2. TEORI TRADISIONAL
1. Teori Ganjaran dan hukuman
Ganjaran
Secara etimologi, terma ganjaran
berasal dari kata ganjar yang
berarti memberi hadiah atau
upah. Karenanya berdasarkan
pengertian ini,
maka dasarnya
adalah perlakuan
menyenangkan yang
diterima seseorang
3. Macam-macam Ganjaran :
Menurut Al-Ghazali ada tiga macam
ganjaran, yaitu:
Penghormatan (penghargaan), baik
berupa kata-kata maupun isyarat.
Hadiah, yaitu ganjaran yang berupa
pemberian sesuatu/materi yang
bertujuan untuk menggembirakan
anak.
Pujian dihadapan orang banyak.
Syarat Pemberian Ganjaran
Berikan ganjaran atau perbuatan atau prestasi yang
dicapai peserta didik, bukan atas dasar pribadinya.
Berikan penghargaan yang sesuai atau proporsional
dengan prilaku atau prestasi yang diraih peserta didik.
Sampaikan penghargaan untuk hal-hal positif, tetapi
jangan terlalu sering.
Jangan memberikan penghargaan disertai dengan
ungkapan membanding-bandingkan seorang peserta
5. Hukuman
Secara etimologi,
hukuman berarti
siksa dan sebagainya,
yang dikenakan
kepada orang yang
melanggar undang-
undang dan
sebagainya. Dari sisi
ini, hukuman pada
dasarnya perbuatan
tidak menyenangkan
6. Macam-macam Hukuman
1.hukuman fisik,misalnya dengan mencubit,
menampar, memukul dan lain sebagainya;
2.hukuman dengan kata-kata atau kalimat
yang tidak menyenangkan, seperti omelan,
ancaman, kritikan, sindiran, cemoohan dll.
3.hukuman dengan stimulus fisik yang tidak
menyenangkan, misalnya menuding,
memelototi, mencemberuti dan lain
sebagainya;
4.hukuman dalam bentuk kegiatan yang tidak
menyenangkan, misalnya disuruh berdiri di
depan kelas, dikeluarkan dari dalam kelas,
7. Keunggulan dan Kelamahan Hukuman
Keunggulan utama dari hukuman bahwa
pemakaiannya dengan tepat akan dapat
menghentikan dengan segera tingkah laku siswa
yang mengganggu jalannya kegiatan belajar
mengajar.
Tetapi pada sisi lain, hukuman mengandung
kelemahan berupa sejumlah akibat sampingan yang
negatif. Akibat-akibat negatif yang dapat terjadi
antara lain:
hubungan antara guru dan siswa menjadi
terganggu, misalnya siswa mendendam pada guru;
siswa menarik diri dari kegiatan belajar mengajar,
misalnya tidak mau mendengarkan pelajaran;
siswa melakukan tidakan-tindakan agresif,
misalnya merusak fasilitas sekolah;
siswa mengalami gangguan psikologis, misalnya
rasa rendah diri.
8. Syarat-syarat Pemberian Hukuman
Pemberian hukuman harus tetap
dalam jalinan cinta kasih sayang.
Pemberian hukuman harus didasarkan
kepada alasan "keharusan".
Pemberian hukuman harus
menimbulkan kesan pada hati anak.
Pemberian hukuman harus
menimbulkan keinsyafan dan
penyesalan pada anak.
Pada akhirnya, pemberian hukuman
harus diikuti dengan pemberian
ampun dan disertai dengan harapan
serta kepercayaan.
9. Memilih Hukuman dan Menentukan Hukuman
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih
dan menentukan hukuman (Amin Danien Indrakusuma,
1973:157) adalah sebagai berikut:
Macam dan besar kecilnya pelanggaran: Besar
kecilnya pelanggaran akan menentukan berat
ringannya hukuman yang harus diberikan;
Hukuman diberikan dengan melihat jenis
kelamin: usia dan halus kasarnya perangai dari
pelaku pelanggaran;
Akibat-akibat yang mungkin timbul dalam
hukuman: Pemberian hukuman jangan sampai
menimbulkan akibat yang negatif pada diri
anak;
Pilihlah bentuk-bentuk hukuman yang pedagogis:
Hukuman yang dipilih harus sedikit mungkin
segi negatifnya baik dipandang dari sisi
murid, guru, maupun dari orang tua;
Sedapat mungkin jangan menggunakan hukuman
badan: Hukuman badan adalah hukuman yang
menyebabkan rasa sakit pada tubuh anak,
hukuman badan merupakan sarana terakhir dari
proses pendisiplinan.
15. Teori Modern
1. Teori Asosiasi (Stimulus-Respon)
Menurut teori ini, segala
pengetahuan berasal dari pengalaman.
16. Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi
antara stimulus dan respon. Stimulus adalah apa yang
merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran,
perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat
indera. Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan
peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran,
perasaan, atau gerakan/tindakan.
18. Dari eksperimen yang dilakukan
Thorndike terhadap kucing
menghasilkan hukum-hukum belajar,
diantaranya:
1. Law of Effect
2. Law of Readiness
3. Law of Exercise
19. Pengajaran yang baik menurut Thorndike adalah :
a. Penataan kelas harus dengan tujuan pendidikan yang jelas.
b. Tujuan pendidikan harus masih dalam batas kemampuan belajar peserta
didik.
c. Agar peserta didik dapat mengikuti pelajaran, proses belajar harus
bertahap dari yang sederhana sampai yang kompleks.
d. Dalam belajar motivasi tidak begitu penting karena yang terpenting
adalah adanya respon yang benar terhadap stimulus.
e. Peserta didik yang telah belajar dengan baik harus diberi hadiah dan bila
belum baik harus segera diperbaiki.
f. Situasi belajar harus dibuat menyenangkan dan mirip dengan kehidupan
dalam masyarakat.
g. Materi pelajaran harus bermanfaat bagi peserta didik untuk kehidupan
anak kelak setelah keluar dari sekolah.
h. Pelajaran yang sulit, yang melebihi kemampuan anak tidak akan
meningkatkan kemampuan penalarannya.
i. Ujian itu penting, untuk memberikan umpan balik bagi guru dan
pembelajar tentang proses belajar
j. Ujian harus dilakukan secara berkala
k. Situasi belajar diusahakan semirip mungkin dengan kehidupan nyata.
Agar hasil belajar mudah diterapkan.
20. Teori Kognisi
Teori kognisi lebih mementingkan
sebuah proses belajar dari pada hasil
dari belajar itu sendiri.
22. Peserta didik memiliki insight yang kuat. Untuk menunjang pembentukan insight, maka
guru harus melaksanakan pembelajaran yang bermakna (meaningful learning), hal itu bisa
dilaksanakan dengan menyusun strategi, memilih metode dan menggunakan media
pembelajaran yang tepat.
Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika peserta didik mengenal tujuan yang ingin
dicapainya. Oleh karena itu, guru mempunyai tanggung jawab untuk membantu peserta
didik memahami tujuan pembelajaran.
Guru dalam menyampaikan materi hendaknya dikaitkan dengan situasi dan kondisi
lingkungan kehidupan peserta didik.
Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila peserta didik mampu menangkap prinsip-
prinsip pokok dari suatu persoalan dan menemukan generalisasi untuk dipergunakan
memecahkan masalah dalam situasi lain. Maka guru hendaknya dapat membantu peserta
didik untuk menguasai prinsip-prinsip pokok dari materi yang diajarkannya.
Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila peserta didik mampu menangkap prinsip-
prinsip pokok dari suatu persoalan dan menemukan generalisasi untuk dipergunakan
memecahkan masalah dalam situasi lain. Maka guru hendaknya dapat membantu peserta
didik untuk menguasai prinsip-prinsip pokok dari materi yang diajarkannya.
23. 3. Teori mengkondisi
Seorang anak akan mengedip
apabia matanya silau oleh sinar yang di
arahkan ke matanya. Reaksi seperti ini
terjadi tanpa berfikir dan pertimbangan.
Inilah yang di sebut gerak
reflex.sekiranya di buat satu percobaan
sederhana dengan menggunakan
cahaya terang yang menyilaukan mata
yang dibarengi suara lonceng, anak
tetap akan mengedip apabila lonceng
dibunyikan sekalipun tanpa cahaya
yang menyilaukan lagi.
24. Sebagai ringkasan dapat diungkapkan bahwa
teori conditioning berpandangan :
1.Lingkungan sangat besar peranannya dalam
membentuk tingkah laku baru.
2.Pengamatan membantu kita dalam memahami jenis
belajar conditioning.
3.Menurut teori conditioning, hubungan stimulus respons
terjadi secara mekanistis dan tidak bersifat dinamis.
4.Stimulus yang spesifik akan menyebabkan individu
merespon dan bukan stimulus yang mengandung masalah
untuk di pecahkan.
25. A. Hakikat pengalihan belajar
Gagasan dasar dari pengalihan belajar ialah
bahwa seseorang memperoleh keuntungan (atau
keugian) dalam suatu situasi belajar karena
hasil belajar yang diperoleh
sebelumnya.seorang pemikir yunani plato,
berpendapat bahwa kalbu manusia berisi
kekuatan-kekuatan atau daya-daya, seperti
berfikir dan mengingat, yang dapat di perkuat
melalui suatu upaya atau latihan sederhana
seperti otot.aliran psikologi yang mendasarkan
diri pada pemikiran plato itu ilmu jiwa daya.
26.
27. A. Usaha untuk menjelaskan pengalihan belajar
Hampir semua aliran dalam
psikologi mengakui adanya peristiwa
pengalihan belajar itu. Pengalihan belajar
sendiri merupakan sesuatu yang dianggap
penting dalam menelaah proses belajar
tampak sebagai peristiwa yang unik, maka
banyak yang ingin memebrikan kejelasan
tenteng terjadinya pengalihan tersebut.
Beberapa di antara pandangan atau teori tentang
pengalihan belajar itu segera anda temukan di
bawah ini :
1) Teori disiplin mental formal.
2) Teori komponn-komponen identik.
3) Teori generalisasi.
4) Teori-teori lain yang senada denga teori
generalisasi.