Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Laporan Best Practice novi.docx
1. LAPORAN BEST PRACTICE
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR PESERTA
DIDIK DALAM MATERI PROCEDURE TEXT MELALUI
PEMBELAJARAN PBL MENGGUNAKAN TEKNIK PICTURE AND
PICTURE KELAS X TKJ SMK NEGERI 1 KINTAP
Oleh:
Noviawidi Astuti, S.Pd
NIP.
SMK NEGERI 1 KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
2. HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Best Practice dengan judul “ MENINGKATKAN MOTIVASI DAN MINAT
BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM MATERI PROCEDURE TEXT MELALUI
PEMBELAJARAN PBL MENGGUNAKAN TEKNIK PICTURE AND PICTURE
KELAS X TKJ SMK NEGERI 1 KINTAP
Disusun oleh:
Nama : Noviawidi Astuti, S.Pd
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Asal Sekolah : SMK Negeri 1 Kintap
Telah disetujui dan disahkan pada
Hari : Kamis
Tanggal : 15 Desember 2023
Tanah Laut, Desember 2022
Disetujui oleh,
Kepala SMK Negeri 1 Kintap
Yulianto, S.Pd
Penata Tk.I/IIId
NIP. 19790719200801 1 020
3. KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan
segala Rahmat-Nyalah akhirnya penulis bisa menyusun laporan best practice berdasarkan
kegiatan pembelajaran Bahasa inggris kelas X pada materi Procedure Text dengan judul
“MENINGKATKAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM MATERI
PROCEDURE TEXT MELALUI PEMBELAJARAN PBL MENGGUNAKAN TEKNIK PICTURE AND
PICTURE KELAS X TKJ SMK NEGERI 1 KINTAP”
Karya tulis ini merupakan pengalaman dilapangan yang sudah penulis lalukan
selama menjalankan tugas sebagai guru di SMK Negeri 1 Kintap. Dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada :
1. Allah Yang Maha Kuasa
2. Keluarga Tercinta
3. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi kalimantan selatan
4. Keluarga besar SMK NEGERI 1 KINTAP
5. Dosen Instruktur dan Guru Pamong yang telah membina sekaligus mengarahkan
dengan begitu hebatnya.
6. Segenap Panitia Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG Daljab) Kategori 1
Gelombang 2 LPTK Universitas Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan yang
senantiasa memfasilitasi kegiatan tersebut dari awal hingga selesai dengan
perlakuannya yang sangat bijak dan sabar.
7. Kepala SMK NEGERI 1 KINTAP yang telah memberi izin, kesempatan dan
kepercayaan kepada penulis untuk mengikuti kegiatan Pendidikan Profesi Guru .
8. Semua rekan guru SMK NEGERI 1 KINTAP yang telah memberi bantuan, dukungan
dan kepercayaan selama proses implementasi kegiatan sampai dengan terwujud dalam
bentuk laporan best practice ini.
9. Peserta didik SMK NEGERI 1 KINTAP
Penulis menyadari bahwa menyusun Laporan Best Practice ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahan di dalamnya, sehingga kritik dan saran dapat menjadikan penulis
lebih baik. Akhirnya, apapun yang penulis sajikan dalam Laporan Best Practice ini, semoga
dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi orang lain.
Tanah Laut, Juli 2023
Noviawidi Astuti, S.Pd
4. ABSTRAK
“MENINGKATKAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM MATERI
PROCEDURE TEXT MELALUI PEMBELAJARAN PBL MENGGUNAKAN TEKNIK PICTURE AND
PICTURE KELAS X TKJ SMK NEGERI 1 KINTAP”
Noviawidi Astuti, S.Pd
Email: pienov.sweet@gmail.com
Tujuan Procedure Text adalah untuk menggambarkan bagaimana sesuatu dibuat dalam
Langkah-langkah berurutan. Dalam pembelajaran Procedure text ,tidak hanya menggunakan
buku siswa atau buku guru, akan tetapi dengan menggunakan bantuan alat atau media untuk
membantu guru dalam menyampaikan materi, serta menggunakan metode pembelajaran yang
inovatif seperti PBL dipadukan dengan Teknik Pictur and Picture sehingga dapat membuat
suasana kelas lebih hidup dan dapat menarik minat dan perhatian siswa.
Kegiatan ini dilakukan di SMK Negeri 1 Kintap pada kelas X TKJ. Tujuan best practice
ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik dalam materi
procedure text
Hasul yang diperoleh dari best practice ini bahwa penggunaan model pembelajaran
yang inovatif dapat mrmudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Selain itu,
model pembelajaran inovatif dapat menarik keingintahuan dan minat siswa dalam
pembelajaran, sehingga suasana pembelajaran semakin hidup. Hal ini berdampak positif
terhadap motivasi siswa dalam pembelajaran sehingga siswa dapat berperan aktif dalam proses
pembelajaran.
5. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan dari proses pembelajaran jarak jauh dikarenakan wabah covid-19
menjadi pembelajaran normal yaitu Pembelajaran Tatap Muka (PTM).Hal tersebut
membuat motivasi dan minat siswa dalam proses pembelajaran terutama dalam mapel
Bahasa Inggris menjadi sangat menurun.
Berdasarkan hasil pengamatan saya, terdapat kondisi yang menjadi latar
belakang masalah, yaitu sebagai berikut :
1. Kurang nya motivasi serta minat belajar bahasa Inggris peserta didik.
2. Guru mengajar kurang kreatif dan inovatif, masih menggunakan metode
ceramah monoton, belum menggunakan metode, model,teknik serta media
pembelajaran yang sesuai sehingga siswa kurang termotivasi dan merasa
bosan saat pembelajaran.
3. Adanya pengaruh dari internet, maraknya game online, pemakaian sosial
media, membuat peserta didik malas belajar, sehingga anak tidak fokus
kepada materi yang diberikan guru.
Melihat dari situasi diatas maka penting bagi guru untuk merubah metode
pembelajaran yang lama menggunaka metode pembelajaran yang lebih inovatif seperti
menggunakan model pembelajaran Problem Base Learning (PBL).
Menurut Duch dalam Shoimin (2014:130) mengatakan bahwa model
Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang bercirikan adanya
permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta berpikir kritis dan keterampilan
memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan.
Model ini melatih peserta didik untuk berpikir dalam memecahkan masalah yang ada
dalam kehidupan nyata serta mencari solusinya. Apabila pembelajaran dimulai dengan
suatu masalah akan mendorong rasa ingin tahu peserta didik sehingga muncul berbagai
pertanyaan. Apabila pertanyaan-pertanyaan tersebut telah muncul dalam benak peserta
didik maka motivasi belajar akan tumbuh dan peserta didik dapat menuangkan ide
gagasan dengan mudah.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada best practice ini adalah “Meningkatkan Motivasi dan
Minat Belajar Peserta Didik Dalam Materi Procedure Text melalui Pembelajaran Model
Pembelajaran PBL Menggunakan Teknik Picture and Picture kelas X TKJ SMK Negeri
1 Kintap.”
C. Tujuan Penulisan
Untuk meningkatkan motivasi dan minat peserta didik khususnya pada materi
procedure text. Penulis berharap melalui tulisan best practice ini diperoleh manfaat bagi
peserta didik,guru dan sekolah:
6. 1. Bagi Siswa
Siswa akan lebih bersemangat dalam belajar
Mempermudah siswa dalam memahami materi
Meningkatkan hasil belajar siswa
2. Bagi Guru
Meningkatkan IPTEK
Meningkatkan professional kerja
Meningkatkan peran guru sebagai fasilitator
7. BAB II
TUJUAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
Slameto (2003:2) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Baharuddin (2010:12) belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang
untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau
pengalaman- pengalaman. Sudjana (2009: 28), memandang belajar suatu proses yang
ditandai dengan adanya perubahan dari seseorang, perubahan sebagai hasil dari proses
belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti 2 Model & Metode
Pembelajaran di Sekolah perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,
keterampilan, percakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek yang ada pada
individu yang belajar.
Menurut Djamarah (2008: 13) belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga
untukmemperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu
dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan
psikomotor.
B. Pentingnya Model Pembelajaran
Selain mengajar, tugas lain seorang guru adalah menggerakkan hati peserta didi
untuk mau belajar. Untuk mencapai hal tersebut maka hal pokok yang mesti
diperhatikan adalah modelpembelajaran. Model pembelajaran yang monoton akan
mengakibatkan kebosanan belajar pada peserta didik, sebaliknya model pembelajaran
yang variatif akan memberikan ransangan belajar sekaligus memberikan pengalaman
belajar baru bagi peserta didik.
Model pembelajaran adalah satu bentuk pembelajaran yang dibuat sedemikian
rupa yang bertujuanuntuk meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik.
Model pembelajaran dapat berbentuk praktis maupun teoretis. Joyce & Weil (dalam
Rusman, 2012: 133) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau
8. pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka
panjang),merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di
kelas atau yang lain.
Menurut Mulyono (2018:89), model belajar merupakan kerangka konseptual
yang menggambarkan prosedur sistematik dalam pengorganisasian pengalaman belajar
gunamencapai kompetensi belajar.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
merupakan usaha untuk menjadikan pembelajaran lebih baik, lebih menyenangkan.
Oleh karena itu, pendidik harus mampu menerapkan model pembelajaran yang variatif
untuk menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Pada
dasarnya, model belajar yang baik dapat dikenali dengan beberapa ciri, yaitu:
1. mempunyai prosedur sistematik
2. hasil dan tujuan belajar ditetapkan secara khusus
3. penetapan lingkungan dilakukan secara khusus
4. peserta didik mampu berinteraksi dengan lingkungan.
C. Problem Based Learning
Model pembelajaran problem based learning (PBL) merupakan salah satu
model pembelajaran inovatif. Model pembelajaran ini dapat memberikan kondisi
belajar aktif kepada siswa dimana siswa terlibat untuk memecahkan suatu masalah
melalui tahap-tahap metode ilmiah. Dengan demikian, siswa akan dapat mempelajari
pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki
keterampilan untuk memecahkan masalah.
Model problem based learning atau pembelajaran berbasis masalah adalah
model pembelajaran yang menyajikan masalah sehingga merangsang peserta didik
untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran ini, peserta didik bekerja
dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real word). Pembelajaran dengan
model ini merupakan pembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar
bagaimana belajar” bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari
permasalahan dunia nyata. Masalah diberikan kepada peserta didik, sebelum peserta
didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus
dipecahkan (Daryanto, 2014).
9. Tahapan model pembelajaran problem based learning
Barret menyusun langkah-langkah pelaksanaan problem based learning, yaitu:
1. Siswa diberi permasalahan oleh guru berdasarkan pengalaman siswa.
2. Siswa melakukan diskusi dalam kelompok kecil untuk:
a. Mengklarifikasi kasus atau masalah yang diberikan
b. Mendefinisikan masalah
c. Saling bertukar pendapat berdasarkan pengalaman yang dimiliki
d. Menetapkan hal-hal yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
e. Menetapkan hal-hal yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah
3. Siswa melakukan kajian secara independen berkaitan dengan masalah yang harus
diselesaikan.
4. Siswa kembali kepada kelompok problem based learning awal untuk melakukan
tukar informasi, pembelajaran teman sejawat dan bekerjasama dalam
menyelesaikan masalah.
5. Siswa dibantu oleh guru melakukan evaluasi berkaitan dengan seluruh kegiatan
pembelajaran.
Pembelajaran berbasis masalah terbagi menjadi beberapa sintak
No Langkah Kegiatan guru
1 Orientasi masalah 1. Menginformasikan tujuan
2. Menciptakan lingkungan kelas yang
memungkinkan terjadi pertukaran ide yang terbuka
3. Mengarahkan kepada pertanyaan atau masalah
4. Mendorong siswa mengekspresikan ide-ide secara
terbuka
2 Mengorganisasikan siswa
untuk belajar
1. Membantu siswa dalam menemukan konsep
berdasarkan masalah
2. Mendorong keterbukaan, proses-proses demokrasi
dan cara belajar siswa aktif
3. Menguji pemahaman siswa atas konsep yang
ditemukan
4. Memberi kemudahan pengerjaan siswa dalam
mengerjakan/menyelesaikan masalah
3 Membantu menyelidiki
secara mandiri atau
kelompok
1. Mendorong kerjasama dan penyelesaian tugas-
tugas
2. Mendorong dialog dan diskusi antar siswa
3. Membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang
berkitan dengan masalah
4. Membantu siswa dalam merumuskan hipotesis
10. 5. Membantu siswa dalam memberikan solusi
4 Mengembangkan dan
menyajikan hasil kerja
1. Membimbing siswa dalam mengerjakan lembar
kerja peserta didik (LKPD)
2. Membimbing siswa dalam menyajikan hasil
kerja
5 Menganalisis dan
mengevaluasi hasil
pemecahan masalah
1. Membantu siswa mengkaji ulang hasil
pemecahan masalah
2. Memotivasi siswa agar terlibat dalam
pemecahan masalah
3. Mengevaluasi materi
11. BAB III
PEMBAHASAN
Pada bagian pembahasan ini, dibagi dalam tiga bagian pokok yaitu kompetensi
dasar,pelaksanaan pembelajaran, dan hasil yang diperoleh.
A. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.18 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan beberapa teks prosedur
lisan dan tulis dengan memberi dan meminta
informasi terkait manual penggunaan
teknologi dan kiat-kiat (tips), pendek dan
sederhana, sesuai dengan bidang keahlian
dan konteks penggunaannya
3.18.1 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks
dan unsur kebahasaan dalam teks prosedur
berupa manual dan tips sesuai dengan
konteks penggunaannya.
3.18.2 Membedakan fungsi sosial, struktur teks dan
unsur bahasa dari berbagai teks prosedur
berupa manual dan tips sesuai dengan
konteks penggunaannya
4.18 Menyusun teks prosedur, lisan dan tulis,
dalam bentuk manual terkait penggunaan teknologi
dan kiat-kiat (tips), dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara
benar dan sesuai konteks
4.18.1 Menyusun teks lisan dan tertulis mengenai
teks prosedur berupa teks manual dan tips
dengan menggunakan struktur teks dan unsur
bahasa yang tepat sesuai dengan konteks
penggunaannya.
4.18.2 Mengkomuni-kasikan secara lisan dan
tertulistentang teks prosedur berupa manual dan
tips dengan menggunakan struktur teks dan
unsur bahasa yang tepat sesuai dengan konteks
penggunaan
B. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Deskripsi
Kegiatan Pendahuluan
(15 menit) Guru mengucapkan salam dan bertegur sapa dengan siswa.
T: “Good morning, students” “How are you today ?”
Guru mengajak siswa untuk berdo’a sebelum memulai pembelajaran.
T: “Let’s pray together before we start our class. Please, the leader, lead us to
pray”
Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan siswa.
T: “Let me check your presence ”, “Who is absent today?
Apersepsi
Guru mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan yang
akan dilakukan
“Do you know this picture?” (glue gun)
“Have you ever used it?“
12. “What are the steps to use it ?”
Guru memberikan sebuah video How to use the Glue gun ?, kemudian
siswa menebak Text apa yang akan dibahas.
T“What kind of the text is this….”
Guru memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas .
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan keseluruhan kegiatan
yang akan dilakukan dalam pembelajaran.
T: “So today we will discuss about a Procedure Text I hope in the end of the
class you are able to analyze and make a procedure text (especially the manual )
Kegiatan Inti
(70 menit) Orientasi Peserta didik pada masalah
Guru memberi kesempatan bertanya kepada peserta didik terkait
Procedure Text yang diberikan dan peserta didik memberikan respon
dengan memberikan beberapa pertanyaan terkait materi.
Guru memberikan PPT tentang procedure text.
Guru menyajikan permasalahan pada LKPD 1 .
T: “After you look this picture, please answer the questions !”
Peserta didik memberi tanggapan dan permasalahan yang disajikan
Mengorganisasi dan membangun pengalaman siswa dalam berkelompok
untuk belajar
Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok.
“Please make a group that contains five people.”
Guru memberikan LKPD I .
Peserta didik di dalam kelompok mencocokkan gambar sesuai dengan
kalimat masing-masing dan menjawab pertanyaan yang sudah
diberikan di LKPD 1.
Guru memantau keterlibatan dan keaktifan peserta didik di dalam
kelompok masing-masing.
Setelah peserta didik selesai mengerjakan LKPD I, guru dan peserta
didik membahas soal di LKPD 1.
“It is finished, Let’s discuss together!”
Setelah selesai diskusi, guru memberikan LKPD 2 kepada peserta
didik untuk didiskusikan secara berkelompok.
“Please discuss the next assignments with your group.”
Guru memberikan arahan dan bimbingan kepada peserta didik selama
proses diskusi.
Guru melakukan pengamatan penilaian sikap selama proses diskusi
berlangsung.
13. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menempel
hasil karya mereka ke dinding Gallery Wall.
Guru dan kelompok lain berjalan ke Gallery Wall untuk melihat hasil
karya kelompok lain.
Guru memberikan penguatan dan reward terkait hasil kerja siswa
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru menginstruksikan masing-masing kelompok untuk memberikan
tanggapan kepada hasil karya kelompok lain.
T: please give your opinion about your friend’s work.
Guru memberikan penguatan dan reward terkait hasil kerja siswa
Kegiatan penutup
(5 menit)
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan
kembali hal-hal yang belum dipahami terkait materi pembelajaran.
T: “Do you have any question?”
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk merefleksi
kegiatan pembelajaran hari ini.
T: “What have we learnt today? Is it easy or hard?”
• Guru menutup pembelajaran dan mengingatkan peserta didik untuk
belajar secara mandiri.
T: “That’s all for today. Next meeting you are going to do some Quiz about
Procedure text, so don’t forget to learn and see you!”
C. Masalah yang dihadapi
Jaringan internet yang kurang stabil disekolah.
Untuk mempersiapkan alat pemeblajaran seperti LCD, Kabel, speaker dan
laptop menyita waktu banyak.
Terbatasnya kosakata Bahasa inggris peserta didik membuat pembelajaran agak
lambat karena harus mencari kosakata didalam kamus.
Guru belum optimal dalam mengatur waktu pembelajaran.
D. Cara mengatasi masalah
Mencoba mendownload dulu video dari youtube sehingga pada saat
pembelajaran bisa langsung diputar.
Meminta bantuan siswa untuk membantu menyiapkan peralatan seperti
LCD,kabel,speaker,dll.
Sering melihat jam supaya pembelajaran tepat waktu.
E. Hasil Yang Diperoleh
Setelah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
yang dipadukan dengan Teknik Picture and Picture, peserta didik terlihat lebih
termotifasi dan semangat untuk mengikuti proses pembelajaran procedure text,
14. sehingga suasana kelas menjadi lebih hidup sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan dari hasi kegiatan ini penulis menyimpulkan bahwa penggunaan
model pembelajaran yang inovatif seperti Problem Based Learning (PBL) sangat
mempengaruhi keberhasilan kita dalam menjadikan materi pembelajaran di kelas.
Penggunaan media pembelajaran yang efektif dan inovatif seperti memakai
model Problem Based Learning (PBL) yang dipadukan dengan Teknik Picture and
Picture dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada
peserta didik. Selain itu, media pembelajaran yang inovatif juga dapat menarik
keingintahuan dan minat peserta didik untuk belajar terutama mata pelajaran Bahasa
inggris sehingga suasan kelas menjadi lebih hidup, karena peserta didik aktif pada saat
proses pembelajaran berlangsung.
B. Saran
Penggunaan model dan teknik pembelajaran yang efektif dan inovatif menuntut
Guru agar lebih berkreasi dalam penggunaan aplikasi yang dapat membantu dalam
proses pembelajaran . Oleh karena itu, guru dituntut untuk menguasai IPTEK. Seorang
guru harus bisa menciptakan pembelajaran yang Up to date, kreatif dan inovatif, dengan
memanfaatkat IPTEK di era digital ini supaya tujuan pembelajaran bisa tercapai .
15. DAFTAR PUSTAKA
Afandi Muhamad, dkk. 2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah. Semarang: UnissulaPress
A.M, Sardiman (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja. Grafindo
Helmiati. 2012. Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo
Rusman, 2012. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Slameto. (2015). Belajar dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
http://lib.unnes.ac.id/35513/1/2101415014_Optimized.pdf