SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 38
Anis Susilo 4411411056
Resti Ariani 4411411009
Sri Handayani 4411411047
Biologi 2011
Universitas Negeri Semarang
Struktur Jaringan Hewan
Jaringan Epitel
 Jaringan yang membatasi tubuh dan lingkungannya,
baik di sebelah luar maupun dalam.
 Berasal dari spesialisasi lapisan ectoderm
 Jaringan epitel yang melapisi luar tubuh disebut
epidermis. Yang membatasi rongga dalam disebut
endodermis, sedangkan yang membatasi rongga
disebut mesoderm.
 Epitel yang berbentuk membran dan berasal dari
mesoderm ada dua macam yaitu : Endothelium dan
Mesothelium.
“Ciri-ciri Jaringan Epitel”
Cellularity > terdiri dari sel yang
serupa & berhubungan.
•Polarity > mempunyai dua sisi yang berbeda
Attachment > melekat pada
membran basal.
•Avascularity > tidak ada pembuluh darah
•Regeneration > sel yang rusak di bagian
permukaan akan segera digantikan oleh sel
di bagian bawahnya.
Pelindung (Proteksi)
Alat Sekresi (Sekretori)
Alat Penerima Rangsang/ Impuls
Alat penyaring atau filtrasi
Alat absorpsi
Alat Lubrikasi
Alat Respirasi
Alat Ekskresi
Fungsi Jaringan Epitel
• Sel-sel epitel dalam keadaan hidup dapat
berubah bentuknya untuk mengikuti
perubahan permukaan yang ditutupinya.
Kalau permukaannya mengkerut, bentuk sel-
sel epitelnya menjadi lebih tinggi dan
sebaliknya kalau permukaannya meluas,
bentuk sel-sel akan lebih rendah.
Bentuk Sel Epitel
Epitelium Tissue
Squamous cuboideum Cilindricum
1. Sel gepeng/pipih
Bentuknya seperti sisik ikan maka disebut squamous cell.
Pada potongan tegak lurus permukaan epitel tampak bentuk
sel yang memanjang dengan bagian tengahnya yang berisi inti
lebih menebal. Apabila dilihat dari permukaan epitel, sel-
selnya tampak berbentuk poligonal.
2. Sel kuboid
mempunyai ukuran tebal dan panjang yang sama sehingga
tampak sebagai bujur sangkar. Dari permukaan epitel, bentuk
selnya tampak poligonal.
3. Sel silindris
mempunyai ukuran tinggi yang melebihi ukuran lebarnya. Dari
permukaan epitel, bentuk selnya poligonal. Biasanya inti yang
berbentuk oval agak ke basal.
• Berdasarkan susunan sel-sel yang membentuk epitel, dibedakan
:
1. Epitel gepeng selapis (Epithelium squamous simplex, simple
squamous epithelium)
2. Epitel kuboid selapis (Epithelium cuboideum simplex, simple
cuboidal epithelium)
3. Epitel silindris selapis (Epithelium cilindricum simplex, simple
columnar epithelium)
4. Epitel gepeng berlapis (Epithelium squmosum complex,
stratified squamos epithelium).
5. Epitel silindris berlapis (Epithelium cilindricum complex,
stratified columnar epithelium).
6. Epitel cuboid berlapis (Epithelium cuboideum complex ).
7. Epitel silindris bertingkat (Epithelium cilindricum
pseudocomplex, epitel silindris berlapis semu)
8. Epitel transisional (Transisional epithelium).
Epitel pipih selapis (Epithelium squamous
simplex, simple squamous epithelium).
• Ciri-ciri : Sitoplasma jernih, inti sel bulat
ditengah,.
• Epitel jenis ini terdapat, misalnya pada :
permukaan dalam membrane tympani, lamina
parietalis capsula bowman, Rete testis, Pars
descendens ansa henlei pada ginjal, mesotil yang
membatasi rongga serosa, endotel yang
membatasi permukaan sistem peredaran, duktus
alveolaris dan alveoli paru-paru dan pleura.
a. Pelapisan bagian dalam rongga dan saluran
(endothelium)
b. Tempat difusi , infiltrasi dan osmosis
Fungsi
Epitel kuboid selapis (Epithelium cuboideum
simplex, simple cuboidal epithelium).
• Susunan epitel ini terdiri atas selapis sel yang
berbentuk kuboid dengan inti yang bulat
ditengah, epitel ini dapat dijumpai pada
pleksus coroideus, diventriculus otak, folikel
glandula thyreoidia, epithelium germanitivum,
pada permukaan ovarium, epithelium
pigmentosum retinae dan duktus ekskretorius
beberapa kelenjar.
1.FOLIKEL TIROIDEA : bulat berisi massa koloid
2.MASA KOLOID
3.JAR IKAT INTERFOLIKULER
4.EPITEL KUBOID SIMPLEKS:
1
2
3
4
mengelilingi folikel,memiliki sebuah
nucleus berbentuk bulat, terletak di
pusat sel.
• Adapun fungsinya :
a. lapisan pelindung / proteksi
b. Tempat penyerapan zat (absorbsi)
c. Penghasil mucus / sekresi
Epitel silindris selapis (Epithelium cilindricum
simplex, simple columnar epithelium).
• Terdiri atas selapis sel-sel yang berbentuk silindris.
• Ditemukan pada permukaan selaput lendir tractus
digestivus dari lambung sampai anus, vesica fellea,
dan ductus excretorius beberapa kelenjar. Pada
beberapa tempat tempat kadang-kadang pada
permukaan selnya mengalami modifikasi yaitu
dengan adanya silia, misalnya dapat dijumpai pada
permukaan uterus dan bronchiolus.
• Epitel pada permukaan usus selain berfungsi sebagai
pelindung juga berfungsi sekresi karena diantaranya
terdapat sel-sel yang mampu menghasilkan lendir.
1.VILI INTETINALIS : Tunica mucosa membentuk tonjolan seperti jari
2.SEL GOBLET : modifikasi sel epitel kolumner, mengandung mucin yang dengan
teknik pewarnaan HE tampak jernih, tidak terwarnai
3.EPITEL KOLUMNER SIMPLEKS: sel yang melapisi vili intstinalis, berbentuk
silinder, selapis. Nukleus berbentuk bujur telur dengan aksis tegak lurus membrana
basalis
Sel goblet
• Adapun fungsinya:
a. Sebagai lapisan pelindung (proteksi)
b. Tempat penyerapan zat (absorbsi)
c. Tempat difusi
Epitel pipih berlapis (Epithelium squmosum
complex, stratified squamos epithelium).
• Lebih tebal dari epitel selapis, bentuk pipih.
• Terletak pada lapisan permukaan, sel yang terletak
dalam mengalami perubahan, sel yang terletak paling
basal berbentuk kuboid/silindris dan melekat pada
membaran basalis.
• Epitel ini cocok untuk fungsi proteksi, tetapi kurang
cocok untuk fungsi sekresi. Jika pada permukaan epitel
gepeng berlapis terdapat cairan, maka cairan tersebut
bukan berasal dari epitel melainkan berasal dari
kelenjar yang terdapat di bawah epitel.
Epitel jenis ini dibedakan menjadi 2 :
• Epitel pipih berlapis tanpa keratin
Epitel jenis ini terdapat pada permukaan basah,
misalnya pada cavum oris, oesophagus, cornea,
conjunctiva, vagina, dan urethra feminine.
• Epitel pipih berlapis berkeratin
Struktur jenis ini mirip dengan epitel pipih berlapis
tanpa keratin, tetapi terdapat perubahan pada sel-sel
permukaannya yang menjadi suatu lapisan yang mati
dan tidak jelas lagi batas-batas selnya. Lapisan
permukaan tersebut dinamakan lapisan keratin. Jenis
epitel ini dapat ditemukan pada epidermis kulit.
Squamus Non Kornifikasi
1.SEL-SEL SKUAMUS: terdapat pada stratum superficialis/permukaan
2.SEL-SEL POLIGONAL: terdapat pada statum intermedium
3.SEL-SEL KOLUMNER RENDAH: terdapat pada statum basale
4.MEMBRANA BASALIS
Squamus komplex Kornifikasi
Epitel silindris berlapis (Epithelium cilindricum
complex, stratified columnar epithelium).
• lapisan teratas epitel ini berbentuk silindris dan
bagian basal selnya tidak mencapai membran basalis.
Lapisan sel-sel di bawah sel silindris berbentuk lebih
pendek bahkan bagian yang terbawah berbentuk
kuboid.
• Dapat ditemukan pada peralihan oropharing ke
laring, fornix conjunctivae, urethra pars cavernosa
dan ductus excretorius beberapa kelenjar. Pada
beberapa tempat tertentu permukaan sel dari
lapisan teratas dilengkapi dengan silia, seperti pada
facies nasalis palatum molle, laring dan oesophagus
dari fetus.
Epitel columnar complex
Epitel cuboid berlapis (Epithelium cuboideum
complex ).
• Merupakan epitel berlapis yang terdiri atas
sel-sel permukaan yang berbentuk kuboid.
Jenis epitel ini tidak terlalu banyak di dalam
tubuh yaitu pada ductus excretorius glandula
parotis dan dinding anthrum folliculi ovarii.
• Fungsinya : lapisan pelindung dan penghasil
mucus
Epitel silindris bertingkat (Epithelium cilindricum
pseudocomplex, epitel silindris berlapis semu).
• Semua sel-sel yang menyusunnya mencapai membrane
basalis. Tinggi sel-sel penyusunnya tidak sama sehingga letak
inti-inti selnya nampak bertingkat atau berlapis. Sel-sel yang
berukuran pendek memiliki inti yang pendek dan berfungsi
sebagai penyokong.
• Mempunyai modifikasi dengan adanya silia pada permukaan
sel yang berukuran tinggi, sehingga epitel ini disebut sebagai
epitel silindris bertingkat bersilia.
• Ditemukan pada trachea, bronchus yang besar, dan ductus
deferens. Pada trachea sel-sel yang mencapai permukaan
terdapat dua jenis yaitu sel bersilia dan sel piala (Goblet cell)
sebagai sel kelenjar.
EPITEL
PSEUDOKOMPLEKS
KOLUMNER
Epitel transisional (Transisional
epithelium ).
• Epitel jenis ini cocok untuk melapisi
permukaan suatu organ berongga yang selalu
mengalami perubahan volume seperti
kandung kemih dan juga saluran kemih mulai
dari calyces renales sampai sebagian dari
urethra.
• Fungsinya menahan regangan dan tekanan
Epitel Transisional
1.stratum superficiale terdiri dari sel besar yg permukaan bebasnya
cembung(sel payung)
2.stratum intermedium menempati bagian tengah terdiri atas sel
berbentuk seperti buah "peer".
3.stratum basale bersandar pada membrana basalis, terdiri atas sel
berbentuk kuboid/kolumner
Modifikasi Permukaan Sel Epitel
• Pengkhususan struktur pada sisi sel
merupakan modifikasi permukaan sehingga
memenuhi fungsi hubungan dalam berbagai
bentuk.
• Bentuk khusus tersebut untuk kemantapan
dalam kedudukannya, untuk mengisi celah
antar sel pada tempat tertentu, dan untuk
merambatkan listrik.
Modifikasi Permukaan
Sel Epitel
Desmosome
(macula adhaerens)
Terminal bar
(junctional
complex)
Gap junction
• tempat perlekatan
mekanik antar dua sel yang
berdekatan
• Bentuk oval
• berbentuk sebagai : zonula
occludens, zonula
adhaerens, dan
serangkaian desmosome.
• Connexon
• menghubungkan sel-sel
secara metabolisme
‫شكركثير‬

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESdewisetiyana52
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)Dokter Tekno
 
Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Ade Irma Suryani
 
PPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahPPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahMey Sari
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1indri yetti
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumenEva Utami
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaTidar University
 
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darahSofyan Dwi Nugroho
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...UNESA
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESdewisetiyana52
 

Was ist angesagt? (20)

Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
 
Jaringan Ikat
Jaringan IkatJaringan Ikat
Jaringan Ikat
 
Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi
 
Histologi
HistologiHistologi
Histologi
 
Ppt. sel
Ppt. selPpt. sel
Ppt. sel
 
PPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahPPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darah
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
 
Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhana
 
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
Leukosit
LeukositLeukosit
Leukosit
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 
Metabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino
Metabolisme asam amino
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
 
Komunikasi sel
Komunikasi selKomunikasi sel
Komunikasi sel
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (20)

Biologi - Jaringan Epitel
Biologi - Jaringan EpitelBiologi - Jaringan Epitel
Biologi - Jaringan Epitel
 
Power point biologi
Power point biologiPower point biologi
Power point biologi
 
Jaringan epitel
Jaringan epitelJaringan epitel
Jaringan epitel
 
jaringan epitelium
jaringan epiteliumjaringan epitelium
jaringan epitelium
 
Jaringan ikat
Jaringan ikatJaringan ikat
Jaringan ikat
 
Jaringan Epitel
Jaringan EpitelJaringan Epitel
Jaringan Epitel
 
Presentation jaringan epitel & jaringan ikat
Presentation jaringan epitel & jaringan ikatPresentation jaringan epitel & jaringan ikat
Presentation jaringan epitel & jaringan ikat
 
Jaringan Ikat
Jaringan Ikat Jaringan Ikat
Jaringan Ikat
 
Cara Menghapus Windows Old
Cara Menghapus Windows OldCara Menghapus Windows Old
Cara Menghapus Windows Old
 
Jaringan hewan vertebrata (jaringan epitel)
Jaringan hewan vertebrata (jaringan epitel)Jaringan hewan vertebrata (jaringan epitel)
Jaringan hewan vertebrata (jaringan epitel)
 
Anfiswan k2-1 - jaringan epitel
Anfiswan   k2-1 - jaringan epitelAnfiswan   k2-1 - jaringan epitel
Anfiswan k2-1 - jaringan epitel
 
Jaringan hewan
Jaringan hewanJaringan hewan
Jaringan hewan
 
Biologi - epitelium berlapis banyak
Biologi - epitelium berlapis banyak Biologi - epitelium berlapis banyak
Biologi - epitelium berlapis banyak
 
Rpp reproduksi - copy (1)
Rpp reproduksi - copy (1)Rpp reproduksi - copy (1)
Rpp reproduksi - copy (1)
 
Jaringan epitel kelompok 1 ppg
Jaringan epitel kelompok 1 ppgJaringan epitel kelompok 1 ppg
Jaringan epitel kelompok 1 ppg
 
Sistitis
SistitisSistitis
Sistitis
 
Sistem traktus urinarius
Sistem traktus urinariusSistem traktus urinarius
Sistem traktus urinarius
 
Sistem sirkulasi
Sistem sirkulasiSistem sirkulasi
Sistem sirkulasi
 
Presentasi Biologi xi bab 2
Presentasi Biologi xi bab 2Presentasi Biologi xi bab 2
Presentasi Biologi xi bab 2
 
3. struktur jaringan daging Ikan
3. struktur jaringan daging Ikan3. struktur jaringan daging Ikan
3. struktur jaringan daging Ikan
 

Ähnlich wie Jaringan Epitel

PPT STRUKTUR JARINGAN HEWAN - JARINGAN EPHITEL
PPT STRUKTUR JARINGAN HEWAN - JARINGAN EPHITEL PPT STRUKTUR JARINGAN HEWAN - JARINGAN EPHITEL
PPT STRUKTUR JARINGAN HEWAN - JARINGAN EPHITEL Rini Ayu Agustin
 
Lecture Notes : SGBM 1-10
Lecture Notes : SGBM 1-10 Lecture Notes : SGBM 1-10
Lecture Notes : SGBM 1-10 Catatan Medis
 
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan_ www.kampusimpian.com.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan_ www.kampusimpian.com.pptxBab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan_ www.kampusimpian.com.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan_ www.kampusimpian.com.pptx339cYogaadityarakhma
 
Struktur dan fungsi jaringan hewan
Struktur dan fungsi jaringan hewanStruktur dan fungsi jaringan hewan
Struktur dan fungsi jaringan hewanLia Fujianti
 
Jaringan epitel dan jaringan ikat
Jaringan epitel dan jaringan ikatJaringan epitel dan jaringan ikat
Jaringan epitel dan jaringan ikatGoogle AdSense
 
strukturdanfungsijaringan-170622231138.pdf
strukturdanfungsijaringan-170622231138.pdfstrukturdanfungsijaringan-170622231138.pdf
strukturdanfungsijaringan-170622231138.pdfIraUna3
 
Bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Kinanti Jati Kinasih
 
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN DAN MANUSIA
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN DAN MANUSIASTRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN DAN MANUSIA
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN DAN MANUSIAtyasad
 
1. JARINGAN HEWAN (JARINGAN EPITEL).pptx
1. JARINGAN HEWAN (JARINGAN EPITEL).pptx1. JARINGAN HEWAN (JARINGAN EPITEL).pptx
1. JARINGAN HEWAN (JARINGAN EPITEL).pptxDiwantaraQowim
 
Bab_2_Jaringan_Epitel-Bab_2_Jaringan_Epitel.pdf
Bab_2_Jaringan_Epitel-Bab_2_Jaringan_Epitel.pdfBab_2_Jaringan_Epitel-Bab_2_Jaringan_Epitel.pdf
Bab_2_Jaringan_Epitel-Bab_2_Jaringan_Epitel.pdfAgathaHaselvin
 
Jaringan hewan 0ok
Jaringan hewan 0okJaringan hewan 0ok
Jaringan hewan 0okLuffy Asha
 

Ähnlich wie Jaringan Epitel (20)

Jaringan Epitelium
Jaringan EpiteliumJaringan Epitelium
Jaringan Epitelium
 
Jaringan epitel
Jaringan epitelJaringan epitel
Jaringan epitel
 
Epitelium
EpiteliumEpitelium
Epitelium
 
KELOMPOK 4 PPKn
KELOMPOK 4 PPKnKELOMPOK 4 PPKn
KELOMPOK 4 PPKn
 
Jaringan Epitel
Jaringan EpitelJaringan Epitel
Jaringan Epitel
 
PPT STRUKTUR JARINGAN HEWAN - JARINGAN EPHITEL
PPT STRUKTUR JARINGAN HEWAN - JARINGAN EPHITEL PPT STRUKTUR JARINGAN HEWAN - JARINGAN EPHITEL
PPT STRUKTUR JARINGAN HEWAN - JARINGAN EPHITEL
 
Jaringan Epitel
Jaringan EpitelJaringan Epitel
Jaringan Epitel
 
Jaringan epitel
Jaringan epitelJaringan epitel
Jaringan epitel
 
Jaringan Epitelium
Jaringan EpiteliumJaringan Epitelium
Jaringan Epitelium
 
Lecture Notes : SGBM 1-10
Lecture Notes : SGBM 1-10 Lecture Notes : SGBM 1-10
Lecture Notes : SGBM 1-10
 
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan_ www.kampusimpian.com.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan_ www.kampusimpian.com.pptxBab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan_ www.kampusimpian.com.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan_ www.kampusimpian.com.pptx
 
Struktur dan fungsi jaringan hewan
Struktur dan fungsi jaringan hewanStruktur dan fungsi jaringan hewan
Struktur dan fungsi jaringan hewan
 
Jaringan Epitel
Jaringan EpitelJaringan Epitel
Jaringan Epitel
 
Jaringan epitel dan jaringan ikat
Jaringan epitel dan jaringan ikatJaringan epitel dan jaringan ikat
Jaringan epitel dan jaringan ikat
 
strukturdanfungsijaringan-170622231138.pdf
strukturdanfungsijaringan-170622231138.pdfstrukturdanfungsijaringan-170622231138.pdf
strukturdanfungsijaringan-170622231138.pdf
 
Bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
 
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN DAN MANUSIA
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN DAN MANUSIASTRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN DAN MANUSIA
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN DAN MANUSIA
 
1. JARINGAN HEWAN (JARINGAN EPITEL).pptx
1. JARINGAN HEWAN (JARINGAN EPITEL).pptx1. JARINGAN HEWAN (JARINGAN EPITEL).pptx
1. JARINGAN HEWAN (JARINGAN EPITEL).pptx
 
Bab_2_Jaringan_Epitel-Bab_2_Jaringan_Epitel.pdf
Bab_2_Jaringan_Epitel-Bab_2_Jaringan_Epitel.pdfBab_2_Jaringan_Epitel-Bab_2_Jaringan_Epitel.pdf
Bab_2_Jaringan_Epitel-Bab_2_Jaringan_Epitel.pdf
 
Jaringan hewan 0ok
Jaringan hewan 0okJaringan hewan 0ok
Jaringan hewan 0ok
 

Mehr von Nur Aini

BIOUnnes_Specktrofotometer
BIOUnnes_SpecktrofotometerBIOUnnes_Specktrofotometer
BIOUnnes_SpecktrofotometerNur Aini
 
BIOUnnes_Shaker
BIOUnnes_ShakerBIOUnnes_Shaker
BIOUnnes_ShakerNur Aini
 
BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)
BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)
BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)Nur Aini
 
BIOUnnes_pH meter
BIOUnnes_pH meterBIOUnnes_pH meter
BIOUnnes_pH meterNur Aini
 
BIOUnnes_PCR
BIOUnnes_PCRBIOUnnes_PCR
BIOUnnes_PCRNur Aini
 
BIOUnnes_Mikroskop trinokuler
BIOUnnes_Mikroskop trinokulerBIOUnnes_Mikroskop trinokuler
BIOUnnes_Mikroskop trinokulerNur Aini
 
BIOUnnes_Microplate reader
BIOUnnes_Microplate readerBIOUnnes_Microplate reader
BIOUnnes_Microplate readerNur Aini
 
BIOUnnes_Furnace
BIOUnnes_FurnaceBIOUnnes_Furnace
BIOUnnes_FurnaceNur Aini
 
BIOUnnes_Elektroforesis
BIOUnnes_ElektroforesisBIOUnnes_Elektroforesis
BIOUnnes_ElektroforesisNur Aini
 
BIOUnnes_Cell Counter
BIOUnnes_Cell CounterBIOUnnes_Cell Counter
BIOUnnes_Cell CounterNur Aini
 
BIOUnnes_Autoklaf
BIOUnnes_AutoklafBIOUnnes_Autoklaf
BIOUnnes_AutoklafNur Aini
 
BIOUnnes_Organogenesis
BIOUnnes_OrganogenesisBIOUnnes_Organogenesis
BIOUnnes_OrganogenesisNur Aini
 
BIOUnnes_Organogenesis Hepar
BIOUnnes_Organogenesis HeparBIOUnnes_Organogenesis Hepar
BIOUnnes_Organogenesis HeparNur Aini
 
BIOUnnes_Oogenesis
BIOUnnes_OogenesisBIOUnnes_Oogenesis
BIOUnnes_OogenesisNur Aini
 
BIOUnnes_Oogenesis 2
BIOUnnes_Oogenesis 2BIOUnnes_Oogenesis 2
BIOUnnes_Oogenesis 2Nur Aini
 
BIOUnnes_Gastrula & Neurula
BIOUnnes_Gastrula & NeurulaBIOUnnes_Gastrula & Neurula
BIOUnnes_Gastrula & NeurulaNur Aini
 
BIOUnnes_Fertilisasi
BIOUnnes_FertilisasiBIOUnnes_Fertilisasi
BIOUnnes_FertilisasiNur Aini
 
BIOUnnes_Blastulasi
BIOUnnes_BlastulasiBIOUnnes_Blastulasi
BIOUnnes_BlastulasiNur Aini
 
Jaringan Ikat Penyokong
Jaringan Ikat Penyokong Jaringan Ikat Penyokong
Jaringan Ikat Penyokong Nur Aini
 

Mehr von Nur Aini (20)

BIOUnnes_Specktrofotometer
BIOUnnes_SpecktrofotometerBIOUnnes_Specktrofotometer
BIOUnnes_Specktrofotometer
 
BIOUnnes_Shaker
BIOUnnes_ShakerBIOUnnes_Shaker
BIOUnnes_Shaker
 
BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)
BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)
BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)
 
BIOUnnes_pH meter
BIOUnnes_pH meterBIOUnnes_pH meter
BIOUnnes_pH meter
 
BIOUnnes_PCR
BIOUnnes_PCRBIOUnnes_PCR
BIOUnnes_PCR
 
BIOUnnes_Mikroskop trinokuler
BIOUnnes_Mikroskop trinokulerBIOUnnes_Mikroskop trinokuler
BIOUnnes_Mikroskop trinokuler
 
BIOUnnes_Microplate reader
BIOUnnes_Microplate readerBIOUnnes_Microplate reader
BIOUnnes_Microplate reader
 
BIOUnnes_Furnace
BIOUnnes_FurnaceBIOUnnes_Furnace
BIOUnnes_Furnace
 
BIOUnnes_Elektroforesis
BIOUnnes_ElektroforesisBIOUnnes_Elektroforesis
BIOUnnes_Elektroforesis
 
BIOUnnes_Cell Counter
BIOUnnes_Cell CounterBIOUnnes_Cell Counter
BIOUnnes_Cell Counter
 
BIOUnnes_Autoklaf
BIOUnnes_AutoklafBIOUnnes_Autoklaf
BIOUnnes_Autoklaf
 
BIOUnnes_Organogenesis
BIOUnnes_OrganogenesisBIOUnnes_Organogenesis
BIOUnnes_Organogenesis
 
BIOUnnes_Organogenesis Hepar
BIOUnnes_Organogenesis HeparBIOUnnes_Organogenesis Hepar
BIOUnnes_Organogenesis Hepar
 
BIOUnnes_Oogenesis
BIOUnnes_OogenesisBIOUnnes_Oogenesis
BIOUnnes_Oogenesis
 
BIOUnnes_Oogenesis 2
BIOUnnes_Oogenesis 2BIOUnnes_Oogenesis 2
BIOUnnes_Oogenesis 2
 
BIOUnnes_Gastrula & Neurula
BIOUnnes_Gastrula & NeurulaBIOUnnes_Gastrula & Neurula
BIOUnnes_Gastrula & Neurula
 
BIOUnnes_Fertilisasi
BIOUnnes_FertilisasiBIOUnnes_Fertilisasi
BIOUnnes_Fertilisasi
 
BIOUnnes_Blastulasi
BIOUnnes_BlastulasiBIOUnnes_Blastulasi
BIOUnnes_Blastulasi
 
Kelenjar
KelenjarKelenjar
Kelenjar
 
Jaringan Ikat Penyokong
Jaringan Ikat Penyokong Jaringan Ikat Penyokong
Jaringan Ikat Penyokong
 

Kürzlich hochgeladen

kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 

Kürzlich hochgeladen (10)

kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 

Jaringan Epitel

  • 1. Anis Susilo 4411411056 Resti Ariani 4411411009 Sri Handayani 4411411047 Biologi 2011 Universitas Negeri Semarang Struktur Jaringan Hewan
  • 2. Jaringan Epitel  Jaringan yang membatasi tubuh dan lingkungannya, baik di sebelah luar maupun dalam.  Berasal dari spesialisasi lapisan ectoderm  Jaringan epitel yang melapisi luar tubuh disebut epidermis. Yang membatasi rongga dalam disebut endodermis, sedangkan yang membatasi rongga disebut mesoderm.  Epitel yang berbentuk membran dan berasal dari mesoderm ada dua macam yaitu : Endothelium dan Mesothelium.
  • 3. “Ciri-ciri Jaringan Epitel” Cellularity > terdiri dari sel yang serupa & berhubungan. •Polarity > mempunyai dua sisi yang berbeda Attachment > melekat pada membran basal. •Avascularity > tidak ada pembuluh darah •Regeneration > sel yang rusak di bagian permukaan akan segera digantikan oleh sel di bagian bawahnya.
  • 4. Pelindung (Proteksi) Alat Sekresi (Sekretori) Alat Penerima Rangsang/ Impuls Alat penyaring atau filtrasi Alat absorpsi Alat Lubrikasi Alat Respirasi Alat Ekskresi Fungsi Jaringan Epitel
  • 5. • Sel-sel epitel dalam keadaan hidup dapat berubah bentuknya untuk mengikuti perubahan permukaan yang ditutupinya. Kalau permukaannya mengkerut, bentuk sel- sel epitelnya menjadi lebih tinggi dan sebaliknya kalau permukaannya meluas, bentuk sel-sel akan lebih rendah. Bentuk Sel Epitel
  • 7. 1. Sel gepeng/pipih Bentuknya seperti sisik ikan maka disebut squamous cell. Pada potongan tegak lurus permukaan epitel tampak bentuk sel yang memanjang dengan bagian tengahnya yang berisi inti lebih menebal. Apabila dilihat dari permukaan epitel, sel- selnya tampak berbentuk poligonal. 2. Sel kuboid mempunyai ukuran tebal dan panjang yang sama sehingga tampak sebagai bujur sangkar. Dari permukaan epitel, bentuk selnya tampak poligonal. 3. Sel silindris mempunyai ukuran tinggi yang melebihi ukuran lebarnya. Dari permukaan epitel, bentuk selnya poligonal. Biasanya inti yang berbentuk oval agak ke basal.
  • 8. • Berdasarkan susunan sel-sel yang membentuk epitel, dibedakan : 1. Epitel gepeng selapis (Epithelium squamous simplex, simple squamous epithelium) 2. Epitel kuboid selapis (Epithelium cuboideum simplex, simple cuboidal epithelium) 3. Epitel silindris selapis (Epithelium cilindricum simplex, simple columnar epithelium) 4. Epitel gepeng berlapis (Epithelium squmosum complex, stratified squamos epithelium). 5. Epitel silindris berlapis (Epithelium cilindricum complex, stratified columnar epithelium). 6. Epitel cuboid berlapis (Epithelium cuboideum complex ). 7. Epitel silindris bertingkat (Epithelium cilindricum pseudocomplex, epitel silindris berlapis semu) 8. Epitel transisional (Transisional epithelium).
  • 9.
  • 10. Epitel pipih selapis (Epithelium squamous simplex, simple squamous epithelium). • Ciri-ciri : Sitoplasma jernih, inti sel bulat ditengah,. • Epitel jenis ini terdapat, misalnya pada : permukaan dalam membrane tympani, lamina parietalis capsula bowman, Rete testis, Pars descendens ansa henlei pada ginjal, mesotil yang membatasi rongga serosa, endotel yang membatasi permukaan sistem peredaran, duktus alveolaris dan alveoli paru-paru dan pleura.
  • 11.
  • 12. a. Pelapisan bagian dalam rongga dan saluran (endothelium) b. Tempat difusi , infiltrasi dan osmosis Fungsi
  • 13. Epitel kuboid selapis (Epithelium cuboideum simplex, simple cuboidal epithelium). • Susunan epitel ini terdiri atas selapis sel yang berbentuk kuboid dengan inti yang bulat ditengah, epitel ini dapat dijumpai pada pleksus coroideus, diventriculus otak, folikel glandula thyreoidia, epithelium germanitivum, pada permukaan ovarium, epithelium pigmentosum retinae dan duktus ekskretorius beberapa kelenjar.
  • 14. 1.FOLIKEL TIROIDEA : bulat berisi massa koloid 2.MASA KOLOID 3.JAR IKAT INTERFOLIKULER 4.EPITEL KUBOID SIMPLEKS: 1 2 3 4 mengelilingi folikel,memiliki sebuah nucleus berbentuk bulat, terletak di pusat sel.
  • 15.
  • 16. • Adapun fungsinya : a. lapisan pelindung / proteksi b. Tempat penyerapan zat (absorbsi) c. Penghasil mucus / sekresi
  • 17. Epitel silindris selapis (Epithelium cilindricum simplex, simple columnar epithelium). • Terdiri atas selapis sel-sel yang berbentuk silindris. • Ditemukan pada permukaan selaput lendir tractus digestivus dari lambung sampai anus, vesica fellea, dan ductus excretorius beberapa kelenjar. Pada beberapa tempat tempat kadang-kadang pada permukaan selnya mengalami modifikasi yaitu dengan adanya silia, misalnya dapat dijumpai pada permukaan uterus dan bronchiolus. • Epitel pada permukaan usus selain berfungsi sebagai pelindung juga berfungsi sekresi karena diantaranya terdapat sel-sel yang mampu menghasilkan lendir.
  • 18. 1.VILI INTETINALIS : Tunica mucosa membentuk tonjolan seperti jari 2.SEL GOBLET : modifikasi sel epitel kolumner, mengandung mucin yang dengan teknik pewarnaan HE tampak jernih, tidak terwarnai 3.EPITEL KOLUMNER SIMPLEKS: sel yang melapisi vili intstinalis, berbentuk silinder, selapis. Nukleus berbentuk bujur telur dengan aksis tegak lurus membrana basalis
  • 19.
  • 21. • Adapun fungsinya: a. Sebagai lapisan pelindung (proteksi) b. Tempat penyerapan zat (absorbsi) c. Tempat difusi
  • 22. Epitel pipih berlapis (Epithelium squmosum complex, stratified squamos epithelium). • Lebih tebal dari epitel selapis, bentuk pipih. • Terletak pada lapisan permukaan, sel yang terletak dalam mengalami perubahan, sel yang terletak paling basal berbentuk kuboid/silindris dan melekat pada membaran basalis. • Epitel ini cocok untuk fungsi proteksi, tetapi kurang cocok untuk fungsi sekresi. Jika pada permukaan epitel gepeng berlapis terdapat cairan, maka cairan tersebut bukan berasal dari epitel melainkan berasal dari kelenjar yang terdapat di bawah epitel.
  • 23. Epitel jenis ini dibedakan menjadi 2 : • Epitel pipih berlapis tanpa keratin Epitel jenis ini terdapat pada permukaan basah, misalnya pada cavum oris, oesophagus, cornea, conjunctiva, vagina, dan urethra feminine. • Epitel pipih berlapis berkeratin Struktur jenis ini mirip dengan epitel pipih berlapis tanpa keratin, tetapi terdapat perubahan pada sel-sel permukaannya yang menjadi suatu lapisan yang mati dan tidak jelas lagi batas-batas selnya. Lapisan permukaan tersebut dinamakan lapisan keratin. Jenis epitel ini dapat ditemukan pada epidermis kulit.
  • 24. Squamus Non Kornifikasi 1.SEL-SEL SKUAMUS: terdapat pada stratum superficialis/permukaan 2.SEL-SEL POLIGONAL: terdapat pada statum intermedium 3.SEL-SEL KOLUMNER RENDAH: terdapat pada statum basale 4.MEMBRANA BASALIS
  • 26.
  • 27. Epitel silindris berlapis (Epithelium cilindricum complex, stratified columnar epithelium). • lapisan teratas epitel ini berbentuk silindris dan bagian basal selnya tidak mencapai membran basalis. Lapisan sel-sel di bawah sel silindris berbentuk lebih pendek bahkan bagian yang terbawah berbentuk kuboid. • Dapat ditemukan pada peralihan oropharing ke laring, fornix conjunctivae, urethra pars cavernosa dan ductus excretorius beberapa kelenjar. Pada beberapa tempat tertentu permukaan sel dari lapisan teratas dilengkapi dengan silia, seperti pada facies nasalis palatum molle, laring dan oesophagus dari fetus.
  • 29. Epitel cuboid berlapis (Epithelium cuboideum complex ). • Merupakan epitel berlapis yang terdiri atas sel-sel permukaan yang berbentuk kuboid. Jenis epitel ini tidak terlalu banyak di dalam tubuh yaitu pada ductus excretorius glandula parotis dan dinding anthrum folliculi ovarii. • Fungsinya : lapisan pelindung dan penghasil mucus
  • 30. Epitel silindris bertingkat (Epithelium cilindricum pseudocomplex, epitel silindris berlapis semu). • Semua sel-sel yang menyusunnya mencapai membrane basalis. Tinggi sel-sel penyusunnya tidak sama sehingga letak inti-inti selnya nampak bertingkat atau berlapis. Sel-sel yang berukuran pendek memiliki inti yang pendek dan berfungsi sebagai penyokong. • Mempunyai modifikasi dengan adanya silia pada permukaan sel yang berukuran tinggi, sehingga epitel ini disebut sebagai epitel silindris bertingkat bersilia. • Ditemukan pada trachea, bronchus yang besar, dan ductus deferens. Pada trachea sel-sel yang mencapai permukaan terdapat dua jenis yaitu sel bersilia dan sel piala (Goblet cell) sebagai sel kelenjar.
  • 31.
  • 33. Epitel transisional (Transisional epithelium ). • Epitel jenis ini cocok untuk melapisi permukaan suatu organ berongga yang selalu mengalami perubahan volume seperti kandung kemih dan juga saluran kemih mulai dari calyces renales sampai sebagian dari urethra. • Fungsinya menahan regangan dan tekanan
  • 34. Epitel Transisional 1.stratum superficiale terdiri dari sel besar yg permukaan bebasnya cembung(sel payung) 2.stratum intermedium menempati bagian tengah terdiri atas sel berbentuk seperti buah "peer". 3.stratum basale bersandar pada membrana basalis, terdiri atas sel berbentuk kuboid/kolumner
  • 35.
  • 36. Modifikasi Permukaan Sel Epitel • Pengkhususan struktur pada sisi sel merupakan modifikasi permukaan sehingga memenuhi fungsi hubungan dalam berbagai bentuk. • Bentuk khusus tersebut untuk kemantapan dalam kedudukannya, untuk mengisi celah antar sel pada tempat tertentu, dan untuk merambatkan listrik.
  • 37. Modifikasi Permukaan Sel Epitel Desmosome (macula adhaerens) Terminal bar (junctional complex) Gap junction • tempat perlekatan mekanik antar dua sel yang berdekatan • Bentuk oval • berbentuk sebagai : zonula occludens, zonula adhaerens, dan serangkaian desmosome. • Connexon • menghubungkan sel-sel secara metabolisme