Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Lahan kritis adalah lahan yang mengalami kerusakan fisik, kimia, dan biologi yang membahayakan fungsi hidrologis dan pertanian. Upaya penanggulangannya meliputi reboisasi, terasering, pengembangan keanekaragaman hayati, dan pengembalian fungsi daerah aliran sungai.
2. Lahan Kritis
Apa itu lahan kritis ?
Lahan kritis adalah
lahan yang telah mengalami
atau dalam proses kerusakan
fisik, kimia, dan biologi yang
pada akhirnya membahayakan
fungsi hidrologis, orologis,
produksi pertanian, pemukiman
dan kehidupan sosial ekonomi
Rika Yuliana
3. Penyebab
Kondisi lahan di wilayah yang
sering dilanda kekeringan
cenderung kritis karena tanah y
ang berada di wilayah tersebut
kekurangan kadar air, sehingga
tumbuhan sulit untuk hidup dan
beradaptasi. Daerah yang
sering tergenang air biasanya
dataran rendah
Faktor Alam Non Alam
Kondisi
lahan yang terjadi
karena ulah tangan
manusia dan juga
kesalahan pada saat
pengelolaannya.
Rika Yuliana
5. Non Alam
Alih Fungsi Lahan
Salah Pengelolaan
Zat Kimia
Sampah Organik
Rika Yuliana
6. Ciri – ciri lahan kritis
Kandungan Humus Rendah
Tanah humus merupakan jenis
tanah yang subur karena ia
mengandung bahan organik
misalnya daun-daun yang telah
membusuk. Pada lahan yang
memiliki tanah humus, makan
tanaman yang tumbuh di lahan
tersebut akan lebih subur.
Rika Yuliana
7. Lahan ini memiliki tanah
yang tidak subur karena
rendahnya kandungan
mineral yang diperlukan
untuk pertumbuhan
tanaman.
Tidak Subur
Rika Yuliana
8. Daya Dukung Tanah rendah
Daya dukung tanah
adalah kemampuan
tanah untuk menahan
beban kontruksi. Daya
dukung tanah dianalisis
agar pondasi tidak
mengalami keruntuhan
geser dan penurunan
berlebih
Rika Yuliana
11. Upaya Penanggulangan Lahan Kritis
Reboisasi 1 Terasering
2
DAS 3
Pengembangan
keanekaragaman
hayati
Riska Syaza
12. Teraring sangat cocok dilakukan di daerah kawasan
dataran tinggi dengan topografi yang memiliki
sudut kemiringan tanah. Membuat sengkedan
atau terasering itu seperti membangun tangga-
tangga di tanah-tanah yang miring tersebut.
Hal ini perlu dilakukan agar laju air bisa mengalir
dengan baik. Jika air mengalir dengan baik, unsur
hara pada tanah kembali membaik. Bila kondisi
tanah menjadi baik, tanah tidak akan terlalu
berisiko mengalami longsor.
Terasering
Riska Syaza
13. Reboisasi
Proses penghijauan atau disebut juga
reboisasi sangat berguna dalam mengatasi
masalah lahan kritis ini. Beberapa jenis
tanaman dapat dipilih agar reboisasi ini
menjadi tepat sasaran.
Tanaman yang memiliki akar tunjang
yang kuat dan dalam, memiliki sedikit air saat
proses tumbuhnya, dan tidak perlu banyak
membutuhkan unsur hara, serta ia termasuk
jenis tanaman endemik yang sangat cocok
ditanam di daerah lahan kritis. Hal ini
membantu menyeimbangkan kembali fungsi
lahan kritis yang rusak.
Riska Syaza
14. Pengembangan Keanekaragaman Hayati
Menanami satu lahan dengan berbagai jenis
tanaman yang berbeda adalah salah satu
cara menanggulangi lahan menjadi kritis.
Menanam aneka ragam tanaman dalam
satu lahan secara berdampingan disebut
juga sebagai teknik tumpang sari. Hal ini
bisa membantu dalam menjaga kandungan
unsur hara yang terdapat dalam tanah.
Sebab, setiap tanaman memiliki kebutuhan
air dan unsur hara yang berbeda-beda.
“Tumpang sari Kemiri sunan untuk
penenggulangan lahan kritis”
Riska Syaza
15. Mengembalikan Fungsi Daerah Aliran
Sungai (DAS)
Mengembalikan fungsi daerah aliran
sungai (DAS) merupakan salah satu
agar tanah bisa memiliki area resapan
air lebih baik. Oleh karena itu, perlulah
membuat ekosistem sungai secara
baik seperti mengatur suplai air,
menanggulangi banjir, dan
menanggulangi kekeringan. Hal ini
sangat perlu dilakukan agar
masyarakat bisa memanfaatkan aliran
sungai secara ekonomis.
Riska Syaza