2. Tiga komponen utama yang diperlukan oleh organisme untuk
bereaksi terhadap perubahan lingkungan yaitu:
1. Reseptor
Merupakan suatu struktur yang mampu mendeteksi
rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari
dalam tubuh
Organ indera adalah reseptor rangsangan
Pada indera terdapat ujung-ujung saraf sensori yang peka
terhadap rangsangan
3. 2. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan tepi
Berfungsi menerima, mengolah, dan meneruskan
rangsangan ke efektor
3. Efektor
Merupakan struktur yang melaksanakan aksi sebagai
jawaban terhadap implus yang datang padanya
Contohnya otot dan kelenjar
5. Sistem saraf manusia dapat dibagi menjadi sistem
saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf
pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf Manusia
Otak
Sumsum Tulang
Belakang
Sistem saraf Pusat
Sistem saraf Tepi
Saraf Spinal
Saraf Kranial
6. Rangsangan adalah pengaruh yang diterima oleh
reseptor.
Berdasarkan asalnya, rangsangan dibedakan menjadi
dua, yaitu
1. Rangsangan dari luar tubuh
2. Rangsangan dari dalam tubuh
Berdasarkan jenisnya, rangsangan dibedakan menjadi 3
yaitu
1. Rangsangan mekanis
2. Rangsangan kimiawi
3. Rangsangan fisik
7. Bagian-bagian sel saraf:
1. Badan sel, adalah pengendali kerja
sel saraf
2. Dendrit, adalah tonjolan
protoplasma pada badan sel dan
bercabang-cabang
3. Neurit, atau akson (serabut saraf),
adalah juluran panjang dari badan
sel
1. Sel Saraf (Neuron)
• Bentuk dan ukuran sel saraf bermacam-macam tergantung
pada letak dan fungsinya di dalam tubuh.
8. Neurit dibungkus oleh
selubung mielin dan
beberapa sel Schwann.
Selubung mielin
tersusun dari lemak dan
tidak membungkus
sepanjang neurit.
Bagian neurit yang tidak
terselubungi mielin
dinamakan nodus
Ranvier.
Ujung neurit sel saraf
satu akan bersambung
dengan ujung dendrit
sel saraf lain.
Persambungan tersebut
disebut sinapsis.
Gambar tali saraf
9. Sel saraf sensori
Berfungsi menghantarkan impuls saraf dari indera
menuju ke otak atau ke sumsum tulang belakang.
Sel saraf konektor
Berfungsi meneruskan rangsangan dari sel saraf sensori
ke sel saraf motor.
Sel saraf motor
Berfungsi menyampaikan perintah dari otak atau
sumsum tulang belakang menuju ke efektor.
Macam-macam Sel Saraf
10. Mekanisme Jalannya Implus Saraf
1. Implus melalui Sel Saraf
Implus dapat mengalir melalui serabut saraf karena
adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan
bagian dalam serabut saraf.
Pada saat sel saraf istirahat, sebelah dalam serabut saraf
bermuatan negatif kira-kira -60 mVolt, sedangkan di
sebelah luar serabut saraf bermuatan positif.
Keadaan muatan listrik tersebut diberi nama potensial
istirahat, membran serabut saraf dalam keadaan polarisasi
11. Jika sebuah implus merambat melalui sebuah akson,
dalam waktu singkat muatan di sebelah dalam menjadi
positif +60 mVolt dan muatan di sebelah luar menjadi
negatif
Perubahan tiba-tiba pada potensial istirahat bersamaan
dengan implus disebut potensial kerja
Pada saat ini terjadi depolarisasi pada selaput membran
akson
Proses depolarisasi merambat sepanjang serabut saraf
bersamaan dengan merambatnya implus
Ada dua faktor yang mempengaruhi kecepatan
rambatan implus saraf yaitu selaput mielin dan
diameter serabut saraf
12. 2. Implus melalui Sinapsis
Ujung neurit sel saraf satu yang akan
menyampaikan rangsangan menuju
dendrit sel saraf lain membentuk
tonjolan kecil yang disebut tombol
sinapsis.
Antara tombol sinapsis dengan
dendrit dipisahkan oleh calah sempit
yang disebut celah sinapsis.
Pada sitoplasma tombol sinapsis,
terdapat zat penghantar
(neurotransmitter) yaitu suatu zat
kimia, yang berfungsi
menghantarkan impuls ke sel saraf
berikutnya.
Contoh neurotransmitter yaitu
asetilkolin, noradrenalin, dan
serotonin.
Pada tempat tertentu, beberapa
badan sel saraf terkumpul
membentuk simpul saraf yang
disebut ganglion.
13. Berjalan, makan, atau senam merupakan gerakan
yang disengaja.
Gerakan yang dilakukan dengan kesadaran kita,
disebut gerak sadar atau gerak biasa.
Contohnya jika ada bangkai yang mengeluarkan bau
busuk. Bau itu ditangkap oleh hidung.
Gerak Sadar dan Gerak Refleks
Rangsang -- Urat Saraf Sensori --- Otak -- Urat
Saraf Motor -- Gerak
15. Diagram Mekanisme Gerak Refleks
• Pada gerak refleks, impuls tidak
dialirkan ke otak.
• Impuls melewati saraf sensori
menuju ke neuron perantara
(penghubung).
• Dari neuron perantara, lalu ke saraf
motor dan akhirnya timbul gerak
tanggapan.
Rangsang - Urat Saraf Sensori -
Sumsum tulang belakang
Urat Saraf Motor - Gerak
Gerak refleks terjadi karena
adanya rangsangan yang
mendadak atau berbahaya.
16. Otak dilindungi oleh tengkorak. Sumsum tulang
belakang dilindungi oleh ruas tulang belakang.
Sistem saraf pusat tersebut dilindungi oleh
selaput meningia.
Sistem Saraf Pusat
17. a) Otak
Otak terletak di dalam rongga
tengkorak.
Otak embrio manusia dapat
dibedakan 3 bagian, yaitu otak
depan, tengah, dan belakang.
Otak depan berkembang
membentuk otak besar
(Cerebrum).
Otak tengah berukuran kecil
menghubungkan otak depan
dengan otak belakang.
• Otak belakang terdiri dari otak kecil (Cerebellum) dan
sumsum lanjutan (medula oblongata).
• Pada orang dewasa, yang tampak adalah bagian otak besar,
otak kecil, dan sumsum lanjutan.
18. 1) Otak Besar (Cerebrum)
Terdiri dari 2 belahan:
1. Belahan kiri, mengatur dan melayani tubuh bagian
kanan.
2. Belahan kanan, mengatur dan melayani tubuh bagian
kiri.
Otak besar berfungsi untuk berpikir, pusat ingatan, pusat
kesadaran dan kemauan kita.
19. Otak besar tersusun atas 2
lapisan:
1. Lapisan luar (korteks) yang tipis
dan berwarna abu-abu. Korteks
berisi badan sel saraf dan
berbagai macam pusat saraf.
Permukaannya berlipat-lipat,
sehingga permukaannya lebih
luas.
2. Lapisan dalam berwarna putih
dan banyak mengandung
serabut saraf, yaitu dendrit dan
neurit.
20. 2) Otak Tengah
Terletak di depan otak kecil dan jembatan varol
Bagian terbesar dari otak tengah pada sebagian besar
vertebrata adlah lobus optikus yang ukurannya berbeda-
beda
Mengandung pusat-pusat yang mengendalikan
keseimbangan dan serabut saraf yang menghubungkan
bagian otak belakang dengan bagian otak depan juga
antara otak depan dengan mata
3) Otak Belakang meliputi:
a) Jembatan Varol (Pons Varolii)
Berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri dan
kanan otak kecil, serta menghubungkan otak kecil dengan
korteks otak besar
21. b) Sumsum Lanjutan (Medulla Oblongata)
merupakan penghubung antara otak kecil dengan
sumsum tulang belakang.
terletak di bagian bawah otak besar, di depan otak kecil.
Bagian luar berwarna putih yang berisi dendrit dan
neurit. Bagian dalam berwarna abu-abu dan
mengandung badan sel saraf.
Fungsi: mengatur denyut jantung, kecepatan
pernapasan, suhu tubuh, tekanan darah, dan kegiatan
tubuh lain yang tidak disadari.
22.
23. c) Otak Kecil (Cerebelum)
Otak kecil terdiri atas 2 belahan, yaitu belahan kanan
dan belahan kiri.
Belahan kanan dan belahan kiri dihubungkan oleh
jembatan Varol yang terletak di bagian depan otak kecil.
Otak kecil berfungsi untuk mengatur keseimbangan
tubuh dan mengkoordinasikan otot-otot sebagai alat
gerak.
Benturan pada otak kecil dapat mengganggu
keseimbangan seseorang.
24.
25. Sumsum Tulang Belakang (Sumsum Spinal)
terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang.
memanjang mulai dari ruas tulang leher sampai dengan
tulang pinggang kedua.
Susunan sama dengan sumsum lanjutan.
Di bagian dalam terdapat bagian yang berbentuk
seperti sayap kupu-kupu mengarah ke depan dan ke
belakang.
Bagian sayap depan disebut akar ventral
Akar ventral banyak mengandung sel saraf motor.
Bagian sayap belakang disebut akar dorsal.
Akar dorsal banyak mengandung sel saraf sensori.
27. Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai:
1. pusat gerak refleks
2. penghantar impuls sensori dari indera ke otak
3. penghantar impuls motor dari otak ke otot tubuh.
28. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi merupakan saraf penghubung antara
sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh.
Sistem saraf tepi terdiri atas urat saraf dan ganglion.
Sistem saraf tepi meliputi alur saraf sensori dan saraf
motor.
Alur saraf motori dibagi menjadi sistem saraf sadar
(somatik) dan sistem saraf tak sadar (autonom).
Sistem saraf tak sadar terbagi menjadi sistem saraf
simpatetik dan parasimpatetik.
29. a. Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar menghantarkan impuls berdasarkan
perintah kesadaran dan kemauan kita.
Misalnya:
Kita menggerakkan tangan karena ada perintah dari
otak yang dihantarkan oleh sistem saraf sadar.
Sistem saraf sadar terdiri atas:
1. Sistem saraf kepala (kranial) terdiri atas 12 pasang saraf
otak yang keluar dari otak dan menuju ke indera
tertentu.
Misalnya saraf menuju ke indera pendengar,
penglihatan, pembau, pengecap, dan kulit.
2. Sistem saraf tulang belakang (spinal) terdiri atas 31
pasang saraf sumsum tulang belakang yang keluar
secara berpasangan dari sela-sela ruas tulang belakang.
30.
31. Saraf sumsum tulang belakang merupakan gabungan
saraf sensori dan saraf motor yang menjadi satu berkas
saraf.
Tiap saraf menghubungkan sumsum tulang belakang
dengan alat tubuh tertentu misalnya tangan dan kaki.
b. Saraf Tak Sadar (Autonom)
Sistem saraf tak sadar (Autonom) bekerja secara
otomatis dan tidak di bawah kehendak saraf pusat.
Saraf tak sadar terletak di sumsum tulang belakang dan
terdiri atas sistem saraf simpatetik dan sistem saraf
parasimpatetik.
32.
33. 1) Sistem Saraf Simpatetik
Sistem saraf simpatik terdiri atas 25 pasang simpul saraf
(ganglion).
Ganglion terletak di sepanjang tulang belakang sebelah
depan, mulai dari ruas tulang leher sampai dengan
tulang ekor.
Ganglion-ganglion itu bersambungan membentuk dua
deretan, yaitu deretan kiri dan kanan.
Setiap ganglion mempunyai urat saraf yang keluar
menuju ke paru-paru, ginjal, jantung, pembuluh darah,
dan alat pencernaan.
34. Fungsi sistem saraf simpatetik antara lain:
1) mempercepat denyut jantung
2) memperlebar pupil mata
3) menghambat kerja lambung
4) memperbesar bronkus
5) menghambat pankreas
35. 2) Sistem Saraf Parasimpatetik
Sistem saraf parasimpatetik merupakan jaringan
sistem saraf yang berhubungan dengan ganglion dan
tersebar di seluruh tubuh.
Urat saraf parasimpatetik menuju ke organ tubuh
yang dikuasai oleh sistem saraf simpatetik.
Fungsi susunan saraf parasimpatetik merupakan
kebalikan dari fungsi saraf simpatetik.
Apabila saraf simpatetik berfungsi meningkatkan laju
pernapasan, maka saraf parasimpatetik berfungsi
memperlambat laju pernapasan.
36. SISTEM SARAF
PUSAT
Otak
Sumsum tulang
belakang
SISTEM SARAF TEPI
SARAF SENSORI
Kelompok simpatetik Kelompok
parasimpatetik
Sistem saraf tak sadar
(mengontrol otot jantung, otot
polos, dan kelenjar)
Sistem saraf sadar
(mengontrol otot rangka)
SARAF MOTOR
37. 7. Fungsi Saraf
Fungsi saraf adalah untuk:
1. menerima rangsangan (oleh indera)
2. meneruskan impuls saraf ke sistem saraf
pusat (oleh saraf sensori)
3. mengolah rangsangan untuk menentukan
tanggapan (oleh sistem saraf pusat)
4. meneruskan rangsangan dari sistem saraf
pusat ke efektor (oleh saraf motor).
38. Pengaruh Obat-obatan Terhadap Saraf
Golongan obat berdasarkan pengaruhnya terhadap Sistem
saraf
1. Sedatif, mengakibatkan menurunnya aktivitas normal
otak,sehingga si pemakai merasa ngantuk. Obat jenis ini
dikenal sebagai obat tidur. Contohnya valium
2. Stimulans, mempercepat kerja otak. Dikenal juda sebagai
pil semangat. Contohnya kokain
3. Halusinogen, mengakibatkan timbulnya halusinasi pada si
pemakai. Contoh ganja, ekstasi, sabu-sabu
4. Painkiller (penahan rasa nyeri), obat ini menekan bagian
otak yang bertanggung jawab atas rasa sakit. Contoh
morfin dan heroin
39. Efek Penggunaan Obat-obatan secara terus-
menerus:
1. Hilangnya koordinasi tubuh
2. Kerusakan alat respirasi, gemetar terus-menerus,
kram perut, gangguan sistem saraf, mengakibatkan
kematian
3. Hilangnya kendali otot gerak, kesadaran dan denyut
jantung lemah, kerusakan hati dan ginjal, wanita
hamil dapat melahirkan anak cacat
4. Hilang nafsu makan sehingga pengguna menjadi
kurus kering
40. ALAT INDERA PADA MANUSIA
Tubuh kita dilengkapi dengan organ penerima
rangsangan dari luar berupa sistem indera.
Indera manusia yaitu indera penglihatan (mata), indera
pendengaran (telinga), indera peraba (kulit), indera
pembau (hidung), dan indera pengecap atau perasa
(lidah).
41. 1. Mata
Mata kita berjumlah
sepasang dan terletak di
dalam rongga mata yang
dilindungi oleh tulang
tengkorak.
Agar dapat berfungsi secara
sempurna, mata dibantu
oleh sejumlah alat
tambahan, yaitu alat
pelindung di sekitar mata
dan seperangkat otot
penggerak bola mata.
42. Bagian-bagian mata terdiri dari otot, dinding bola mata, dan
lensa mata:
a. Otot Penggerak Bola Mata
Ada tiga pasang otot penggerak bola mata, yaitu otot
penggerak atas, bawah, dan samping.
Otot-otot tersebut dapat menggerakkan bola mata kita
ke segala arah.
Apabila salah satu otot penggerak tidak berfungsi, maka
kita menjadi juling.
b. Selaput (Dinding) Bola Mata
Dinding bola mata berfungsi sebagai pelindung bola
mata. Dinding bola mata terdiri atas tiga lapisan, yaitu
lapisan luar, lapisan tengah dan lapisan dalam.
44. 1) Lapisan Luar atau Selaput Luar
Lapisan luar bola mata bagian depan bersifat tembus cahaya
(transparan) yang disebut kornea atau selaput bening.
Fungsi kornea adalah untuk meneruskan cahaya ke dalam bola
mata.
2) Lapisan Tengah (Lapisan Koroid atau Selaput Jala)
Lapisan tengah banyak mengandung pembuluh darah.
Di bagian depan, yakni di belakang kornea yang transparan,
selaput jala berubah menjadi selaput pelangi atau iris karena
berwarna-warni dan bagian inilah yang menentukan warna
mata.
Di tengah selaput pelangi terdapat lubang yang disebut pupil.
45. 3) Lapisan Dalam (Retina Mata)
Retina mata mengandung sel-sel
yang peka terhadap cahaya dan
banyak mengandung saraf
penglihatan.
Retina memiliki dua macam sel
reseptor, yaitu:
1. Sel batang,
terletak di bagian tepi mata,
bekerja dengan baik pada cahaya
redup,
tidak dapat membedakan warna,
jumlahnya ±120 juta sel.
2. Sel kerucut,
terletak di bagian tengah
belakang mata,
bekerja baik pada cahaya terang,
dapat membedakan warna,
jumlahnya ±7 juta sel.
47. Di daerah retina mata terdapat:
Bintik kuning:
1. bagian yang peka terhadap cahaya
2. terletak tepat di belakang garis mata.
3. mengandung banyak sel-sel kerucut.
Bintik buta :
1. terletak tepat di tempat membeloknya saraf
penglihatan.
2. tidak memiliki sel-sel reseptor sehingga tidak dapat
mengenali cahaya.
Jika bayangan benda jatuh tepat pada bintik buta maka
benda tidak dapat terlihat.
49. Lensa Mata
1. terletak tepat di belakang selaput pelangi, yakni di
belakang pupil mata.
2. Bentuknya bikoveks (cembung muka dan belakang),
seperti lensa pada kamera.
3. memiliki daya akomodasi (dapat memipih atau
mencembung) untuk mengatur jalannya cahaya agar
tepat pada bintik kuning.
4. Memipih dan mencembungnya lensa mata diatur oleh
otot pengikat lensa mata (otot siliaris).
Mata kita dapat melihat benda yang letaknya jauh atau
dekat.
Untuk melihat benda yang letaknya jauh, lensa mata
memipih.
Sebaliknya, untuk melihat benda yang dekat, lensa mata
mencembung.
50. d. Proses Melihat Benda
Cahaya yang mengenai suatu benda akan
dipantulkan oleh benda tersebut.
Pantulan cahaya masuk ke dalam mata melalui
lensa dan jatuh tepat di bintik kuning.
Kemudian rangsangan cahaya diterima oleh saraf
mata.
Saraf mata mengirim rangsangan cahaya ke pusat
saraf penglihatan di otak untuk diolah.
Setelah diolah oleh otak, barulah kita mengetahui
macam benda yang kita lihat.
51. D. Kelainan pada Sistem Saraf dan Indera
Gangguan Akomodasi
Mata normal disebut emmetrop karena dapat melakukan
daya akomodasi dengan baik.
Daya akomodasi mata yang tidak normal dapat
menyebabkan gangguan penglihatan, karena bayangan
benda tidak jatuh tepat di bintik kuning.
Beberapa gangguan penglihatan yang diakibatkan oleh daya
akomodasi yang tidak normal yaitu
1.Rabun jauh (miopi).
2.Rabun dekat (hipermetropi).
3.Mata tua (presbiopi).
54. Kekurangan Vitamin A
Kekurangan vitamin A disebut avitaminosis A,
menyebabkan gangguan penglihatan secara bertahap.
Mula-mula penderita akan mengalami rabun senja.
Penderita rabun senja tidak dapat mengamati benda
dengan jelas mulai senja tiba.
Jika rabun senja tidak segera diobati, maka akan muncul
bintik putih pada kornea mata.
Selanjutnya kornea mata akan mengering dan akhirnya
akan mengalami kebutaan karena bola mata pecah,
disebut dengan xeroftalmia
55. Buta Warna
Buta warna adalah gangguan tidak dapat membedakan
warna.
Buta warna dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
1. buta warna total
2. buta warna sebagian. buta warna sebagian, jika tidak
dapat membedakan warna tertentu. Ada beberapa tipe
buta warna, yaitu
a. buta warna biru-hijau,
b. biru-merah, dan
c. merah-hijau.
Buta warna lebih banyak diderita laki-laki dan bersifat
menurun.
Wanita bersifat pembawa akan lebih banyak mewariskannya
kepada anak laki-laki.
56. Mata Juling
Mata juling disebabkan oleh otot-
otot penggerak bola mata kanan
dan kiri yang tidak serasi. Mata
juling dapat diperbaiki dengan cara
operasi.
Gangguan Kenyamanan Pandangan
Gangguan kenyamanan pandangan
adalah segala sesuatu yang dapat
mengganggu kenyamanan mata,
misalnya sampah yang berserakan
atau tidak pada tempatnya,
perumahan kumuh, dan
penayangan media elektronik yang
terlalu cepat.
57. 2. Telinga
Alat indera
pendengaran yang
peka terhadap
rangsangan getaran
bunyi.
a. Bagian-bagian
Telinga
Telinga terdiri atas
tiga bagian yaitu
telinga bagian luar,
tengah, dan dalam.
59. Proses mendengar:
Bunyi ---> daun telinga---> liang telinga
---> gendang telinga ---> martil ---->
landasan ---> sanggurdi ---> tingkap jorong
---> cairan limfe di rumah siput bergetar ----->
ujung saraf terangsang ---> urat saraf pendengaran
----> ke otak (otak besar) ----> diolah ---->
kita mengenali bunyi.
60. c. Keseimbangan
Di dalam organ tiga saluran setengah lingkaran, terdapat
indera keseimbangan.
Pangkal ketiga saluran setengah lingkaran memiliki ampula
yang berisi cairan limfe (endolimfe).
Di dalam cairan itu terdapat butir-butir kapur (otolit) yang
letaknya berubah mengikuti gravitasi sebagai alat
keseimbangan.
Dengan adanya alat keseimbangan maka otak akan
mengendalikan otot untuk menjaga keseimbangan tubuh.
Dengan demikian, kita mengetahui posisi dan kedudukan
tubuh kita sedang menghadap ke atas, ke bawah, dan
sebagainya.
Ketika badan kita perputar-putar, cairan di dalam ampula ikut
berputar.
Pada saat kita berhenti berputar, cairan di dalam ampula
masih berputar, menyebabkan butiran kapur ikut berputar.
Sehingga kita merasakan kepala kita terus berputar, padahal
kita telah berhenti sebelumnya.
62. Gangguan Telinga
Suara yang terlalu keras dapat memecahkan gendang
telinga.
Kebisingan, yakni suara keras yang terus-menerus
didengar, dapat menyebabkan orang sulit tidur, jantung
berdebar-debar, pusing, dan cepat marah. Kebisingan
merupakan pencemaran suara yang banyak terjadi di
dekat pabrik, lapangan terbang, dan dekat jalan tol
yang ramai.
63. 3. Kulit
Kulit berfungsi sebagai:
1. alat pelindung,
2. pengatur suhu tubuh, dan
3. indera peraba.
Kulit memiliki reseptor raba yang berfungsi sebagai
penerima rangsangan dari luar.
Beberapa macam reseptor pada kulit kita, yaitu:
1. reseptor tekanan (corpuscula Pacini) dan sentuhan,
2. rabaan (corpuscula Meissner),
3. dingin (saraf Krause), dan
4. panas (corpuscula Ruffini).
65. 4. Hidung
Indera pembau terletak di bagian atas selaput lendir rongga
hidung.
Sedangkan di bawah selaput lendir terdapat sel serabut saraf
pembau yang terhubung dengan otak.
Serabut saraf ini peka terhadap rangsangan kimia yang kita
kenali sebagai bau.
Gambar Rongga hidung dan sel saraf pembau
66. Bau masuk ke dalam rongga hidung bersama-sama
dengan udara yang kita hirup.
Gas atau uap yang kita hirup bersama udara pernapasan
akan mengenai selaput lendir, sehingga menimbulkan
rangsangan.
Rangsangan ini diteruskan oleh serabut saraf pembau ke
otak untuk diolah.
Karena itu kita dapat mengetahui bau tersebut.
Jika kita menderita influenza, saraf pembau tidak peka
terhadap rangsangan bau.
Hal ini disebabkan oleh ujung saraf pembau yang tertutup
oleh lendir atau ingus yang menghalangi kontak antara
bau dengan ujung-ujung saraf.
67. 5. Lidah
Zat kimia yang terdapat dalam makanan dikenali oleh
lidah.
Lidah manusia mengandung bermacam-macam reseptor,
yaitu reseptor sakit, sentuhan dan rasa.
Reseptor pada lidah adalah reseptor rasa atau kuncup
pengecap. Kuncup pengecap berfungsi untuk mengetahui
rasa suatu zat yang terlarut.
Mamalia yang mempunyai lidah terberat adalah paus,
yang ditangkap nelayan Rusia tahun 1947. Berat lidahnya
mencapai 4,3 ton.
68. Kuncup pengecap merupakan
kumpulan ujung-ujung saraf
pada lidah yang berkelompok.
Setiap kelompok kuncup
pengecap mempunyai
kepekaan terhadap
rangsangan rasa tertentu.
Reseptor pengecap selain
terdapat pada permukaan lidah
juga dapat dijumpai pada
lengkung langit-langit rongga
mulut dan dinding hulu
kerongkongan.
Pada dasarnya indera perasa
bekerja sama dengan indera
pembau untuk mengidentifikasi
suatu rasa.
Gambar Lidah dan daerah pengecap
69. HORMON
Hormon merupakan senyawa organik yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin (kelenjar buntu)
Hormon yang dihasilkan di kembalikan ke darah dan
beredar mengikuti aliran darah
Sistem endokrin dapat berkomunikasi dengan jaringan atau
organ-organ target yang letaknya jauh dari kelenjar
Dalam tubuh manusia ada 8 kelenjar endokrin yaitu
hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenal,
pankreas, ovarium, dan testis
70. Hipotalamus
Hipotalamus mempunyai sel-sel khusus yang memproduksi
neurohormon
Neurohormon merupakan hormon pelepas
Hormon pelepas yang dihasilkan diangkut melalui pembuluh
kapiler menuju hipofisis
Jika sampai dihipofisis, maka hipofisis mengeluarkan hormon
yang sesuai
Hipotalamus juga menghasilkan hormon yang bukan faktor
pelepas
Hormon ini diangkut oleh akson sel-sel neurosekresi ke dalam
hipofisis bagian belakang
Hormon tersebut adalah vasopresin (mempengaruhi
pengeluaran air pada urin) dan Oksitosin (mempengaruhi
kontraksi uterus)
71. Tabel Hormon dan fungsi hormon dari hipotalamus
N
o
Hormon yang dihasilkan Fungsi
1 Hormon pelepas tirotrofik
atau tirotrofik releasing
factor (TRF)
Merangsang lobus anterior hipofisis
agar mensekresi tirotrofik stimulating
hormon (TSH)
2 Hormon Pelepas
gonadotropin atau
gonadotropin releasing
Factor (GnRF)
Merangsang lobus anterior hipofisis
agar mensekresi luteinezing hormon
(LH) dan folicle stimulating hormone
(FSH)
3 Hormon Pelepas kartikotropin
atau carticotropin releasing
Factor (CRF)(ACTH)
Merangsang lobus anterior hipofisis
agar mensekresi adreno corticotrophic
hormone
4 Hormon Pelepas hormon
tumbuh atau growth hormon
releasing (GRF)
Merangsang pengeluaran hormon
tumbuh Somatotrophic hormone
(STH)
72. Hipofisis dan Ptituari
Kelenjar Hipofisis terletak di dasar otak besar
Kelenjar hipofisis terbagi menjadi 3 bagian (lobus)
yaitu:
1. Hipofisis bagian depan (anterior)
Tabel Hormon dan fungsi hormon yang dihasilkan hipofisis
anterior
Hormon yang
dihasilkan
Fungsi
Somatotrophic hormone
(STH)
Mengendalikan pertumbuhan tubuh. Kelebihan
hormon ini mengakibatkan pertumbuhan raksasa
dan kekurangan dapat mengakibatkan kekerdilan
Tirotrophic Hormone (TH)
atau hormon perangsang
tiroid
Mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid untuk
menghasilkan hormon tiroksin
73. Hormon yang
dihasilkan
Fungsi
Adreno corticotrophic
hormone (ACTH)
Mengendalikan kegiatan kelenjar adrenal dalam
menghasilkan hormon glukokortikoid
folicle stimulating
hormone (FSH) berarti
hormon perangsang
pembentukan folike
Wanita: mengatur perkembangan
ovarium,berpengaruh terhadap pemasakan folikel
(calon pembentuk gamet
Pria: mengatur perkembangan testis dan
spermatogenesis
luteinezing hormon (LH) Wanita: mempengaruhi terjadinya ovulasi dan
membentuk korpus luteum (badan kuning pada
pembentukan ovum) dan folikel pada ovarium
Pria: mengatur sekresi hormon testosteron dan
aldosteron pada testis
Hormon Prolaktin (PH) Mempengaruhi pertumbuhan kelenjar air susu
dan memelihara korpus luteum dan mengatur
produksi hormon progesteron yang dikeluarkan
korpus luteum
74. Hormon yang
dihasilkan
Fungsi
Melanosit
stimulating
Hormone (MSH)
Mensintesis melanin (pigmen warna)
Antidiuretik
hormon (ADH)
Mencegah keluarnya urin terlalu banyak,
menimbulkan kontraksi otot usus, kantung
seni, kantung empedu, menyempitkan
pembuluh darah
Oksitosin Mempengaruhi pengeluaran air susu,
kontraksi uterus pada saat melahirkan,
membantu transpor sperma,
mempengaruhi pengeluaran hipofisis
anterior
75. 2. Hipofisis bagian tengah
• Aktif di masa bayidan menghasilkan hormon melanocyte
stimulating hormone (MSH) yang berfungsi untuk
mensintesis melanin
3. Hipofisis bagian Belakang (Posterior)
• Lobus posterior dari kelenjar hipofisis menghasilkan dua
jenis hormon yaitu hormon antidiuretik (ADH) dan
hormon oksitosin
76. Kelenjar Tiroid
Terdiri atas dua lobus yang terletak di sebelah kanan dan kiri
trakea
Sekresi kelenjar tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lobus
anterior kelenjar hipofisis yaitu hormon tiroksin
Hormon tiroksin berfungsi mengatur reaksi metabolisme
karbohidrat, mengatur penggunaan O2 dan CO2,
mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental
77. Kelenjar Anak Gondok (Paratiroid)
Di setiap sisi kelenjar tiroid terdapat dua kelenjar kecil yaitu
kelenjar anak gondok (paratiroid)
Menghasilkan hormon paratiroid untuk mengatur kandungan
ion fosfat (PO4) dan kalsium (Ca) dalam darah dan tulang
Kerja hormon dibantu oleh vitamin D
Kekurangan hormon mengakibatkan tetani
Apabila kelenjar bekerja terlalu berlebihan mengakibatkan
kalsium dan fosfor dalam tulang dikeluarkan dan dimasukkan
kembali ke dalam serum darah sehingga tulang mudah patah,
urin mengandung kapur dan fosfor
78. Kelenjar Anak Ginjal (Adrenal)
Terletak di kutub sebelah atas setiap ginjal
Terdiri atas dua bagian yaitu bagian luar berwarna
kekuningan yang disebut korteks dan di sebelah dalam
disebut medula
Hormon yang dihasilkan adalah hormon adrenalin yang
berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa
Hormon adrenalin bekerja berlawanan dengan hormon
insulin
Fungsi hormon adrenalin dan insulin adalah sama-sama
mengatur kadar gula dalam darah agar normal atau stabil
79. Tabel Nama Kelenjar, Hormon, dan Fungsi hormon pada
kelenjar adrenal
Nama
Kelenjar
Hormon Fungsi Hormon
Adrenal
(medula)
Adrenalin Mempercepat kerja jantung, menaikkan
tekanan darah, mempercepat perubahan
glikogen menjadi glukosa pada hati,
menaikkan gula darah,mengubah glikogen
menjadi asam laktat pada otot
Noradrenalin Menurunkan tekanan darah dan denyut
jantung. Biasanya adrenalin dan
neroadrenalin bekerja antagonis
Adrenal
(korteks)
Glukokortikoid
(kortisol,
kortikosteron)
Berperan dalam metabolisme hidrat arang,
lemak dan protein
Mineral
kortikoid
(aldosteron)
Regulasi Na+ dan K+, meningkatkan
metabolisme hidart arang, menahan Na+
dan Cl- dalam tubuh, regulasi air
80. Pankreas
Pada pankreas terdapat kelompok sel yang dikenal sebgai
pulau langerhans
Pulau langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang
menghasilkan hormon insulin
Hormon insulin berfungsi mengubah glukosa menjadi
glikogen pada hati dan otot lurik
Kekurangan hormon insulin menyebabkan menderita
kencing manis (diabetes militus)
Pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang
berfungsi menaikkan gula darah dengan mengubah
glikogen menjadi glukosa
81. Ovarium
Ovarium berbentuk biji dan terletak di kanan kiri uterus
Ovarium menghasilkan hormon:
1. Estrogen
Dihasilkan oleh folikel graaf.
Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH
Fungsi hormon estrogen adalah merangsang
pertumbuhan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita dan
perilaku seksual
2. Progesteron
Dihasilkan oleh korpus luteum
Pembentukan progesteron dirangsang LH
Fungsinya memeliharakehamilan, perkembangan, dan
pertumbuhan kelanjar susu
82.
83. Testis
Testis adalah organ kelamin laki-laki untuk reproduksi
Berfungsi sebagai penghasil sperma dan hormon
testosteron
Sekresi hormon testosteron dirangsang oleh LH
Hormon berpengaruh terhadap perkembangan ciri-ciri
kelamin sekunder pada pria dan perilaku seksual