1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHYDRO (PLTMH)
Mikro Hydro atau yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hydro (PLTMH), adalah suatu pembangkit skala kecil yang
menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti saluran
irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi
terjunan (head) dan jumlah debit air. Mikro Hydro merupakan sebuah
istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil, dan hydro yang
berarti air.
Secara teknis, mikro hydro memiliki tiga komponen utama yaitu air
(sebagai sumber energi), turbin dan generator. Mikrohydro mendapatkan
energy dari aliran air yang memiliki pebedaan ketinggian tertentu. pada
dasarnya, mikrohydro memanfaatkan energy potensial jatuhan air (head).
semakin tinggi jatuhan air tersebut, maka akan semakin besar pula energi
potensialnya dan besar pula energi listrik yang bisa diperoleh.
Disamping faktor geografis (tata letak sungai), tinggi jatuhan air dapat pula
diperoleh dengan membendung aliaran air, sehingga permukaan air tinggi.
Aliran air yang dialirkan melalui pipa pesat dikirim menuju rumah
pembnagkit (power house) yang pada umumnya dibangun di dekat tepi
2. sungai untuk menggerakkan turbin yang nantinya tirbin tersebut akan
menggerakan generator dan menghasilkan listrk.
Energi potensial dari air yang jatuh dalam pipa pesat akan memutar turbin
air dan energi tersebut berubah menjadi energi mekanik. turbin yang
berputar dikopel dengan generator, sehingga energi mekanik turbin akan
menimbulkan energi mekanik pula pada rotor generator dan berubah
menjadi energi listrik.
Namun, namanya saja mikro, maka listrik yang dapat dihasilkan tidak
besar bila dibandingkan dengan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
walaupun prinsip kerjanya sangat mirip. Hal yang membedakan hanya
skalanya saja dan PLTMH tidak memerlukan bendungan atau aliran sungai
skala besar.
Keuntungan PLTMH :
1. PLTMH sangat murah biaya maintenance (perawatan) dan tidak
membutuhkan bahan bakar, karena PLTMH menggunakan energi alam.
2. Air merupakan sumber daya energi terbarukan dan bersifat continue.
3. Tidak ada limbah atau pencemaran.
4. Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan di daerah
terpencil dengan tenaga terampil penduduk daerah setempat dengan
sedikit latihan.
5. Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan perikanan.
6. Efesiensinya tinggi.
Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro
Daya yang masuk (Pgross) merupakan penjumlahan dari daya yang dihasilkan (Pnet)
ditambah dengan faktor kehilangan energi (losses) dalam bentuk suara atau panas
akibat dari gesekan air dengan pipa atau komponen-komponen penyalur air. Daya
3. yang dihasilkan merupakan perkalian dari daya yang masuk dikalikan dengan
efesiensi konversi [Eo].
Pnet = Pgross x Eo [kW]
Daya kotor adalah head kotor (Hgross) yang dikalikan dengan debit air (Q) dan juga
dikalikan dengan sebuah faktor gravitasi (g=9,8) sehingga persamaan dasar dari
pembangkit listrik adalah :
Pnet = g x Hgross x Q x Eo [kW]
Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro
Beberapa komponen yang digunakan untuk pembangkit listrik tenaga mikrohydro
baik komponen utama maupun bangunan penunjang antara lain :
1. Dam/Bendungan Pengalih (intake). Dam pengalih berfungsi
untuk mengalihkan air melalui sebuah pembuka di bagian sisi
sungai ke dalam sebuah bak pengendap.
2. Bak pengendap (setting basin). Bak pengendap digunakan untuk
memindahkan partikel-partikel berat seperti pasir dari air. Fungsi
dari bak pengendap adalah sangat penting guna melindungi
komponen-komponen berikutnya dari pasir.
3. Saluran pembawa (Headrace). Saluran ini mengikuti kontur dari
sisi bukit untuk menjaga elevasi dari air yang disalurkan.
4. Pipa pesat (Penstock). Penstok dihubungkan pada sebuah elevasi
yang lebih rendah ke sebuah roda air yang dikenal dengan sebutan
turbin air. Sudut kemiringan penstock dan panjang penstock ini
4. sangat berpengaruh akan potensi daya yang dapat dihasilkan dari
PLTMH ini.
5. Turbin. Turbin berfungsi untuk mengkonversikan energi
potensial air yang berupa aliran menjadi energi mekanis berupa
putaran tinggi. Jenis turbin tergantung debit, kecepatan aliran
dan head (tekanan) air. Biasanya jenis yang cocok adalah
crossflow, francis, atau pelton. Turbin jenis kaplan sangat tidak
cocok karena biasanya debit dalam PLTMH kecil dan sangat
berpengaruh oleh tinggi jatuh air.
6. Pipa hisap. Pipa hisap berfungsi untuk menghisap air dan
mengembalikan tekanan aliran yang masih tinggi ke tekanan
atmosfer sehingga bisa kembali ke aliran sungai dengan aman dan
tidak menggangu ekosistem sungai.
7. Generator. Generator berfungsi sebagai alat untuk
mengkonversikan energi mekanis dari turbin menjadi energi
listrik. Generator yang cocok untuk PLTMH adalah jenis asinkron.
8. Panel Kontrol. Panel kontrol berfungsi sebagai penstabil
tegangan hasil dari generator tadi.
9. Pengalih Beban (Ballast Load). Pengalih beban berfungsi sebagai
beban sekunder (dummy) ketika mengalami penurunan. Kinerja
pengalih beban ini diatur oleh panel kontrol.
5. Kekurangan PLTMH :
1. Biaya investasi yang cukup besar karena area yang harus
diadakan cukup besar karena harus mengalirkan air dari
bendungan atau hulu sungai dan membawanya ke daerah power
house yang ada dihilir.
2. Pembangunan akan merusak ekosistem karena biasanya sungai
yang memiliki elevasi tinggi adalah daerah hulu dan biasanya
masih terjaga alamnya, apabila dibangun PLTMH, biasanya
melakukan perusakan alam dan lingkungan.
3. ekosistem sungai dapat terganggu karena pembuatan bendungan
atau setting basin dan saluran pembawa.
4. biasanya kendala utamanya adalah terlalu dipengaruhi oleh iklim
dimana musim akan mempengaruhi debit air yang ada di sungai.
Biasanya hal ini terjadi saat misim kemarau.
7. TURBIN CROSSFLOW
Perlu diingat bahwa perbedaan antara PLTA dengan PLTMH hanyalah skala nya
saja. PLTA ber-skala lebih besar dan hasil output listrik yang sangat besar pula. Biasanya
membutuhkan waduk besar atau aliran sungai yang besar dan kontinu. Namun, PLTMH
tidak membutuhkan waduk, tapi hanya bak penenang atau penampung guna memisahkan
pasir atau material padat lainnya yang terkandung dalam air tersebut. Hasil output PLTMH
juga terbatas, yakni kurang dari 400kW, di atas itu, sudah dapat dikatakan sebagai PLTA
yang sesungguhnya.
By: www.sky-technical.blogspot.com