SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 85
SISTEMKOORDINASI DAN INDERA
Tiga komponen utama yang diperlukan oleh organisme untuk
bereaksi terhadap perubahan lingkungan yaitu:
1. Reseptor
 Merupakan suatu struktur yang mampu mendeteksi
rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari
dalam tubuh
 Organ indera adalah reseptor rangsangan
 Pada indera terdapat ujung-ujung saraf sensori yang peka
terhadap rangsangan
2. Sistem Saraf
 Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan tepi
 Berfungsi menerima, mengolah, dan meneruskan
rangsangan ke efektor
3. Efektor
 Merupakan struktur yang melaksanakan aksi sebagai
jawaban terhadap implus yang datang padanya
 Contohnya otot dan kelenjar
SISTEM SARAF PADA MANUSIA
Gambar Sistem saraf manusia
Sistem saraf manusia dapat dibagi menjadi sistem
saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf
pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf Manusia
Otak
Sumsum Tulang
Belakang
Sistem saraf Pusat
Sistem saraf Tepi
Saraf Spinal
Saraf Kranial
 Rangsangan adalah pengaruh yang diterima oleh
reseptor.
 Berdasarkan asalnya, rangsangan dibedakan menjadi
dua, yaitu
1. Rangsangan dari luar tubuh
2. Rangsangan dari dalam tubuh
 Berdasarkan jenisnya, rangsangan dibedakan menjadi 3
yaitu
1. Rangsangan mekanis
2. Rangsangan kimiawi
3. Rangsangan fisik
 Bagian-bagian sel saraf:
1. Badan sel, adalah pengendali kerja
sel saraf
2. Dendrit, adalah tonjolan
protoplasma pada badan sel dan
bercabang-cabang
3. Neurit, atau akson (serabut saraf),
adalah juluran panjang dari badan
sel
1. Sel Saraf (Neuron)
• Bentuk dan ukuran sel saraf bermacam-macam tergantung
pada letak dan fungsinya di dalam tubuh.
 Neurit dibungkus oleh
selubung mielin dan
beberapa sel Schwann.
 Selubung mielin
tersusun dari lemak dan
tidak membungkus
sepanjang neurit.
 Bagian neurit yang tidak
terselubungi mielin
dinamakan nodus
Ranvier.
 Ujung neurit sel saraf
satu akan bersambung
dengan ujung dendrit
sel saraf lain.
Persambungan tersebut
disebut sinapsis.
Gambar tali saraf
 Sel saraf sensori
Berfungsi menghantarkan impuls saraf dari indera
menuju ke otak atau ke sumsum tulang belakang.
 Sel saraf konektor
Berfungsi meneruskan rangsangan dari sel saraf sensori
ke sel saraf motor.
 Sel saraf motor
Berfungsi menyampaikan perintah dari otak atau
sumsum tulang belakang menuju ke efektor.
Macam-macam Sel Saraf
Mekanisme Jalannya Implus Saraf
1. Implus melalui Sel Saraf
 Implus dapat mengalir melalui serabut saraf karena
adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan
bagian dalam serabut saraf.
 Pada saat sel saraf istirahat, sebelah dalam serabut saraf
bermuatan negatif kira-kira -60 mVolt, sedangkan di
sebelah luar serabut saraf bermuatan positif.
 Keadaan muatan listrik tersebut diberi nama potensial
istirahat, membran serabut saraf dalam keadaan polarisasi
 Jika sebuah implus merambat melalui sebuah akson,
dalam waktu singkat muatan di sebelah dalam menjadi
positif +60 mVolt dan muatan di sebelah luar menjadi
negatif
 Perubahan tiba-tiba pada potensial istirahat bersamaan
dengan implus disebut potensial kerja
 Pada saat ini terjadi depolarisasi pada selaput membran
akson
 Proses depolarisasi merambat sepanjang serabut saraf
bersamaan dengan merambatnya implus
 Ada dua faktor yang mempengaruhi kecepatan
rambatan implus saraf yaitu selaput mielin dan
diameter serabut saraf
2. Implus melalui Sinapsis
 Ujung neurit sel saraf satu yang akan
menyampaikan rangsangan menuju
dendrit sel saraf lain membentuk
tonjolan kecil yang disebut tombol
sinapsis.
 Antara tombol sinapsis dengan
dendrit dipisahkan oleh calah sempit
yang disebut celah sinapsis.
 Pada sitoplasma tombol sinapsis,
terdapat zat penghantar
(neurotransmitter) yaitu suatu zat
kimia, yang berfungsi
menghantarkan impuls ke sel saraf
berikutnya.
 Contoh neurotransmitter yaitu
asetilkolin, noradrenalin, dan
serotonin.
 Pada tempat tertentu, beberapa
badan sel saraf terkumpul
membentuk simpul saraf yang
disebut ganglion.
 Berjalan, makan, atau senam merupakan gerakan
yang disengaja.
 Gerakan yang dilakukan dengan kesadaran kita,
disebut gerak sadar atau gerak biasa.
 Contohnya jika ada bangkai yang mengeluarkan bau
busuk. Bau itu ditangkap oleh hidung.
Gerak Sadar dan Gerak Refleks
Rangsang -- Urat Saraf Sensori --- Otak -- Urat
Saraf Motor -- Gerak
 Diagram Mekanisme Gerak Biasa
Diagram Mekanisme Gerak Refleks
• Pada gerak refleks, impuls tidak
dialirkan ke otak.
• Impuls melewati saraf sensori
menuju ke neuron perantara
(penghubung).
• Dari neuron perantara, lalu ke saraf
motor dan akhirnya timbul gerak
tanggapan.
Rangsang - Urat Saraf Sensori -
Sumsum tulang belakang 
Urat Saraf Motor - Gerak
Gerak refleks terjadi karena
adanya rangsangan yang
mendadak atau berbahaya.
 Otak dilindungi oleh tengkorak. Sumsum tulang
belakang dilindungi oleh ruas tulang belakang.
 Sistem saraf pusat tersebut dilindungi oleh
selaput meningia.
Sistem Saraf Pusat
a) Otak
 Otak terletak di dalam rongga
tengkorak.
 Otak embrio manusia dapat
dibedakan 3 bagian, yaitu otak
depan, tengah, dan belakang.
 Otak depan berkembang
membentuk otak besar
(Cerebrum).
 Otak tengah berukuran kecil
menghubungkan otak depan
dengan otak belakang.
• Otak belakang terdiri dari otak kecil (Cerebellum) dan
sumsum lanjutan (medula oblongata).
• Pada orang dewasa, yang tampak adalah bagian otak besar,
otak kecil, dan sumsum lanjutan.
1) Otak Besar (Cerebrum)
 Terdiri dari 2 belahan:
1. Belahan kiri, mengatur dan melayani tubuh bagian
kanan.
2. Belahan kanan, mengatur dan melayani tubuh bagian
kiri.
 Otak besar berfungsi untuk berpikir, pusat ingatan, pusat
kesadaran dan kemauan kita.
 Otak besar tersusun atas 2
lapisan:
1. Lapisan luar (korteks) yang tipis
dan berwarna abu-abu. Korteks
berisi badan sel saraf dan
berbagai macam pusat saraf.
Permukaannya berlipat-lipat,
sehingga permukaannya lebih
luas.
2. Lapisan dalam berwarna putih
dan banyak mengandung
serabut saraf, yaitu dendrit dan
neurit.
2) Otak Tengah
 Terletak di depan otak kecil dan jembatan varol
 Bagian terbesar dari otak tengah pada sebagian besar
vertebrata adlah lobus optikus yang ukurannya berbeda-
beda
 Mengandung pusat-pusat yang mengendalikan
keseimbangan dan serabut saraf yang menghubungkan
bagian otak belakang dengan bagian otak depan juga
antara otak depan dengan mata
3) Otak Belakang meliputi:
a) Jembatan Varol (Pons Varolii)
 Berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri dan
kanan otak kecil, serta menghubungkan otak kecil dengan
korteks otak besar
b) Sumsum Lanjutan (Medulla Oblongata)
 merupakan penghubung antara otak kecil dengan
sumsum tulang belakang.
 terletak di bagian bawah otak besar, di depan otak kecil.
 Bagian luar berwarna putih yang berisi dendrit dan
neurit. Bagian dalam berwarna abu-abu dan
mengandung badan sel saraf.
 Fungsi: mengatur denyut jantung, kecepatan
pernapasan, suhu tubuh, tekanan darah, dan kegiatan
tubuh lain yang tidak disadari.
c) Otak Kecil (Cerebelum)
 Otak kecil terdiri atas 2 belahan, yaitu belahan kanan
dan belahan kiri.
 Belahan kanan dan belahan kiri dihubungkan oleh
jembatan Varol yang terletak di bagian depan otak kecil.
 Otak kecil berfungsi untuk mengatur keseimbangan
tubuh dan mengkoordinasikan otot-otot sebagai alat
gerak.
 Benturan pada otak kecil dapat mengganggu
keseimbangan seseorang.
Sumsum Tulang Belakang (Sumsum Spinal)
 terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang.
 memanjang mulai dari ruas tulang leher sampai dengan
tulang pinggang kedua.
 Susunan sama dengan sumsum lanjutan.
 Di bagian dalam terdapat bagian yang berbentuk
seperti sayap kupu-kupu mengarah ke depan dan ke
belakang.
 Bagian sayap depan disebut akar ventral
 Akar ventral banyak mengandung sel saraf motor.
 Bagian sayap belakang disebut akar dorsal.
 Akar dorsal banyak mengandung sel saraf sensori.
• Gambar penampang melintang sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai:
1. pusat gerak refleks
2. penghantar impuls sensori dari indera ke otak
3. penghantar impuls motor dari otak ke otot tubuh.
Sistem Saraf Tepi
 Sistem saraf tepi merupakan saraf penghubung antara
sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh.
 Sistem saraf tepi terdiri atas urat saraf dan ganglion.
 Sistem saraf tepi meliputi alur saraf sensori dan saraf
motor.
 Alur saraf motori dibagi menjadi sistem saraf sadar
(somatik) dan sistem saraf tak sadar (autonom).
 Sistem saraf tak sadar terbagi menjadi sistem saraf
simpatetik dan parasimpatetik.
a. Sistem Saraf Sadar
 Sistem saraf sadar menghantarkan impuls berdasarkan
perintah kesadaran dan kemauan kita.
Misalnya:
Kita menggerakkan tangan karena ada perintah dari
otak yang dihantarkan oleh sistem saraf sadar.
 Sistem saraf sadar terdiri atas:
1. Sistem saraf kepala (kranial) terdiri atas 12 pasang saraf
otak yang keluar dari otak dan menuju ke indera
tertentu.
Misalnya saraf menuju ke indera pendengar,
penglihatan, pembau, pengecap, dan kulit.
2. Sistem saraf tulang belakang (spinal) terdiri atas 31
pasang saraf sumsum tulang belakang yang keluar
secara berpasangan dari sela-sela ruas tulang belakang.
 Saraf sumsum tulang belakang merupakan gabungan
saraf sensori dan saraf motor yang menjadi satu berkas
saraf.
 Tiap saraf menghubungkan sumsum tulang belakang
dengan alat tubuh tertentu misalnya tangan dan kaki.
b. Saraf Tak Sadar (Autonom)
 Sistem saraf tak sadar (Autonom) bekerja secara
otomatis dan tidak di bawah kehendak saraf pusat.
 Saraf tak sadar terletak di sumsum tulang belakang dan
terdiri atas sistem saraf simpatetik dan sistem saraf
parasimpatetik.
1) Sistem Saraf Simpatetik
 Sistem saraf simpatik terdiri atas 25 pasang simpul saraf
(ganglion).
 Ganglion terletak di sepanjang tulang belakang sebelah
depan, mulai dari ruas tulang leher sampai dengan
tulang ekor.
 Ganglion-ganglion itu bersambungan membentuk dua
deretan, yaitu deretan kiri dan kanan.
 Setiap ganglion mempunyai urat saraf yang keluar
menuju ke paru-paru, ginjal, jantung, pembuluh darah,
dan alat pencernaan.
Fungsi sistem saraf simpatetik antara lain:
1) mempercepat denyut jantung
2) memperlebar pupil mata
3) menghambat kerja lambung
4) memperbesar bronkus
5) menghambat pankreas
2) Sistem Saraf Parasimpatetik
 Sistem saraf parasimpatetik merupakan jaringan
sistem saraf yang berhubungan dengan ganglion dan
tersebar di seluruh tubuh.
 Urat saraf parasimpatetik menuju ke organ tubuh
yang dikuasai oleh sistem saraf simpatetik.
 Fungsi susunan saraf parasimpatetik merupakan
kebalikan dari fungsi saraf simpatetik.
 Apabila saraf simpatetik berfungsi meningkatkan laju
pernapasan, maka saraf parasimpatetik berfungsi
memperlambat laju pernapasan.
SISTEM SARAF
PUSAT
Otak
Sumsum tulang
belakang
SISTEM SARAF TEPI
SARAF SENSORI
Kelompok simpatetik Kelompok
parasimpatetik
Sistem saraf tak sadar
(mengontrol otot jantung, otot
polos, dan kelenjar)
Sistem saraf sadar
(mengontrol otot rangka)
SARAF MOTOR
7. Fungsi Saraf
 Fungsi saraf adalah untuk:
1. menerima rangsangan (oleh indera)
2. meneruskan impuls saraf ke sistem saraf
pusat (oleh saraf sensori)
3. mengolah rangsangan untuk menentukan
tanggapan (oleh sistem saraf pusat)
4. meneruskan rangsangan dari sistem saraf
pusat ke efektor (oleh saraf motor).
Pengaruh Obat-obatan Terhadap Saraf
 Golongan obat berdasarkan pengaruhnya terhadap Sistem
saraf
1. Sedatif, mengakibatkan menurunnya aktivitas normal
otak,sehingga si pemakai merasa ngantuk. Obat jenis ini
dikenal sebagai obat tidur. Contohnya valium
2. Stimulans, mempercepat kerja otak. Dikenal juda sebagai
pil semangat. Contohnya kokain
3. Halusinogen, mengakibatkan timbulnya halusinasi pada si
pemakai. Contoh ganja, ekstasi, sabu-sabu
4. Painkiller (penahan rasa nyeri), obat ini menekan bagian
otak yang bertanggung jawab atas rasa sakit. Contoh
morfin dan heroin
 Efek Penggunaan Obat-obatan secara terus-
menerus:
1. Hilangnya koordinasi tubuh
2. Kerusakan alat respirasi, gemetar terus-menerus,
kram perut, gangguan sistem saraf, mengakibatkan
kematian
3. Hilangnya kendali otot gerak, kesadaran dan denyut
jantung lemah, kerusakan hati dan ginjal, wanita
hamil dapat melahirkan anak cacat
4. Hilang nafsu makan sehingga pengguna menjadi
kurus kering
ALAT INDERA PADA MANUSIA
 Tubuh kita dilengkapi dengan organ penerima
rangsangan dari luar berupa sistem indera.
 Indera manusia yaitu indera penglihatan (mata), indera
pendengaran (telinga), indera peraba (kulit), indera
pembau (hidung), dan indera pengecap atau perasa
(lidah).
1. Mata
 Mata kita berjumlah
sepasang dan terletak di
dalam rongga mata yang
dilindungi oleh tulang
tengkorak.
 Agar dapat berfungsi secara
sempurna, mata dibantu
oleh sejumlah alat
tambahan, yaitu alat
pelindung di sekitar mata
dan seperangkat otot
penggerak bola mata.
Bagian-bagian mata terdiri dari otot, dinding bola mata, dan
lensa mata:
a. Otot Penggerak Bola Mata
 Ada tiga pasang otot penggerak bola mata, yaitu otot
penggerak atas, bawah, dan samping.
 Otot-otot tersebut dapat menggerakkan bola mata kita
ke segala arah.
 Apabila salah satu otot penggerak tidak berfungsi, maka
kita menjadi juling.
b. Selaput (Dinding) Bola Mata
 Dinding bola mata berfungsi sebagai pelindung bola
mata. Dinding bola mata terdiri atas tiga lapisan, yaitu
lapisan luar, lapisan tengah dan lapisan dalam.
Gambar penampang bola mata
1) Lapisan Luar atau Selaput Luar
 Lapisan luar bola mata bagian depan bersifat tembus cahaya
(transparan) yang disebut kornea atau selaput bening.
 Fungsi kornea adalah untuk meneruskan cahaya ke dalam bola
mata.
2) Lapisan Tengah (Lapisan Koroid atau Selaput Jala)
 Lapisan tengah banyak mengandung pembuluh darah.
 Di bagian depan, yakni di belakang kornea yang transparan,
selaput jala berubah menjadi selaput pelangi atau iris karena
berwarna-warni dan bagian inilah yang menentukan warna
mata.
 Di tengah selaput pelangi terdapat lubang yang disebut pupil.
3) Lapisan Dalam (Retina Mata)
 Retina mata mengandung sel-sel
yang peka terhadap cahaya dan
banyak mengandung saraf
penglihatan.
 Retina memiliki dua macam sel
reseptor, yaitu:
1. Sel batang,
 terletak di bagian tepi mata,
 bekerja dengan baik pada cahaya
redup,
 tidak dapat membedakan warna,
 jumlahnya ±120 juta sel.
2. Sel kerucut,
 terletak di bagian tengah
belakang mata,
 bekerja baik pada cahaya terang,
 dapat membedakan warna,
 jumlahnya ±7 juta sel.
 Gambar sel kerucut
dan sel batang
Di daerah retina mata terdapat:
 Bintik kuning:
1. bagian yang peka terhadap cahaya
2. terletak tepat di belakang garis mata.
3. mengandung banyak sel-sel kerucut.
 Bintik buta :
1. terletak tepat di tempat membeloknya saraf
penglihatan.
2. tidak memiliki sel-sel reseptor sehingga tidak dapat
mengenali cahaya.
 Jika bayangan benda jatuh tepat pada bintik buta maka
benda tidak dapat terlihat.
 Gambar struktur retina
Lensa Mata
1. terletak tepat di belakang selaput pelangi, yakni di
belakang pupil mata.
2. Bentuknya bikoveks (cembung muka dan belakang),
seperti lensa pada kamera.
3. memiliki daya akomodasi (dapat memipih atau
mencembung) untuk mengatur jalannya cahaya agar
tepat pada bintik kuning.
4. Memipih dan mencembungnya lensa mata diatur oleh
otot pengikat lensa mata (otot siliaris).
 Mata kita dapat melihat benda yang letaknya jauh atau
dekat.
 Untuk melihat benda yang letaknya jauh, lensa mata
memipih.
 Sebaliknya, untuk melihat benda yang dekat, lensa mata
mencembung.
d. Proses Melihat Benda
 Cahaya yang mengenai suatu benda akan
dipantulkan oleh benda tersebut.
 Pantulan cahaya masuk ke dalam mata melalui
lensa dan jatuh tepat di bintik kuning.
 Kemudian rangsangan cahaya diterima oleh saraf
mata.
 Saraf mata mengirim rangsangan cahaya ke pusat
saraf penglihatan di otak untuk diolah.
 Setelah diolah oleh otak, barulah kita mengetahui
macam benda yang kita lihat.
D. Kelainan pada Sistem Saraf dan Indera
Gangguan Akomodasi
 Mata normal disebut emmetrop karena dapat melakukan
daya akomodasi dengan baik.
 Daya akomodasi mata yang tidak normal dapat
menyebabkan gangguan penglihatan, karena bayangan
benda tidak jatuh tepat di bintik kuning.
 Beberapa gangguan penglihatan yang diakibatkan oleh daya
akomodasi yang tidak normal yaitu
1.Rabun jauh (miopi).
2.Rabun dekat (hipermetropi).
3.Mata tua (presbiopi).
 Gambar pemfokusan cahaya pada mata miopi
 Gambar pemfokusan cahaya pada mata
hypermiopi
Kekurangan Vitamin A
 Kekurangan vitamin A disebut avitaminosis A,
menyebabkan gangguan penglihatan secara bertahap.
 Mula-mula penderita akan mengalami rabun senja.
 Penderita rabun senja tidak dapat mengamati benda
dengan jelas mulai senja tiba.
 Jika rabun senja tidak segera diobati, maka akan muncul
bintik putih pada kornea mata.
 Selanjutnya kornea mata akan mengering dan akhirnya
akan mengalami kebutaan karena bola mata pecah,
disebut dengan xeroftalmia
Buta Warna
 Buta warna adalah gangguan tidak dapat membedakan
warna.
 Buta warna dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
1. buta warna total
2. buta warna sebagian. buta warna sebagian, jika tidak
dapat membedakan warna tertentu. Ada beberapa tipe
buta warna, yaitu
a. buta warna biru-hijau,
b. biru-merah, dan
c. merah-hijau.
 Buta warna lebih banyak diderita laki-laki dan bersifat
menurun.
 Wanita bersifat pembawa akan lebih banyak mewariskannya
kepada anak laki-laki.
Mata Juling
 Mata juling disebabkan oleh otot-
otot penggerak bola mata kanan
dan kiri yang tidak serasi. Mata
juling dapat diperbaiki dengan cara
operasi.
Gangguan Kenyamanan Pandangan
 Gangguan kenyamanan pandangan
adalah segala sesuatu yang dapat
mengganggu kenyamanan mata,
misalnya sampah yang berserakan
atau tidak pada tempatnya,
perumahan kumuh, dan
penayangan media elektronik yang
terlalu cepat.
2. Telinga
 Alat indera
pendengaran yang
peka terhadap
rangsangan getaran
bunyi.
a. Bagian-bagian
Telinga
 Telinga terdiri atas
tiga bagian yaitu
telinga bagian luar,
tengah, dan dalam.
 Gambar Bagian-bagian Telinga
Proses mendengar:
Bunyi ---> daun telinga---> liang telinga
---> gendang telinga ---> martil ---->
landasan ---> sanggurdi ---> tingkap jorong
---> cairan limfe di rumah siput bergetar ----->
ujung saraf terangsang ---> urat saraf pendengaran
----> ke otak (otak besar) ----> diolah ---->
kita mengenali bunyi.
c. Keseimbangan
 Di dalam organ tiga saluran setengah lingkaran, terdapat
indera keseimbangan.
 Pangkal ketiga saluran setengah lingkaran memiliki ampula
yang berisi cairan limfe (endolimfe).
 Di dalam cairan itu terdapat butir-butir kapur (otolit) yang
letaknya berubah mengikuti gravitasi sebagai alat
keseimbangan.
 Dengan adanya alat keseimbangan maka otak akan
mengendalikan otot untuk menjaga keseimbangan tubuh.
 Dengan demikian, kita mengetahui posisi dan kedudukan
tubuh kita sedang menghadap ke atas, ke bawah, dan
sebagainya.
 Ketika badan kita perputar-putar, cairan di dalam ampula ikut
berputar.
 Pada saat kita berhenti berputar, cairan di dalam ampula
masih berputar, menyebabkan butiran kapur ikut berputar.
 Sehingga kita merasakan kepala kita terus berputar, padahal
kita telah berhenti sebelumnya.
 Organ
keseimbangan
Gangguan Telinga
 Suara yang terlalu keras dapat memecahkan gendang
telinga.
 Kebisingan, yakni suara keras yang terus-menerus
didengar, dapat menyebabkan orang sulit tidur, jantung
berdebar-debar, pusing, dan cepat marah. Kebisingan
merupakan pencemaran suara yang banyak terjadi di
dekat pabrik, lapangan terbang, dan dekat jalan tol
yang ramai.
3. Kulit
 Kulit berfungsi sebagai:
1. alat pelindung,
2. pengatur suhu tubuh, dan
3. indera peraba.
 Kulit memiliki reseptor raba yang berfungsi sebagai
penerima rangsangan dari luar.
 Beberapa macam reseptor pada kulit kita, yaitu:
1. reseptor tekanan (corpuscula Pacini) dan sentuhan,
2. rabaan (corpuscula Meissner),
3. dingin (saraf Krause), dan
4. panas (corpuscula Ruffini).
 Gambar Struktur dan
lokasi reseptor pada
kulit
4. Hidung
 Indera pembau terletak di bagian atas selaput lendir rongga
hidung.
 Sedangkan di bawah selaput lendir terdapat sel serabut saraf
pembau yang terhubung dengan otak.
 Serabut saraf ini peka terhadap rangsangan kimia yang kita
kenali sebagai bau.
Gambar Rongga hidung dan sel saraf pembau
 Bau masuk ke dalam rongga hidung bersama-sama
dengan udara yang kita hirup.
 Gas atau uap yang kita hirup bersama udara pernapasan
akan mengenai selaput lendir, sehingga menimbulkan
rangsangan.
 Rangsangan ini diteruskan oleh serabut saraf pembau ke
otak untuk diolah.
 Karena itu kita dapat mengetahui bau tersebut.
 Jika kita menderita influenza, saraf pembau tidak peka
terhadap rangsangan bau.
 Hal ini disebabkan oleh ujung saraf pembau yang tertutup
oleh lendir atau ingus yang menghalangi kontak antara
bau dengan ujung-ujung saraf.
5. Lidah
 Zat kimia yang terdapat dalam makanan dikenali oleh
lidah.
 Lidah manusia mengandung bermacam-macam reseptor,
yaitu reseptor sakit, sentuhan dan rasa.
 Reseptor pada lidah adalah reseptor rasa atau kuncup
pengecap. Kuncup pengecap berfungsi untuk mengetahui
rasa suatu zat yang terlarut.
 Mamalia yang mempunyai lidah terberat adalah paus,
yang ditangkap nelayan Rusia tahun 1947. Berat lidahnya
mencapai 4,3 ton.
 Kuncup pengecap merupakan
kumpulan ujung-ujung saraf
pada lidah yang berkelompok.
 Setiap kelompok kuncup
pengecap mempunyai
kepekaan terhadap
rangsangan rasa tertentu.
 Reseptor pengecap selain
terdapat pada permukaan lidah
juga dapat dijumpai pada
lengkung langit-langit rongga
mulut dan dinding hulu
kerongkongan.
 Pada dasarnya indera perasa
bekerja sama dengan indera
pembau untuk mengidentifikasi
suatu rasa.
Gambar Lidah dan daerah pengecap
HORMON
 Hormon merupakan senyawa organik yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin (kelenjar buntu)
 Hormon yang dihasilkan di kembalikan ke darah dan
beredar mengikuti aliran darah
 Sistem endokrin dapat berkomunikasi dengan jaringan atau
organ-organ target yang letaknya jauh dari kelenjar
 Dalam tubuh manusia ada 8 kelenjar endokrin yaitu
hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenal,
pankreas, ovarium, dan testis
Hipotalamus
 Hipotalamus mempunyai sel-sel khusus yang memproduksi
neurohormon
 Neurohormon merupakan hormon pelepas
 Hormon pelepas yang dihasilkan diangkut melalui pembuluh
kapiler menuju hipofisis
 Jika sampai dihipofisis, maka hipofisis mengeluarkan hormon
yang sesuai
 Hipotalamus juga menghasilkan hormon yang bukan faktor
pelepas
 Hormon ini diangkut oleh akson sel-sel neurosekresi ke dalam
hipofisis bagian belakang
 Hormon tersebut adalah vasopresin (mempengaruhi
pengeluaran air pada urin) dan Oksitosin (mempengaruhi
kontraksi uterus)
Tabel Hormon dan fungsi hormon dari hipotalamus
N
o
Hormon yang dihasilkan Fungsi
1 Hormon pelepas tirotrofik
atau tirotrofik releasing
factor (TRF)
Merangsang lobus anterior hipofisis
agar mensekresi tirotrofik stimulating
hormon (TSH)
2 Hormon Pelepas
gonadotropin atau
gonadotropin releasing
Factor (GnRF)
Merangsang lobus anterior hipofisis
agar mensekresi luteinezing hormon
(LH) dan folicle stimulating hormone
(FSH)
3 Hormon Pelepas kartikotropin
atau carticotropin releasing
Factor (CRF)(ACTH)
Merangsang lobus anterior hipofisis
agar mensekresi adreno corticotrophic
hormone
4 Hormon Pelepas hormon
tumbuh atau growth hormon
releasing (GRF)
Merangsang pengeluaran hormon
tumbuh Somatotrophic hormone
(STH)
Hipofisis dan Ptituari
 Kelenjar Hipofisis terletak di dasar otak besar
 Kelenjar hipofisis terbagi menjadi 3 bagian (lobus)
yaitu:
1. Hipofisis bagian depan (anterior)
Tabel Hormon dan fungsi hormon yang dihasilkan hipofisis
anterior
Hormon yang
dihasilkan
Fungsi
Somatotrophic hormone
(STH)
Mengendalikan pertumbuhan tubuh. Kelebihan
hormon ini mengakibatkan pertumbuhan raksasa
dan kekurangan dapat mengakibatkan kekerdilan
Tirotrophic Hormone (TH)
atau hormon perangsang
tiroid
Mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid untuk
menghasilkan hormon tiroksin
Hormon yang
dihasilkan
Fungsi
Adreno corticotrophic
hormone (ACTH)
Mengendalikan kegiatan kelenjar adrenal dalam
menghasilkan hormon glukokortikoid
folicle stimulating
hormone (FSH) berarti
hormon perangsang
pembentukan folike
Wanita: mengatur perkembangan
ovarium,berpengaruh terhadap pemasakan folikel
(calon pembentuk gamet
Pria: mengatur perkembangan testis dan
spermatogenesis
luteinezing hormon (LH) Wanita: mempengaruhi terjadinya ovulasi dan
membentuk korpus luteum (badan kuning pada
pembentukan ovum) dan folikel pada ovarium
Pria: mengatur sekresi hormon testosteron dan
aldosteron pada testis
Hormon Prolaktin (PH) Mempengaruhi pertumbuhan kelenjar air susu
dan memelihara korpus luteum dan mengatur
produksi hormon progesteron yang dikeluarkan
korpus luteum
Hormon yang
dihasilkan
Fungsi
Melanosit
stimulating
Hormone (MSH)
Mensintesis melanin (pigmen warna)
Antidiuretik
hormon (ADH)
Mencegah keluarnya urin terlalu banyak,
menimbulkan kontraksi otot usus, kantung
seni, kantung empedu, menyempitkan
pembuluh darah
Oksitosin Mempengaruhi pengeluaran air susu,
kontraksi uterus pada saat melahirkan,
membantu transpor sperma,
mempengaruhi pengeluaran hipofisis
anterior
2. Hipofisis bagian tengah
• Aktif di masa bayidan menghasilkan hormon melanocyte
stimulating hormone (MSH) yang berfungsi untuk
mensintesis melanin
3. Hipofisis bagian Belakang (Posterior)
• Lobus posterior dari kelenjar hipofisis menghasilkan dua
jenis hormon yaitu hormon antidiuretik (ADH) dan
hormon oksitosin
Kelenjar Tiroid
 Terdiri atas dua lobus yang terletak di sebelah kanan dan kiri
trakea
 Sekresi kelenjar tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lobus
anterior kelenjar hipofisis yaitu hormon tiroksin
 Hormon tiroksin berfungsi mengatur reaksi metabolisme
karbohidrat, mengatur penggunaan O2 dan CO2,
mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental
Kelenjar Anak Gondok (Paratiroid)
 Di setiap sisi kelenjar tiroid terdapat dua kelenjar kecil yaitu
kelenjar anak gondok (paratiroid)
 Menghasilkan hormon paratiroid untuk mengatur kandungan
ion fosfat (PO4) dan kalsium (Ca) dalam darah dan tulang
 Kerja hormon dibantu oleh vitamin D
 Kekurangan hormon mengakibatkan tetani
 Apabila kelenjar bekerja terlalu berlebihan mengakibatkan
kalsium dan fosfor dalam tulang dikeluarkan dan dimasukkan
kembali ke dalam serum darah sehingga tulang mudah patah,
urin mengandung kapur dan fosfor
Kelenjar Anak Ginjal (Adrenal)
 Terletak di kutub sebelah atas setiap ginjal
 Terdiri atas dua bagian yaitu bagian luar berwarna
kekuningan yang disebut korteks dan di sebelah dalam
disebut medula
 Hormon yang dihasilkan adalah hormon adrenalin yang
berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa
 Hormon adrenalin bekerja berlawanan dengan hormon
insulin
 Fungsi hormon adrenalin dan insulin adalah sama-sama
mengatur kadar gula dalam darah agar normal atau stabil
Tabel Nama Kelenjar, Hormon, dan Fungsi hormon pada
kelenjar adrenal
Nama
Kelenjar
Hormon Fungsi Hormon
Adrenal
(medula)
Adrenalin Mempercepat kerja jantung, menaikkan
tekanan darah, mempercepat perubahan
glikogen menjadi glukosa pada hati,
menaikkan gula darah,mengubah glikogen
menjadi asam laktat pada otot
Noradrenalin Menurunkan tekanan darah dan denyut
jantung. Biasanya adrenalin dan
neroadrenalin bekerja antagonis
Adrenal
(korteks)
Glukokortikoid
(kortisol,
kortikosteron)
Berperan dalam metabolisme hidrat arang,
lemak dan protein
Mineral
kortikoid
(aldosteron)
Regulasi Na+ dan K+, meningkatkan
metabolisme hidart arang, menahan Na+
dan Cl- dalam tubuh, regulasi air
Pankreas
 Pada pankreas terdapat kelompok sel yang dikenal sebgai
pulau langerhans
 Pulau langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang
menghasilkan hormon insulin
 Hormon insulin berfungsi mengubah glukosa menjadi
glikogen pada hati dan otot lurik
 Kekurangan hormon insulin menyebabkan menderita
kencing manis (diabetes militus)
 Pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang
berfungsi menaikkan gula darah dengan mengubah
glikogen menjadi glukosa
Ovarium
 Ovarium berbentuk biji dan terletak di kanan kiri uterus
 Ovarium menghasilkan hormon:
1. Estrogen
 Dihasilkan oleh folikel graaf.
 Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH
 Fungsi hormon estrogen adalah merangsang
pertumbuhan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita dan
perilaku seksual
2. Progesteron
 Dihasilkan oleh korpus luteum
 Pembentukan progesteron dirangsang LH
 Fungsinya memeliharakehamilan, perkembangan, dan
pertumbuhan kelanjar susu
Testis
 Testis adalah organ kelamin laki-laki untuk reproduksi
 Berfungsi sebagai penghasil sperma dan hormon
testosteron
 Sekresi hormon testosteron dirangsang oleh LH
 Hormon berpengaruh terhadap perkembangan ciri-ciri
kelamin sekunder pada pria dan perilaku seksual
SEKIAN
TERIMA KASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie Sistem Koordinasi XI MIA (2)-Semester 2.pptx

Sistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusiaSistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusia
Sugeng Pamudji
 
Sistem koordinasi dan alat indera untuk widha
Sistem koordinasi dan alat indera untuk widhaSistem koordinasi dan alat indera untuk widha
Sistem koordinasi dan alat indera untuk widha
Sandykerenz Yowhz
 
Presentasi sistem saraf
Presentasi sistem sarafPresentasi sistem saraf
Presentasi sistem saraf
Nina Nhinut
 

Ähnlich wie Sistem Koordinasi XI MIA (2)-Semester 2.pptx (20)

Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Sistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusiaSistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusia
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Konsep Dasar IPA
Konsep Dasar IPAKonsep Dasar IPA
Konsep Dasar IPA
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
jaringan saraf
jaringan sarafjaringan saraf
jaringan saraf
 
Neurofisiologi neuron
Neurofisiologi neuronNeurofisiologi neuron
Neurofisiologi neuron
 
Sistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusiaSistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusia
 
Biologi - Sistem Saraf
Biologi - Sistem SarafBiologi - Sistem Saraf
Biologi - Sistem Saraf
 
Sistem koordinasi dan alat indera untuk widha
Sistem koordinasi dan alat indera untuk widhaSistem koordinasi dan alat indera untuk widha
Sistem koordinasi dan alat indera untuk widha
 
Anatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem sarafAnatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem saraf
 
Bab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusiaBab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusia
 
Bab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusiaBab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusia
 
Presentase IPA
Presentase IPAPresentase IPA
Presentase IPA
 
Presentasi sistem saraf
Presentasi sistem sarafPresentasi sistem saraf
Presentasi sistem saraf
 
SISTEM KOORDINASI 1B.ppt
SISTEM KOORDINASI 1B.pptSISTEM KOORDINASI 1B.ppt
SISTEM KOORDINASI 1B.ppt
 
Presentase ipa
Presentase ipaPresentase ipa
Presentase ipa
 
Endokrin
EndokrinEndokrin
Endokrin
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
SISTEM SARAF KELAS XI.pptx
SISTEM SARAF KELAS XI.pptxSISTEM SARAF KELAS XI.pptx
SISTEM SARAF KELAS XI.pptx
 

Kürzlich hochgeladen

mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Kürzlich hochgeladen (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 

Sistem Koordinasi XI MIA (2)-Semester 2.pptx

  • 2. Tiga komponen utama yang diperlukan oleh organisme untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan yaitu: 1. Reseptor  Merupakan suatu struktur yang mampu mendeteksi rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh  Organ indera adalah reseptor rangsangan  Pada indera terdapat ujung-ujung saraf sensori yang peka terhadap rangsangan
  • 3. 2. Sistem Saraf  Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan tepi  Berfungsi menerima, mengolah, dan meneruskan rangsangan ke efektor 3. Efektor  Merupakan struktur yang melaksanakan aksi sebagai jawaban terhadap implus yang datang padanya  Contohnya otot dan kelenjar
  • 4. SISTEM SARAF PADA MANUSIA Gambar Sistem saraf manusia
  • 5. Sistem saraf manusia dapat dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf Manusia Otak Sumsum Tulang Belakang Sistem saraf Pusat Sistem saraf Tepi Saraf Spinal Saraf Kranial
  • 6.  Rangsangan adalah pengaruh yang diterima oleh reseptor.  Berdasarkan asalnya, rangsangan dibedakan menjadi dua, yaitu 1. Rangsangan dari luar tubuh 2. Rangsangan dari dalam tubuh  Berdasarkan jenisnya, rangsangan dibedakan menjadi 3 yaitu 1. Rangsangan mekanis 2. Rangsangan kimiawi 3. Rangsangan fisik
  • 7.  Bagian-bagian sel saraf: 1. Badan sel, adalah pengendali kerja sel saraf 2. Dendrit, adalah tonjolan protoplasma pada badan sel dan bercabang-cabang 3. Neurit, atau akson (serabut saraf), adalah juluran panjang dari badan sel 1. Sel Saraf (Neuron) • Bentuk dan ukuran sel saraf bermacam-macam tergantung pada letak dan fungsinya di dalam tubuh.
  • 8.  Neurit dibungkus oleh selubung mielin dan beberapa sel Schwann.  Selubung mielin tersusun dari lemak dan tidak membungkus sepanjang neurit.  Bagian neurit yang tidak terselubungi mielin dinamakan nodus Ranvier.  Ujung neurit sel saraf satu akan bersambung dengan ujung dendrit sel saraf lain. Persambungan tersebut disebut sinapsis. Gambar tali saraf
  • 9.  Sel saraf sensori Berfungsi menghantarkan impuls saraf dari indera menuju ke otak atau ke sumsum tulang belakang.  Sel saraf konektor Berfungsi meneruskan rangsangan dari sel saraf sensori ke sel saraf motor.  Sel saraf motor Berfungsi menyampaikan perintah dari otak atau sumsum tulang belakang menuju ke efektor. Macam-macam Sel Saraf
  • 10. Mekanisme Jalannya Implus Saraf 1. Implus melalui Sel Saraf  Implus dapat mengalir melalui serabut saraf karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam serabut saraf.  Pada saat sel saraf istirahat, sebelah dalam serabut saraf bermuatan negatif kira-kira -60 mVolt, sedangkan di sebelah luar serabut saraf bermuatan positif.  Keadaan muatan listrik tersebut diberi nama potensial istirahat, membran serabut saraf dalam keadaan polarisasi
  • 11.  Jika sebuah implus merambat melalui sebuah akson, dalam waktu singkat muatan di sebelah dalam menjadi positif +60 mVolt dan muatan di sebelah luar menjadi negatif  Perubahan tiba-tiba pada potensial istirahat bersamaan dengan implus disebut potensial kerja  Pada saat ini terjadi depolarisasi pada selaput membran akson  Proses depolarisasi merambat sepanjang serabut saraf bersamaan dengan merambatnya implus  Ada dua faktor yang mempengaruhi kecepatan rambatan implus saraf yaitu selaput mielin dan diameter serabut saraf
  • 12. 2. Implus melalui Sinapsis  Ujung neurit sel saraf satu yang akan menyampaikan rangsangan menuju dendrit sel saraf lain membentuk tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis.  Antara tombol sinapsis dengan dendrit dipisahkan oleh calah sempit yang disebut celah sinapsis.  Pada sitoplasma tombol sinapsis, terdapat zat penghantar (neurotransmitter) yaitu suatu zat kimia, yang berfungsi menghantarkan impuls ke sel saraf berikutnya.  Contoh neurotransmitter yaitu asetilkolin, noradrenalin, dan serotonin.  Pada tempat tertentu, beberapa badan sel saraf terkumpul membentuk simpul saraf yang disebut ganglion.
  • 13.  Berjalan, makan, atau senam merupakan gerakan yang disengaja.  Gerakan yang dilakukan dengan kesadaran kita, disebut gerak sadar atau gerak biasa.  Contohnya jika ada bangkai yang mengeluarkan bau busuk. Bau itu ditangkap oleh hidung. Gerak Sadar dan Gerak Refleks Rangsang -- Urat Saraf Sensori --- Otak -- Urat Saraf Motor -- Gerak
  • 14.  Diagram Mekanisme Gerak Biasa
  • 15. Diagram Mekanisme Gerak Refleks • Pada gerak refleks, impuls tidak dialirkan ke otak. • Impuls melewati saraf sensori menuju ke neuron perantara (penghubung). • Dari neuron perantara, lalu ke saraf motor dan akhirnya timbul gerak tanggapan. Rangsang - Urat Saraf Sensori - Sumsum tulang belakang  Urat Saraf Motor - Gerak Gerak refleks terjadi karena adanya rangsangan yang mendadak atau berbahaya.
  • 16.  Otak dilindungi oleh tengkorak. Sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas tulang belakang.  Sistem saraf pusat tersebut dilindungi oleh selaput meningia. Sistem Saraf Pusat
  • 17. a) Otak  Otak terletak di dalam rongga tengkorak.  Otak embrio manusia dapat dibedakan 3 bagian, yaitu otak depan, tengah, dan belakang.  Otak depan berkembang membentuk otak besar (Cerebrum).  Otak tengah berukuran kecil menghubungkan otak depan dengan otak belakang. • Otak belakang terdiri dari otak kecil (Cerebellum) dan sumsum lanjutan (medula oblongata). • Pada orang dewasa, yang tampak adalah bagian otak besar, otak kecil, dan sumsum lanjutan.
  • 18. 1) Otak Besar (Cerebrum)  Terdiri dari 2 belahan: 1. Belahan kiri, mengatur dan melayani tubuh bagian kanan. 2. Belahan kanan, mengatur dan melayani tubuh bagian kiri.  Otak besar berfungsi untuk berpikir, pusat ingatan, pusat kesadaran dan kemauan kita.
  • 19.  Otak besar tersusun atas 2 lapisan: 1. Lapisan luar (korteks) yang tipis dan berwarna abu-abu. Korteks berisi badan sel saraf dan berbagai macam pusat saraf. Permukaannya berlipat-lipat, sehingga permukaannya lebih luas. 2. Lapisan dalam berwarna putih dan banyak mengandung serabut saraf, yaitu dendrit dan neurit.
  • 20. 2) Otak Tengah  Terletak di depan otak kecil dan jembatan varol  Bagian terbesar dari otak tengah pada sebagian besar vertebrata adlah lobus optikus yang ukurannya berbeda- beda  Mengandung pusat-pusat yang mengendalikan keseimbangan dan serabut saraf yang menghubungkan bagian otak belakang dengan bagian otak depan juga antara otak depan dengan mata 3) Otak Belakang meliputi: a) Jembatan Varol (Pons Varolii)  Berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri dan kanan otak kecil, serta menghubungkan otak kecil dengan korteks otak besar
  • 21. b) Sumsum Lanjutan (Medulla Oblongata)  merupakan penghubung antara otak kecil dengan sumsum tulang belakang.  terletak di bagian bawah otak besar, di depan otak kecil.  Bagian luar berwarna putih yang berisi dendrit dan neurit. Bagian dalam berwarna abu-abu dan mengandung badan sel saraf.  Fungsi: mengatur denyut jantung, kecepatan pernapasan, suhu tubuh, tekanan darah, dan kegiatan tubuh lain yang tidak disadari.
  • 22.
  • 23. c) Otak Kecil (Cerebelum)  Otak kecil terdiri atas 2 belahan, yaitu belahan kanan dan belahan kiri.  Belahan kanan dan belahan kiri dihubungkan oleh jembatan Varol yang terletak di bagian depan otak kecil.  Otak kecil berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan otot-otot sebagai alat gerak.  Benturan pada otak kecil dapat mengganggu keseimbangan seseorang.
  • 24.
  • 25. Sumsum Tulang Belakang (Sumsum Spinal)  terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang.  memanjang mulai dari ruas tulang leher sampai dengan tulang pinggang kedua.  Susunan sama dengan sumsum lanjutan.  Di bagian dalam terdapat bagian yang berbentuk seperti sayap kupu-kupu mengarah ke depan dan ke belakang.  Bagian sayap depan disebut akar ventral  Akar ventral banyak mengandung sel saraf motor.  Bagian sayap belakang disebut akar dorsal.  Akar dorsal banyak mengandung sel saraf sensori.
  • 26. • Gambar penampang melintang sumsum tulang belakang
  • 27. Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai: 1. pusat gerak refleks 2. penghantar impuls sensori dari indera ke otak 3. penghantar impuls motor dari otak ke otot tubuh.
  • 28. Sistem Saraf Tepi  Sistem saraf tepi merupakan saraf penghubung antara sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh.  Sistem saraf tepi terdiri atas urat saraf dan ganglion.  Sistem saraf tepi meliputi alur saraf sensori dan saraf motor.  Alur saraf motori dibagi menjadi sistem saraf sadar (somatik) dan sistem saraf tak sadar (autonom).  Sistem saraf tak sadar terbagi menjadi sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik.
  • 29. a. Sistem Saraf Sadar  Sistem saraf sadar menghantarkan impuls berdasarkan perintah kesadaran dan kemauan kita. Misalnya: Kita menggerakkan tangan karena ada perintah dari otak yang dihantarkan oleh sistem saraf sadar.  Sistem saraf sadar terdiri atas: 1. Sistem saraf kepala (kranial) terdiri atas 12 pasang saraf otak yang keluar dari otak dan menuju ke indera tertentu. Misalnya saraf menuju ke indera pendengar, penglihatan, pembau, pengecap, dan kulit. 2. Sistem saraf tulang belakang (spinal) terdiri atas 31 pasang saraf sumsum tulang belakang yang keluar secara berpasangan dari sela-sela ruas tulang belakang.
  • 30.
  • 31.  Saraf sumsum tulang belakang merupakan gabungan saraf sensori dan saraf motor yang menjadi satu berkas saraf.  Tiap saraf menghubungkan sumsum tulang belakang dengan alat tubuh tertentu misalnya tangan dan kaki. b. Saraf Tak Sadar (Autonom)  Sistem saraf tak sadar (Autonom) bekerja secara otomatis dan tidak di bawah kehendak saraf pusat.  Saraf tak sadar terletak di sumsum tulang belakang dan terdiri atas sistem saraf simpatetik dan sistem saraf parasimpatetik.
  • 32.
  • 33. 1) Sistem Saraf Simpatetik  Sistem saraf simpatik terdiri atas 25 pasang simpul saraf (ganglion).  Ganglion terletak di sepanjang tulang belakang sebelah depan, mulai dari ruas tulang leher sampai dengan tulang ekor.  Ganglion-ganglion itu bersambungan membentuk dua deretan, yaitu deretan kiri dan kanan.  Setiap ganglion mempunyai urat saraf yang keluar menuju ke paru-paru, ginjal, jantung, pembuluh darah, dan alat pencernaan.
  • 34. Fungsi sistem saraf simpatetik antara lain: 1) mempercepat denyut jantung 2) memperlebar pupil mata 3) menghambat kerja lambung 4) memperbesar bronkus 5) menghambat pankreas
  • 35. 2) Sistem Saraf Parasimpatetik  Sistem saraf parasimpatetik merupakan jaringan sistem saraf yang berhubungan dengan ganglion dan tersebar di seluruh tubuh.  Urat saraf parasimpatetik menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh sistem saraf simpatetik.  Fungsi susunan saraf parasimpatetik merupakan kebalikan dari fungsi saraf simpatetik.  Apabila saraf simpatetik berfungsi meningkatkan laju pernapasan, maka saraf parasimpatetik berfungsi memperlambat laju pernapasan.
  • 36. SISTEM SARAF PUSAT Otak Sumsum tulang belakang SISTEM SARAF TEPI SARAF SENSORI Kelompok simpatetik Kelompok parasimpatetik Sistem saraf tak sadar (mengontrol otot jantung, otot polos, dan kelenjar) Sistem saraf sadar (mengontrol otot rangka) SARAF MOTOR
  • 37. 7. Fungsi Saraf  Fungsi saraf adalah untuk: 1. menerima rangsangan (oleh indera) 2. meneruskan impuls saraf ke sistem saraf pusat (oleh saraf sensori) 3. mengolah rangsangan untuk menentukan tanggapan (oleh sistem saraf pusat) 4. meneruskan rangsangan dari sistem saraf pusat ke efektor (oleh saraf motor).
  • 38. Pengaruh Obat-obatan Terhadap Saraf  Golongan obat berdasarkan pengaruhnya terhadap Sistem saraf 1. Sedatif, mengakibatkan menurunnya aktivitas normal otak,sehingga si pemakai merasa ngantuk. Obat jenis ini dikenal sebagai obat tidur. Contohnya valium 2. Stimulans, mempercepat kerja otak. Dikenal juda sebagai pil semangat. Contohnya kokain 3. Halusinogen, mengakibatkan timbulnya halusinasi pada si pemakai. Contoh ganja, ekstasi, sabu-sabu 4. Painkiller (penahan rasa nyeri), obat ini menekan bagian otak yang bertanggung jawab atas rasa sakit. Contoh morfin dan heroin
  • 39.  Efek Penggunaan Obat-obatan secara terus- menerus: 1. Hilangnya koordinasi tubuh 2. Kerusakan alat respirasi, gemetar terus-menerus, kram perut, gangguan sistem saraf, mengakibatkan kematian 3. Hilangnya kendali otot gerak, kesadaran dan denyut jantung lemah, kerusakan hati dan ginjal, wanita hamil dapat melahirkan anak cacat 4. Hilang nafsu makan sehingga pengguna menjadi kurus kering
  • 40. ALAT INDERA PADA MANUSIA  Tubuh kita dilengkapi dengan organ penerima rangsangan dari luar berupa sistem indera.  Indera manusia yaitu indera penglihatan (mata), indera pendengaran (telinga), indera peraba (kulit), indera pembau (hidung), dan indera pengecap atau perasa (lidah).
  • 41. 1. Mata  Mata kita berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga mata yang dilindungi oleh tulang tengkorak.  Agar dapat berfungsi secara sempurna, mata dibantu oleh sejumlah alat tambahan, yaitu alat pelindung di sekitar mata dan seperangkat otot penggerak bola mata.
  • 42. Bagian-bagian mata terdiri dari otot, dinding bola mata, dan lensa mata: a. Otot Penggerak Bola Mata  Ada tiga pasang otot penggerak bola mata, yaitu otot penggerak atas, bawah, dan samping.  Otot-otot tersebut dapat menggerakkan bola mata kita ke segala arah.  Apabila salah satu otot penggerak tidak berfungsi, maka kita menjadi juling. b. Selaput (Dinding) Bola Mata  Dinding bola mata berfungsi sebagai pelindung bola mata. Dinding bola mata terdiri atas tiga lapisan, yaitu lapisan luar, lapisan tengah dan lapisan dalam.
  • 44. 1) Lapisan Luar atau Selaput Luar  Lapisan luar bola mata bagian depan bersifat tembus cahaya (transparan) yang disebut kornea atau selaput bening.  Fungsi kornea adalah untuk meneruskan cahaya ke dalam bola mata. 2) Lapisan Tengah (Lapisan Koroid atau Selaput Jala)  Lapisan tengah banyak mengandung pembuluh darah.  Di bagian depan, yakni di belakang kornea yang transparan, selaput jala berubah menjadi selaput pelangi atau iris karena berwarna-warni dan bagian inilah yang menentukan warna mata.  Di tengah selaput pelangi terdapat lubang yang disebut pupil.
  • 45. 3) Lapisan Dalam (Retina Mata)  Retina mata mengandung sel-sel yang peka terhadap cahaya dan banyak mengandung saraf penglihatan.  Retina memiliki dua macam sel reseptor, yaitu: 1. Sel batang,  terletak di bagian tepi mata,  bekerja dengan baik pada cahaya redup,  tidak dapat membedakan warna,  jumlahnya ±120 juta sel. 2. Sel kerucut,  terletak di bagian tengah belakang mata,  bekerja baik pada cahaya terang,  dapat membedakan warna,  jumlahnya ±7 juta sel.
  • 46.  Gambar sel kerucut dan sel batang
  • 47. Di daerah retina mata terdapat:  Bintik kuning: 1. bagian yang peka terhadap cahaya 2. terletak tepat di belakang garis mata. 3. mengandung banyak sel-sel kerucut.  Bintik buta : 1. terletak tepat di tempat membeloknya saraf penglihatan. 2. tidak memiliki sel-sel reseptor sehingga tidak dapat mengenali cahaya.  Jika bayangan benda jatuh tepat pada bintik buta maka benda tidak dapat terlihat.
  • 49. Lensa Mata 1. terletak tepat di belakang selaput pelangi, yakni di belakang pupil mata. 2. Bentuknya bikoveks (cembung muka dan belakang), seperti lensa pada kamera. 3. memiliki daya akomodasi (dapat memipih atau mencembung) untuk mengatur jalannya cahaya agar tepat pada bintik kuning. 4. Memipih dan mencembungnya lensa mata diatur oleh otot pengikat lensa mata (otot siliaris).  Mata kita dapat melihat benda yang letaknya jauh atau dekat.  Untuk melihat benda yang letaknya jauh, lensa mata memipih.  Sebaliknya, untuk melihat benda yang dekat, lensa mata mencembung.
  • 50. d. Proses Melihat Benda  Cahaya yang mengenai suatu benda akan dipantulkan oleh benda tersebut.  Pantulan cahaya masuk ke dalam mata melalui lensa dan jatuh tepat di bintik kuning.  Kemudian rangsangan cahaya diterima oleh saraf mata.  Saraf mata mengirim rangsangan cahaya ke pusat saraf penglihatan di otak untuk diolah.  Setelah diolah oleh otak, barulah kita mengetahui macam benda yang kita lihat.
  • 51. D. Kelainan pada Sistem Saraf dan Indera Gangguan Akomodasi  Mata normal disebut emmetrop karena dapat melakukan daya akomodasi dengan baik.  Daya akomodasi mata yang tidak normal dapat menyebabkan gangguan penglihatan, karena bayangan benda tidak jatuh tepat di bintik kuning.  Beberapa gangguan penglihatan yang diakibatkan oleh daya akomodasi yang tidak normal yaitu 1.Rabun jauh (miopi). 2.Rabun dekat (hipermetropi). 3.Mata tua (presbiopi).
  • 52.  Gambar pemfokusan cahaya pada mata miopi
  • 53.  Gambar pemfokusan cahaya pada mata hypermiopi
  • 54. Kekurangan Vitamin A  Kekurangan vitamin A disebut avitaminosis A, menyebabkan gangguan penglihatan secara bertahap.  Mula-mula penderita akan mengalami rabun senja.  Penderita rabun senja tidak dapat mengamati benda dengan jelas mulai senja tiba.  Jika rabun senja tidak segera diobati, maka akan muncul bintik putih pada kornea mata.  Selanjutnya kornea mata akan mengering dan akhirnya akan mengalami kebutaan karena bola mata pecah, disebut dengan xeroftalmia
  • 55. Buta Warna  Buta warna adalah gangguan tidak dapat membedakan warna.  Buta warna dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu 1. buta warna total 2. buta warna sebagian. buta warna sebagian, jika tidak dapat membedakan warna tertentu. Ada beberapa tipe buta warna, yaitu a. buta warna biru-hijau, b. biru-merah, dan c. merah-hijau.  Buta warna lebih banyak diderita laki-laki dan bersifat menurun.  Wanita bersifat pembawa akan lebih banyak mewariskannya kepada anak laki-laki.
  • 56. Mata Juling  Mata juling disebabkan oleh otot- otot penggerak bola mata kanan dan kiri yang tidak serasi. Mata juling dapat diperbaiki dengan cara operasi. Gangguan Kenyamanan Pandangan  Gangguan kenyamanan pandangan adalah segala sesuatu yang dapat mengganggu kenyamanan mata, misalnya sampah yang berserakan atau tidak pada tempatnya, perumahan kumuh, dan penayangan media elektronik yang terlalu cepat.
  • 57. 2. Telinga  Alat indera pendengaran yang peka terhadap rangsangan getaran bunyi. a. Bagian-bagian Telinga  Telinga terdiri atas tiga bagian yaitu telinga bagian luar, tengah, dan dalam.
  • 59. Proses mendengar: Bunyi ---> daun telinga---> liang telinga ---> gendang telinga ---> martil ----> landasan ---> sanggurdi ---> tingkap jorong ---> cairan limfe di rumah siput bergetar -----> ujung saraf terangsang ---> urat saraf pendengaran ----> ke otak (otak besar) ----> diolah ----> kita mengenali bunyi.
  • 60. c. Keseimbangan  Di dalam organ tiga saluran setengah lingkaran, terdapat indera keseimbangan.  Pangkal ketiga saluran setengah lingkaran memiliki ampula yang berisi cairan limfe (endolimfe).  Di dalam cairan itu terdapat butir-butir kapur (otolit) yang letaknya berubah mengikuti gravitasi sebagai alat keseimbangan.  Dengan adanya alat keseimbangan maka otak akan mengendalikan otot untuk menjaga keseimbangan tubuh.  Dengan demikian, kita mengetahui posisi dan kedudukan tubuh kita sedang menghadap ke atas, ke bawah, dan sebagainya.  Ketika badan kita perputar-putar, cairan di dalam ampula ikut berputar.  Pada saat kita berhenti berputar, cairan di dalam ampula masih berputar, menyebabkan butiran kapur ikut berputar.  Sehingga kita merasakan kepala kita terus berputar, padahal kita telah berhenti sebelumnya.
  • 62. Gangguan Telinga  Suara yang terlalu keras dapat memecahkan gendang telinga.  Kebisingan, yakni suara keras yang terus-menerus didengar, dapat menyebabkan orang sulit tidur, jantung berdebar-debar, pusing, dan cepat marah. Kebisingan merupakan pencemaran suara yang banyak terjadi di dekat pabrik, lapangan terbang, dan dekat jalan tol yang ramai.
  • 63. 3. Kulit  Kulit berfungsi sebagai: 1. alat pelindung, 2. pengatur suhu tubuh, dan 3. indera peraba.  Kulit memiliki reseptor raba yang berfungsi sebagai penerima rangsangan dari luar.  Beberapa macam reseptor pada kulit kita, yaitu: 1. reseptor tekanan (corpuscula Pacini) dan sentuhan, 2. rabaan (corpuscula Meissner), 3. dingin (saraf Krause), dan 4. panas (corpuscula Ruffini).
  • 64.  Gambar Struktur dan lokasi reseptor pada kulit
  • 65. 4. Hidung  Indera pembau terletak di bagian atas selaput lendir rongga hidung.  Sedangkan di bawah selaput lendir terdapat sel serabut saraf pembau yang terhubung dengan otak.  Serabut saraf ini peka terhadap rangsangan kimia yang kita kenali sebagai bau. Gambar Rongga hidung dan sel saraf pembau
  • 66.  Bau masuk ke dalam rongga hidung bersama-sama dengan udara yang kita hirup.  Gas atau uap yang kita hirup bersama udara pernapasan akan mengenai selaput lendir, sehingga menimbulkan rangsangan.  Rangsangan ini diteruskan oleh serabut saraf pembau ke otak untuk diolah.  Karena itu kita dapat mengetahui bau tersebut.  Jika kita menderita influenza, saraf pembau tidak peka terhadap rangsangan bau.  Hal ini disebabkan oleh ujung saraf pembau yang tertutup oleh lendir atau ingus yang menghalangi kontak antara bau dengan ujung-ujung saraf.
  • 67. 5. Lidah  Zat kimia yang terdapat dalam makanan dikenali oleh lidah.  Lidah manusia mengandung bermacam-macam reseptor, yaitu reseptor sakit, sentuhan dan rasa.  Reseptor pada lidah adalah reseptor rasa atau kuncup pengecap. Kuncup pengecap berfungsi untuk mengetahui rasa suatu zat yang terlarut.  Mamalia yang mempunyai lidah terberat adalah paus, yang ditangkap nelayan Rusia tahun 1947. Berat lidahnya mencapai 4,3 ton.
  • 68.  Kuncup pengecap merupakan kumpulan ujung-ujung saraf pada lidah yang berkelompok.  Setiap kelompok kuncup pengecap mempunyai kepekaan terhadap rangsangan rasa tertentu.  Reseptor pengecap selain terdapat pada permukaan lidah juga dapat dijumpai pada lengkung langit-langit rongga mulut dan dinding hulu kerongkongan.  Pada dasarnya indera perasa bekerja sama dengan indera pembau untuk mengidentifikasi suatu rasa. Gambar Lidah dan daerah pengecap
  • 69. HORMON  Hormon merupakan senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin (kelenjar buntu)  Hormon yang dihasilkan di kembalikan ke darah dan beredar mengikuti aliran darah  Sistem endokrin dapat berkomunikasi dengan jaringan atau organ-organ target yang letaknya jauh dari kelenjar  Dalam tubuh manusia ada 8 kelenjar endokrin yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenal, pankreas, ovarium, dan testis
  • 70. Hipotalamus  Hipotalamus mempunyai sel-sel khusus yang memproduksi neurohormon  Neurohormon merupakan hormon pelepas  Hormon pelepas yang dihasilkan diangkut melalui pembuluh kapiler menuju hipofisis  Jika sampai dihipofisis, maka hipofisis mengeluarkan hormon yang sesuai  Hipotalamus juga menghasilkan hormon yang bukan faktor pelepas  Hormon ini diangkut oleh akson sel-sel neurosekresi ke dalam hipofisis bagian belakang  Hormon tersebut adalah vasopresin (mempengaruhi pengeluaran air pada urin) dan Oksitosin (mempengaruhi kontraksi uterus)
  • 71. Tabel Hormon dan fungsi hormon dari hipotalamus N o Hormon yang dihasilkan Fungsi 1 Hormon pelepas tirotrofik atau tirotrofik releasing factor (TRF) Merangsang lobus anterior hipofisis agar mensekresi tirotrofik stimulating hormon (TSH) 2 Hormon Pelepas gonadotropin atau gonadotropin releasing Factor (GnRF) Merangsang lobus anterior hipofisis agar mensekresi luteinezing hormon (LH) dan folicle stimulating hormone (FSH) 3 Hormon Pelepas kartikotropin atau carticotropin releasing Factor (CRF)(ACTH) Merangsang lobus anterior hipofisis agar mensekresi adreno corticotrophic hormone 4 Hormon Pelepas hormon tumbuh atau growth hormon releasing (GRF) Merangsang pengeluaran hormon tumbuh Somatotrophic hormone (STH)
  • 72. Hipofisis dan Ptituari  Kelenjar Hipofisis terletak di dasar otak besar  Kelenjar hipofisis terbagi menjadi 3 bagian (lobus) yaitu: 1. Hipofisis bagian depan (anterior) Tabel Hormon dan fungsi hormon yang dihasilkan hipofisis anterior Hormon yang dihasilkan Fungsi Somatotrophic hormone (STH) Mengendalikan pertumbuhan tubuh. Kelebihan hormon ini mengakibatkan pertumbuhan raksasa dan kekurangan dapat mengakibatkan kekerdilan Tirotrophic Hormone (TH) atau hormon perangsang tiroid Mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroksin
  • 73. Hormon yang dihasilkan Fungsi Adreno corticotrophic hormone (ACTH) Mengendalikan kegiatan kelenjar adrenal dalam menghasilkan hormon glukokortikoid folicle stimulating hormone (FSH) berarti hormon perangsang pembentukan folike Wanita: mengatur perkembangan ovarium,berpengaruh terhadap pemasakan folikel (calon pembentuk gamet Pria: mengatur perkembangan testis dan spermatogenesis luteinezing hormon (LH) Wanita: mempengaruhi terjadinya ovulasi dan membentuk korpus luteum (badan kuning pada pembentukan ovum) dan folikel pada ovarium Pria: mengatur sekresi hormon testosteron dan aldosteron pada testis Hormon Prolaktin (PH) Mempengaruhi pertumbuhan kelenjar air susu dan memelihara korpus luteum dan mengatur produksi hormon progesteron yang dikeluarkan korpus luteum
  • 74. Hormon yang dihasilkan Fungsi Melanosit stimulating Hormone (MSH) Mensintesis melanin (pigmen warna) Antidiuretik hormon (ADH) Mencegah keluarnya urin terlalu banyak, menimbulkan kontraksi otot usus, kantung seni, kantung empedu, menyempitkan pembuluh darah Oksitosin Mempengaruhi pengeluaran air susu, kontraksi uterus pada saat melahirkan, membantu transpor sperma, mempengaruhi pengeluaran hipofisis anterior
  • 75. 2. Hipofisis bagian tengah • Aktif di masa bayidan menghasilkan hormon melanocyte stimulating hormone (MSH) yang berfungsi untuk mensintesis melanin 3. Hipofisis bagian Belakang (Posterior) • Lobus posterior dari kelenjar hipofisis menghasilkan dua jenis hormon yaitu hormon antidiuretik (ADH) dan hormon oksitosin
  • 76. Kelenjar Tiroid  Terdiri atas dua lobus yang terletak di sebelah kanan dan kiri trakea  Sekresi kelenjar tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofisis yaitu hormon tiroksin  Hormon tiroksin berfungsi mengatur reaksi metabolisme karbohidrat, mengatur penggunaan O2 dan CO2, mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental
  • 77. Kelenjar Anak Gondok (Paratiroid)  Di setiap sisi kelenjar tiroid terdapat dua kelenjar kecil yaitu kelenjar anak gondok (paratiroid)  Menghasilkan hormon paratiroid untuk mengatur kandungan ion fosfat (PO4) dan kalsium (Ca) dalam darah dan tulang  Kerja hormon dibantu oleh vitamin D  Kekurangan hormon mengakibatkan tetani  Apabila kelenjar bekerja terlalu berlebihan mengakibatkan kalsium dan fosfor dalam tulang dikeluarkan dan dimasukkan kembali ke dalam serum darah sehingga tulang mudah patah, urin mengandung kapur dan fosfor
  • 78. Kelenjar Anak Ginjal (Adrenal)  Terletak di kutub sebelah atas setiap ginjal  Terdiri atas dua bagian yaitu bagian luar berwarna kekuningan yang disebut korteks dan di sebelah dalam disebut medula  Hormon yang dihasilkan adalah hormon adrenalin yang berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa  Hormon adrenalin bekerja berlawanan dengan hormon insulin  Fungsi hormon adrenalin dan insulin adalah sama-sama mengatur kadar gula dalam darah agar normal atau stabil
  • 79. Tabel Nama Kelenjar, Hormon, dan Fungsi hormon pada kelenjar adrenal Nama Kelenjar Hormon Fungsi Hormon Adrenal (medula) Adrenalin Mempercepat kerja jantung, menaikkan tekanan darah, mempercepat perubahan glikogen menjadi glukosa pada hati, menaikkan gula darah,mengubah glikogen menjadi asam laktat pada otot Noradrenalin Menurunkan tekanan darah dan denyut jantung. Biasanya adrenalin dan neroadrenalin bekerja antagonis Adrenal (korteks) Glukokortikoid (kortisol, kortikosteron) Berperan dalam metabolisme hidrat arang, lemak dan protein Mineral kortikoid (aldosteron) Regulasi Na+ dan K+, meningkatkan metabolisme hidart arang, menahan Na+ dan Cl- dalam tubuh, regulasi air
  • 80. Pankreas  Pada pankreas terdapat kelompok sel yang dikenal sebgai pulau langerhans  Pulau langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin  Hormon insulin berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen pada hati dan otot lurik  Kekurangan hormon insulin menyebabkan menderita kencing manis (diabetes militus)  Pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang berfungsi menaikkan gula darah dengan mengubah glikogen menjadi glukosa
  • 81. Ovarium  Ovarium berbentuk biji dan terletak di kanan kiri uterus  Ovarium menghasilkan hormon: 1. Estrogen  Dihasilkan oleh folikel graaf.  Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH  Fungsi hormon estrogen adalah merangsang pertumbuhan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita dan perilaku seksual 2. Progesteron  Dihasilkan oleh korpus luteum  Pembentukan progesteron dirangsang LH  Fungsinya memeliharakehamilan, perkembangan, dan pertumbuhan kelanjar susu
  • 82.
  • 83. Testis  Testis adalah organ kelamin laki-laki untuk reproduksi  Berfungsi sebagai penghasil sperma dan hormon testosteron  Sekresi hormon testosteron dirangsang oleh LH  Hormon berpengaruh terhadap perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria dan perilaku seksual
  • 84.