Dokumen tersebut merupakan resume kuliah umum mengenai etika rekayasa dan pengenalan tambang yang disusun oleh Nur Setia Pribadi. Ringkasannya adalah resume tersebut membahas tentang definisi etika rekayasa, kaidah pokok etika rekayasa, dan jenis-jenis kegiatan usaha pertambangan termasuk pertambangan mineral dan batubara.
1. RESUME KULIYAH UMUM
(ETIKA REKAYASA & PENGENALAN TAMBANG)
Disusun oleh :
Nama : Nur Setia Pribadi
Nim : (20130130099)
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2015
2. MATER I
ETIKA REKAYASA
Kata etika berasal dari kata ethos, yang secara sempit berarti:
Perilaku adat istiadat (Bourke, 1966)
Aturan atau tindakan susila (Runes, 1986)
Etika juga diartikan sebagai filsafat moral yang berkaitan dengan studi tentang
tindakan-tindakan baik atau buruk manusia di dalam mencapai kebahagiaan.
Rekayasa adalah :
Penerapan sains untuk kesejahteraan umat manusia (Zen, 1981)
Penerapan ilmu pengetahuan dalam penggunaan sumber daya alam demi
manfaat bagi masyarakat dan umat manusia (Martin & Schinzinger, 1994)
Etika rekayasa: Studi tentang permasalahan dan perilaku moral, karakter, cita-cita,
orang secara individu ataupun berkelompok yang terlibat dalam perancangan,
pengembangan, dan penyebarluasan teknologi.
Rekayasawan adalah pencipta produk dan proses-proses inovatif untuk meningkatkan
kemudahan, kekuatan, dan keindahan di dalam hidup sehari-hari.
Teknologi adalah kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta
yang berdasarkan proses teknis.
Sedangkan menurut Charles B. Fleddermann, etika enjiniring adalah aturan dan
standar yang mengatur arah para insinyur dalam peran mereka sebagai profesional.
3. Apa tujuan etika teknik / rekayasa??
Tujuan etika rekayasa adalah meningkatkan otonomi moral.
Otonomi moral adalah kemampuan seseorang untuk berpikir rasional, kritis
dan mandiri tentang isu-isu moral berlandaskan kaidah-kaidah yang berlaku dan
menerapkan pemikiran moral ini pada situasi yang timbul dalam praktek karir
profesional di bidang teknik.
Kaidah Pokok Etika Rekayasa :
Di dalam menjalakan tugas profesionalnya seorang rekayasawan wajib:
Menjunjung tinggi keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.
Memberikan jasa-jasa profesi hanya pada bidang-bidang yang sesuai dengan
kompetensinya.
Memberikan pernyataan-pernyataan kepada umum hanya secara objektif dan
jujur.
Bertindak sebagai pelaku yang jujur dan terpercaya terhadap pemberi kerja
ataupun klien, dan menghindarkan diri dari konflik-konflik kepentingan.
Meningkatkan reputasi profesionalnya melalui unjuk kerja yang baik dan
bukan melalui persaingan secara curang.Berperilaku terhormat, bertanggung
jawab, etis, dan taat aturan untuk meningkatkan kehormatan, reputasi, dan
kemanfaatan profesi. Secara terus menerus meningkatkan kemampuan
profesionalnya sepanjang karir dan memeberi kesempatan engineers di bawah
bimbingannya untuk mengembangkan kemampuan professional.
Pemimpin (Pemegang Kekuasaan)
Pemimpin adalah siapa saja yang mengendalikan urusan yang
berhubungan dengan orang lain atau masyarakat.
4. Hadist riwayat Bukhori dan Muslim, “semua kamu adalah
pemimpin dan ditanyai (bertanggung-jawab) tentang
kepemimpinannya.
Pemimpin itu tidak harus mempunyai anak buah. Pemimpin
adalah siapa saja yang diserahi amanat (tugas) dan bisa memikul
tanggung jawab.
Februari 2014 lalu, Pemerintah dan DPR mengesahkan UU Keinsinyuran.
Cara memperoleh gelar insinyur saat ini berbeda dengan cara meraih gelar
insinyur sebelum tahun 1993. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk
mendapatkan gelar insinyur yaitu:
• Telah lulus dari bidang teknik yang dibuktikan dengan ijazah S-1 dengan
gelar sarjana teknik (S.T.)
• Telah mengikuti diklat yang diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi yang dapat
Anda pilih sendiri.
• Setelah dinyatakan lulus akan mendapatkan Sertifikat Insinyur Profesi (SIP)
dan Sertifikat Keahlian (SKA) menurut bidang profesinya.
Gelar Ir. Dapat diberikan kepada siapa?
• Menurut Persatuan Insinyur Indonesia (PII), gelar insinyur dapat diberikan
kepada siapa saja, tidak harus dari kalangan sarjana teknik, asalkan yang
bersangkutan telah bekerja dalam bidang rekayasa teknik untuk melakukan
nilai tambah, daya guna, dan pelestarian.
Oleh sebab itu, jika ingin menjadi insinyur yang baik marilah terus
meningkatkan keterampilan kerja setelah tamat pendidikan akademik (S-1)
melalui diklat yang dibuat oleh pemerintah supaya negara Indonesia tidak
tertinggal dari negara-negara lain.
5. Tuntutan globalisasi terhadap penetapan setandar
a. Standard Profesional
Sertifikasi Akuntan
Sertifikasi Guru/Dosen
Sertifikasi Dokter
b. Standard Sistem
ISO 9001
ISO 14001
OHSAS 18001
c. Standard Produk
CE Mark – Uni Eropa
JAS - Jepang
SNI – Indonesia - Halal
d. Standard Kinerja
BAN SM/PT
Six Sigma
PHPL/SFM, dll
6. MATERI II
PENGENALAN TAMBANG
Definisi Pertambangan
Dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral
dan Batubara Pasal 1 butir (1) disebutkan pertambangan adalah sebagian atau seluruh
tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan, dan pengusahaan mineral
atau batu bara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan,
konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan,
serta kegiatan pasca tambang.
Usaha pertambangan
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Usaha pertambangan adalah kegiatan
dalam rangka pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi tahapan kegiatan
penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, kostruksi, penambangan,
pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta pasca tambang. Dari
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha pertambangan bahan-bahan
galian dibedakan menjadi 8 (delapan) macam yaitu: 17
1. Penyelidikan umum, adalah tahapan kegiatan pertambangan untuk mengetahui
kondisi geologi regional dan indikasi adanya mineralisasi.
2. Eksplorasi, adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh
informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran,
kualitas, dan sumber daya terukur dari bahan galian, serta informasi mengenai
lingkungan sosial dan lingkungan hidup.
3. Operasi produksi, adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan yang meliputi
konstruksi, penambangan, pengolahan, pemurnian, termasuk pengangkutan
7. dan penjualan, serta sarana pengendalian dampak lingkungan sesuai dengan
hasil studi kelayakan.
4. Konstruksi, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan
pembangunan seluruh fasilitas operasi produksi, termasuk pengendalian
dampak lingkungan.
5. Penambangan, adalah bagian kegiatan usaha pertambangan untuk
memproduksi mineral dan/atau batu bara dan mineral ikutannya.
6. Pengolahan dan pemurnian, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk
meningkatkan mutu mineral dan/atau batu bara serta untuk memanfaatkan dan
memperoleh mineral ikutan.
7. Pengangkutan, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk memindahkan
mineral dan/atau batu bara dari daerah tambang dan/atau tempat pengolahan
dan pemurnian sampai tempat penyerahan.
8. Penjualan, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk menjual hasil
pertambangan mineral atau batubara.
Usaha pertambangan ini dikelompokkan atas:
1. Pertambangan mineral; dan
2. Pertambangan batubara.
Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki
sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang
membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu. Pertambangan mineral
18adalah pertambangan kumpulan mineral yang berupa bijih atau batuan, di luar
panas bumi, minyak dan gas bumi, serta air tanah.Pertambangan mineral digolongkan
atas:
8. 1. Pertambangan mineral radio aktif;
2. Pertambangan mineral logam;
3. Pertambangan mineral bukan logam;
4. Pertambangan batuan.
Batubara adalah endapan senyawa organik karbonan yang terbentuk secara
alamiah dari sisa tumbuh-tumbuhan. Pertambangan batubara adalah pertambangan
endapan karbon yang terdapat di dalam bumi, termasuk bitumen padat, gambut, dan
batuan aspal
Pendekatan Teknologi
Memuat semua cara/teknik pengelolaan lingkungan fisik maupun biologi yang
direncanakan /diperlukan untuk mencegah/mengurangi/menanggulangi dampak
kegiatan Pertambangan sehingga kelestarian lingkungan lebih lanjut dapat
dipertahankan dan bahkan untuk memperbaiki/meningkatkan daya dukungnya
seperti:
a) Pencegahan erosi, longsoran dan sedimentasi dengan penghijauan dan
terasering.
b) Penggunaan lahan secara terencana dengan memperhatikan konservasi lahan.
c) Mengurangi terjadinya pencemaran pantai laut, apabila lokasi kegiatan terletak
ditepi pantai
d) Membangun kolam pengendapan disekitar daerah kegiatan untuk menahan
lumpur oleh aliran permukaan
e) Membuat cek dam dan turap
9. f) Penimbunan kembali lubang-lubang bekas tambang
g) Penataan lahan
KESIMPULAN
Penetahuan tentang Etika rekayasa sangat penting di berikan kepada
mahasiswa terutama kepada mahasiswa teknik karena mahasiswa teknik merupakan
calon insinyur engineering yang sangat erat kaitannya dengan dunia perusahaan dan
untuk menjadi bekal kelak saat bekerja di sebuah perusahaan yang di naunginya
menjadi sumber daya manusia yang lebih baik.
Dari pengenalan pertambangan kita bisa memperoleh pengetahuan dari
bagaimana proses penambangan terbuka dan penambangan tertutup (penambangan di
dasar laut), jenis-jenis hasil tambang sampai pemanfaatan hasil tambang tersebut.
10. KRITIK
1. Untuk waktu pelaksanaan kuliah umum terlalu singkat dan terulur waktunya
dikarenakan terlambat datangnya pembicara kuliah.
2. Kurangnya ketersediaannya proyektor di bagian tengah dan belakang
sehingga para mahasiswa mengalami kesulitan untuk memahami apa yang di
sampaikan oleh pembicara saat penayangan slide.
SARAN
1. Sebaiknya untuk waktu perkuliahan umum di tambah lama lagi karena kuliah
ini sangat penting dan untuk pembicara sebaiknya di undang lebih awal dari
jadwal semestinya.
2. Untuk proyektor sebaiknya di tambah lagi di bagian tengah dan belakang
ruangan agar mahasiswa dapat memahami engan baik apa yang pembicara
sampaikan.