Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis tulangan beton, sifat tampak dan bentuk tulangan beton, tabel konversi berat besi, rumus untuk menghitung volume dan berat besi, contoh soal perhitungan berat besi, dan cara pemasangan tulangan beton.
2. JENIS TULANGAN
Berdasarkan bentuknya, baja
tulangan beton dibedakan
menjadi 2 (dua) jenis yaitu Baja
tulangan polos dan baja tulangan
sirip
Baja tulangan beton polos adalah baja
tulangan beton berpenampang
bundar dengan permukaan rata tidak
bersirip disingkat BjTP.
Baja tulangan beton sirip adalah baja
tulangan beton
dengan bentuk khusus, yang permukaannya
memiliki
sirip melintang dan rusuk memanjang yang
dimaksud
untuk meningkatkan daya lekat dan guna
menahan gerakan membujur dari batang
secara relative terhadap
beton, disingkat BjTS/ BjTD.
3. A. SIFAT TAMPAK
Baja tulangan beton tidak boleh mengandung serpihan, lipatan,
retakan gelombang, cerna yang dalam dan hanya diperkenankan
berkarat ringan pada permukaan.
B. BENTUK
Persyaratan bentuk baja tulangan beton adalah sebagai berikut :
Permukaan batang baja tulangan beton polos harus rata tidak
bersirip
Permukaan batang baja tulangan beton sirip harus bersirip teratur.
Setiap batang diperkenankan mempunyai rusuk memanjang yang
searah dan sejajar dengan sumbu batang, serta sirip-sirip lain
dengan arah melintang sumbu batang
selanjutnya
4. Sirip-sirip melintang sepanjang batang baja
tulangan beton harus terletak pada jarak yang
teratur, serta mempunyai bentuk dan ukuran yang
sama. Bila diperlukan tanda angka-angka atau
huruf - huruf pada permukaan baja tulangan
beton, maka sirip melintang pada posisi dimana
angka atau huruf diletakkan dapat ditiadakan
Sirip melintang tidak boleh membentuk sudut
kurang dari 45o terhadap sumbu batang, apabila
membentuk sudut antara 45o sampai 70o, arah
yang berlawanan tidak diperlukan.
5. No Bentuk Diameter
(mm)
Berat Nominal Per M2
(kg/m2)
1 Polos 6 0,222
2 Polos 8 0,395
3 Polos 10 0,637
4 Polos 12 0,888
5 Polos 14 1,23
6 Polos 16 1,58
7 Polos 19 2,23
8 Polos 22 2,98
9 Polos 25 3,85
10 Polos 28 4,85
11 Polos 32 6,31
12 Polos 35 7,99
13 Polos 40 9,88
14 Polos 50 15,40
Tabel Koonversi Besi (Berdasarkan SNI
07-2052-2002)
7. Betuk Besi : Tabung
Sehingga Persamaan
Volume Besi : Luas Alas x Tinggi
:Luas Lingkaran xTinggi (Panjang
:1/4 πD2xT
Keterangan:
π : 3,14 atau 22/7
D : Diameter Besi
T : Tinggi atau Panjang besi
selanjutnya
8. Notte : Berat jenis besi = 7,850 kg m2
Karena ukuran diameter besi selalu dalam satuan (mm) maka
diameter besi mm2 diubah menjadi m2
Diameter = D mm2 Menjadi = 1.000.000 D m2
Berat besi = berat jenis besi x volume besi
=7,850 kgm3 x ¼ x (1/1.000.000D2) m2 x Tm
= 0,00785 x ¼ x π x D2 Xt
Jika menggunakan π 3,14 = 0,006162 x D2xT
Jika menggunakaan π 22/7 = 0,006168 xD2xT
Sehingga diambil rata-rata = 0,006162 x 0,006168
2
= 0,006165
Rumus Berat Besi = 0,006165 x D2 x T
LANJUTAN
9.
10. CONTOH SOAL
Sebuah proyek memerlukan Besi beton utuh dengan jenis ulir berdiameter 10 mm
sebayak 22 batang dan jenis polos berdiameter 8 mm sebanyak 10 batang untuk
memasang kolom utama rumah berapa jumlah berat kebutuhan besi berdiameter ?
Jawab :
A. Cara dengan menggunakan tabel SNNI ;
Diketahui : Besi Ulir Diameter 10mm = 22 batang Ukuran Ful
Besi polos diameter 8mm = 10 batang Ukuran Ful
Ditannyakan : jumlah tebal berat kebutuhan besi berdiameter?
Jawab : ukuran Besi Ful 1 batang = 12 m2batang
Total panjang besi ulir diameter 10mm = 22 batang x 12 m2batang
=264 m2
Berat = Total panjang x berat besi per m2
= 264 m2 x 0,637
= 162,89 kg
SELANJUTNYA
11. Total panjang besi polos diameter 8mm = 10 batang x 12m2batang
Berat = total pajang x berat besi per m2
= 120m2 x 0,395kgm2
=47,41kg
Total berat kebutuhan besi = 210,50kg
LANJUTAN
12. B. Cara Alternatif Tanpa Tabel
Diketahui : Besi ulir diameter 10mm = 22 batang ukuran ful
Total panjang besi ulir diameter = 10 batang ukuran ful
Ditannya : jumlah tebal berat besi berdiameter ?
Jawab : ukuran Besi Ful 1 batang = 12 m2batang
Total panjang besi ulir berdiameter 10 mm = 22 batang x 12m2batang
= 264 m2
Berat = 0,006165 x D2 x T
= 0,006165 x 102 x 264
= 162,76 kg
SELANJUTNYA
13. Total panjang besi polos diameter 8mm = 10 batang x 12m2 batang
=120 m2
Berat = 0,006165 x D2 x T
= 0,006165 x 82 x 120
= 47, 35 kg
Total kebutuhan besi = total panjang besi ulir berdiameter 10mm + Total jumlah
besi polos diameter 8mm = 210,11
LANJUTAN
14. CARA PEMASANGAN TULANGAN
Pasang dulu pembesian bagian bawah, perhatikan tanda-tanda pembesian
mana lapis bawah dan mana lapis keduanya. Biasanya arah pendek yang
paling bawah.
Ikatlah dengan kawat beton, persilangan-persilangan dua batang besi,
berseling-seling, tidak semua silangan, asal dirasa cukup kuat dalam arti,
silangan tidak bergerak hingga jarak besi tetap silangan, asal dirasa cukup
kuat dalam arti, silangan tidak bergerak hingga jarak besi tetap.
Pasang besi kaki ayam pada jalur yang telah ditentukan agar jarak dan letak
besi atas dalam kedudukan yang benar. Kaki ayam agar dipasang pada
persilangan pembesian.
15. Pasang besi atas pada arah pendek di atas kaki ayam, setelah itu letakkan besi
arah pendek antar dua kaki ayam menurut jumlah yang telah ditentukan
Setelah itu, pasang besi arah panjang sebagai lapis terakhir dari pelat itu
Periksa kedudukan-kedudukan besi, jaraknya, jumlahnya
Pasang ganjal beton/ batu tahu untuk menjaga jarak pembesian paling bawah dan
kayu acuan (bekisting).
16. Menghitung Kebutuhan Besi menggunakan Tabel SNI dan Rumus Biasa - Estimator #7
https://www.youtube.com/watch?v=zX1jos0x8m8&feature=emb_logo
Membaca dan Memahami Kode Gambar Pembesian Konstruksi - Estimator #8
https://www.youtube.com/watch?v=kY3flX3254Q
Cara Menghitung Pembesian Beton Bangunan (Volume/Jumlah)
https://www.youtube.com/watch?v=iidpiiPrviI
Hinweis der Redaktion
Notte: Panjang Besi Beton Untuk (Ulir atau polos) : 12 M2/batang
Notte: Panjang Besi Beton Untuk (Ulir atau polos) : 12 M2/batang
Notte: Panjang Besi Beton Untuk (Ulir atau polos) : 12 M2/batang