SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 34
PEMAHAMAN KRITIS DAN
IMPLIKASI HASIL
AMANDEMEN UUD 1945
Sejarah Berkonstitusi
UUD 45, oleh penyusunnya
dimaksudkan UUD sementara
 Sifat kesementaraan diikuti dg
pembuatan UUD RIS, UUDS, dan
pembentukan Badan Konstituante
 Orde Lama (mel dekrit), Orba mel
TAP MPR dan UU tetap
mempertahankan UUD 45

Perubahan Paradigma








Desentralistik untuk mengubah
paradigma sentralistik
Demokratisasi untuk mengubah
paradigma otoritarian
Pluralistik untuk mengubah paradigma
unifomitas yang integralistik
Paritisipatif untuk mengubah paradigma
state oriented.
Kelemahan Amandemen






Tidak mampu menggagas perubahan
yang partisipatif, shg elitis.
Menjadi pertarungan elit
politik/kelompok.
Tidak dilakukan oleh para ahli, tetapi
dominasi kelompok
Tidak memiliki content draf yang utuh
sosok bernegara yang akan dibangun
UUD menjadi parsial, tdk konsisten
Persepsi atas Amandemen
Perlu dilanjutkn dg membtk KKI utk
menymprnkn hasil amandemen
 UUD hasil amandemen sdh cukup
utk bertatanegara
 Amandemen kebablasan
 Kembali pd UUD 1945

Periode Amandemen I/1999
 Membatasi

kekuasaan Presiden dan
memperkuat lembaga DPR.
 Tidak ada pemikiran yang disepakati
ketentuan mana yang akan dirubah
selanjutnya dan sampai berapa
tahap perubahan dilakukan
Periode Amandemen II/2000
 Otonomi

daerah, Lbg Neg, Pemilu,
HAM dan Hankam. Belum disepakati
substansi perubahan berikutnya dan
sampai berapa tahap dilakukan.
 Disepakati 4 hal yang tidak akan
dirubah, yaitu: bentuk NKRI, Sistem
Presidensiil, Pemerintahan Republik dan
Pembukaan UUD 1945.
Periode Amandemen III/2001






Substansi diluar amandemen I dan II
Kesepakatan menghapuskan Penjelasan,
ketentuan yang relevan ditarik kedlm
pasal
Mtr yg tdk selesai ditampung dalam TAP
IX/MPR/2001utk bahan amandemen ke IV
Kesepakatan Amandemen IV, sebagai
tahap terakhir
Periode Amandemen IV/2002




Ditujukan kepada materi yang
tertampung dalam TAP No. IX/MPR/2001.
Sampai akhir masa persidangan terdapat
substansi yang alot diperdebatkan, al:
pasal 29 (akhirnya disepakati untuk tidak
diubah), keberadaan MPR untuk
dipertahankan atau dihapuskan, psl 33 yg
akhirnya ditmbh 2 ayat
Kegalauan hasil amandemen
Lokakarya Kagama (8-10 Juli 2002),
dihadiri Presiden, merekomendasikan:
a. Perlu sinkronisasi hasil amandemen, dan
menempatkan hasil amandemen sbg
Konstitusi transisi.
b. Amandemen pasal 37 dg pembentukan KK
yg ditugaskan merumuskan kembali hasil
amandemen
c. KK memegang teguh: Pembukaan, NKRI,
dan sistem Presidensiil
Pembentukan KK
Desakan pembentukan KK tak
terelakkan
 TAP I/MPR/2002, menjadi landasan
 KK bertugas melakukan kajian
komprehensif tentang perubahan
UUD 1945

Berbagai tanggapan hasil
amandemen
Tajuk Rencana Suara Pembaharuan:
membentuk KK merupakan tindakan
“setengah hati” MPR, karena KK hanya
berfungsi melakukan kajian, padahal
yang dibutuhkan adalah Komisi Konstitusi
Independen (KKI) yang bertugas
melakukan penyempurnaan hasil
amandemen I, II, III dan IV UUD 1945.
Berbagai tanggapan hasil
amandemen
Affan Gafar Alm:
Hasil yang dicapai MPR masih belum
bisa diharapkan mampu
menyelesaikan masalah-masalah
secara mendasar, karena solusi
yang dihasilkan sangat kental
dengan muatan kepentingan
Berbagai tanggapan hasil
amandemen




Jajak pendapat Kompas: 51,2 %
responden tidak yakin bahwa hasil
amandemen membawa perbaikan
Adnan Buyung: hasil perubahan sangat
potensial menimbulkan konflik
kelembagaan akibat tidak jelasnya
perumusan pasal-pasal yang berkaitan
dengan fungsi dan hubungan antara
masing-masing lembaga negara
Berbagai tanggapan hasil
amandemen




Salahudin Wahid: seluruh elemen
rakyat hendaknya bersedia mengawasi
seluruh proses penjabaran amandemen
konstitusi
Sri Sumantri: KK harusnya mempunyai
wewenang menyempurnakan konstitusi.
Anggota KK harus diambilkan dari orangorang independen dan para cendekiawan
IMPLIKASI HASIL
AMANDEMEN UUD 1945
TERHADAP
KETATANEGARAAN
Kedaulatan: di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut UUD (ps 1 ay 2)
 Kedaulatan

dg membuka ruang partisipatif
rakyat lebih luas
 MPR tdk lagi pelaku Kedaulatan Rakyat
sepenuhnya
 MPR tdk lagi memilih Presiden, menetapkan
GBHN dan meminta pertanggung jawaban
Presiden
 Anggt DPR, DPD dan Presiden dipilih secara
langsung
Pemilihan Presiden Secara
Langsung (Ps 6A)
 Kedudukan

Presiden kuat,
karena dipilih langsung
 Presiden dan Wapres dipilih
dalam satu paket
 Presiden tidak dapat dijatuhkan,
kecuali melakukan tindak pidana
sebagaimana diatur UUD
Review Substansi: Sistem
Pemerintahan
Masih Ambigu karena MPR masih memiliki
kewenangan:
a. Memilih Wapres (bila terjadi kekosongan)
b. Memilih Presiden dan Wapres (jika mrk
berhalangan tetap)
c. Memberhentikan atau menolak usulan
pemberhentian Presiden meskipun telah
ada keputusan Mahkamah Konstitusi
MPR terdiri atas anggota DPR & DPD
yang dipilih melalui Pemilu (Ps 2 ay1)
Tidak

ada lagi pengangkatan anggota

DPR
Tidak ada lagi golongan fungsionil
Representasi lokal diwujudkan melalui
DPD
Tidak ada C & B pada dua kamar
lembaga perwakilan
DPR sebagai representation politik
 DPD sebagai representation regional
 DPD tidak memiliki kek legislatif
 Peran DPD: hak inisiatif RUU
tertentu, ikut membahas RUU
tertentu, memberi pertimbangan
RAPBN, pengawasan pelks UU
tertentu

Otonomi Daerah






Otonomi seluas-luasnya (residu teori),
berwujud keinginan mempertahankan NK
dengan semangat federalistik
Harus ada representasi daerah yang kuat
(DPD) melakukan kontrol kepada pusat
pada saat pusat membuat kebijakan
untuk kepentingan daerah
Msh bersifat multi tafsir dan tarik ulur
dibidang kewenangan, SDN/A, Penghrgn
thd Pluralistik, dan Penghrgn Kelembg
Lokal
Kekuasaan Kehakiman: MA




Secara tegas menyebutkan 4 lingkungan
peradilan, meliputi Peradilan Umum,
Peradilan Agama, Peradilan Militer,
Peradilan Tata Usaha Negara
Tidak menyebutkan peradilan yang secara
faktual ada dan kehadirannya dibutuhkan,
misalnya Peradilan Niaga, Ad Hoc HAM,
Pajak, KPPU, Syariyah (Aceh), Adat
(Papua).
Kekuasaan Kehakiman: MK
Ide dasar: menjamin kemurnian Konstitusi
Kopetensi:
 Menguji UU terhadap UUD
 Sengketa antar Lembaga Negara
 Memeriksa Presiden & Wapres atas
kehendak DPR
 Pembubaran Partai
 Sengketa hasil Pemilu
HAM






Sebagai fundamental right, tidak bisa
diambil alih negara dalam kondisi apapun
Tdk konsistem merujuk prinsip
universalitas hak asasi
Terkesan mengambil alih dari TAP MPR
No. XVII/MPR/1998 dan UU No. 39 tahun
1999 tentang HAM
Tidak mengatur problem kongkrit
mengenai bagaimana negara melindungi,
memajukan, menegakkan HAM dalam
masa transisional
Kekuasaan legislative








kekuasaan legislative dialihkan dari
Presiden ke lembaga DPR
Presiden memiliki hak inisiatif
RUU dibahas bersama antara Presiden
dan DPR untuk mendapat persetujuan
bersama
Presiden mengesahkan RUU yang telah
disetujui bersama dlm tenggang wkt 30
hari
Jd apa makna kek leg dialihkan ke DPR
Hubungan eksekutif-legislatif
Kontrol kewenangan prerogratif Presiden:
Menyatakan perang, membuat
perdamaian, perjanjian dengan negara lain
harus mendapat persetujuan DPR
Mengangkat duta dan menerima duta
negara asing, pemberian abolisi dan
amnesti dengan memperhatikan
pertimbangan DPR
Ketentuan-ketentuan ini menunjukkan
dominasi DPR dengan membatasi atau
mencampuri hak prerogratif Presiden.
Pertahanan dan Keamanan


Kedudukan TNI seharusnya
ditegaskan sebagai instrumen
negara dibidang pertahanan yang
tunduk pada otoritas pemerintahan
sipil
Perubahan kelembagaan negara








Lembaga baru: KPU, Mahkamah
Konstitusi, Komisi Yudisial, DPD
Lembaga yg sudah ada dan skr masuk
konstitusi: Pemerintah Daerah, Bank
Sentral, DPRD
Dihapuskan: DPA
Lembaga independen aktual tdk masuk
konstitusi: KPPU, KHN, Komnas HAM,
Ombudsman, KPK
Bagaimana sinergi hubungan antar
lembaga
Pendidikan








Hak WN atas pendidikan
WN wajib mengikuti dikdas
Pemrth wajib membiayai
Sistem pengajaran Nas: meningktkn
keimanan, ketqwn dlm rngk mencrdskn
bngs
Alokasi 20% APBN/D utk pendidikan
Landsn pemb IPTEK Nil agm, perstn bngs,
perdbn, dan kesejhtrn umat
Perekonomian
Dlm pembhsn terjd DdLck antr
pilihan ek kekeluargn & ek terbuka,
 Akhirnya disepakati utk tdk dirubah
 Tambhn ayat ttg Perek Nas berdsr:
dmkrs dg prnsp kebersmn, effs,
keadiln, beklnjtn, berws ling,
kemandr, menjg keseimbngn kemjn
& kestn ek nas.

Kesejahteraan Sosial
Fkr mskn & anak terlntr dipelihr neg
(hrsny tanggung jwb & diatur neg)
 Neg mengembngkn Sistem Jaminan
sos & memberdykn masy lemah
(perlu affirmative action)
 Neg menydkn fas pelyn kes & fas
umum (penegsn welfare state)

Pemilu diselengarakan KPU
 Pemilu

diselenggarakan lembaga
negara tersendiri, disebut KPU
 KPU bersifat nasional, tetap dan
mandiri
 Asas Pemilu Luber dan Jurdil
 Pemilu untuk memilih anggota
DPR, DPRD, DPD, Presiden
Perubahan Konstitusi
Usul perubahan dpt diagendakan
bila diajukan min 1/3 jml anggota
MPR
 Khusus bentuk NK tidak dapat
dilakukan perubahan (permanent
rule). Hrsnya tetap terbuka
perubahan meskipun diberikan
syarat yang berat.


Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Sitem pemerintahan indonesia
Sitem pemerintahan indonesiaSitem pemerintahan indonesia
Sitem pemerintahan indonesiaAmran Jaya
 
Lembaga Legislatif
Lembaga LegislatifLembaga Legislatif
Lembaga LegislatifSoya Odut
 
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnyaLembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnyaOperator Warnet Vast Raha
 
Tugas MPR, DPR dan DPD
Tugas MPR, DPR dan DPDTugas MPR, DPR dan DPD
Tugas MPR, DPR dan DPDericalonsdale
 
8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negara8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negaranurul khaiva
 
Lembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdfLembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdfIdris Miaus
 
Makalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraMakalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraFenti Anita Sari
 
pkn amandemen uud
pkn amandemen uudpkn amandemen uud
pkn amandemen uudIdris Miaus
 
Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...
Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...
Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...Amira Hasan Rahmawati
 
Legislatif di indonesia
Legislatif di indonesiaLegislatif di indonesia
Legislatif di indonesiadavigateguh
 
Take home perbandingan htn
Take home perbandingan htnTake home perbandingan htn
Take home perbandingan htndejoe69
 
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...Nugroho Ariwibowo
 
Sistem pemerintahan pusat
Sistem pemerintahan pusatSistem pemerintahan pusat
Sistem pemerintahan pusatciciliaintan
 

Was ist angesagt? (20)

Amandemen kelima uud 1945
Amandemen kelima uud 1945Amandemen kelima uud 1945
Amandemen kelima uud 1945
 
Makalah dpr
Makalah dprMakalah dpr
Makalah dpr
 
Sitem pemerintahan indonesia
Sitem pemerintahan indonesiaSitem pemerintahan indonesia
Sitem pemerintahan indonesia
 
Lembaga Legislatif
Lembaga LegislatifLembaga Legislatif
Lembaga Legislatif
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnyaLembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
 
Makalah dpr
Makalah dprMakalah dpr
Makalah dpr
 
Tugas MPR, DPR dan DPD
Tugas MPR, DPR dan DPDTugas MPR, DPR dan DPD
Tugas MPR, DPR dan DPD
 
8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negara8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negara
 
Lembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdfLembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdf
 
Makalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraMakalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negara
 
pkn amandemen uud
pkn amandemen uudpkn amandemen uud
pkn amandemen uud
 
Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...
Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...
Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...
 
Pelajaran 10
Pelajaran 10Pelajaran 10
Pelajaran 10
 
Lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif
Lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatifLembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif
Lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif
 
Legislatif di indonesia
Legislatif di indonesiaLegislatif di indonesia
Legislatif di indonesia
 
Sistem pemerintahan pusat
Sistem pemerintahan pusatSistem pemerintahan pusat
Sistem pemerintahan pusat
 
Take home perbandingan htn
Take home perbandingan htnTake home perbandingan htn
Take home perbandingan htn
 
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
 
Sistem pemerintahan pusat
Sistem pemerintahan pusatSistem pemerintahan pusat
Sistem pemerintahan pusat
 

Ähnlich wie IMPLIKASI AMANDEMEN UUD

pendidikan kewarganegaraan 1.pptx
pendidikan kewarganegaraan 1.pptxpendidikan kewarganegaraan 1.pptx
pendidikan kewarganegaraan 1.pptxkarlinasiti
 
Sistem Politik dan Pemerintahan Indonesia
Sistem Politik dan Pemerintahan IndonesiaSistem Politik dan Pemerintahan Indonesia
Sistem Politik dan Pemerintahan IndonesiaDyah Fitriana
 
Hukum kelembagaan Negara.pptx
Hukum kelembagaan Negara.pptxHukum kelembagaan Negara.pptx
Hukum kelembagaan Negara.pptxJackiMahendra
 
ppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptxppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptxAnitaMusya
 
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945Izzatul Ulya
 
Soal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docx
Soal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docxSoal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docx
Soal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docxRezaOktaviaPutra
 
Filosofis pendidikan
Filosofis pendidikanFilosofis pendidikan
Filosofis pendidikannovianafarida
 
Independensi Anggaran Dan Personel Ri
Independensi Anggaran Dan Personel RiIndependensi Anggaran Dan Personel Ri
Independensi Anggaran Dan Personel Rifritz Siregar
 
Lembaga Negara Pasca Amandemen UUD 1945
Lembaga Negara Pasca Amandemen UUD 1945Lembaga Negara Pasca Amandemen UUD 1945
Lembaga Negara Pasca Amandemen UUD 1945Muhamad Yogi
 
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)Belum Kerja
 
Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusibyunbella
 
Trias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaanTrias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaanBambang Setiawan
 
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesiaSistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesianurul khaiva
 

Ähnlich wie IMPLIKASI AMANDEMEN UUD (20)

pendidikan kewarganegaraan 1.pptx
pendidikan kewarganegaraan 1.pptxpendidikan kewarganegaraan 1.pptx
pendidikan kewarganegaraan 1.pptx
 
Sistem Politik dan Pemerintahan Indonesia
Sistem Politik dan Pemerintahan IndonesiaSistem Politik dan Pemerintahan Indonesia
Sistem Politik dan Pemerintahan Indonesia
 
Makalah dpr
Makalah dprMakalah dpr
Makalah dpr
 
Hukum kelembagaan Negara.pptx
Hukum kelembagaan Negara.pptxHukum kelembagaan Negara.pptx
Hukum kelembagaan Negara.pptx
 
FORMAT KELEMBAGAAN NEGARA DAN PERGESERAN KEKUASAAN DALAM UUD 1945
FORMAT KELEMBAGAAN NEGARA DAN PERGESERAN KEKUASAAN DALAM UUD 1945FORMAT KELEMBAGAAN NEGARA DAN PERGESERAN KEKUASAAN DALAM UUD 1945
FORMAT KELEMBAGAAN NEGARA DAN PERGESERAN KEKUASAAN DALAM UUD 1945
 
Makalah dpr
Makalah dprMakalah dpr
Makalah dpr
 
Makalah dpr
Makalah dprMakalah dpr
Makalah dpr
 
ppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptxppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptx
 
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
 
Soal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docx
Soal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docxSoal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docx
Soal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docx
 
Konstitusi
KonstitusiKonstitusi
Konstitusi
 
Filosofis pendidikan
Filosofis pendidikanFilosofis pendidikan
Filosofis pendidikan
 
Independensi Anggaran Dan Personel Ri
Independensi Anggaran Dan Personel RiIndependensi Anggaran Dan Personel Ri
Independensi Anggaran Dan Personel Ri
 
Lembaga Negara Pasca Amandemen UUD 1945
Lembaga Negara Pasca Amandemen UUD 1945Lembaga Negara Pasca Amandemen UUD 1945
Lembaga Negara Pasca Amandemen UUD 1945
 
Pkn klpk 1,
Pkn klpk 1,Pkn klpk 1,
Pkn klpk 1,
 
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
 
Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusi
 
Trias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaanTrias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaan
 
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - KonstitusiPengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
 
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesiaSistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
 

Mehr von Nuelnuel11

Tujuan hukum adat
Tujuan hukum adatTujuan hukum adat
Tujuan hukum adatNuelnuel11
 
Pengertian dasar hukum adat,istilah
Pengertian dasar hukum adat,istilahPengertian dasar hukum adat,istilah
Pengertian dasar hukum adat,istilahNuelnuel11
 
Ciri dan sifat hukum adat(1)
Ciri dan sifat hukum adat(1)Ciri dan sifat hukum adat(1)
Ciri dan sifat hukum adat(1)Nuelnuel11
 
Hukum adat dgn kebiasaan
Hukum adat dgn kebiasaanHukum adat dgn kebiasaan
Hukum adat dgn kebiasaanNuelnuel11
 
Sistem parlemen
Sistem parlemenSistem parlemen
Sistem parlemenNuelnuel11
 
Htn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraanHtn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraanNuelnuel11
 
Htn komprehensive pertemuan i
Htn komprehensive pertemuan iHtn komprehensive pertemuan i
Htn komprehensive pertemuan iNuelnuel11
 
99 cita neg persatuan
99 cita neg persatuan99 cita neg persatuan
99 cita neg persatuanNuelnuel11
 
6 negara hukum dan demokrasi
6 negara hukum dan demokrasi6 negara hukum dan demokrasi
6 negara hukum dan demokrasiNuelnuel11
 
5 asas pancasila
5 asas pancasila5 asas pancasila
5 asas pancasilaNuelnuel11
 
4 asas negara kesatuan
4 asas negara kesatuan4 asas negara kesatuan
4 asas negara kesatuanNuelnuel11
 
3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negara3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negaraNuelnuel11
 
2 sejarah hukum tata negara
2 sejarah hukum tata negara2 sejarah hukum tata negara
2 sejarah hukum tata negaraNuelnuel11
 
1 pengantar htn
1 pengantar htn1 pengantar htn
1 pengantar htnNuelnuel11
 
Pendahuluan,pengertian, dll
Pendahuluan,pengertian, dllPendahuluan,pengertian, dll
Pendahuluan,pengertian, dllNuelnuel11
 
Kedaulatan negara
Kedaulatan negaraKedaulatan negara
Kedaulatan negaraNuelnuel11
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalNuelnuel11
 

Mehr von Nuelnuel11 (20)

Tujuan hukum adat
Tujuan hukum adatTujuan hukum adat
Tujuan hukum adat
 
Pengertian dasar hukum adat,istilah
Pengertian dasar hukum adat,istilahPengertian dasar hukum adat,istilah
Pengertian dasar hukum adat,istilah
 
Ciri dan sifat hukum adat(1)
Ciri dan sifat hukum adat(1)Ciri dan sifat hukum adat(1)
Ciri dan sifat hukum adat(1)
 
Hukum adat dgn kebiasaan
Hukum adat dgn kebiasaanHukum adat dgn kebiasaan
Hukum adat dgn kebiasaan
 
Sistem parlemen
Sistem parlemenSistem parlemen
Sistem parlemen
 
Htn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraanHtn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraan
 
Htn komprehensive pertemuan i
Htn komprehensive pertemuan iHtn komprehensive pertemuan i
Htn komprehensive pertemuan i
 
99 cita neg persatuan
99 cita neg persatuan99 cita neg persatuan
99 cita neg persatuan
 
6 negara hukum dan demokrasi
6 negara hukum dan demokrasi6 negara hukum dan demokrasi
6 negara hukum dan demokrasi
 
5 asas pancasila
5 asas pancasila5 asas pancasila
5 asas pancasila
 
4 asas negara kesatuan
4 asas negara kesatuan4 asas negara kesatuan
4 asas negara kesatuan
 
3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negara3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negara
 
2 sejarah hukum tata negara
2 sejarah hukum tata negara2 sejarah hukum tata negara
2 sejarah hukum tata negara
 
1 pengantar htn
1 pengantar htn1 pengantar htn
1 pengantar htn
 
Sumber HTN
Sumber HTNSumber HTN
Sumber HTN
 
Sumber hi
Sumber hiSumber hi
Sumber hi
 
Subyek hi2
Subyek hi2Subyek hi2
Subyek hi2
 
Pendahuluan,pengertian, dll
Pendahuluan,pengertian, dllPendahuluan,pengertian, dll
Pendahuluan,pengertian, dll
 
Kedaulatan negara
Kedaulatan negaraKedaulatan negara
Kedaulatan negara
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasional
 

IMPLIKASI AMANDEMEN UUD

  • 1. PEMAHAMAN KRITIS DAN IMPLIKASI HASIL AMANDEMEN UUD 1945
  • 2. Sejarah Berkonstitusi UUD 45, oleh penyusunnya dimaksudkan UUD sementara  Sifat kesementaraan diikuti dg pembuatan UUD RIS, UUDS, dan pembentukan Badan Konstituante  Orde Lama (mel dekrit), Orba mel TAP MPR dan UU tetap mempertahankan UUD 45 
  • 3. Perubahan Paradigma     Desentralistik untuk mengubah paradigma sentralistik Demokratisasi untuk mengubah paradigma otoritarian Pluralistik untuk mengubah paradigma unifomitas yang integralistik Paritisipatif untuk mengubah paradigma state oriented.
  • 4. Kelemahan Amandemen      Tidak mampu menggagas perubahan yang partisipatif, shg elitis. Menjadi pertarungan elit politik/kelompok. Tidak dilakukan oleh para ahli, tetapi dominasi kelompok Tidak memiliki content draf yang utuh sosok bernegara yang akan dibangun UUD menjadi parsial, tdk konsisten
  • 5. Persepsi atas Amandemen Perlu dilanjutkn dg membtk KKI utk menymprnkn hasil amandemen  UUD hasil amandemen sdh cukup utk bertatanegara  Amandemen kebablasan  Kembali pd UUD 1945 
  • 6. Periode Amandemen I/1999  Membatasi kekuasaan Presiden dan memperkuat lembaga DPR.  Tidak ada pemikiran yang disepakati ketentuan mana yang akan dirubah selanjutnya dan sampai berapa tahap perubahan dilakukan
  • 7. Periode Amandemen II/2000  Otonomi daerah, Lbg Neg, Pemilu, HAM dan Hankam. Belum disepakati substansi perubahan berikutnya dan sampai berapa tahap dilakukan.  Disepakati 4 hal yang tidak akan dirubah, yaitu: bentuk NKRI, Sistem Presidensiil, Pemerintahan Republik dan Pembukaan UUD 1945.
  • 8. Periode Amandemen III/2001     Substansi diluar amandemen I dan II Kesepakatan menghapuskan Penjelasan, ketentuan yang relevan ditarik kedlm pasal Mtr yg tdk selesai ditampung dalam TAP IX/MPR/2001utk bahan amandemen ke IV Kesepakatan Amandemen IV, sebagai tahap terakhir
  • 9. Periode Amandemen IV/2002   Ditujukan kepada materi yang tertampung dalam TAP No. IX/MPR/2001. Sampai akhir masa persidangan terdapat substansi yang alot diperdebatkan, al: pasal 29 (akhirnya disepakati untuk tidak diubah), keberadaan MPR untuk dipertahankan atau dihapuskan, psl 33 yg akhirnya ditmbh 2 ayat
  • 10. Kegalauan hasil amandemen Lokakarya Kagama (8-10 Juli 2002), dihadiri Presiden, merekomendasikan: a. Perlu sinkronisasi hasil amandemen, dan menempatkan hasil amandemen sbg Konstitusi transisi. b. Amandemen pasal 37 dg pembentukan KK yg ditugaskan merumuskan kembali hasil amandemen c. KK memegang teguh: Pembukaan, NKRI, dan sistem Presidensiil
  • 11. Pembentukan KK Desakan pembentukan KK tak terelakkan  TAP I/MPR/2002, menjadi landasan  KK bertugas melakukan kajian komprehensif tentang perubahan UUD 1945 
  • 12. Berbagai tanggapan hasil amandemen Tajuk Rencana Suara Pembaharuan: membentuk KK merupakan tindakan “setengah hati” MPR, karena KK hanya berfungsi melakukan kajian, padahal yang dibutuhkan adalah Komisi Konstitusi Independen (KKI) yang bertugas melakukan penyempurnaan hasil amandemen I, II, III dan IV UUD 1945.
  • 13. Berbagai tanggapan hasil amandemen Affan Gafar Alm: Hasil yang dicapai MPR masih belum bisa diharapkan mampu menyelesaikan masalah-masalah secara mendasar, karena solusi yang dihasilkan sangat kental dengan muatan kepentingan
  • 14. Berbagai tanggapan hasil amandemen   Jajak pendapat Kompas: 51,2 % responden tidak yakin bahwa hasil amandemen membawa perbaikan Adnan Buyung: hasil perubahan sangat potensial menimbulkan konflik kelembagaan akibat tidak jelasnya perumusan pasal-pasal yang berkaitan dengan fungsi dan hubungan antara masing-masing lembaga negara
  • 15. Berbagai tanggapan hasil amandemen   Salahudin Wahid: seluruh elemen rakyat hendaknya bersedia mengawasi seluruh proses penjabaran amandemen konstitusi Sri Sumantri: KK harusnya mempunyai wewenang menyempurnakan konstitusi. Anggota KK harus diambilkan dari orangorang independen dan para cendekiawan
  • 16. IMPLIKASI HASIL AMANDEMEN UUD 1945 TERHADAP KETATANEGARAAN
  • 17. Kedaulatan: di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD (ps 1 ay 2)  Kedaulatan dg membuka ruang partisipatif rakyat lebih luas  MPR tdk lagi pelaku Kedaulatan Rakyat sepenuhnya  MPR tdk lagi memilih Presiden, menetapkan GBHN dan meminta pertanggung jawaban Presiden  Anggt DPR, DPD dan Presiden dipilih secara langsung
  • 18. Pemilihan Presiden Secara Langsung (Ps 6A)  Kedudukan Presiden kuat, karena dipilih langsung  Presiden dan Wapres dipilih dalam satu paket  Presiden tidak dapat dijatuhkan, kecuali melakukan tindak pidana sebagaimana diatur UUD
  • 19. Review Substansi: Sistem Pemerintahan Masih Ambigu karena MPR masih memiliki kewenangan: a. Memilih Wapres (bila terjadi kekosongan) b. Memilih Presiden dan Wapres (jika mrk berhalangan tetap) c. Memberhentikan atau menolak usulan pemberhentian Presiden meskipun telah ada keputusan Mahkamah Konstitusi
  • 20. MPR terdiri atas anggota DPR & DPD yang dipilih melalui Pemilu (Ps 2 ay1) Tidak ada lagi pengangkatan anggota DPR Tidak ada lagi golongan fungsionil Representasi lokal diwujudkan melalui DPD
  • 21. Tidak ada C & B pada dua kamar lembaga perwakilan DPR sebagai representation politik  DPD sebagai representation regional  DPD tidak memiliki kek legislatif  Peran DPD: hak inisiatif RUU tertentu, ikut membahas RUU tertentu, memberi pertimbangan RAPBN, pengawasan pelks UU tertentu 
  • 22. Otonomi Daerah    Otonomi seluas-luasnya (residu teori), berwujud keinginan mempertahankan NK dengan semangat federalistik Harus ada representasi daerah yang kuat (DPD) melakukan kontrol kepada pusat pada saat pusat membuat kebijakan untuk kepentingan daerah Msh bersifat multi tafsir dan tarik ulur dibidang kewenangan, SDN/A, Penghrgn thd Pluralistik, dan Penghrgn Kelembg Lokal
  • 23. Kekuasaan Kehakiman: MA   Secara tegas menyebutkan 4 lingkungan peradilan, meliputi Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, Peradilan Tata Usaha Negara Tidak menyebutkan peradilan yang secara faktual ada dan kehadirannya dibutuhkan, misalnya Peradilan Niaga, Ad Hoc HAM, Pajak, KPPU, Syariyah (Aceh), Adat (Papua).
  • 24. Kekuasaan Kehakiman: MK Ide dasar: menjamin kemurnian Konstitusi Kopetensi:  Menguji UU terhadap UUD  Sengketa antar Lembaga Negara  Memeriksa Presiden & Wapres atas kehendak DPR  Pembubaran Partai  Sengketa hasil Pemilu
  • 25. HAM     Sebagai fundamental right, tidak bisa diambil alih negara dalam kondisi apapun Tdk konsistem merujuk prinsip universalitas hak asasi Terkesan mengambil alih dari TAP MPR No. XVII/MPR/1998 dan UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM Tidak mengatur problem kongkrit mengenai bagaimana negara melindungi, memajukan, menegakkan HAM dalam masa transisional
  • 26. Kekuasaan legislative      kekuasaan legislative dialihkan dari Presiden ke lembaga DPR Presiden memiliki hak inisiatif RUU dibahas bersama antara Presiden dan DPR untuk mendapat persetujuan bersama Presiden mengesahkan RUU yang telah disetujui bersama dlm tenggang wkt 30 hari Jd apa makna kek leg dialihkan ke DPR
  • 27. Hubungan eksekutif-legislatif Kontrol kewenangan prerogratif Presiden: Menyatakan perang, membuat perdamaian, perjanjian dengan negara lain harus mendapat persetujuan DPR Mengangkat duta dan menerima duta negara asing, pemberian abolisi dan amnesti dengan memperhatikan pertimbangan DPR Ketentuan-ketentuan ini menunjukkan dominasi DPR dengan membatasi atau mencampuri hak prerogratif Presiden.
  • 28. Pertahanan dan Keamanan  Kedudukan TNI seharusnya ditegaskan sebagai instrumen negara dibidang pertahanan yang tunduk pada otoritas pemerintahan sipil
  • 29. Perubahan kelembagaan negara      Lembaga baru: KPU, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, DPD Lembaga yg sudah ada dan skr masuk konstitusi: Pemerintah Daerah, Bank Sentral, DPRD Dihapuskan: DPA Lembaga independen aktual tdk masuk konstitusi: KPPU, KHN, Komnas HAM, Ombudsman, KPK Bagaimana sinergi hubungan antar lembaga
  • 30. Pendidikan       Hak WN atas pendidikan WN wajib mengikuti dikdas Pemrth wajib membiayai Sistem pengajaran Nas: meningktkn keimanan, ketqwn dlm rngk mencrdskn bngs Alokasi 20% APBN/D utk pendidikan Landsn pemb IPTEK Nil agm, perstn bngs, perdbn, dan kesejhtrn umat
  • 31. Perekonomian Dlm pembhsn terjd DdLck antr pilihan ek kekeluargn & ek terbuka,  Akhirnya disepakati utk tdk dirubah  Tambhn ayat ttg Perek Nas berdsr: dmkrs dg prnsp kebersmn, effs, keadiln, beklnjtn, berws ling, kemandr, menjg keseimbngn kemjn & kestn ek nas. 
  • 32. Kesejahteraan Sosial Fkr mskn & anak terlntr dipelihr neg (hrsny tanggung jwb & diatur neg)  Neg mengembngkn Sistem Jaminan sos & memberdykn masy lemah (perlu affirmative action)  Neg menydkn fas pelyn kes & fas umum (penegsn welfare state) 
  • 33. Pemilu diselengarakan KPU  Pemilu diselenggarakan lembaga negara tersendiri, disebut KPU  KPU bersifat nasional, tetap dan mandiri  Asas Pemilu Luber dan Jurdil  Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD, DPD, Presiden
  • 34. Perubahan Konstitusi Usul perubahan dpt diagendakan bila diajukan min 1/3 jml anggota MPR  Khusus bentuk NK tidak dapat dilakukan perubahan (permanent rule). Hrsnya tetap terbuka perubahan meskipun diberikan syarat yang berat. 