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran, membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan di masyarakat, dapat lebih merangsang kreativitas siswa serta informasi sebagai bahan pembelajaran lebih luas dan actual (Djamariah dan Zain, 2002:106).
13. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemecahan masalah berada pada inti sasaran metode karyawisata, oleh seb ab itu, metode karyawisata diyakini dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam PKn, khususnya pada pokok bahasan pemerintahan desa.
14. Sekolah yang akan dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah SD Negeri ............. I Kelas IV. Adapun pengambilan lokasi ini mengingat di loikasi inilah fenomena permasalahan di temukan, yaitu rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran PKn. Adapun materi yang akan dijadikan bahan penelitian adalah tentang pemerintahan desa. Pengambilan materi tersebut dikarenakan materi tentang pemerintahan desa berhubungan erat dengan kedudukan siswa sebagai anggota masyarakat.
15. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mencoba mengadakan penelitian dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn PADA POKOK BAHASAN PEMERINTAHAN DESA MELALUI METODE KARYAWISATA” (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas IV SDN ............. I)
31. Meningkatkan keterampilan dan wawasan mengenai pengelolaan dan proses pembelajaran yang bermakna bagi siswa melalui metode pembelajaran yang bervariatif. Serta dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, terkait dengan perbaikan proses dan hasil belajar siswa dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya.
33. Menambah motivasi belajar dalam memahami sistem pemerintahan desa, melatih keberanian dan keterampilan siswa dalam mengungkapkan pendapat, ide, pertanyaan dan saran. Serta meningkatkan kompetisi yang sehat di dalam kelas menuju tercapainya ketuntasan belajar secara individual dan klasikal.
35. Meningkatkan kualitas dan layanan sekolah terhadap pendidikan serta dapat dijadikan sebagai strategi dalam mencapai mutu peserta didik sesuai dengan harapan yang tertuang dalam visi dan misi sekolah.
38. Jenis data dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yaitu data non angka yang diperoleh dari berbagai buku, artikel dan sumber lainnya yang dijadikan literature, sedangkan data kuantitatif yaitu data yang berupa angka yang diperoleh dari nilai hasil tes formatif dan post test.
46. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri ............. I kecamatan .............-............. yang berjumlah 24 orang, terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.
57. Sebelum melakukan penleitian, terlebih dahulu penelitian melakukan studi pendahuluan, hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar siswa pada PKN khususnya dalam pokok bahasan pemeritahan desa. Dari hasil studi pendahuluan diketahui bahwa pembelajaran PKN di kelas masih berjalan monoton, metode yang digunakan bersifat konvensional, sehingga tingkat pencapaian hasil belajar siswa rendah. Oleh karena itu, perlu adanya penerapan belajar yang baru yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
59. Penelitian menyusun rencana tindakan pembelajaran yang akan dibagi kedalam dua siklus, yaitu siklus 1 dan siklus II.
60. Pada siklus I akan membahas lemabaga-lembaga dalam pemerintahan desa, pada silus II akan membahas materi tentang struktur organisasi pemerintahan desa.
61. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran PKN, terdiri dari RPP siklus I tentang lembaga-lembaga dalam pemerintahan desa, dan siklus II RPP tentang struktur organisasi pemerintahan desa.
67. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, dilaksanakan observasi oleh observer terhadap aktivitas siswa dan guru dengan format yang telah ditetapkan.
76. Setelah selesai melaksanakan pembelajaran pada setiap siklus, dilakukan refleksi, dengan cara mengidentifikasi kembali kekurangan dan kelebihan yang telah dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung pada tiap siklus, serta menganalisis data hasil evaluasi dan mencari solusi serta menyusun perbaikan untuk tindakan selanjutnya, berdasarkan hasil analisis kegiatan refleksi. Jika pelaksanaan tindakan tercapai maka pembelajaran selesai dan akan dilanjutkan ke siklus berikutnya, tetapi jika belum tercapai maka kembali ke siklus rencana pembelajaran sebelumnya dengan cara mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperbaiki dengan melihat hasil evaluasi, analisis dan refleksi sampai pelaksanaan tindakan tercapai, setelah tercapai dilanjutkan ke perencanaan siklus berikutnya.
78. Untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti melakukan tinjauan kepustakaan yang bertujuan untuk mempelajari buku-buku yang relevan dengan masalah penelitian. Sedangkan untuk memperoleh data empirik peneliti langsung ke lokasi penelitian dengan teknik sebagai beriut :
80. Observasi dilakukan sebelum dan selama melakukan proses pembelajaran. Observasi selama proses pembelajaran dilakukan untuk mengetahui kondisi objektif siswa selama pembelajaran melalui metode karyawisata. Hal-hal yang akan diobservasi meliputi aktivitas siswa dan aktivitas guru. Observasi terhadap gutu dan siswa oleh rekan mengajar peneliti. Selanjutnya hasil observasi akan dianalisis untuk mengetahui hasil pemebalajarajn PKN melalui metode karya wisata, adapun indicator pengamatan siswa, yaitu meliputi :
81. Konsentrasi siswa mengikuti kegiatan proses pembelajaran, yaitu mengikuti seluruh tahapan pembelajaran dengan metode karyawisata, mulai dari persiapan, pelaksanaan dilapangan sampai dengan tahap pelaporan hasil.
88. Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar setelah pembelajaran selesai, yaitu dengan melalui tes. Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto : 2002 : 127).
104. Analisis ini digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dan guru selama pembelajaran PKn melalui metode karyawisata pada tiap siklus, selama pembelajaran berlangsung, dilakukan observasi oleh observer terhadap aktivitas guru dan siswa. Dari hasil observasi siswa secarta individu kemudian dihitung dengan menjumlahkan aktivitas yang muncul, dan untuk setiap aktivitas tersebut dilihat rata-ratanya, dengan rumus sebagai berikut :
107. Analisis pencapaian hasil belajar digunakan untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa pada tiap siklus pembelajaran melalui metode karyawisata, yang terdiri dari tes tiap siklus selama pembelajaran dan post test setelah pembelajaran selesai. Tes tiap siklus dan post test dianlisis dengan menggunakan kriteria belajar tuntas dan daya serap siswa, yaitu :
111. Suatu kelas disebut telah tuntas belajar apabila dikelas tersebut terdapat ≥85% siswa yang telah mencapai skor ≥ 65%. Untuk menentukan skor yang diperoleh, digunakan rumus :
113. Jika ketuntasan belajar belum tercapai, maka proses belajar mengajar belum bisa dilanjutkan pada sub pokok bahasan selanjutnya. Guru merancanakan perbaikan pembelajaran selanjutnya dengan memilih strategi yang tepat sampai ketuntasan dalam belajar terpenuhi.
115. Daya serap kelas digunakan untuk mengetahui apakah materi pelajaran dilanjutkan atau tidak. Jika daya serap belajar klasikal siswa ≥ 65%, maka materi pelajaran bisa dilanjutkan, untuk menghitung daya serap siswa, digunakan rumus :
116. DSK = ε skor seluruh siswa tuntas belajarjumlah skor maksimal ideal seluruh siswa ×100%
118. Skala sikap digunakan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran PKn melalui metode karyawisata. Skala sikap yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala likerts yaitu suatu skala yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidak setujuan terhadap subjek, objek atau kejadian tertentu (www.geogle.com). Data skala sikap yang telah terkumpul ditabulasikan kemudian dipresentasikan menjadi dua komponen sikap, yaitu sikap siswa terhadap pembelajaran PKn, dan sikap siswa terhadap pembelajaran PKn melalui metode karyawisata.DAFTAR PUSTAKA<br />Aqib, Zainal. 2004: Karya Tulis Ilmiah Bagi Perkembangan Profesi Guru. Bandung: Yrama Widya.<br />Djamarah. S dan Zain A. 2002: Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rireka Cipta.<br />Hasibuan, J.J. 1988: Proses Belajar Mengajr. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.<br />Ihsan, Fuad. 2003: Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: PT. Bineka Cipta<br />Prabowo, Agung dkk. 2006: Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD dan MI Kelas IV. Bandung: PT. Sarana Panca Karya Nusantara.<br />Sudjana, Nana. 1981: Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.<br />Syah, Muhibbin. 2008: Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.<br />Wardhani, IGAK dkk. 2007: Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.<br />Winarto, Eko. 2007. Standar Kelulusan PKn SD/MI (online) tersedia http//:www.ekowinarto.wordpress.com.2009.<br />